PERCOBAAN IV
“ Osilator ”
OLEH :
Universitas Tadulako
2020
monoton yang biasa digunakan sebagai referensi. Hal ini dikarenakan rangkaian yang
sehingga sinyal pun terbentuk. Dengan mengatur pemakaian komponen pasif dan
aktif di dalam rangkaian maka besar frekuensi dan amplitudo sinyal keluaran bisa
dan base penguat transistor. Sejauh menyangkut tegangan osilasi, emitter terhubung
seperti dua coil terpisah dalam jarak sangat dekat dengan arus yang mengalir melalui
dari rangkaian Gambar disamping adalah rangkaian umpan balik negatif yang terdiri
dari resistor R dan kapasitor C. Sama halnya seperti rangkaian umpanbalik positif,
tegangan referensi negatif pada bagian ini juga akan berubah-ubah tergantung dari
dari rangkaian Gambar disamping adalah rangkaian umpanbalik negatif yang terdiri
dari resistor R dan kapasitor C. Sama halnya seperti rangkaian umpanbalik positif,
tegangan referensi negatif pada bagian ini juga akan berubah-ubah tergantung dari
tegangan keluaran pada saat itu. Kita sebut saja titik referensi komparator ini -vref.
Bedanya, pada rangkaian umpanbalik negatif ada komponen C yang sangat berperan
dengan sifat pengisian kapasitor. Dari keadaan kapasitor C yang kosong, tegangan
akan menaik secara ekponensial. Namun pada rangkaian ini tegangan -vref tidak akan
dapat mencapai tegangan tertinggi +Vsat. Karena ketika tegangan -vref sudah
mencapai titik UTP maka keluaran komparator op-amp akan relaks menjadi -Vsat.
Demikian juga sebaliknya ketika tegangan keluaran op-amp relaks pada titik
saturasi terendah -Vsat, kapasitor C kembali kosong secara eksponensial. Tentu saja
Vsat. Ingat jika tegangan keluaran op-amp pada titik saturasi terendah (-Vsat),
tegangan referensi positif berubah menjadi titik LTP, sehingga ketika -vref < LTP
dengan melalui filter tertentu. Karena hal ini terjadi berulang-ulang, maka sinyal
noise akan menjadi semakin besar dan membentuk periode tertentu sesuai dengan
jaringan filter yang dipasang. Periode inilah yang kemudian menjadi nilai
1
𝑓𝑟 =
2𝜋𝑅𝐶
Dimana fr adalah frekuensi resonan dalam Hertz, R adalah resistansi dalam Ohm
besarnya Resistor dan Kapasitor penentu frekuensi output. Harga dari R2 harus
sama dengan R3, dan C1 harus sama dengan C2. Untuk selanjutnya kita sebut
2) Untuk rangkaian ini besarnya R dan C diatur sedemikian rupa sehingga frekuensi
outputnya minimal sebesar 1 KHz. Sebab bila kurang dari 1 KHz maka akan
𝑗 1
𝑅2 = (𝑅1 − ) 𝑅4 ( + 𝑗𝜔𝐶3 )
𝜔𝐶1 𝑅3
𝑅1 𝑅4 𝑗𝑅4 𝑅4 𝐶3
𝑅2 = + (𝑗𝜔𝐶1 𝑅1 𝑅4 ) − +
𝑅3 𝜔𝐶1 𝑅3 𝐶1
𝑅1 𝑅4 𝑅4 𝐶3
𝑅2 = +
𝑅3 𝐶1
𝑅2 𝑅1 𝐶3
= +
𝑅4 𝑅3 𝐶1
𝑅4
𝐶3 𝑅1 𝑅3 =
𝜔𝐶1 𝑅1
1
𝑓=
2𝜋√𝐶1 𝐶3 𝑅1 𝑅3
1
𝑓=
2𝜋𝑅𝐶
resistor R2 dan R1. Kapasitor C4 sebagai kopling jaringan umpan balik output
oscilator hartley dengan rangkaian input melalui tank circuit T1. Kumparan RF (L1)
merupakan pull up tegangan dan untuk menahan sinyal AC agar tidak mempengaruhi
transistor tipe n-p-n dengan konfigurasi common emitor. Turunan persamaan dengan
𝛼𝛽 = 1
𝐿1
𝛽= ⁄𝐿
2
𝛼 = 1⁄𝐿
1⁄
𝐿2
𝐿2
𝛼= ⁄𝐿
1
Untuk pergeseran fasa sebesar 180° maka persamaan matematis yang didapat
yakni:
𝜔 = 1⁄
√𝐿𝑇 𝐶
𝜔 = 2𝜋𝑓
𝑓 = 1⁄
2𝜋√𝐿𝑇 𝐶
Inilah yang dikenal dengan sebutan frekuensi resonansi dari osilator hartley
output osilator juga relatif tetap pada range frekuensi kerja penguat osilator.
Sedangkan, osilator RC salah satu contohnya adalah osilator jembatan wein yang
adalah sebuah RCR “T” yang bertindak sebagai filter low-pass. Rangkaian kedua
Hipotesis
Hipotesis Pada percobaan osilator rangkaian RC yaitu jika gelombang yang
osiloskop yang berasal dari output dan inputnya. Dan frekuensi pada output dan
input yang dihasilkan rangkaian RC sama jika disamakan volt/div nya adalah
sama namun time/div lebih besar pada outputnya . Begitu juga dengan
percobaan osilator pada RL gelombang yang ada pada input dan outputnya
berbentuk gelombang sinusoidal karena arus yang di berikan adalah sine juga.
Frekuensi yang di dapat juga adalah sama. Tapi pada rangkaian Relaksasi
generatornya. Frekuensi yang di dapatkan pada rangkaian ini juga kurang lebih
sama.