Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penyusun bersyukur dan berterima kasih, karena
penyertaan-Nya penuyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penyusun berharap
semoga makalah ini bermanfaat dikemudian harinya sebagai sumber informasi bagi banyak
orang.
Dalam penyelesaian makalah ini, penyusun banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dari berbagai pihak
akhirnya makalah ini dapat diselesaikan, walaupun masih banyak kekurangannya. Jika terjadi
kekeliruan didalam makalah ini penyusun mohon maaf sebesar-besarnya. Atas perhatiannya
penyusun mengucapkan terima kasih.

Medan,Desember 2015

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Isolasi cair memiliki dua fungsi yaitu sebagai pemisah antara bagian yang bertegangan dan juga
sebagai pendingin Sehingga banyak digunakan pada peralatan seperti transformator, Pemutus
Tenaga, switch gear.
1.2 Rumusan Masalah
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Apa itu mekanisme ketembusan isolasi cair. ?


Apa saja sifat- sifat listrik pada isolator cair ?
Bagaimana kegagalan pada isolator cair ?
Bagaimana mekanisme kegagalan isolasi cair ?
Apa saja macam-macam isolator cair ?
Bagaimana proses pemurnian minyak transformator ?

1.3 Tujuan
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Menjelaskan mekanisme ketembusan isolasi cair .


Memaparkan apa saja sifat-sifat listrik pada isolator cair.
Menjelaskan bagaimana kegagalan isolasi cair.
Menjelaskan bagaimana mekanisme kegagalannya.
Menjelaskan apa saja macam-macam isolator.
Menjelaskan bagaimana proses pemurnian minyak transformator.

BAB II
ISI

1.Minyak Pada Transformator


Definisi dan fungsi
Minyak transformator adalah cairan yang dihasilkan dari proses pemurnian minyak
mentah. Selain itu minyak ini juga berasal dari bahan bahan organik, misalnya minyak piranol
dan silikon, berapa jenis minyak transformator yang sering dijumpai dilapangan adalah minyak
transformator jenis Diala A, diala B dan Mectrans.
Minyak transformator merupakan salah satu bahan isolasi cair yang dipergunakan sebagai
isolasi dan pendingin pada transformator. Sebagian bahan isolasi minyak harus memiliki
kemampuan untuk menahan tegangan tembus, sedangkan sebagai pendingin minyak
transformator harus mampu meredam panas yang ditimbulkan, sehingga dengan kedua
kemampuan ini maka minyak diharapkan akan mampu melindungi transformator dari gangguan.
Struktur
Minyak transformator mempunyai unsur atau senyawa hidrokarbon yang terkandung
dalam minyak transformator ini adalah :
1.senyawa hidrokarbon parafinik.
2.senyawa hidrokarbon naftenik.
3.senyawa hidrokarbon aromatik.
Selain ketiga senyawa diatas minyak transformator masih mengandung senyawa yang
disebut zat aditif meskipun kandungannya sangat kecil.Kenaikan suhu pada transformator akan
menyebabkan terjadinya proses hidrokarbon pada minyak, nilai tegangan tembus dan kerapatan
arus konduksi merupakan beberapa indikator atau variable yang digunakan untuk mengetahui
apakah suatu minyak transformator memiliki ketahanan listrik yang memahami persyaratan yang
berlaku.
No.
1
2
3
4

Sela (mm)
2.5
5
7.5
10

Teg.Tembus (kv)
23,868
40,906
58,782
69,466

Secara analisa kimia ketahanan listrik suatu minyak transformator dapat menurun akibat
adanya pengaruh asam dan pengaruh tercampurnya minyak dengan air. Untuk menetralisir

keasaman suatuminyak transformator dapat menggunakan potas hidroksida (KOH). Sedangkan


