Anda di halaman 1dari 8

Semester : 3 (Tiga)

Mata Kuliah : Rangkaian Listrik I


Materi Kuliah Ke-1 : Pengantar Kuliah

Ringkasan : Menjelaskan Tentang Pengertian Dasar Listrik, Tegangan, Arus, Daya


dan Energi.

I. Pengertian Dasar Kelistrikan


Listrik merupakan energi yang timbul akibat adanya perpindahan muatan atau muatan
bergerak. Muatan merupakan sifat elektris dari suatu partikel atom, yang diukur dalam
satuan Coulomb (C). Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai muatan listrik adalah
sebagai berikut:
1. Coulomb merupakan satuan untuk muatan. Pada muatan sebesar 1 coulomb (C)
terdapat 1/(1,602 1019) = 6,24 1018 elektron.
2. Berdasarkan hukum konversi muatan, muatan tidak dapat diciptakan atau dihancurkan,
tetapi dapat dipindahkan. Hal ini akan mengakibatkan jumlah muatan pada suatu
sistem akan selalu sama.

Listrik merupakan salah satu bentuk energi sehingga turut dalam Hukum Kekekalan Energi
yang berarti listrik tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi dapat dikonversikan ke
bentuk lainnya. Muatan listrik dengan notasi Q, diambil dari nama Charless Aaugusti de
Coulomb (1736 1806) yang menyatakan bahwa : Satu Coulomb adalah jumlah muatan
listrik yang melalui suatu titik sebesar satu ampere selama satu detik.

II. Tegangan
Untuk memindahkan elektron pada suatu konduktor pada arah tertentu, dibutuhkan tenaga.
Tenaga ini diberikan dari luar dengan memberikan gaya dari luar yang disebut sebagai gaya
gerak listrik (electromotive force atau emf). Gaya gerak listrik ini juga disebut sebagai
tegangan atau beda potensial. Tegangan (V) didefinisikan sebagai perubahan energi
sebesar satu joule yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan sebesar 1 C, yang dapat
dirumuskan dalam suatu persamaan

dW
V= (Volt )
dQ

Di mana
w merupakan energi dalam Joule (J)
q merupakan muatan dalam coulomb (C)

Tegangan listrik dapat dimisalkan dengan tekanan air di dalam menara air. Di atas menara
itu, air disimpan dalam bak air dan dihubungkan dengan pipa melalui suatu keran pembuka
dan penutup. Apabila makin tinggi penempatan bak air makin besar tekanannya, begitu pula
bila makin rendah posisi bak air makin rendah pula tekanan air tersebut. Menurut teori
elektron, jika sebuah benda bermuatan positif kalau benda tersebut kehilangan elektron dan
jika bermuatan negatif kalau benda tersebut kelebihan elektron. Dalam keadaan perbedaan
muatan inilah timbul tenaga/energi potensial yang berada di antara benda-benda tersebut.
Tenaga potensial tersebut dapat menunjukkan kemampuan untuk melaksanakan kerja,
sehingga bila sepotong kawat penghantar dihubungkan di antara kedua benda yang berbeda
muatan tersebut akan menyebabkan terjadinya perpindahan energi di antara benda-benda
itu. Peralihan energi ini akan berlangsung terus menerus selama ada perbedaan tegangan.
Terjadinya beda tegangan disebabkan karena setiap muatan mempunyai tenaga potensial
untuk menggerakan suatu muatan lain dengan cara menarik (untuk muatan yang tidak sama
atau tidak sejenis) atau menolak (untuk muatan yang sama atau sejenis).

Beda tegangan dapat juga dihasilkan dengan memberikan tekanan listrik dari suatu
pembangkit listrik kepada salah satu penghantar. Baterai atau generator dapat bertindak
1
sebagai pompa listrik untuk menghasilkan tegangan di antara dua titik. Satuan untuk
mengukur tegangan ini adalah volt (ditulis dengan notasi huruf V), yang diambil dari nama
seorang sarjana Italia Alessandro Volta (1775 1827). Beda tegangan di antara dua terminal
dapat berubah-ubah, mulai dari seperjuta volt sampai beberapa juta volt. Beda tegangan di
antara terminal-terminal pada PLN ada yang 220 volt, 380 volt, 20 kvolt, 70 kvolt, 150 kvolt,
275 kvolt, dan 500 kvolt. Beda tegangan diantara terminal-terminal aki adalah 6 volt, 12 volt,
24 volt, sedangkan beda tegangan pada terminal baterai umumnya 1,5 volt, dan 3,7 volt.
Tegangan memiliki polaritas, yang menunjukkan referensi nilai tegangan yang lebih tinggi.
Tanda positif menunjukkan nilai tegangan yang lebih tinggi. Tegangan selalu disimbolkan
dengan dua buah titik.

