Anda di halaman 1dari 8

karena gerak inti semua tingkat energi hidrogen berubah dengan fraksi

m M 1836
= = =0,99945
m M +m 1837

Ini menunjukkan kenaikan sebesar 0,055 persen, meningkat energinya En lebih kecil harga
mutlaknya, sehingga kurang negatifnya. Pemakaian pers. 4.28 sebagai pengganti Pers. 4.23
meniadakan penyimpangan kecil tetapi tertentu antara panjang gelombang yang diramalkan dari
berbagai garis spektral hidrogen dan eksperimen yang sebenarnya. Harga tetapan Ryrberg R
sampai delapan angka signifikan (penting) tanpa memberi koreksi pada gerak inti ialah
1,0973731 x 107 m-1, koreksinya mengecilkannya menjadi 1,0967758 x 107 m-1.
Gerak massa terduksi memainkan peranan penting dalam penemuan deutrium, isotop
hidrogen yang massa atomiknya hampir dua kali hidrogen yang biasa, karena kehadiran neutron
dan proton dalam inti. Sekitar satu atom hodrogen dalam 6.000 merupakan atom deutrum.
Karena massa intinya yang lebih besar garis spektral deutrium tergeser sedikit ke panjang
gelombang kecil dibandingkan dengan garis yang bersesuaian dalam spektral hidrogen biasa.
Garis H α dari deutrium yang ditimbulkan oleh transisi dari tingkat energi dengan n = 3 ke n = 2,
terjadi pada panjang gelombang 6.561 Å, sedangkan garis hidrogen H α terjadi pada 6.5363 Å.
Perbedaan kecil dalam panjang gelombang ini merupakan faktor penting dalam identifikasi
deutrium dalam tahun 1932.

4.10 EKSITASI ATOMIK

Terdapat dua mekanisme utama yang dapat mengeksitasikan sebuah atom ke tingkat energi di
atas tingkat dasar, sehingga dapat menyebabkan atom itu memancarkan radiasi. Salah satu
mekanisme ialah tumbukan dengan partikel lain, pada waktu itu sebagian dari energi kinetik
bersamanya diserap oleh atom. Atom yang tereksitasi dengan cara ini akan kembali ke tingkat
dasar dalam waktu rata-rata 10-8 s dengan memancarkan satu atau lebih foton. Cara lain ialah
dengan menimbulkan lucutan listrik dalam gas bertekanan rendah, sehingga timbul medan listrik
yang mempercepat elektron dan ion atomik sampai energi kinetiknya cukup untuk
mengeksitasikan atom ketika terjadi tumbukan mempunyai massa yang sama (lihat Pasal 13.2),
elektron dalam pelucutan listrik semacam itu jauh lebih efektif, daripada ion dalam pemberian
energi pada elektron atomik. Lampu neon dan uap air raksa merupakan contoh yang biasa
dijumpai dari mekanisme bagaimana medan listrik kuat yang dipasang antara elektode dalam
tabung berisi gas menbulkan emisi radiasi spektral karakteristik dari gas itu ternyata merupakan
cahaya berewarna kemerah-merahan dalam kasus neon dan cahaya kebiru-biruan dalam kasus
uap air raksa. Mekanisme eksitasi yang berbeda terpaut jika sebuah atom menyerap sebiah foton
cahaya yang energinya cukup untuk menaikkan atom itu ketingkat energi lebih tinggi. Sebagai
contoh, foton dengan panjang gelomban 1.217 Å dipancarkan bila atom hidrogen dalam tingkat
keadaan n = 2 jatuh ke dalam n = 1, penyerapan (absorpsi) foton dengan panjang gelombang
1.217 Å oleh atom hidrogen yang mula-mula dalam keadaan n = 1 akan membawanya ke
keadaan n = 2. Proses ini merupakan asal dari spektrum absopsi. Jika cahaya putih yang
mengandung semua panjang gelombang dilewatkan melalui gas hidrogen, foton dengan panjang
gelombangnya bersesuaian dengan transisi antara tingkat energi yang bersangkutan akan di
serap. Atom hodrogen tereksitasi yamg di timbulkan akan memancaekan kembali energi
eksitasinya hampir ketika itu juga, tetapi foton keluar dalam arah yang rambang dengan hanya
beberapa saja yang berarah sama dengan dengan berkas semula cahaya putih itu. Jadi garis gelap
dalam spektrum absopsi tidak seratus pesen hitam dan hanya dan hanya terlihat hitam karena
terjadi kontrast dengan latar belakang yang terang. Kita harapkan garis dalam spektrum absopsi
setiap unsur bersesuaian dengan garis pada spektrum emisi yang menyatakan transisi ke tingkat
dasat yang cocok dengan hasil eksperimen.

