Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PENAMBAHAN BUFFER DI BELAKANG PENGUAT COMMON

EMITOR

A. Tujuan
1. Menyelidiki pengaruh tegangan masukan terhadap tegangan keluaran dari penguat
tahap pertama (penguta common emitor) dan tahap kedua (rangkaian buffer yaitu
penguat common kolektor dan hubungan Darlington).
2. Menetukan besar penguatan dari penguat common emitor, penguat common kolektor
dan buffer menggunakan hubungan Darlington
3. Menyelidi pengaruh pembebanan terhadap tegangan keluaran dan jatuh tegangan pada
keluaran penguat common emitor dan rangkaian buffer
4. Menyelidi pengaruh penambahan rangkain buffer di bela kang penguat common
emitor

B. Peralatan dan Komponen

No. Peralatan Komponen

1. Osiloskop dua channel Transistor Bipolar


2. Powersupply Resistor Karbon
3. Audiogenerator Pontensiometer
4. Multimeter digital Kapasitor Elektrolit
a. Voltmeter Kabel Penghubung
b. Ampermeter Batterai 9 V
c. Ohmmeter
5. Projectboard

C. Landasan Teori
bila pada keluaran penguat common emitor dihubungkan dengan beban akan
menyebabkan terjadinya jatuh tegangan yang tidak diharapkan. Peristiwa ini terjadi karena
antara impedansi keluaran dari penguat dengan tahanan beban berperan sebagai pembagi
tegangan. Untuk mengurangi jatuh tegangan diperlukan suatu penguat yang mempunyai
impedansi masukan besar, impedansi keluaran kecil dan penguatannyamendekati satu.
Penguat-penguat seperti ini dikenal dengan Buffer. Beberapa penguat yang berperan sebagai
buffer antara lain: penguat common kolektor, penguat emitor dengan Teknik pengangkat
impedansi, dan buffer menggunkan hubungan Darlington.
Salah satu rangkaian buffer yang penting adalah common kolektor, penambahan
penguat common kolektor di belakang penguat common emitor dapat diperhatikan pada
gambar (1) berikut ini:

RB1
Rc RBC1

C2
T1 T2
Rs
C1

AC RB2 C3
RE CE RBC2 REC RL

Gambar 1. Penambahan common kolektor di belakang common emitor

Bila pada kedua penguat tersebut digabungkan dengan pemasangan common kolektor
di belakang common emitor, maka tegangan keluaran dalam keadaan terbuka dari penguat
common emitor merupakan tegangan sumber pada common kolektor. Disamping itu impedansi
keluaran dari penguat common emitor merupakan tahanan sumber bagi common kolektor.
Dengan kata lain, penguat common emitor dapat dipandang sebagai sebagai sumber dari
common kolektor. Untuk menentukan tegangan keluaran akhir dari kedua penguat dan
pengaruh penambahan common kolektor di belakang penguat common emitor dapat diikuti
langkah-langkah praktis sebagai berikut:
1. Kuat arus yang mengalir pada kaki emitor IE pada penguat common emitor dapat
ditentukan melalui loop keluaran, sehingga tahanan antara kaki emitor dan base re dan
tahanan antara base dengan ground atau hie dapat ditentukan menggunkan persamaan
hie = (1+β) re (1)
2. Pada bagian masukan penguat tahanan hie tersusun secara paralel dengan tahanan R BE
impedansi masukan dari penguat ditentukan menggunakan persamaan:
R ∙hie
R iE = R BE+hie = R BE // hie (2)
BE

3. Pada bagian masukan dari penguat common emitor antara tahanan sumber RS dengan
impedansi masukan penguat beperan sebagai rangkaian pembagi tegangan. Besarnya
tegangan masukan pada penguat diberikan :
RiE
ViE = R VS (3)
iE +RS
4. Besar impedansi keluaran dari penguat mendekati tahanan RC karena tahanan (1/hoe) jauh
lebih besar dibandingkan dengan tahanan RC. karena nilai faktor β diketahui dan tahanan
hie dapat dihitung maka besar penguatan dapat ditentukan melalui persamaan:

βE ∙RC
K VE = (4)
hie

5. Tegangan masukan dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan (3) dan penguatan
menggunakan persamaan (4) sehingga besar tegangan keluaran dalam keadaan terbuka
adalah:

VOE = K VE ∙ ViE (5)

6. Bila pada keluaran penguat diberi beban sebesar R L maka pada keluaran dari penguat
terjadi pembebanan. Disini tahanan beban RL berperan sebagai rangkaian pembagi
tegangan dengan impedansi keluaran penguat, sehingga tegangan keluaran dalam keadaan
terbeban menjadi:
RL
VOBE = R VOE (6a)
L +ROE

Adanya pembebanan pada output penguat menyebabkan jatuh tegangan sebesar


∆VE = VOE − VOBE (6b)
7. Bila pada output dalam keadaan terbuka dari penguat common emitor dipasang common
kolektor sebagai buffer, maka VO dan RO untuk penguat common emitor merupakan VSC
dan RSC bagi common kolektor. Indeks C di sini untuk menunjukan tegangan sumber dan
tahanan sumber untuk common kolektor. Untuk persamaan-persamaan berikut tetap
dipakai indeks C untuk menunjukan common kolektor
8. Kuat arus DC yang mengalir pada kaki emitor dapat ditentukan dari loop keluaran penguat
common kolektor, tahanan antara base dan ground (Rit) dan impedansi masukan dari
penguat common kolektor masing-masing ditentukan melalui persamaan berikut:

Rit = (1 + βC )(rec + R EC ) (7a)

R ∙Rit
R iC = R BC+Rit = R BC // Rit (7b)
BC

9. Antara impedansi masukan penguat common kolektor berperan sebagai rangkaian


pembagi tegangan dengan tahanan RSC, sehingga tegangan masukan pada penguat
common kolektor didapatkan:
RiC
VIC = R VSC (8)
iC +RSC
10. Harga penguatan dari common kolektor mendekati satu sehingga secara pendekatan
tegangan keluaran dalam keadaan terbuka pada common kolektor diberikan dalam bentuk:

VOC = K VC ∙ ViC

11. Nilai impedansi keluaran dari penguat common kolektor dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan berikut;

RBC // RSC
R OC = rec + (9)
(1+βC )

12. Bila pada output dari penguat common kolektor diberi beban sebesar R L, tahanan beban
dengan impedansi keluaran berperan sebagai rangkaian pembagi tegangan. Tegangan
keluaran dalam keadaan terbeban dari penguat diberikan:
RL
VOBC = R VOC (10a)
L +ROC

Jatuh tegangan akibat pemberian beban dapat ditentukan melalui persamaan:


∆VC = VOC − VOBC (10b)
Melalui prosedur yang sama dapat pula dilakukan penyelidikan terhadap pengaruh
penambahan buffer menggunakan hubungan Darlington di belakang penguat common emitor.
Caranya adalah di belakang penguat common emitor dalam keadaan terbuka dipasang buffer
menggunkan hubungan Darlington sehingga tagangan fan impedansi keluaran dari common
emitor merupakan sumber bagi hubungan Darlington seperti diperlihatkan pada gambar (2):

