Anda di halaman 1dari 39

TUGAS

TERJEMAHAN BUKU “INRODUCTION OF


ELECTRODYNAMICS” Chapter 11
Terjemahan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Listrik magnet

Dosen Pengampu: Nur Untoro, M.Si

Disusun Oleh:

Zaki Aziz 14690035

Rilani Esti Mulyana 14690036

Taufan Febriyanto 14690037

Rizka Zani Putri 14690038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016
BAB 11
RADIASI
11.1 Radiasi Dipol
11.1.1 Apa yang dimaksud dengan Radiasi?

Pada bab 9 kita telah membahas mengeni perambatan gelombang elektromagnetik


melalui berbagai media, tetapi saya belum memberi tahu bagaimana sumber gelombang
bermula dalam suatu tempat. Seperti semua medan elektromagnetik pada umumnya, sumber
gelombang tersebut adalah adalah susunan dari muatan listrik. Tetapi muatan yang diam tidk
menghasilkan gelombang elektromagnetik; begitu juga keadaan yang stabil. Perlu ada
percepatan muatan, dan perubahan tetap, seperti yang seharusnya. Tujuan dari bab ini adalah
untuk menunjukkan bagaimana konfigurasi terbentuknya gelombang elektromagnetik− yang
disebut, bagaimana mereka beradiasi.

Sekali dibentuk, gelombang elektromagnetik pada ruang hampa akan menyebar


menjadi “tak hingga”, dan memiliki energi; dengan tanda radiasinya tidak akan kembali ke
sumbernya dengan aliran energi yang keluar dari sumbernya. Melalui bab ini saya asumsikan
bahwa sumbernya terlokalisir1 dekat dengan asalnya. Bayangkan sebuah kulit bola yang besa,
dengan jari- jari r (Gambar 11.1), total daya yang keluar dari permukaan adalah integral dari
vektor Poynting.
1
𝑃(𝑟) = ∮ 𝑆. 𝑑𝑎 = 𝜇0 ∮(𝐸 × 𝐵). 𝑑𝑎 (11.1)

Daya radiasi adalah limit dari jumlahan r yang menuju tak hingga.

𝑃𝑟𝑎𝑑 ≡ lim 𝑃(𝑟) (11.2)


𝑟→∞

Energi ini (per satuan waktu) berubah menjadi tak hingga, dan tidak pernah kembali.

Selanjutnya, luasan dari bola adalah adalah 4πr2, sehingga untuk radiasi vektor
Poynting harus berkurang (pada ukuran r) tidak lebih cepat dari 1/r2 (jika misalnya 1/r3,
contohnya, P(r) adalah 1/r, dan Prad akan menjadi nol). Berdasarkan hukum Coulomb, bidang
elektrostatik sebanding dengan 1/r2 (atau bahkan lebih cepat, jika total muatanya adalah nol),
dan hukum Biot-savart mengatakan bahwa bidang magnetik berkisar sekitar 1/r2 (atau lebih
cepat), yang berarti S ~ 1/r4 , untuk konfigurasi statik. Jadi, sumber yang statis bukanlah radiasi.
Tetapi persamaan Jefimenko (10.29 dan 10.31) mengindikasikan bahwa bidang yang
bergantung waktu (termasuk turunan ρ dan turunan J) berkisar sekitar 1/r , yang merupakan
bentuk dari radiasi elektromagnet.

1
Untuk sumber non-lokal, seperti bidang tak hinga, kawat, atau selenoid, konsep “radiasi” harus dibentuk
ulang− lihat soal 11.24
Gambar 11.1

Pembelajaran mengenai radiasi, melibatkan bagian E dan B seperti 1/r dengan jarak
yang jauh dari sumber, kemudian 1/r2 dalam S, integralkan permukaan kulit bola2, dan limitnya
menjadi r → ∞. Prosedur ini untuk dipol listrik dan dipol magnet yang berosilasi; pada subbab
11.2, kita akan meninjau kasus radiasi yang lebih sulit mengenai percepatan muatan titik.

11.1.2 Radiasi Dipol Elektrik

Dua bola logam kecil dipisahkan dengan jarak a ke d dan terhubung dengan kawat (Gambar
11.2); pada waktu t muatan di bagian atas bola adalah q(t), dan bagian bawah –q(t). Anggap
muatan tersebut bolak-balik pada kawat, dari satu ujung ke ujung yang lain, pada frekuensi
sudut 𝜔 :

𝑞(𝑡) = 𝑞0 cos(𝜔𝑡) (11.3)

Akibatnya adalah pergerakan terus- menerus dipol elektrik:3

𝒑(𝑡) = 𝑝0 cos(𝜔𝑡)𝒛̂ (11.4)

dimana

𝑝0 ≡ 𝑞0 𝑑

adalah nilai maksimum momen dipol.

Gambar 11.2

2
Tidak harus sebuah bola, hanya agar perhitungan menjadi lebih mudah saja.
3
Bisa saja bentuk lebih alami yang terdiri dari muatan sejenis dan berlawanan yang dipasang pada sebuah pegas,
katakanlah q konstan dan d bolak-balik. Bentuk seperti ini akan memberikan hasil yang sama, tetapi ada sedikit
masalah dalam perhitungan potensial diperlambat pada muatan bergerak, yang akan dijelaskan pada subbab 11.2.
Potensial diperlambat (Persamaan 10.19) adalah

(11.5)

dimana dari aturan cosinus,

(11.6)

Sekarang, untuk membuat dipol fisika menjadi dipol yang sempurna, kita menginginkan jarak
yang paling kecil:

Perkiraan 1 : d << r. (11.7)

Tentu, jika d adalah nol maka tidak ada potensial sama sekali. Maka pengembangan untuk d
adalah

(11.8)

Itu mengikuti

(11.9)

dan

Pada limit dipol sempurna kita mempunyai,


𝑐
𝒑𝒆𝒓𝒌𝒊𝒓𝒂𝒂𝒏 𝟐: 𝑑 ≪ 𝜔 (11.10)

(Karena frekuensi gelombang 𝜔 maemiliki panjang gelombang λ = 2πc/ 𝜔, jumlah ini


dibutuhkan untuk keperluan 𝑑 ≪ 𝜆.) Dengan kondisi

(11.11)

Dengan menggabungkan persamaan 11.9 dan 11.11 kedalam persamaan 11.5, kita
mendapat potensial dari pergerakan dipol:
𝑝0 𝑐𝑜𝑠𝜃 𝜔 1
𝑉(𝑟, 𝜃, 𝑡) = {− sin[𝜔(𝑡 − 𝑟⁄𝑐 )] + cos[𝜔(𝑡 − 𝑟⁄𝑐 )]} (11.12)
4𝜋𝜖0 𝑟 𝑐 𝑟
Di limit statik (𝜔 → 0) selang waktu kedua mendapat rumus akhir dari potensial dipol (Pers.
3.99) :

𝑝0 𝑐𝑜𝑠𝜃
𝑉=
4𝜋𝜖0 𝑟 2

Bagaimanapun, yang menjadi perhatian kita sekarang adalah daerah yang ada di jarak yang
jauh dari sumber, yang disebut zona-radiasi.4
𝑐
𝒑𝒆𝒓𝒌𝒊𝒓𝒂𝒂𝒏 𝟑: 𝑟 ≫ 𝜔 (11.13)

(atau, panjang gelombang dengan 𝑟 ≫ 𝜆 ) dalam bagian ini potensial berkurang menjadi:

0𝑝 𝜔 𝑐𝑜𝑠𝜃
𝑉(𝑟, 𝜃, 𝑡) = − 4𝜋𝜖 ( ) 𝑠𝑖𝑛[𝜔(𝑡 − 𝑟⁄𝑐)] (11.14)
𝑐 0 𝑟

Sementara itu, vektor potensial adalah turunan dari arus yang mengalir pada kawat:
𝑑𝑞
𝑰(𝑡) = 𝒛̂ = −𝑞0 𝜔 sin(𝜔𝑡)𝒛̂ (11.15)
𝑑𝑡

𝜇0 𝑝0 𝜔
𝑨(𝒓, 𝜃, 𝑡) = − sin[𝑡 − (𝑟⁄𝑐)]𝒛̂ (11.17)
4𝜋𝑟

(Perhatikan bahwa I secara implisit menggunakan pendekatan 1 dan 2, dalam d, Pers. 11.17
tidak menggunakan pendekatan 3.)

Gambar 11.3

Dari potensial itu, adalah hal yang mudah untuk menghitung daerahnya.