Arus proton dan elektron dari matahari mengeksitasikan atom dalam atmosfir atas sehingga
menimbulkan kelipam dari aurora. Warna kehijau-hijauan yang terlihat pada aurora datang dari
oksigen dan warna merahnya berasal dari oksigen dan nitrogen. Aurora ini terjadi disebelah utara
Swedia

Spektrum atomik bukanlah satu-satunya cara untuk menyelidiki terdapatnya tingkat


energi diskrit dalam atom. Sederetan eksperimen yang berdasarkan pada tumbukan dilakukan
oleh Franck dan Hertz yang dimulainya pada tahun 1914. Eksperimen ini menunjukkan secara
langsung bahwa tingkat energi atomik memang ada dan tingkat-tingkat ini sama dengan tingkat-
tingkat yang terdapat pada spektrum garis.
Franck dan Hertz menembaki uap berbagai unsur dengan elektron yang energinya
diketahui dengan memakai alat seperti yang terlihat dalam Gambar 4.23. Perbedaan potensial
kecil V0 dipasang diantara kisi dan keping pengumpul, sehingga setiap elektron yang mempunyai
energi lebih besar dari harga minimum tertentu memberi kontribusi pada arus i yang melalui
ammeter. Ketika potensial pemercepat V betambah, elektron yang datang pada keping bertambah
banyak dan arus i naik (Gambar 4.24).
Jika energi kinetik kekal dalam tumbukan antara elektron dan sebuah atom uap itu, elektronnya
hanya terpental dalam arah yang berbeda dengan arah datangnya. Karena atom itu jauh lebih
massif dari elektron, atom hampir tidak kehilangan energi dalam proses itu. Setelah suatu energi
krtis tercapai, ternyata arus keping menurun secara tiba-tiba. Tafsiran dari efek ini ialah bahwa
elektron yang bertumbukan dengan atom memberikan sebagian atau seluruh energi kinetiknya
untuk mengeksitasi atom ke tingkat energi di atas tingkat dasar. Tumbukan semacam ini disebut
tak elastik (tak lenting), sebagai lawan dari tumbukan elastik (lenting) yang berlangsung dengan
energi kinetik kekal. Energi kritis elektron bersesuaian dengan energi yang diperlukan untuk
menaikkan atom ke tingkat eksitasi terendah.
Kemudian ketika potensial pemercepat V bertambah naik, arus keping bertambah lagi,
karena elektronnya sekarang mempunyai cukup besar energi yang tertinggal setelah menglami
tumbukan tak eleastik untuk sampai pada keping. Akhirnya penurunan arus keping i yang sangat
tajam terjadi lagi yang ditafsirkan timbul dari eksitasi tingkat energi yang sama pada atom lain.
Seperti ditunjukkan dalam Gambar 4.23, sederetan potensial kritis untuk atom tertentu
didapatkan dengan cara diatas. Jadi potensial yang tertinggi diperoleh dari beberapa kali
tumbukan dan merupakan kelipatan dari yang terendah.
Untuk mencek tafsiran mengenai potensial kritis ditimbulkan oleh tingkat energi yang
diskrit, Franck dan Hertz mengamati spektrum emisi uap ketika ditembaki elektron. Dalam hal
uap air raksa, misalnya mereka mendapatkan bahwa energi elektron minimum 4,9 eV diperlukan
untuk mengeksitasi garis spektral air raksa 2.536 Å, foton cahaya 2.536 Å berenergi tepat 4,9
eV. Eksperimen Franck - Hertz dilakukan dalam waktu singkat setelah Bohr mengumumkan
teori nya mengenai atom hidrogen, dan eksperimen itu memberikan bukti bebas tentang idea
dasar Bohr.

