Pemutus sirkuit oli adalah jenis pemutus sirkuit yang menggunakan oli sebagai media
dielektrik atau isolasi untuk kepunahan busur. Dalam pemutus sirkuit oli kontak pemutus
dibuat terpisah dalam oli isolasi. Ketika kesalahan terjadi dalam sistem kontak pemutus
sirkuit terbuka di bawah minyak isolasi, dan busur dikembangkan di antara mereka dan panas
busur diuapkan di minyak sekitarnya. Pemutus sirkuit oli dibagi menjadi dua kategori
Bulk OCB
Low OCB
Di bagian atas oli, udara diisi dalam tangki yang bertindak sebagai bantalan untuk
mengontrol oli yang dipindahkan pada pembentukan gas di sekitar busur dan juga untuk
menyerap guncangan mekanis dari pergerakan oli ke atas. Tangki pemutus terkunci dengan
aman untuk melakukan getaran yang disebabkan oleh gangguan arus yang sangat tinggi.
Pemutus sirkuit oli terdiri dari outlet gas yang dipasang di penutup tangki untuk
menghilangkan gas.
Prinsip Kerja Pemutus Sirkuit Minyak
Selama kondisi operasi normal, kontak pemutus sirkuit oli ditutup dan membawa arus. Ketika
kesalahan terjadi dalam sistem, kontak pemutus bergerak terpisah, dan busur dipukul di
antara kontak.
Karena busur ini, sejumlah besar panas dibebaskan, dan suhu yang sangat tinggi tercapai
yang menguapkan minyak di sekitarnya menjadi gas. Gas, dengan demikian dibebaskan
mengelilingi busur dan pertumbuhan eksplosif di sekitarnya menggusur minyak dengan
keras. Busur dipadamkan ketika jarak antara kontak tetap dan bergerak mencapai nilai kritis
tertentu, tergantung pada arus busur dan tegangan pemulihan.
Pemutus sirkuit oli sangat andal dalam pengoperasian, dan sangat murah. Fitur terpenting dari
pemutus sirkuit oli adalah bahwa tidak ada perangkat khusus yang digunakan untuk
mengendalikan busur yang disebabkan oleh kontak yang bergerak. Minyak sebagai media
pendinginan busur memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu
PMT dapat dibedakan menjadi : 1. PMT tegangan rendah (Low Voltage) Dengan range tegangan 0.1
s/d 1 kV ( SPLN 1.1995 - 3.3 ). 2. PMT tegangan menengah (Medium Voltage) Dengan range tegangan
1 s/d 35 kV ( SPLN 1.1995 – 3.4 ). 3. PMT tegangan tinggi (High Voltage) Dengan range tegangan 35
s/d 245 kV ( SPLN 1.1995 – 3.5 ). 4. PMT tegangan extra tinggi (Extra High Voltage) Dengan range
tegangan lebih besar dari 245 kVAC ( SPLN 1.1995 – 3.6 ).
1. Pemutus Tenaga (PMT) Dengan Media Minyak. Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk
memutus arus sampai 10 kA dan pada rangkaian bertegangan sampai 500 kV. Pada saat
kontak dipisahkan, busur api akan terjadi didalam minyak, sehingga minyak menguap dan
menimbulkan gelembung gas yang menyelubungi busur api, karena panas yang ditimbulkan
busur api, minyak mengalami dekomposisi dan menghasilkan gas hydrogen yang bersifat
menghambat produksi pasangan ion. Oleh karena itu, pemadaman busur api tergantung
pada pemanjangan dan pendinginan busur api dan juga tergantungpada jenis gas hasil
dekomposisi minyak.
2. Gas yang timbul karena dekomposisi minyak menimbulkan tekanan terhadap minyak,
sehingga minyak terdorong ke bawah melalui leher bilik. Di leher bilik, minyak ini melakukan
kontak yang intim dengan busur api. Hal ini akan menimbulkan pendinginanbusur
api,mendorong proses rekombinasi dan menjauhkan partikel bermuatan dari lintasan busur
api.
3. Minyak yang berada diantara kontak sangat efektif memutuskan arus. Kelemahannya adalah
minyak mudah terbakar dan kekentalan minyak memperlambat pemisahan kontak, sehingga
tidak cocok untuk sistem yang membutuhkan pemutusan arus yang cepat.
4. PMT dengan media minyak terbagi menjadi 2 jenis, yaitu : 1.PMT dengan banyak
menggunakan minyak (Bulk Oil Circuit Breaker), secara umum dipergunakan pada system
tegangan sampai dengan 245 kv, pada tipe ini minyak berfungsi sebagai peredam loncatan
bunga api listrik selama pemutusan kontak-kontak dan sebagai bahan isolasi antara bagian-
bagian yang bertegangan dengan badan, PMT tipeiniada yang mempunyai alat pembatas
busur api listrik dan ada pula yang tidak memakai.
5. 2. PMT dengan sedikit menggunakan minyak (Low oil Content Circuit Breaker), pada tipe ini
minyak hanya dipergunakan sebagai peredam loncatan bunga api listrik, sedangkan sebagai
bahan isolasi dari bagian-bagian yang bertegangan digunakan porselen atau material isolasi
dari jenis organik.