Gambar Polaritas Tegangan

Pada gambar di atas, titik a merupakan titik dengan nilai yang lebih tinggi dibandingkan
dengan titik b. Tegangan dari a ke b disimbolkan dengan V ab. Dengan konfigurasi gambar
1.2, kita juga dapat menyatakan nilai tegangan sebagai nilai relatif dari b ke a (dari titik yang
nilai tegangannya lebih rendah). Vba memiliki nilai yang sama, tetapi dengan polaritas
berbeda

Vab = - Vba

Secara simbol, pada listrik dengan nilai konstan, tegangan disimbolkan V dan pada nilai
yang berubah-ubah secara periodik tegangan disimbolkan sebagai v.

III. Arus
Muatan listrik memiliki karakteristik yang dapat dipindahkan dari suatu tempat ke tempat
lain dengan mengkonversi ke dalam bentuk energi lainnya. Ketika suatu konduktor
dihubungkan ke sumber muatan, maka muatan akan terpacu untuk berpindah. Muatan positif
akan bergerak ke suatu arah dan muatan negatif akan bergerak ke arah lainnya. Banyaknya
muatan yang mengalir dalam suatu waktu tertentu ini disebut sebagai arus listrik. Arah
mengalir muatan disepakati dunia internasional sebagai pergerakan dari kutub positif ke
kutub negatif. Konvensi ini diperkenalkan oleh Benjamin Franklin (1706-1790). Pada
kenyataannya, muatan yang dapat bergerak merupakan elektron, yang bergerak dari kutub
negatif ke kutub postif. Namun, sesuai dengan kesepakatan internasional, maka arus
didefinisikan sebagai aliran dari kutub positif ke kutub negatif.

Gambar Arus Listrik Sebagai Akibat Dari Perpindahan Elektron Di Suatu Konduktor
Arus listrik ini diberi notasi I dalam satuan ampere (A), diambil dari nama Andre Marie
Ampere (1775 1836) menyatakan bahwa : Satuan ampere adalah jumlah muatan listrik

2
dari 6,24 x 1018 elektron yang mengalir melalui suatu titik tertentu selama satu detik. Secara
matematis, arus dirumuskan dalam persamaan sebagai berikut :

dq
I= ( Ampere )
dt

Muatan didapatkan dengan mengintegrasikan persamaan di atas

q= i dt (Coulomb)

Dimana t0 dan t merupakan rentang waktu yang dimana arus tersebut diobservasi.
Secara simbol, pada listrik dengan nilai konstan, arus disimbolkan I dan pada nilai yang
berubah-ubah secara periodik arus disimbolkan sebagai i.

Contoh Soal
1. Berapakah besar muatan yang direpresentasikan oleh 4600 elektron?
Setiap elektron memiliki muatan sebesar -1.602 1019(tanda negatif diberikan
karena elektron merupakan muatan negatif)
4600 elektron akan memiliki muatan sebesar
q = 4600 x (-1,602 1019) = -7,369 1016C

2. Hitunglah muatan yang direpresentasikan oleh 2 juta proton!


Sebuah proton memiliki muatan sebesar +1.602 1019
2 juta proton memiliki muatan sebesar
q = 2.000.000 x (+1,602 1019) = +3,204 1012C

3. Total muatan yang masuk melalui suatu terminal adalah sebesar q = 5t sin 4t mC.
Hitunglah muatan saat t=0.5 s!
dq d
=
dt dt (5t sint +20 tcos 4 t)

Maka pada t=0.5s


i = 5 sin 2+ 10cos 2= 0 + 10= 31.42 mA

Ada 2 macam arus listrik, yaitu arus searah ( dc: direct current) dan arus bolak-balik (ac :
alternating current). Dikatakan arus searah apabila elektron berpindah dalam arah yang
tetap tidak berubah-ubah dan diberi tanda : =
Sedangkan apabila pada saat elektron berpindah terjadi perubahan yang bolak-balik saat
tertentu keatas/kekiri, kemudian kebawah/kekanan kembali keatas/kekiri lagi dan seterusnya
dinamakan arus bolak-balik, dan diberi simbol :

IV. Daya dan Energi


Walaupun arus dan tegangan merupakan variabel dasar dalam rangkaian listrik, mereka
tidak dapat berdiri sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu mengetahui berapa
banyak besar daya listrik yang dapat ditahan oleh suatu peralatan. Sebagai contoh, kita
mengetahui bahwa sebuah lampu dengan daya 60 Watt memiliki pancaran yang lebih tinggi
dibandingkan sebuah lampu dengan daya 20 Watt. Kita juga mengetahui bahwa energi listrik
yang dibayar sesuai dengan seberapa banyak konsumsi energi yang kita pada rentang
waktu tertentu. Maka, dalam analisis rangkaian listrik, kita juga perlu mengetahui nilai daya
dan energi.

3
Daya merupakan rata-rata waktu yang diperlukan untuk menyerap energi. Secara
matematis, daya dapat ditulis sebagai

dw dq
p=
dq dt
p=v . i

4
Dengan
P adalah daya dalam satuan Watt
v merupakan tegangan dalam satuan volt
i merupakan arus dalam satuan ampere

Daya pada persamaan di atas merupakan nilai yang selalu berubah dengan waktu dan
disebut sebagai daya sesaat. Maka, daya yang diserap dari sebuah elemen adalah perkalian
dari tegangan pada elemen tersebut dikalikan dengan arus yang melewati rangkaian
tersebut. Jika suatu daya memiliki nilai negatif, maka dikatakan bahwa peralatan tersebut
menyuplai daya ke dalam rangkaian. Jika suatu daya memiliki nilai positif, maka dikatakan
bahwa peralatan tersebut menyerap daya.

Dalam suatu rangkaian listrik, tanda positif dan negatif dari arus dapat ditentukan dari
konvensi tanda pasif. Konvensi tanda pasif menyatakan bahwa:
1. Apabila arus masuk ke kutub positif dari elemen listrik, maka nilai dayanya menjadi
positif atau elemen tersebut menyerap daya dari rangkaian.
2. Apabila arus masuk ke kutub negatif dari suatu elemen listrik, maka nilai dayanya
menjadi negatif atau elemen tersebut menyuplai daya ke rangkaian.

Gambar Perwujudan Konvensi Tanda Pasif: (A) Daya Positif, Dan (B) Daya Negatif
Hukum konversi energi berlaku pada seluruh rangkaian listrik, sehingga dapat dinyatakan
bahwa jumlah dari daya dalam suatu rangkaian listrik harus berjumlah 0. Dengan kata lain,
maka daya yang disuplai ke dalam rangkaian listrik harus sama besar dengan daya yang
diserap oleh rangkaian listrik.

Daya diserap = -Daya disuplai

Satuan jumlah daya listrik dinamai watt yang dapat menimbulkan tenaga atau energi listrik
dalam waktu tertentu dalam satuan watt detik atau joule atau kWh.

Energi merupakan kapasitas untuk melakukan suatu daya, atau besarnya daya yang
dilakukan pada waktu tertentu. Secara matematis, energi yang diserap oleh suatu elemen
dinyatakan sebagai

t t
w= p dt = vi dt

w=v . i. t

Dengan
W merupakan energi dalam satuan Joule
V merupakan tegangan dalam satuan Volt
I merupakan arus dalam satuan ampere
P merupakan daya dalam satuan Watt
t merupakan waktu

5
Satuan energi adalah Joule, tetapi dalam kaitannya dengan listrik, satuan energi yang pada
umumnya dipakai adalah Watt-hour (Wh)

1 Wh = 3600 Joule

Contoh Soal
1. Sebuah sumber energi memiliki arus konstan sebesar 2 A selama 10 detik untuk
dialirkan ke suatu lampu pijar. Jika 2.3 kJ dikonversikan dalam bentuk energi cahaya
dan kalor, hitunglah tegangan pada lampu pijar!
Total muatan adalah
q = ixt = 2x10 = 20C
Maka tegangan di lampu pijar adalah
w 2,3 x 103
v= = =115 V
q 20

2. Tentukan daya yang diberikan ke dalam elemen pada t=3ms jika arus yang masuk ke
terminal positif diberikan sebagai i = 5 cos 60t A dan tegangan adalah sebesar v=3i!
v = 3i = 15cos60t

p = v x i = 5cos60t . 15cos60t

p = 75cos260t

Pada t =3ms
p = 75 cos2(60 3 103) = 75 cos2 0.18 = 53.48 W

V. Kesimpulan
a) Listrik merupakan energi yang timbul akibat adanya perpindahan muatan atau
muatan bergerak.
b) Muatan merupakan sifat elektris dari suatu partikel atom, yang diukur dalam satuan
Coulomb (C).
c) Pada muatan sebesar 1 coulomb (C) terdapat 1/(1,602 1019) = 6,24 1018 elektron.
d) Tegangan (V) didefinisikan sebagai perubahan energi sebesar satu joule yang
dibutuhkan untuk memindahkan muatan sebesar 1 C.
e) Tegangan listrik diberi notasi V atau E yang diambil dari nama Alexandre Volta (1748
1827).
f) Satuan ampere adalah jumlah muatan listrik dari 6,24 x 10 18 elektron yang mengalir
melalui suatu titik tertentu selama satu detik
g) Arus listrik ini diberi notasi I dalam satuan ampere (A), diambil dari nama Andre Marie
Ampere (1775 1836).
h) Daya yang diserap dari sebuah elemen adalah perkalian dari tegangan pada elemen
tersebut dikalikan dengan arus yang melewati rangkaian tersebut.
i) Energi merupakan kapasitas untuk melakukan suatu daya, atau besarnya daya yang
dilakukan pada waktu tertentu.

VI. Latihan dan Soal


a) Sebuah konduktor mempunyai arus tetap sebebsar 5 A. Berapa elektron yang
melewati suatu titik tetap pada konduktor dalam satu menit?
b) Dalam sebuah rangkaian listrik, energi sebesar 9,25J dibutuhkan untuk
memindahkan 0,5 C dari titik a ke titik b. Berapa beda potensial listrik antara ke dua
titik itu?
c) Sebuah resistor mempunyai beda potensial sebesar 50 V atara terminalnya dan
muatan 120 C per menit melewati sebuah titik tetap. Dalam kondisi ini, dengan laju
berapa energi listrik diubah menjadi panas?

6
d) Energi listrik dikonversikan menjadi panas dengan laju 7,56 kJ/menit dalam motor
listrik yang memiliki kecepatan dilalui muatan sebesar 270 C/menit. Berapa beda
tegangan antara terminal motor listrik?
e) Berapa jumlah elektron yang melewati sebuah titik tetap dalam gerbong kereta 100
kW selama 1 jam, jika tegangan konstan yang digunakan adalah 1500 V?

7
Penyusun : Ir. I Made Ardhika, MT
Pemeriksa : Wahyu Tamtomo Adi, ST, M.Sc

Referensi :
1. Dorf C. Richard, James A. Svoboda: Introduction to Electric Circuit, 3rd Edition,
John Willey & Son, Singapore,1996
2. Hubscher, et al.: Electrical Engineering Basic Technology, Deutsche Gesellschaft fur
Technische Zusammenarbeit (GTZ) Gmbh, 1993
3. Johnson, et al.: Electric Circuit Analysis, 3rd Ed., Prentice-Hall International, Inc.,
111117
4. Joseph A.Edminister, Mahmood Nahvi: Schaums Outlines Teori dan Soal Soal
Rangkaian Listrik Edisi Keempat, Erlangga, 2004
5. Prasetyo Wibowo: RPKPS dan Buku Ajar Rangkaian Listrik, UNJ, 2010
6. Ramdhani, Mohamad: Rangkaian Listrik, Erlangga, 2008

Anda mungkin juga menyukai