Anda di halaman 1dari 31

16034302

TEKNIK TENAGA LISTRIK


Generator AC
/Alternator
Yuliyanto Agung Prabowo

Teknik Elektro
FTI-ITATS
Pengertian Generator AC
• Generator AC (Alternating Current)
atau biasa disebut sebagai Alternator
atau Generator Singkron adalah
suatu sistem yang menghasilkan tenaga
listrik dengan masukan tenaga mekanik
• Berfungsi untuk mengubah tenaga
mekanik menjadi tenaga listrik.
Bagian Utama Alternator
Bagian dan Struktur Generator AC
Prinsip Kerja
Prinsip Kerja
Jenis Jenis Generator Arus Bolak-balik(Alternator)
a. Generator arus bolak-balik 1 fasa
b. Generator arus bolak-balik 3 fasa
Generator 1 fasa
 Kecepatan rotor dan frekuensi dari tegangan
yang dibangkitkan berbanding secara
langsung.
• Generator AC dengan dua kutub, dan
dimisalkan hanya memiliki satu lilitan yang
terbuat dari dua penghantar secara seri,
yaitu penghantar a dan a’.

Diagram Generator AC Satu Fasa Dua Kutub


Generator 3 fasa
 Kecepatan rotor dan frekuensi dari tegangan
yang dibangkitkan berbanding secara
langsung.
• Generator AC dengan dua kutub dengan 3
fasa.
• Terdapat tiga belitan yang masing-masing
terpisah sebesar 120 derajat listrik dalam
ruang sekitar keliling celah udara.
• Masing-masing lilitan akan menghasilkan
gelombang Fluksi sinus satu dengan lainnya
berbeda 120 derajat

Diagram Generator AC Tiga Fasa Dua Kutub


Generator 3 fasa
• Masing-masing lilitan akan menghasilkan
gelombang Fluksi sinus satu dengan lainnya
berbeda 120 derajat
Prinsip Generator 3 Fasa
Karakteristik Generator AC
Medan magnet pada generator dapat dibangkitkan dengan dua cara
yaitu :
- Magnet Permanen
- Magnet Remanen
Generator listrik dengan magnet permanen sering juga disebut
magneto dynamo. Karena banyak kekurangannya, maka sekarang jarang
digunakan.
Sedangkan generator dengan magnet remanen menggunakan medan
magnet listrik, mempunyai kelebihan-kelebihan yaitu :
- Medan magnet yang dibangkitkan dapat diatur
Kecepatan Putar Generator Sinkron

Frekuensi elektris yang dihasilkan generator sinkron adalah sinkron


dengan kecepatan putar generator. Rotor generator sinkron terdiri atas
rangkaian elektromagnet dengan suplai arus DC. Medan magnet rotor
bergerak pada arah putaran rotor. Hubungan antara kecepatan putar
medan magnet pada mesin dengan frekuensi elektrik p ada stator
adalah:

yang mana:
nr .p
fe  fe = frekuensi listrik (Hz)
nr = kecepatan putar rotor = kecepatan
120 medan magnet (rpm)
p = jumlah kutub magnet
 Oleh karena rotor berputar pada kecepatan yang sama dengan medan
magnet, persamaan diatas juga menunjukkan hubungan antara kecepatan
putar rotor dengan frekuensi listrik yang dihasilkan.

 Agar daya listrik dibangkitkan tetap pada frekuensi 50Hz atau 60 Hz, maka
generator harus berputar pada kecepatan tetap dengan jumlah kutub
mesin yang telah ditentukan.
 Sebagai contoh
 Untuk membangkitkan 60 Hz pada mesin dua kutub, rotor arus berputar
dengan kecepatan 3600 rpm.
 Untuk membangkitkan daya 50 Hz pada mesin empat kutub, rotor harus
berputar pada 1500 rpm.
• Alternator tanpa beban
Dengan memutar alternator pada kecepatan sinkron dan rotor diberi arus medan (IF), maka
tegangan (Ea ) akan terinduksi pada kumparan jangkar stator. Bentuk hubungannya diperlihatkan
pada persamaan berikut.

Ea = c.n.
yang mana:
c = konstanta mesin
n = putaran sinkron
 = fluks yang dihasilkan oleh IF
Dalam keadaan tanpa beban arus jangkar tidak mengalir pada stator, karenanya tidak
terdapat pengaruh reaksi jangkar. Fluks hanya dihasilkan oleh arus medan (IF). Apabila arus
medan (IF) diubah-ubah harganya, akan diperoleh harga Ea seperti yang terlihat pada kurva
sebagai berikut.
Karakteristik tanpa beban generator sinkron
Alternator Berbeban
Dalam keadaan berbeban arus jangkar akan mengalir dan mengakibatkan
terjadinya reaksi jangkar. Reaksi jangkar besifat reaktif karena itu dinyatakan
sebagai reaktansi, dan disebut reaktansi magnetisasi (Xm ). Reaktansi pemagnet
(Xm ) ini bersama-sama dengan reaktansi fluks bocor (Xa ) dikenal sebagai
reaktansi sinkron (Xs) . Persamaan tegangan pada generator adalah:
Ea = V + I.Ra + j I.Xs
Xs = Xm + Xa
yang mana:
Ea = tegangan induksi pada jangkar
V = tegangan terminal output
Ra = resistansi jangkar
Xs = reaktansi sinkron
Alternator Berbeban
Dalam keadaan berbeban arus jangkar akan mengalir dan mengakibatkan
terjadinya reaksi jangkar. Reaksi jangkar besifat reaktif karena itu dinyatakan
sebagai reaktansi, dan disebut reaktansi magnetisasi (Xm ). Reaktansi pemagnet
(Xm ) ini bersama-sama dengan reaktansi fluks bocor (Xa ) dikenal sebagai
reaktansi sinkron (Xs) . Persamaan tegangan pada generator adalah:
Ea = V + I.Ra + j I.Xs
Xs = Xm + Xa
yang mana:
Ea = tegangan induksi pada jangkar
V = tegangan terminal output
Ra = resistansi jangkar
Xs = reaktansi sinkron
Penggunaan Generator

PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)


Pada PLTA generator di gerakkan oleh tenaga
air.

Cara kerjanya yaitu air ditampung pada sebuah


dam dan dialirkan melalui pipa ke turbin
generator dan memutar turbin tersebut,
sehingga generator bekerja.
2. Pada pembangkit listrik tenaga angin,
kincir angin dihubungkan ke turbin
generator.

Bagaimana cara kerjanya? Ketika kincir


berputar ditiup angin, turbin juga ikut
berputar dan menggerakkan generator.
Contoh

Penyelesaian
Ea = V + I.Ra + j I.Xs ~> Xs = Xm + Xa

Ea = V + I.(Ra + jXs) ~> Zs = Ra + jXs

Ea = V + I.Zs
Penyelesaian
(1) P=VI ~> I = P/V = 50.000/550 = 90.9 Ampere
Zs = V/I = 500 / 90.9 = 3.12 Ω
Zs = Ra + jXs ~ > Xs = 3.08 Ω
(2) a. Factor Daya 1
V = 550 + j0
I = 90.9(1 + j0)
Zs = 0.48 + j 3.08
Ea = V + I.Zs = (550 + j0) + 90.9 (1+ j0)(0.48 + j 3.08)
= 593.6 + j270 = 640 Volt
Penyelesaian
(2) b. Factor Daya 0,8 ( tertinggal)
V = 550 + j0
I = 90.9(0.8 + j0.6)
Zs = 0.48 + j 3.08
Ea = V + I.Zs = (550 + j0) + 90.9(0.8 + j0.6)(0.48 + j 3.08)
= 754 Volt
Kerjakan
Alternator 1 phase, 4 kutub 60 Hz, 100KVA 500 V mempunyai tahanan jangkar 0.5. Jika arus
medan 5 A menghasilkan arus jangkar 150 A pada hubung singkat dan GGL 400 V pada keadaan
tanpa beban. Carilah presentase pada beban penuh saat:
a. Faktor Daya 1
b. Faktor Daya 0.8 (lagging)
c. Faktor Daya 0.7 (lagging)
Contoh

Penyelesaian
Ea = V + I.Ra + j I.Xs ~> Xs = Xm + Xa

Ea = V + I.(Ra + jXs) ~> Zs = Ra + jXs

Ea = V + I.Zs
Penyelesaian
Kerjakan
Alternator 1 phase, 4 kutub 60 Hz, 80KVA 550 V mempunyai tahanan
jangkar efektif 0.4. Jika arus penguat medan 5 A menghasilkan GGL 400 V
pada keadaan cirkuit terbuka dengan arus jangkar 170 A pada hubung
singkat. Carilah kecepatan putar generator dan % pengaturan pada saat
beban penuh dimana faktor daya 0.7 (tertinggal)
Contoh
Alternator 3 phase, 4 kutub 60 Hz, 600 KVA 3300 V mempunyai 25 % reaktansi
dan tahanan diabaikan.Jika faktor daya 0.8 tertinggal dalam keadaan beban
penuh, berapa GGL yang dibangkitkan alternator tersebut.

Penyelesaian
Ea = V + I.Ra + j I.Xs ~> Xs = Xm + Xa

Ea = V + I.(Ra + jXs) ~> Zs = Ra + jXs

Ea = V + I.Zs
Penyelesaian
Kerjakan
Alternator 3 phase, 4 kutub 60 Hz, 600 KVA 3300 V mempunyai reaktansi sinkron 4. 3
ohm dan tahanan 0.7 0hm .Jika faktor daya 0.8 tertinggal dalam keadaan beban penuh,
berapa kecepatan putar generator dan GGL yang dibangkitkan alternator tersebut.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai