Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 4

Laporan Fisika Eksperimen


Percobaan 2
Frank Hertz

Nama : Figo Swarna


Nim : 2103112631
Kelas : Fisika C

Dosen Pengampu :

Zulfa Nasir, S.Si., M.Si

Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Riau
Pekanbaru
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Percobaan Frank Hertz dilakukan dengantujuan untuk memahami model


atom Bohr dan fenomenaeksitasi, memahami percobaan Frank Hertz,
menentukantegangan eksitasi atom, dan menentukan spektrum atomneon yang
mungkin berdasarkan energi yang didapat. Adapun prinsip dasar pada percobaan
ini adalah adanyapostulat model atom Bohr yang menjelaskan bahwa
sistematom hanya ada pada keadaan diskrit yang digambarkandengan energi
yang diskit pula. Pada tahun 1914 Franck dan Hertz membuat sebuahalat yang
dapat mereka gunakan untuk mempelajari ionisasiyang dihasilkan dalam atom-
atom sebuah gas atau uap olehelektron yang dipancarkan dari sebuah kawat
panas melalui proses emisi termionik. Elektron ini kemudian dipercepatdalam
sebuah medan listrik sehingga energinya dapatdiketahui dengan baik. Untuk
sebuah elektron dengan energiyang lebih kecil daripada energi ionisasi, Franck
dan Hertz berharap tidak terjadi perpindahan energi antara elektron danatom-
atom. Sebaliknya, untuk energi yang lebih besar, merekamengharapkan
terjadinya kehilangan energi elektron yang besarnya sama dengan besar energi
ionisasi.Eksperimen Frank Hertz dapat di lihat pada gambar. Frank Hertz
menembaki uap berbagai unsur denganmenggunakan elektron yang energinya
diketahui. Perbedaan potensial kecil dipasang di antara kisi dan keeping
pengumpul, sehingga setiap elektron yang mempunyai energilebih besar dari
harga minimum tertentu memberi sumbangan pada arus yang melalui
amperemeter. Ketika potensial pemercepat bertambah, elektron yang datang
pada keping bertambah banyak dan aruspun naik. Jika energi kinetik kekaldalam
tumbukan antara electron dan sebuah atom uap itu,elektronnya hanya terpental
dalam arah yang berbeda denganarah datangnya. Karena atom itu jauh lebih
massif darielektron, atom hampir tidak kehilangan energi dalam prosesitu.
Setelah suatu energi kritis tercapai, ternyata arus keepingmenurun secara tiba-
tiba. Tafsiran dari efek ini adalah bahwaelectron yang bertumbukan dengan atom
memberikansebagian atau seluruh energi kinetiknya untuk menegeksitasiatom ke
tingkat energi yang lebih tinggi.

1.2 TUJUAN EKSPERIMEN


Adapun tujuan dari percobaan ini adalah :
1. Untuk memahami model atom bohr dan fenomena eksitasi
2. Untuk memahami dari percobaan Franck Hetrz
3. Untuk menentukan tegangan eksitasi atom, dan untuk menentukan spektrum
atom neon yang mungkin dari tingkat energi yang didapat.
4. Memahami kebenaran teori kuantum bahwa energi elektron atom itu
bertingkat-tingkat (terkuantisasi)
5. Memahami hubungan antara arus anoda Ia dengan besarnya tegangan kisi Vg.

BAB II
DASAR TEORI

2.1 TEORI DASAR


Pada tahun 1914 Franck dan Hertz membuat sebuah alat yang dapat
mereka gunakan untuk mempelajari ionisasi yang dihasilkan dalam atom-atom
sebuah gasatau uap oleh elektron yang dipancarkan dari sebuah kawat panas
melalui proses emisi termionik. Elektron ini kemudian dipercepat dalam sebuah
medan listrik sehingga energinya dapat diketahui dengan baik. Untuk sebuah
elektron dengan energi yang lebih kecil daripada energi ionisasi, Franck dan Hertz
berharap tidak terjadi perpindahan energi antara elektron dan atom-atom.
Sebaliknya, untuk energi yang lebih besar, mereka mengharapkan terjadinya
kehilangan energi elektron yang besarnya sama dengan besar energi ionisasi.
Terdapat dua mekanisme eksitasi elektron dari tingkat dasar menuju ketingkat
lebih tinggi yang akan memancarkan radiasi dan menimbulkan spektrum,
mekanisme tersebut antara lain tumbukan dengan partikel menyebabkan sebagian
energi kinetik diserap. Yang kedua lucutan istrik dalam gas bertekanan rendah
menimbulkan medan listrik yang mempercepat electron. Kedua mekanisme ini
digunakan untuk menyelidiki tingkat energi diskrit dalam atom. Mekanisme di
atas berperan penting dalam percobaan Frank Hertz, pada percobaan ini elektron
yang mempunyai energi kurang dari harga minimum tertentu, maka akan
menimbulkan arus. Jika besaran tegangan bertambah, elektron bertambah
sehingga menyebakan arus naik.

Gambar 2.1 Rangkaian percobaan yang dilakukan frank hertz

Terdapat dua mekanisme eksitasi elektron daritingkat dasar menuju


ketingkat lebih tinggi yang akanmemancarkan radiasi dan menimbulkan spektrum,
mekanismetersebut antara lain tumbukan dengan partikel menyebabkansebagian
energi kinetik diserap. Yang kedua lucutan istrikdalam gas bertekanan rendah
menimbulkan medan listrik yangmempercepat electron. Kedua mekanisme ini
digunakan untukmenyelidiki tingkat energi diskrit dalam atom .Mekanisme di atas
berperan penting dalam percobaanFrank Hertz, pada percobaan ini elektron yang
mempunyaienergi kurang dari harga minimum tertentu, maka akanmenimbulkan
arus. Jika besaran tegangan bertambah, elektron bertambah sehingga menyebakan
arus naik. Grafik hasil percobaan FrankHertz yang menunjukkan potensial kritis
dalam air raksa.Tumbukan elektron dengan atom uap, dengan energi
kekal,menyebabkan electron terpental dalam arah yang datangnyaSetelah
mencapai energy kritis, arus pada keeping menuruntiba-tiba. Elektron yang
bertumbukan dengan atommemberikan sebagian atau seluruh energi kinetiknya
untukmengeksitasi atom ke tingkat energi yang lebih tinggi .Franck dan Hertz
menembaki uap berbagai unsurdengan elektron yang energinya diketahui dengan
rangkaianeksperimen pada gambar 1. Perbedaan potensial kecil (Vo) dipasang di
antara kisi dan keping pengumpul, sehinggasetiap elektron yang mempunyai
energi lebih besar dari hargaminimum tertentu memberi kontribusi (sumbangan)
pada arusI yang melalui ammeter. Kemampuan elektron untuk melewatigrid dan
mencapai anoda dipengaruhi oleh 3 faktor , yaitu: potensial pemercepat, potensial
pelawan dan keadaantumbukan antara molekul-molekul gas dalam tabung. Jika
energi kinetik kekal dalam tumbukan antaraelektron dan sebuah atom uap,
elektronnya hanya terpentaldalam arah yang berbeda dengan arah datangnya. Pada
prosesini, atom Jika energi kinetik kekal dalam tumbukan antaraelektron dan
sebuah atom uap, elektronnya hanya terpentaldalam arah yang berbeda dengan
arah datangnya. Pada prosesini, atom hampir tidak kehilangan energi. Setelah
energi kritistercapai, arus keping menurun secara tiba-tiba. Tafsiran dariefek ini
adalah bahwa elektron yang bertumbukan denganatom memberikan sebagian atau
seluruh energi kinetiknyaI.untuk mengeksitasi atom ke tingkat energi di atas
tingkatdasar. Tumbukan semacam ini disebut tak elastik, sebagai awan dari
tumbukan elastik yang berlangsung dengan energikinetik kekal. Kemudian ,
ketika potensial pemercepat V bertambah besar, arus keping bertambah lagi.
Akhirnya, penurunan aruskeping I yang sangat tajam dan eksitasi tingkat energi
yangsama pada atom lain. Seperti terlihat pada gambar 2, sederetan potensial
kritis untuk atom tertentu didapatkan dengan caraseperti itu. Jadi, potensial
tertinggi diperoleh dari beberapakali tumbukan dan merupakan kelipatan dari
yang terendah.
Franck dan Hertz mengamati spektrum emisi uap ketikaditembaki
elektron. Dalam hal uap air raksa, merekamendapatkan bahwa energi elektron
minimum 4,9 eVdiperlukan untuk mengeksitasi garis spektral air raksa 253,6nm
foton cahaya 253,6 nm berenergi tepat 4,9 eV. Karenatidak mudah melakukan
percobaan dengan menggunakan hidrogen, maka eksperimen dilakukan dengan
menggunakangas argon (Ar). Hal ini dilakukan agar hasil percobaan dapatlebih
mudah ditafsirkan. Hidrogen secara alamiah munculdalam bentuk molekul bukan
atom. Konsep atom Bohr mengatakan bahwa atommemiliki tingkat energi diskrit.
Konsep Bohr ini diverifikasimelalui eksperimen Franck-Hertz yang dilakukan
pada tahun 1914 dengan menembak atom yang terisolasi dengan elektrondan
menunjukkan adanya energi diskrit elektron yang hilang bergantung pada
karakteristik setiap elemen. Selanjutnya, mereka mampu menunjukkan bahwa
penembakan elektron pada energi yang tepat akan menyebabkan emisi optik
padaspektrum frekuensi yang sesuai dengan energi itu. Percobaanini melibatkan
sebuah tabung berisi gas bertekanan rendahyang dilengkapi dengan tiga elektroda:
sebuah katodamemancarkan elektron, sebuah grid untuk percepatan, dananoda.
Anoda memiliki potensial listrik relatif sedikit negatifterhadap grid (meski pun
positif dibandingkan dengan katoda), sehingga elektron harus memiliki setidaknya
energi kinetikuntuk mencapai anoda setelah melewati grid.

BAB III
METODE
3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut :
1. Tabung frank – Hertz berisi merkuri
2. Tabung frank – Hertz berisi neon
3. Oven
4. Unit kontrol catu daya
5. Penguat arus DC

3.3 Langkah Percobaan


Prosedur percobaan Franck Hertz adalah sebagai berikut :
1. Menggunakan Amrita Virtual lab untuk melakukan simulasi.
2. Gas Neon (Ne) atau Mercury (Hg) dipilih untuk membantu proses
dalam percobaan.
3. Tombol tampilan diklik untuk mengatur tegangan pada filamen.
4. Kemudian jika elektron yang keluar tidak menuju anoda (kolektor)
tetapi menuju ke arah bidang katoda, maka.
5. Tegangan pada grid diterapkan sehingga elektron bergerak menuju
anoda (kolektor).
6. Amati grafik yang terbentuk dari percobaan tersebut.
7. Tekan tombol PC mode off untuk menghentikan lab virtual amrita.
BAB IV
ANALISA HASIL

4.1 Data Hasil Percobaan

Gambar 1.1 gas Neon (Ne) Gambar 1.2 gas Mercury(Hg)

Gas Tegangan Tegangan Tegangan Arus


Percobaan Filament Grid Anoda
Neon (Ne) 5V 9,7 V 1,4 V 49,6 mA
Mercury (Hg) 5V 8,9 V 1,3 V 61,9 mA

4.2 Perhitungan
-
BAB V
PEMBAHASAN

Percobaan Franck Hertz yang telah dilakukan hampir sama dengan


percobaan yang dilakukan Franck dan Hertz sekian tahun lalu, yaituelectron-
elektron meninggalkan katoda akibat pemanasan filamen yangmenyebabkan beda
potensial di antaranya. Grafik hubungan arus dantegangan yang didapatkan juga
sesuai dengan grafik yang didapatkanFranck dan Hertz dalam eksperimennya
seperti yang ditunjukkan olehgambar 2 di atas, yaitu arus akan naik pada saat
tegangannya dinaikkan, namun pada titik tertentu arus tersebut mengalami
penurunan. Grafiktersebut adalah akibat dari penurunan arus secara drastis ketika
atom beradadalam suatu keadaan tereksitasi. Elektron-elektron yang dipanasi
denganfilamen (H) bergerak dari katoda ke anoda, dalam perjalanannya elektron-
elektron tersebut melewati kisi dalam tabung hampa. Arus elektriknya dapat
diukur melalui nA yang dipasang seri dengan plat Anoda. Dalam perjalanannya,
elektron-elektron bertumbukan dengan atom-atom suatuunsur gas atau uap dalam
kisi dan tumbukan yang terjadi adalah tumbukantidak lenting sama sekali, dengan
anggapan bahwa elektron yang bertumbukan memberikan sebagian atau seluruh
energinya pada atom. Pada suatu keadaan tertentu energi yang diberikan oleh
elektron-elektron tersebutakan sama dengan energi yang dibutuhkan oleh
olektron-elektron untukmenaikkan atom ke tingkat eksitasi terendahnya, maka
atom kembali bereksitasi pada tingkat energi berikutnya. Efeknya adalah terjadi
penurunan arus secara drastis. Karena elektron-elektron yang bergerak setelah
terjadi tumbukan bergerak dengan energi rendah menuju Anoda.Elektron-elektron
kembali dan dipercepat dengan potensial V dengan memutar G2-K maka kembali
terjadi kenaikan arus. Begitu seterusnya. Grafik yang didapatkan dari percobaan
Franck Hertz dapatdinterpretasi sehingga dapat diperoleh beberapa besaran.
Besaran-besarantersebut adalah tegangan pemercepat V, energi eksitasi E, dan
panjang gelombang foton.
.
BAB VI
ANALISA PERTANYAAN

5.1. Analisa Data

5.2.1 Jelaskan apa yang anda pelajari tentang kuantisasi radiasi dari
percobaan Franck- Hertz!
Jawab:
Kuantisasi radiasi dari Percobaan Franck-Hertz membuktikan atau
menegaskan bahwa elektron hanya menempati keadaan energi
terkuautisasi diskrit yang mana percobaan ini mendukung teori atom
Bohr.

5.2.2 Dengan mengerjakan simulasi, cari tahu tingkat energi terkuantisasi


yang berbeda dari mercury dan neon. Juga memperhitungkan puncak
dalam karakteristik Voltage current?

Jawab:

Tingkat energi kuantifan atom neon taitu 16 eV dan tingkat energi


kuantisasi pada atom mercury yaitu 4.9 eV.

5.2.3 Apa yang terjadi jika potensial percepatan mencapai 4.9 eV untuk
mercury, 18,3 eV untuk neou dan mengapa ?
Jawab:

Dalam merkuri, jika potensial percepatan mencapai 4,9 eV yang


merupakan energi terendah yang dibutuhkan atom merkuri untuk
membangkitkan arus turun tajam. Hal ini disebabkan oleh tumbukan
inelastis antara elektron yang dipercepat dan elektron dalam merkuri.
sedangkan pada neon, jika potensial dipercepat atau mencapai 18,3
eV, maka setiap elektron memiliki potensial tersebut dan
menghasilkan tumbukan inelastis. Tingkat energi elektron yang terikat
pada atom dinaikkan dan elektron hampir tidak diberi energi dan pada
titik itu kami mengukur penurunan arus. Tumbukan tidak elastis yang
terjadi antaraelektron dan gas neon.

5.2.4 Apa Perbedaan tumbukan elastik dan inelastis? Jawab:


Tumbukan elastik terjadi jika gaya antara benda-benda adalah kekal,
maka tidak ada energi mekanik yang berubah pada tumbukan,
energi kinetik total sesudah dan sebelum tumbukan adalah sama. Hal
ini berbeda dengan tumbukan Inelastik yang terjadi jika energi kinetik
total setelah tumbukan lebihmkecil daripada energi kinetik sebelum
tumbukan.

5.2.5 Mengapa dektron digunakan untuk membangkitkan atom?


Jawab:
Karena elektron dapat tereksitasi jika diberi energi eksitasi, seperti
jika menyerap foton (Paket cahaya) atau partikel terdekat.

5.2.6 Apa yang terjadi Ketika electron bertabrakan dengan inti


Jawab:

Yang akan terjadi yitu elektron akan terhambur dan membelok.


Elektron juga akan berinteraksi melalui muatan listrik elektron dan
inti.
BAB VII
PENUTUP
7.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah:
1. Percobaan Franck-Hertz mengukuhkan asas atom Bohr dan teori
kuantum yang menjelaskan bahwa elektron menduduki pada tingkatan
diskrit yakni dalam keadaan terkuantisasi dengan energi eksitasi electron.
2. Arus anoda akan naik pada saat tegangannya dinaikkan, namun pada
titik tertentu arus anodanya mengalami penurunan
3. Dalam percobaan Franck Hertz telah dipelajari energi diskrit (energi
yang terputus-putus atau tidak kontinu) dalam atom yang mana
didasarkan pada mekanisme utama yang dapat mengeksitasikan sebuah
atom ke tingkat energi di atas dasar, sehingga dapat menyebabkan atom
memancarkan energi.Grafik hubungan antara arus katoda dan tegangan
kolektor menunjukkan bahwa adanya tingkat energi yang terdapat pada
puncakgrafik tersebut

7.2 SARAN
Dalam melakukan percobaan pratikum ini tentu banyak kekurangan dan
kesalahan kami dalam menggunakan alat dan menganalisa data, sebaiknya
menggunakan alat dan mengambil data dilakukan dengan teliti karena sangat
berpengaruh pada laporan hasil pratikum. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari pembaca untuk lebih baik
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Beiser, A., dan Liong, T.H. 1986. Konsep Fisika Modern Edisi Ketiga.
Erlangga, Jakarta Pusat.
Istiqomah, dkk. 2014. Pengukuran Energi Eksitasi dan Panjang
Gelombang Foton Menggunakan Percobaan Franck - Hertz.
Universitas Airlangga, Surabaya.
Krane, Kenneth. 2006. Fisika Modern. Penerjemah : Hans J. Wospakrik.
Pendamping : Sofia Niksolihin. Cetakan 1. Jakarta : UI-Press. 253-
255
Nurafida, E. dkk,. 2015. Penentuan Energi Eksitasi Elektron dan
PanjangGelombang Foton Menggunakan Percobaan Franck-Hertz.
Jurnal online.
Soedojo, Petes. 2001. Azas-Azas Ilmu Fisika Jilid 4 Fisika Modern.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Tim Praktikum Fisika Modern. 2016. Modul Praktikum Fisika Modern.
Malang : Universitas Negeri Malang.
Tipler, dkk. 2008. Modern Physics Fifth Edision . United States of America.

Anda mungkin juga menyukai