Anda di halaman 1dari 38

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

LABORATORIUM ELDAS

Nama : Inanda Aulia Rizqillah Kode Percobaan : D3a

No. Registrasi : 19030184045 Tanggal Melakukan : 17 Desember 2020

Prog./Jurusan : S1 Pendidikan Fisika Kelompok : Individu

“PENYEARAH DAN CATU DAYA SETENGAH GELOMBANG”

ABSTRAK

Percobaan yang berjudul “Penyearah dan Catu Daya Setengah Gelombang” ini
bertujuan untuk menganalisis bentuk sinyal keluaran dan tegangan output. Langkah
percobaan yang dilakukan antara lain membuka simulasi circuit pada link
https://www.falstad.com/circuit/e-rectify.html tersebut, mengatur nilai masing-masing
variabel sesuai yang telah ditentukan, dan mencatat hasil V output nya serta bentuk
gelombang nya. Frekuensi dan Vin sebagai variabel kontrol. Resistor sebagai variabel
manipulasi. Bentuk gelombang dan Vout sebagai variabel respon. Berdasarkan percobaan
diperoleh bahwa penyearah setengah gelombang hanya melewatkan satu siklus saja dari
sinyal AC, sehingga pada percobaan pertama bentuk sinyal output nya terpotong pada bagian
negatifnya dan pada percobaan kedua bentuk sinyal output nya terpotong pada bagian
positifnya. Adapun tegangan output yang dihasikan berbeda nilai dengan tegangan inputnya.
Dan tegangan output juga dipengaruhi oleh besar resistor dimana semakin besar nilai
resistornya, maka akan semakin besar pula nilai tegangan output yang dihasilkan.
Kata kunci: half wave, penyearah, catu daya

BAB I
METODE PERCOBAAN

1.1 Alat dan Bahan


Circuit
1. Dioda 1 buah
2. Resistor 10 buah
3. Osiloskop 1 buah
4. AC Source 1 buah
1.2 Gambar Percobaan
1.2.1 Percobaan 1

Gambar 1.2.1 Rangkaian Half Wave


Rectifier (a)
1.2.2 Percobaan 2

Gambar 1.2.2 Rangkaian Half Wave


Rectifier (b)
1.3 Variabel Percobaan
1.3.1 Percobaan 1
 Variabel Kontrol: Frekuensi, Vin
DOV: nilai frekuensi yang digunakan ialah 50 Hz dan nilai Vin yang
digunakan ialah 5 V
 Variabel Manipulasi: Resistor
DOV: nilai resistor yang digunakan antara lain 100 Ω, 200 Ω, 300 Ω, 400 Ω,
500 Ω, 600 Ω, 700 Ω, 800 Ω, 900 Ω, dan 1 k Ω
 Variabel Respon: Bentuk Gelombang dan Vout
DOV: bentuk gelombang dapat diketahui melalui osiloskop, Vout akan tertera
pada layar simulasi
1.3.2 Percobaan 2
 Variabel Kontrol: Frekuensi, Vin
DOV: nilai frekuensi yang digunakan ialah 50 Hz dan nilai Vin yang
digunakan ialah 5 V
 Variabel Manipulasi: Resistor
DOV: nilai resistor yang digunakan antara lain 100 Ω, 200 Ω, 300 Ω, 400 Ω,
500 Ω, 600 Ω, 700 Ω, 800 Ω, 900 Ω, dan 1 k Ω
 Variabel Respon: Bentuk Gelombang dan Vout
DOV: bentuk gelombang dapat diketahui melalui osiloskop, Vout akan tertera
pada layar simulasi
1.4 Langkah Percobaan
1.4.1 Percobaan 1
Buka simulasi circuit pada link https://www.falstad.com/circuit/e-rectify.html
tersebut. Kemudian klik pada ikon AC Source dan atur frekuensi nya menjadi 50
Hz serta Vin nya menjadi 5 V. Klik pula pada ikon resistor dan atur nilai nya sesuai
dengan manipulasi yang telah ditentukan. Bentuk gelombang dan V output akan
terlihat pada bagian bawah osiloskop. Setelah terlihat catatlah hasil V output nya
serta bentuk gelombang nya. Lakukan percobaan yang sama dengan mengubah
nilai resistor nya dan analisislah perbedaannya.
1.4.2 Percobaan 2
Buka simulasi circuit pada link https://www.falstad.com/circuit/e-rectify.html
tersebut. Kemudian klik pada ikon AC Source dan atur frekuensi nya menjadi 50
Hz serta Vin nya menjadi 5 V. Klik pula pada ikon resistor dan atur nilai nya sesuai
dengan manipulasi yang telah ditentukan. Kemudian ubah arah polaritas dioda
pada rangkaian. Bentuk gelombang dan V output akan terlihat pada bagian bawah
osiloskop. Setelah terlihat catatlah hasil V output nya serta bentuk gelombang nya.
Lakukan percobaan yang sama dengan mengubah nilai resistor nya dan analisislah
perbedaannya.
BAB II
DATA DAN ANALISIS