𝜕𝑉 1 𝜕𝑉
∇𝑉 = 𝒓̂ + ̂
𝜽
𝜕𝑟 𝑟 𝜕𝜃

4
Catat bahwa perkiraan 2 dan 3 menggolongkan perkiraan 1; semuanya, maka kita memiliki d « λ « r
𝑝0 𝜔 1 𝜔 sinθ
=− ̂}
{𝑐𝑜𝑠𝜃 (− 2 sin[𝜔(𝑡 − 𝑟⁄𝑐)] − cos[𝜔(𝑡 − 𝑟⁄𝑐)]) 𝒓̂ − 2 sin[𝜔(𝑡 − 𝑟⁄𝑐]𝜽
4𝜋𝜖0 𝑐 𝑟 𝑟𝑐 r

𝑝 𝜔2
0 𝑐𝑜𝑠𝜃
≅ 4𝜋𝜖 2
( ) cos[𝜔(𝑡 − 𝑟⁄𝑐 )]𝒓̂
0𝑐 𝑟

(Dengan memasukkan persamaan awal dan akhir, yang cocok dengan perkiraan 3.) Maka
demikian,

𝜕𝑨 𝜇0 𝑝0 𝜔2
=− ̂ ),
cos[𝜔(𝑡 − 𝑟⁄𝑐 )] (𝑐𝑜𝑠𝜃𝒓̂ − 𝑠𝑖𝑛𝜃𝜽
𝜕𝑡 4𝜋𝑟
dan kemudian
𝜕𝑨 𝜇0 𝑝0 𝜔2 𝑠𝑖𝑛𝜃
𝑬 = −∇𝑉 − 𝜕𝑡 = − ( ̂.
) cos[𝜔(𝑡 − 𝑟⁄𝑐 )] 𝜽 (11.18)
4𝜋 𝑟

Sementara
1 𝜕 𝜕𝐴𝑟
∇ × 𝑨 = 𝑟 [𝜕𝑟 (𝑟𝐴𝜃 ) − ̂
]∅
𝜕𝜃

𝜇0 𝑝0 𝜔 𝜔 𝑠𝑖𝑛𝜃
=− { 𝑐 𝑠𝑖𝑛𝜃 cos[𝜔(𝑡 − 𝑟⁄𝑐 )] + ̂
sin[𝜔(𝑡 − 𝑟⁄𝑐)]} ∅
4𝜋𝑟 𝑟

Kedua persamaan selanjutnya dieliminasi menggunakan perkiraan 3, jadi

𝜇0 𝑝0 𝜔2 𝑠𝑖𝑛𝜃
𝑩=𝛁×𝑨=− ( ̂
) cos[𝜔(𝑡 − 𝑟⁄𝑐 )]∅ (11.19)
4𝜋𝑐 𝑟

Persamaan 11.8 dan 11.9 mewakili gelombang monokromatik dengan frekuensi 𝜔 yang
berjalan di arah radial pada kecepatatan cahaya. E dan B berada dalam fase, tegak lurus, dan
transversal. Rasio amplitudonya adalah 𝐸0 ⁄𝐵0 = 𝑐. Yang mana semua adalah apa yang kita
harapkan dari bentuk gelombang elektromagnet di alam bebas. (Ini sebenarnya adalah
gelombang bola, bukan bidang bola, dan amplitudonya menurun sekitar 1/r seiring gelombang
tersebut bertambah. Namun untuk r yang besar, diperkirakan bidang tersebut melewati bagian
yang kecil− seperti halnya permukaan bumi yang datar.)

Energi radiasi dari gerakan dipol elektrik yang bolak balik ditentukan dari vektor
Poynting:
2
1 𝜇0 𝑝0 𝜔2 𝑠𝑖𝑛𝜃
𝑺 = 𝜇 (𝑬 × 𝑩) = { ( ) cos[𝜔(𝑡 − 𝑟⁄𝑐)]} 𝒓̂ (11.20)
0 𝑐 4𝜋 𝑟

Intensitasnya diperoleh dengan merata-ratakan (dalam waktu) pada siklus yang utuh:

𝜇0 𝑝02 𝜔4 𝑠𝑖𝑛2 𝜃
(𝑺) = ( ) 𝒓̂ (11.21)
32𝜋 2 𝑐 𝑟2
Perhatikan bahwa disana tidak ada radiasi disepanjang sumbu dipol (disini sin𝜃 = 0); intensitas
profil5 dianggap berbentuk donat, dengan nilai maksimalnya pada persamaan bidang (Gambar
11.4). Daya total radiasi ditentukan dengan mengintegralkan (S) di bola dengan jari-jari r:

𝜇0 𝑝02 𝜔4 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 𝜇0 𝑝02 𝜔4


(𝑃) = ∫(𝑺). 𝑑𝒂 = ∫ 𝑟 2 𝑠𝑖𝑛𝜃 𝑑𝜃 𝑑∅ = (11.22)
32𝜋 2 𝑐 𝑟2 12𝜋𝑐

Gambar 11.4

Itu adalah bentuk jari-jari bol yang bebas, salah satu akibat dari energi konservetif. (dengan
perkiraan 3 kita mengantisipasi untuk limit r→∞).

Contoh 11.1

Frekuensi tinggi yang tergantung pada persamaan daya merupakan bukti dari warna biru
di langit. Cahaya matahari yang melaui atmosfir mendorong terjadinya pergerakan atom
yang dipolnya kecil. Kejadian radiasi matahari ini mencakup frekuensi yang luas (cahaya
putih), tetapi menghisap energi pada dipol atmosfer dengan kekuatan frekuensi yang besar
karena dari 𝜔4 pada persamaan 11.22. lebih kuat dari biru, kemudian lebih dari merah.
Cahaya ini yang kamu lihat dilangit, kecuali kamu langsung melihat matahari.

Karena gelombang elektromagnet merupakan gelombang transversal, pergerakan dipol


pada bidang ortogonal ke sinar matahari. Ini tegak lurus dengan sinar, dimana lebih biru,
panjang pergerakan dipol pada garis tidak mengirim radiasi ke pengamat (karena 𝑠𝑖𝑛2 𝜃
pada persamaan 11.21); sinar mendapat sudut oleh karena itu polarisasi sinar matahari
tegak lurus.

5
Koordinat “radial” pada Gambar 11.4 mewakili besarnya (S) (pada daerah r), sebagai fungsi θ dan ϕ
Gambar 11.5

Warna senja juga merupakan hal yang sama: cahaya matahari datang dengan garis singgung
pada permukaan bumi melalui lebih panjang dari bagian atmosfer daripada sinar matahari yang
datangnya tepat dari atas (gambar 11.6). Sehingga warna biru bergeser mendekati warna merah.

Soal 11.1 Lihat potensial penghambat pergerakan dipol (Pers. 11.12 dan 11.17) dengan
menguji kondisi Lorentz. Jangan menggunakan perkiraan 3.

Soal 11.2 Persamaan 11.14 dapat dinyatakan dalam “koordinat bebas” dengan menulis ke
bentuk 𝑝0 𝑐𝑜𝑠𝜃 = 𝒑𝟎 . 𝒓̂. Lakukan hal yang serupa untuk persamaan 11.17, 11.18, 11.19, 11.21.

Gambar 11.6

Soal 11.3 Carilah radiasi berlawanan pada kawat yang bergabung dengan dua ujung dipol .
(Resistansi ini akan yang memberi rata-rata daya hilang yang sama−untuk
memanaskan−sebagaimana dipol yang berosilasi dalam bentuk radiasi). Tunjukan bahwa R=
790 (d/λ)2 Ω. Dimana λ adalah panjang gelombang radiasi. Dari kawat radio (katakan, d = 5
cm), haruskah kamu mengkhawatirkan sifat radiasi ke total resistansi tersebut?

Gambar 11.7

Soal 11.4 Rotasi elektrik dipol dapat diperkirakan sebagai superposisi dari pergerakan dua
dipol, salah satunya disepanjang sumbu x , dan yang lain sumbu y (Gambar 11.7), dengan
bentuk akhir yang keluar fase 90o :

𝒑 = 𝑝0 [cos(𝜔𝑡) 𝒙 ̂]
̂ + sin(𝜔𝑡)𝒚

Dengan menggunakan prinsip superposisi dan persamaan 11.18 dan 11.19 (bentuk pemikiran
dari masalah 11.2), cari wilayah dari rotasi dipol. Dan juga cari vektor Poynting dan intensitas
radiasi. Gambar profil intensitasnya dengang sudut 𝜃, dan hitung total daya radiasi. Apakah
jawabannya masuk akal? (Catat bahwa daya kuadrat pada, tidak sesuai dengan prinsip
superposisi. Dapatkah kamu menjelaskan ini?

Gambar 11.8
11.1.3 Radiasi Dipol Magnetik

Misalkan sekarang kita memiliki sengkelit kawat dari jari-jari b (Gambar. 11.8) yang
mengelilingi arus bolak-balik.

It = I0 cos (ωt) (11.23)

ini adalah model untuk dipol magnetik berosilasi

m(t) = πb2 I(t) ẑ = m0 cos (ωt) ẑ (11.24)

dimana,

m0 ≡ πb2 I0 (11.25)

ini Adalah nilai maksimum dari ujung dipol magnetik

Kawat tidak bermuatan, jadi potensial skalarnya nol. Perlambatan potensial vektornya
adalah.

