Anda di halaman 1dari 4

Tanggal praktikum Judul percobaan nilai paraf

SESATAN
28 – April - 2018 PENGUKURAN
DENGAN
AMPERMETER

PERCOBAAN 3
SESATAN PENGUKURAN DENGAN AMPERMETER
BAB 1
PENDAHULUAN
A. TUJUAN .
Mahasiswa dapat meperlihatkan bahwa dalam keadaan tertentu nilai kuat arus yang
terukur oleh ampermeter tidak tepat dengan nilai kuat arus menurut perhitungan .

B. DASAR TEORI .
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Umumnya
alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yang disebut avometer
gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter.Amper meter dapat dibuat atas
susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik
arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambhan dengan hambatan shunt.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir pada
kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat
menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar
pula simpangannya.
Suatu amperemeter yang baik adalah mempunyai tahanan dalam yang kecil terhadap
tahanan-tahanan lain pada rangkaian yang akan diukur arusnya. Sedang tahanan paralel yang akan
dipasang harus kecil terhadap tahanan dalam amperemeter, atau juga tahanan paralel tersebut
bergantung pada tahanan dalam amperemeter. Jadi jika ingin menentukan batas ukur yang tertentu,
kita harus mendapatkan tahanan paralel yang sesuai. Hal ini tidaklah mudah. Untuk mengatasi ini,
maka suatu metode lain dapat dilakukan. Metode ini dikenal dengan Ayrton Shunt.
Arus listrik adalah banyaknya muatan yang mengalir persatuan waktu. Satuan arus adalah coulomb
per detik, dinamakan ampere. Hukum-hukum yang mendasari listrik arus searah adalah:
1.Hukum Kirchoff I
“Jumlah arus listrik yang masuk ke suatu titik cabang sama dengan jumlah arus yang
meninggalkan titik cabang itu.” .
2.Hukum Kirchoff II
“Jumlah aljabar dari perubahan-perubahan potensial yang ditemukan didalam sebuah
lintasan lengkap dari suatu titik yang sama(lintasan tertutup) dalam rangkaian tersebut sama
dengan nol.” Rumus arus listrik searah adalah sebagai berikut :
V = I.R
3.Hukum Ohm
Menyatakan bahwa:”Hambatan suatu penghantar adalah konstan, tidak bergantung pada tegangan
dan kuat arus listrik pada penghantar.” Pengantar yang mengikuti Hukum Ohm adalah logam
sehingga grafik tegangan(V) terhadap kuat arus listrik adalah linier.
Untuk memperoleh hasil ukur yang baik, maka kedua jenis ampermeter DC dan AC ini
tidak boleh dipertukarkan pemakaiannya. Bagaimanakah pemasangan ampermeter dalam
rangkaian yang akan diukur kuat arusnya ? Karena ampermeter dimaksudkan untuk mengukur
kuat arus, maka kuat arus yang akan diukur itu hendaknya masuk (seluruhnya) ke dalam
ampermeter dan nilainya tidak boleh lebih besar dari batas ukur maksimum ampermeter itu. Agar
kuat arus yang akan diukur masuk kedalam ampermeter, maka ampermeter harus dipasang seri
dengan bagian rangkaian yang akan diukur kuat arusnya. Untuk ampermeter DC pemasangan itu
harus tepat memperhatikan kutub positif dan kutub negatifnya.

Pada gambar 1.(a) disamping ini dilukiskan sebuah rangkaian sederhana yang terdiri dari
sebuah hambatan R dan sebuah sumber gaya gerak listrik (gg) misalnya baterai, dan pada gambar
1.(b) dilukiskan sebuah ampermeter. (Bishop.2002)
DC dipasang dalam rangkaian sederhanha itu untuk mengukur kuat arus yang melalui
hambatan R. dalam rangkaian itu. Untuk itu maka ampermeter dipasang seri dengan hambatan R
itu. Perhatikan! : Batas ukur ampermeter harus lebih besar dari kuat arus yang akan diukur ,
kuat arus yang akan terbaca oleh ampermeter pada rangkaian dalam gambar 1. (b) adalah :

Rumus sesatan adalah :

.
BAB II
METODE KERJA

A. ALAT DAN BAHAN

No. Nama Alat dan Bahan Jumlah


1. Multimeter/amperemeter 2
2. Beberapa tahanan ( 3ohm-100 ohm) 1
3. Power Supply 1
4. Kabel Penghubung 4

B. CARA KERJA
1. Diukur tahanan dalam amperemeter
2. Diukur sumber tegangan yang digunakan
3. Disusun rangkaian seperti Gambar 3.1 (b)

4. Diganti- ganti R secara beraturan makin bear dari 3 ohm – 100 ohm sebanyak 5 kali
5. Dicatat dan dihitung :
a. Tegangan sumber
b. Nilai R dan Rd
c. Kuat arus menurut perhitungan
d. Kuat arus menurut pengukuran
e. Kuat arus yang dihitung dengan memperhitungkan tahanan dalam amperemeter .

Anda mungkin juga menyukai