2.1 Data
2.1.1 Percobaan 1
f = 50 Hz
Vin = 5 V

No. RL (Ω) Vout (Volt) Bentuk Gelombang

1. 100 4,356

2. 200 4,392

3. 300 4,412

4. 400 4,427

5. 500 4,438

6. 600 4,448
7. 700 4,456

8. 800 4,463

9. 900 4,469

10. 1000 4,474

2.1.2 Percobaan 2
f = 50 Hz
Vin = 5 V

No. RL (Ω) Vout (µVolt) Bentuk Gelombang

1. 100 17,145

2. 200 34,290

3. 300 51,435
4. 400 68,579

5. 500 85,724

6. 600 102,869

7. 700 120,014

8. 800 137,159

9. 900 154,304

10. 1000 171,449

2.2 Analisis Data


Pada percobaan ini terdapat 2 macam percobaan dengan rangkaian yang berbeda.
Rangkaian dibentuk seperti pada gambar percobaan dan dikontrol nilai frekuensi dan
tegangan inputnya masing-masing sebesar 50 Hz dan 5 V. Kemudian nilai tegangan
output akan muncul pada kolom diatas osiloskop serta bentuk gelombang akan muncul
pada osiloskop.
2.2.1 Percobaan 1
Pada percobaan pertama, nilai resistor dimanipulasi sebesar 100 Ω, 200 Ω, 300
Ω, 400 Ω, 500 Ω, 600 Ω, 700 Ω, 800 Ω, 900 Ω, dan 1000 Ω. Berdasarkan
percobaan yang telah saya lakukan pada circuit, diperoleh nilai tegangan output
dan bentuk gelombang seperti yang tercantum pada tabel data 2.1.1. Terlihat
bahwa terdapat perbedaan antara sinyal input dan outputnya. Pada tabel, sinyal
input direpresentasikan dengan warna hijau, sedangkan sinyal output
direpresentasikan dengan warna kuning. Pada tabel, terlihat bahwa sinyal output
memiliki amplitudo yang lebih kecil daripada sinyal input dan gelombang
terpotong pada bagian negatifnya.
Adapun nilai tegangan output yang dihasilkan memiliki nilai yang berbeda
dengan tegangan inputnya. Nilai tegangan output yang dihasilkan lebih kecil
daripada nilai tegangan input nya. Selain itu, perubahan nilai resistor
mempengaruhi nilai tegangan output yang dihasilkan. Seperti yang terlihat pada
tabel, semakin besar nilai resistor nya, maka akan semakin besar pula nilai
tegangan outputnya. Hal ini dapat terlihat dalam grafik berikut.