4.11 PRINSIP KORESPONDENSI

Prinsip fisika kuantum demikian berbeda dengan fisika klasik dalam dunia mikroskopik
yang terletak diluar jangkauan indera kita, namun harus menghasilkan ramalan yang sama
dengan fisika klasik dalam daerah dimana eksperimen menunjukkan bahwa fisika klasik berlaku.
Kita telah melihat bahwa syarat pokok ini dipenuhi oleh teori relativitas, teori kuantum radiasi
dan teori gelombang materi, sekarang kita akan mendapatkan bahwa syarat ini dipenuhi juga
oleh teori atom Bohr.
Menurut teori elektromagnetik, elektron bergerak dalam orbit lingkaran memancarkan
gelombang elektromagnetik yang frekuensinya sama dengan frekurnsi perputaran dan harmonik
dari frekuensi itu. Dalam atom hidrogen kelajuan elektron ialah

e
v=
√ 4 π ε 0 mr
menurut Pers. 4.13, dengan r menyatakan jejari orbit. Jadi frekuensi perputaran f dari elektron itu
ialah

k elajuan elektron v e
f= = =
keliling orbit 2 πr 2 πr √ 4 π ε 0 mr 3

Jejari rn dari orbit mantap dinyatakan dalam bilangan kuantum terdapat pada Pers. 4.22 :

n 2 h3 ε 0
r n=
π me2

sehingga frekuensi perputatan sama dengan

me 4 2
4.29 f= ( )
8 ε 20 h3 n3
Dalam kondisi apakah atom Bohr akan berlaku secara klasik? Jika orbit elektron
demikian besar sehingga kita dapat mengharapkan untuk mampu mengukurnya secara langsung,
maka efek kuantum akan tersembunyi. Orbit berdiameter 1 cm, misalnya memenuhi spesifikasi
tersebut diatas bilangan kuantumnya mendekati n=10.000 dan ketika atom hidrogen demikian
besarnya sebenarnya tidak terjadi karena energinya hanya berbeda sangat kecil dengan energi
ionisasi hal ini tidak dilarang oleh teori. Apakah ramalan teori Bohr mengenai radiasi yang
terjadi pada atom seperti itu? Menurut Pers. 4.25 atom hidrogen yang jatuh dari tingkat energi ke
ni ketingkat energi ke nf memancarkan foton berfrekuensi

me4 1 1
v= 2 3 2 − 2
(
8 ε 0 h n f ni )
Marilah kita tulis n untuk bilangan kuantum awal ni dan n - p (dengan p = 1,2 3,........)untuk
bilangan kuantum akhit nf.. Dengan subtitusi ini

me4
v= ¿
8 ε 20 h3

me4
v= ¿
8 ε 20 h3

Sekarang bila ni dan nf keduanya sangat besar maka n jauh lebih besar dari p dan

2 np− p 2 ≈ 2 np

Sehingga

me4 2 p
4.30 v= 2 3 3
8 ε0 h n ( )
Bila p = 1, frekuensi radiasi radiasi () tepat sama dengan frekuensi perputaran f dari elektron
orbitan seperti dalam Pers. 4.29. Harmonik dari frekuensi ini dipancarkan ketika p = 2,3,4,....
Jadi keduanya gambaran kuantum dan gambaran klasik atom hidrogen membuat ramalan yang
sama dalam limit bilangan kuantum yang sangat besar. Jika n = 2, Pers. 4.29 meramalkan
frekuensi radiasi yang berbeda dengan yang diberikan dalam persamaan 4.25 dengan faktor
hampir 300 persen, namun bila n = 10.000 penyimpangannya hanya 0,01 persen.
Persyatan bahwa fisika kuantum memberi hasil yang sama dengan fisika klasik dalam
limit bilangan kuantum besar disebut prinsip korenpondensi Bohr. Prinsip itu telah memainkan
peranan penting dalam perkembangan teori kuantum materi.

SOAL
 1 Rumus hamburan Rutherford tidak cocok dengan data pada suatu hamburan sangat
kecil. Dapatkah anda memikirkan penyebabnya ?

 2 Tunjukkan peluang untuk proton 2 MeV dihambur dengan sudut yang diketahui bila
proton itu melalui selaput tipis sama dengan peluang tersebut untuk partikel alfa 4 MeV.

 3 Partikel alfa 5 MeV mendekati inti atomik emas dengan parameter dampak 2,6 x 10 -13
m. Dengan sudut berapakah partikel itu terhambur ?

 4 Berapakah parameter dampak partikel alfa 5 MeV supaya terhambur dengan sudut 10 o
ketika mendekati inti atomik emas ?

 5 Berapakah fraksi berkas partikel alfa 7,7 MeV yang jatuh lada selaput emas setebal 3 x
10-7 m dihamburkan dengan 1o ?

 6 Berapakah fraksi berkas partikel alfa 7,7 MeV yang jatuh lada selaput emas setebal 3 x
10-7 m dihamburkan dengan 90o atau lebih ?

 7 Tunjukkan bahwa dua kali lebih banyak partikel alfa dihambur oleh melalui sudut
antara 60o dan 90o dibandingkan dengan yang dihambur melalui sudut 90o atau lebih .

 8 Berkas partikel alfa 8,9 MeV diarahkan pada selaput alumunium. Didapatkan bahwa
rumus hamburan Rutherford tidak berlaku pada sudut hamburan melebhi 60o. Jika jejari
partikel alfa dapat dianggap kecil sehingga bisa diabaikan, cari jejari inti alumunium.

 9 Tentukan jarak hampiran terdekat dafi proton 1 MeV yang jatuh pada inti emas.

 10 Cari frekuensi perputaran elektron dalam model klasik dari atom hidrogen. Dalam
daerah spektrum manakah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi sebeaar itu ?

 11 Intensitas medan listrik pada jarak r dari pusat bola yang bermuatan serba
samabberjejari R dan bermuatan total Q ialah Qr/4π∈0 R 3 bila r<R. Bola seperti itu
bersesuaian dengan model atom Thomson. Tunjukkan bahwa elektron dalam bola ini
melakukan gerak harmonik sederhana di sekitar pusat bola dan di turunkan rumus untuk
mencari frekuensi gerak itu. Cari frekuensi osilasi elektron atom hodrogen dan
bandingkan dengan frekuensi gerak spektral hodrogen.

 12 Bohr tanpa mengetahui hipotesis de Broglie telah membentuk modelnya dengan


mengajukan postulat bahwa momentum sudut elektron orbital harus merupakan kelipatan
bilangan bulat bulat dari ℏ. Tunjukkan bahwa postulat ini menghasilkan Persamaan 4.21.

 13 Buktikan model at hidrogen Bohr tidak bertentangan dengan prinsip ketaktentuan


dengan menghitung menghiting ketaktentuan momentum elektron yang terperangkap
dalam daerah berdimensi linear c 0 dan bandingkan besaran ini dengan momentum
elektron dalam keadaan dasar orbit Bohr.

 14 Carilah bilangan kuantum yang menentukan orbit bumi mengelilingi matahari. Massa
bumi ialah 6 x 1024 kg, jejari orbitalnya ialah 1,5 x 1011 m dan kelajuan orbitalnya 6 x 10 4
m/s.

