Anda di halaman 1dari 33

MODEL ATOM RUTHERFORD-BOHR

KELOMPOK 4

1. ALDIAN DWI K.
2. ARSA RIZKY I.
3. ELZHA TRI R.
4. SAYYIDATI Z.
5. SISKA KURNIAWATI
6. TIARA JENI RIZKA F.
sifat-sifat dasar atom:
a. Atom tidak dapat dibagi dengan menggunakan bahan kimia. Mereka terdiri dari bagian-bagian,
yang meliputi proton, neutron, dan elektron, tetapi sebuah atom adalah sebuah penyusun bahan
kimia dasar materi.
b. Setiap elektron memiliki muatan listrik negatif.
c. Setiap proton memiliki muatan listrik positif. Muatan proton dan elektron yang sama besarnya,
namun berlawanan tanda. Elektron dan proton tertarik satu sama lain.
d. Setiap neutron adalah netral. Dengan kata lain, neutron tidak memiliki muatan dan tidak tertarik
oleh elektron atau proton.
e. Proton dan neutron mempunyai ukuran yang sama sebagai satu sama lain dan jauh lebih besar
daripada elektron. Massa proton pada dasarnya adalah sama dengan neutron. Massa proton
adalah 1.840 kali lebih besar dari massa elektron.
f. Inti dari sebuah atom mengandung proton dan neutron. Inti membawa muatan listrik positif.
g. Elektron bergerak di luar inti.
h. Hampir semua massa atom berpusat pada intinya; hampir semua volume atom ditempati oleh
elektron.
i. Jumlah proton (juga dikenal sebagai nomor atom) menentukan unsur. Memvariasikan jumlah hasil
neutron dalam isotop. Memvariasikan jumlah hasil elektron dalam ion. Isotop dan ion dari atom
dengan sejumlah konstan proton adalah semua variasi dari unsur tunggal.
j. Partikel-partikel dalam atom terikat bersama oleh ikatan yang kuat. Secara umum, elektron lebih
mudah untuk menambah atau melepaskan dari sebuah atom dari satu proton atau neutron. Reaksi
kimia sebagian besar melibatkan atom atau kelompok atom dan interaksi antara elektron mereka.
Model Atom Thomson
Pada tahun 1897, Joseph John Thomson melanjutkan eksperimen William
Crookes yaitu pengaruh medan listrik dan medan magnet dalam tabung sinar
katoda.

Keterangan:
a. Jika hanya ada medan listrik, berkas sinar katode dibelokkan ke atas (titik 1)
b. Jika hanya medan magnet, berkas sinar katode dibelokkan ke bawah (titik
2)
c. Jika tidak ada medan listrik dan medan magnet, sinar katode bergerak lurus
(titik 3)
Melalui eksperimennya, Thomson berhasil menemukan
perbandingan antara muatan elektron dengan massanya, yaitu:

Dengan e adalah muatan elektron dan m adalah massa elektron.


Sehubungan dengan penemuan elektron oleh JJ Thomson yang menjadi
bagian dari atom, maka Thomson mengemukakan pendapatnya tentang
atom pada
tahun 1904. Menurut Thomson, atom itu mempunyai muatan positif yang
terbagi
merata keseluruh isi atom. Muatan ini dinetralkan oleh elektron yang tersebar di
antara muatan atom itu. Model atom Thomson terkenal sebagai
model plum-pudding (model roti kismis)

