Anda di halaman 1dari 28

Bahan Ajar

Kelas XII Semester 2

A PETUNJUK BELAJAR

1) Berdoalah sebelum memulai pratikum !


2) Bacalah dan ikutilah petunjuk kerja secara cermat!
3) Gunakanlah berbagai buku sumber untuk membantu pemahaman tugas-tugas di
bawah ini!
4) Mintalah bantuan gurumu untuk hal-hal yang kurang dimengerti!

B KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) dalam kehidupan sehari-
hari
4.1 Mempresentasikan hasil percobaan tentang prinsip kerja rangkaian listrik searah
(DC)

3.1 Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) dalam kehidupan sehari-hari
4.1 Mempresentasikan hasil percobaan
1 tentang prinsip kerja rangkaian listrik searah (DC)
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

C Informasi Pendukung

1 Arus
ArusListrik
Listrik
Pada dasarnya rangkaian listrik dibedakan menjadi dua, yaitu rangkaian listrik
terbuka dan rangkaian listrik tertutup. Rangkaian listrik terbuka adalah suatu
rangkaian yang belum dihubungkan dengan sumber tegangan, sedangkan rangkaian
listrik tertutup adalah suatu rangkaian yang sudah dihubungkan dengan sumber
tegangan.

(a) Rangkaian Terbuka (b) Rangkaian Tertutup


Gambar 1. Rangkaian Listrik

Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran muatan-muatan listrik. Aliran


muatan listrik positif identik dengan aliran air. Perhatikan Gambar 2!

(a) Aliran Listrik (b) Aliran Air


Gambar 2. Aliran muatan listrik positif dari A ke B

Air dalam bejana A mempunyai energi potensial lebih tinggi daripada air
dalam bejana B, sehingga terjadi aliran air dari bejana A menuju bejana B atau
dikatakan bahwa potensial di A lebih tinggi daripada potensial di B sehingga terjadi
aliran muatan listrik dari A ke B. Jadi, dapat dikatakan bahwa muatan listrik positif
mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah. Selanjutnya, aliran
muatan listrik positif tersebut dinamakan arus listrik. Jadi, arus listrik dapat
didefinisikan sebagai aliran muatan positif dari potensial tinggi ke potensial rendah.
2
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

Arus listrik terjadi apabila ada perbedaan potensial. Bagaimana bila dua titik yang
dihubungkan mempunyai potensial yang sama? Tentu saja tidak ada aliran muatan
listrik positif atau tidak terjadi arus listrik.
Anda pasti berpikir bagaimana halnya dengan muatan listrik negatif? Apakah
muatan listrik negatif tidak dapat mengalir? Pada perkembangan selanjutnya, setelah
elektron ditemukan oleh ilmuwan fisika J.J. Thompson (1856–1940), ternyata
muatan yang mengalir pada suatu penghantar bukanlah muatan listrik positif,
melainkan muatan listrik negatif yang disebut elektron.
Arah aliran elektron dari potensial rendah ke potensial tinggi (berlawanan
dengan arah aliran muatan positif). Namun hal ini tidak menjadikan masalah, karena
banyaknya elektron yang mengalir dalam suatu penghantar sama dengan banyaknya
muatan listrik positif yang mengalir, hanya arahnya yang berlawanan. Jadi, arus
listrik tetap didefinisikan ber-dasarkan aliran muatan positif yang disebut arus
konvensional.
Anda telah mengetahui tentang pengertian arus listrik, yaitu aliran muatan
listrik positif pada suatu penghantar dari potensial tinggi ke potensial rendah. Agar
lebih memahami tentang arus listrik.

Gambar 3. Aliran Muatan Listrik

Pada baterai terdapat dua kutub yang potensialnya berbeda. Jika kedua kutub
tersebut dihubungkan dengan lampu melalui kabel, maka akan terjadi perpindahan
elektron dari kutub negatif ke kutub positif atau terjadi arus listrik dari kutub positif
ke kutub negatif, sehingga lampu dapat menyala.
Selanjutnya, jika baterai yang digunakan dua buah, maka lampu akan menyala
lebih terang. Jika baterai yang digunakan tiga buah, maka lampu menyala makin
terang. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan beda potensial kutub positif dan
kutub negatifnya makin besar sehingga muatan-muatan listrik yang mengalir pada
penghantar makin banyak atau arus listriknya makin besar. Besarnya arus listrik
3
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

(disebut kuat arus listrik)sebanding dengan banyaknya muatan listrik yang mengalir.
Kuat arus listrik merupakan kecepatan aliran muatan listrik. Dengan demikian, yang
dimaksud dengan kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang melalui
penampang suatu penghantar setiap satuan waktu. Bila jumlah muatan q melalui
penampang penghantar dalam waktu t, maka kuat arus Isecara matematis dapat
ditulis sebagai berikut.
q
I  atau q  It
t
Keterangan:
I : kuat arus listrik (A)
q : muatan listrik yang mengalir (C)
t : waktu yang diperlukan (s)

Berdasarkan persamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa satu coulomb


adalah muatan listrik yang melalui sebuah titik dalam suatu penghantar dengan arus
listrik tetap satu ampere dan mengalir selama satu sekon.
Mengingat muatan elektron sebesar -1,6 × 10-19 C, (tanda negatif (-)
menunjukkan jenis muatan negatif), maka banyaknya elektron (n) yang
menghasilkan muatan 1 coulomb dapat dihitung sebagai berikut.
1 C = n × besar muatan elektron
1 C = n × 1,6 × 10-19C
1
n
1,6  10 19

n = 6,25 × 1018
Jadi, dapat dituliskan 1 C = 6,25 × 1018elektron.