untuk menghilangkan kandungan air yang terdapat dalam minyak tersebut yaitu dengan cara
memberikan suatu bahan higroskopis yaitu selikagel.
Standart Minyak
Dalam menyalurkan perannya sebagai pendingin, kekentalan minyak transformator ini
tidak boleh terlalu tinggi agar mudah bersikulasi, dengan demikian proses pendinginan dapat
berlangsung dengan baik. Kekentalan relatif minyak transformator tidak boleh lebih dari 4,2
pada suhu 20oC dan 1,8 dan 1,85 dan maksimum 2 pada suhu 50oC. Hal ini sesuai dengan sifat
minyak transformator yakni semakin lama dan berat operasi suatu minyak transformator, maka
minyak akan akan semakin kental. Bila kekentalan minyak tinggi maka sulit untuk bersikulasi
sehingga akan menyulitkan proses pendinginan transformator.
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi oleh minyak transformator
adalah sebagai berikut.
1. Kejernihan
Kejernihan minyak isolasi tidak boleh mengandung suspensi atau endapan (sedimen).
2. Massa jenis
Massa jenis dibatasi agar air dapat terpisah dari minyak isolasi dan tidak melayang.
3. Viskositas kinematika
Viskositas memegang peranan penting dalam pendinginan, yakni untuk menentukan kelas
minyak.
4. Titik nyala
Titik nyala yang rendah menunjukkan adanya kontaminasi zat gabar yang mudah terbakar.
5. Titik tuang
Titik tuang dipakai untuk mengidentifikasi dan menentukan jenis peralatan yang akan
menggunakan minyak isolasi.
6. Angka kenetralan.
Angka kenetralan merupakan angka yang menunjukkan penyusutan asam minyak dan dapat
mendeteksi kontaminasi minyak, menunjukkan kecendrungan perobahan kimia atau indikasi
perobahan kimia dalam bahan tambahan.
7. Korosi belerang

Korosi belerang kemungkinan dihasilkan dari adanya belerang bebas atau senyawa belerang
yang tidak stabil dalam minyak isolasi.
8. Tegangan tembus
Tegangan tembus yang terlalu rendah menunjukkan adanya kontaminasi seperti air, kotoran
atau partikel konduktif dalam minyak.
9. Kandungan air
Adanya air dalam dalam isolasi menyebabkan menurunnya tegangan tembus dan tahanan jenis
minyak isolasi akan mempercepat kerusakan kertas pengisolasi.
Transformator menggunakan minyak
1) CorrugatedWall
2) Thermometer With Contact
3) Buschollz Relay
4) HV Insulator
5) AG Insulator
6) Oil Extension Tank
7) Dehydrating Breather
8) Magnetic Oil Level Indicator
9) Junction Box
10) Label
11) Oil Drain Valve
12) Wheels

2.Minyak Pada Circuit Breakers (PMT)


Definisi dan fungsi
Pemutus Tegangan dengan Medium Minyak ( PMT Dengan Medium Minyak )
merupakan salah satu peralatan pengaman jaringan listrik pada Gardu- Gardu Induk baik pada
Gardu Induk tegangan ekstra tinggi ( GITET ), Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITT), maupun
Gardu Distribusi. Agar komponen-komponen pada jaringan listrik Gardu Induk dapat bekerja

dengan optimal dalam menyalurkan listrik tanpa adanya gangguan, maka dipasanglah peralatanperalatan pengaman salah satunya adalah peralatan pemutus tegangan dengan medium minyak
yang digunakan sebagai pengaman apabila terjadi gangguan pada jarinan listrik. Jenis minyak
yang digunakan pada PMT Medium Minyak ini adalah Dielektrik.
Struktur
PMT dengan Medium Minyak ini dibagi menjadi dua, antara lain : PMT dengan sedikit
minyak yang digunakan pada gardu induk tegangan tinggi (GITT ) yang memiliki tegangan
sebesar 150 KV. Dan PMT dengan menggunakan banyak minyak biasanya digunakan pada
Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi yang memiliki tegangan sebesar 500 KV.
MT Minyak
Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutus arus sampai 10 kA dan pada rangkaian
bertegangan sampai 500 kV. Pada saat kontak dipisahkan, busur api akan terjadi didalam minyak,
sehingga minyak menguap dan menimbulkan gelembung gas yang menyelubungi busur api,
karena panas yang ditimbulkan busur api, minyak mengalami dekomposisi dan menghasilkan gas
hydrogen yang bersifat menghambat produksi pasangan ion. Oleh karena itu, pemadaman busur
api tergantung pada pemanjangan dan pendinginan busur api dan juga tergantung pada jenis gas
hasil dekomposisi minyak.

Gas yang timbul karena dekomposisi minyak menimbulkan tekanan terhadap minyak,
sehingga minyak terdorong ke bawah melalui leher bilik. Di leher bilik, minyakini melakukan
kontak yang intim dengan busur api. Hal ini akan menimbulkan pendinginan busur api,
mendorong proses rekombinasi dan menjauhkan partikel bermuatan dari lintasan busur api.
Minyak yang berada diantara kontak sangat efektif memutuskan arus. Kelemahannya
adalah minyak mudah terbakar dan kekentalan minyak memperlambat pemisahan kontak,
sehingga tidak cocok untuk sistem yang membutuhkan pemutusan arus yang cepat.

Sakelar PMT minyak terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:

Sakelar PMT dengan banyak menggunakan minyak (Bulk Oil Circuit Breaker), pada tipe
ini minyak berfungsi sebagai peredam loncatan bunga api listrik selama terjadi
pemutusan kontak dan sebagai isolator antara bagian-bagian yang bertegangan dengan
badan, jenis PMT ini juga ada yang dilengkapi dengan alat pembatas busur api listrik.

Sakelar PMT dengan sedikit menggunakan minyak (Low oil Content Circuit Breaker),
pada tipe ini minyak hanya dipergunakn sebagai peredam loncatan bunga api listrik,
sedangkan sebagai bahan isolator dari bagian-bagian yang bertegangan digunakan
porselen atau material isolasi dari jenis organik.

1.
2.
3.
4.
5.

bushing
oil level indicator
vent
current transformer
dashpot

6.
7.
8.
9.

plunger guide
arc control device
resistor
plunger bar

3.Minyak Pada Kabel


Definisi dan fungsi
Dalam penyaluran tenaga listrik dari pusat-pusat pembangkit ke konsumen biasanya
dilakukan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), seiring dengan perkembangan
daerah, maka didaerah perkotaan SUTT sulit dipergunakan karena kesulitan lahan untuk tower
maka digunakan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT). Selain itu kabel juga digunakan untuk
penyaluran tenaga listrik antar pulau dengan menggunakan Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi.
(SKLT).
Kabel yang digunakan untuk SKTT maupun SKLT biasanya kabel berisolasi kertas yang diberi
minyak dan disebut kabel minyak atau kabel yang berisolasi Cross-linked polyethylene (XLPE)
yang disebut kabel XLPE.
KABEL MINYAK
Kabel ini menggunakan isolasi yang terbuat dari jenis isolasi padat terdiri dari kertas
yang diresapi dengan Viskos Compon dan dilakukan treatment dengan minyak untuk membuang
kelembaban serta udara, karena itu dinamakan kabel minyak.
BAGIAN-BAGIAN KABEL MINYAK
Bagian-bagian dari kabel minyak ini terdiri dari:

Konduktor.

Kanal minyak

Insulation

Minyak impregnasi

Electrostatic Screen

Penguat dan Selubung logam

Pengaman karat.
a. Konduktor
Konduktor yang digunakan yaitu tembaga atau aluminium, logam tersebut dipilih dengan

pertimbangan beberapa hal yaitu arus beban dan keekonomisan.


Konduktor Hollow dibuat dengan segmental Strip yaitu untuk kekukuhan atau kekuatan
yang lebih tinggi dan telah digunakan sampai dengan penampang 2000 mm2. Untuk mentransfer
beban listrik yang besar (very Heavy load ) biasanya digunakan konduktor Milliken.
Konduktor tersebut umumnya dibuat Six Stranded Segmen dan terisolisasi antara segmen satu
dengan yang lain, tersusun disekeliling kanal yang berisi spiral penyangga dan diikat bersama
dengan pita Bronze. Masing masing segmen dibentuk oleh sejumlah konduktor bulat dan
terpasang kompak pada bentuk segmen yang dibutuhkan. Konstruksi harus dibuat equal, untuk
mengurangi rugi-rugi akibat efek kulit, Skin efek juga dipengaruhi oleh ukuran kanal (Duct),
misalnya untuk konduktor 1600 mm2, jenis Conci pada 50 Hz dan suhu 85C akan mempunyai
Skin efek 24,5% jika kanal 12 mm dan 60% jika 40 m.
Dengan konduktor Milliken, karena masing-masing sektor secara automatik
ditransposed, maka pembesaran diameter kanal mengurangi pengaruh skin efek cukup banyak.
Nilai rugi-rugi akibat Skin efek untuk konduktor cooper Milliken cukup rendah yaitu untuk
diameter 2500 mm2 pada 85 C dan 25 mm kanal adalah 14%. Nilai rugi-rugi akibat Skin efek
yang rendah yaitu 2 s.d 4% dapat dicapai dengan konduktor yang disusun elemen terisolasi satu
dengan yang lainnya menggunakan enamel.
b. Kanal Minyak

Pada kabel inti tunggal, konduktor dilengkapi dengan kanal minyak yang terbuat dari
Steel Strip Spiral bulat terbuka yang menggunakan kawat konduktor stranded. Untuk jenis
Segmental Self Supporting Conductor tidak perlu menggunakan Steel Spiral.
Diameter kanal minyak disesuaikan dengan persyaratan sistem hidrolik, dan umumnya dengan
batas 12 s.d 25 mm.
Pada sistem instalasi kabel, dilengkapi dengan tangki-tangki ekspansi baik ujung yang
satu maupun ujung yang lainnya, bergantung pada sirkitnya, atau juga dapat dipasang tangki
ditengah-tengah instalasi kabel.
Instalasi kabel dirancang dengan prinsip bahwa pada kondisi pelayanan yang tidak normal,
tekanan minyak kabel akan lebih tinggi dari tekanan atmosfir sepanjang kabel dari sistem
instalasi tersebut.
c. Insulation
Isolasi kabel ini terbuat dari jenis isolasi padat terdiri dari kertas yang dilapiskan pada
konduktor yang diresapi dengan Viskos Compon dan dilakukan treatment untuk membuang
kelembaban serta udara.
Isolasi kabel terdiri dari Cellulose Paper yang dilapiskan pada konduktor yang
membentuk suatu dinding isolasi yang uniform dan kompak dan tidak mengkerut atau terjadi
kerusakan selama proses pembuatan atau ketika penanganan kabel dilapangan saat penggelaran.
seperti pembengkokan serta perlu diawasi baik terhadap tarikan maupun kelembabannya.
Ketebalan kertas bervariasi, kertas yang tipis yang mempunyai dielektrik strenght tinggi tetapi
kekuatan mekaniknya rendah dan digunakan pada tempat yang paling dekat dengan konduktor.
Kertas yang digunakan mempunyai kemurnian dan keseragaman tinggi, dicuci menggunakan
Deionize water selama pembuatannya.
Sifat kerapatan dari kertas dipilih secara hati-hati untuk mendapatkan dielektrik strenght
yang paling tinggi dan juga kompatibel dengan metode impregnasi yang lain. Isolasi tersebut
mempunyai ketebalan bervariasi dari 3 mm untuk 30 kV dan 35 mm yang digabung dengan
minyak bertekanan tinggi khususnya untuk tegangan 750 s.d 1000 kV.
Untuk kabel-kabel yang besar dan apabila kabel menggunakan selubung aluminium,
isolasi diamankan dari kerusakan mekanik menggunakan lapisan pita Glass Fibre Coopen
Threated Woven

d. Minyak peresap ( impregnasi)


Pada kabel yang menggunakan selubung logam dari timah atau aluminium untuk
mengamankan konduktor yang terisolasi terutama untuk tegangan >50 kV, karena formasi pada
saat pelayanan yang disebabkan oleh Void akibat Heat Cycling dan pada waktu ada tekanan
tegangan yang lebih besar.
Void-void ini membentuk ionisasi yang terus bertambah yang akhirnya dapat
menyebabkan kerusakan. Untuk membuang atau menyingkirkan Void-void ini, kabel diberi
minyak, dengan impregnasi penuh memakai bahan yang viskositasnya rendah, dimana pada
waktu ada pemanasan kabel minyak akan mengalir keluar menuju reservoir dan akan kembali
lagi pada waktu kabel bertemperatur rendah. Kabel yang berdiri sendiri (Self-Contained Oil
Filled ) umumnya digunakan dengan jenis tekanan rendah, yaitu dirancang untuk untuk tekanan
minimum namun masih diatas tekanan udara luar. Nilai aktual tekanan itu dapat lebih tinggi pada
suatu lokasi dan akan bervariasi sepanjang panjangnya instalasi bergantung pada profil
instalasinya. Nilai tekanan yang lebih tinggi lagi, umumnya > 10 atm digunakan untuk instalasi
kabel dengan tegangan tinggi supaya menaikkan Dielektrik Strenght Isolasi.
Informasi tentang minyak yang rendah viskositasnya dari minyak kabel T-3570. Minyak
T-3570 murni 100 % jenis hidrokarbon. Tidak memungkinkan untuk memberikan informasi
secara lengkap dari struktur minyak mineral tersebut. Analisa molekul adalah cukup banyak
dipengaruhi oleh teknik pengukuran. Analisa yang dilakukan oleh NDM, adalah salah satu yang
tekniknya sudah dikenal dan memberikan indikasi dari distribusi aromatik naphtenic dan
paraffinic. Menggunakan teknik ini,minyak T-3570 berisi kira-kira 10 % molekul aromatic yang
(utama) predominantly single dan struktur dua ring.The balance of the oil comprices a micture of
naphtenic and paraffinic grouping predominant.Tidak ada tambahan bahan kimia berkaitan pada
T-3570. karakteristik yang lain yang dapat membantu bahwa minyak &-3570 merupakan
viscositas sangat rendah menjamin bahwa dalam hal ada kebocoran kabel,minyak akan segera
nmuncul pada permukaan air dalam bentuk film yang sangat tipis.Tambahan lagi,penguapan
yang tinggi dari minyak ini, akan memberi vasilitas mengurangi rugi akibat penguapan.
e. Data kimia
Acid value (inorganic)

: nil

Acid value (organic)

: 0,01mgKOH/g max

Sulphur content

: non corrosive

Physical data
Coefisien of expansion

: 0,00089/ C Viscops

Viscosity at 60 C

: 2 cSt

Viscocity 20 C

: 5 cst

Viscosity pada 0C

: 10 cst

Flash point (open)

: 115 C min

Pour point

: -27 C

Cloud point

: -25 C

General information
Extra low viscocity
f. Karakteristik Minyak
Minyak kabel merupakan adalah komponen instalasi kabel yang sangat penting, dan
hanya minyak bagian dari sistem isolasi kabel yang dapat diperiksa setelah kabel dipasang. Oleh
karena itu konsentrasi kita pada karakteristik minyak yang penting yaitu:

Viskositas
Koefisien muai termal
Tegangan tembus
Tangen delta
Penyerapan terhadap gas

g. Viskositas
Dapat dilihat pada perhitungan sistem hidrolik, viskositas minyak adalah sangat penting.
Minyak harus dipertimbangkan dengan desain dari kanal minyak kabel panjang seksi pemasok
minyak dan jenis tangki ekspansion. Viskositaas diukur dalam senti stokes atau centipoise
( centipoise adalah centistoke dikalikan dengan spesifik grafiity minyak).
Viskositi harus serendah mungkin kompatibel dengan titik nyala dan titik mengembun.
Viskositas yang rendah mengijinkan operasi dengan suhu yang sangat rendah dan membantu
desain sistem yang ekonomis dengan mengurangi banyaknya titik pasokan minyak.

Minyak mineral Viskositas rendah yang digunakan mempunyai viskositas pada 20 C


kurang lebih 12 cst dan titik tuang 45C atau kurang.
Salah satu minyak yaitu Dodecyl Benzene (DDB) yang dikenalkan pada tahun 60an,
mempunyai viskositas pada 20 C sama dengan minyak mineral diatas dan bahkan lebih rendah
titik tuangnya. Selanjutnya, mempunyai titik nyala yang tinggi dan kemampuan menyerap gas
pada waktu terjadi tekanan listrik. Bahkan lebih rendah Viskositas Dodecyl Benzene (DDB).
yang pada penggunaan normal cocok untuk pemasok tekanan kabel laut yang sangat panjang.
Minyak ini digunakan untuk inatalsi Angke Ketapang dan petukangan dan petukangan
kearah Senayan yang mempunyai viscositas 5cSt pada 20C.
h. Koefisien Ekspansi Panas
Koefisien ekspansi panas adalah sangat penting .hal ini memberikan ukuran dari aliran
minyak,dan juga menentukan ukuran ruangan untuk ekspansi. Koefisien panas I ni juga akan
mempengaruhi pada tekanan dinamik,dan dengan demikian juga diameter kanal minyak (oil
duct) ,panjang seksi pemasok minyak dan jenis vesel pemuai yang dipilih.Dua jenis karaktersitik
ini merupakan parameter hidrolik yang sangat penting.Tetapi agar cairan isolasi mempunyai
isolasi yang terbaik,minyak juga harus mempunyai karakteristik listrik yang baik.