Gambar atom Thomson


Inti Atom Rutherford
• Apabila sebuah berkas partikel Alfa menumbuk sebuah sasaran tipis,
sudut hambur rata ratanya kecil. Dalam keadaan tersebut, probabilitas
saling menjumlah dari sebagian besar pembelokan kecil itu untuk
memberikan pembelokan besar yang teramati ternyata sangat kecil.
• Cara paling mungkin untuk partikel Alfa dibelokkan hingga mencapai
sudut yang sangat besar, jika terjadi tumbukan tunggal dengan suatu
objek yang sangat padat.
• Dengan demikian Rutherford mengusulkan bahwa muatan dan massa
atom terpusatkan pada pusatnya dalam suatu daerah disebut inti.
Kajian hamburan partikel bermuatan oleh inti atom
dibagi menjadi tiga :
 Fraksi partikel yang dihamburkan pada sudut yang
lebih besar daripada θ, parameter impaknya berada
antara nol dan b yang berarti bahwa jarak hampiran
proyektil ke inti atom berada dalam daerah piringan
bundar seluas πb². Jika proyektil dianggap tersebar
merata pada luas lembar tadi, fraksi proyektil yang
berada dalam luas tersebut adalah πb²/πR². Fraksi
partikel yang dihamburkan pada sudut yang lebih
besar daripada θ adalah jumlah partikel yang
menghampiri sebuah atom dalam suatu daerah
cakupan πb² f<b = f> θ = ntπb² dengan anggapan
bahwa semua partikel datang tersebar merata pada
luas lembar hambur.
 Rumus hamburan Rutherford dan bukti
percobaannya.
Agar dapat menghitung probabilitas hamburan
sebuah partikel ke dalam suatu selang sudut kecil
pada θ (antara θ dan θ + dθ), syaratnya
parameter impaknya terletak dalam suatu selang
kecil db di b maka fraksi df adalah df = nt (2π db).
𝑛𝑡 𝑧𝑍 𝑒2 1
N(θ) = 2 ² ² 1
4𝑟 2𝐾 4𝜋𝜀0 𝑠𝑖𝑛⁴ θ
2

Rumus hamburan rutherford diuji oleh Geiger dan


Marsden menggunakan partikel – partikel alfa
dengan mengamati hamburannya dar berbagai
jenis lembar tipis logam.
a. N(θ)∞𝑡
Hasil yang diperoleh menujukkan ketergantungan
N(θ) pada t secara linear. Sudut hambur sedang,
hamburan tunggal lebih berperan daripada
hamburan jamak.
c. N(θ)∞1/𝐾²
b. N(θ)∞𝑍² Pada pengujian ini laju
Karena bahan penghambur partikel alfa diubah – ubah
yang digunakan berbeda dengan memperlambat
dan ketebalan yang hampir partikel alfa yang
sama maka ketergantungan dipancarkan dari sumber
linear menjadi lebih sulit radioaktif dengan
dibandngkan. Akan tetapi menggunakan lembar tipis
hasil yang diperoleh sesuai mika sehingga dapat
dengan kebergantungan diketahui pengaru beda
linear dari N(θ)∞𝑍² ketebalan mika pada
kecepatan partikel alfa
1
d. N(θ) ∞
𝑠𝑖𝑛4 1/2θ
Ketergantungan N pada θ adalah ciri uama dan
istimewa dari rumus rutherford. Dalam percobaan
sebelumnya, perubahan N mencapai sekitar 10
orde, tetap pada percobaan ini perubahan N
mencapai 5 hingga 10 kali dari sudut terkecil
hingga terbesar. Semua rumus hamburan
Rutherford terbukti kebenarannya lewat
percobaan yang sekaligus membuktikan
keberadaan inti atom.
 Jarak hampiri terdekat partikel hambur
ke inti penghambur.
Sebuah partikel yang bermuatan positif
menghampiri sebuah inti atom, maka
geraknya akan melambat karena
sebagian besar energi kinetik awalnya
diubah menjadi energi potensial yang
berasal dari gaya2 tolak Coloumb inti
1 𝑧𝑍𝑒
atom. 𝑉 =
4𝜋𝜀0 𝑟
Semakin dekat partikel dengan inti atom,
maka semakin besar pula energi
potensial yang diperoleh karena energi
potensial maksimum yag dimiliki,
sehingga energi kinetik yang dimiliki
terjadi pada nilai minimum dari r.
1 𝑧𝑍𝑒 2
d=
4𝜋𝑒0 𝐾
Spektrum garis

Johannes Balmer mencatat bahwa spektrum garis pancar hydrogen dapat


dirumuskan dengan
𝑛2
𝜆 = 364,5 2
𝑛 −4
Kelompok garis spektrum dalam spektrum hydrogen dapat dicocokkan dengan
rumus :
𝑛2 1 1 1
𝜆= 𝜆𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡 2 2 atau dengan =𝑅 −
𝑛 −𝑛𝑜 𝜆 𝑛𝑜 2 𝑛2
Dimana : 𝑛 = 𝑛𝑜 + 1
𝑅 = 1,097 × 107 𝑚−1
Spektrum atomik yang jatuh pada kumpulan tertentu
disebut dengan deret spektral. Deret spectral bagi atom 1 1 1
=𝑅 − 𝑛2
hydrogen : 𝜆 𝑛𝑜 2

1. Deret Lyman: bila elektron pindah lintasan menuju


lintasan n = 1 (𝑛𝑜 = 1)
2. Deret Balmer: bila elektron pindah lintasan dari lintasan
luar menuju lintasan n = 2 (𝑛𝑜 = 2)
3. Deret Paschen: adanya loncatan elektron menuju
bilangan kuantum n = 3, dari lintasan luar (𝑛𝑜 = 3)
4. Deret Bracket: bila terjadi loncatan elektron ke lintasan
n = 4, dari lintasan yang lebih luar (𝑛𝑜 = 4)
5. Deret Pfund: bila terjadi loncatan elektron ke lintasan n
=5, dari ontasan-lintasan yang lebih luar (𝑛𝑜 = 5)

Asas gabungan Ritz (Ritz combination principle) : jika


panjang gelombang spektrum pancar diubah menjadi
frekuensi, jumblah sepasang frekuensi tertentu akan
memberikan frekuensi lain yang terdapat dalam spektrum
hidrogen,.
Soal
Elektron pada atom hidrogen bertransisi dari n = 3 ke n = 2. jika tetapan
Rydberg R = 1, 097 x 107 m -1, hitunglah panjang gelombang cahaya yang
di pancarkan!
Model atom Bohr
The
Hydrogen
Wavelength
s in the
Bohr Model
PERCOBAAN FRANCK-HERTZ

Pada tahun 1914 James Franck dan Gustav Hertz


melakukan eksperimen untuk menyelidiki tingkat energi
diskrit dalam atom dengan membenturkannya dengan
arus elektron yang dipercepat dari katoda ke anoda
oleh tegangan pemercepat yaitu beda potensial antara
katoda dengan kisi tau grid.
Elektron-elektron meninggalkan katoda, yang dipanasi dengan
sebuah filamen pemanas. Semua elektron itu kemudian dipercepat
menuju sebuah kisi oleh beda potensial V, yang dapat diukur.
Elektron dengan energi V elektronvolt dapat menembusi kisi dan
jatuh pada pelat anoda, jika V lebih besar dari 𝑽𝟎 , suatu tegangan
perlambat kecil antara kisi dan pelat katoda. Arus elektron yang
mencapai pelat anoda diukur dengan menggunakan Ampermeter A.
Energi eksitasi atom merupakan perkalian antara muatan
listrik elektron (𝑒) dengan tegangan eksitasi (𝑉𝑒 ) yang
dirumuskan sebagai berikut :
𝐸𝑒 = 𝑒 ⋅ 𝑉𝑒

Energi yang digunakan untuk bereksitasi ke tingkat


energi yang lebih tinggi dan kemudian tereksitasi
kembali dengan memancarkan foton yang memiliki
panjang glombang 𝜆 sehingga
ℎ𝑐
𝜆=
𝑒 ⋅ 𝑉𝑒
Contoh soal :
Keadaan eksitasi pertama natrium meluruh ke keadaan dasar dengan
memancarkan sebuah foton dengan panjang gelombang 590 nm. Jika uap natrium
digunakan dalam percobaan Franck-hertz, pada tegangan berapakah tercatat
penurunan arus pertama ?