1. Mengukur Kuat Arus Listrik


Bagaimana cara mengetahui besarnya arus listrik? Alat yang dapat digunakan
untuk mengukur kuat arus listrik adalah amperemeter. Pada pengukuran kuat arus
listrik, amperemeter disusun seri pada rangkaian listrik sehingga kuat arus yang
mengalir melalui amperemeter sama dengan kuat arus yang mengalir pada
penghantar. Perhatikan Gambar 4!

4
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

Gambar 4. Amperemeter Dipasang Seri

Cara memasang amperemeter pada rangkaian listrik adalah sebagai berikut.


a. Terminal positif amperemeter dihubungkan dengan kutub positif sumber
tegangan (baterai).
b. Terminal negatif amperemeter dihubungkan dengan kutub negatif sumber
tegangan (baterai).
Jika sakelar pada rangkaian dihubungkan, maka lampu pijar menyala dan
jarum pada amperemeter menyimpang dari angka nol. Besar simpangan jarum
penunjuk pada amperemeter tersebut menunjukkan besar kuat arus yang mengalir.
Jika sakelar dibuka, maka lampu pijar padam dan jarum penunjuk pada
amperemeter kembali menunjuk angka nol. Artinya tidak ada aliran listrik pada
rangkaian tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa arus listrik hanya
mengalir pada rangkaian tertutup.
2. Sakelar dan Sekering
Sakelar adalah alat yang berfungsi menghubungkan dan memutuskan arus
listrik dalam waktu sementara. Dalam rangkaian listrik, sakelar dipasang secara seri.
Ketika sakelar bekerja, rangkaian listrik tertutup dan arus listrik mengalir. Ketika
sakelar tidak bekerja, maka rangkaian listrik menjadi terbuka, sehingga arus listrik
tidak mengalir.
Sakelar dalam rangkaian listrik dibedakan menjadi dua macam, yaitu sakelar
satu kutub dan sakelar tukar. Sakelar satu kutub digunakan untuk menyambung atau
memutus arus pada satu cabang rangkaian, sedangkan sakelar tukar digunakan untuk
menyambung dan memutus arus pada dua cabang rangkaian secara bergantian.

5
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

(a) Simbol Sakelar Satu Kutub (b) Simbol Sakelar Tukar


Gambar 5. Jenis Sakelar

Sekering mempunyai fungsi sebagai pemutus arus listrik secara otomatis.


Sekering terbuat dari logam bertitik lebur rendah yang berupa kawat halus. Jika arus
listrik yang lewat terlalu besar atau melebihi kapasitas, maka kawat ini akan meleleh
dan putus sehingga aliran arus listrik akan berhenti. Misalnya, jika terjadi korsleting
(hubungan pendek), maka kuat arus akan membesar. Arus yang besar ini dapat
memanaskan kawat sekering sampai meleleh dan akhirnya putus.

(a) Skema Sekering (b) Macam-macam Bentuk Sekering


Gambar 6. Sekering

Sekering tidak hanya dipasang pada instalasi listrik rumah tangga saja, tetapi
juga dipasang pada alat-alat listrik yang lain, seperti televisi, komputer, dan radio.

2 Beda
BedaPotensial
Potensial

Potensial listrik adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu benda.
Suatu benda dikatakan mempunyai potensial listrik lebih tinggi daripada benda lain,
jika benda tersebut memiliki muatan positif lebih banyak daripada muatan positif
benda lain.

Gambar 7. Muatan listrik pada beberapa benda

6
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

Pada Gambar 7, terlihat bahwa benda A memiliki muatan positif paling banyak
sehingga benda A mempunyai potensial listrik paling tinggi, disusul benda B, C,
baru kemudian D. Apa yang dimaksud dengan beda potensial?
Beda potensial listrik (tegangan) timbul karena dua benda yang memiliki
potensial listrik berbeda dihubungkan oleh suatu penghantar. Beda potensial ini
berfungsi untuk mengalirkan muatan dari satu titik ke titik lainnya. Satuan beda
potensial adalah volt (V). Alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik
disebutvoltmeter. Secara matematis beda potensial dapat dituliskan sebagai berikut.
W
V 
q

Keterangan:
V : beda potensial (V)
W: usaha/energi (J)
q : muatan listrik (C)

Saat mengukur beda potensial listrik, voltmeter harus dipasang secara paralel
dengan benda yang diukur beda potensialnya. Untuk memasang voltmeter, Anda
tidak perlu memotong rangkaian, namun cukup menghubungkan ujung yang
potensialnya lebih tinggi ke kutub positif dan ujung yang memiliki potensial lebih
rendah ke kutub negatif.

