TUJUAN
Dari tersusunnya makalah ini di harapkan mahasiswa/pembaca dapat:
1. Megetahui dasar-dasar balikan
2. Mengetahui pengaruh balikan terhadap frekuensi
3. Mengetahui pengaruh balikan pada cacat bentuk isyarat
4. Mengetahui rangkaian balikan dan pengaruh balikan pada impedansi masukan dan
impedansi balikan
5. Mengetahui analisis rangkaian balikan
6. Mengetahui beberapa contoh analisis rangkaian balikan
7. Mengetahui balikan reaktif
8. Mengetahui penggunaan balikan untuk pengatur gandengan RC
9. Mengetahui kemantapan balikan
10. Mengetahui kompensasi frekuensi
II. PEMBAHASAN
1. Pendahuluan
Pada kebanyakan penguat yang di jumpai dalam praktek, sebagian isyarat
keluarannya dikembalikan pada masukkan sehingga isyarat masukan di perlemah. Usaha
untuk mengembalikan sebagian isyarat keluaran kepada masukan disebut balikan (feed-
black).
Balikan yang dipasang untuk memperlemah isyarat masukkan disebut balikan negatif.
Sedang balikan yang dipasang untuk memperkuat masukkan disebut balikan positif.
Suatu contoh rangkaian penguat dengan balikan negatif adalah seperti pada gambar:
Rangkaian dasar dari balikan negatif terdiri atas tiga komponen seperti ditunjukkan
pada gambar (1).
1. Penguat A dengan fungsi
vo= A vi ...............................................................(1)
2. Jaringan kerja balikan b dengan fungsi
vf = b vo...............................................................(2)
Biasanya kita memerlukan b yang sangat stabil, yang biasanya terdiri atas pembagi
tegangan sederhana.
3. Penjumlah S dengan fungsi
vi=vs-vf.................................................................(3)
Idealnya, A mempunyai harga sangat besar, karenanya vi=vo/A mempunyai harga
sangat kecil dan mendekati nol volt, yaitu pada keadaan tanah maya (virtuil earth). Karena:
vs-vf =vi................................................................(4)
dan
vi 0......................................................................(5)
Kita mempunyai:
vs v f = b vo..........................................................(6)
sehingga kita mendapatkan:
vo/vs =1/ b............................................................(7)
Terlihat bahwa besarnya penguatan vo/vs tidak tergantung pada A, tetapi hanya
tergantung pada b. Besarnya A tergantung pada besaran-besaran transistor, sedangkan b dapat
diperoleh dengan sebuah pembagi tegangan.
Perhatikan bahwa pada gambar 15.1, rangkaian berupa sebuah lingkar tertutup (closed
loop) yang terdiri dari
S : penguatan -1
A : penguatan A
b : penguatan b
Total penguatan pada lingkar tertutup disebut penguatan lingkar dan besarnya
adalah - Ab . Rangkaian ini membandingkan hasil copy bvo dari vo dengan vs pada S. Segala
ketidaksesuaian dinyatakan sebagai kesalahan dan diperkuat A kali untuk melawan kesalahan
awal pada vo. Jadi kesalahan awal harus dilawan, sehingga penguatan lingkar harus negatif
( Ab ); dan karenanya balikan ini disebut balikan negatif (negative feedback).
Hubungan penguatan lingkar-tertutup (vo/vs) dalam bentuk penguatan lingkar-
terbuka (A) dan balikan (b) sebagai berikut.
Kita mempunyai:
vo = Avi
=A(vs bvo)
Sehingga:
vo = Avs - Abvo...............................................(6)
vo/vs= A/(1+Ab) = 1/(1/A+ b)
jika 1/A << b bentuk di atas akan menjadi:
vo/vs = 1/ b
jadi penguatan hanya tergantung sepenuhnya pada b , dimana ini dapat dibuat dengan
sepasang resistor.
A<<
Gambar (3) Keluaran penguat (a) kondisi ideal dan (b) keadaan riil
Jika masukan berupa frekuensi tunggal
vi = V sin w t ................................................................(12)
5. Rangkaian balikan dan pengaruh balikan pada impedansi masukan dan impedansi
keluaran
Kita telah membahas pengaruh rangkaian balikan terhadap penguatan tanggapan
amplitudo dan cacat. Kini marilah kita meninjau bagaimana balikan mempengaruhi
impedansi keluaran dan impedansi masukan. Ini tentu bergantung pada cara bagaimana kita
memasang rangkaian balikan.
