Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR

HUKUM OHM

DosenPraktikum :
Vita Efelina, S.Si., M.Sc.
NIDN : 0014088903

AsistenPraktikum :
Maria Ulfah
NPM : 1610631160080

DisusunOleh :
Sri Muzzayanah
NPM : 1810631160002

Hari / Tanggal
Praktikum : Sabtu, 16 Maret 2020
Laporan : Senin, 23 Maret 2020

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
TAHUN 2019/2020
HUKUM OHM

I. Tujuan Pembelajaran

1. Mempelajari hubungan antara teganga dan kuat arus yang mengalir dalam
sebuah rangkaian
2. Mempelajari pengaruh hambatan terhadap kuat arus listrik

II. Alat dan Bahan

1. Multimeter
2. Baterai
3. Resistor berbagai nilai
4. Kabel penghubung

III. Dasar Teori

Menurut para ahli atau menurut Creswell (1993) Serangkaian bagian atau
variable definisi dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah
pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar
variable dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.

Adapun menurut ahli lainnya, menurut Siswoyo (Mogialis, 2003) Seperangkat


konsep dan definisi yang saling berhubungan yang mencerminkan suatu pandangan
sistematik mengenai fenomena dengan menerapkan hubungan antar variable dengan
tujuan untuk menerangkan dan meramalkan fenomena.

Dari dua uraian di atas mengenai definisi teori, maka dapat disimpulkan
bahwa teori adalah suatu proses pengembangan berbagai konsep yang membantu kita
menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa dapat terjadi.

Diharapkan praktikum dapat memahami teori teori dasat mengenai hukum


ohm.

Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus berbanding lurus
dengan beda potensialnya sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum ohm
apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar polaritas beda potensial
yang dikenakan kepadanya. Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk
semua jenis penghantar, namun istilah hukum tetap digunakan dengan alas an sejarah
(Duibin, 2005).

Secara Matematis hukum ohm diekspresikan dengan persamaan :

a) I adalah arus listik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan
Ampere.
b) V adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam
satuan volt.
c) R adalah resistansi yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan Ohm.

Berdasarkan hukum Ohm. 1 Ohm didefinisikan sebagai hambatan yang


digunakan dalam suatu rangkaian yang dilewati kuat arus sebesar 1 Ampere dengan
beda potensial 1 Volt. Oleh karena itu hambatan ialah perbandingan beda potensial
dan kuat arus. Semakin besar sumber tegangan , semakin besar arus. Jadi, besar
kecilnya hambatan listrik tidak dipengaruhi oleh besar tegangan dan arus tetap,
dipengaruhi oleh panjang, luas penampang dan jenis bahan . Hambatan juga di
pengaruhi luas, panjang dan jenis bahan. Hambatan berbanding lurus dengan benda,
semakin panjang maka hambatan semakin besar. Hambatan juga berbanding lurus
dengan luas penampang, semakin luas penampang semakin kecil hambatan. Inilah
asalan mengapa kabel listrik dibuat besar, tujuannya memperkecil hambatan.
Hambatan juga berbanding lurus dengan jenis benda, semakin besar hambatan jenis
maka semakin besar hambatan benda. ( Hayt, 1991)

Ohm menggunakan rangkain percobaan sederhana dengan rangkaian sumber


potensial seri, mengukur besar arus yang mengalir dan menemukan hubungan linier
sederhana.

V=I .R

Rangkaian seri merupakan rangkaian yang disusun sejajar. Baterai dalam senter di
susun seri, Rangkaian parallel disusun berderet. Lampu pada rumah umumnya
rangkaian parallel. Rangkaian parallel merupakan rangkaian dimana semua input
komponen dari suatu sumber yang sama. Hal ini yang menyebabkan susunan parallel
menghabiskan daya yang lebih banya. Namun keunggulannya jika pada suatu
komponen rusak, maka komponen lain tetap berfungsi.

a) Rangkaian Seri

Rtotal = R1 + R2 + R3

Jumlah hambatan total rangkaian seri sama dengan jumlah hambatan tiap komponen

b) Rangkaian Paralel

1 1 I 1
= + +…
Rtotal R 1 R 2 Rn

Jumlah kebalikan hambatan total rangkaian parallel sama dengan jumlah


kebalikan hambatan komponen.

Ada hubungan antara arus yang mengalir dalam kawat dan adanya sumber
tegangan. Besarnya arus listrik yang mengalir tergantung dari besarnya hambatan
kawat, semakin besar hambatan kawat , maka semakin kecil arus yang mengalir.
Apabila sumber listrik bertegangan 1 volt di hubungkan dengan hambatan sekitar 10
Ohm, maka arus yang mengalir sebesar 1 Ampere dalam penyelidikannya Cmorge
Simon menemukan bahwa arus yang mengalir dalam hambatan akan bertambah
besar, jika tegangan dinaikan, sementara nilai hambatannya tetap (Purwoko dan fendi.
2007).

Menurut Alonso (1979) dapat dituliskan rumus hukum Ohm, yaitu

V=I .R
Keterangan : V = Tegangan dalam satuan Volt
I = Arus dalam satuan Ampere
R = Hambatan dalam satuan Ohm

Ampermeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat arus
listrik. Pemakaiannya dihubungkan kedalam rangkaian sehingga terhubung seri
dengan komponen yang akan dihitung kuat arusnya. Voltmeter merupakan alat ukur
yang beda potensial 2 titik. Pemakaian Voltmeter dipasang parallel dengan komponen
yang akan diukur beda potensialnya (Sunaryono, 2010).

Resistor merupakan elemen pasif yang sederhana. Berdasarkan fisikawan


Jerman George Simon Ohm, pada tahun 1827 mempublikasikan sebuah pamphlet
tentang mengukur arus dan tegangan serta hubungan matematika diantaranya. Salah
satu hasil yang didapat tentang relasi fundamental yang kita sebut sebagai hukum
Ohm. Meski hal ini ditemukan 46 tahun yang lalu di inggris oleh Henry

Covedish . pamphlet yang dipublikasikan menerima kritik yang tidak pantas


selama beberapa tahun namun beberapa tahun setelahnya , Hukum Ohm menyatakan
bahwa tegangan pada terminal Material penghantar berbanding lurus terhadap arus
yang mengalir melalui material ini. Secara hal ini dirumuskan sebagai :

V=I .R

Dimana konstan proposionalitas atau kesebandingan R disebut sebagai


resistansi. Satuan untuk resistansi adalah ohm dan bisa disingkat dengan hurudf besar
Omega Ω ( Durbin, 2005).

Elemen bebas bergerak dalam suatu medan listrik yang memeragakan periode
yang sama sebagai lettice-nya selama gerakan mereka. Electron bebas ini sering
sekali disebabkan oleh medan. Uraian yang sesuai untuk gerakan electron jenis ini
harus menggunakan metode mekanika kuantum. Disini uraian yang termasuk
sederhana sudah mencukupi, ketika tidak terdapat medan listrik eksternal , electron
electron tersebut bergerak kesegala arah dan tidak ada transportasi muatan netto atau
arus listrik, tetapi jika digunakan sebuah medan listrik eksternal. Terjadi aliran
gesekan dari gerakan electron sembarang sehingga terjadi arus listrik.

Salah satu hukum fisika yang paling dikenal adalah hukum Ohm, yang
menyatakan suatu konduktor logam pada suhu konstan. Perbandingan antara
perbedaan potensial ΔV antara dua titik dari konduktor dengan arus listrik “I” yang
melalui konduktor adalah konstan, kosntan ini disebut tahanan listrik “R” dari
konduktor antar dua titik , bisa dinyatakan menjadi :

ΔV = I . Atau ΔV
I=
R R

Dari persamaan terlihat bahwa R dinyatakan dalam satuan SI sebagai Volt


Ampere dan disebut Ohm (Ω ). Jadi suatu Ohm adalah tahanan suatu konduktor yang
dilewati arus satu Ampere ketika perbedaan potensialnya dijaga satu volt diujung
konduktor (Alonso, 1992).

Hukum Ohm menjelaskan hubungan antara tegangan listrik dengan kuat arus
(Purwoko , 2007). Bunyi hukum Ohm adalah tegangan (V) pada hambatan yang
memenuhi hukum Ohm berbanding lurus dengan kuat arus (I) Untuk suhu yang
konstan ( Sunar yong, 2010).
Perbandingan beda potensial dan kuat arus selalu selalu tetap atau konstan.
Semakin besar beda potensial listrik, semakin besar pula kuat arus yang mengalir.
Besarnya kuat arus sebanding dengan beda potensial listrik. Dari beberapa pernyataan
diatas dapat dibuat persamaan berikut :

Dengan C adalah konstanta V =yang


I . R merupakan sebuah hambatan suatu
penghantar yang disimbolkan dengan huruf R. Hukum Ohm dapat dituliskan secara
matematis :
V=I .R

Nilai hambatan dipengaruhi oleh panjang diameter dan jenis kawat. Semakin
panjang maka hambatannya semakin besar , semakin besar maka hambatannya
semakin kecil. Jika jenis kawat berbeda maka nilai hambatan juga berbeda
( Purwoko, 2007).

Dapat dirumuskan sebagai berikut :

l
R=ρ
A

Dengan R sebagai hambatan, ρ adalah hambat jenis, l panjang kawat dan A


luas penampang kawat.

Pada percobaan a,b,c dan d digunakan hambatan yang sama karena untuk
membandingkan nilai dari masing masing percobaan menggunakan control atau
pembanding yang sejenis.

Hambatan pengganti rangkaian seri :

R = R1+R2+R3

Sedangkan pengganti rangkaian parallel :

1 1 1 1
= + + ….
R R1 R2 R3

Hambatan listrik masih ada hubungannya dengan suhu. Dengan adanya


hambatan pada ToC, adalah koefisien muai bahan konduktor, adalah hambatan kawat
awal, serta selisih suhu ( Sunaryono, 2010).
IV. Langkah keja

1. Susunlah rangkaian seperti berikut

A
+ R
V
-

2. Atur tegangan sumber ( catudaya sebesar 2 volt)


3. Catat nilai pengukuran I dan V pada total pengamatan
4. Ulangi langkah 1,2,3 sebagai penghitung tegangan 4,5 dan 6 volt, dan dengan
nilai R yang berbeda.
A.FLOWCHART
Mulai

Studi Literatur Studi Lapangan

Menyiapkan Alat dan


bahan

Menyusun
rangkaian

Memasang Resistor
(hambatan)

Mengatur tegangan
sebesar 3 Volt

Melakukan
pengukuran V

Melakukan
pengukuran I (Arus)

Sesuai ?

Tidak
Ya

Mencatat hasil pengamatan

A
A

Atur tegangan
menjadi 3V, dan 6V

Mengganti Resistor
dengan nilai R yang
berbeda

Mengukur kembali nilai


I dan V

Sesuai ?
Tidak
Ya

Mencatat hasil pengamatan

Menghitung hasil pengamatan

Penulisan Laporan

Asistensi

Selesai
B. Penjelasan FlowChart

1) Mulai
Praktikum dilaksanakan pada hari Senin, 16 maret 2020 di labolaterium
Fakultas Teknik
2) Studi Literatur
Mencari referensi yang berkaitan dengan hukum Ohm
3) Studi Lapangan
Teori yang sudah didapat
4) Menyiapkan Alat dan Bahan
Praktikum Menyiapkan alat dan bahan sebelum kegiatan dilaksanakan
5) Menyusun Rangkaian
Menyusun rangkaian sesuai modul
6) Memasang Resistor
Menambahkan resistor kedalam rangkaian
7) Mengatur tegangan sebesar 3 Volt
Mengatur tegangan satu daya pada 3 Volt
8) Melakukan Pengukuran I (arus)
Pengukuran arus dengan Multimeter
9) Melakukan pengukuran V (tegangan)
Pengukuran tegangan dengan Multimeter
10) Apakah hasil sesuai
Jika sesuai dilanjut ketahap berikutnya, jika tidak ulangi percobaan
11) Mencatat hasil pengamatan
Mencatat hasil yang didapat
12) Atur tegangan menjadi 6 Volt
Mengatur tegangan menjadi 6 Volt pada satu daya
13) Mengganti Resistor dengan nilai berbeda
Menganti Resistor dengan nilai Resistansi berbeda.
14) Mengukur kembali nilai I dan V
Mengukur kembali nilai arus dan tegangan dengan multimeter
15) Apakah hasil sesuai
Jika sesuai dilanjutkan ke tahap berikutnya, jika tidak maka proses diulang
16) Mencatat hasil pengamatan
Mencatat hasil yang didapatkan
17) Menghitung hasil pengamatan
Menghitung hasil pengamatan
18) Penulisan laporan
Menulis laporan sesuai materi praktikum
19) Asistensi
Mengetahui kesalahan dan konsultasi mengenai masalah yang dihadapi
20) Selesai
V. Data Pengamatan

1. Pengamatan 1

Nilai R = 100 Ω
Sumber (V) Tegangan (V) Arus (A)
2 2,4 0,024
4 4,2 0,042
6 5,9 0,059

2. Pengamatan 2

Nilai R = 470 Ω
Sumber (V) Tegangan (V) Arus (A)
2 2,5 0,0053
4 4,1 0,0087
6 6 0,0128

3. Pengamatan 3

Nilai R = 1000 Ω
Sumber (V) Tegangan (V) Arus (A)
2 2,4 0,0024
4 4 0,0040
6 5,9 0,0059
VI. Perhitungan

1. Pengamatan 1

Tegangan 2V Tegangan 4V
V V
I= I=
R R

2,4 4,2
I= I=
100 100

I = 0,024 I = 0,042

Tegangan 6V
V
I=
R

5,9
I=
100

I = 0,059

2. Pengamatan 2

Tegagan 2V Tegangan 4V
V V
I= I=
R R

2,5 4,1
I= I=
470 470

I = 0,0089 I = 0,0087

Tegangan 6V
V
I=
R

6
I=
470

I = 0,0128

3. Pengamatan 3

Tegangan 2V Tegangan 4V
V V
I= I=
R R
2,4 4
I= I=
1000 1000

I = 0,0024 I = 0,004

Tegangan 6V
V
I=
R

5,9
I=
1000

I = 0,0059

VII. Pembahasan

Dalam menggunakan data pengamatan menghitung arus dengan multimeter


setelah rangkaian diberi V dan R yang telah ditentukan pada perhitungan data, kita
menggunakan Ohm, Hukum ini dapat digunakan untuk menghitung tegangan,
hambatan, atau kuat arus pada rangkaian, bahkan dengan hukum ohm kita dapat
meruah arus atau tegangan pada rangkaian, secara sistematis ditulis :

V=I .R V V
I= R=
R I

VIII. Kesimpulan

Hukum ohm menyatakan bahwa perbandingaan antara beda potensial dan kuat
arus yang mengalir pada suatu rangkaian adalah tetap. Arus listrik adalah banyaknya
Muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui
kabel atau penghantar lainnya. Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan
dari suatu komponen.

IX. Soal dan Diskusi

1. Bagaimana cara mengukur arus dan tegagan dengan Multimeter ?


a) Mengukur Tegangan
- Atur posisi saklar ke DCU
- Hubungkan probe ke terminal, probe merah (+), probe hitam(-)
- Baca hasil di display pengukuran Multimeter
b) Mengukur Arus
- Atur posisi saklar ke DCA
- Hubungkan probe ke terminal,, probe merah (+), probe hitam(-)
- Baca hasil di display pengukuran Multimeter.

2. Buatlah grafik antara V dan I !


a) Untuk nilai resistansi 100 Ω
0,059 A

0,042 A

0,024 A

2,4 V 4,2 V 5,9 V

b) Untuk nilai resistansi 470 Ω

0,0128 A

0,0087 A

0,0053 A

2,5 V 4,1 V 6V

c) Untuk nilai resistansi 1000 Ω

0,0059 A

0,0040 A

0,0024 A

2,4 V 4V 5,9 V

3. Bandingkan nilai V perhitungan dengan v pengukuran


a) V pengukuran
- Nilai Resistansi 1000 Ω
Untuk tegangan 2 V
V= 2,4 V
Untuk tegangan 4 V
V= 4 V
Untuk tegangan 6 V,
V= 5,9 V

b) V perhitungan
- Nilai Resistansi 1000 Ω
Untuk tegangan 2 V
V=I.R
= 0,0024 . 1000
= 2,4 V
Untuk tegangan 4 V
V=I.R
= 0,0040 . 1000
=4
Untuk tegangan 6 V
V= I . R
= 0,0059 , 1000
= 5,9
Disimpulkan bahwa hasil dari V perhitungan sama dengan hasil V pengukuran..

X. Daftar Pustaka
1. Durbin , (2005)

2. Purwoko dan Fundi, (2007)

3. Alonso, (1979)

4. Sunaryono, (1979

5. Purwoko, (2007)

Pada penjelasan FlowChart, diantaranya :


1. Jogiyanto

2. Al- Bahra

3. Sugiyono (2012, 38) Analisis dan desain informasi.

4. I Made Wiratha (2009, 39) Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif

5. KBBI (2019), dan

6. AIA GLOSARY OF Library and Information Science (2009).


LEMBAR PENGAMATAN

Hukum Ohm (M-5)

Nama : Mohammad Amirulhaq Iskandar REKAN KERJA


NIM : 1910631160072 1. Nama : Mohamad Adnan Fauzi
NIM : 1910631160072
Nama : Sri Muzzayanah 2. Nama : Muarif Ridwan Setyo P
NIM : 18631160002 NIM : 1910631160073

Data Pengamatan

4. Pengamatan 1

Nilai R = 100 Ω
Sumber (V) Tegangan (V) Arus (A)
2 2,4 0,024
4 4,2 0,042
6 5,9 0,059

5. Pengamatan 2

Nilai R = 470 Ω
Sumber (V) Tegangan (V) Arus (A)
2 2,5 0,0053
4 4,1 0,0087
6 6 0,0128

6. Pengamatan 3

Nilai R = 1000 Ω
Sumber (V) Tegangan (V) Arus (A)
2 2,4 0,0024
4 4 0,0040
6 5,9 0,0059

Anda mungkin juga menyukai