Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL FISIKA EKSPERIMEN

PEMBUATAN ALAT PERCOBAAN RANGKAIAN SERI DAN PARALEL


UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK
PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

M. HIDAYAT NURSIDDIEQ (E1Q017032)

NAF’ATUZZAHRAH (E1Q017039)

NOVITA RAHMAWATI E.P. (E1Q017043)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2020
i
DAFTAR ISI

JUDUL i
DAFTAR ISI ii
A. JUDUL PROPOSAL 1
B. TUJUAN 1
C. ALAT DAN BAHAN 1
D. LANDASAN TEORI 5
E. CARA MEMBUAT ALAT 8
DAFTAR PUSTAKA 9

ii
A. Judul
Pembuatan Alat Percobaan Rangkaian Seri dan Paralel Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Materi Listrik Dinamis.
B. Tujuan
1. Menjelaskan arah arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian terbuka dan
tertutup.
2. Menganalisis perbedaan antara rangkaian hambatan yang disusun secara seri dengan
rangkaian hambatan paralel.
C. Alat dan Bahan
1. Alat

Gambar Nama komponen Jumlah

Papan triplek
2 unit
ukuran 50 x 50 cm

Cutter 1 unit

Gunting 1 unit

1
Gambar Nama komponen Jumlah

Obeng 1 unit

Kabel serabut Secukupnya

Penggaris
1 unit

Lem G 2 unit

\\ Power supply 1 set

2
Gambar Nama komponen Jumlah

Multimeter 1 set

Kabel Penghubung 10 unit

Tempat Baterai 1 unit

3
2. Bahan

Gambar Nama komponen Jumlah

Colokan penghubung 40 unit

Bola lampu 2 unit

Tempat lampu 2 unit

Baterai 2 unit

Saklar 2 unit

4
D. Landasan Teori
1) Rangkaian Listrik
Arah arus listrik berlawanan arah dengan arus elektron. Muatan listrik dapat
berpindah apabila terjadi beda potensial. Beda potensial dihasilkan oleh sumber listrik,
misalnya baterai atau akumulator. Setiap sumber listrik selalu mempunyai dua kutub,
yaitu kutub positif (+) dan kutub negatif (-). Apabila kutub –kutub baterai dihubungkan
dengan jalur penghantar yang kontinu. Garis yang lebih panjang kedua menyatakan kutub
positif sedangkan yang pendek menyatakan kutub negatif. Alat yang diberi baterai dapat
berupa bola lampu, pemanas, radio, dan sebagainya. Ketika rangkaian ini terbentuk,
muatan dapat mengalir melalui kawat pada rangkaian, dari satu kutub baterai ke kutub
yang lainnya. Aliran muatan seperti ini disebut arus listrik.
1. Rangkaian Seri
Rangkaian seri juga disebut rangkaian berderet. Bila dua atau lebih resistor
dihubungkan dari ujung ke ujung dikatakan mereka dihubungkan secara seri. Selain
resietor, alat-alat yang dirangakai tersebut dapat berupa bahlom, elemen pemanas,
atau alat penghambat lainnya. Muatan listrik yang melalui R1 juga akan melalui R2
dan R3. Dengan demikian, arus I yang sama melewati setiap resistor. Jika V
menyatakan tegangan pada ketiga resistor, maka V sama dengan tegangan sumber
(baterai). V1,V2, dan V3 adalah beda potensial pada masing-masing resistor R1, R2, dan
R3. Karena resistor-resistor tersebut dihubungkan secara seri, kekekalan energi
menyatakan bahwa tegangan total V sama dengan jumlah semua tegangan dari
masing-masing resistor.
V = V1+V2+V3 = I.R1 + I.R2 +I.R3
Hambatan total pengganti susunan seri resistor (Rs) yang terhubung dengan sumber
tegangan (V) dirumuskan :
V = I.Rs
Kedua persamaan diatas disubstitusikan didapatkan hasil :
Rs = R1 + R2 +R3
Dari persamaan Rs menunjukkan bahwa besar hambatan total pengganti pada
rangakaian seri sama dengan jumlah hambatan pada setiap resistor.

5
2. Rangkaian Paralel
Rangakaian paralel juga disebut rangkaian berjajar. Pada rangakaian paralel resistor,
arus dari sumber terbagi menjadi cabang-cabang yang terpisah. Pemasangan alat-alat
listrik pada rumah-rumah. Jika memutuskan hubungan dengan satu alat, maka arus
yang mengalir pada komponen lain yaitu R2 dan R3 tidak terputus. Tetapi pada
rangakaian seri, jika salah satu komponen terputus arusnya, maka arus ke komponen
yang lain juga berhenti. Pada rangkaian paralel, arus total yang berasal dari sumber
(baterai) terbagi menjadi tiga cabang. Arus yang keluar dimisalkan I1, I2, dan I3
berturut-turut sebagai arus yang melalui resistor R 1, R2, dan R3. Oleh karena muatan
kekal, arus yang masuk kedalam titik cabang harus sama dengan arus yang keluar dari
titik cabang (Sumarsono, 2009).

Pada dasarnya rangkaian listrik dibedakan menjadi dua, yaitu rangkaian listrik
terbuka dan rangkaian listrik tertutup. Rangkaian listrik terbuka adalah suatu rangkaian
yang belum dihubungkan dengan sumber tegangan, sedangakan rangkaian listrik tertutup
adalah suatu rangkaian yang sudah dihubungkan dengan sumber tegangan.

