Motor
Bagaimana Cara Membaca Nameplate Motor? – Nameplate pada motor mempunyai informasi
umum seperti daya, tegangan, arus nominal, frekuensi. Setiap pabrikan motor mempunyai informasi
yang variatif. Sehingga, nameplate motor yang satu mempunyai informasi effiesiensi, sedangkan yang
lain bisa saja tidak.
Informasi data sebuah motor yang tertera di nameplate sangat penting sebagai acuan seorang teknisi
untuk:
mengatur berapa besar proteksi yang harus dipasang.
melihat sumber tegangan dan maksimum ampere yang dapat dilewati.
berapa power / kekuatan yang bisa dilakukan oleh motor tersebut.
Daya motor akan berubah (tidak sesuai yang ada di nameplate, walaupun tidak terlalu signifikan), hal
ini disebabkan:
motor di couple atau dipasang vanbelt?
ketinggian motor dari tanah?
pemasangan motor secara horizontal atau vertikal?
alignment pada motor.
Agar semua informasi dapat diketahui, dibutuhkan datasheet motor tersebut. Pabrikan yang baik akan
menyediakan datasheet tersebut.
> Hz: 50
Indonesia menggunakan 50 Hertz. Hal ini perlu dicantumkan karena ada negara yang menggunakan
frekuensi 60 Hz.
> Amp’s: 70 Ampere
Nilai arus nominal atau arus maksimum atau full load ampere yang dapat dilalui oleh motor tersebut.
Sehingga, jika ada arus yang melebihi nilai tersebut, motor akan terbakar. Walaupun, pabrikan
memberikan toleransi 3%-5% untuk nilai tersebut, sebaiknya sebisa mungkin tidak melebihi nilai
tersebut, dan jika harus melebihi, gantilah motor dengan yang arus nominal lebih besar.
* Arus nominal adalah arus maksimum. Jadi, kalo ada kalimat ‘arus nominal’, itu berarti arus maksimum
ya.
> Output: 50 HP / 37 KW
Output daya yang dihasilkan oleh motor tersebut. Jika, effisiensi motor tersebut adalah 80%. Maka
input daya yang harus masuk ke motor tersebut adalah
(100/80) * (37000) = 46250 (46,250 KW)
karena eff 80%, maka tidak semua energi listrik berubah menjadi energi mekanik, ada yang berubah
menjadi energi panas, ada yang disebakan karena gesekan motor.
> RPM: 2940 dan Poles: 2
Contoh : hitung kecepatan putar motor 4 poles/kutup jika motor dioperasikan dengan frekuensi 50 hz.
ns = (120. F)/ P = (120 . 50)/ 4 = 1500 rpm
Contoh : hitung slip motor jika diketahui kecepatan motor 1420 rpm. Dengan kecepatan sinkron yang sama dengan hasil
diatas.
% slip = ((ns - n)/ ns) x 100 = ((1500 - 1420)/ 1500)x 100 = 5 %
Menghitung arus/ampere motor ketika diketahui daya(watt), tegangan(volt), dan faktor daya(cos φ).
Contoh. Hitung besarnya arus(ampere) motor dengan daya 1 kw dan tegangan 220V dengan faktor daya 0,88.
I = P / V. Cos φ.....P = 1 kw = 1000 watt
I = 1000/(220 . 0,88) = 5 Ampere
Menghitung daya motor 3 phasa ketika diketahui arus, tegangan, dan faktor daya.
Contoh. Hitung daya motor induksi 3 phasa yang memiliki arus 9,5 A dengan tegangan 380V dan faktor daya/ cos φ 0,88.
P = √3 .V. I . cos φ = 1,73 . 380 . 9,5 . 0,88 = 5495 watt atau dibulatkan jadi 5,5 KW.
Contoh. Dengan daya input motor 5 KW dan daya output 4,5 KW. Hitung efisiensi daya pada motor tersebut.
ᶯ = (Pout / P)x 100% = (4500/5000)x 100% = 90 %
Menghitung daya semu motor (VA)
Pada motor 1 phasa
S (VA) = V . I
Pada motor 3 phasa
S = √3 . V . I
Menghitung torsi motor jika diketahui daya motor dan kecepatan motor.