3 Hukum
HukumOhm
Ohm

Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran arus listrik. Arus listrik mengalir
karena adanya beda potensial antara dua titik pada suatu penghantar, seperti pada
lampu senter, radio, dan televisi. Alat-alat tersebut dapat menyala (berfungsi) karena
adanya aliran listrik dari sumber tegangan yang dihubungkan dengan peralatan
tersebut sehingga menghasilkan beda potensial.
Orang pertama yang menyelidiki hubungan antara kuat arus listrik dengan
beda potensial pada suatu penghantar adalah Georg Simon Ohm, ahli fisika dari
Jerman.Ohm berhasil menemukan hubungan secara matematis antara kuat arus
listrik dan beda potensial, yang kemudian dikenal sebagai Hukum Ohm. Untuk
mengetahui hubungan tersebut.

7
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

Anda ketahui bahwa makin besar beda potensial yang ditimbulkan, maka kuat
arus yang mengalir makin besar pula. Besarnya perbandingan antara beda potensial
dan kuat arus listrik selalu sama (konstan). Jadi, beda potensial sebanding dengan
kuat arus (V~I). Secara matematis dapat Anda tuliskan V= m×I, m adalah konstanta
perbandingan antara beda potensial dengan kuat arus. Untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar grafik berikut!

V = mI

Gambar 8. Grafik Hubungan Antara Kuat Arus Dengan Beda potensial


Berdasarkan grafik di atas, nilai m dapat Anda peroleh dengan persamaan

V
m . Nilai m yang tetap ini kemudian didefinisikan sebagai besaran hambatan
I
listrik yang dilambangkan R dan diberi satuan ohm (  ), untuk menghargai George
Simon Ohm. Jadi, persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.

V
R atau V  IR
I
Keterangan:
V : beda potensial atau tegangan (V)
I : kuat arus (A)
R : hambatan listrik (  )

Persamaan di atas dikenal sebagai Hukum Ohm, yang berbunyi “Kuat arus yang
mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-
ujung penghantar itu dengan syarat suhunya konstan/tetap.”

8
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

Pada kehidupan sehari-hari, kadang kita menemukan sebuah alat listrik yang
bertuliskan 220V/2A. Tulisan tersebut dibuat bukan tanpa tujuan. Tulisan tersebut
menginformasikan bahwa alat tersebut akan bekerja optimal dan tahan lama (awet)
ketika dipasang pada tegangan 220V dan kuat arus 2A. Bagaimana kalau dipasang
pada tegangan yang lebih tinggi atau lebih rendah? Misalnya, ada 2 lampu yang
bertuliskan 220V/2A, masing-masing dipasang pada tegangan 440V dan 55V. Apa
yang terjadi?

Gambar 9. Bola lampu yang bertuliskan 220V/2A

Tulisan 220V/2A menunjukkan bahwa lampu tersebut mempunyai hambatan

220V
sebesar R   110  . Jadi, arus listrik yang diperbolehkan mengalir sebesar
2A
2A dan tegangannya sebesar 220V. Jika dipasang pada tegangan 440V, maka akan

V 440V
mengakibatkan kenaikan arus menjadi I    4 A . Arus sebesar ini
R 110 
mengakibatkan lampu tersebut bersinar sangat terang tetapi tidak lama kemudian
menjadi putus/rusak. Begitu juga apabila lampu tersebut dipasang pada tegangan

V 55V
55V, maka arus akan mengalami penurunan menjadi I    0,5 A . Arus
R 110 
yang kecil ini mengakibatkan lampu menjadi redup (tidak terang). Oleh karena itu,
perhatikan selalu petunjuk penggunaan apabila menggunakan alat-alat listrik.

Contoh Soal:
Amati grafik data hasil percobaan di bawahini!

9
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

I (A)

1,5
1,0
0,5

1 2 3 V(volt)
Berapakah nilai hambatan yang digunakan pada percobaan tersebut?
Diketahui: , , , , ,
Ditanya:

Jawab: berdasarkangrafikdisampingmakanilaigradiengrafik = , dangradien=

4 Hambatan
HambatanListrik
Listrik
Hambatan listrik adalah sesuatu yang menahan aliran listrik. Hambatan listrik
sering disebut juga dengan resistansi, mengacu pada istilah bahasa
inggris Resistance yang berarti hambatan. Pada dasarnya setiap material memiliki
hambatan listrik. Sebuah konduktor yang cenderung menghantarkan listrik memiliki
hambatan yang kecil dan sebuah isolator yang tidak bisa dialiri listrik memiliki
hambatan yang besar.
Analogi hambatan listrik dapat diibaratkan aliran air didalam sebuah pipa,
dimana aliran air kita analogikan sebagai aliran listrik. Sebuah pipa yang besar
memungkinkan untuk dialiri air dengan debit yang lebih besar dibandingkan pipa
yang kecil dalam waktu yang sama. Ini berarti pipa kecil lebih menghambat
dibanding pipa besar.
Berdasarkan persamaan hukum Ohm, hambatan listrik dapat didefienisikan
sebagai hasil bagi beda potensial antara ujung-ujung penghantar dengan kuat arus
yang mengalir pada penghantar tersebut. Untuk mengenang jasa George Simon

10
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

Ohm, namanya dipakai sebagai satuan hambatan listrik, yaitu ohm (Ω). Suatu
penghantar dikatakan mempunyai hambatan satu ohm apabila dalam penghantar
tersebut mengalir arus listrik sebesar satu ampere yang disebabkan adanya beda
potensial di antara ujung-ujung penghantar sebesar satu volt.
Fungsi hambatan listrik adalah sebagai berikut :
a. Menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan rangkaian
elektronika.
b. Menurunkan tegangan agar sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronika.
c. Membagi tegangan.
d. Membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan bantuan transistor
dan kapasitor.
1. Jenis-Jenis Hambatan
Pada kehidupan sehari-hari dikenal beberapa jenis hambatan (resistor) yang
sering digunakan sesuai kebutuhannya. Jenis-jenis hambatan (resistor) tersebut,
antara lain, resistor tetap dan resistor variabel.
a. Resistor Tetap
Pada resistor tetap yang biasanya dibuat dari karbon atau kawat nikrom tipis, nilai
hambatannya disimbolkan dengan warna-warna yang melingkar pada kulit
luarnya. Simbol warna-warna tersebut mempunyai arti sesuai dengan letaknya.
Perhatikan Tabel 1!

Gambar 10. Resistor Tetap


Tabel 1 Kode Warna Resistor
Pita ke-1 Pita ke-2 Pita ke-3 Pita ke-4
Warna
Angka ke-1 Angka ke-2 Angka nol Akurasi
Hitam 0 0 - -

11
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

Coklat 1 1 0 ± 1%
Merah 2 2 00 ± 2%
Oranye 3 3 000 -
Kuning 4 4 0 000 -
Hijau 5 5 00 000 -
Biru 6 6 000 000 -
Ungu 7 7 - -
Abu-abu 8 8 - -
Putih 9 9 - -
Emas - - × 0,1 ± 5%
Perak - - × 0,01 ± 10%
Tanpa pita - - - ± 20%

Warna pada pita ke-1 menunjukkan angka pertama, pita ke-2 menunjukkan angka
ke-2, pita ke-3 menunjukkan banyaknya angka nol, dan pita ke-4 menunjukkan
tingkat akurasi. Resistor tetap yang dipasang pada rangkaian listrik seperti radio,
televisi, dan komputer berfungsi untuk mengatur kuat arus listrik dan beda
potensial pada nilai-nilai tertentu sehingga komponen-komponen listrik pada
rangkaian tersebut dapat berfungsi dengan baik.
Contoh Soal
Suatu resistor tetap memiliki susunan warna merah, hijau, kuning dan emas.
Berapakah nilai hambatan resistor tersebut ?
Diketahui : susunan warna merah, hijau, kuning, emas
Ditanya :R?
Jawab :
Merah = 2 Hijau = 5 Kuning = 10000 Emas = 5%
R = 25 x 10000 = 250000 5% Ω

b. Resistor Variabel

Gambar 11. Macam-macam Resistor Variabel


12
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

Di pasaran, resistor variabel yang kita kenal ada dua, yaitu resistor variabel
tipe berputar (potensiometer), tripot dan bergeser (rheostat). Potensiometer
merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah
dengan cara memutar porosnya melalui sebuah Tuas yang terdapat pada
Potensiometer. Nilai Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di badan
Potensiometer dalam bentuk kode angka. Trimpot (Trimmer Potensiometer) adalah
jenis Variable Resistor yang berfungsi seperti Potensiometer tetapi memiliki ukuran
yang lebih kecil dan tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur nilai resistansinya,
dibutuhkan alat bantu seperti Obeng kecil untuk dapat memutar porosnya. Rheostat
merupakan jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi pada Tegangan dan Arus
yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan pengaturan Nilai
Resistansi dilakukan dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas Toroid.

2. Mengukur Hambatan
Anda telah dapat mengukur besar kuat arus maupun beda potensial pada suatu
penghantar. Sekarang, bagaimana caranya mengukur besar hambatan listrik? Untuk
mengukur hambatan listrik ada dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung.
a. Mengukur Hambatan Secara Langsung
Anda tentu telah mengenal multimeter, yaitu alat yang dapat digunakan untuk
mengukur kuat arus, beda potensial, dan hambatan. Untuk mengukur hambatan
dengan mengguna-kan multimeter, terlebih dahulu kita putar sakelar pilih pada
multimeter ke arah yang bertanda R. Dengan demikian, multimeter telah
berfungsi sebagai ohmmeter (pengukur hambatan). Hubungkan ujung-ujung
terminal multimeter dengan ujung-ujung benda yang akan diukur hambatannya,
kemudian perhatikan skala yang ditunjukkan pada multimeter!

Gambar 12. Mengukur Hambatan Secara Langsung

b. Mengukur Hambatan Secara Tidak Langsung

13
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

Selain menggunakan multimeter, Anda juga dapat menggabungkan voltmeter dan


amperemeter secara bersama-sama pada rangkaian listrik yang diukur
hambatannya. Voltmeter dipasang secara paralel, sedangkan amperemeter
dipasang seri dengan benda yang akan diukur hambatannya.

Gambar 13. Pemasangan Amperemeter dan Voltmeter Pada Rangkaian

Setelah rangkaian terpasang seperti terlihat pada Gambar 12, bacalah skala yang
ditunjukkan voltmeter maupun amperemeter, kemudian hitunglah nilai hambatan R
dengan persamaan hukum Ohm!
3. Hambatan pada Kawat Penghantar
Kawat penghantar yang dipakai pada kawat listrik pasti mempunyai hambatan,
meskipun nilainya kecil. Untuk menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi
besarnya hambatan suatu penghantar, dapat diperoleh kesimpulan bahwa hambatan
listrik suatu kawat penghantar dipengaruhi oleh panjang kawat (l), hambatan jenis
kawat (  ), dan luas penampang kawat (A). Secara matematis, hubungan ketiga
faktor tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
l
R
A
Keterangan:
R : hambatan kawat penghantar (  )
l : panjang kawat penghantar (m)
A : luas penampang kawat penghantar (m2)
 : hambatan jenis kawat penghantar (  m2)

Terlihat bahwa apabila kawat penghantar makin panjang dan hambatan


jenisnya makin besar, maka nilai hambatannya bertambah besar. Tetapi apabila
luas penampang kawat penghantar makin besar, ternyata nilai hambatannya makin

14
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

kecil. Untuk nilai hambatan jenis suatu penghantar besar kecilnya sudah ditentukan
para ilmuwan. Perhatikan Tabel 2 berikut!
Tabel 2 Nilai Hambatan Jenis Berbagai Bahan
Hambatan Jenis Hambatan Jenis
No. Nama Zat No. Nama Zat
(ohm.m) (ohm.m)
1 Air 102 13 Karet 108 – 1013
2 Air suling 103 – 105 14 Mangan 4,3 × 10-7
3 Alkohol 5 × 104 15 Mika 1013
4 Aluminium 2,9 × 108 16 Minyak tanah 1014
5 Asam sulfat 2,5 × 102 17 Parafin 1014
6 Bakelit 105 – 1010 18 Perak 1,6 ×10-8
7 Besi 8,6 × 10-8 19 Porselin 1012 – 1014
8 Ebonit 1013 – 1016 20 Tembaga 1,7 × 10-14
9 Emas 2,3 × 10-8 21 Timbal 2,1 × 10-7
10 Kaca 1011 – 1014 22 Wolfram 5,6 × 10-8
11 Karbon 6 × 105 23 Konstanta 5 × 10-7
12 Raksa 9,58 – 10-7
Sumber: Fisika, Kane & Sternheim, 1991.

Tegangan listrik di rumah Anda, mungkin pernah mengalami penurunan.


Kejadian tersebut biasanya terlihat pada malam hari ketika semua alat listrik dan
lampu dinyalakan, ternyata nyala lampu sedikit redup. Hal ini disebabkan tegangan
harus melewati kawat yang sangat panjang untuk sampai ke rumah Anda dari gardu
induk PLN. Padahal makin panjang kawat yang digunakan, makin besar
hambatannya. Menurut hukum Ohm, V= IR, makin besar harga hambatan (R),
makin besar pula beda potensial/tegangan (V). Beda potensial yang dimaksud
adalah beda potensial yang hilang pada kawat penghantar. Oleh karena itu, bila
tegangan listrik di rumah Anda ukur, ternyata besarnya kurang dari 220 volt,
seperti yang tertulis pada PLN.
Contoh Soal :
Berapakah hambatan seutas kawat aluminium (hambatan jenis 2,65 × 10 -8Ω .m)
yang mempunyai panjang 40 m dan diameter 1,4 mm?
Diketahui : ρ = 2,65 . 10-8 Ω l = 40 m d = 1,4 . 10-3 m r =
0,7 . 10-3 m
Ditanya :R?
Jawab :

15
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

4. Rangkaian Hambatan Listrik


a. Rangkaian Seri

Gambar 14. Gambar Rangkaian Seri


Pada hubungan seri, komponen-komponen listrik dialiri oleh arus listrik yang
sama besar. Hambatan gabungan (Rgab) beberapa hambatan yang terhubung secara seri
dapat dituliskan sebagai berikut:

Rgab = R1 + R2 + R3+………+Rn

Bila diterapkan hukum Ohm pada rangkaian akan di dapat:


V1 = I R1 dan V = I(R1+R2+R3)

Sehingga atau

Empat Prinsip susunan seri


1. Susunan seri bertujuan untuk memperbesar hambatan suatu rangkaian
2. Kuat arus melalui tiap-tiap komponen sama, yaitu sama dengan kuat arus yang
melalui hambatan pengganti serinya.
I1 = I2 = I3 = …….=In
3. Tegangan pada ujung-ujung hambatan pengganti seri sama dengan jumlah
tegangan pada ujung-ujung tiap komponen
Vseri = V1 + V2 + V3 +…
4. Susunan seri berfungsi sebagai pembagi tegangan dimana tegangan pada
ujung-ujung tiap komponen sebanding dengan hambatannya.

16
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

Contoh Soal
Perhatikan gambar rangkaian berikut !

Berapakah arus dan tegangan listrik yang mengalir pada hambatan R1 ?


Pembahasan:
Hambatan pengganti :

Arus listrik pada rangkaian :

Arus pada R1 :

Tegangan pada R1 :

b. Rangkaian Paralel

Gambar 15. Gambar Rangkaian Paralel

17
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

Gambar 2.2 dapat digantikan oleh sebuah hambatan pengganti paralel Rp bernilai

atau Pada hubungan paralel, komponen-

komponen listrik mendapatkan beda potensial yang sama besar.dengan menggunakan


Hukum Kirchhoff diperoleh

I = I 1 + I2 atau Hambatan gabungan

beberapa hambatan yang terhubung secara paralel dapat dituliskan sebagai berikut:
Empat Prinsip susunan Paralel
1. Susunan paralel bertujuan untuk memperkecil hambatan suatu rangkaian
2. Tegangan tiap-tiap komponen sama, yaitu sama dengan tegangan pada ujung-
ujung hambatan penggantinya.

V1 = V2 = V3 = …….=Vn
3. Kuat arus yang melalui hambatan penggati paralel sama dengan jumlah kuat arus
tiap-tiap komponen

Iparalel = I1 + I2 + I3 +…
4. Susunan paralel berfungsi sebagai pembagi arus dimana kuat arus pada ujung-
ujung tiap komponen sebanding dengan hambatannya.

Contoh Soal
Perhatikan gambar rangkaian berikut !

Berapakah kuat arus dan tegangan listrik di hambatan R1 ?


Pembahasan :
Hambatan pengganti :

18
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

Tegangan pada R1 :

Arus pada R1 :

5 Hukum
HukumKirchoff
Kirchoff
1. HUKUM KIRCHOFF I
Hukum kirchoff I menyatakan bahwa “Jumlah arus masuk ke suatu titik cabang
sama dengan jumlah arus yang meninggalkan titik cabang itu”. secara matematis dapat
ditulis:
I masuk  I keluar

Gambar 16. Arus masuk dan keluar dari titik cabang

Hukum Kirchoff I merupakan Hukum Kekekalan Muatan. Menurut Hukum


Kekekalan Muatan, jumlah muatan yang mengalir tidak berubah, artinya laju muatan
(arus) yang menuju titik cabang sama besarnya dengan laju muatan (arus) yang
meninggalkan titik tersebut.
Contoh soal:
Pada gambar dibawah ini hitung besarnya arus I5, jika besar arus I1, I2, I3, dan I4 berturut-
turut adalah 2A, 1A, 0.5A, dan 1.5A!

Penyelesaian: Arus yang masuk adalah I1 dan I2 sedangkan arus yang keluar I3, I4, dan I5.
Menurut Hukum Kirchoff I, jumlah arus yang masuk sama dengan jumlah arus yang
keluar.

19
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

Diketahui : I1 = 2A I3 = 0.5A
I2 = 1A I4 = 1.5A
Ditanya : I5?
Jawab :
I1  I 2  I 3  I 4  I 5
I 5  I1  I 2  I 3  I 4
I 5  2 A  1 A  0 .5 A  1 .5 A
I 5  1A
Jadi arus I5 yang mengalir sebesar 1 Ampere.
GAYA GERAK LISTRIK (GGL) DAN TEGANGAN JEPIT

Gambar 17. Rangkaian listrik


Ket:
r = hambatan dalam sumber
S = sakelar
R = hambatan luar

Pada gambar di atas sakelar (s) terbuka atau rangkaian terbuka sehingga tidak ada
arus listrik yang mengalir dari sumber tegangan (I = 0). Tegangan antara titik A dan B
(Vab) pada saat I = 0 disebut dengan Gaya Gerak Listrik (GGL).
Vab  
Jadi, GGL adalah tegangan dari suatu sumber tegangan sebelum mengalirkan arus.
Pada rangkaian tertutup seperti tampak pada gambar, arus listrik akan mengalir
dari sumber tegangan ( I  0 ). Tegangan antara titik A dan B ( Vab ) pada saat I  0
disebut dengan tegangan iepit ( V j ). Jadi, tegangan jepit adalah tegangan dari suatu
sumber tegangan setelah mengalirkan arus. Besar tegangan jepit antara titik A dan B
adalah:
V j    I r atau V j  IR
Suatu sumber tegangan, misalnya baterai atau dinamo, mempunyai hambatan
dalam (r) sehingga ketika sumber tegangan mengeluarkan arus, tegangannya akan
menurun. Besar penurunan tegangannya ( V ) adalah:
V    V j
V    (  I r )
V  I r
Sumber tegangan dengan Gaya Gerak Listrik (GGL)=  , dan hambatan dalam =
r dapat dirangkai secara seri, paralel, maupun gabungan antara keduanya.
Susunan seri

20
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

Gambar 18. Rangkaian Hambatan Seri


Arus yang mengalir pada rangkaian sebesar:
s
I
rs  R
jika terdapan n buah GGL yang masing-masing besarnya =  dan hambatan dalamnya r
yang disusun seri, maka:
 s  n.
rs  n.r
n.
Jadi: I
n.r  R

Susunan paralel

Gambar 19. Rangkaian Hambatan Paralel


Jika terdapan n buah GGL yang masing-masing besarnya =  dan hambatan dalamnya r
yang disusun paralel, maka:

I
R r
n
Contoh soal:
Tiga buah baterai disusun seri kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu prjar yang
hambatannya I Q . Jika masing-masing baterai memiliki GGL 1,5 V dan hambatan dalam
0,5 Q , kuat arus yang mengalir melalui lampu adalah .…
A. 1 A
B. 1,2 A
C. 1,4 A
D. 1,6 A

21
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

E. 1,8 A
Pembahasan:
Banyak baterai n=3
GGL,   1,5V
Hambatan dalam r  0,5
Hambatan lampu R  1
GGL dan hambatan dalam pengganti:
 s  n.  3.1,5  4,5V
rs  n.r  3.0,5  1,5
Kuat arus I yang melalui lampu adalah:
s 4,5V 4,5V
I    1,8 A
rs  R 1,5  1 2,5

HUKUM KIRCHOFF II
Hukum Kirchoff II didasarkan pada penjabaran daya (P) pada sebuah rangkaian yang
memiliki beberapa sumber tegangan (beberapa ggl).

Gambar 20. Rangakain


dengan beberapa
sumber tegangan
P  V .I  I 2 R
Dari gambar dapat kita jabarkan:
I .Va  I . 2  I 2 r2  I 2 R  I 2 r1  I . 1  I .Vd
I .Vad   .I  I 2 R
Vad    I .R dimana Vad  0 (loop) maka,
0    I.R
  I.R

Hukum Kirchoff II menyatakan bahwa “Dalam suatu rangkaian tertutup, jumlah aljabar
gaya gerak listrik (  ) dengan penurunan tegangan (IR) sama dengan nol”. Secara
metematis dinyatakan dengan :
  I . R  0

Dengan perjanjian tanda untuk GGL dan kuat arus sebagai berikut.
a) GGL bertanda positif jika kutub negatif lebih dulu di jumpai loop dan sebaliknya
ggl negatif jika kutub positif lebih dulu dijumpai loop.

 = positif

 = negatif

22
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

b) Kuat arus bertanda positif jika searah dengan loop dan bertanda negatif jika
berlawanan dengan arah loop.

Contoh soal:
Sebuah rangkaian tersusun seperti gambar berikut.

Tentukan besar arus yang mengalir pada R2 !


Penyelesaian: rangkaian di atas merupakan rangkaian 2 loop. Gunakan persamaan
Hukum II Kirchoff untuk menyelesaikannya. Buat arah arus pada masing-masing loop
(misal: arah loop searah dengan jarum jam)
Diketahui : R1 = 1 Ώ R2 = 2,5 Ώ R3 = 6 Ώ R4 = 0,5 Ώ
r1 = 0,5 Ώ r2 = 0,5 Ώ
Ɛ1 = 4 V Ɛ2 = - 2 V
Ditanya : IR2 = … ?
Jawab :

Loop 1   I.R
 1  I1 (r1  R1  R3  R4 )  I 2 .R3
4V  8 I1  6 I 2 (pers.1)
Loop 2   I.R
 2   I1.R3  I 2 (r2  R2 )
 2V  6 I1  3I 2 (pers.2)
Eliminasi dan substitusi (pers.1) dan (pers.2)
4V  8 I1  6 I 2 (x6)
 2V  6 I1  3I 2 (x8)
Sehingga persamaan menjadi:
24V  48 I1  36 I 2
 16V  48I1  24 I 2
________________+
8V  12 I 2
2 (tanda - berarti arah arus pada loop 2 terbalik)
I2   Ampere
3

6 Energi
Energidan
danDaya
DayaListrik
Listrik

1. Pengertian Energi listrik


23
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

Tentunya kalian pernah menggunakan handphone bukan?.Handphone yang


kita gunakan dapat untuk mendengarkan musik. Music yang dihasilkan dari
handphone tersebut berasal dari energi kimia, sedangkan apabila baterai handphone
telah habis, maka kita perlu melakukan charge pada hp kita. Ketika kita menyalakan
senter, maka terjadi perubahan enegi kimia menjadi energi listrik dan cahaya. Untuk
mengetahui seberapa besar energi yang dibutuhkan oleh suatu alat listrik, maka dapat
dipahami konsep berikut;

Gambar 21. Rangkaian tertutup


Pada rangkaian tertutup seperti gambar di samping, arus listrik I mengalir
melalui hambatan R. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial yang
lebih rendah. Arus listrik tersebut tidak lain adalah gerakn muatan listrik yang
melalui rangkaian tersebut. Besarnya muatan listrik yang mengalir pada rangkaian
adalah Q = It.
2. Persamaan Energi Listrik

Energi listrik adalah energi yang disebabkan oleh mengalirnya muatan listrik
dalam suatu rangkaian listrik tertutup. Energi listrik yang diberikan oleh suatu
sumber dc bertegangan V (Volt) yang mencatu arus I (ampere) selama selang waktu
t (sekon) dinyatakan oleh,
W=Vlt
Karena V = I Ratau I = V/R
maka energi listrik W dapat juga dinyatakan oleh :

W = I2 R t Atau

Keterangan : W = energi listrik (J)


I = arus listrik (A)
R = hambatan listrik (Ohm)
t = waktu (s)

3. Daya Listrik
Daya listrik. Daya listrik baterai V yang mencatu arus I melalui resistor
(hambatan) R dinyatakan oleh :P = W/t Atau P = V l

24
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

Arus listrik I yang mengalir melalui resistor R akan menyebabkan daya yang
dikirim baterai hilang dalam bentuk panas ini disebut daya disipasi, dan dirumuskan
oleh
P = I2 RatauP = V2/R . Jika elemen listrik dengan V1 volt, P1 diberi tegangan V2 volt,
maka karena hambatan listrik elemen tetap diperoleh besar daya disipasinya adalah:

