MAGNETIK
DISUSUN OLEH :
NIM : 210204501020
KELAS : PTE 01
FAKULTAS TEKNIK
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang berjudul
Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusu nan makalah ini,
maka penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Muh. Nasir Malik,
M.T. Sebagai dosen pembimbing Mata kuliah Instalasi Listrik Tenaga, Orang tua
penulis yang banyak memberikan dukungan baik moril maupun materil, Dan Semua
pihak yang tidak dapat penulis sebut satu per satu yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
BAB II
BAB III
A. Kesimpulan .......................................................................................................
B. Saran .................................................................................................................
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Motor induksi tiga fasa banyak digunakan oleh dunia industri karena
memiliki beberapa keuntungan. Penggunaan motor induksi dipilih karena
mempunyai sifat mudah dioperasikan dan tidak menimbulkan polusi suara
dibanding dengan penggunaan tenaga motor diesel atau motor bakar. Motor
induksi digunakan untuk menggerakkan beban atau sebagai penggerak
pengangkatan beban. Mesin beban seperti mesin bubut, mesin skrap, dan
mesin pemotong. Motor induksi yang sering digunakan adalah motor induksi
3 fasa. Motor ini memiliki kelebihan dari segi teknis dan segi ekonomis. Segi
teknis, motor ini memiliki daya yang besar, konstruksi yang sederhana, kokoh
dan perawatannya yang mudah, sedangkan dari segi ekonomis motor ini
memiliki harga yang murah sehingga motor induksi mulai menggeser
penggunaan motor dc dalam dunia industri.
Motor induksi banyak menimbulkan drop tegangan (flicker) dan
memiliki arus awal (starting) yang besar (5–7 kali Inominal). Hal ini akan
menyebabkan drop tegangan yang besar pada pasokan tegangan PLN. Motor
dengan daya kecil, arus starting tidak terlalu berpengaruh terhadap drop
tegangan, sedangkan untuk motor dengan daya yang lebih besar akan
menyebabkan drop 3 tegangan yang besar pula dan menurunkan kualitas
listrik yang berpengaruh pada penerangan yang berkedip serta hentakan motor
yang mengakibatkan motor cepat rusak, Selain itu untuk motor berdaya besar,
waktu berhenti putaran motor relatif lama dan hal ini menyebabkan proses
produksi di industri mengalami penurunan (Isna Joko Prakoso, Agung
Warsito, dan Tejo Sukmadi, 2012).
Pada motor induksi sering juga dibutuhkan proses menghentikan
putaran motor dengan cepat, seperti yang ada pada konveyor, dan lift.
Pengereman juga sangat diperlukan pada saat emergency agar dapat
mengurangi resiko kecelakaan kerja. Salah satu pendekatan yang digunakan
untuk meningkatkan efisiensi energi pada saat dilakukan pengereman adalah
dengan membuat medan agnetic motor stasioner, keadaan tersebut
dilaksanakan dengan menginjeksikan arus searah pada kumparan stator motor
induksi tiga fasa setelah hubungan kumparan stator dilepaskan dari sumber
tegangan suplai arus bolak-balik. Metode ini dikenal dengan dynamic braking
(pengereman dinamik). Pengereman secara dinamik akan menghasilkan
pengereman yang halus dan dapat mengurangi rugi mekanis. Lama waktu
penginjeksian dan besar arus DC yang diinjeksikan pada saat pengereman
akan sangat berpengaruh untuk menghasilkan pengereman yang cepat dan
efisien.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
Adapaun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1) Sebagai bahan belajar kedepan
2) Sebagai penyelesaian tugas Mata Kuliah Instalasi Listrik Tenag
BAB II
ISI
2. Kontaktor Magnet
a) Coil
1) Penerangan
2) Pemanas
Push buttom disebut juga saklar tekan atau tombol tekan, bekerja pada
saat tombol ditekan akan merubah menjadi tertutup NC. Berdasarkan jenis
kontaknya terdiri dari singel kontak dan double contak
Time delay adalah saklar penunda waktu yang digunakan sebagai alat
bantu sistem kendali. Terminal source (power) terdapat pada nomer 2-7,
dan kontak NO pada terminal 1-3 dan 6-8 dan kontak NC terdapat pada
terminal 1-4 dan 5-8. Penggunaan timer dalam rangkaian kontrol ada juga
berbeda penggunaannya, sehingga ada beberapa timer yang tidak memiliki
coil dan hanya meiliki kontak NO dan NC saja, tetapi jenis ini harus selalu
dihubungkan ke kontaktor agar timer dapat dibantu oleh coil yang ada
pada kontaktor Timer digunakan untuk pengontrolan motor secara
semiotomatis atau otomatis
Thermal Overload Relay terdiri dari tiga kata yaitu Thermal yang
berarti suhu/panas, Overload yang berarti Beban lebih dan Relay yang
berarti Pemutus. Jadi kalau kita gabungkan Thermal Overload Relay
adalah suatu alat pemutus dengan prinsip adanya panas diakibatkan
adanya beban lebih. nah begitulalah kira-kiranya. Untuk lebih jelasnya
Thermal Overload Relay (TOR) adalah alat yang digunakan untuk
mengamankan motor listrik 3 fasa dari beban lebih atau overload, yang
biasanya disebabkan oleh pembebanan motor yang terlalu besar atau berat.
Dengan kata lain melebihi kemampuan maksimal motor dalam
mengangkat beban. pembebanan yang berlebih ini mengakibatkan motor
berhenti mendadak tapi arus listrik masih tetap mengalir. Ilustrasinya
seperti ini manusia hanya sanggup mengangkat beban seberat 60 kg, tetapi
dipaksa mengangkat 100 kg, apa akibatnya ?!! sang manusia itu pasti
kelelahan. oleh karena itu dibutuhkan alarm sebagai tanda/pengaman
apabila jika melebihi kapsitas daya angkat maka alarm akan bekerja.TOR
bekerja berdasarkan pendeteksi panas/thermal yang diakibatkan arus yang
mengalir pada elemen bimetal yang terdapat pada TOR. Thermal
Overload Relay dipasang Secara seri terhadap motor (kumparan-kumparan
motor).
B. Sistem Pengendali
1. Kendali Manual
3. Kendali Otomatis
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motor listrik 3 fasa adalah motor yang bekerja dengan memanfaatkan
perbedaan fasa pada sumber untuk menimbulkan gaya putar pada bagian
rotornya. Adapun komponen-koponen pendukung Motor listrik 3 fasa, yaitu:
Thermal Overload Relay (TOR) atau OL, Penunda Waktu (Time Delay), Push
Buttom (Tombol Tekan), Kontaktor Magnet, Pengaman Instalasi Tenaga Listrik.
Adapun system kendai yang bisa di gunakan yaitu: Kendali Otomatis, Kendali
Semi Otomatis, Kendali Manual
B. SARAN
Diharapkan kepada para pembaca untuk tidak hanya berpatok pada satu
referensi. Dalam makalah ini juga saya yakin masih ada banyak kekurangan.
Oleh karena itu kepada para pembaca untuk mengkritik dan memberikan
masukan, agar penulis bisa memperbaiki.
Daftar Pustaka
https://www.edukasikini.com/2019/05/pengertian-motor-listrik-3-fasa-dan.html?m=1
https://gurulistrikkeren.blogspot.com/2017/05/bahan-bahan-untuk-
pengontrolanlistrik.html?m=1
https://docplayer.info/30508689-Bab-i-prinsip-kerja-sistem-kendali-elektromagnetik-
padabab-ini-akan-membahas-prinsip-kerja-sistem-pengendali-elektromagnetik-
yangmeliputi.html?
_gl=1*i41h1q*_ga*QjJzc1JCLWlRTHBndXJvdmJUV09RZ1lUbUM4ckt6OG
ZFOGVaYll2X2phTDNIUF8tSmJWSUNGMlJ5ZlFzZjRaNw..
Tugas
1. Jelaskan apa saja ketentuan umum perlengkapan listrik sesuai PUIL 2000!
Jawab
1) Pada pelat nama setiap motor harus terdapat keterangan atau tanda
mengenai hal
berikut:
Nama pembuat;
Tegangan pengenal;
Arus beban pengenal;
Daya pengenal;
Frekuensi pengenal dan jumlah fase untuk motor arus bolak-balik;
Putaran per menit pengenal;
Suhu lingkungan pengenal dan kenaikan suhu pengenal;
Kelas isolasi;
Tegangan kerja dan arus beban penuh sekunder untuk motor induksi rotor
lilit;
Jenis lilitan : shunt, kompon, atau seri untuk motor arus searah;
Daur kerja.
2) Setiap motor dan lengkapannya yang hendak dipasang harus dalam keadaan
baik serta dirancang dengan tepat untuk maksud penggunaannya dan sesuai
dengan keadaan lingkungan tempat motor dan lengkapan tersebut akan
digunakan. (5512, puil 2000)
3) Motor harus tahan tetes, tahan percikan air, tahan hujan, kedap air, atau
memiliki
kualitas lain yang sesuai dengan keadaan lingkungan tempat motor itu
hendak
dipasang. (5513, puil 2000)
4) Motor terbuka yang mempunyai komutator atau cincin pengumpul, harus
ditempatkan atau dilindungi sedemikian rupa sehingga bunga api tidak dapat
sesuai dengan maksud dan daerah penggunaannya. Kabel fleksibel hanya dapat
digunakan untuk:
b) Kabel fleksibel tidak boleh digunakan dalam hal: (5213, puil 2000)
2.1.1 Umum
ternak dan keamanan harta benda dari bahaya dan kerusakan yang bisa ditimbulkan
oleh
Catatan:
Manusia dan ternak harus dihindarkan/diselamatkan dari bahaya yang bisa timbul
karena
sentuhan dengan bagian aktif instalasi (sentuh langsung) dengan salah satu cara
seperti
berikut ini :
b). membatasi arus yang dapat mengalir melalui badan sampai suatu nilai yang lebih
kecil
sentuhan dengan bagian konduktif terbuka dalam keadaan gangguan (sentuhan tak
b). membatasi arus yang dapat mengalir melalui badan sampai suatu nilai yang lebih
kecil
gangguan yang sangat mungkin menyebabkan mengalirnya arus melalui badan yang
bersentuhan dengan bagian konduktif terbuka, yang nilai arusnya sama dengan atau
lebih
Catatan;
Untuk mencegah sentuh tak langsung penerapan metode ikatan penyama potensial
adalah
2.1.4 Instalasi listrik harus disusun sedmikian rupa sehingga tidak ada resiko
tersulutnya
bahan yang mudah terbakar karena tingginya suhu atau busur api listrik. Demikian
pula tidak
akan ada resiko luka bakar pada manusia maupun ternak selama perlengkapan listrik
2.1.4.1 Manusia atau ternak harus dihindarkan dari/diselamatkan dari cedera, dan
hartabenda diamankan dari kerusakan karena suhu yang berlebihan atau stres
elektromagnetis karena arus lebih yang sangat mungkin timbul pada penghantar
aktif.
2.1.5. Proteksi dari arus gangguan
2.1.5.1 Penghantar, selain penghantar aktif, dan bagian lain yang dimaksudkan
untuk
Catatan:
a) perhatian khusus harus diberikan pada arus gangguan bumi dan arus bocoran;
b) untuk penghantar aktif yang memenuhi 2.1.4.1 terjamin proteksinya dari arus
lebih yang
2.1.6.1 Manusia atau ternak harus dicegah dari cedera dab harta benda harus
dicegah dari
setiap efek yang berbahaya akibat adanya gangguan antara bgian aktif dari sirkit
yang
12
2.1.6.2 Manusia dan ternak harus dicegah dari kerusakan akibat adanya tegangan
yang
berkelebihan yang mungkin timbul akibat sebab lain (misalnya, fenomena atmosfir
atau