» OLEH :
» R.B. MOCH. GOZALI, ST.,MT.
» NIP.132 231 416
» IMPLEMENTASI PROGRAM SP-4
» JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
» PROGRAM-PROGRAM STUDI TEKNIK
» UNIVERSITAS JEMBER
MESIN – MESIN ELEKTRIK SEARAH (DC)
5. Komutator
Komutator berfungsi untuk penyearahan yaitu merubah arus bolak – balik
yang terinduksi dalam konduktor jangkar menjadi arus searah pada
rangkaian beban luar. Komutator dibuat dengan struktur silindris dan
berbentuk
segmen – segmen dari tembaga. Segmen – segmen ini diisolasi satu sama lain
dengan lapisan tipis mika. Setiap segmen komutator terhubung ke konduktor
jangkar dengan riser. (Gbr 5a dan 5b)
Gambar 2.5.a dan b segmen komutator terhubung ke konduktor jangkar
dengan riser. Gambar 2.6. Sikat
• Sikat
Sikat berfungsi untuk mengalirkan arus dari
komutator, biasanya dibuat dari karbon dan
berbentuk block segiempat. Sikat ini
sitempatkan didalam
brush – holders, seperti gambar 6.
BAB III KUMPARAN JANGKAR GENERATOR DC
1. Pole pitch
Jumlah konduktor jangkar perkutub
Contoh : jika terdapat 48 konduktor dalam 4 kutub maka pada
pitch = 48 / 4 = 12
2. Konduktor
Panjang kawat yang terletak dalam medan magnet dan menyebabkan emf
terinduksi.
Contoh : panjang AB atau CD dalam gambar 7
3. Koil atau bagian kumparan (winding element)
Dua buah konduktor yang saling terhubung melalui ujungnya. Coil dapat
merupakan coil lilitan tunggal (gbr 7) dan coil lilitan banyak (gbr 8)
4. Koil span atau coil pitch (Ys)
Jarak yang diukur (dlm slot jangkar) diantara 2 sisi konduktor dlm 1 coil. Jika
coil pitch = pole pitch (seperti coil A gbr 10) dimana pole pitch = 4, maka
kumparan ini disebut “full pitched”. Jika coil pitch < pole pitch (coil B) dimana
coil pitch = ¾ pole pitch, maka kumparan adalah functional – pitched.
Gbr 3.7. Pole pitch Gbr 3.8.Konduktor Gbr. 3.9. Koil atau bagian
kumparan Gbr.10. Koil span
5. Pitch of a winding (Y)
Jarak diantara permulaan dua lilitan yang beruruten
Y = YB – YF untuk kumparan gelung
Y = YB + YF untuk kumparan gelombang
YF = Z dan YB = Z
1 1
P P
Untuk kumparan mundur
YF = dan YB =
Z Z
1 1
P P
12. Penomoran coil dan segmen komutator
– Sisi atas coil ditunjukkan dengan garis penuh dan
nomor konduktor ganjil.
– Sisi bawah coil ditunjukkan dengan garis terputus
dan nomor konduktor genap
– Segmen komutator dinomori secara berurut
• Example
Gambar 3.14.
(a). Slot dan konduktor Komp. Gelung yang dibentangkan.
(b). Hubungan Koil
Pada gambar 15, coil sebelah atas diberi nomor ganjil dan yang
bawah bernomor genap, seperti yang ditunjukkan dari
kumparan gambar 14. Posisi sikat dapat diletakkan dengan
menemukan arah aliran arus di berbagai konduktor. Jika arus
konduktor yang berada dibawah kutub N diasumsikan mengalir
masuk dan konduktor di bawah kutub S mengalir keluar, maka
dengan meletakkan arah yang tepat pada konduktor yaitu
diperoleh batang komutator no 1 dan 9 adalah titik pertemuan
dari emf dan arus mengalir keluar dari konduktor ini dan
ditempatkan juga sikat untuk polaritas positif. Sedangkan
segmen – segmen komutator no 5 dan 13 titik pemisahan dari
emf, sehingga ditempatkan sikat – sikat untuk polaritas
negative. Jika sikat – sikat dengan polaritas yang sama
dihubungkan maka semua konduktor jangkar terbagi dalam 4
jalur parallel (gbr17)
Gambar 3.15. Koil
Gambar 3. 16. satu posisi sikat positif terdapat dua posisi alternative untuk
sikat negative.
Gambar 3. 17. Konduktor Jangkar terbagi dalam 4 jalur parallel
Kesimpulan :
• Jumlah total sikat = jumlah kutub
• Jumlah cabang parallel dalam jangkar = mp
• Jumlah konduktor jangkar yang terhubung seri dalam
setiap cabang parallel adalah z / p
• Jika Ia adalah arus jangkar total, maka arus per cabang
parallel adalah Ia / p
• Emf diantara sikat – sikat positif dan negative sama
dengan emf yang dibangkitkan pada setiap satu cabang
parallel. Jika Z adalah jumlah total konduktor jangkar
dan P adalah jumlah kutub, maka jumlah konduktor
jangkar dalam setiap cabang parallel adalah z / p.
• Jadi emf yang dibangkitkan = (Average emf /
konduktor) X Emf = Eav X
Z Z
P P
13Kumparan gelombang simplex
Tujuan untuk kumparan gelombang adalah :
• YF dan YB berharga ganjil dan mempunyai
tanda yang sama.
• YF dan YB hamper sama dengan pole pitch dan
mungkin dapat sama atau berbeda 2
• Resultant pitch YR = YF + YB
• Komutator pitch YC = YA
• Average pitch harus sebuah integer diberikan
oleh persamaan
Y Y
B F
Z 2
YA = 2 dan YA = P
• Jumlah koil yaitu NC diperoleh dari
persamaan”
PY A 2
NC =
2
V = IL . RL
Ia = Ise = IL
Gambar 26
= ZNvolt
60
Secara umum emf yang dibangkitkan adalah
Eg =ZN .P
60volt A
Gambar 30
Geneator Eksitasi
Terpisah.
Kurva Saturasi
Tanpa Beban
Arus medan If diperoleh dari sumber DC dan dapat
diatur melalui potensiometer.
Persamaan tegangan dc adalah,
ZN p
Eg x Volt .
60 A
Jika kecepatan konstan, persamaan menjadi Eg = K
Saat If meningkat, maka dan Eg juga meningkat,
kutub menjadi jenuh (saturated), sehingga kenaikan If
yang lebih besar akan diikuti kenaikan yang kecil pada
Eg. Keadaan ini ditunjukan pada garis db gambar 30.b
yang cenderung membengkok.
b. Kurva Kejenuhan berbeban / Load Saturation
Cirva (V/If)
Kurva ini menunjukan hubungan antara
tegangan terminal V dan arus medan If, saat
generator dibebani. Kurva dapat diperoleh
dari karakteristik saturasi tanpa beban dan
dengan memperhitungkan pengaruh
demagnetisasi reaksi jangkar dan drop
tegangan jangkar.
Gambar 31. Kurva Kejenuhan berbeban
Gambar 32. Karakteristik dalam dan luar
Pada gambar 31, oa amp-turn medan yang diperlukan
untuk memperoleh tegangan nominal tanpa beban.
Bila kondisi berbeban, tegangan berkurang akibat
pengaruh demagnetisasi reaksi jangkar. Pengurangan
ini dapat diatasi dengan menaikan amp-turn medan
sebesar ac. Sehingga ac = bd. Titik d terletak pada
kurva LS yang menunjukan hubungan antara tegangan
E pada kondisi berbeban dengan amp-turns medan.
Kurva LS paralel dengan ob. Kemudian tegangan V
lebih kecil dari pada tegangan E sebesar IaRa, dimana
Ra tahanan jangkar. Dari titik d garis vertikal de = IaRA.
Titik E terletak pada kurva saturasi beban penuh.
Dengan cara sama kurva saturasi beban penuh Mp
dapat digambar. Segitiga 6 kode disebut sebgai drop
reaction triagle
c. Karakteristik dalam dan luar (Internal dan External
Character)
Pada gambar 32, garis I adalah tegangan tanpa beban
Eo. Tegangan ini akan tetap konstan bila tidak ada
reaksi jangkar dan drop tegangan jangkar. Bila
generator dibebani, maka tegangan jatuh pada harga
E akibat reaksi jangkar. Keadaan ini diplot pada kurva
II dan disebut sebagai karakteritik dalam. Garis oa
menyatakan drop tahanan jangkar. Jika E dikurangi
drop tahanan jangkar maka diperoleh harga tahanan
terminal V. Yang diplot pada kurva III dan disebut
sebagai karakteristik luar.