Diketahui : 𝜆 = 590 𝑛𝑚
Ditanya : 𝑉 = … . ?
Jawab
ℎ𝑐
𝜆 = 𝑒𝑉 𝐸 = 𝑒𝑉

ℎ𝑐
𝐸=
𝜆
1240 𝑒𝑉 𝑛𝑚
𝐸=
590 𝑛𝑚

𝐸 = 2,10 𝑒𝑉
Jadi 𝑉 = 2,10 𝑉
soal
CORRESPONDENCE PRINCIPLE

Postulat Bohr yang mengatakan bahwa sebuah electron dalam model atom Bohr yang mengalami
percepatan sewaktu beredar dalam garis edar lingkaran, tidak meradiasikan energi
elektromagnetik (kecuali jika berpindah ke garis edar lainnya).

Melanggar hokum fisika klasik


Fisika klasik mengatakan bahwa sebuah partikel bermuatan meradiasikan energi elektromagnetik
bila mengalami percepatan.

Bohr memecahkan dengan mengajukan asas persesuaian


(correspondence principle)
Hukum fisika klasik hanyalah berlaku dalam ranah klasik, sedangkan hukum fisika kuantum
berlaku dalam ranah atom. Jika kedua hukum bertumpang-tindih, maka kedeuanya harus
memberikan hasil yang sama
Penerapan Correspondence Principle
Menurut fisika klasik, sebuah partikel bermuatan yang bergerak sepanjang sebuah lingkaran mera
diasikan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi sama dengan frekuensi gerak melingkarny
a, sehingga periode gerak melingkar sama dengan jarak tempuh gerak edar 2𝜋𝑟 dibagi laju edar 𝑣.

2𝜋𝑟 1 𝑒2
𝑇= ; 𝐾=
2𝐾/𝑚 8𝜋𝜀0 𝑟

16𝜋 3 𝜀0 𝑚𝑟 3
𝑇=
𝑒
Karena frekuensi 𝑓 adalah seperperiode, maka:
𝑒 4𝜋𝜀0 ћ2 2
𝑓= ; 𝑟𝑛 = 𝑛
16𝜋 3 𝜀0 𝑚𝑟 3 𝑚𝑒 2
sehingga
𝑚𝑒 4 1
𝑓𝑛 =
32𝜋 3 𝜀0 2 ћ3 𝑛3
Sebuah electron “klasik” yang bergerak dalam orbit lingkaran berjari-jari 𝑟𝑛 akan meradiasikan gelo
mbang elektromagnetik dengan frekuensi 𝑓𝑛 .
Penerapan Correspondence Principle
Jika jari-jari atom Bohr diperbesar mulai dari ukuran kuantum (orde Å) hingga ukuran laboratorium
(orde mm), maka atom dapat berperilaku secara klasik. Jika electron meloncat turun dari orbit 𝑛 ke
orbit 𝑛 − 1, maka frekuensi radiasi yang dipancarkan oleh atom dapat dihitung dengan persamaan
:

𝑚𝑒 4 1 1
𝑓= −
32𝜋 3 𝜀0 2 ћ3 𝑛22 𝑛12
sehingga
𝑚𝑒 4 1 1 𝑚𝑒 4 2𝑛 − 1
𝑓= − =
32𝜋 3 𝜀0 2 ћ3 (𝑛 − 1)2 𝑛2 32𝜋 3 𝜀0 2 ћ3 𝑛2 (𝑛 − 1)2

Jika 𝑛 besar sekali, dapat dihampiri 𝑛 − 1 dengan 𝑛 dan 2𝑛 − 1 dengan 2𝑛, menjadi:

𝑚𝑒 4 2𝑛
𝑓≅
32𝜋 3 𝜀0 2 ћ3 𝑛4
𝑚𝑒 4 1
𝑓=
32𝜋 3 𝜀0 2 ћ3 𝑛3
Didapatkan frekuensi electron klasik dengan electron pada atom Bohr memiliki persamaan
yang sama
CORRESPONDENCE PRINCIPLE
Atom kuantum be
sar. Foton-foton di Atom klasik. Foton-fot
pancarkan dalam p on dipancarkan secara
kontinu oleh electron ya
roses transisi diskr ng mengalammi percep
et ketika electron atan.
meloncat ke tingkat
yang lebih rendah.
Elektron kuantum meloncat dari orbit 𝑛 ke orbit 𝑛 Elektron klasik berspiral secara teratur menuju i
− 1, kemudian ke orbit 𝑛 − 2, dan seterusnya mer nti atom sambal meradiasi dengan frekuensi 𝑓
adiasi dengan frekuensi 𝑓.

