MODUL 2
ALAT UKUR LISTRIK & RANGKAIAN SERI DAN
PARALEL PADA RESISTOR
I.
Tujuan Percobaan
-
II.
III.
Peralatan
1.
2.
3.
4.
5.
Power Supply DC
Project Board
Empat buah resistor dengan nilai yang berbeda-beda.
Multimeter digital
Kabel-kabel
Teori Dasar
a. Multimeter
Multimeter atau sering juga disebut dengan istilah multitester merupakan salah
satu toolkit penting bagi para praktisi elektronika. Multimeter adalah gabungan dari
beberapa alat ukur elektronik yang dikemas dalam satu kemasan. Pada umumnya setiap
multimeter minimal memiliki 3 fungsi ukur yaitu sebagai alat ukur arus (Ampere
Meter), alat ukur tegangan (Volt Meter) dan alat ukur resistansi (Ohm Meter). Karena 3
fungsi ukur tersebut alat ini sering juga disebut sebagai AVO meter. Akan tetapi sesuai
perkembangan teknologi maka multimeter pada saat ini ada yang telah memiliki fungsi
lain sebagai alat ukur kapasitansi kapasitor, alat ukur temperatur, alat ukur frekuensi
dan sebagai alat ukur faktor penguatan transistor.
Berdasarkan tampilan display yang digunakan maka multimeter dibedakan menjadi
2 jneis yaitu :
1. Multimeter Analog
Multimeter analog merupakan jenis multimeter yang menggunakan display ukur
dengan tipe jarum penunjuk sehingga untuk membaca hasil ukur harus dilakukan
1 | Page
dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada meter dan melihat posisi saklar selektor
pada posisi batas ukur kemudian melakukan perhitungan secara manual untuk
mendapatkan hasil ukurnya.
2. Multimeter Digital
Multimeter digital merupakan jenis multimeter yang talah menggunakan display
digital sebagai penampil hasil ukurnya. Hasil ukur yang ditampilkan pada multimeter
digital merupakan hasil yang telah sesuai, sehingga tidak perlu dilakukan lagi
perhitungan antara hasil ukur dan batas ukur.
Penggunaan multimeter dalam mengukur suatu besaran listrik harus disesuaikan
dengan mode ukur dan batas ukur yang diperbolehkan. Apabila mode dan batas ukur
tersebut tidak diperhatikan maka akan menyebabkan kerusakan pada multimeter.
b. Resistor
Resistor adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai penahan
arus yang mengalir dalam suatu rangkaian, berupa terminal dua komponen elektronik
yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik yang
melewatinya sesuai dengan hukum Ohm ( V =IR ). Satuan resistansi dari sebuah
resistor adalah ohm yang dilambangkan dengan simbol omega ( ).
Fungsi resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang
mengalir di dalam suatu rangkaian. Adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat
disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Beberapa fungsi lain dari resistor adalah untuk
menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika,
membagi tegangan serta membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan
bantuan transistor dan kapasitor.
Untuk mengetahui nilai resistansi suatu resistor, terdapat dua cara yaitu dengan
melihat kode warna pada tampilan fisik resistor dan melakukan pengukuran langsung
menggunakan multimeter.
2 | Page
a)
b)
c)
Yang dimaksud hubungan seri adalah hubungan beberapa buah resistor yang
dipasang secara berturut-turut (gambar 2.a). Adakalanya suatu rangkaian disusun secara
paralel yakni beberapa buah resistor yang dipasang secara berderet atau sejajar (gambar
3 | Page
RT ) tersebut adalah:
RT =R1 + R2 + R3 ,
(1)
V R=
R
V .
RT
(2)
Pada rangkaian seri, arus yang mengalir pada masing-masing resistor memiliki
besar yang sama, yaitu:
I=
V
RT .
(3)
Gambar 2.b menunjukkan tiga buah resistor yang dirangkai secara paralel.
Hambatan pengganti rangkaian resistor (
RT ) tersebut adalah:
1
1 1 1
= + +
R T R 1 R 2 R3 ,
(4)
dengan besarnya arus yang melewati setiap resistor adalah:
I=
VR
R .
(5)
V 1=V 2=V 3 =V ).
Gambar 2.c menunjukkan tiga buah resistor yang dirangkai secara seri dan paralel
(gabungan). Hambatan pengganti rangkaian resistor tersebut dapat diketahui dengan
menggunakan perhitungan dari rangkaian seri dan rangkaian paralel.
IV.
Tugas Pendahuluan
Kerjakan di kertas HVS A4 dan beri garis pinggir 1 cm. Identitas Nama, NPM dan
Kelas tuliskan di pojok kanan atas. Soal ditulis kembali (jika ada gambar, tidak perlu
menggunakan gambar). Tugas Pendahuluan dikumpulkan sebelum praktikum dimulai!
1. a) Apakah yang Saudara ketahui tentang Multimeter? Faktor apa saja yang dapat
menyebabkan kerusakan pada multimeter?
4 | Page
R1=100 ,
R2=10
dan
berdasarkan gambar 2.a, 2.b dan 2.c, berapakah nilai hambatan pengganti resistor
untuk ketiga jenis susunan tersebut?
3. Sekarang, apabila ketiga susunan rangkaian pada gambar 2 (2.a, 2.b dan 2.c)
diberikan sumber tegangan DC sebesar 6 Volt, maka berapa tegangan dan arus
yang terdapat pada ketiga susunan rangkaian tersebut? (Contoh jawaban: Pada
rangkaian 2.a, nilai V1=....V, V2=....V, V3=....V dan I1=....A, I2=....A,
I3=....A, begitu juga jawaban pada rangkaian 2.b dan 2.c)
4. Delapan buah resistor identik senilai 10 disusun seperti gambar berikut:
5 | Page
a)
b)
V.
Langkah Percobaan
1. Gunakan empat buah resistor dan rangkai dengan skema sebagai berikut:
VI.
Analisis
1. Apakah terdapat perbedaan pembacaan nilai resistansi secara manual dan
menggunakan multimeter? Kenapa hal tersebut terjadi?
2. Apakah terdapat perbedaan nilai tegangan dan arus yang terbaca pada
multimeter dengan nilai tegangan dan arus yang diperoleh dari perhitungan?
Kenapa hal tersebut terjadi?
3. Apa saja karakteristik dari susunan resistor yang dirangkai seri dan susunan
resistor yang dirangkai paralel?
4. Buat kesimpulan yang sesuai dari praktikum modul ini!
7 | Page
VII.
Referensi
8 | Page
.
...........................................
.
...........................................
.
Resistor
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Hasil
Hasil
Gelan
Gelan
Gelan
Gelan
Gelan
Pengamatan
Pengukuran
g1
g2
g3
g4
g5
Warna ()
()
R1
R2
R3
R4
No
.
V
Sumbe
r
3 Volt
6 Volt
RT
()
VR1
VR2
VR3
VR4
VR1
VR2
VR3
Uku
Uku
Uku
Uku
Hitun
Hitun
Hitun
VR4
Hitung
No
Sumbe
3 Volt
6 Volt
RT
IR1
()
Ukur
IR2
IR3
IR4
IR1
IR2
IR3
IR4
Uku
Uku
Uku
Hitun
Hitun
Hitun
Hitun
V Sumber
RT ()
Jenis
6 Volt
Pengukuran
Tegangan di
Multimeter
Blok B
VR1
VR2
B.)
Perhitungan
Jenis
Pengukuran
Arus di
Multimeter
Perhitungan
Blok A
IR3
IR4
ANALISIS
1.
10 | P a g e
2.
11 | P a g e