 15 Pada temperatur berapakah energi kinetik molekular rata-tata gas hidrogen sama
dengan energi ikat atom hidrogen ?

 16 Cari panjang gelombang garis spektral yang bersesuaian dengan transisi hidrogen dari
keadaan n = 6 ke n = 3.

 17 Cari panjang gelombang foton yang dipancarkan bila atom hidrogen bertransisi dari
keadaan n = 10 ke keadaan dasar

 18 Berapa besar energi yang diperlukan untuk mengeluarkan elektron dalam keadaan n =
2 dari atom hidrogen ?

 19 Seberkas elektron menembaki sampel hidrogen. Melalui perbedaan potensial


berapakah elektron tersebut telah dipercepat supaya garis pertama deret Balmer terlihat ?

 20 Sebuah at hidrogen tereksitasi memancarkan foton 1.025,5 Å ketika jatuh ke tingkat


dasar. Berapakah bilangan kuantum tingkat eksitasinya ?

 21 Berapakah perputaran yang di buat elektron pada keadaan n = 2 dari atom hidrogen
sebelum elektron itu jatuh ke keadaan n = 1 (waktu hidup rata-rata tingkat eksitasi ialah
sekitar 10-8 s).

 22. Atom tereksitasi bermassa m mempunyai kelajuan awal v memancarkan foton dalam
arah geraknya. Jika v ≪ c, gunakan persyaratan bahwa momentum linear dan energinya
kekal untuk menunjukkan bahwa frekuensi foton lebih tinggi dengan Δv/v ≈ v/c dari pada
kasus jika atom itu diam. (Lihat soal 10 bab 1.)

 23 Jika atom yang tereksitasi memancarkan foton, momentum linier foton harus
diimbangi dengan momentum rekoilnya. (a) Modifikasi Pers. 4.24 dengan memasukkan
efek ini. (b) Cari rasio (hasil bagi) antara energi rekoil dengan energi foton untuk transisi
n =3 → n = 2 dalam hidrogen dengan Ef - Ei = 1,9 eV. Apakah efek ini besar ?

 24 Tunjukkan bahwa frekuensi foton yang () atom hidrogen ketika pindah dari tingkat
n+1 ketingkat n () frekuensi perputaran elektron pada orbit-orbit itu.

 25 Suatu campuran dari hidrogen biasa dan tritium yaitu isotop hidrogen yang intinya
kira-kira 3 kali lebih massif dari hodrogen biasa, dieksitasikan dan spektrumnya diamati.
Berapa perbedaan panjang gelombang garis H α yang ditimbulkan oleh kedua jenis
hidrogen itu ?

 26 Sebuah muon – μ (m = 207 me) dapat terperangkap oleh sebuah proton untuk
membentuk "atom muonik". Cari jejari orbit Bohr pertama untuk atom seperti itu.

 27 Sebuah muon – μ dalam keadaan n = 2 dari sebuah atom muonik. Cari energi yang
dipancarkan atom muonik ketika atom itu jatuh ke tingkat dasar.

 28 Sebuah atom positronium ialah suatu sistem yang terdiri dari positron (elektron
positif) dan sebuah elektron. (a) Bandingkan panjang gelombang yang dipancarkan foton
ketika bertransisi dari n =3 → n = 2 dalam positronium dengan garis H α . (b) Bandingkan
energi ionisasi positronium dengan hidrogen.


+¿¿
29 (a) Turunkan rumus untuk menghitung tingkat energi atom hidrogen yaitu ion He
atau Li 2+¿¿ yang intinya bermuatan + Ze dan mengandung elektron tunggal. (b) Buat
sketsa tingkat energi ion He+¿¿ dan bandingkan dengan tingkat energi atom H. (c) Sebuah
elektron menggabungkan diri dengan inti helium telanjang untuk membentuk ion He +¿¿ .
Cari panjang gelombang foton yang dipancarkan dalam proses ini jika elektronnya
diangggap tidak mempunyai energi kinetik ketika bergabung dengan inti.

Anda mungkin juga menyukai