RB1
Rc RBD1

T2

C2
T1 T3
Rs
C1

AC RB2 C3
RE CE RBD2 RED RL

Gambar 2. Penambahan buffer menggunakan hubungan Darlington di belakang


penguat common emitor
D. Tugas Pendahuluan
1. Pada penguat common emitor diberikan VCC = 9 V, RE = 560 Ω, RC = 5 RE, dan β =
200. Rancanglah titik kerja dari transistor agar penguat bekerja di tengah-tengah garis
beban.
2. Pada penguat common kolektor diberikan VCC = 9 V, RE = 1 KΩ, RB2C = 390 KΩ, dan
β = 150. Rancanglah titik kerja dari transistor agar penguat bekerja ditengah-tengah
garis beban.
3. Bila penguat common kolektor ditambahkan di belakang penguat common emitor,
tentukanlah tegangan keluaran pada common emitor dan common kolektor dalam
keadaan tanpa beban jika tegangan masukan berupa gelombang sinus dengan
tegangan puncak 10 mV.
4. Plotlah hubungan antara tegangan keluaran dalam keadaan terbuka dengan tegangan
masukan dari penguat common kolektor untuk berbagai nilai tegangan masukan yang
diberikan pada penguat common emitor seperti 10 mV, 12 mV, 14 mV, 16 mV, dan
18 mV.
5. Plotlah hubungan antara tegangan keluaran dan arus keluaran terhadap tahanan beban
dari penguat common emitor dan penguat common kolektor untuk nilai-nilai tahanan
beban 1KΩ, 2KΩ, 4KΩ, 4KΩ, dan 5KΩ.
6. Plotlah hubungan antara tegangan keluaran dengan arus keluaran dari penguat
common emitor dan common kolektor untuk berbagai nilai tahanan beban 1KΩ, 2KΩ,
4KΩ, 4KΩ, dan 5KΩ.
7. Bila buffer menggunakan hubungan Darlington ditambahkan di belakang penguat
common emitor, tentukanlah tegangan keluaran pada common emitor dan hubungan
Darlington dalam keadaan tanpa beban jika tegangan masukan berupa gelombang
sinus dengan tegangan puncak 10mV
8. Plotlah hubungan antara tegangan keluaran dalam keadaan terbuka dengan tegangan
masukan dari buffer menggunakan hubungan Darlington untuk nilai tegangan
masukan pada penguat common emitor 10 mV, 12 mV, 14 mV, 16 mV, dan 18 mV.
9. Plotlah hubungan antara tegangan keluaran dan arus keluaran terhadap tahanan beban
dari rangkaian buffer menggunakan hubungan Darlington untuk nilai-nilai tahanan
beban 1KΩ, 2KΩ, 4KΩ, 4KΩ, dan 5KΩ.
10. Plotlah hubungan antara tegangan keluaran dengan arus keluaran dari rangkaian
buffer menggunakan hubungan Darlington untuk nilai-nilai tahanan beban 1KΩ,
2KΩ, 4KΩ, 4KΩ, dan 5KΩ.
E. Prosedur Kerja
1. Rancanglah nilai-nilai komponen yang akan digunakan baik untuk penguat common
emitor maupun penguat common kolektor dalam kondisi titik kerja dari transistor pada
kedua penguat berada ditengah-tengah garis beban
2. Siapkanlah semua komponen dan peralatan yang akan digunakan dalam praktikum
3. Rakitlah penguat common emitor pada projectboard seperti pada skema rangkaian (1)
4. Buatlah titik kerja dari transistor bekerja di tengah-tengah garis beban dengan
mengatur-atur potensiometer RB2
5. Hubungkanlah penguat common emitor dengan sumber isyarat audiogenerator dengan
masukan berupa gelombang sinusoidal dalam orde mV
6. Lakukanlah pengamatan terhadap tegangan keluaran dan tegangan masukan
menggunkan osiloskop dua channel
7. Rakitlah penguat common kolektor di belakang common emitor dengan keluaran
dalam keadaan terbuka seperti skema rangkaian (1)
8. Dalam keadaan tanpa sumber buatlah titik kerja transistor dari penguat common
kolektor berad di tengah-tengah garis beban
9. Selidikilah pengaruh tegangan masukan terhadap tegangan keluaran dari penguat
common emitor dan common kolektor dengan memvariasikan nilai tegangan
masukan. Lakukanlah pengukuran tegangan keluaran dan tegangan masukan dan
masukanlah data hasil pengukuran ke dalam tabel. Amati dan lukiskanlah bentuk
tegangan pada masukan, data hasil pengukuran tegangan masukan dan tegangan
keluaran ditempatkan pada tabel 1.

Penguat Common Emitor Hubungan Darlington


Vi
No VOE KVE ViD VOD KVD
(mV) (mV) (mV) (mV) (mV) (mV)
10. Lepaskanlah hubungan tegangan keluaran penguat common emitor dengan masukan
common kolektor. Selidikilah pengaruh pembebanan pada keluaran penguat common
emitor dengan memvariasikan nilai tahanan beban. Dengan memvariasikan nilai
tahanan beban lakukan pengukuran terhadap tegangan dan arus keluaran. Dengan
menggunakan tahanan beban yang sama dan menghubungkan tegangan keluaran
penguat common emitor dengan masukan common kolektor lakukan pula pengukuran
terhadap tegangan dan arus keluaran pada penguat common kolektor. Data hasil
pengukuran tegangan dan arus keluaran untuk kedua penguat dimasukan pada tabel
data 2.