Rangkaian balikan dapat dipasang paralel dengan keluaran seperti pada gambar12.5
Rangkaian balikan yang dimaksud terdiri dari R3 dan R2 dan dipasang seri dengan
masukan. Resistor R3 dan R2 membentuk suatu pembagi tegangan sehingga
Pada gambar, rangkaian balikan R3 dan R2 dikatakan terhubung paralel dengan
keluaran sebab kalau kedua resistor ini dilepas arus keluaran iC (Q2) tidak terputus, yang
berarti R2 dan R3 menyimpangkan sebagian dari atas keluaran, atau R2 dan R3 paralel dengan
keluaran.
Di lain pihak, apabila rangkaian R2 dan R3 dilepas maka arus pada masukan, yaitu iC
(Q1) akan terputus oleh karena R2 bersambung (seri) dengan transistor Q 1. Oleh sebab itu,
balikan R3 dan R2 dikatakan seri dengan masukan.
Dalam hal ini isyarat balikan sebanding dengan tegangan isyarat keluaran. Balikan
yang paralel dengan keluaran ini disebut balikan tegangan. Rangkaian balikan pada gambar 1
disebut balikan tegangan seri, artinya tegangan yang dipasang seri dengan masukan. Cara
lain untuk memasang balikan adalah seprti pada gambar 2.
Disini balikan dipasang seri dengan keluaran dan paralel dengan masukan. Balikan
dilakukan oleh R6, yang mengalirkan arus balikan
Pada umumnya dibuat agar i0 R5 vi , sehingga . Tampak bahwa isyarat balikan yaitu
if sebanding dengan arus keluaran, sehingga balikan yang dipasang seri dengan keluaran
disebut balikan arus. Rangkaian balikan pada gambar 2 disebut balikan arus paralel, artinya
balikan arus yang dipasang paralel pada masukan.
Ada dua cara lain untuk memasang balikan, yaitu balikan tegangan paralel pada
gamabar 12.7a dan balikan arus seri.
Kembali kepada pengaruh balikan terhadap impedansi keluaran dan impedansi
masukan, secara umum dapatlah dikatakan berlaku aturan berikut. Balikan yang dipasang
paralel akan menyebabkan impedansi keluaran atau masukan yang bersangkutan menjadi
lebih kecil, yaitu dikalikan dengan .
Sebagai contoh, pada balikan tegangan seri rangkaian balikan dipasang paralel dengan
keluaran dan seri dengan masukan maka,
Disini tanda lt berarti lingkar tertutup yaitu dengan balikan terpasang, dan tanda lb
(lingkar terbuka) tanpa balikan.
Tampak bahwa dilihat dari masukan, ujung R3 yang dipasang paralel dengan keluaran
dipandang berhubungan dengan tanah, seperti pada gambar berikut:
Dilihat dari keluaran maka ujung R2 yang dihubungkan seri dengan masukan dapat
dipandang terlepas dari rangakaian masukan, sehingga R2 tampak menjadi bersambung seri
dengan R3 seperti terlihat pada keluaran Q2. Dari gambar diperoleh :
dengan
Perhatikan bahwa pada gambar R7 + R5 // R6 ada diluar jalur balikan, sehingga tak
terpengaruh oleh balikan. Di lain pihak hambatan masukan transistor Rit,lb merupakan bagian
dari balikan, sehingga pada bagian keadaan lingkar tertutup Rit,lb = Rit,lb (1+v Kv) oleh karena
balikan terpasang seri dengan masukan. Dari gambar dapat disimpulkan bahwa :
Oleh karena rangkaian balikan R2 dihubungkan paralel dengan masukan, maka dipandang
dari keluaran, ujung R2 yang dipasang paralel dengan masukan dianggap berhubungan
dengan tanah.
Dari gambar dapat diperoleh dengan
Pada gambar 12.38 (b) isyarat Va = Vi = Vf akan tetapi Vf berlawanan fase dengan Vo atau
Vf berada pada fase 180 dengan Vf = - Vo.
2. Tanggapan amplitudo dan tanggapan Fasa
Rangkaian pada gambar 12.38 terdiri dari 2 tahap sehingga pada keadaan lingkar
terbuka mempunyai tanggapan amplitudo untuk penguatan dan fase untuk penguat pada
gambar 12.38(a) adalah seperti gambar 12.39
Tampak bahwa tiap kutub akan menurunkan tanggapan amplitudo 6 dB/oktaf pada
tanggapan fase tiap kutub akan menyebabkan penurunan fase sebesar 90o pada daerah
frekuensi tengah dimana tanggapan frekuensi untuk penguatan adalah datar penguatan. Maka
untuk penguat 2 tahap isyarat keluaran berfase sama dengan isyarat masukan atau berada
pada fase untuk penguat yang terdiri dari 3 tahap tanggapan amplitudo untuk penguatan dan
fase yang ditunjukan pada gambar 12.40
Untuk penguat 3 tahap atau lebih ada 2 nilai frekuensi dimana beda fasa antara isyarat
keluaran dan masukan tergeser fasa + atau - terhadap beda fasa pada frekuensi tengah.
3. tanggapan frekuensi lingkar tertutup suatu penguat untuk menentukan bentuk.
tanggapan frekuensi lingkar tertutup suatu penguat bila kita tahu bentuk tanggapan
frekuensi lingkar terbuka. Penguatan lingkar terbuka pada daerah frekuensi tengah dan Kv.it
adalah penguatan lingkar tertutup. Perhatikan gambar 12.44
Pada gambar 12.44 tampak bentuk-bentuk tanggapan amplitudo untuk nilai tepi fasa
yang lain. Pada tepi fasa ada sedikit kenaikan pada tanggapan amplitudo lingkar tertutup
dititik d secara umum dapat dikatakan bahwa ada tanggapan amplitudo lingkar tertutup tak
mempunyai puncak karena tepi fasa terlalu kecil. Tanggapan amplitudo lingkat tertutup
haruslah memotong tanggapan lingkar terbuka dengan beda kemiringan tidak lebih dari 6
dB/oktaf. Jika ada kemiringan lebih dari 6 dB/oktaf yang berarti tepi fasa kurang dari
terjadilah puncak pada tanggapan amplitudo lingkar tertutup atau dapat menyebabkan osilasi.
Yang ditunjukan pada 12.44 untuk tepi fasa dan .
2. kompensasi kutub nol. Suatu cara lain untuk mengubah tanggapan amplitudo lingkar
terbuka adalah dengan kompensasi kutub nol seperti ditunjukkan pada gambar 12.47.
Gambar 12.47 penguat lingkar terbuka dengan kompensasi kutub-nol
Tanpa kompensasi kita hanya dapat bekerja dengan penguatan di atas Gv,it (1) saja,
oleh karena untuk penguatan di bawah Gv , lb (1) tanggap amplitudo ligkar tertutup garis akan
bertumbuk dengan tanggapan amplitdo lingkar terbuka Gv, lb () dengan beda kemiringan 12
dB/oktaf. Ini dapat menimbulkan osilasi.
Dengan kompensasi kutub nol di atas, maka kemiringan pada 21 suhu di hilangkan
sehingga tanggap amplitudo lingkar terbuka dari titik b ke titik c turun dengan kemiringan 6
dB/oktaf.
3. kompensasi terdahulu fasa.
Kompensasi ini membentuk kutub pada lengkung yaitu dengan memasang kapasitor
pada rangkaian balikan ini ditunjukkan pada gambar 12.49.
Perhatikan bahwa dengan menggunakan kompensasi terdahulu fasa memotong bagan
Bode untuk tanggapan amplitudo lingkar terbuka () dengan beda kemiringan sebesar 6
dB/oktaf, sehingga penguat lingkar tertutup akan mantap (tak berosilasi).
C. PENUTUP
o KESIMPULAN
Usaha untuk mengembalikan sebagian isyarat keluaran kepada masukkan di sebut
balikan (feed-back). Balikan yang di pasang untuk memperlemah isyarat masukkan di sebut
balikan negatif, sedangkan balikan yang di pasang untuk memperkuat masukkan di sebut
balikan positif.
Suatu balikan di katakan bersifat positif, bila isyarat masukkan vi menjadi semakin
kuat, yaitu bila va>vi.