Pada rangkaian listrik tertutup, muatan dapat mengalir melalui kawat rangkaian dari satu
terminal beterai ke terminal yang lain. Aliran muatan seperti ini disebut arus listrik.
Arus listrik didefinisikan sebagai jumlah total muatan listrik yang melewatinya per satuan
waktu pada suatu titik. Dengan demikian arus rata-rata (I) didefinisikan sebagai :

∆Q
I=
∆t

Dimana ∆ Q adalah jumlah muuatan yang melewati konduktor pada suatu lokasi selama
selang waktu ∆ t. Arus listrik dikur dalam coulomb per detik. Satuan ini diberi nama
khusus, ampere (disingkat amp atau A), dari nama fisikawan Perancis Andre Ampere
(1775-1836).

Ketika kawat pertama kali dihubungkan, beda potensial antara terminal-terminal


baterai mengakibatkan adanya medan listrik didalam kawat dan paealell terhadapnya.
Dengan demikian, elektron-elektron bebas pada satu ujung kawat tertarik ke terminal

6
positif, dan pada saat yang sama elektron-elektron meninggalkan terminal negative dan
memasuki kawat di ujung yang lain pada rangkaian tertutup. Dianggap muatan positif
mengalir pada suatu arah yang tetap ekivalen dengan muatan negatif yang mengalir
kearah yang berlawanan. Ketentuan historis menggunakan aliran muatan positif dalam
pembahasan arus. Hal ini kadang-kadang disebut sebagai arus konvensional
(Gioancoli,2001 : 65-66).

Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang
saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan
tertutup. Berbicara mengenai Rangkaian Listrik, tentu tidak dapat dilepaskan dari
pengertian dari rangkaian itu sendiri, dimana rangkaian adalah interkoneksi dari
sekumpulan elemen atau komponen penyusunnya ditambah dengan rangkaian
penghubungnya dimana disusun dengan cara-cara tertentu dan minimal memiliki satu
lintasan tertutup. Dengan kata lain hanya dengan satu lintasan tertutup saja kita dapat
menganalisis suatu rangkaian. Yang dimaksud dengan satu lintasan tertutup adalah satu
lintasan saat kita mulai dari titik yang dimaksud akan kembali lagi ketitik tersebut tanpa
terputus dan tidak memandang seberapa jauh atau dekat lintasan yang kita tempuh.

Pada umumnya, rangkaian terdiri dari 2 jenis yaitu rangkaian seri dan rangkaian
parallel. Hubungan seri dan paralel digolongkan menjadi 2 yaitu:

1. Hubungan seri jika salah satu terminal dari dua elemen tersambung, akibatnya arus
yang lewat akan sama besar.
2. Hubungan paralel jika semua terminal terhubung dengan elemen lain dan akibatnya
tegangan diantaranya akan sama (Ramdhani, 2005 : 24).
2) Pemahaman Konsep

Menurut Hartati et.al (2017) menyatakan bahwa pemahaman konsep merupakan


landasan sangat penting, karena dengan penguasaan konsep akan memudahkan siswa
dalam mempelajari matematika. Dengan penguasaan konsep yang baik, siswa memiliki
bekal dasar yang baik pula untuk mencapai kemampuan dasar yang lain, seperti
penalaran, komunikasi, koneksi dan pemecahan masalah. Kemampuan pemahaman
konsep menurut Asikin (dalam Edy, 2012: 5) adalah memahami sesuatu kemampuan

7
mengerti, mengubah informasi ke dalam bentuk yang bermakna. Kemampuan
pemahaman konsep merupakan kemampuan untuk memahami ide-ide matematika yang
menyeluruh dan fungsional. Kemampuan pemahaman konsep akan mempengaruhi
kemampuan pemecahan masalah.
E. Cara Membuat Alat
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Alat yang akan dibuat yaitu papan rangkaian, tempat lampu dan susunan saklar.
3. Buatlah papan rangkaian dengan menggunakan triplek, colokan penghubung dan
kabel serabut dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Potong triplek dengan ukuran 50x50 cm sebanyak 2 unit dengan menggunakan
cutter.
b. Lubangi triplek dengan menggunakan obeng dengan lubang sebanyak 36 lubang
(satu deret rangkaian terdiri dari 4 lubang).
c. Potong kabel serabut sesuai dengan ukuran yang diperlukan.
d. Hubungkan setiap deret lubang dengan menggunakan kabel serabut yang telah
disiapkan.
e. Letakkan colokan penghubung pada masing-masing lubang dan rekatkan dengan
menggunakan lem.
f. Papan rangakaian siap digunakan.
4. Buatlah tempat lampu menggunakan papan triplek sebagai alas yang dilengkapi
dengan colokan penghubung serta fitting lampu.
5. Rekatkan fitting lampu pada papan triplek dan diapit oleh colokan penghubung pada
bagian kiri dan kanan.
6. Buatlah susunan saklar dengan menggunakan triplek sebagai alas yang dilengkapi
dengan colokan penghubung dan saklar.
7. Rekatkan saklar pada papan triplek dan diapit oleh colokan penghubung pada bagian
kiri dan kanan.
8. Gunakan dan rangkai alat sesuai dengan percobaan yang akan dilakukan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Eddy,I. 2012.Pengaruh Self-Efficacy,Kemampuan Pemahaman Konsep dan Kemampuan


Berpikir Kreatif terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah serta Dampaknya
terhadapHasil Belajar Matematika. Thesis : Universitas Bengkulu.

Hartati, S., Abdullah, I., & Haji, S. (2017). PENGARUH KEMAMPUAN PEMAHAMAN
KONSEP, KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KONEKSI TERHADAP
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH. JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA,
41-59.

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Dasar 1. Jakarta : Erlangga.


Sumarsono, Joko. 2009. Fisika Dasar Universitas. Jakarta : Teguh Karya.

Ramdhani, Mohamad. 2005. Rangkaian Listrik. Bandung : Sekolah Tinggi Teknologi Telkom.

Anda mungkin juga menyukai