Dalam rentang 𝑛 yang besar, di mana fisika klasik dan bertumpang tindih, pernyat
aan klasik dan kuantum bagi frekuensi radiasi keduanya identic.

Penerapan correspondence principle tidak hanya terbatas pada atom Bohr, asas ini p
enting untuk memahami bagaimana suatu keadaan yang berlaku hukum fisika klasik
ke suatu keadaan yang berlaku hukum fisika kuantum.
DEFICIENCIES OF THE BOHR MODEL

• Model Bohr didasarkan pada sebuah elektron yang mengorbit di sekitar proton tetap,
tetapi sebenarnya elektron dan proton keduanya mengorbit pada pusat massa mereka
Gerak (seperti halnya Bumi dan Matahari mengorbit di sekitar pusat massa mereka).
Proton

• Kesalahan dalam mengonversi frekuensi yang dihitung langsung dari tingkat energi Bohr
ke panjang gelombang. Ini memiliki efek mengurangi panjang gelombang yang dihitung
Panjang sekitar 0,03% (sampai batas tertentu dari pengaturan kesalahan yang kami buat dengan
gelombang di mengabaikan gerakan proton).
Udara

• Kegagalan serius dari model Bohr adalah bahwa ia memberikan prediksi yang salah
untuk momentum sudut elektron. Dalam teori Bohr, momentum sudut orbital dikuantisasi
Momentum dalam kelipatan bilangan bulat ћ, yang benar. Namun, untuk keadaan dasar hidrogen
Sudut (𝑛 − 1), teori Bohr memberikan 𝐿 = 0.

• Model Bohr melanggar hubungan ketidakpastian. Faktanya, mekanika kuantum


memperkenalkan tingkat "ketidakjelasan" pada perilaku elektron dalam atom yang tidak
Ketidakpastian konsisten dengan orbit apa pun dalam satu bidang tunggal.
DEFICIENCIES OF THE BOHR MODEL

Terlepas dari keberhasilannya, model Bohr adalah model yang tidak lengkap. Ini
hanya berguna untuk atom-atom yang mengandung satu elektron (hidrogen, helium
terionisasi tunggal, ion ganda berlipat ganda, dan sebagainya), tetapi tidak untuk
atom-atom dengan dua electron karena hanya ditinjau gaya antara electron dan inti
atom, sedangkan gaya antarelektron diabaikan.

Atom model Bohr ditemukan banyak garis sebenarnya bukan garis tunggal, tetapi
kombinasi jarak yang sangat dekat dari dua garis atau lebih, model Bohr tidak dapat
menjelaskan doublet dari garis spektral ini. Model ini juga terbatas dalam
kegunaannya sebagai dasar untuk menghitung sifat-sifat atom lainnya, walaupun
secara akurat dihitung energi dari garis spektral, tidak dapat dihitung intensitasnya.
Di samping kelemahan, pasti terdapat kebaikan …

1
Model Bohr memberikan titik
awal yang berguna dalam studi
atom, dan Bohr
memperkenalkan beberapa ide
(keadaan stasioner, kuantisasi
momentum sudut, prinsip
korespondensi) yang terbawa ke
dalam perhitungan mekanika
kuantum yang benar

2
Ada banyak sifat atom, terutama
yang terkait dengan magnet,
yang dapat dimodelkan
berdasarkan orbit Bohr.

3
Yang paling luar biasa, atom
hidrogen diperlakukan dengan
benar ditemukan bahwa tingkat
energi yang dihitung dengan
menyelesaikan persamaan
Schrodinger sebenarnya identik
dengan yang ada pada model
Bohr.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai