CAIR (MINYAK)
Dosen :
Asisten :
Pak Bachtiar
Disusun oleh :
D3K-PLN A
1303187005
2019/2020
I. TUJUAN
II. PENDAHULUAN
Ada beberapa alasan mengapa isolasi cair digunakan, antara lain yang
pertama adalah isolasi cair memiliki kerapatan 1000 kali atau lebih dibandingkan
dengan isolasi gas, sehingga memiliki kekuatan dielektrik yang lebih tinggi
menurut hukum Paschen. Kedua isolasi cair akan mengisi celah atau ruang yang
akan diisolasi dan secara serentak melalui proses konversi menghilangkan panas
yang timbul akibat rugi energi. Ketiga isolasi cair cenderung dapat memperbaiki
diri sendiri (self-healing) jika terjadi pelepasan muatan (discharge). Namun
kekurangan utama isolasi cair adalah mudah terkontaminasi.
Kegagalan elektrik pada isolasi cair dipengaruhi oleh berbagai hal. Disamping
dipengaruhi oleh jenis zat dan besar tegangan yang dikenakan pada isolasi cair juga
dipengaruhi oleh bentuk, material, dan kesempurnaan penyelesaian elektrode. Tegangan
gagal isolasi cair sangat ditentukan oleh kandungan zat dan air serta ketidakmurnian
isolasi cair tersebut.
➢ MINYAK TRANSFORMATOR
Minyak trafo merupakan bahan isolasi cair, minyak ini secara luas
digunakan sebagai bahan dielektrik pada berta gai peralatan tenaga seperti
transformator, circuit breaker, switchgear, kabel daya, dsb. sebagai bahan
dielektrik minyak trafo dapat ber fungsi ganda. Fungsi utama adalah sebagai
media isolasi diantara bagian-bagi an yang rnengandung beda potensial agar tidak
terjadi lompatan listrik (flash-over) atau percikan api (spark-over), dan fungsi
lainnya sebagai media pendingin pada trafo, kabel daya, atau sebagai media
pemadam busur api pada circuit breaker.
𝑄
Rapat muatan = 𝐴
Dimana :
Q : Muatan
A : Luas Permukaan Konduktor
dimana :
J : kerapatan arus konduksi;
J1 : kerapatan arus termionik;
Ea : kuat medan yang diterapkan;
m : faktor ketidakrataan permukaan (=10 untuk permukaan halus)
Medan listrik dalam gelembung gas yang ada dalam isolasi zat cair
adalah :
dimana e 1 adalah permitivitas zat cair dan E0 adalah medan listrik dalam zat
cair tanpa gelombung. Bila Eb sama dengan batas medan ionisasi gas, maka
akan terjadi lucutan pada gelombung. Hal ini akan mempercepat
pembentukan gas karena dekomposisi zat cair dan dapat mengakibatkan
kegagalan isolasi. Bentuk pengaruh medan terhadap gelembung udara
ditunjukkan pada gambar 1.
Jika suatu zat isolasi cair mengandung sebuah bola cair atau jenis
cairan lain, maka dapat terjadi kegagalan akibat ketidakstabilan bola cair
tersebut dalam medan listrik. Bola cair yang dikenai medan E akan beruabah
bentuk menjadi sferoida seperti ditunjukkan dalam gambar berikut dengan
medan di dalamnya sebesar E2, maka hubungan antara kedua medan adalah
dan
Jika 𝜀 2 > 𝜀 1, maka arah gaya yang bekerja pada butiran searah dengan
tekanan listrik maksmum (FA) sehingga gaya akan mendorong butiran ke arah
bagian yang kuat dari medan. Jika 𝜀 2 < 𝜀 1, maka arah gaya berlawanan
dengan tekanan listrik maksimum (FB). Gaya F ini akan besar bila 𝜀 2 besar.
Untuk butiran penghantar 𝜀2 → ∞ sehingga F=1/2 R3 grad.E2.
➢ KEKUATAN DIELEKTRIK
Dari semua teori yang membahas tentang kegagalan zat cair tidak
memperhitungkan hubungan antara panjang ruang celah (sela) dengan kekuatan
peristiwa kegagalan. Semuanya hanya membahas tentang kekuatan kegagalan
maksimum yang dicapai. Namun dari semua teori diatas dapat ditarik suatu
persamaan baru yang berisi komponen panjang ruang celah dan komponen kekuatan
peristiwa kegagalan pada benda cair, yaitu :
dimana:
d : panjang ruang celah
A : konstanta
n : juga konstanta yang nilainya < 1
1. Memiliki kerapatan 1000 kali atau lebih dibandingkan dengan isolasi gas
sehingga memiliki kekuatan dielektrik yang lebih tinggi.
2. Isolasi cair akan mengisi celah atau ruang yang akan diisolasi dan secara serentak
melalui proses konversi menghilangkan panas yang timbul akibat rugi energi.
3. Isolasi cair cenderung dapat memperbaiki diri sendiri (self healing) jika terjadi
pelepasan muatan (discharge).
Kerugian :
V. PEMBAHASAN
Pada pengujian pertama ini akan diuji pengaruh jumlah bahan kontaminan
terhadap tegangan tembus minyak trafo Pada pengujian ini suhu minyak 29°C,
lebar sela bola 5 cm, volurne minyak 140 ml, dan diameter bola 2,5 cm.. Bahan
kontaminan padat dengan berat I grarn dicampurkan munyak isokasi tersebut,
untuk dilakukan pengujian. Selanjutnya pengujian dilakukan kernbali untuk setiap
kenaikan I gram bahan kontaminan. Hasil pengujian ditunjukkan dalarn gambar 5
dibawah ini.
Jika perluasan area medan ini melebihi ketahanan benda cair, maka
terjadilah peristiwa kegagalan setempat (local breakdown) yaitu terjadi di dekat
partikel-partikel asing tersebut. Hal ini akan membuat terbentuknya gelembung-
gelembung gas yang pada akhirnya juga menyebabkan peristiwa kegagalan pada
minyak tersebut. Pada minyak bekas cenderung memiliki kadar uap air yang lebih
besar daripada minyak baru. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada saat
medan listrik yang tinggi, molekul uap air yang terlarut
Gambar 8. Grafik tegangan tembus pada isolasi minyak bekas dengan polaritas
elektroda jarum sebagai fasa.
VII. RINGKASAN
Fenomena kegagalan isolasi zat cair (minyak) adalah keadaan dimana minyak
kehilangan kekuatan dielektriknya. Kehilangan kekuatan dielektrik ini terjadi karena
beberapa hal, yaitu luas daerah elektroda, jarak celah, pendinginan, perawatan sebelum
pemakaian, kondisi minyak tersebut baru atau lama, dan sebagainya. Mekanisme dari
kegagalan zat cair ini terdapat beberapa, diantaranya adalah teori kegagalan elektronik
(kegagalan yang disebabkan permukaan elektroda yang tidak rata), kegagalan gelembung
atau kavitasi pada zat cair (disebabkan oleh gelembung-gelembung gas didalamnya),
kegagalan bola cair (jika suatu zat isolasi cair mengandung sebuah bola cair atau jenis
cairan lain), kegagalan butiran padat (adanya butiran (particle) didalam bahan isolasi)),
kegagalan campuran zat cair-padat (disebabkan oleh pemburukan).
Isolasi cair memiliki kemampuan lebih baik dibandingkan isolasi gas. Hal ini
disebabkan kerapatannya 1000 kali atau lebih jika dibandingkan isolasi gas, sehingga
kekuatan dielektriknya lebih tinggi dibandingkan isolasi gas. Isolasi cair Selain itu, isolasi
cair akan mengisi celah atau ruang yang akan diisolasi dan bersifat dapat memperbaiki
diri sendiri (self-healing) jika terjadi pelepasan muatan muatan (discharge). Namun,
kekurangan utamanya adalah isolasi cair mudah terkontaminasi.