Anda di halaman 1dari 3

Motor DC Sumber Daya Terpisah (Separately Excited DC Motor)

Pada Motor DC jenis sumber daya terpisah ini, sumber arus listrik untuk kumparan medan
(field winding) terpisah dengan sumber arus listrik untuk kumparan angker (armature coil)
pada rotor seperti terlihat pada gambar diatas ini. Karena adanya rangkaian tambahan dan
kebutuhan sumber daya tambahan untuk pasokan arus listrik, Motor DC jenis ini menjadi lebih
mahal sehingga jarang digunakan. Separately Excited Motor DC ini umumnya digunakan di
laboratorium untuk penelitian dan peralatan-peralatan khusus.

Motor DC tipe Shunt (Shunt DC Motor)


Motor DC tipe Shunt adalah Motor DC yang kumparan medannya dihubungkan secara paralel
dengan kumparan angker (armature winding). Motor DC tipe Shunt ini merupakan tipe Motor
DC yang sering digunakan, hal ini dikarenakan Motor DC Shunt memiliki kecepatan yang
hampir konstan meskipun terjadi perubahan beban (kecepatan akan berkurang apabila
mencapai torsi (torque) tertentu). Karena Kumparan Medan dan Kumparan Angker
dihubungkan secara paralel, maka total arus listrik merupakan penjumlahan dari arus yang
melalui kumparan medan dan arus yang melalui kumparan angker.

Kecepatannya dapat dikendalikan dengan memasangkan sebuah resistor/tahanan secara seri


dengan kumparan medan ataupun seri dengan kumparan angker. Jika resistor/tahanan tersebut
dipasangkan secara seri dengan kumparan medan maka kecepatannya akan berkurang,
sedangkan apabila resistor/tahanan tersebut dipasangkan secara seri dengan kumparan angker
maka kecepatannya akan bertambah.
Motor DC tipe Seri (Series DC Motor)
Motor DC tipe Seri atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Series DC Motor ini adalah
Motor DC yang kumparan medannya dihubungkan secara seri dengan kumparan angker
(armature winding). Dengan hubungan seri tersebut, arus listrik pada kumparan medan adalah
sama dengan arus listrik pada kumparan angker. Kecepatan pada Motor DC tipe seri ini akan
berkurang seiring dengan penambahan beban yang diberikan pada motor DC tersebut. Motor
DC jenis ini tidak boleh digunakan tanpa ada beban yang terpasang karena akan berputar cepat
tanpa terkendali.

Motor DC tipe Kompon (Compound DC Motor)


Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri
dengan gulungan dinamo (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 6. Sehingga, motor
kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi
persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri),
makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh,
penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek,
sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok.

Motor DC Jenis Compound Motor jenis ini menggunakan lilitan seri dan lilitan shunt, yang
umumnya digabung sehingga medan-medannya bertambah secara komulatif. Hubungan
dualilitan ini menghasilkan karakteristik pada motor medan shunt dan motor medan seri.
Kecepatan motor tersebut bervariasi lebih sedikit dibandingkan motor shunt, tetapi tidak
sebanyak motor seri. Motor dc jenis compound juga mempinyai torsi starting yang agak besar,
jauh lebih besar daripada motor jenis shunt, tapi lebih kecil dibandingkan jenis seri.
Keistimewaan gabungan ini membuat motor compound memberikan variasi penggunaan yang
luas.

Ada dua buah tipe Motor jenis kompon, yaitu : Motor kompon panjang dan Motor kompon
pendek. Bila motor seri diberi penguat shunt tambahan seperti gambar diatas disebut motor
kompon shunt panjang dan jika motor shunt diberi tambahan penguatseri
seperti gambar diatas disebut motor kompon shunt pendek.Tujuan dari pembuatan rangkaian
Motor kompon ini adalah mendapatkan keunggulan yang ada dari masing-masing tipe. Torsi
yang besar dari Motor DC tipe seri dan regulasi tegangan yang baik dari tipe shunt
1. Motor Kompon Panjang

2. Motor Kompon Pendek

Pengertian Ia dan If
If = arus medan penguatan bebas (ampere)

Ia = arus jangkar (ampere)

Anda mungkin juga menyukai