(11.26)

Untuk titik r langsung dari sumbu x (Gambar. 11.8) A harus tertuju pada arah y, karena
komponen x dari posisi titik simetris pada kedua sumbu x akan dibatalkan. Maka

(11.27)

cos ∅′ tersedia untuk membuka keluar omponen y dari dI′. Dari hukum cosinus,

dimana 𝛹 adalah sudut antara vektor r dan b:

Jadi, rb cos 𝛹 = r . b = rb sin 𝜃 cos ∅, oleh karena itu.

(11.28)
Untuk sebuah dipol “sempurna”, kita menginginkan putaran yang sangat kecil :

Pendekatan 1 : b << r. (11.29)

Untuk perintah pertama pada b, lalu,

jadi,

(11.30)

dan

Seperti sebelumnya, kita bisa berasumsi ukuran dipole itu kecil dibandingkan radiasi panjang
gelombang :
𝑐
Pendekatan 2 : b << 𝜔. (11.31)

Dalam bagian itu,

(11.32)

Masukkan persamaan 11.30 dan 11.32 ke persamaan 11.27 dan menurunan dalam bentuk
kedua :

Bentuk pertama diintegralkan untuk nol:


Bentuk integral kedua cosinus kuadrat:

Dengan memasukkan ini, catat bahwa dalam titik A dalam direksi ǿ. Saya menyimpulkan
bahwa vektor potensial dari pergerakan sempurna dipole magnetik adalah

(11.33)

Pada limit tetap (𝜔 = 0) kita temukan kembali formula untuk potensial dipole magnetik
(Persamaan. 5.85)

Di dalam zona radiasi,


𝑐
Pendekatan 3: r >> 𝜔 (11.34)

Bentuk pertama dalam A dapat diabaikan, jadi

(11.35)

Dari A kita mendapatkan medan pada luasan r:

(11.36)

dan

(11.37)

(saya menggunakan perkiraan 3 dalam menghitung B). Ini semua ada medan dalam fase, satu
sama lain saling tegak lurus, dan garis melintang pada arah perambatan (ȓ), dan rasio dari
amplitudonya adalah 𝐸₀/𝐵₀ = c, dari semua ini diharapkan untuk gelombang elektromagnetik.
Mereka, senyatanya serupa dalam struktur untuk medan dari pergerakan dipole listrik (Pers.
11.18 dan 11.19), hanya saja saat ini bahwa B adalah titik dalam arah 𝜃 dan E dalam arah ǿ,
dimana sebagai dipole listrik dan begitupula sebaliknya.
Energi fluks untuk dipole radiasi magnetik adalah

(11.38)

Intensitasnya adalah

(11.39)

Dan total daya radiasinya adalah

(11.40)

Sekali lagi, profil intensitas memiliki bentuk donat (Gambar. 11.4) dan daya terpancar berjalan
adalah sekitar 𝜔4 namun ada satu perbedaan penting antara electrik dengan radiasi dipole
magnetik. Untuk susunan dengan dimensi yang sebanding, kekuatan radiasi listrik sangat besar.
Perbandingan persamaan 11.22 dan 11.40,

(11.41)

dimana (ingat) mo = 𝜋𝑏 2 𝑙₀, dan p0 = q0d. Amplitudo dari arus dalam keadaan listrik adalah I0 =
q0𝜔 (Persamaan 11.15). Keadaan d = 𝜋𝑏 untuk membandingkan, saya dapatkan

(11.42)

tapi 𝜔𝑏/𝑐 justru kuantitas yang kita asumsikan sangat kecil (pendekatan 2) , dan di sini muncul
kuadrat. Biasanya, salah satu harus ada radiasi dipol elektrik untuk dominasi. Hanya bila sistem
yang hati-hati untuk mengecualikan konstribusi listrik (seperti dalam kasus yang
diperlakukan), radiasi dipol magnetik akan menampakkan dirinya.

Soal 11.5 Hitunglah bidang elektrik dan magnet dipol magnetik berosilasi tanpa
menggunakan pendekatan 3 [apakah mereka hasilnya dekat? Bandingkan dengan soal
9.33]. Temukan vektor Poynting, dan tunjukan bahwa intensitas radiasi yang persis sama
seperti yang kita punya menggunakan pendekatan 3.

Soal 11.6 Temukan radiasi resistansi (Soal 11.3) untuk dipol magnet berosilasi di Gambar
11.8 ungkapkan jawaban Anda dalam hal 𝜆 𝑑𝑎𝑛 𝑏 bandingkan tahan radiasi dipol listrik
[Jawaban : 3 x 105 (𝑏 / 𝜆)4 𝛺]
Soal 11.7 Dengan menggunakan transformasi “dualitas” dari soal 7.60, bersama dengan
bidang dipol listrik osilasi (Pers. 11.18 dan 11.19), untuk menentukan bidang yang akan
diproduksi oleh osilasi “Gilbert” dipol magnetik (terdiri dari muatan magnetik yang sama
dan berlawanan, bukannya loop arus listrik ) Bandingkan (Persamaan 11.36 dan 11.37)
dan komentari hasilnya.

11.1.4 Radiasi Dari Sumber Sembarang

Di bagian sebelumnya kita mempelajari radiasi yang dihasilkan oleh dua sistem
tertentu. Osilasi dipol listrik dan osilasi dipol magnetik, Sekarang saya ingin menerapkan
kriteria dengan prosedur yang sama untuk konfigurasi muatan dan arus yang memberi
peringatan secara keseluruhan, kecuali bahwa itu adalah lokal dalam beberapa volume terbatas
(Gambar. 119) perlambatan skalar potensinya adalah

(11.43)

Gambar 11.9

dimana,
(11.44)

Seperti sebelumnya, kita asumsikan bahwa medan titik r masih jauh, dibandingkan dengan
sumber dimensi:
Pendekatan 1: r′ << r (11.45)

(Sebenarnya, 𝑟′ bukan sebuah variabel terintegrasi; pendekatan 1 berarti nilai maksimal dari
𝑟′, seperti berbagai sumber di atas, jauh lebih kecil dibandingkan r.) Berdasarkan aasumsi ini,

(11.46)

jadi
(11.47)

dan

Jabarkan 𝜌 sebagai sebuah seri taylor 𝑡 pada waktu yang diperlambat di titik pusat,

(11.48)

kita punya

(11.49)

di mana titik menandakan diferensiasi terhadap waktu, waktu berikutnya dalam seri akan

Kita mampu untuk menjatuhkan mereka, asalkan

Pendekatan 2 : (11.50)

Untuk osilasi masing-masing sistem untuk rotasi ini adalah 𝑐 / 𝜔 dan kita memperbaiki
pendekatan 2, dalam kasus umum itu lebih sulit untuk menafsirkan Pers. 11.50, tapi sebagai
pendekatan Soal prosedural 1 dan 2 jumlah menjaga satu-satunya bentuk pertama di 𝑟′
Dengan memasukkan Pers. 11.47 dan 11.49 kedalam rumus untuk V (Pers. 11.43),
dan lagi abaikan bentuk kedua:

Integral pertama adalah hanya muatan total Q, pada waktu t0. Karena muatannya adalah kekal,
Q sebenarnya tidak bergantung waktu. Dua integral lainnya mewakili listrik momen dipol pada
waktu t0. Maka

(11.51)

Dalam kasus statis, dua istilah pertama adalah kontribusi monopole dan dipole ke
ekspansi multipole untuk V; istilah ketiga, tentu saja, tidak akan ada. Sementara, potensi
vektornya adalah
(11.52)

Seperti yang akan anda lihat sebentar lagi, untuk urutan pertama di 𝑟′ cukup menggantikan
dengan r dalam integral

(11.53)

Menurut soal 5.7, integral dari J adalah waktu turunan dari momen dipol, sehingga

(11.54)

Sekarang anda melihat mengapa hal itu tidak perlu untuk membawa perkiraan r luar ke nol
yang ( ≅ r): p sudah urutan pertama di 𝑟′, dan setiap perbaikan akan dikoreksi pada yang
kedua.
Selanjutnya kita harus menghitung bidang. Sekali lagi, kita tertarik di zona radiasi
(yaitu, bidang yang bertahan pada jarak jauh dari sumber), jadi kita tetap menjaga bentuk yang
seperti 1/r:

Pendekatan 3 : abaikan 1/r2 pada bentuk E dan B (11.55)

Misalnya, bidang coulmb

berasal dari istilah pertama pada Pers. 11.51, tidak memberikan kontribusi terhadap radiasi
elektromagnetik. Bahkan, radiasi berasal sepenuhnya dari istilah-istilah di mana kita
membedakan argumen. Dari Pers. 11.48 berikut bahwa:

oleh karena itu

dengan cara yang sama

sementara itu
jadi

(11.56)

dimana p terkait pada waktu to = t – r/c, dan

(11.57)

khususnya, jika kita menggunakan koordinat polar berbentuk bola, dengan garis sumbu z
terhadap p

(11.58)

vektor poynting adalah

(11.59)

dan daya radiasi totalnya

(11.60)

Catat bahwasanya E dan B satu sama lain saling tegak lurus, melintang ke arah perambatan (ȓ)
dan dalam perbandingan E/B = c, selalu untuk medan radiasi.

Contoh 11.2

(a) Pada kasus dari osilasi dipol listrik,

𝑝(𝑡) = 𝑝0 cos(𝜔𝑡), 𝑝̈ (𝑡) = −𝜔2 𝑝0 cos(𝜔𝑡),


dan kita temukan kembali hasil dari subbab 11.1.2

(b) Untuk muatan titik q tunggal, momen dipolnya adalah

𝒑 (𝑡) = 𝑞 𝒅(𝑡)
dimana d adalah posisi q sehubungan dengan asal. Demikian
𝒑 (𝑡) =̈ 𝑞𝒂(𝑡)
dimana a adalah percepatan muatan. Dalam hal ini daya terpancar (Pers. 11.60) adalah

𝜇0𝑞 2
𝑝= +⋯ (11.61)
6𝜋𝑐

Ini adalah Rumus Larmor yang terkenal; saya akan menurunkan lagi, dengan cara yang
agak berbeda, pada bagian berikutnya. Perhatikan bahwa daya yang dipancarkan oleh
sebuah muatan titik adalah sebanding dengan kuadrat dari percepatan itu.

Apa yang saya lakukan di bagian ini merupakan ekspansi multipole dari
potensi terbelakang, dibawa ke urutan terendah dalam 𝑟′ yang mampu menghasilkan radiasi
elektromagnetik (bidang sekitar 1/r). Ini ternyata menjadi istilah dipol listrik. Karena
muatannya adalah kekal, sebuah monopole listrik tidak memancarkan jika muatan tidak
dilestarikan, bentuk pertama pada persamaan. 11.51 akan terbaca

dan kita akan mendapatkan medan monopole sebanding dengan 1/r:

Anda mungkin berpikir bahwa sebuah bola bermuatan yang radiusnya berosilasi masuk dan
keluar akan beradiasi, tapi itu tidak pada medan luar, menurut Hukum Gauss, adalah persis
(𝑄/4𝜋 ∈ 0𝑟 2) terlepas dari fluktuasi dalam ukuran. (Dalam analog akustik, dengan cara,
monopoles tidak memancarkan: seperti menyaksikan parau katak)

Jika momen dipol listrik harus menghilang (atau, pada suatu tingkat, jika turunan waktu
kedua adalah nol), maka tidak ada radiasi dipol listrik, dan kita harus melihat bentuk
selanjutnya: salah satu urutan kedua di 𝑟′. Seperti yang terjadi, bentuk ini dapat dipisahkan
menjadi dua bagian, salah satunya adalah terkait dengan momen dipol magnetik dari sumber,
yang lain untuk itu Selectric waktu quadrupole. (yang pertama adalah generalisasi dari dipol
magnetik kami mempertimbangkan radiasi dalam subbab 11.1.3). Jika dipol magnetik dan
kontribusi quadrupole listrik lenyap, jangka (𝑟')3 harus dipertimbangkan. Ini medan magnet
quadrupole dan listrik radiasi octupole dan begitu seterusnya.

Soal 11.8 Terapkan persamaan 11.59 dan 11.60 untuk dipol berputar Soal11.4. Jelaskan
dengan nyata ketidaksesuaian dengan jawaban sebelumnya.

Soal 11.9 Sebuah cincin melingkar terisolasi (radius b) terletak pada sumbu x y, berpusat
pada titik asal. Ini membawa linear muatan kepadatan 𝜆 = 𝜆0 sin ∅ di mana 𝜆 adalah
konstan dan ∅ adalah azimut biasa. Sudut cincin sekarang diatur berputar pada kecepatan
sudut konstan 𝜔 terhadap sumbu z. Hitung daya yang terpancar.

Soal 11.10 Sebuah elektron terbebas dari tempatnya dan jatuh karena pengaruh gaya
gravitasi. Pada centimeter pertama pecahan apa dari energi potensial yang hilang terpancar
jauh?

Gambar 11.10

Soal 11.11 Sebagai sebuah model dari radiasi listrik quadrupol, pertimbangkan dua lawan
yang terorientasi dipol listrik, terpisah dengan jarak d, seperti yang terdapat pada Gambar
11.10. Dengan menggunakan hasil dari subbab 11.1.2 untuk potensial dari setiap dipol,
tapi ingat bahwa mereka tidak pada tempat asalnya. Berpatokan pada suatu bentuk dari
perintah pertama pada d:

(a) Carilah skalar dan vektor potensial

(b) Carilah medan listrik dan magnetnya

(c) Carilah vektor poynting dan kekuatan radiasi, sketsakan intensitas profil sebagai
sebuah fungsi dari 𝜃.

Soal 11.12 Sebuah arus I (t) mengalir di sekitar cincin edarnya pada Gambar 11.8.
Turunkan rumus umum untuk daya radiasi (menyamakan pada persamaan 11.60),
ungkapkan jawabanmu pada bentuk dari momen dipol magnetik (m(t)) pada sebuah kawat
[Jawaban: 𝑝 = 𝜇0𝑚̈ 2 /6𝜋𝑐 3 ].
11.2 Muatan Titik
11.2.1 Daya yang Dipancarkan dari Muatan Titik

Dalam Bab 10 kita telah mendapat muatan titik q di suatu wilayah pada gerak bebas
(Pers. 10.65 dan 10.66):

(11.62)

dimana dan

(11.63)

Istilah pertama dalam Pers 11.62 disebut medan kecepatan, dan yang kedua (dengan triple-
cross-product) disebut bidang percepatan.

Vektor Poynting adalah

(11.64)

Namun, tidak semua energi flux ini merupakan radiasi; itu hanya beberapa bidang energi yang
ikut bersama dengan partikel ketika bergerak. Energi radiasi adalah hal-hal yang, berlaku untuk
melepaskan diri dari inti dan merambat ke segala arah. (Ini seperti lalat berkembang biak di
sebuah truk sampah beberapa dari meraka itu berada sekitar truk kemudian menyebar pergi dan
tidak pernah kembali.) Untuk menghitung daya total yang dipancarkan oleh partikel pada tr,
kita gambar sebuah bola besar dengan jari-jari 𝜋 (Gambar 11.11), berpusat di posisi partikel
(pada saat tr ) menunggu di interval yang tepat saat:

(11.65)

untuk menghitung radiasi mencapai yang bola, menyebar kesemua arah yaitu dengan
mengintegralkan vektorr Poynting di atas permukaan.6 Saya sudah menggunakan notasi tr
karena faktanya, ini adalah waktu yang diperlambat untuk semua titik pada bola pada saat
waktu t.

Sekarang, daerah luasan bola sebanding dengan sehingga setiap istilah dalam S
seperti akan menghasilkan jawaban yang terbatas namun lebih dari itu misalnya
atau itu memberikan batas tak hingga Untuk alasan ini hanya
bidang percepatan yang mewakili radiasi (dengan nama lainnya radiasi bidang):

(11.66)

6
Catat perubahan kecil strategi: Pada subbab 11.1 kita bekerja dari titik origin, tapi disini kita menggunakan
muatan yang bergerak dan berpindah posisinya. Implikasi dari muatan ini akan menjadi lebih jelas dalam
sekejap.
Gambar 11.11

Bidang kecepatan memiliki energi, tentunya selagi muatan bergerak energi ini ikut−tetapi tidak
dengan radiasi. (Ini seperti lalat yang berada di truk sampah.) Sekarang Erad tegak lurus
terhadap , sehingga diperoleh persamaan ;

(11.67)

jika persmaan tersebut berhenti dengan segera (pada waktu tr) , maka dan

(11.68)

Dalam hal ini

(11.69)

Dimana θ merupakan sudut antara dan a. Tidak ada energi yang terpancar di depan
atau di belakang, lebih tepatnya, itu dipancarkan dalam donat pada arah percepatan sesaat
(Gambar 11.12).

Gambar 11.12

Total daya terpancar adalah

(
atau

(11.70)

Ini adalah rumus Lanmor yang diperoleh sebelumnya dari (Pers. 11.61) Meskipun berasal
pada asumsi bahwa v = 0, Persamaan 11.69 dan 11.70 cukup dalam pendekatan yang baik untuk
v << c untuk menyelesaikan perrmasalahan yang tepat ketika v≠0 lebih sulit,7 karena Erad lebih
rumit dan juga untuk pendekatan pada Srad, energi yang melewati bola tidak sama dengan energi
yang hilang dari partikel. Misalkan seseorang menembakkan peluru keluar jendela dari dalam
mobil yang bergerak (Gambar 11.13) dimana besar Nt, akan tidak samadengan besarnya Ng,
yang meninggalkan pistol karena gerakan mobil Bahkan, Anda dengan mudah dapat
memeriksa bahwa Ng = (1 - v/c) Nt, jika mobil bergerak menuju target dan

untuk arah bebas di sini v adalah kecepatan mobil, sedangkan c adalah kecepatan peluru yang
relatif terhadap tanah dan adalah vektor satuan dari mobil pada target peluru. Dalam kasus
ini jika dW / dt adalah tingkat dimana energi melewati jari-jari bola, maka tingkat energi yang
tersisa adalah:

(11.71)

Gambar 11.13

(Gunakan persamaan 10.71 untuk 𝜕𝑡𝑟/𝜕𝑡) , kecuali

yang mana unuk rasio Ng pada Nt merupakan faktor geometri (sama halnya dengan efek
Doppler). Energi yang terpancar dari pertikel menjadi beberapa bagian pada area

7
Dalam konteks relaivitas khusus, kondisi v = 0 mewakili pilihan dari sistem acuan, dengan tidak adasifat-sifat
dasar yang hilang pada umumnya. Jika kamu bisa menentukan bagaimana perubahan P maka kamu bisa
menyimpulkan hasil umum (Lienard) dari v = 0 rumus (Larmor) (lihat Soal 12.69).
dalam sebuah bola diberikan persamaan:

(11.72)

Dimana dΩ = sin 𝜃 𝑑𝜃 𝑑∅ adalah sudut padat yang mana menjadi energi radiasi. Hubungan
lebih untuk 𝜃 𝑑𝑎𝑛 ∅ mendapatkan energi radiasi total:

(11.73)

Dimana 𝛾 ≡ 1/ √1 − 𝑣 2 /𝑐 2 ini adalah generelasisasi Lienard untuk formula Lanmor (di mana
itu direduksi ketika v << c). Fatktor 𝛾 6 berarti bahwa energi radiasi bertambah sangat besar
terhadap percepatan partikel menjelang kecepatan cahaya.

Contoh 11.3

Anggap v dan a bertabrakan pada waktu tr sebagai contoh, dalam garis lurus. Tentukan
radiasi yang terdistribusi pada sudut (Pers 11.72) dan total energi terpancar.

Jawaban: Dalam keadaan ini jadi

Kemudian

Jika v ada disepanjang sumbu z, maka

(11.74)

Dimana 𝛽 ≡ 𝑣/𝑐 tetap, ini sama dengan persamaan 11.69 dalam keadaan 𝑣 = 0.
Bagaimanapun untuk lebih luasnya 𝑣(𝛽 ≈ 1) radiasi (Gambar 11.12) adalah ditarik keluar
dan didorong maju oleh faktor (1 − 𝛽𝑐𝑜𝑠0)−5 , ditandai pada gambar 11.14. Walaupun
tidak ada radiasi pada arah ke depan, sebagian besar terkonsentrasi dalam sebuah kerucut
yang semakin runcing kedepan (Lihat soal 11.15).
Gambar 11.14

Daya total yang dipancarkan ditemukan dengan mengintegrasikan persamaan 11.74 pada
semua sudut:

integral ∅ adalah 2𝜋 , sedangkan 𝜃 adalah penyerdhanaan dari x ≡ cos𝜃

4
integral dengan hasil 3 (1 − 𝛽 2 )−3 maka dapat disimpulkan

(11.75)

Hasilnya ini sesuai dengan rumus Lienard (Pers. 11.73) untuk kasus v dan a. Perhatikan
bahwa distribusi sudut radiasi adalah sama apabila partikel dipercepat atau diperlambat;
hanya tergantung pada kuadrat a, dan terkonsentrasi pada arah yang maju (dengan
bergantung pada kecepatan) pada kasus lainnya. Ketika elektron dengan kecepatan tinggi
mengenai suatu benda logam, paka elektron tersebut akan mengurangi kecepatannya
dengan cepat, yang disebut bremsstrahlung, atau “radiasi terhenti.” Apa yang dijelaskan
di contoh ini adalah contoh dari teori klasik bremsstrahlung.

Soal 11.13

(a) Misalkan sebuah elektron mengurangi kecepatannya dengan konstan a dari kecepatan
Vo sampai 0. Apa fraksi energi kinetik awal yang hilang pada saat radiasi? (Sisanya diserap
oleh apapun yang membuat percepatan menjadi konstan.) Asumsikan vo << c sehingga
rumus Larmor dapat digunakan.
(b) Untuk mendapatkan angka yang terlihat, anggap kecepatan awal adalah termal (sekitar
105 m/s ) dan jarak elektron yang berjalan adalah 30 Å. Apa yang dapat anda simpulkan
tentang radiasi yang hilang untuk elektron dalam konduktor biasa?

Soal 11.14 Dalam teori atom hidrogen Bohr, elektron di inti dasar seharusnya bergerak
dalam lingkaran radius 5 x 10-11 , dengan orbit atraksi proton Coulomb. Menurut
elektrodinamika klasik, elektron ini harus memancarkan radiasi, dan karenanya spiral ke
inti. Tunjukkan bahwa v << c untuk sebagian besar perjalanan (sehingga anda dapat
menggunakan rumus Lanmor), dan menghitung umur atom Bohr. (Asumsikan setiap
revolusi pada dasarnya melingkar.)

Soal 11.15 Cari sudut θmaks , pada radiasi maksimum diemisikan. Pada Contoh 11.3 (lihat
Gambar 11.14). Tunjukkan bahwa untuk kecepatan ultrarelativistic (v dekat dengan c).
θmaks ≅ √( 1 − 𝛽)/2. Apa intensitas radiasi dalam arah yang maksimal ini (dalam kasus
ultrarelativitas), dalam perbandingan untuk jumlah yang sama untuk sebuah partikel
seketika saat diam? Berikan jawaban anda dalam γ.

Gambar 11.15 Gambar 11.16

Soal 11.16 Dalam Contoh 11.3 kita mengasumsikan kecepatan dan percepatan yang
(seketika setidaknya) collinear. Analisislah hal yang sama untuk kasus dimana mereka
tegak lurus. Pilih sumbu sehingga v terletak di sepanjang sumbu z dan sepanjang sumbu x
(Gambar 11 15), Sehingga v = ʋ ẑ, a = a x, dan = sinθsinϕ x + sinθsinϕ y + cosθ z.
Periksalah bahwa P adalah konsisten dengan rumus Lienard. [Jawaban:

Untuk kecepatan relativistik (𝛽 ≈ 1) radiasi tajam memuncak di arah depan (Gambar


11.16). Aplikasi yang paling penting dari formula ini adalah untuk gerakan melingkar
dalam hal ini radiasi disebut radiasi synchrotrun. Untuk elektron relativitas radiasi
menyapu sekitar seperti lampu lokomotif sebagai partikel bergerak.]
11.2.2 Reaksi Radiasi

Menurut hukum elektrodinamika klasik, muatan yang dipercepat memancarkan radiasi.


Radiasi ini membawa energi, yang harus datang dengan mengorbankan energi kinetik partikel.
Di bawah pengaruh kekuatan tertentu, partikel bermuatan percepatannya kurang dari partikel
netral yang memiliki massa sama. Radiasi jelas memberikan gaya (Frad) pada muatan, seperti
peluru pada pistol. Pada bagian ini kita akan memperoleh gaya reaksi radiasi dari konservasi
energi. Kemudian pada bagian berikutnya saya akan menunjukkan mekanisme yang
sebenarnya, dan menurunkan gaya reaksi dalam konteks model sederhana.

Untuk sebuah partikel nonrelativistik (v << c) daya total yang dipancarkan diberikan
oleh rumus Larmor (Pers. 11.70):

(11.76)

Konservasi energi menunjukkan bahwa ini juga merupakan tingkat di mana partikel kehilangan
energi. Di bawah pengaruh gaya reaksi radiasi Frad:

(11.77)

Saya mengatakan “menyarankan” berpikir karena persamaan ini sebenarnya salah, karena kita
menghitung daya radiasi dengan mengintegrasikan vektor Poynting atas lingkup radius "tak
terbatas"; dalam perhitungan ini bidang kecepatan tidak, karena mereka jatuh terlalu cepat
sebagai fungsi untuk berkontribusi. Tapi bidang kecepatan yang membawa
energi−mereka hanya tidak mengangkutnya menjadi tak hingga. Sebagai partikel mempercepat
dan memperlambat energi dan bidang kecepatan, pada saat yang sama energi dipancarkan
dengan bidang percepatan. Persamaan 11.77 hanya berlaku untuk yang terakhir, tetapi jika kita
ingin mengetahui gaya yang digunakan oleh bidang pada muatan, kita perlu
mempertimbangkan daya total yang hilang pada setiap saat, bukan hanya sebagian yang
akhirnya lolos di bentuk radiasi. Istilah "reaksi radiasi" adalah sebuah kurang cocok, kita harus
benar-benar menyebutnya reaksi bidang. Faktanya, kita akan melihat bahwa Frad ditentukan
oleh turunan waktu pada percepatan dan dapat menjadi tidak nol bahkan ketika percepatannya
sendiri adalah seketika nol, sehingga partikel tidak memancar).

Energi yang hilang oleh partikel dalam selang waktu tertentu, harus sama dengan energi
yang dibawa pergi oleh radiasi ditambah apa pun energitambahan yang telah dipompa ke dalam
bidang kecepatan.8 Bagaimanapun, jika kita mempertimbangkan hanya interval di mana sistem
kembali ke bentuk awalnya, maka energi di bidang kecepatan adalah sama pada kedua
ujungnya dan satu-satunya yang hilang dalam bentuk radiasi. Demikian Persamaan 11.77,
sementara tidak benar berlaku pada Frad rata-rata:

8
Sebenarnya, bidang total adalah jumlahan dari kecepatan dan percepatan bidang, E = Ev + Ea , energinya adalah
sebanding dengan E2 = E2v + 2Ev ∙ Ea + E2a dan mengandung tiga istilah: Energi pada kecepatan itu sendiri (E2v ),
energi radiasi (E2a), dan cross dari 2Ev ∙ Ea. Untuk sederhananya, saya menyarankan kombinasi (E2v + 2Ev ∙ Ea)
sebagai “energi pada kecepatan bidang.”
(11.78)

dengan ketentuan bahwa keadaan dari sistem adalah identik pada t1 dan t2. Dalam kasus
gerakan periodik, kita harus mengintegralkan penuh.9 Sekarang, sisi kanan dari Persamaan
11.78 dapat diintegrasikan dengan bagian:

Karena kecepatan dan percepatan identik di t1 dan t2, sehingga Persamaan 11.78 dapat ditulis
ekuivalen sebagai

(11.79)

Persamaan 11.79 akan lebih sederhana jika

(11.80)

ini adalah rumus Abraham-Lorentz untuk gaya reaksi radiasi.

Tentunya, Persamaan 11.79 tidak membuktikan Persamaan 11.80. Ini memberitahu


anda tentang komponen dari F tegak lurus v; dan hanya memberitahu anda waktu rata-rata dari
komponen paralel−rata-rata, apalagi, lebih dari interval waktu yang sangat istimewa. Seperti
yang akan kita lihat di bagian berikutnya, ada alasan lain untuk percaya pada rumus Abraham-
Lorentz, tapi untuk saat ini yang terbaik yang dapat dikatakan adalah bahwa hal itu merupakan
bentuk gaya reaksi radiasi yang paling sederhana, konsisten dengan konservasi energi

Rumus Abraham-Lorentz memiliki kekurangan, yang hampir satu abad tidak dipahami
sepenuhnya setelah hukum itu pertama diusulkan. Untuk misalkan partikel adalah subjek yang
tidak mendapat gaya eksternal: maka hukum kedua Newton mengatakan

Dengan

(11.81)

9
Untuk gerak tidak periodik, energi kecepatan bidang pada t1 dan t2 lebih sulit untuk didapat. Kecepatan dan
percepatan yang sama tidaklah cukup, karena lebih jauh dari itu bergantung v dan a pada waktu awal. Prinsipnya,
v dan a harus sesuai pada t1 dan t2. Pada prakteknya, karena kecepatan bidang bergerak cepat dengan . Ini cukup
bahwa v dan a sama pada t1 dan t2.
di mana

(11.82)

(Dalam kasus elektron, 𝜏 = 6𝑥1024 s) Percepatan spontan meningkat secara eksponensial


dengan waktu! Kesimpulan masuk akal ini dapat dihindari jika kita bersikeras bahwa a0 = 0
tetapi ternyata bahwa pengecualian sistematis ini memiliki konsekuensi yang lebih
menyenangkan: Jika anda memberikan gaya eksternal, partikel akan merespon sebelum gaya
tersebut bekerja (Lihat Soal 11.19.) Preacceleration acausal ini melompat hanya dengan τ
pendek; bagaimanapun, itu adalah filosofis bahwa teori harus menyetujui semuanya.10

Contoh 11.4

Hitung redaman radiasi partikel bermuatan pada pegas dengan frekuensi ω0 didorong pada
frekuensi ω.

Solusi: Persamaan geraknya adalah

Dengan sistem berosilasi pada frekuensi ω,

Jadi

Oleh karena itu

(11.83)

dan faktor redaman γ diberikan oleh

γ = ω2τ (11.84)

[Ketika saya menulis Fredaman = −𝛾𝑚𝑣, kembali bab 9 (Persamaan 9,152). Saya berasumsi
bahwa redaman sebanding dengan kecepatan. Kita tahu sekarang bahwa radiasi redaman
sebanding dengan ΰ. Tapi itu tidak penting: untuk osilasi sinusoidal bahkan begitu juga
dengan setiap turunan v karena mereka semua sebanding dengan v.]

10
Kesulitan ini ada pada versi relativitas pada persaman Abraham-Lorentz, yang bisa dimulai dengan rumus
Lienard daripada rumus Larmor (lihat soal 12.70). Mungkin mereka memberi tahu bahwa tidak ada muatan titik
dalam elektrodinamik, atau mungkin mereka memberikan pertanda awalnya mekanika kuantum. Untuk sumber
literatur lihat Philip Pearle’s chapter in D. Teplitz., ed., Electromagnetism: Paths to Researh (New York: Plenum.
1982) dan F. Rohrlirch, Am. J. Phys. 65. 1051 (1997).
Soal 11.17

(a) Sebuah partikel bermuatan q bergerak dalam lingkaran dengan jari-jari R pada
kecepatan konstan v. Untuk mempertahankan gerakan, anda harus tentu saja, memberikan
gaya sentripetal mv2/R; daya tambahan (Fe) apa yang harus ada untuk menangkal reaksi
radiasi? [Lebih mudah untuk mengekspresikan jawaban dalam kecepatan sesaat v.] Berapa
daya (Pe) pada gaya tambahan ini? Bandingkan Pe dengan daya terpancar menggunakan
rumus Larmor).

(b) Ulangi bagian (a) untuk sebuah partikel dalam gerak harmonis dengan amplitudo A dan
frekuensi sudut ω (w(t) = A cos (wt) ẑ). Jelaskan ketidaksesuaiannya.

(c) Pertimbangkan sebuah kasus pada partikel yang jatuh bebas (percepatan konstan g).
Apa itu gaya reaksi radiasi? Apa itu daya radiasi terpancar? Berikan komentar anda.

Soal 11.18

(a) Asumsikan (ketidakmungkinan) bahwa 𝛾 disebabkan oleh redaman radiasi (Persamaan


11.84), tunjukkan bahwa untuk dispersi optik redaman adalah kecil (γ « ω0). Asumsikan
bahwa resonansi yang relevan terletak pada atau dekat rentang frekuensi optik.

(b) Gunakan hasil dari soal 9.24, perkirakan lebar daerah dispersi anomali, untuk model
soal 9.23.

Soal 11.19 Dengan masuknya gaya reaksi radiasi (Persamaan 11.80), hukum kedua
Newton untuk partikel bermuatan menjadi

𝐹
𝑎 = 𝜏ȧ + ,
𝑚
Dimana F adalah gaya eksternal yang bekerja pada partikel.

(a) Berbeda dengan kasus partikel tak bermuatan (a = F/m), percepatan (seperti posisi dan
kecepatan) saat ini harus menjadi fungsi waktu, bahkan jika perubahan gaya tiba-tiba
(secara fisik, reaksi radiasi meredam apapun perubahan yang cepat dalam a.) Buktikan
bahwa a kontinu setiap saat t, dengan mengintegrasikan persamaan gerak di atas dari
(𝑡 − 𝜖) ke (𝑡+ ∈) dan mengambil batas ∈ → 0.

(b) Sebuah partikel dikenai gaya konstan F. Pada saat waktu t = 0 dan berlangsung sampai
waktu T. Temukan solusi yang paling umum a(t) ke persamaan gerak di masing-masing
tiga periode (i) t < 0; (ii) 0 < t < T ; (iii) t > T.

(c) Paksakan kondisi kontinuitas (a) pada t = 0 dan t = T. Tunjukkan bahwa kamu bisa
mengeliminasi pelarian di wilayah (iii) atau menghindari prapercepatan pada wilayah (i),
tapi tidak keduanya
(d) Jika anda memilih untuk mengeliminasi pelarian, pada interval berapa percepatan
dalam fungsi waktu? Bagaimana dengan kecepatan? (Akhirnya harus, tentu saja, terus
menerus pada t = 0 dan t = T.) Asumsikan partikel itu diam pada: v (−∞) = 0.

(e) Plot a(t) dan v(t) untuk partikel tak bermuatan dan partikel bermuatan yang dibebankan
pada gaya ini.

11.23 Dasar Fisik Reaksi Radiasi

Pada bagian sebelumnya, telah diberikan persamaan Abraham Lorentz untuk reaksi
radiasi menggunakan konservasi energi, saya tidak berusaha untuk mengidentifikasi
mekanisme yang sebenarnya untuk gaya ini, tapi untuk menunjukkan bahwa gaya tersebut
harus menjadi efek lompatan dari bidang partikel itu sendiri. Sayangnya, bidang muatan titik
meledak tepat pada partikel, sehingga sulit untuk menghitung gaya yang ada.11 Mari kita
hindari masalah ini dengan mempertimbangkan distribusi muatan diperpanjang, yang
bidangnya terbatas di mana-mana; pada akhirnya, kita akan mengambil batas sebagai ukuran
yaitu nol. Secara umum, gaya elektromagnetik dari satu bagian (A) pada bagian lain (B) tidak
sama dan berlawanan dengan gaya B pada A (Gambar 11.17). Jika distribusi dibagi menjadi
potongan-potongan sangat kecil, dan ketidakseimbangan ditambahkan ke semua pasangan
tersebut, hasilnya adalah gaya total dari muatan itu sendiri. Ini adalah gaya-sendiri, yang
dihasilkan dari pemecahan hukum ketiga Newton dalam struktur partikel, yang menyumbang
reaksi radiasi.Lorentz awalnya menghitung gaya-diri elektromagnetik menggunakan distribusi
muatan bola, yang tampaknya masuk akal tapi membuat matematikanya agak rumit.12 Karena
saya hanya mencoba untuk menjelaskan mekanisme yang terlibat, saya akan menggunakan
model yang lebih realistis: a "dumbbel" di mana total q dibagi menjadi dua bagian yang
dipisahkan oleh sebuah jarak d (Gambar 11.18). Ini adlah kemungkinan susunan yang paling
sederhana yang membuat esensi mekanisme berfungsi (ketidakseimbangan gaya
elektromagnetik dalam).

Gambar 11.17

11
Bisa dilakukan oleh daerah rata-rata yang cocok, tetapi itu tidak mudah. Lihat T.H. Boyer, Am. J. Phys. 40,
1843 (1972), dan kutipan referensi-referensi yang ada di dalamnya.
12
Lihat J. D. Jackson, Classical Electrodynamics, 3rd ed., Sect. 16.3 (New York: John Wiley, 1999).
Gambar 11.18

Tidak masalah jika tidak seperti model untuk partikel dasar: limit (d → 0) model apapun harus
kembali pada rumus Abraham-Lorentz, untuk perluasan jawaban dari energi konservasi
tersebut.

Mari anggap “dumbbel” bergerak di sumbu x, dan (dengan segera) berhenti pada waktu
yang diperlambat. Daerah elektrik pada (1) terhadap (2) adalah

(11.85)

(Persamaan 10.65), dimana

(11.86)

Sehingga

(11.87)

Sebenarnya, kita tidak hanya memperhatikan komponen x dari E1, karena komponen
komponen y akan hilang ketika kita menambahkan gaya pada dua ujungnya (untuk alasan yang
sama, kita tidak perlu cemas mengenai gaya magnet). Sekarang

(11.88)
Dan karena

(11.89)

Dengan simetri E2x = E1x , maka gaya total “dumbbell” adalah

(11.90)

Sejauh ini segalanya adalah pasti. Selanjutnya adalah mengembangkan kekuatan d;


ketika ukuran partikel adalah nol, semua nilai positif akan hilang. Dengan menggunakan
teorema Taylor

Kita punya,

(11.91)

Dimana T ≡ t – tr . Sekarang T ditentukan oleh waktu yang diperlambat

(11.92)

sehingga

Persamaan ini memberi tahu kita bahwa d, dalam T ; kita harus menyelesaikan T sebagai fungsi
d . Ada sebuah prosedur matematis untuk melakukan ini, yang dikenal dengan reversion
series,13 tapi kita bisa mendapatkan beberapa istilah-istilah tersebut dengan lebih sederhana
dengan cara: Abaikan semua nilai tinggi T,

13
Lihat, for example, the CRC Standard Mathematical Tables (Cleveland: CRC Press).
dengan menggunakan ini sebagai pendekatan untuk istilah kubik

dan seterusnya. Ternyata

(11.93)

Kembali ke persamaan 11.91, kita membentuk deret l dalam d:

(11.94)

Masukkan ke persamaan 11.90, maka dapat disimpulkan

(11.95)

a dan ȧ dievaluasi pada waktu yang diperlambat (tr), tapi lebih mudah untuk menulis hasilnya
dalam waktu sekarang t :

dan selanjutnya

(11.96)

Istilah pertama pada sebelah kanan adalah sebanding dengan percepatan; jika kita tarik
ke hukum kedua Newton, maka akan menambah massa dumbbell. Akibatnya, total inersia dari
dumbbell adalah

(11.97)
dimana mo adalah massa akhirnya. Dalam konteks relativitas khusus, tidak begitu mengejutkan
bahwa tolakan listrik dari muatan harus meningkatkan massa dumbbel. Untuk energi potensial
dari konfigurasi (dalam kasus statis) ini adalah

(11.98)

dan menurut persamaan Einstein E = mc2 , energi ini memberikan kontribusi untuk inersia
objek.14

Istilah kedua dalam persamaan 11.96 adalah reaksi radiasi:

(11.99)

Itu sendiri (terlepas dari koreksi massa15) bertahan di titik dumbbell limit d → 0. Sayangnya,
ini berbeda dari rumus Abraham Lorentz dengan faktor 2. Tapi, ini adalah satu-satunya gaya-
diri yang terkait dengan interaksi antara 1 dan 2− diistilahkan dengan “int.” Tetap ada gaya
pada setiap ujung muatan itu sendiri. Ketika yang terakhir disertakan (lihat soal. 11.20) maka
hasilnya adalah

(11.100)

menghasilkan rumus Abraham Lorentz dengan tepat. Kesimpulan: Reaksi radiasi disebabkan
oleh kekuatan muatan pada dirinya sendiri−atau, lebih dalamnya lagi, gaya total diberikan oleh
bidang yang dihasilkan oleh berbagai bagian distribusi muatan yang bekerja pada satu sama
lain.

Soal 11.20 Buktikan persamaan 11.100 dari persamaan 11.99 dengan cara:

(a) Gunakan persamaan Abraham-Lorentz untuk menentukan reaksi radiasi disetiap ujung
dumbbell; masukkan ke persamaan interaksi (Pers. 11.99).

(b) Metode (a) memiliki kekurangan dengan menggunakan persamaan Abraham-


Lorentz−hal yang ingin kita dapatkan. Untuk menghindari hal ini, perhatikan muatan
disepanjang potongan dari panjang L yang tegak lurus dengan gerak (massa jenis muatan,

14
Fakta bahwa angka-angka tersebut bekerja dengan sempurna adalah fitur yang menguntungkan dari konfigurasi
ini. Jika kamu melakukan perhitungan yang sama untuk dumbbell dalam gerak longitudinal, koreksi massanya
hannya setengah dari “yang seharusnya” (ada 2, bukannya 4, dalam persamaan 11.97) dan untuk bola di faktor ¾.
Paradoks terkenal ini telah menjadi subyek dari banyak perdebatan selama bertahun-tahun. Lihat D. J. Griffiths
and R. E Owen, Am. J. Phys. 51, 1120 (1983).
15
Tentu, limit d → 0 agak tidak sesuai dengan massa. Tapi tidak masalah, karena hanya massa total m yang bisa
diamati; mo bisa saja memiliki kompensasi (negatif!) tak hingga, sehingga m hasilnya terbatas. Masalah ini ada di
elektrodinamika kuantum, dimana ini disembunyikan dalam proses yang dikenal dengan massa renormalisasi.
λ = q/L); tentukan interaksi gaya komulatif untuk seluruh pasangan elemen, dengan
menggunakan pers. 11.99 (dengan korensponden q/2 → λdy1 di ujung yang satu, dan q/2
→ λdy2 di yang lain). Pastikan kamu tidak menghitung pasangan yang sama dua kali.

Soal-soal Lainnya di Bab 11

Soal 11.21 Sebuah partikel dengan massa m dan muatan q digantung ke sebuah pegas
dengan gaya konstan k, yang menggantung di langit-langit (Gambar 11.19). Titik
keseimbangannya adalah jarak h di atas lantai. Partikel tersebut ditarik ke bawah dengan
jarak d di bawah titik keseimbangan dan kembali lagi ke posisi awal, pada t = 0.

(a) Berdasarkan asumsi yang biasa (d « λ » h), hitunglah intensitas radiasi yang mengenai
lantai, sebagai fungsi jarak R dari titik di bawah q. [Catatan: Intensitas disini adalah daya
rata-rata per satuan luas lantai.] Pada R berapa intensitas radiasi yang paling banyak?
Abaikan radiasi redaman osilator. [Jawaban: µ0q2d2ω4R2h/32π2c(R + h2)5/2]

(b) Berdasarkan persamaan anda, asumsikan bahwa luas lantainya adalah tak hingga, dan
hitunglah energi rata-rata per waktu menyentuh seluruh lantai. Apakah itu yang kamu
perkirakan?

(c) Karena pertikel tersebut kehilangan energi akibat radiasi, amplitudo osilasinya secara
bertahap akan berkurang. Setelah waktu τ berapa amplitudonya berkurang menjadi d/e?
(Asumsikan pecahan total energi yang hilang sangat kecil.)

Gambar 11.19

Soal 11.22 Sebuah menara radio mencapai tinggi h di atas permukaan tanah datar. Pada
puncaknya ada sebuah antena dipol magnetik, radius b, dengan sumbu vertikal. Stasiun
FM KRUD menyiarkan dari antena ini pada frekuensi sudut ω, dengan total daya radiasi
P (rata-rata dari keseluruhan). Orang-orang disekitar telah banyak mengeluh mengenai
masalah radiasi yang berlebihan dari menara− gangguan dengan sistem mereka, pintu
garasi mekanik yang membuka dan menutup secara misterius, dan berbagai masalah medis
yang mencurigakan. Tapi teknisi kota yang mengukur level radiasi di dasar menara
mengatakan bahwa level radiasinya masih di bawah standar normal. Anda telah disewa
oleh Asosiasi Lingkungan untuk mengakses laporan dari teknisi tersebut.
(a) Dari variabel-variabel yang diberikan (tentu tidak semuanya yang relevan), temukan
persamaan untuk intensitas radiasi di dasar tanah, dengan jarak R dari dasar tower. Kamu
boleh menganggap a « c/ω « h. [Catatan: kita hanya fokus pada besarnya radiasi, bukan
arahnya−saat pengukuran dilakukan detektor akan ditujukan langsung pada antena.]
(b) Seberapa jauh teknisi harus mengukur dari dasar menara? Apa persamaan untuk
intensitas radiasi di lokasi ini?
(c) Daya keluar KRUD sebenarnya adalah 35 kilowatt, frekuensinya 90 MHz, radius
antenanya 6 cm, dan ketinggian menara adalah 200 m. Batas emisi-radio kota adalah 200
mikrowatt/cm2. Apakah KRUD sudah sesuai?

Soal 11.23 Sebagaimana kamu ketahui, magnet di kutub utara bumi tidak sesuai dengan
geografis kutub utara tersebut− faktanya adalah sekitar 11◦ . Raelatif terhadap sumbu rotasi
yang tetap, oleh karena itu vektor momen dipol magnet berubah seiring berjalannya waktu,
dan bumi harus mengeluarkan radiasi dipol magnetik.
(a) Tentukan persamaan total daya radiasi, dengan parameter: Ψ (sudut antara geografis
dan magnet kutub utara.) M (besarnya momen dipol magnet), dan ω (kecepatan sudut rotasi
bumi). [Petunjuk: lihat Pers. 11.4 atau Soal 11.12.]
(b) Dengan menggunakann fakta bahwa medan magnet bumi adalah sekitar setengah dari
khatulistiwa, perkirakan momen dipol magnet M bumi.
(c) Tentukan daya radiasi. [Jawaban: 4 x 10-5 W]
(d) Sebuah sumber astronomi radio diperkirakan sedang mengelilingi bintang-bintang
neutron, dengan radius 10 km, periode rotasi 10-3 s, dan medan magnet permukaan 108 T.
Berapa daya radiasi dari bintang tersebut? [Lihat J. P. Ostriker and J. E. Gunn, Astrophys.
J. 157, 1395 (1969).] [Jawaban: 2 x 10-36 W]

Soal 11.24 Misalkan elektrik netral bidang y z bergantung waktu tapi sama dengan tetapan
permukaan K (t) ẑ.
(a) Tentukan medan listrik dan medan magnet pada ketinggian x di atas bidang jika
(i) arus konstan pada t = 0:
0, 𝑡 ≤ 0,
K (t) = {
𝐾o, 𝑡 > 0.

(ii) arus linear pada t = 0:

0, 𝑡 ≤ 0,
K (t) = {
𝛼𝑡, 𝑡 > 0.

(b) Tunjukkan bahwa vektor potensial diperlambat dapat ditulis


dan tentukan nilai E dan B.

(c) Tunjukkan bahwa daya total radiasi per satuan luas permukaan adalah

Jelaskan apa yang dimaksud “radiasi,” dalam kasus ini, ingat bahwa sumber tidak dibatasi.
[Untuk diskusi dan soal-soal yang serupa, lihat B. R. Holstein, Am. J. Phys. 63, 217 (1995),
T. A. Abbott and D. J. Griffiths, Am. J. Phys. 53, 1203 (1985).]

Soal 11.25 Ketika sebuah partikel bermuatan mendekati atau meninggalkan permukaan,
radiasinya dipancarkan, terkait dengan perubahan momen dipol listrik muatan dan
bayangannya. Jika artikel terseut memiliki massa m dan muatan q, tentukan daya radiasi
total sebagai fungsi tinggi di atas bidang. [Jawaban: (µ0cq2 / 4π)3 / 6m2z4]

Soal 11. 26 Gunakan transformasi dualitas (Soal 7.60) untuk menentukan medan listrik
dan medan magnet dari magent qm yang bergerak bebas, dan tentukan “Persamaan
Larmor” untuk daya radiasi. [Untuk aplikasi yang serupa lihat J. A. Heras, Am. J. Phys.
63, 242 (1995).]

Soal 11.27 Anggap kamu mengecualikan jawaban dari Soal 11.19, hitunglah

(a) usaha yang dilakukan oleh gaya luar

(b) energi kinetik total (anggap energi kinetik awal adalah nol)

(c) energi total radiasi

Uji bahwa energi pada proses ini adalah kekal.16

Soal 11.28

(a) Ulangi Soal 11.19, tapi kali ini biarkan gaya luar menjadi delta Dirac fungsi: F(t) =
kδ(t) (untuk beberapa k konstan).17 [Perhatikan bahwa percepatan sekarang tidak kontinu
di t = 0 (meskipun kecepatannya pasti kontinu); gunakan metode di Soal 11.19 (a) untuk
menunjukkan bahwa Δa = -k/mτ. Pada soal ini hanya ada dua interval yang perlu
diperhatikan: (i) t < 0, dan (ii) t > 0.]

(b) Berdasarkan soal 11.27, ujilah jika energi pada proses ini kekal.

16
Soal 11.27 dan 11.28 dibuat oleh G. L. Pollack.
17
Contoh ini pertama kali dianalisa oleh P. A. M. Dirac, Proc. Roy. Soc. A167, 148 (1938).
Soal 11.29 Sebuah partikel bermuatan, bergerak dari -∞ sepanjang sumbu x, menghadapi
sebuah hambatan energi potensial

𝑈o, jika 0 < 𝑥 < 𝐿,


U (x) = {
0, selainnya.

Tunjukkan bahwa karena reaksi radiasi, memungkinkan bagi partikel untuk menembus
penghalang− bahwa: bahkan jika energi kinetik kurang dari U0, partikel tetap bisa lewat.
(Lihat F. Denef et al., Phys. Rev. E 56, 3624 (1997).) [Petunjuk: tugasmu adalah
menyelesaikan persamaan

dengan gaya

F(x) = U0 [−δ(x) + δ(x – L)].

Berdasarkan soal 11.19 dan 11.28, tapi perhatikan bahwa kali ini gaya di fungsi x bukn t.
Ada tiga daerah yang harus diperhatikan: (i) x < 0, (ii) 0 < x < L, (iii) x > L. Temukan
penyelesaian umum (untuk a(t), v(t), dan x(t) di setiap daerah, tidak termasuk yang hilang
pada daerah (iii), dan tentukan ikatan yang cocok untuk kondisi di x = 0 dan x = L.
Tunjukkan bahwa kecepatan akhir (v f) bergantung pada waktu T melintasi rintangan
dengan persamaan

dan kecepatan awal (di x = −∞) adalah

Untuk menyederhanakan hasilnya (karena yang kita cari adalah contoh yang spesifik),
anggap energi kinetik akhir adalah setengah dari ketinggian penghalang. Tunjukkan bahwa
dalam kasus ini

Jika kamu memilih L = v f τ/4, kemudian v1 = (4/3) v f, energi kinetik awal adalah (8/9) U0,
dan partikel melewatinya, bahkan tidak memiliki energi untuk menembus penghalang!]

Soal 11.30

(a) Tentukan gaya reaksi radiasi sebuah partikel yang bergerak dengan kecepatan bebas di
garis lurus, dengan melihat pendapat di subbab 11.2.3 tanpa menganggap v(tr) = 0.
[Jawaban: (µ0q2 γ4/6πc) (ȧ + 3γ2a2v/c2)]
(b) Tunjukkan bahwa hasil tersebut konnsisten (sesuai dengan Pers. 11.78) dengan daya
radiasi partikel (Pers. 11.75).

Soal 11.31

(a) Apakah partikel tersebut ada di radiasi gerak hiperbola (Pers. 10.45)? (Gunakan Pers
11.75 untuk menghitung daya radiasi.)

(b) Apakah partikel gerak hiperbola mengalami reaksi radiasi? (Gunakan persamaan (Soal
11.30) untuk menentukan gaya radiasi.)

[Komentar: Pertanyaan-pertanyaan terkenal ini memiliki implikasi yang penting untuk


prisip kesetaraan. Lihat T. Fulton and F. Rohrlich, Annals of Physics 9, 499 (1960); J.
Cohn, Am. J. Phys. 46, 225 (1978); Chapter 8 of R. Peierls, Surprise in Theorical Physics
(Princeton: Princeton University Press, 1979); dan artikel oleh P.Pearle di
Electromagnetism: Paths to Research, ed. D. Teplitz (New York: Plenum Press, 1982).]

Anda mungkin juga menyukai