Hubungan R dan Vout


(Percobaan 1)
1200

1000

800
R (Ω)

600

400

200

0
4.34 4.36 4.38 4.4 4.42 4.44 4.46 4.48 4.5
Vout (V)

2.2.2 Percobaan 2
Pada percobaan kedua, bentuk rangkaiannya hampir sama dengan percobaan
pertama, akan tetapi polaritas dioda dibalik. Adapun nilai resistor dimanipulasi
sebesar 100 Ω, 200 Ω, 300 Ω, 400 Ω, 500 Ω, 600 Ω, 700 Ω, 800 Ω, 900 Ω, dan
1000 Ω. Berdasarkan percobaan yang telah saya lakukan pada circuit, diperoleh
nilai tegangan output dan bentuk gelombang seperti yang tercantum pada tabel data
2.1.2. Terlihat bahwa terdapat perbedaan antara sinyal input dan outputnya. Pada
tabel, sinyal input direpresentasikan dengan warna hijau, sedangkan sinyal output
direpresentasikan dengan warna kuning. Pada tabel, terlihat bahwa sinyal output
memiliki amplitudo yang lebih kecil daripada sinyal input dan gelombang
terpotong pada bagian positifnya.
Adapun nilai tegangan output yang dihasilkan memiliki nilai yang berbeda
dengan tegangan inputnya. Nilai tegangan output yang dihasilkan lebih kecil
daripada nilai tegangan input nya. Selain itu, perubahan nilai resistor
mempengaruhi nilai tegangan output yang dihasilkan. Seperti yang terlihat pada
tabel, semakin besar nilai resistor nya, maka akan semakin besar pula nilai
tegangan outputnya. Hal ini dapat terlihat dalam grafik berikut.

Hubungan R dan Vout


(Percobaan 2)
1200
1000
800
R (Ω)

600
400
200
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Vout (V)

2.3 Evaluasi dan Pertanyaan


1. Pada percobaan 1 dan 2, dengan perubahan R apakah ada perbedaan V out yang
dihasilkan? Mengapa demikian, Jelaskan!
 Ya, ada. Baik pada percobaan 1 dan 2, perubahan R berpengaruh terhadap
nilai Vout yang dihasilkan. Hal tersebut dapat terlihat pada tabel 2.2.1 dan
2.2.2 dimana semakin besar nilai resistornya, maka akan semakin besar pula
nilai Vout yang dihasilkan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada Circuit, diperoleh bahwa penyearah
setengah gelombang hanya melewatkan satu siklus saja dari sinyal AC, sehingga pada
percobaan pertama bentuk sinyal output nya terpotong pada bagian negatifnya dan pada
percobaan kedua bentuk sinyal output nya terpotong pada bagian positifnya. Adapun
tegangan ooutput yang dihasikan berbeda nilai dengan tegangan inputnya. Dan tegangan
output juga dipengaruhi oleh besar resistor dimana semakin besar nilai resistornya, maka
akan semakin besar pula nilai tegangan output yang dihasilkan. Dan hal ini dapat terlihat
pada grafik 2.2.1 dan grafik 2.2.2.

3.2 Saran
Sebelum melakukan percobaan ini diharap sudah memahami konsep materinya
dengan baik, sehingga dapat memudahkan ketika melakukan percobaan.
LAMPIRAN

1. Percobaan 1
 R = 100 Ω

 R = 200 Ω

 R = 300 Ω
 R = 400 Ω

 R = 500 Ω
 R = 600 Ω

 R = 700 Ω
 R = 800 Ω

 R = 900 Ω
 R = 1000 Ω

2. Percobaan 2
 R = 100 Ω
 R = 200 Ω

 R = 300 Ω
 R = 400 Ω

 R = 500 Ω
 R = 600 Ω

 R = 700 Ω
 R = 800 Ω

 R = 900 Ω
 R = 1000 Ω
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

LABORATORIUM ELDAS

Nama : Inanda Aulia Rizqillah Kode Percobaan : D3b

No. Registrasi : 19030184045 Tanggal Melakukan : 17 Desember 2020

Prog./Jurusan : S1 Pendidikan Fisika Kelompok : Individu

“PENYEARAH DAN CATU DAYA GELOMBANG PENUH”

ABSTRAK

Percobaan yang berjudul “Penyearah dan Catu Daya Gelombang Penuh” ini bertujuan
untuk mengetahui bentuk sinyal keluaran dan mengetahui besar Vp sekunder pada
rangkaian yang menggunakan kapasitor maupun tidak. Langkah percobaan yang
dilakukan antara lain membuka simulasi Circuit pada link
https://www.falstad.com/circuit/e-fullrectf.html, mengatur nilai masing-masing variabel
sesuai yang ditentukan, dan mencatat hasil bentuk gelombang nya dan Vout nya.
Kapasitor, frekuensi, dan Vin sebagai variabel kontrol. Resistor sebagai variabel
manipulasi. Bentuk gelombang dan Vout sebagai variabel respon. Berdasarkan
percobaan diperoleh bahwa rangkaian penyearah gelombang penuh dengan
menggunakan dua dioda berpolaritas sama bentuk sinyal keluaran fase awal dan
seterusnya berupa puncak dengan gelombang penuh. Adapun Vout yang dihasilkan
dipengaruhi oleh perubahan R dimana semakin besar nilai R nya, maka akan semakin
besar pula Vout yang dihasilkan. Selain itu, didapat pula bahwa kapasitor juga
mempengaruhi Vout yang dihasilkan.
Kata kunci: full wave, penyearah, catu daya

BAB I
METODE PERCOBAAN

1.1 Alat dan Bahan


Circuit
1. Dioda 2 buah
2. Resistor 10 buah
3. Osiloskop 1 buah
4. AC Source 1 buah
5. Kapasitor 1 buah
1.2 Gambar Percobaan
1.2.1 Percobaan 1

Gambar 1.2.1 Rangkaian Full Wave


Rectifier dengan kapasitor
1.2.2 Percobaan 2
Gambar 1.2.2 Rangkaian Full Wave
Rectifier tanpa kapasitor
1.3 Variabel Percobaan
1.3.1 Percobaan 1
 Variabel Kontrol: Kapasitor, Frekuensi, Vin
DOV: nilai kapasitor yang digunakan ialah 100 µF, nilai frekuensi yang
digunakan ialah 50 Hz, dan nilai Vin yang digunakan ialah 5 V
 Variabel Manipulasi: Resistor
DOV: nilai resistor yang digunakan antara lain 100 Ω, 200 Ω, 300 Ω, 400 Ω,
500 Ω, 600 Ω, 700 Ω, 800 Ω, 900 Ω, dan 1 k Ω
 Variabel Respon: Bentuk Gelombang, Vout
DOV: bentuk gelombang dapat terlihat melalui osiloskop serta nilai Vout
dapat dilihat pada simulasi
1.3.2 Percobaan 2
 Variabel Kontrol: Frekuensi, Vin
DOV: nilai frekuensi yang digunakan ialah 50 Hz, dan nilai Vin yang
digunakan ialah 5 V
 Variabel Manipulasi: Resistor
DOV: nilai resistor yang digunakan antara lain 100 Ω, 200 Ω, 300 Ω, 400 Ω,
500 Ω, 600 Ω, 700 Ω, 800 Ω, 900 Ω, dan 1 k Ω
 Variabel Respon: Bentuk Gelombang,Vout
DOV: bentuk gelombang dapat terlihat melalui osiloskop serta nilai Vout
dapat dilihat pada simulasi
1.4 Langkah Percobaan
1.4.1 Percobaan 1
Buka simulasi Circuit pada link https://www.falstad.com/circuit/e-
fullrectf.html. Kemudian klik pada ikon AC Source dan atur frekuensi nya
menjadi 50 Hz serta Vin nya menjadi 5 V. Klik pula pada ikon kapasitor dan atur
nilainya menjadi 100 µF serta pada ikon resistor atur pula nilai nya sesuai dengan
manipulasi yang telah ditentukan. Bentuk gelombang akan terlihat pada bagian
osiloskop serta nilai Vout dapat dilihat pada simulasi. Setelah terlihat catatlah
hasil bentuk gelombang nya dan Vout nya. Lakukan percobaan yang sama dengan
mengubah nilai resistor nya dan analisislah perbedaannya.
1.4.2 Percobaan 2
Buka simulasi Circuit pada link https://www.falstad.com/circuit/e-
fullrect.html. Kemudian klik pada ikon AC Source dan atur frekuensi nya menjadi
50 Hz serta Vin nya menjadi 5 V. Klik pula pada ikon resistor dan atur nilai nya
sesuai dengan manipulasi yang telah ditentukan. Bentuk gelombang akan terlihat
pada bagian osiloskop serta nilai Vout dapat dilihat pada simulasi. Setelah terlihat
catatlah hasil bentuk gelombang nya dan Vout nya. Lakukan percobaan yang
sama dengan mengubah nilai resistor nya dan analisislah perbedaannya.
BAB II
DATA DAN ANALISIS

