Anda di halaman 1dari 9

TUGAS AWAL

PERCOBAAN IV

“ Osilator ”

OLEH :

Nama : Istiqomah Nur Fitriyani


NIM : A 241 18 018
Kelompok : IV
Kelas : B
Asisten : Agnes Jois Palamba
Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan MIPA

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Tadulako

2020

1. Merancang Osilator RC yang Dapat Menghasilkan Frekensi Tertentu

Osilator adalah rangkaian pembangkit sinyal (signal generator). Dapat

menghasilkan kelaraan gelombang dengan bentuk sinusoidal, segitiga, gergaji atau

persegi tergantung desain rangkaiannya.


Osilator kelas sinusoidal

lebih banyak digunakan. Tanpa

sumber sinyal pada input, ia dapat

memproduksi sinyal bentuk sinus

monoton yang biasa digunakan sebagai referensi. Hal ini dikarenakan rangkaian yang

terdiri dari Op Amp beserta rangkaian RC menggunakan prinsip umpan balik

sehingga sinyal pun terbentuk. Dengan mengatur pemakaian komponen pasif dan

aktif di dalam rangkaian maka besar frekuensi dan amplitudo sinyal keluaran bisa

disesuaikan. Pemilihan nilai R (Resistor) dan C (Kapaitor) pada rangkaian akan

mempengaruhi frekuensi sinyal output dan distorsi/noise yang menyertainya.

Mengetahui Prinsip kerja Osilator LC (Osilator Hartley)

Dalam Osilator Hartley, rangkaian LC yang disetel terhubung antara collector

dan base penguat transistor. Sejauh menyangkut tegangan osilasi, emitter terhubung

ke titik penyadapan pada coil rangkaian yang disetel.

Rangkaian osilator Hartley sering disebut sebagai osilator induktansi split

karena coil L disadap di tengah (center tap). Akibatnya, induktansi L bertindak

seperti dua coil terpisah dalam jarak sangat dekat dengan arus yang mengalir melalui

bagian coil XY menginduksi sinyal ke bagian coil YZ di bawah ini.


Rangkaian Osilator Hartley dapat dibuat dari konfigurasi apa pun yang

menggunakan baik kumparan (coil) tunggal (mirip dengan Autotransformer) atau

sepasang coil terhubung seri secara paralel dengan Kapasitor tunggal.

2. Merancang Dan Menggunakan Osilator Relaksasi

Osilator relaksasi adalah osilator yang

memanfaatkan prinsip saklar secaraa terus

menerus dengan priode tertentu yang

menentukan frekuensi output. Bagian lain

dari rangkaian Gambar disamping adalah rangkaian umpan balik negatif yang terdiri

dari resistor R dan kapasitor C. Sama halnya seperti rangkaian umpanbalik positif,

tegangan referensi negatif pada bagian ini juga akan berubah-ubah tergantung dari

tegangan keluaran pada saat itu.

3.Merancang Dan Menggunakan Osilator Relaksasi

Osilator relaksasi adalah osilator yang

memanfaatkan prinsip saklar secaraa


terus menerus dengan priode tertentu yang menentukan frekuensi output. Bagian lain

dari rangkaian Gambar disamping adalah rangkaian umpanbalik negatif yang terdiri

dari resistor R dan kapasitor C. Sama halnya seperti rangkaian umpanbalik positif,

tegangan referensi negatif pada bagian ini juga akan berubah-ubah tergantung dari

tegangan keluaran pada saat itu. Kita sebut saja titik referensi komparator ini -vref.

Bedanya, pada rangkaian umpanbalik negatif ada komponen C yang sangat berperan

dalam pembentukan osilasi. Tegangan -vref akan berbentuk eksponensial sesuai

dengan sifat pengisian kapasitor. Dari keadaan kapasitor C yang kosong, tegangan

akan menaik secara ekponensial. Namun pada rangkaian ini tegangan -vref tidak akan

dapat mencapai tegangan tertinggi +Vsat. Karena ketika tegangan -vref sudah

mencapai titik UTP maka keluaran komparator op-amp akan relaks menjadi -Vsat.

Demikian juga sebaliknya ketika tegangan keluaran op-amp relaks pada titik

saturasi terendah -Vsat, kapasitor C kembali kosong secara eksponensial. Tentu saja

pengosongan kapasitor C tidak akan sampai menyebabkan tegangan -vref mencapai -

Vsat. Ingat jika tegangan keluaran op-amp pada titik saturasi terendah (-Vsat),

tegangan referensi positif berubah menjadi titik LTP, sehingga ketika -vref < LTP

tegangan keluaran op-amp kembali relaks ke titik saturasi tertinggi (+Vsat).

Demikian seterusnya sehingga terbentuk osilasi pada keluaran komparator.

Jawaban Tugas Pendahuluan


1. Prinsip osilator ini dimulai dengan adanya noise/desah saat pertama kali power

dinyalakan. Noise/desah ini kemudian dimasukkan kembali ke input penguat

dengan melalui filter tertentu. Karena hal ini terjadi berulang-ulang, maka sinyal

noise akan menjadi semakin besar dan membentuk periode tertentu sesuai dengan

jaringan filter yang dipasang. Periode inilah yang kemudian menjadi nilai

frekuensi sebuah osilator.

Untuk menentukan frekuensi osilasinya digunakan persamaan:

1
𝑓𝑟 =
2𝜋𝑅𝐶

Dimana fr adalah frekuensi resonan dalam Hertz, R adalah resistansi dalam Ohm

dan C adalah kapasitansi dalam Farad.

2. Syarat terjadinya osilasi pada osilator jembatan Wien

1) Untuk membangun rangkaian osilator jembatan wien ini adalah penentuan

besarnya Resistor dan Kapasitor penentu frekuensi output. Harga dari R2 harus

sama dengan R3, dan C1 harus sama dengan C2. Untuk selanjutnya kita sebut

komponen penentu frekuensi ini masing-masing dengan R dan C.

2) Untuk rangkaian ini besarnya R dan C diatur sedemikian rupa sehingga frekuensi

outputnya minimal sebesar 1 KHz. Sebab bila kurang dari 1 KHz maka akan

menyebabkan rangkaian menjadi tidak stabil, akibatnya pembacaan menjadi

tidak akurat dan terpengaruh waktu.


3) Untuk membentuk gelombang sinus yang benar-benar mulus, maka setiap kali

pengukuran maka harus dipastikan variable resistor R4 dalam keadaan nol,

kemudian sedikit semi sedikit diputar sehingga penguatannya = 1 dan amplitudo

menjadi constant. Turunan persamaan dengan menggunakan persamaan dasar

untuk kesetimbangan jembatan dan memasukkan nilai-nilai yang tepat diperoleh:

𝑗 1
𝑅2 = (𝑅1 − ) 𝑅4 ( + 𝑗𝜔𝐶3 )
𝜔𝐶1 𝑅3

Dengan menguraikan bentuk ini diperoleh

𝑅1 𝑅4 𝑗𝑅4 𝑅4 𝐶3
𝑅2 = + (𝑗𝜔𝐶1 𝑅1 𝑅4 ) − +
𝑅3 𝜔𝐶1 𝑅3 𝐶1

Dengan menyamakan bagian-bagian nyata diperoleh:

𝑅1 𝑅4 𝑅4 𝐶3
𝑅2 = +
𝑅3 𝐶1

Yang berubah menjadi;

𝑅2 𝑅1 𝐶3
= +
𝑅4 𝑅3 𝐶1

Dengan menyamakan bagian-bagian khayal diperoleh:

𝑅4
𝐶3 𝑅1 𝑅3 =
𝜔𝐶1 𝑅1

Dimana 𝜔 = 2𝜋𝑓, dan penyelesaian bagi f diperoleh

1
𝑓=
2𝜋√𝐶1 𝐶3 𝑅1 𝑅3
1
𝑓=
2𝜋𝑅𝐶

3. Gambar rangkaian osilator Hartley

Frekuensi resonansi ditentukan oleh harga T1

dan C1. Kapasitor C2 berfungsi sebagai

kopling AC rangkaian tank circuit LC ke basis

Q1 . Tegangan bias Q1 diberikan melalui

resistor R2 dan R1. Kapasitor C4 sebagai kopling jaringan umpan balik output

oscilator hartley dengan rangkaian input melalui tank circuit T1. Kumparan RF (L1)

merupakan pull up tegangan dan untuk menahan sinyal AC agar tidak mempengaruhi

rangkaian catu daya. Q1 pada rangkaian osciolator hartley dibawah merupakan

transistor tipe n-p-n dengan konfigurasi common emitor. Turunan persamaan dengan

pengatan (𝛼) dan pergeseran feedback LC (𝛽) adalah:

𝛼𝛽 = 1

𝛽 merupakan rangkaian pembagi tegangan oleh induktor L1 dan L2

𝐿1
𝛽= ⁄𝐿
2

𝛼 = 1⁄𝐿
1⁄
𝐿2

𝐿2
𝛼= ⁄𝐿
1

LT merupakan ekuivalen dari rangkaian seri antara L1 dan L2


𝐿𝑇 = 𝐿1 + 𝐿2

Untuk pergeseran fasa sebesar 180° maka persamaan matematis yang didapat
yakni:

𝜔 = 1⁄
√𝐿𝑇 𝐶

𝜔 = 2𝜋𝑓

Berdasarkan persamaan di atas maka apabila diuraikan dapat diketahui besar


frekuensi ini yakni:

𝑓 = 1⁄
2𝜋√𝐿𝑇 𝐶

Inilah yang dikenal dengan sebutan frekuensi resonansi dari osilator hartley

4. Perbedaan pokok antara osilator RC, osilator LC dan osilator relaksasi.

Pada osilator LC mudahnya mengatur nilai frekuensi yaitu dengan menempatkan

sebuah kapasitor variabel pada komponen kapasitornya. Selain itu amplitudo

output osilator juga relatif tetap pada range frekuensi kerja penguat osilator.

Sedangkan, osilator RC salah satu contohnya adalah osilator jembatan wein yang

menggunakan dua “T” sirkuit RC beroperasi secara paralel. Satu rangkaian

adalah sebuah RCR “T” yang bertindak sebagai filter low-pass. Rangkaian kedua

adalah CRC “T” yang beroperasi sebagai penyaring bernilai tinggi.

Hipotesis
Hipotesis Pada percobaan osilator rangkaian RC yaitu jika gelombang yang

diberikan sine maka akan menimbulkan gelombang sinusoidal yang terbaca di

osiloskop yang berasal dari output dan inputnya. Dan frekuensi pada output dan

input yang dihasilkan rangkaian RC sama jika disamakan volt/div nya adalah

sama namun time/div lebih besar pada outputnya . Begitu juga dengan

percobaan osilator pada RL gelombang yang ada pada input dan outputnya

berbentuk gelombang sinusoidal karena arus yang di berikan adalah sine juga.

Frekuensi yang di dapat juga adalah sama. Tapi pada rangkaian Relaksasi

berbentuk gergaji ataupun kotak tergantung dari pengaturan pada sinyal

generatornya. Frekuensi yang di dapatkan pada rangkaian ini juga kurang lebih

sama.

Anda mungkin juga menyukai