Untuk mengukur energi listrik yang digunakan dalam pemakaian sehari-hari


oleh pelanggan listrik, PLN mengukurnya dengan satuan kWh (kilowatt-hour). 1
kWh = (1 kW) x (1 jam)= (1000 W) x (3600 s) atau 1 kWh = 3,6 x 106 J.
Jika pada alat listrik (lampu) tertera data (label) yang tertulis pada lampu
adalah 60W/220V. Ini berarti daya listrik yang dipakai oleh alat tersebut tepat 100
watt jika tegangan yang diberikan pada alat itu tepat 220 volt. Daya listrik
didefinisikan sebagai energi per satuan waktu, yaitu dalam hal ini adalah sebesar 60
Joule per satu detik.

D Latihan

1. Suatu hambatan 12 Ω dihubungkan dengan baterai. Setelah diukur dengan


amperemeter, ternyata kuat arus yang mengalir adalah 1/2 ampere. Berapakah
nilai tegangan pada baterai tersebut?
2. Kamu diharuskan merancang sebuah rangkaian listrik tertutup yang terdiri dari
sumber daya berupa baterai dan beban berupa lampu pijar. Kabel pada rangkaian
tersebut mampu menghantarkan arus listrik sebesar 2 ampere dan baterai yang
dipakai menghasilkan tegangan sebesar 36 volt. Akan tetapi, lampu pijar pada
rangkaian tersebut hanya dapat menyala jika dialiri listrik sebesar 24 volt
sehingga kamu harus memasang resistor untuk menurunkan tegangan dari baterai.
Berapa besar resistansi yang diperlukan pada resistor yang dipakai?
3. Perhatikan tabel berikut!

25
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

Berdasarkan data pada tabel, hitunglah nilai hambatan listrik! Apakah data pada
tabel menggambarkan hukum Ohm ?

4. Perhatikan gambar berikut !

Jika semua hambatan bernilai 5 Ω, berakah kuat arus listrik yang mengalir pada
hambatan R5 bila titik A-B dihubungkan dengan sumber tegangan sebesar 10 volt
?
5. Seutas kawat tembaga sepanjang 20 cm dihubungkan dengan baterai bertegangan
5 Volt. Berapakah kuat arus listrik yang mengalir pada kawat tersebut ?
6. Sebuah rangkaian memiliki 6 buah arus (I1, I2, I3, I4, I5, dan I6) seperti gambar di
bawah. Besarnya arus masing-masing adalah 6, 5, 3, 4, dan 2 dalam satuan
Ampere (A). Berapakah besarnya arus I6?

7. Perhatikan rangkaian berikut.

Diketahui ε1 = 16 V ε2 = 8 V ε3 = 10 V R1 = 12
ohm R2 = 6 ohm R3 = 6 ohm. Jika hambatan dalam
sumber tegangan diabaikan, berapa kuat arus yang
melalui R2?

8. Perhatikan gambar rangkaian berikut.

26
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

Tentukan daya yang melewati hambatan R3 jika diketahui E 1 = 8V, E2 = 8V, E3 =


2V, R1 = 5Ω, R2 = 1Ω, R3 = 2Ω. R4 = 1Ω, R5 = 5Ω.
9. Sebuah peralatan listrik dipasang pada tegangan listrik sebesar 12 volt dan arus
yang mengalir adalah sebesar 750 mA. Hitunglah besarnya energi listrik yang
dibutuhkan dalam jangka waktu 1 menit ? 
10. Sebuah elemen pemanas listrik yang digunakan untuk memanaskan air memiliki
hambatan 24 ohm dihubungkan dengan sumber tegangan 240 V. Berapa energi
listrik yang dihasilkan oleh pemanas tersebut selama 1 menit ?. 
11. Suatu rangkaian listrik yang memiliki hambatan 4 ohm dialiri suatu arus listrik 8
Ampere selama 30 menit. Tentukan energi yang digunakan dalam satuan Joule,
Kalori dan kWh ? 
12. Sebuah keluarga menggunakan daya listrik 1200 watt selama 400 jam. Jika harga
listrik 1 kWh = Rp 400,- maka berapa biaya yang harus dikeluarkan keluarga
tersebut ? 
13. Jika sebuah lampu pijar tertulis 220 V/100 W. Jika lampu tersebut digunakan
selam 10 jam dalam sehari. Hitunglah berapa biaya listrik yang harus dibayarkan
jika 1 kWh = Rp 1000,- dalam 1 bulan (1 bulan = 30 hari) ? 
14. Sebuah mesin sepeda motor melakukan usaha sebesar 10.000 joule. Jika daya
motor itu 2000 watt, hitunglah waktu yang digunakan ?
15. Solder listrik digunakan pada tegangan 200 volt mengalirkan arus listrik sebesar
0,25 A. Tentukan energi yang digunakan solder listrik dalam 5 menit!

E Daftar Pustaka

Bob Foster. 2014. Akselerasi Fisika 2 untuk SMA/MA kelas XI . Jakarta: Erlangga

27
Bahan Ajar
Kelas XII Semester 2

Giancoli. 2001. Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga


Marthen Kanginan.2007. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

28

Anda mungkin juga menyukai