2.1 Data
2.1.1 Percobaan 1
f = 50 Hz
C = 100 µF
Vin = 5 V

No. RL (Ω) Vout (V) Bentuk Gelombang

1. 100 3,716

2. 200 3,768

3. 300 3,793

4. 400 3,807

5. 500 3,818

6. 600 3,825
7. 700 3,831

8. 800 3,836

9. 900 3,840

10 1000 3,844

2.1.2 Percobaan 2
f = 50 Hz
Vin = 5 V

No. RL (Ω) Vout (V) Bentuk Gelombang

1. 100 3,728

2. 200 3,798

3. 300 3,839
4. 400 3,868

5. 500 3,891

6. 600 3,909

7. 700 3,925

8. 800 3,938

9. 900 3,950

10 1000 3,960

2.2 Analisis Data


Pada percobaan ini terdapat 2 macam percobaan dengan rangkaian yang berbeda.
Rangkaian dibentuk seperti pada gambar percobaan dan dikontrol nilai tegangan input
dan frekuensinya masing-masing sebesar 5 V dan 50 Hz. Kemudian bentuk gelombang
akan terlihat melalui osiloskop.
2.1 Percobaan 1
Pada percobaan pertama, rangkaian ditambah kapasitor dengan nilai 100 µF
dan nilai resistor dimanipulasi sesuai yang telah dilakukan. Berdasarkan
percobaan yang telah saya lakukan pada simulasi circuit ini, diperoleh bentuk
gelombang seperti yang tercantum pada tabel data 2.1.1. Terlihat bahwa terdapat
perbedaan antara sinyal input dan outputnya. Pada tabel, sinyal input
direpresentasikan dengan warna hijau, sedangkan sinyal output direpresentasikan
dengan warna kuning. Pada tabel, terlihat bahwa sinyal output memiliki
amplitudo yang lebih kecil daripada sinyal input dan gelombang terpotong pada
bagian negatifnya.
Adapun nilai tegangan output yang dihasilkan memiliki nilai yang berbeda
dengan tegangan inputnya. Nilai tegangan output yang dihasilkan lebih kecil
daripada nilai tegangan input nya. Selain itu, perubahan nilai resistor
mempengaruhi nilai tegangan output yang dihasilkan. Seperti yang terlihat pada
tabel, semakin besar nilai resistor nya, maka akan semakin besar pula nilai
tegangan outputnya. Hal ini dapat terlihat dalam grafik berikut.

Hubungan R dan Vout


(Percobaan 1)
1200
1000
800
R (Ω)

600
400
200
0
3.7 3.72 3.74 3.76 3.78 3.8 3.82 3.84 3.86
Vout (V)