i. Tegangan tembus
Pertama minyak kabel harus mempunyai tegangan tembus yang tinggi. Tegangan tembus
ini dapat diukur dengan tes cell spesial. Pengujian dengan alat uji tersebut memberikan indikasi
kondisi minyak isolasi kabel.Air dan kotoran-kotoran akan merendahkan kuat dielektrik.
j. Tangen Delta
Mengukur tan delta minyak adalah pengukuran yang terbaik yang dilakukan untuk
memeriksa kemurnian minyak kabel. Cairan isolasi listrik yang baik diperlukan harga tan delta
yang rendah. Kotoran yang terdapat pada minyak seperti: air, ageing product,rest of lubricant,
debu, udara dan benda lain. Kontaminasi yang berbahaya adalah kontaminasi yang memberikan
kenaikan tan delta.

k. Penyerapan Gas
Karakteristik lain dari minyak isolasi kabel adalah kemampuan menyerap gas pada
kondisi ada tekanan listrik (electrical stress). Untuk beberapa alasan, itu dapat terjadi bahwa kita
dapat mendapatkan gas entah dimana. Apabila susunan gas itu tidak dapat diserap, maka akan
terjadi gelembung-gelembung. Tegangan tembus dari gelembung gas adalah lebih kecil dari pada
minyak dan kertas. hal ini kemudian akan membentuk ionisasi dan akhirnya gagal isolasi. Oleh
karena itu bahwa minyak harus mempunyai kemungkinan untuk menyerap gas apabila tegangan
diberikan pada kabel.
Hal yang penting adalah :
1. Minyak harus menyerap gas pada terjadi gangguan
2. Pembuatan,splicing(sambungan dan terminating pada kabel harus dikerjakan dengan cara yang
baik, sehinggga penimbulan gas tidak terjadi.
l. Pelepasan Gas (degassifying)
Jika minyak menjadi cairan isolasi yang baik, maka perlu mempunyai minyak yang
tanpa gas atau jenis kontaminasi yang lain. Gas dan air akan dilepas dari minyak pada mesin
pelepas gas. Mesin pelepasan gas bekerja sebgai berikut: minyak yang akan diolah dihamparkan
(spread ) didalam ruangan vaccum, dimana minyak akan mempunyai permukaan yang luas
dibanding volume.gas atau air akan mengurai didalam ruang vacuum dan minyak yang bebas gas
ada dibawah dipompa kedalam tangki yang rapat. Jika minyak mempunyai kontaminan yang
tinggi pada proses ini dapat diulang-ulang sampai minyak menjadi kering dan bebas gas.
Penyerapan kotoran minyak yang lain dari air dan gas tidak dapat dilepas selama

proses

pelepasan gas (degasifying).


Hasil penyerapan ini harus dilepas dengan menyaring minyak menggunakan fuller,s
earth. Fuller,s earth akan menyerap semua partikelpartikel dimana partikel tersebut akan
menaikkan tan delta. Penyaringan melalui fuller,s earth adalah dengan cara memompa minyak
melalui suatu penyaring dengan desain khusus. Hal ini dapat dilakukan terpisah, tetapi sangat
sering dilakukan secara seri dengan degassifying.

Construction:
1 -Conductor (key-stone type)
2 -Conductor shielding
3 -Insulation (oil impregnated paper)
4 -Insulation shielding
5 -Lead sheath
6 -Plastic jacket
7 -Tape armour
8 -Optical fiber (option)
9 -Steel wire armour
10 -Serving

BAB III
KESIMPULAN
Dalam berbagai penjelasan pada isi makalah, maka dapat dikatakan bahwa Isolasi cair
merupakan Isolasi multifungsi.Selain sebagai Isolasi juga sebagai pendingin,namun harus
melalui perhitungan dan standartisasi bahan isolasi cair yang digunakan tersebut,terutama
Minyak sebagai bahan yang dibahas di makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai