Anda di halaman 1dari 22

MINGGU 5

CONTOH-CONTOH SOAL
Soal No 1
Diketahui dari statistik masa lalu di kota kecil Purwaka, elastisitas antara pertumbuhan listrik
dengan pertumbuhan ekonomi (GDP) adalah 1.6. Jika prediksi pertumbuhan jumlah keluarga
dan pertumbuhan GDP serta program pencapaian rasio ektrifikasi adalah seperti pada Tabel di
bawah ini, berapa MWh prakiraan konsumsi listrik kota tersebut pada tahun 2010, dan 2011.
Asumsikan bahwa untuk tambahan keluarga baru yang berlistrik menggunakan konsumsi listrik
per pelanggan dari tahun lalu.

Tahun Jml RE GDP Kons. Jawaban:


Kel. Growth Listrik Hitung jumlah keluarga berlistrik, konsumsi per
(MWh) keluarga, masing-masin tahun dan tambahan
2008 25000 50% 4% 20000 keluarga berlistrik tahun berikutnya, untuk
2009 26000 60% 5% - menghitung konsumsi tahun berikutnya.
2010 27500 65% 6% - Istilah-istilah
2011 30000 70% 7% -
Kel2008 = jumlah keluarga tahun 2008
RE2008 = rasio elektrifikasi tahun 2008
Kel-Lis2008 = jumlah keluarga berlistrik
tahun 2008
Kons-Kel2008 = konsumsi listrik per keluarga
tahun 2008
Kons2008 = total konsumsi listrik tahun
2008
TKel-Lis2009 = tambahan keluarga berlistrik
tahun 2009
E = elastisitas pertumbuhan GD
Tahun 2008
Kel-lis2008 = RE2008 x Kel2008 = 50% x 25.000 = 12.500 kel
Kons2008 = 20.000 MWh

Tahun 2009
Kons-Kel2008 = Kons2008 / Kel-lis2008 = 20.000 MWh / 12.500 kel
= 1,6 MWh/kel
Kel-lis2009 = RE2009 x Kel2009 = 60% x 26.000 = 15.600 kel
TKel-Lis2009 = Kel-lis2009 - Kel-lis2008 = 15.600 kel – 12.500 kel = 3100 kel
Kons2009 = Kons2008 x (1 + ExGDP2009) + TKel-Lis2009 x Kons-Kel2008
= 20.000 x (1+1.6 *5/100) + 3.100 x 1,6
= 26.560 MWh
Tahun 2010
Kons-Kel2009 = Kons2009 / Kel-lis2009 = 26.560 MWh / 15.600 kel = 1,7026 MWh/kel
Kel-lis2010 = RE2010 x Kel2010 = 65% x 27.500 = 17.875 kel
TKel-Lis2010 = Kel-lis2010 - Kel-lis2009 = 17.875 kel – 15.600 kel = 2275 kel
Kons2010 = Kons2009 x (1 + E x GDP2010) + TKel-Lis2010 x Kons-Kel2009
= 26.560 x (1+1.6 *6/100) + 2275 x 1,7026
= 32.983,17 MWh
Tahun 2011
Kons-Kel2010 = Kons2010 / Kel-lis2010 =32.983,17 MWh / 17.875 kel = 1,8452 MWh/kel
Kel-lis2011 = RE2011 x Kel2011 = 70% x 30.000 = 21.000 kel
TKel-Lis2011 = Kel-lis2011 - Kel-lis2010 = 21.000 kel - 17.875 kel = 3125 kel
Kons2011 = Kons2010 x (1 + E x GDP2011) + TKel-Lis2011 x Kons-Kel2010
= 32.983,17 x (1+1.6 *7/100) + 3125 x 1,8452
= 42443.54 MWh
Soal No. 2
Diketahui bahwa Load Factor kota Purwaka dari tahun ke tahun kira-kira adalah sebesar 0.6
dan pembangkit yang terpasang pada tahun 2008 adalah 3 unit PLTD masing-masing
berkapasitas 2 MW dan 3 unit PLTD masing-masing berkapasitas 1 MW.
Untuk mengantisipasi pertambahan konsumsi listrik pada soal no 1 tersebut, direncanakan
penambahan unit baru PLTD. Berapa MW penambahan yang diperlukan masing-masing untuk
tahun 2009 dan 2010. Penambahan tersebut sudah mempertimbangkan cadangan 2 unit
terbesar terganggu dan batasi penambahan hanya dengan unit ukuran 2 MW dan 1 MW.
Tidak perlu dipertimbangkan bahwa unit terbesar tidak boleh melebihi 10% dari beban puncak.

Jawaban:
Istilah-istilah
Cap2008 = total kapasitas terpasang tahun 2008
BP2008 = beban puncak tahun 2008
Cad2008 = cadangan terpasang tahun 2008
Kcad2008 = kebutuhan cadangan 2008, yaitu = 2 x unit
terbesar
LF = Load Factor
= total konsumsi listrik /(BP x 8760)
BP = total konsumsi listrik / (LF x 8760)
Cad2009awal = Cadangan pada awal 2009, sebelum ada
penambahan kapasitas
= Cap2008 – BP2009
Tcap2009 = Kcad2009 – Cad2009awal
Tahun 2008
Cap2008 = 3 x 2 MW + 3 x 1 MW = 9 MW
BP2008 = Kons2008 / (LF x 8760)
= 20000 / (0,6 x 8760)
=3,80 MW
Kcad2008 = 2 x 2 MW = 4 MW
Cad2008 = Cap2008 – BP2008
= 9 MW – 3,80 MW
= 5,2 MW
Cadangan terpasang memenuhi kebutuhan cadangan.
Tahun 2009
BP2009 = Kons2009 / (LF x 8760)
= 26.560 / (0,6 x 8760)
=5,05 MW
Kcad2009 = 2 x 2 MW = 4 MW
Cad2009awal = Cap2008 – BP2009
= 9 MW – 5,05 MW
= 3,95 MW
Cadangan pada awal 2009 lebih kecil dari kebutuhan cadangan 2009, sehingga
diperlukan tambahan kapasitas pada tahun 2009.

Tcap2009 = Kcad2009 – Cad2009awal


= 4 MW – 3,95 MW
= 0,05 MW, dibulatkan ke unit pilihan yang terkecil
( 1 atau 2 MW), menjadi
= 1 MW
Jadi tambahan kapasitas yang diperlukan tahun 2009 adalah 1 MW.
Tahun 2010
Cap2009 = Cap2008 + Tcap2009
= 9 MW + 1 MW
= 10 MW
BP2010 = Kons2010 / (LF x 8760)
= 32.983,17 / (0,6 x 8760)
=6,28 MW
Kcad2010 = 2 x 2 MW = 4 MW
Cad2010awal = Cap2009 – BP2010
= 10 MW – 6,28 MW
= 3,72 MW
Cadangan pada awal 2010 lebih kecil dari kebutuhan cadangan 2010, sehingga
diperlukan tambahan kapasitas pada tahun 2010.

Tcap2010 = Kcad2010 – Cad2010awal


= 4 MW – 3,72 MW
= 0,28 MW, dibulatkan ke unit pilihan yang terkecil
( 1 atau 2 MW), menjadi
= 1 MW
Jadi tambahan kapasitas yang diperlukan tahun 2010 adalah 1 MW.
Soal No. 3
Untuk keperluan penambahan pembangkit di tahun 2009, direncanakan pembangunan
tambahan pembangkit tersebut dengan mempertimbangkan hal-hal berikut.
Harga unit PLTD untuk kelas 2 MW atau 1 MW lengkap sampai terpasang di tempatnya
sekarang adalah Rp. 5 juta/kW. Untuk membangun PLTD tersebut didapat bantuan pinjaman
dari Bank Komersial dengan bunga 15% per tahun dan masa pengembalian 5 tahun.
Pinjaman tersebut diperoleh pada tahun 2008 dan tahun 2009 tambahan PLTD tersebut sudah
beroperasi dan mulai tahun 2009 pinjaman dan bunganya sudah harus dibayar.
Jika pinjaman tersebut dikembalikan dengan pola pengembalian annuality rata (total cicilan +
bunga dibayar tetap tiap tahun), berapakah angsuran yang harus dibayarkan per tahun?
Jawaban:
Tambahan kapasitas yang diperlukan pada tahun 2009 adalah 1 MW.= 1000 kW
Biaya yang diperlukan = 1000 x Rp 5 juta
= Rp 5000 juta
Mendapatkan pinjaman sebesar Rp 5000 juta, dengan bunga 15%, dengan masa pinjaman 5
tahun, sehingga:

P = 5000 juta
i = 15%
N = 5,
Maka angsuran yang harus dibayarkan pertahun, adalah:
A = 5000 juta x [0,15x(1+0,15)5] / [(1+0,15)5 – 1]

= Rp 1491,58 juta

Jadi angsuran adalah Rp 1491,58 juta per tahun


Contoh Proses Unit Komitmen
Jam Beban (MW)
Data beban seperti Tabel di bawah.
Cadangan panas 10%. 10.00 – 14.00 1790
Area protection rules mensyartakan , 14.00 – 18.00 1500
bahwa 1 pembangkit City dan 1 pem- 18.00 – 22.00 1200
bangkit River harus selalu beroperasi. 22.00 – 02.00 1100
02.00 – 06.00 900
06.00 – 10.00 1500
10.00 – 14.00 1790

Data pembangkit seperti Tabel di bawah:


Unit Cap Cont . (MW) Cap Max. (MW) $/MWh at FL Min DT (jam)
City-1 400 440 9.0 50
City-2 200 200 30.0 2
City-3 100 110 10.0 6
River-1 200 200 32.0 2
River-2 400 430 6.0 50
River-3 200 220 6.5 10
River-4 200 220 9.5 10
Shore-2 200 200 31.0 2
Shore-3 100 100 31.0 2
Contoh Proses Unit Komitmen

Buat daftar prioritas komitmen:

Daft Unit Cap Cont . Kumulatif Cap Max. Kumulatif $/MWh at Min DT
Prioritas (MW) cont (MW) max FL (jam)
1 River-2 400 400 430 430 6.0 50
2 City-1 400 800 440 870 9.0 50
3 River-3 200 1000 220 1090 6.5 10
4 River-4 200 1200 220 1310 9.5 10
5 City-4 100 1300 110 1420 10.0 6
6 City-2 200 1500 200 1620 30.0 2
7 Shore-2 200 1700 200 1820 31.0 2
8 Shore-3 100 1800 100 1920 31.0 2
9 River-1 200 2000 200 2120 32.0 2
Contoh Proses Unit Komitmen

Modifikasi daftar prioritas dengan area protection rule, dimana 1 kit City dam 1 kit
River harus selalu beroperasi. Kemudian hitung minimum jumlah unit untuk tiap
beban sehingga:
(i) Jumlah komited unit maks rating >= beban + cadangan panas (10%)
(ii) Jumlah komited unit continous rating >= beban
Jam Beban Jumlah Unit Beban + cad. Jumlah unit Jumlah unit yg
(MW) pada cont. (MW) pada Max diperlukan
10.00 – 14.00 1790 8 1969 9 9
14.00 – 18.00 1500 6 1650 7 7
18.00 – 22.00 1200 4 1320 5 5
22.00 – 02.00 1100 4 1210 4 4
02.00 – 06.00 900 3 990 3 3
06.00 – 10.00 1500 6 1650 7 7
10.00 – 14.00 1790 8 1969 9 9
Contoh Proses Unit Komitmen

Memperhatikan unit down time:

No. komitmen Unit Min DT (jam) Down time


minimum dari
step-3 kolom-6
(jam)
1 River-2 50 Must run
2 City-1 50 Must run
3 River-3 10 Beroperasi terus
4 River-4 10 4
5 City-4 6 8
6 City-2 2 12
7 Shore-2 2 12
8 Shore-3 2 20
9 River-1 2 20

Membandingkan kolom 4 dengan kolom 3, komitmen no. 4, yaitu River-4 shut down
hanya 4 jam, sementara seharusnya minimal 10 jam, sehingga River-4 harus tetap
beroperasi pada periode berikutnya, jam 02.00 – 04.00.
Contoh Proses Unit Komitmen

Sehingga unit komitmen final menjadi

Jam Unit Komitmen Junit Komitmen


Awal Final
10.00 – 14.00 9 9
14.00 – 18.00 7 7
18.00 – 22.00 5 5
22.00 – 02.00 4 4
02.00 – 06.00 3 4
06.00 – 10.00 7 7
10.00 – 14.00 9 9
Soal No. 5
Suatu kota mempunyai 2 pembangkit besar, yaitu:
Unit – 1
Kapasitas kontinyu 400 MW
Biaya bahan bakar F1(P1) = 500 + 8 P1 + 0.0017 P1 2 USD/jam
Unit – 2
Kapasitas kontinyu 200 MW
Biaya bahan bakar F2(P2) = 600 + 8.4 P2 + 0.002 P2 2 USD/jam
Untuk suatu hari, karakteristik beban selama 24 jam adalah sebagai berikut:
Periode-I : Jam 06.00 – 17.00 beban 550 MW
Periode-II : Jam 17.00 – 22.00 beban 450 MW
Periode-III : Jam 22.00 – 06.00 beban 300 MW
Asumsi:
Tidak ada cadangan panas
Tidak ada kriteria down time minimum
Tidak ada pengamanan regional / tidak ada must run unit
Tidak perlu di-test melewati batas maksimum/minimum

Pertanyaan:
a. Berapa USD/MWh biaya dari masing-masing unit pada pembebanan dengan
kapasitas kontinyu.
b. Buatkan unit komitmen untuk masing-masing periode.
c. Buatkan pembebanan optimum menggunakan economic dispatched dengan metoda
Lagrange murni (penyelesaian persamaan linier), untuk mendapatkan biaya terendah,
untuk masing-masing periode.
d. Hitung berapa biaya total pada 1 hari penuh tersebut (24 jam)
Jawaban 5a)
Berapa USD/MWh biaya dari masing-masing unit pada pembebanan dengan kapasitas
kontinyu.
Unit – 1, pada beban P1 = 400 MW, maka
Biaya bahan bakar F1(400) = 500 + 8x400 + 0.0017X4002 USD/jam = 3972 USD per jam
Dalam 1 jam, energi yang keluar = 400 x 1 = 400 MWh
Jadi biaya bahan bakar Unit 1 = 3972/400 USD/MWh = 9.93 USD/MWh
Unit – 2, pada beban P2 = 200 MW, maka
Biaya bahan bakar F2(200) = 600 + 8.4x200 + 0.002X2002 = 2360 USD per jam
Dalam 1 jam, energi yang keluar = 200 x 1 = 200 MWh
Jadi biaya bahan bakar Unit 2 = 2360/200 USD/MWh = 11.80 USD/MWh

Jawaban No 5b)
Buatkan unit komitmen untuk masing-masing periode.

Step-1 Urutkan pembangkit dari yang termurah dan buat kumulatif beban
Unit Kapasitas Kapasitas Kumulatif Biaya ($/MWh)
(MW)
1 400 400 9.93
2 200 600 11.80
Untuk masing-masing periode buatkan unit komitmennya
Periode Beban jumlah unit
06.00 - 17.00 550 2
17.00 - 22.00 450 2
22.00 - 06.00 300 1
Jawaban 5 c). Buatkan pembebanan optimum menggunakan economic dispatched dengan
metoda Lagrange murni (penyelesaian persamaan linier), untuk mendapatkan biaya terendah,
untuk masing-masing periode.
Step-1 Buat differensial parsial dari masing-masing persamaan bahan bakar.
dF1/dP1 = 8 + 0.0034 P1
dF2/dP2 = 8.4 + 0.004 P2
Step-2 Buatlah persamaan Lagrange-nya dan carilah P1, P2 dan λ, dengan metoda
eliminasi
Beban = 550 MW
8 + 0.0034 P1 = λ pers 1)
8.4 + 0.004 P2 = λ pers 2)
P1 + P2 =550 pers 3)
Substitusikan P2 = 550 – P1 ke persamaan 2):
8.4 - 0.004 P1 + 2.2 = λ pers 2)
10.6 – 0.004 P1 =λ
8 + 0.0034 P1 = λ pers 1)
Eliminasi λ, maka:
2.6 - 0.0074 P1 =0
P1 = 2.6/0.0074 = 351.35
Sehingga: P1 = 351.35 MW, dan P2 = 550 – 351.35 = 198.65 MW,
serta λ = 8 + 0.0034x351.35 = 9.1946

Dengan cara yang sama, maka:


Beban = 450,
P1 = 297.30 MW, P2 = 152.79 MW, dan λ = 9.0108
Untuk Beban = 300 MW.
Karena hanya ada 1 unit beroperasi, maka: P1 = 300 MW dan P2 = 0 MW
Jawaban 5d). Hitung berapa biaya total pada 1 hari penuh tersebut (24 jam)
Untuk masing-masing beban, hitunglah biaya per jam masing-masing
pembangkit, menggunakan persamaan biaya bahan bakar F1 dan F2,
kemudian kalikan jumlah jam untuk masing-masing perioda, sehingga
didapatkan biaya selama 24 jam. Resume seperti pada Tabel di bawah.

Beban 550 MW
P1 = 351.35 MW
Biaya bahan bakar F1(P1) = 500 + 8 P1 + 0.0017 P12 USD/jam
= 500 + 8 x 351.35 + 0.0017 x (351.35)2
= 3,520.67 USD/jam
P2 = 198.65 MW
Biaya bahan bakar F2(P2) = 600 + 8.4 P2 + 0.002 P22 USD/jam
= 600 + 8.4 x 198.65 + 0.002 x (198.65)2
= 2,347.57 USD/jam
Total biaya pada beban 550 MW= 5868.27 USD/jam
Total biaya pada beban 550 MW dalam 1 periode (11 jam)
= 11 jam x 5868.27 USD/jam
= 64,550.68 USD
Resume untuk selama 24 jam.

Perioda Beban Beban Beban Biaya unit-1 Biaya unit-2 Biaya Notes
(MW) Unit-1 (MW) Unit-2 (MW) per jam ($) per jam ($) Total ($)
06.00 – 17.00 550 351.35 198.65 3,520.67 2,347.57 64,550.68 x 11 jam
(11 jam)
17.00 – 22.00 450 297.30 152.70 3,028.63 1,929.34 24,789.86 x 5 jam
(5 jam)
22.00 – 06.00 300 300.00 0.00 3,053.00 24,424.00 x 8 jam
(8 jam)

Total 24 jam 113,764.54


Soal No. 4
Pada awalnya kota Baruna hanya mempunyai 3 unit pembangkit dengan
komposisi dan perkiraan FOR (Forced Outage Rate) dan Innage Rate adalah
sebagai pada Tabel berikut:
Unit Kapasitas FOR Innage Rate
PLTD A 2 MW 0.05 0.95
PLTD B 5 MW 0.05 0.95
PLTD C 4 MW 0.10 0.90
Jika beban puncak mingguan adalah seperti pada Tabel di bawah, berapakah
LOLP (Loss of Load Probability / Probabilitas beban tidak terpenuhi) dalam
satuan hari/minggu pada sistem Purwaka tersebut.
Hari Beban
Puncak
(MW)
Senin 5.10
Selasa 4.90
Rabu 4.80
Kamis 5.20
Jumat 6.40
Sabtu 4.50
Minggu 4.40
Step-1
Hitunglah probabilitas dari terjadinya gangguan dari seluruh
kombinasi dari ke-3 pembangkit tersebut.
Probabilitas terjadinya gangguan beberapa unit adalah perkalian
antara FOR unit yang terganggu dengan Innage Rate unit yang
tidak terganggu.

Tabel Probabilitas Terjadinya Gangguan

Unit Yang Kapasitas Unit Yang Probabilitas Terjadinya


Terganggu Terganggu (MW) beroperasi Gangguan
Tidak ada 0 A, B dan C 0,95x0,95x0,90 = 0.81225
A 2 B dan C 0,05x0,95x0,90 = 0.04275
B 5 A dan C 0,95x0,05x0,90 = 0,04275
C 4 A dan B 0,95x0,95x0,10 = 0,09025
A dan B 7 C 0,05x0,05x0,90 = 0,00225
A dan C 6 B 0,05x0,95x0,10 = 0,00475
B dan C 9 A 0,95x0,05x0,10 = 0,00475
A, B dan C 11 Tidak ada 0,05x0,05x0,10 = 0,00025
Step-2
Urutkanlah tabel di atas dengan kapasitas yang terganggu mulai dari
yang terkecil

Tabel Urutan Kenaikan Gangguan

Unit Yang Kapasitas Unit Yang Probabilitas Terjadinya


Terganggu Terganggu (MW) beroperasi Gangguan
Tidak ada 0 A, B dan C 0.81225
A 2 B dan C 0.04275
C 4 A dan B 0,09025
B 5 A dan C 0,04275
A dan C 6 B 0,00475
A dan B 7 C 0,00225
B dan C 9 A 0,00475
A, B dan C 11 Tidak ada 0,00025
Step-2
Urutkanlah tabel di atas dengan kapasitas yang terganggu mulai dari
yang terkecil

Tabel Probabilitas Kumulatif Gangguan

Unit Yang Kapasitas Unit Yang Probabilitas Terjadinya


Terganggu Terganggu (MW) beroperasi Gangguan
Tidak ada 0 A, B dan C 1
A 2 B dan C 0.18775
C 4 A dan B 0.14500
B 5 A dan C 0.05475
A dan C 6 B 0.012
A dan B 7 C 0.00725
B dan C 9 A 0.005
A, B dan C 11 Tidak ada 0,00025
Step-4
Buatlah Tabel Probabilitas tidak terpenuhinya beban harian,
kemudian jumlahkan sehingga ketemu LOLP mingguan.

Tabel Probabilitas Tidak Terpenuhinya Beban Terlayani


Hari Beban Puncak Kapasitas atau Probabilitas
(MW) Lebih Yang Beban Tidak
Kerganggu (MW) Terpenuhi
Senin 5.10 5.90 0,012
Selasa 4.90 6.10 0.00725
Rabu 4.80 6.20 0.00725
Kamis 5.20 5.80 0.012
Jumat 6.40 4.60 0.05475
Sabtu 4.50 6.50 0.00725
Minggu 4.40 6.60 0.00725

Total 1 0.10775

minggu
Jadi sistem kota Purwaka tersebut mempunyai
LOLP = 0,10775 hari/minggu
= 0,10775 x 52 = 5,603 hari/tahun

Anda mungkin juga menyukai