2.2 Percobaan 2
Pada percobaan kedua, rangkaian nya hampir sama dengan percobaan
pertama, akan tetapi kapasitor dihilangkan dari rangkaian. Adapun nilai resistor
dimanipulasi sesuai yang telah dilakukan. Berdasarkan percobaan yang telah saya
lakukan pada simulasi circuit ini, diperoleh bentuk gelombang seperti yang
tercantum pada tabel data 2.1.2. Terlihat bahwa terdapat perbedaan antara sinyal
input dan outputnya. Pada tabel, sinyal input direpresentasikan dengan warna
hijau, sedangkan sinyal output direpresentasikan dengan warna kuning. Pada
tabel, terlihat bahwa sinyal output memiliki amplitudo yang lebih kecil daripada
sinyal input dan gelombang terpotong pada bagian negatifnya.
Adapun nilai tegangan output yang dihasilkan memiliki nilai yang berbeda
dengan tegangan inputnya. Nilai tegangan output yang dihasilkan lebih kecil
daripada nilai tegangan input nya. Selain itu, perubahan nilai resistor
mempengaruhi nilai tegangan output yang dihasilkan. Seperti yang terlihat pada
tabel, semakin besar nilai resistor nya, maka akan semakin besar pula nilai
tegangan outputnya. Hal ini dapat terlihat dalam grafik berikut.

Hubungan R dan Vout


(Percobaan 2)
1200
1000
800
R (Ω)

600
400
200
0
3.7 3.75 3.8 3.85 3.9 3.95 4
Vout (V)

2.3 Evaluasi dan Pertanyaan


1. Pada percobaan 1 dengan perubahan R apakah ada perbedaan Vout yang dihasilkan?
Mengapa demikian, Jelaskan!
 Ya, ada. Perubahan R berpengaruh terhadap nilai Vout yang dihasilkan. Hal
tersebut dapat terlihat pada tabel 2.2.1 dan 2.2.2 dimana semakin besar nilai
resistornya, maka akan semakin besar pula nilai Vout yang dihasilkan.
2. Pada percobaan 1 dan 2 pada R yang sama, apakah ada perbedaan Vout yang
dihasilkan? Mengapa demikian, Jelaskan!
 Ya, ada. Pada percobaan 2 dengan R yang sama pada percobaan 1, nilai Vout
yang dihasilkan lebih besar daripada Vout pada percobaan 1. Hal ini
dikarenakan kedua percobaan tersebut memiliki perbedaan rangkaian dimana
percobaan 1 merupakan full wave rectifier dengan filter (kapasitor)
sedangkan percobaan 2 merupakan full wave rectifier tanpa filter (kapasitor).
Sehingga didapat pula bahwa kapasitor juga mempengaruhi Vout yang
dihasilkan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada simulasi Circuit, diperoleh bahwa
rangkaian penyearah gelombang penuh dengan menggunakan dua dioda berpolaritas
sama bentuk sinyal keluaran fase awal dan seterusnya berupa puncak dengan gelombang
penuh. Adapun Vout yang dihasilkan dipengaruhi oleh perubahan R dimana semakin
besar nilai R nya, maka akan semakin besar pula Vout yang dihasilkan. Selain itu,
terdapat perbedaan antara Vout yang dihasilkan pada percobaan 1 dan percobaan 2
dimana pada nilai R yang sama, percobaan 2 memiliki nilai Vout yang lebih besar. Hal
ini dikarenakan kedua percobaan tersebut memiliki perbedaan rangkaian dimana
percobaan 1 merupakan full wave rectifier dengan filter (kapasitor) sedangkan percobaan
2 merupakan full wave rectifier tanpa filter (kapasitor). Sehingga didapat pula bahwa
kapasitor juga mempengaruhi Vout yang dihasilkan.

3.2 Saran
Sebelum melakukan percobaan ini diharap sudah memahami konsep materinya
dengan baik, sehingga dapat memudahkan ketika melakukan percobaan.
LAMPIRAN

1. Percobaan 1
 R = 100 Ω

 R = 200 Ω

 R = 300 Ω
 R = 400 Ω

 R = 500 Ω

 R = 600 Ω
 R = 700 Ω

 R = 800 Ω

 R = 900 Ω
 R = 1000 Ω

2. Percobaan 2
 R = 100 Ω

 R = 200 Ω
 R = 300 Ω

 R = 400 Ω

 R = 500 Ω
 R = 600 Ω

 R = 700 Ω

 R = 800 Ω
 R = 900 Ω

 R = 1000 Ω

Anda mungkin juga menyukai