Anda di halaman 1dari 8

RESUME FISIKA MODERN

1. MODEL ATOM THOMSON DAN RUTHERFORD


2. SPEKTRUM ATOM HIDROGEN
Dosen pengampu : Boby Syefrinando, M.Si

Disusun oleh :

Kelompok 1

HIKMATUN NADILLAH(206172909)

BETI NOPIA(206172900)

DEWI SINTA(206172905)

PRODI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2018
1. MODEL ATOM THOMSON DAN RUTHERFORD
1.1. MODEL ATOM THOMSON
Seperti yang telah diungkapkan bahwa Thomson (1856 - 1940) berhasil membuktikan
bahwa teori atom Dalton salah. Melalui percobaannya, ia menemukan bahwa ada bagian dari
zat yang lebih kecil dari atom, yaitu elektron. Selanjutnya, pada tahun 1904, Thomson
menggambarkan model atom sebagai sebuah bola bermuatan positif dengan elektron tersebar
merata ke seluruh isi atom. Model atom Thomson ini dikenal dengan istilah model atom roti
kismis.

Gambar 1. Model atom Thomson, seperti roti kismis.

Thomson menarik kesimpulan bahwa suatu model atom harus memenuhi dua hal berikut
ini.
a. Sebuah atom harus netral, yaitu jumlah muatan positif (proton) harus sama dengan
jumlah muatan negatif (elektron).
b. Sebagian besar massa atom terdapat pada muatan positifnya.

1.2. MODEL ATOM RUTHERFORD


Model atom Thomson akhirnya diuji oleh Ernest Rutherford (1871 - 1937) (Gambar 9.2).
Dia melakukan percobaan dengan menembakkan partikel alfa pada lempeng emas yang sangat
tipis dengan ukuran 0,01 mm atau kira-kira setebal 2.000 atom. Ternyata, partikel alfa itu tidak
seluruhnya menembus secara lurus, artinya beberapa di antaranya terhambur atau dibelokkan
membentuk sudut antara 90o sampai 120o.

Gambar 2. Model atom Rutherford. Credit : Encyclopædia Britannica, Inc. [1]


Apabila model atom Thomson benar, partikel alfa tersebut seharusnya melintas lurus (tidak
dibelokkan). Karena massa dan energi partikel alfa jauh lebih besar daripada elektron dan
proton dalam atom, sehingga lintasannya tidak terganggu oleh elektron dan proton dalam
atom.

Gambar 3. Skema percobaan Geiger dan Marsden.

Gambar 3. memperlihatkan percobaan yang dilakukan oleh Geiger dan Marsden (1911).

Berdasarkan percobaan tersebut, Rutherford mengemukakan suatu model atom berikut ini.
a. Sebuah atom terdiri atas inti bermuatan positif yang terletak di tengah/pusat.
b. Inti atom dikelilingi elektron yang dipengaruhi oleh gaya tarik-menarik, yang disebut gaya
Coulomb sebesar:

Gaya Coulomb tersebut diimbangi oleh gaya sentripetal sebesar:

Jadi, elektron berputar pada lintasan tertentu, seperti perputaran planet-planet yang mengelilingi pusat tata
surya.
c. Atom bersifat netral, yaitu jumlah proton sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti.
Gambar 4. Gaya Coulomb dan gaya sentrifugal dalam atom hidrogen.

Di sisi lain, model atom Rutherford memiliki kelemahan berikut ini.


a. Elektron yang berputar mengelilingi inti dianggap sebagai getaran listrik yang memancarkan
gelombang elektromagnetik (energi). Jika energi berkurang, maka lintasan makin kecil, tetapi
elektron tersebut tidak menempel pada inti. Hal ini menunjukkan bahwa model atom Rutherford
tidak dapat menjelaskan kestabilan atom.
b. Jika lintasan makin kecil, periode putaran elektron juga makin kecil. Frekuensi gelombang
bermacam-macam, sehingga spektrum yang dipancarkan seharusnya berupa spektrum diskontinu.
Pada kenyataannya, pada atom hidrogen bertentangan dengan pengamatan spektrometer tentang
atom hidrogen.

2. SPEKTRUM ATOM HIDROGEN


Gas hidrogen ditempatkan dalam sebuah tabung lucutan gas yang diberi beda potensial tinggi sehingga
terjadi lucutan muatan listrik. Gas hidrogen menjadi bercahaya dan memancarkan cahaya merah
kebirubiruan. Cahaya ini dapat dianalisis oleh spektrograf. Kita dapat mengamati deretan garis-garis
cahaya Pada pelat foto. Setiap garis menampilkan sebuah panjang gelombang cahaya yang diberikan
oleh sumber cahaya.
Gambar 5. Spektrum matahari, hidrogen, helium, air raksa, dan uraniaum. [2]

Gambar 5. menunjukkan spektrum garis yang diperoleh dalam daerah cahaya tampak. Spektrum garis
dalam cahaya tampak terdiri atas empat garis, yaitu 410,2 nm; 434,1 nm; 486,2 nm; dan 656,3 nm.

Pada tahun 1885, J.J Balmer menemukan bahwa panjang gelombang tersebut dapat ditampilkan
dalam satu rumus tunggal, yang menyatakan deret garis-garis dalam spektrum radiasi yang dipancarkan
oleh atom hidrogen tereksitasi. Garis-garis ini menyatakan lintasan elektron yang jatuh dari tingkat energi
lebih tinggi ke lintasan elektron dengan tingkat energi lebih rendah, sambil memancarkan gelombang
elektromagnetik sebagai radiasi foton. Deret ini juga disebut sebagai deret yang tepat memancarkan cahaya
tampak. Panjang gelombang deret ini dirumuskan:

dengan R menyatakan konstanta Rydberg yang besarnya 1,097 × 107 m-1dan n = 3, 4, 5, 6, ... .

Pada Gambar 5. memperlihatkan deret Balmer spektrum hidrogen pada beberapa panjang gelombang.
Panjang gelombang terpanjang adalah pada 656,3 nm dan panjang gelombang terpendek deret Balmer
adalah 364,6 nm.
Deret Balmer bukanlah satu-satunya spektrum garis yang dihasilkan atom-atom hidrogen. Deret yang
diperoleh dalam daerah ultra ungu dengan batas panjang gelombang antara 121,6 nm dan 91,2 nm adalah
deret Lyman.

Adapun yang ditemukan dalam daerah inframerah, adalah Paschen, Bracket, dan Pfund. Secara
umum rumus deret dinyatakan sebagai:

Untuk deret Lyman, n = 1; Balmer n = 2; Paschen n = 3; Bracket n = 4; dan Pfund n = 5, sehingga


secara umum dapat dituliskan berikut ini.

a. Deret Lyman (deret ultra ungu)

b. Deret Balmer (deret cahaya tampak)

c. Deret Paschen (deret inframerah I)

d. Deret Bracket (deret inframerah II)

e. Deret Pfund (deret inframerah III)

Contoh Soal 1 :
Tentukan panjang gelombang terpanjang dan terpendek deret Balmer atom hidrogen jika konstanta Rydberg
R = 1,097 × 107 m-1!

Penyelesaian:

Panjang gelombang terpanjang terjadi jika elektron mengalami transisi dari kulit n = 3 ke n = 2. Sesuai
dengan persamaan (4) diperoleh:
Contoh Soal 2 :
Spektrum deret Paschen menghasilkan panjang gelombang 1,28 × 10-6 m. Tentukan nilai n pada deret
Paschen tersebut, jika konstanta Rydberg R = 1,097 × 107 m-1!

Penyelesaian:

Pada deret Paschen berlaku:

Contoh soal 3 ;
Jika persamaan energi lintasan elektron tunggal dari sebuah atom hidrogen adalah En = 13,6/n2 maka,
sebuah elektron yang tereksitasi dari lintasan n = 1 ke n = 4 mengalami perubahan energi elektron
sebesar....

Anda mungkin juga menyukai