Anda di halaman 1dari 55

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

LABORATORIUM ELDAS

Nama : Inanda Aulia Rizqillah Kode Percobaan : K1

No. Registrasi : 19030184045 Tanggal Melakukan : 15 Oktober 2020

Prog./Jurusan : S1 Pendidikan Fisika Kelompok : Individu

“RANGKAIAN INTEGRATOR”

ABSTRAK

Percobaan yang berjudul “Rangkaian Integrator” ini bertujuan untuk menganalisis


perbedaan bentuk sinyal input dan output, menganalisis perbedaan amplitude input output
untuk tiap frekuensi, dan menganalisis perbedaan periode input dan output tiap rangkaian.
Langkah percobaan yang dilakukan antara lain merangkai percobaan seperti pada gambar
percobaan; set besar resistor, kapasitor, tegangan input, dan bentuk gelombang input; atur
nilai frekuensi sesuai manipulasi yang telah ditentukan; amati bentuk gelombang output yang
dihasilkan pada osiloskop; catat besar tegangan output dan periode yang dihasilkan; lakukan
percobaan dengan nilai resistor dan kapasitor yang berbeda. Tegangan input dan rangkaian
sebagai variabel kontrol dengan Vin = 4 V; frekuensi, resistor, dan kapasitor sebagai variabel
manipulasi; serta tegangan output, periode, dan bentuk gelombang sebagai variabel respon.
Berdasarkan percobaan diperoleh bahwa nilai tegangan output dipengaruhi oleh besar
resistor, kapasitor, frekuensi, dan periode. Dimana frekuensi, resistor, dan kapasitor
berbanding terbalik dengan tegangan output yang dihasilkan. Sedangkan besar periode
berbanding lurus dengan tegangan output yang dihasilkan. Adapun bentuk gelombang output
yang dihasilkan berbeda dengan gelombang inputnya. Dimana pada percobaan pertama dan
ketiga berubah hingga membentuk garis lurus horizontal. Dan pada percobaan ketiga
membentuk segitiga.

Kata kunci: integrator, kapasitor, tegangan output, tegangan input


BAB I

METODE PERCOBAAN

1.1 Alat dan Bahan


Electronics Workbench
1. Resistor 1 buah
2. Kapasitor 1 buah
3. Ground 1 buah
4. AFG 1 buah
5. Osiloskop 1 buah
1.2 Gambar Percobaan

1.3 Variabel Percobaan


 Variabel Kontrol: Tegangan input (Vin), rangkaian
DOV: besar tegangan input yang digunakan adalah 4 V dengan rangkaian seperti
pada gambar percobaan
 Variabel Manipulasi: Frekuensi, resistor, kapasitor
DOV: besar frekuensi yang digunakan antara lain 100 Hz, 250 Hz, 500 Hz, 1000 Hz,
2000 Hz, 4000 Hz, 10000 Hz, 20000 Hz, 40000 Hz, dan 100000 Hz. Besar resistor
yang digunakan antara lain 1k dan 10k. Besar kapasitor yang digunakan antara
lain 100nF dan 10nF
 Variabel Respon: Tegangan output (Vout), periode (T), bentuk gelombang output
DOV: nilai Vout dan T, serta bentuk gelombang output bisa diketahui melalui
osiloskop
1.4 Langkah Percobaan
Buka aplikasi electronics workbench pada laptop/PC, pasang alat dan bahan dengan
rangkaian seperti pada gambar percobaan. Pada percobaan pertama, besar R dan C yang
digunakan adalah 1 k dan 100 nF. Pada percobaan kedua, besar R dan C yang
digunakan adalah 1 k dan 10 nF. Pada percobaan ketiga, besar R dan C yang digunakan
adalah 10 k dan 100 nF. Kemudian klik pada icon AFG dan set tegangan input (Vin)
sebesar 4 V serta frekuensi sesuai manipulasi yang telah ditentukan. Set pula agar bentuk
gelombang input yang muncul pada osiloskop berbentuk kotak. Kemudian, klik tombol
on pada pojok kanan atas dan klik ikon osiloskop sehingga tampak gelombangnya.
Apabila gelombang terlalu sulit diamati, atur time/div nya sehingga memudahkan
pengamatan serta Y position nya. Setelah terlihat jelas bentuk gelombangnya,
selanjutnya geser tanda nomor 1 dan 2 hingga satu gelombang. Dan catat hasil Vout yang
terbaca melalui VB2 dan T yang terbaca melalui T2-T1. Lakukan percobaan dengan
menggunakan besar frekuensi yang berbeda dan analisislah perbedaannya.
BAB II

DATA DAN ANALISIS

2.1 Data
R = 1 k
C = 100 nF

V p-p (volt) Periode T (s) Gambar Bentuk Gelombang


f (Hz)
Input Output Input Output Input Output
4,00
100 4,00 0,010000 0,010000

250 4,00 0,040000 0,040000

500 3,99 0,020000 0,020000

1000 3,95 0,001000 0,001000

2000 3,40 0,005000 0,005000

4000 2,18 0,000250 0,000250

10000 0,94 0,000100 0,000100

20000 0,48 0,000050 0,000050


40000 0,24 0,000025 0,000025

100000 0,09 0,000010 0,000010

R = 1 k
C = 10 nF

V p-p (volt) Periode T (s) Gambar Bentuk Gelombang


f (Hz)
Input Output Input Output Input Output

4,00

0,010000 0,010000
100 4,00

0,040000 0,040000
250 4,00

0,020000 0,020000
500 4,00

0,001000 0,001000
1000 4,00

0,005000 0,005000
2000 4,00
0,000250 0,000250
4000 4,00

0,000100 0,000100
10000 3,96

0,000050 0,000050
20000 3,40

0,000025 0,000025
40000 2,18

0,000010 0,000010
100000 0,94

R = 10 k
C = 100 nF

V p-p (volt) Periode T (s) Gambar Bentuk Gelombang


f (Hz)
Input Output Input Output Input Output
0,010000 0,010000
100 4,00 3,9565
0,040000 0,040000
250 3,0240

0,020000 0,020000
500 1,7799

0,001000 0,001000
1000 0,6897

0,005000 0,005000
2000 0,1081

0,000250 0,000250
4000 0,0747

0,000100 0,000100
10000 0,0032

0,000050 0,000050
20000 0,0029
f (Hz) V p-p (volt) Periode T (s) Gambar Bentuk Gelombang

0,000025 0,000025
40000 0,0012

0,000010 0,000010
100000 0,0005

2.2 Analisis Data


Pada percobaan ini terdapat tiga macam percobaan dengan memanipulasi nilai resistor
dan kapasitornya. Sedangkan nilai tegangan inputnya dikontrol sebesar 4 V. Rangkaian
dibentuk seperti pada gambar percobaan sehingga didapatkan nilai tegangan output,
periode, dan bentuk gelombang melalui osiloskop. Nilai tegangan output dipengaruhi
oleh periode nya, dimana periode sendiri dipengaruhi oleh frekuensi. Maka, nilai
tegangan output pun dipengaruhi oleh nilai frekuensi. Selain periode dan frekuensi, besar
tegangan output juga dipengaruhi oleh besar resistor dan kapasitor.
Berdasarkan percobaan yang telah saya lakukan pada Electronics Workbench, baik
pada percobaan pertama (dengan resistor sebesar 1 k dan kapasitor sebesar 100 nF),
percobaan kedua (dengan resistor sebesar 1 k dan kapasitor sebesar 10 nF), maupun
percobaan ketiga (dengan resistor sebesar 10 k dan kapasitor sebesar 100 nF),
diketahui bahwa nilai periode pada masing-masing percobaan bernilai sama untuk
masing-masing frekuensinya. Hal ini dikarenakan tidak ada pengaruh resistor dan
kapasitor pada nilai periode yang dihasilkan. Selain itu, diketahui bahwa semakin besar
nilai frekuensi, semakin kecil nilai periodenya dan semakin kecil pula nilai tegangan
outputnya. Sehingga, nilai frekuensi dengan periode dan tegangan output berbanding
terbalik, sedangkan nilai periode dengan tegangan output berbanding lurus.
Selain itu, terdapat perbedaan nilai tegangan output antara percobaan pertama, kedua,
dan ketiga. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan nilai kapasitor dan resistor pada
rangkaian. Berdasarkan percobaan dapat diketahui bahwa nilai resistor dan kapasitor
berbanding terbalik dengan nilai tegangan output. Sehingga semakin besar kapasitor dan
resistornya, akan semakin kecil tegangan output yang dihasilkan. Hal ini sesuai dengan
teori yang secara matematis ditunjukkan sebagai berikut:
−t
V C =V ¿ (1−e RC )
dimana t adalah periode.
Adapun pada bentuk gelombangnya terdapat perbedaan antara input dan output. Pada
gelombang input, bentuk gelombang yang dihasilkan adalah kotak. Sedangkan pada
gelombang output bentuk gelombang yang dihasilkan mengalami perubahan. Pada
percobaan pertama dan ketiga, bentuk gelombang output yang dihasilkan berubah hingga
pada frekuensi sebesar 100 kHz hampir membentuk sebuah garis lurus. Sedangkan pada
percobaan kedua, perubahan bentuk gelombang output sampai frekuensi sebesar 100 kHz
hanya berubah menjadi bentuk segitiga. Hal ini dikarenakan ada perubahan pada besar
kapasitornya dimana pada percobaan pertama dan ketiga nilai kapasitornya sebesar 100
nF, sedangkan pada percobaan kedua nilai kapasitornya sebesar 10 nF. Maka, dapat
diketahui bahwa besar kapasitor juga mempengaruhi perubahan bentuk gelombang
output yang dihasilkan. Selain besar kapasitor, bentuk gelombang output juga
dipengaruhi oleh besar resistor, terlihat dari adanya sedikit perbedaan antara percobaan
pertama dan ketiga. Bentuk gelombang output pada masing-masing frekuensi juga
terdapat perbedaan seiring dengan menurunnya nilai tegangan output yang dihasilkan.
Dari percobaan ini juga dapat diketahui bahwa percobaan yang dilakukan sudah
sesuai dengan teori bahwa apabila bentuk gelombang inputnya kotak, maka gelombang
outputnya akan berbentuk segitiga.

2.3 Evaluasi
1. Dari hasil percobaan anda, perbedaan apa yang dapat anda kemukakan dilihat dari
bentuk sinyal input dan output? Mengapa demikian? Jelaskan!
 Terdapat perbedaan antara sinyal input dan sinyal output yang dihasilkan.
Pada sinyal input, bentuk sinyal yang dihasilkan berbentuk kotak. Sedangkan
pada sinyal output, pada percobaan pertama dan ketiga, bentuk sinyal yang
dihasilkan mengalami perubahan hingga pada frekuensi sebesar 100 kHz
berbentuk seperti garis lurus horizontal dan pada percobaan kedua, bentuk
sinyal yang dihasilkan juga mengalami perubahan hingga pada frekuensi
sebesar 100 kHz berbentuk segitiga. Hal ini dikarenakan rangkaian integrator
memiliki karakteristik mengintegralkan fungsi gelombang dari sinyal yang di-
input-kan sehingga apabila sinyal inputnya berbentuk kotak, sinyal output
yang dihasilkan akan berbentuk segitiga.
2. Dari hasil pengamatan anda terhadap amplitude input output untuk tiap frekwensi
pada percobaan integrator, adakah perbedaan? Kalau ada perbedaan, mengapa
demikian? Jelaskan!
 Terdapat perbedaan antara amplitude input dan output pada rangkaian
integrator. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan pula antara tegangan output
dan tegangan input. Sehingga hal tersebut juga mempengaruhi perubahan
nilai amplitudenya.
3. Dari pertanyaan No.2, apa kesimpulan yang dapat anda kemukakan?
 Besar amplitude dipengaruhi oleh besar tegangan output, dimana keduanya
saling berbanding lurus. Sehingga semakin besar tegangan outputnya, akan
semakin besar pula amplitudenya.
4. Bagaimana dengan periode input dan output tiap rangkaian? Apakah ada perbedaan?
Jelaskan!
 Tidak ada perbedaan antara periode input dan periode output yang dihasilkan
pada tiap rangkaian. Hal ini dikarenakan nilai periode tidak dipengaruhi oleh
besar resistor dan kapasitor, melainkan dipengaruhi oleh nilai frekuensi.
Sebagaimana ditunjukkan secara matematis sebagai berikut.
1
T=
f
dimana f adalah frekuensi.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada Electronics Workbench, diperoleh
bahwa tegangan output dipengaruhi oleh besar resistor, kapasitor, frekuensi, dan periode.
Dimana frekuensi, resistor, dan kapasitor berbanding terbalik dengan tegangan output
yang dihasilkan. Sehingga semakin besar frekuensi, resistor, dan kapasitornya akan
semakin kecil tegangan output yang dihasilkan. Sedangkan besar periode berbanding
lurus dengan tegangan output yang dihasilkan. Sehingga semakin besar periodenya, akan
semakin besar pula tegangan outputnya.
Selain itu, tegangan output juga mempengaruhi besar amplitude, dimana keduanya
saling berbanding lurus. Sehingga semakin besar tegangan output nya, akan semakin
besar pula nilai amplitudenya.
Adapun bentuk gelombang output yang dihasilkan berbeda dengan gelombang
inputnya. Dimana pada percobaan pertama dan ketiga berubah hingga membentuk garis
lurus horizontal. Dan pada percobaan ketiga membentuk segitiga. Hal ini dipengaruhi
adanya perbedaan besar resistor dan kapasitor pada rangkaian. Juga terdapat perbedaan
bentuk gelombang pada masing-masing frekuensi seiring dengan menurunnya nilai
tegangan output.

3.2 Saran
Saat melakukan percobaan pada Electronics Workbench ini diharapkan sudah
mengetahui prosedur pemakaian dan pembacaan skala, sehingga dalam melakukan
percobaan tidak ada kebingungan dan kesulitan.
LAMPIRAN
 Percobaan 1 (R = 1 k, C = 100 nF)

1. f = 100 Hz

2. f = 250 Hz

3. f = 500 Hz
4. f = 1 kHz

5. f = 2 kHz
6. f = 4 kHz

7. f = 10 kHz
8. f = 20 kHz

9. f = 40 kHz
10. f = 100 kHz

 Percobaan 2 (R = 1 k, C = 10 nF)


1. f = 100 Hz
2. f = 250 Hz

3. f = 500 Hz
4. f = 1 kHz

5. f = 2 kHz
6. f = 4 kHz

7. f = 10 kHz
8. f = 20 kHz

9. 40 kHz
10. 100 kHz

 Percobaan 3 (R = 10 k, C = 100 nF)


1. f = 100 Hz
2. f = 250 Hz

3. f = 500 Hz
4. f = 1 kHz

5. f = 2 kHz
6. f = 4 kHz

7. f = 10 kHz
8. f = 20 kHz

9. f = 40 kHz
10. f = 100 kHz
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

LABORATORIUM ELDAS

Nama : Inanda Aulia Rizqillah Kode Percobaan : K2

No. Registrasi : 19030184045 Tanggal Melakukan : 22 Oktober 2020

Prog./Jurusan : S1 Pendidikan Fisika Kelompok : Individu

“RANGKAIAN DIFFERENSIATOR”

ABSTRAK

Percobaan yang berjudul “Rangkaian Differensiator” ini bertujuan untuk menganalisis


perbedaan bentuk sinyal input dan output, menganalisis perbedaan amplitude input output
untuk tiap frekuensi, dan menganalisis perbedaan periode input dan output tiap rangkaian.
Langkah percobaan yang dilakukan antara lain merangkai percobaan seperti pada gambar
percobaan; set besar resistor, kapasitor, tegangan input, dan bentuk gelombang input; atur
nilai frekuensi sesuai manipulasi yang telah ditentukan; amati bentuk gelombang output yang
dihasilkan pada osiloskop; catat besar tegangan output dan periode yang dihasilkan; lakukan
percobaan dengan nilai resistor dan kapasitor yang berbeda. Tegangan input dan rangkaian
sebagai variabel kontrol dengan Vin = 4 V; frekuensi, resistor, dan kapasitor sebagai variabel
manipulasi; serta tegangan output, periode, dan bentuk gelombang sebagai variabel respon.
Berdasarkan percobaan diperoleh bahwa nilai tegangan output dipengaruhi oleh besar
resistor, kapasitor, frekuensi, dan periode. Dimana frekuensi, resistor, dan kapasitor
berbanding lurus dengan tegangan output yang dihasilkan. Sedangkan besar periode
berbanding terbalik dengan tegangan output yang dihasilkan. Adapun bentuk gelombang
output yang dihasilkan berbeda dengan gelombang inputnya. Dimana pada percobaan
pertama dan ketiga berubah hingga pada frekuensi sebesar 100 kHz membentuk kotak
kembali. Dan pada percobaan ketiga membentuk seperti gergaji.
Kata kunci: rangkaian diferensiator, RC, tegangan output
BAB I
METODE PERCOBAAN
1.1 Alat dan Bahan
Electronics Workbench
1. Resistor 1 buah
2. Kapasitor 1 buah
3. Ground 1 buah
4. AFG 1 buah
5. Osiloskop 1 buah
1.2 Gambar Percobaan

1.3 Variabel Percobaan


 Variabel Kontrol: Tegangan input (Vin), rangkaian
DOV: besar tegangan input yang digunakan adalah 4 V dengan rangkaian seperti
pada gambar percobaan
 Variabel Manipulasi: Frekuensi, resistor, kapasitor
DOV: besar frekuensi yang digunakan antara lain 100 Hz, 250 Hz, 500 Hz, 1000 Hz,
2000 Hz, 4000 Hz, 10000 Hz, 20000 Hz, 40000 Hz, dan 100000 Hz. Besar resistor
yang digunakan antara lain 1k dan 10k. Besar kapasitor yang digunakan antara
lain 100nF dan 10nF
 Variabel Respon: Tegangan output (Vout), periode (T), bentuk gelombang
DOV: nilai Vout dan T, serta bentuk gelombang bisa diketahui melalui osiloskop
1.4 Langkah Percobaan
Buka aplikasi electronics workbench pada laptop/PC, pasang alat dan bahan dengan
rangkaian seperti pada gambar percobaan. Pada percobaan pertama, besar R dan C yang
digunakan adalah 1 k dan 100 nF. Pada percobaan kedua, besar R dan C yang
digunakan adalah 1 k dan 10 nF. Pada percobaan ketiga, besar R dan C yang digunakan
adalah 10k  dan 100 nF. Kemudian klik pada icon AFG dan set tegangan input (Vin)
sebesar 4 V serta frekuensi sesuai manipulasi yang telah ditentukan. Set pula agar bentuk
gelombang input yang muncul pada osiloskop berbentuk kotak. Kemudian, klik tombol
on pada pojok kanan atas dan klik ikon osiloskop sehingga tampak gelombang
outputnya. Apabila gelombang terlalu sulit diamati, atur time/div nya sehingga
memudahkan pengamatan serta Y position nya. Setelah terlihat jelas bentuk
gelombangnya, selanjutnya geser tanda nomor 1 dan 2 hingga satu gelombang. Dan catat
hasil Vout yang terbaca melalui VB2 dan T yang terbaca melalui T2-T1. Lakukan
percobaan dengan menggunakan besar frekuensi yang berbeda dan analisislah
perbedaannya.
BAB II

DATA DAN ANALISIS

2.1 Data
R = 1 k
C = 100 nF

V p-p (volt) Periode T (s) Gambar Bentuk Gelombang


f (Hz)
Input Output Input Output Input Output
4,00

100 4,73 0,010000 0,010000

250 6,49 0,040000 0,040000

500 7,20 0,020000 0,020000

1000 7,56 0,001000 0,001000

2000 7,34 0,005000 0,005000

4000 6,19 0,000250 0,000250


10000 4,95 0,000100 0,000100

20000 4,49 0,000050 0,000050

40000 4,25 0,000025 0,000025

100000 4,10 0,000010 0,000010

R = 1 k
C = 10 nF

V p-p (volt) Periode T (s) Gambar Bentuk Gelombang


f (Hz)
Input Output Input Output Input Output

4,00
100 0,010000 0,010000
0,01

250 0,040000 0,040000


1,34

500 0,020000 0,020000


2,76
1000 0,001000 0,001000
4,73

2000 0,005000 0,005000


7,02

4000 0,000250 0,000250


7,49

10000 0,000100 0,000100


7,55

20000 0,000050 0,000050


7,34

40000 0,000025 0,000025


6,19

100000 0,000010 0,000010


4,95
R = 10 k
C = 100 nF

V p-p (volt) Periode T (s) Gambar Bentuk Gelombang


f (Hz)
Input Output Input Output Input Output

4,00

100 0,010000 0,010000


7,55

250 0,040000 0,040000


6,95

500 0,020000 0,020000


5,74

1000 0,001000 0,001000


5,40

2000 0,005000 0,005000


5,78

4000 0,000250 0,000250


5,63
10000 0,000100 0,000100
5,53

20000 0,000050 0,000050


5,50

40000 0,000025 0,000025


5,49

100000 0,000010 0,000010


5,48

2.2 Analisis Data


Pada percobaan ini terdapat tiga macam percobaan dengan memanipulasi nilai resistor
dan kapasitornya. Sedangkan nilai tegangan inputnya dikontrol sebesar 4 V. Rangkaian
dibentuk seperti pada gambar percobaan sehingga didapatkan nilai tegangan output,
periode, dan bentuk gelombang melalui osiloskop. Nilai tegangan output dipengaruhi
oleh periode nya, dimana periode sendiri dipengaruhi oleh frekuensi. Maka, nilai
tegangan output pun dipengaruhi oleh nilai frekuensi. Selain periode dan frekuensi, besar
tegangan output juga dipengaruhi oleh besar resistor dan kapasitor.
Berdasarkan percobaan yang telah saya lakukan pada Electronics Workbench, baik
pada percobaan pertama (dengan resistor sebesar 1 k dan kapasitor sebesar 100 nF),
percobaan kedua (dengan resistor sebesar 1 k dan kapasitor sebesar 10 nF), maupun
percobaan ketiga (dengan resistor sebesar 10 k dan kapasitor sebesar 100 nF),
diketahui bahwa nilai periode pada masing-masing percobaan bernilai sama untuk
masing-masing frekuensinya. Hal ini dikarenakan tidak ada pengaruh resistor dan
kapasitor pada nilai periode yang dihasilkan. Selain itu, diketahui bahwa semakin besar
nilai frekuensi, akan semakin kecil nilai periodenya. Sedangkan semakin besar nilai
frekuensi, akan semakin besar pula tegangan outputnya. Sehingga frekuensi berbanding
lurus dengan tegangan output dan berbanding terbalik dengan periode. Akan tetapi pada
percobaan yang saya lakukan, pada percobaan pertama, setelah mencapai frekuensi
diatas 1 kHz, tegangan output mengalami penurunan nilai. Pada percobaan kedua,
setelah mencapai frekuensi diatas 20 kHz, tegangan output mengalami penurunan nilai.
Dan pada percobaan ketiga, tegangan output mengalami penurunan dan kenaikan.
Makah hal ini berbeda dengan teori bahwa tegangan output berbanding lurus dengan
nilai frekuensi. Hal ini bisa terjadi dikarenakan kurang teliti dalam mengamati
gelombang pada osiloskop.
Selain itu, terdapat perbedaan nilai tegangan output antara percobaan pertama, kedua,
dan ketiga. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan nilai kapasitor dan resistor pada
rangkaian. Berdasarkan percobaan, dapat diketahui bahwa nilai resistor dan kapasitor
berbanding lurus dengan nilai tegangan output. Sehingga semakin besar kapasitor dan
resistornya, akan semakin besar pula tegangan output yang dihasilkan. Hal ini sesuai
dengan teori yang secara matematis ditunjukkan sebagai berikut:

t
V =V 0 e RC

Adapun pada bentuk gelombangnya terdapat perbedaan antara input dan output. Pada
gelombang input, bentuk gelombang yang dihasilkan adalah kotak. Sedangkan pada
gelombang output bentuk gelombang yang dihasilkan mengalami perubahan. Pada
percobaan pertama dan ketiga, bentuk gelombang output yang dihasilkan berubah hingga
pada frekuensi sebesar 100 kHz hampir membentuk sebuah kotak kembali. Sedangkan
pada percobaan kedua, perubahan bentuk gelombang output sampai frekuensi sebesar
100 kHz hanya berubah menjadi bentuk seperti gergaji. Hal ini dikarenakan ada
perubahan pada besar kapasitornya dimana pada percobaan pertama dan ketiga nilai
kapasitornya sebesar 100 nF, sedangkan pada percobaan kedua nilai kapasitornya sebesar
10 nF. Maka, dapat diketahui bahwa besar kapasitor juga mempengaruhi perubahan
bentuk gelombang output yang dihasilkan. Selain besar kapasitor, bentuk gelombang
output juga dipengaruhi oleh besar resistor, terlihat dari adanya sedikit perbedaan antara
percobaan pertama dan ketiga. Bentuk gelombang output pada masing-masing frekuensi
juga terdapat perbedaan seiring dengan berubahnya nilai tegangan output yang
dihasilkan.

2.3 Evaluasi
1. Dari hasil percobaan anda, perbedaan apa yang dapat anda kemukakan dilihat dari
bentuk sinyal input dan output? Mengapa demikian? Jelaskan!
 Terdapat perbedaan antara sinyal input dan sinyal output yang dihasilkan.
Pada sinyal input, bentuk sinyal yang dihasilkan berbentuk kotak. Sedangkan
pada sinyal output, pada percobaan pertama dan ketiga, bentuk sinyal yang
dihasilkan mengalami perubahan hingga pada frekuensi sebesar 100 kHz
berbentuk kotak kembali dan pada percobaan kedua, bentuk sinyal yang
dihasilkan juga mengalami perubahan hingga pada frekuensi sebesar 100 kHz
berbentuk seperti gergaji.
2. Dari hasil pengamatan anda terhadap amplitude input output untuk tiap frekuensi
pada percobaan differensiator, adakah perbedaan? Kalau ada perbedaan, mengapa
demikian? Jelaskan!
 Terdapat perbedaan antara amplitude input dan output pada rangkaian
differensiator. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan pula antara tegangan
output dan tegangan input. Sehingga hal tersebut juga mempengaruhi
perubahan nilai amplitudenya.
3. Dari pertanyaan No.2 apa kesimpulan yang dapat anda kemukakan?
 Besar amplitude dipengaruhi oleh besar tegangan output, dimana keduanya
saling berbanding lurus. Sehingga semakin besar tegangan outputnya, akan
semakin besar pula amplitudenya.
4. Bagaimana dengan periode input dan output tiap rangkaian? Apakah ada perbedaan?
Jelaskan!
 Tidak ada perbedaan antara periode input dan periode output yang dihasilkan
pada tiap rangkaian. Hal ini dikarenakan nilai periode tidak dipengaruhi oleh
besar resistor dan kapasitor, melainkan dipengaruhi oleh nilai frekuensi.
Sebagaimana ditunjukkan secara matematis sebagai berikut.
1
T=
f
dimana f adalah frekuensi.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada Electronics Workbench, diperoleh
bahwa tegangan output dipengaruhi oleh besar resistor, kapasitor, frekuensi, dan periode.
Dimana frekuensi, resistor, dan kapasitor berbanding lurus dengan tegangan output yang
dihasilkan. Sehingga semakin besar frekuensi, resistor, dan kapasitornya akan semakin
besar pula tegangan output yang dihasilkan. Sedangkan besar periode berbanding
terbalik dengan tegangan output yang dihasilkan. Sehingga semakin besar periodenya,
akan semakin kecil tegangan outputnya.
Selain itu, tegangan output juga mempengaruhi besar amplitude, dimana keduanya
saling berbanding lurus. Sehingga semakin besar tegangan output nya, akan semakin
besar pula nilai amplitudenya.
Adapun bentuk gelombang output yang dihasilkan berbeda dengan gelombang
inputnya. Dimana pada percobaan pertama dan ketiga berubah hingga pada frekuensi
sebesar 100 kHz membentuk kotak kembali. Dan pada percobaan ketiga membentuk
seperti gergaji. Hal ini dipengaruhi adanya perbedaan besar resistor dan kapasitor pada
rangkaian. Juga terdapat perbedaan bentuk gelombang pada masing-masing frekuensi
seiring dengan perubahan nilai tegangan output.

3.2 Saran
Saat melakukan percobaan pada Electronics Workbench ini diharapkan sudah
mengetahui prosedur pemakaian dan pembacaan skala, sehingga dalam melakukan
percobaan tidak ada kebingungan dan kesulitan. Selain itu, hendaknya praktikan teliti
dalam mengamati gelombang pada osiloskop.
LAMPIRAN
 Percobaan 1 (R = 1 k, C = 100 nF)
1. f = 100 Hz

2. f = 250 Hz

3. f = 500 Hz
4. f = 1 kHz

5. f = 2 kHz
6. f = 4 kHz

7. f = 10 kHz
8. f = 20 kHz

9. f = 40 kHz
10. f = 100 kHz

 Percobaan 2 (R = 1 k, C = 10 nF)


1. f = 100 Hz
2. f = 250 Hz

3. f = 500 Hz
4. f = 1 kHz

5. f = 2 kHz
6. f = 4 kHz

7. f = 10 kHz
8. f = 20 kHz

9. f = 40 kHz
10. f = 100 kHz

 Percobaan 3 (R = 10 k, C = 100 nF)


1. f = 100 Hz
2. f = 250 Hz

3. f = 500 Hz
4. f = 1 kHz

5. f = 2 kHz
6. f = 4 kHz

7. f = 10 kHz
8. f = 20 kHz

9. f = 40 kHz
10. f = 100 kHz

Anda mungkin juga menyukai