8.2 Kurva Tanpa Beban untuk Generator Eksitasi Sendiri
OCC atau kurva saturasi tanpa beban untuk generator
shunt atau seri eksitasi sendiri diperoleh dengan jalan
yang sama.
Gambar 33.
Generator Eksitasi Sendiri
kurva antara If dan Eo
Generator digerakan pada kecepatan konstan
oleh perimer mover dan emnf tanpa beban Eo
diukur dengan voltmeter. If dinaikan bertahap
dari nol dengan hasil kurva antara If dan Eo
diperoleh pada gambar 33b. Ari kurva tersebut
dapat disimpulkan bahwa akibat adanya magnet
sisa didalam kutub, emf dapat dibangkitkan
meskipun If = 0.
8.3 Tahanan Kritis Generator Shunt.
Karena magnet sisam, maka emf awal
dibangkitkan dan mencatu kumparan medan
generator. Arus yang melalui koil medan akan
memperkuat magnetisai kutub-kutub. Ini akan
meningkatkan fluks kutub dan selanjutnya
menaikan emf yang dibangkitkan. Penguat
emf dan fluks ini sampai pada titik
keseimbangan di P (gambar 34). Titik P berada
pada garis resistansi/ tahanan kumparan
medan, yaitu
Volt
R
ampere
Gambar 34. Kurva Penguat Emf dan Fluks ini sampai pada titik keseimbangan di P
Tegangan OL bersesuaian dengan titik P
mempresentasikan tegangan maksimum dengan R
sebagai tahanan medan dan OF mempresentasikan
arus medan. Garis OB mempresentasikan harga
tahanan yang lebih kecil dari R. Jika R dinaikan hingga
garis tahanan tidak memotong kurva OCC, seperti garis
OT, maka mesin akan gagal mengeksitasi dan tidak ada
tegangan yang dibangkitkan. Jika garis tahanan berada
pada OC, maka mesin akan tepat untuk dapat
bereksitasi. Harga tahanan yang dipresentasikan oleh
tangen ke kurva disebut sebagai tahanan kritis Rc.
8.4 Kondisi / Syarat untuk membangkitkan generator shunt.
• Kondisi yang perlu untuk membangkitkan generator
eksitasi sendiri adalah:
• Harus ada magnet sisa didalam kutub generator
• Arah putaran generator harus tepat, artinya koil
medan harus tepat terhubung ke jangkaran sehingga
tegangan yang dihasilkan akanmemperkuat emf awal
akibat magnet sisa.
• Jika eksitasi pasa open circuit, tahanan medan shunt
harus lebih besar dari harga tahanan minimum
tertentu yang dibrikan oleh karakteristik dalam.
8.5 Karakteristik Luar
Drop tegangan terminal V diakibatkan oleh
drop tahanan jangkar dan reaksi jangkar
menyebabkan penurunn arus medan If dan
kemudian mengurangi emf yang dibangkitkan.
Untuk memperoleh hubungan antara
tegangan terminal dan arus beban generator
terhubung seperti pada gambar 35 a
Gambar 35
Tegangan Terminal dan Arus Beban Generator Terhubung
Kurva Hubungan antara tegangan Terminal dan Arus Beban
Generator Shunt dieksitasi saat tanpa beban sehingga
memberikan tegangan open circuit + Oa. Kemudian
beban secara bertahap dinaikan. Dari hasil pembacaan
alat ukur, diperoleh kurva karakteristik luar pada
gambar 35b. Bagian ab adalah garis kerja kurva. Titik b
disebut sebagai titik breakdown dimana beban adalah
maksimum = OB. Dititik b, generator mengirimkan arus
yang sangat besar, yaitu lebih besar dari pda arus
normalnya. Jika beban dikurangu pada titik b, arus
beban seharusnya lebih besar dari pada OB. Akan
tetapi akibat drop tahanan jangkar dan reaksi jangkar,
tegangan teminal V turun secara drstis, sehingga arus
beban akan turun = 0A. Jika pada bagian b,d,c dari
kurva, tegnagn terminal V turun lebih cepat dibanding
tahanan beban.
8.6 Generator Seri
Pada Generatorm seri, kumparan medan seri
dengan jangkar (gambar 36) bila Ia meningkat,
fluks dan juga emf meningkat seperti
ditunjukan pada kurva gambar 36.b. kurva Oa
adalah OCC pengaruh reaksi jangkar pada
beban penuh diberikan oleh jarak horisontal a-
b. Jadi titik b berada pada karakteristik dalam.
Jika koordinat bc = gh = drop tegangan
jangkar, maka titik c berada pada karakteristik
luar
Gambar 36
a. Generator seri
b. b. Kurva Oa
Pada beban-beban tinggi , tegangan mulai berkurang akibat reaksi jangkar bila
beban semakin bertambah besar tegangan terminal berkurang sampai nol untuk
beban OD.
Soal.
Open Circuit Charakteristic (OCC) generator dc eksitasi terpisah
pada Rpm adalah sebagai berikut:
Arus Medan` : 0,2 0,4 0,6 1,0 1,2 1,6
EMP (volt) : 30 55 75 90 100 110
115 120
Jika mesin terhubung sebagai generator shunt dan berputar pada
1000 rpm, tahanan medan 100 ohm.
Hitunglah :
Tegangan open cicuit dan arus eksitasi
Tahanan kritis
Tahanan pada tegangan 115 volt.
Penyelesaian
Plot kurva OOC adalah sebagai berikut :
• Gambar open circuit = 100 V, arys eksitasi = 1A
• Garis OT adalah tangen pada bagian awal OOC
yang merepresentasikan tahanan krisis. Dari
titik C harga tahanan kritis
• adalah .
90
150
0,6
• Garis OB mempresentasikan tahanan shunt
pada tegangan 115 volt open circuit.
• Tahanan 115
82,1
1,4
BAB X MOTOR DC
1. Prinsip Motor DC
Motor listrik adalah mesin yang merubah energi
listrik menjadi energi mekanik prinsip kerjanya
didasarkan pada sebuah konduktor yang
membawa arus dan berada dalam medan
magnet, sehingga konduktor mengalami gaya
yang arahnya berdasarkan kaidah tangan kiri
(Gambar 1b.).
Pada gambar 2a dan 2b saat medan magnet
dieksitasi dan konduktor-konduktor jangkar
disuplai dengan arus dari supply utama, maka
konduktor mengalami gaya yang memutar
jangkar. Konduktor-konduktor jangkar dibawah
kutub U diasumsikan membawa arus menjauhi
dan dibawah kutub S mendekati, dengan
menerapkan kaidah tangan kiri maka diperoleh
arah gaya pada setiap konduktor.
2. EMF Lawan atau GGL Lawan
Proses terjadinya EMF Lawan adalah sebagai
berikut :
Bila kumparan jangkar dan kumparan medan
disupply sumber arus searah maka pada
kumparan jangkar mengalir arus searah dan berada
diantara kutub-kutub medan magnet, sehingga
jangkar berputar. Jangkar yang berputar ini berada
dalam medan magnetik, dengan demikian timbul
emf terinduksi yang dihasilkan oleh konduktor-
konduktor jangkar. Arah emf terinduksi ini
diperoleh dengan kaidah tangan kanan yaitu
dalam arah melawan tegangan suplainya sehingga
disebut emf lawan (Eb).
Besarnya emf lawan ini sama seperti emf terinduksi
pada generator yaitu
ZN p
Eg x Volt .
60 A
Psh
• Tsh = 2N
(Nm) N dalam Rps
•
.Psh
• Tsh = 9,55. N dalam Rp
N
Contoh Soal :
4 Sebuah motor dc seri kumparan gelombang 250 V, 4 kutub
mempunyai 78a konduktor pad jangkarnya. Teknan jangkar 0,75
Ohm. Motor enarik arus 40 A. Hitunglah kecepatan dan torsi
jangkar motor bila fluks perkutubnya 25 mWb.
5 Motor shunt 220 V, 4 kautub mempunyai 540 konduktoe
kumapran gelung. Motor menarik arus 32 ampere dari suplai
dan menghasilkan day aouput 5,595 KW. Kumparan medan
menarik arus 1A tekanan jangkjar 0,9 Ohm.dan fluks berkutub
30 mWb. Hitunglah a. Kecepatan b. Torsi yang dihasilkan
6 motor dc seri mengambil arus 40A pada 220 V dan berputar
pada 800 rpm jika tekanan jangkar dan medan masing-masing
0,2 Ohm dan 0,1 Ohm, rugi-rugi besi dan gesekan 0,5 kw,
hitunglah
a). Torsi yang dihasilkan dalam jangkar
b). Daya Output Motor.
5. Kecepatan Motor DC
Dari persamaan tegangan motor dc
Eb = ZN P V Ia.Ra
60 A
60 A Eb
N = Z .P
x
V
60 A
K
ZP
Eb
= K
Persamaan ini menunjukan bahwa kecepatan sebanding dengan
emf lawan Eb dan berbanding terbalik dengan , jadi
N ≈ Eb
• Untuk motor seri
• Misal :N1 = kecepatan pada keadaan 1,
N2 = keadaan 2
• Ia1 = arus jangkar keadaan 1,
Ia2 = keadaan 2
• 1 = fluks perkutub keadaan 1,
2 = keadaan 2
• Dengan menggunakan persamaan diatas
• N1 ≈ dan
• N2 ≈ Jadi
• Eb1
1
• ≈ Eb1
1
N2 Eb2 1
x
N1 2 Eb1
• Untuk motor shunt
• Dalam hal ini persamaan yang sama
memberikan
• N 2 ≈ Eb2 1
x
N1 Eb1 2
• jika 1 = 2 maka
•
» N2 ≈ Eb2
• N1 Eb1
• Contoh Soal :
• Motor dc seri beroperasi pada 800 rpm dengan arus 100A
dari tegangan 230V.tahanan jangkar dan medan masing-
masing 0,15 ohm. Hitung kecepatan bilamana motor
bekerja pada arus 25 A. Asumsikan bahwa fluks pada arus
ini adalah 45 % dari fluks pada 100A.
• Sebuah motor dc shunt mempunyai tahanan jangkar 0,5
ohm dan tahanan medan 115 A. Pada saat beban
kecepatanya 1200 rpm dan arus jangkar 2,5A. Pada saat
beban nominal kecepatan turun menjadi 1120 rpm
tentukan arus dan daya input motor pada saat beban
nominal.
• Sbuah generator shunt mengirimkan daya 50 Kw pada 250
Volt dan 400 rpm. Tahanan jangkar dan medan masing-
masing 0,02 ohm dan 50 ohm. Hitunglah kecepatan mesin
saat operasi sebagai motor shunt dan mengambil 50 Kw
input pada 250 V misal jatuh tegangan sikat adalah 1 volt
persikat.
• 6. Karakteristik motor DC seri
• Karakteristik Ta/Ia
• Dari hubungan persamaan berikut
• Ta ≈ . Ia
• Pada motor dc seri kumparan medan juga
membawa arus jangkar, maka ≈ Ia meningkat
sampai titik saturasi magnetik.
• Dengan demikian sebelum saturasi
• Ta ≈ Ia2
• Pada beban ringan, IA dan kecil. Bila Ia
meningkat, Ta meningkat sebanding denganb
kuadrat arus. Maka kurva Ta/Ia adalah sebuah
parabola seperti gambar 5.
Setelah saturasi tidak tergantung
dari Ia, maka Ta ≈ Ia jadi
karakteristik menjadi garis lurus. Torsi
poros Tsh lebih kecil dari pada torsi
jangkar Ta akibat adanya Atary
Losses.
Jadi di ambil kesimpulan bahwa pada
saat awal sampai satuasi magnetik
motor seri sebanding dengan kuadrat
arus jangkar. Maka dalamkeadaan
dimana torsi starting diperlukan untuk
Gambar 5. Karakteristik Ta/Ia mengangkat beban-beban berat
seperti hoist dan kereta listrik, motor-
motor seri digunakan.
Karakteristik N/Ia
a.
• N ≈
Eb
Gambar 12. Kurva Motor-motor Differential
Performance Curves
Pada gambar 13 ditunjukkan 4 karakteristik dasar motor shunt dan seri yaitu
torsi, arus, kecepatan dan efisiensi yang diplot sebagai fungsi dari daya output
motor.
Gambar 13. Performance Curve
Pada motor shunt mempunyai penurunan kecepatan dari tanpa beban sampai
beban penuh yang kecil, oleh karena itu motor shunt biasa dengan adanya
kenaikan beban. Oleh karena itu, motor seri tidak tepat dipakai pada kecepatan
konstan.
• Contoh Soal.
• 10. Kumparan jangkar type gelung motor DC shunt 4 kutub, 250 volt
mempunyai 120 slot, setiap slot berisi 8 konduktor. Flux perkutub
adalah 20 mWb dan arus ditarik oleh motor sebesar 25 Ampere.
Tahanan jangkar dan medan masing-masing 0,1 Ω dan 125 Ω. Jika rugi-
rugi perputaran 810 W. Hitunglah torsi yang dihasilkan jangkar dan
torsi yang berguna dari mesin ?.
• 11. Sebuah motor shunt kumparan gelombang 6 kutub, 500 V
mempunyai konduktor jangkar 1200 dan flux perkutub 20 mWb.
Tahanan jangkar dan medan masing-masing 0,5Ω dan 250Ω.
Berapakah kecepatan dan torsi jangkar yang dihasilkan oleh motor
saat menarik arus 20 A dari suplai ? Abaikan reaksi jangkar. Jika rugi-
rugi magnetik dan mekanik 900 W. Hitunglah :
• Torsi yang berguna ?.
• Output dalam Kw ?
• Efisiensi pada beban ini ?.
• DAFTAR PUSTAKA
• Anderson, L.R., 1981,’Electric Machines And Transformers”, Reston Publishing Company, Inc. Reston
Virginia.
• Bimbhra, PS., 1980,’ Generalized Teory of Electrical Machines”, Khanna Phublishers,2-B, Nath Market, Nai
Sarah, Delhi.
• Chapman,J.s.,1985, Electrica Machinery Fundamentals”, McGraw-Hill Book Company, Singapore.
• Fitzgerald,A.E., and Higginbotham, D.E, 1957,” Basic Electrical Engineering”, Second Edition, McGraw_Hill
Book Company, Inc, Kogakusha Company, Ltd, Tokyo.
• Fitgerald, A.E., dkk., 1985,” Electic Machinery”, Fourth Eidition, McGraw-Hill Book Company, Singapore.
• Langsdorf,S.A.,” Principle of Direct Current Machines”, Fourth Edition, McGraw_Hill Book Company.
• Langsdorf,S.A.,” Theory Of Alternating Current Machines”, Second Edition, McGraw_Hill Book Company.
• Lindsay,J.F, and Rashid,M.H., 1986, “Electromechanics and Electrical Machinery”, Prentice Hall, Inc.,
Englewood Clifs, New Jersey.
• Lloyd, T.C., 1969,”Electric Motors and Their Aplication”, John Wiley & Sons, New York.
• Nasar, S.A., 1979,” Electromechanics And Electric Machines”’ John Wiley& Sons, New York.
• Puchstein, A.F., dkk 1960, “ Alternating Current Machines”, Third Edition, John Wiley & Sons, Inc., New York.
• Richardson, V.D., 1980,” Hand Book of Rotating Electric Machinery”, Publishing, Company Inc., Virginia.
• Say, M.G., 1971,” Introduction to Unified Theory of Electromechanic Machines”, Pitman Publishing Ltd,
London.
• Siskind., 1986, “ Electrical Machiners”, Second Edition, McGraw-Hill Kogakusha, Ltd, Tokyo.
• Still, A., And Siskind, C.S, 1954,” Element of Electrical machines Design”, Third Edition, McGraw-Hill Book
Company, Inc. Koghasuha Company, Ltd. Tokyo.
• Theraja, B.L., 1984,” Electrical Technology”, Publication Division of Nirja Construction & Development Co(P)
Ltd., Ram nagar, New Delhi.
• Timbie, W.H., 1946,” Industial Electricity Direct Current Pratice”, Second Edition, John Wiley & Sons , Inc.,
New York.
• Veinot, G.C., and Martin, E.J., 1987,” Fractional and Subfractional Horse Power Electric Motors”, Fourth
Edition, Mc-Graw Hill Book Company, Inc., Singapore.
• Wallace, G.a., 1955,” Principles and Practice of Electrical Engineering”, McGraw-Hill Book Company Inc.,
NewYork