Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENDAHULUAN L1

1. Bagaimana cara memasang dan menggunakan ampermeter dan voltmeter pada


komponen yang ada dalam rangkaian listrik? jelaskan dan buat gambar rangkaiannya ?

Jawab :
Pemasangan amperemeter pada rangkaian harus secara seri sedangkan
pemasangan voltmeter harus dipasang paralel. Apabila pemasangannya tertukar maka alat
tersebut akan rusak. Pada saat kita ingin mengetahui
m engetahui besar beda potensial atau gaya
g aya gerak
listrik atau tegangan jepit suatu rangkaian, voltmeter dipasang secara paralel dengan
beban. Begitu juga sebaliknya dengan ampermeter, harus dipasang secara seri dengan
beban.

Skema rangkaian Voltmeter

Skema rangkaian Ampermeter

2. Jelaskan cara menaikkan batas ukur ampermeter dan voltmeter, tuliskan rumus beserta
gambar rangkaiannya?
Jawab :

a. Amperemeter
Gambar Rangkaian untuk memperbesar batas ukur amperemeter
Untuk memperbesar batas ukur amperemeter dapat dilakukan dengan cara memasang
tahanan (Rsh) yang diparalelkan dengan tahanan pada amperemeter
am peremeter (Ra). Besarnya
tahanan yang dipasang harus sesuai dengan batas ukur yang diperbesar dan juga
kelipatan batas ukur (n) dengan rumus : Rsh = Ra / (n-1)

b. Voltmeter
Gambar Rangkaian untuk memperbesar batas ukur voltmeter

Untuk memperbesar batas ukur voltmeter dapat dilakukan dengan cara memasang tahanan
(Rm) yang diserikan dengan tahanan pada voltmeter (Rv). Besarnya tahanan yang
dipasang harus sesuai dengan batas ukur yang diperbesar dan juga kelipatan batas ukur
(n) dengan rumus : Rm = Rv (n - 1)

3. Apa bedanya Gaya Gerak Listrik


Listrik (GGL) dengan tegangan jepit, jelaskan beserta rumus
dan gambar rangkaiannya?
Jawab :
Perbedaannya :
 Tegangan jepit adalah besarnya tegangan yang diukur saat sumber mengalirkan arus, jadi
disini terjadi drop voltage pada sumber akibat adanya tahanan dalam sumber.
 Gaya gerak listrik (GGL/ EMF= Electro Motive Force) adalah besarnya
besa rnya tegangan yang
diukur saat sumber tidak mengalirkan arus, jadi tidak terpengaruh oleh tahanan dalam
sumber.
Jadi saat sumber tidak mengalirkan arus, besarnya tegangan jepit = tegangan GGL.

Gambar rangkaiannya :
Rumus menghitung GGL (E):
E = I x (r + R)
Dimana :
E = Gaya Gerak Listrik
I = Arus Listrik yang mengalir
r = Nilai hambatan dari sumber tegangan
R = Nilai Tahanan dalam suatu rangkaian
E = 3 Ampere x (0,5 ohm + 7,5 ohm)
E = 3 Ampere x 8 ohm
E = 24 Volt.
Besar GGL saat sumber listrik belum dialiri arus
aru s listrik adalah sebesar 24 Volt.

Rumus menghitungTegangan Jepit (V)


V=IxR
Dimana :
V = Tegangan jepit
I = Arus listrik yang mengalir
R = Nilai Tahanan dalam suatu rangkaian
V = 3 Ampere x 7,5 ohm
V = 22,5 Volt
Besar Tegangan Jepit saat sumber listrik dialiri arus adalah sebesar 22,5 Volt.

4. Tuliskan bunyi Hukum Kirchoff I dan II, beserta rumus dan gambar rangkaiannya?
Jawab :
 Hukum Kirchoff I
Berbunyi : “Arus Total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian
listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.”
Gambar rangkaiannya :
Rumusnya : I1 + I2 + I3 = I4 + I5 + I6

 Hukum Kirchoff II
Berbunyi : “Total Tegangan (beda potensial) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol”
Gambar rangkaiannya :

Rumusnya : Vab + Vbc + Vcd + Vda = 0

5. Apakah rangkaian seri atau paralel yang


yang di gunakan untuk instalasi listrik dalam rumah
anda? Jelaskan kenapa harus demikian?
Jawab :
Instalasi rumah sekarang ini menggunakan rangkaian paralel. Sebab rangkaian
paralel sangat menguntungkan antara lain :

Jumlah tegangan yang diterima oleh setiap beban adalah sama
 Beban satu tidak mempengaruhi beban lainnya, misal satu lampu putus maka lampu lain
tetap dapat menyala
 Hemat daya dan biaya

Anda mungkin juga menyukai