Penguat Common Emitor Penambahan Common Kolektor


RL
No VOBE ILE ΔVOE VOBC ILC ΔVOC
(KΩ) (mV) (mA) (mV) (mV) (mA) (mV)

11. Melalui prosedur yang sama, lakukanlah pengamatan terhadap pengaruh penambahan
buffer menggunakan hubungan Darlington berdasarkan skema rangkaian yang terlihat
pada gambar 2. Masukanlah data hasil pengukuran pada tabel 3 dan 4:
Tabel 3. Data hasil pengukuran tegangan masukan dan tegangan keluaran dari penguat
common emitor dan buffer dengan hubungan Darlington
Penguat CE Hubungan Darlington
Vi
No VOE KVE ViD VOD KVD
(mV) (mV) (mV) (mV) (mV) (mV)

Tabel 4. Data hasil pengukuran tahanan beban, kuat arus, dan tegangan keluaran dari penguat
common emitor dan hubungan Darlington

Penguat Common Emitor Penambahan Hubungan Darlington


RL
No VOBE ILE ΔVOE VOBC ILC ΔVOC
(KΩ) (mV) (mA) (mV) (mV) (mA) (mV)
F. Tugas Akhir
1. Berdasarkan data pada tabel (1) plotlah pengaruh nilai tahanan beban terhadap
tegangan keluaran dan jatuh tegangan pada keluaran menggunakan computer dalam
satu grafik. Berikanlah interpretasi dari grafik yang dihasilkan
2. Hitunglah nilai tegangan keluaran dalam keadaan terbeban dari penguat common
emitor untuk setiap nilai tahanan. Plotlah pengaruh nilai tahanan beban terhadap
tegangan keluaran yang didapat dari hasil pengukuran dan perhitungan pada grafik
yang sama. Tentukanlah persentase simpangan antara hasil pengukuran dengan hasil
perhitungan
3. Berdasarkan data hasil pengukuran pada tabel (2) plotlah hubungan antara tegangan
keluaran dengan tegangan masukan dari penguat common emitor. Di samping itu plot
pula hubungan tegangan keluaran dengan tegangan masukan dari penguat common
kolektor pada grafik yang lain. Dalam hal ini tegangan tegangan keluaran dalam
keadaan terbuka dari penguat common emitor merupakan tegangan sumber bagi
penguat common kolektor. Berdasarkan grafik tentukanlah besar penguatan dari
kedua penguat.
4. Hitunglah tegangan keluaran dari penguat common kolektor untuk setiap tegangan
masukan yang diberikan. Plotlah hubungan antara tegangan keluaran dengan tegangan
masukan dari penguat common kolektor yang didapat dari hasil pengukuran dan
perhitungan
5. Melalui data pada tabel (3) plotlah pengaruh nilai tahanan beban terhadap tegangan
dan jatuh tegangan pada penguat common kolektor dalam suatu grafik. Plot pula
pengaruh nilai tahanan beban terhadap tegangan keluaran penguat common kolektor
yang didapat dari hasil pengukuran dan hasil perhitungan. Berikanlah interpretasi dari
grafikyang dihasilkan. Jelaskanlah pengaruh penambahan penguat common kolektor
di belakang common emitor disertai dengan data pendukung
6. Jawablah soal nomor 3 sampai nomor 5 untuk penambahan buffer dengan hubungan
Darlington di belakang penguat common emitor

G. Daftar Pustaka
Sutrisno, (1986). Elektronika Teori dan Penerapannya Jilid I. ITB Bandung. Hal: 165 – 169
Milman-Halkias, (1972). Integrated Electronics. McGeaw-Hill. Hal: 251 – 253
Robert Boylestad and Louis Nashelsky, (1989). Electronic Devices and Circuit Theory,
Prentice-Hall. Hal:340 - 345

Anda mungkin juga menyukai