ABSTRAK
Isolasi merupakan sifat suatu bahan yang dapat memisahkan dua penghantar atau lebih secara elektris
agar tidak terjadi lompatan listrik dari satu penghantar ke penghantar lainnya. Suatu media bersifat
isolasi jika media tersebut dapat menahan nilai tegangan yang ada pada penghantar. Apabila media
isolasi tidak dapat menahan nilai tegangan pada penghantar, maka akan terjadi lompatan listrik atau
tembus yang lebih dikenal dengan peristiwa breakdown. Dalam situasi ini akan terjadi arus yang
mengalir diantara penghantar, sehingga dapat dikatakan media isolasi telah gagal melaksanakan
fungsinya sebagai isolasi. Isolasi cair banyak digunakan sebagai media isolasi dan pendingin pada
transformator daya, dengan media zat cair berupa minyak
Kata kunci : Isolasi, Tegangan Tembus, Kegagalan isolasi
ABSTRACT
Insulation is the property of a material that can separate two or more conductors electrically so that
there is no electric jump from one conductor to another. A medium is insulating if the media can
withstand the value of the voltage that exists in the conductor. If the insulating medium cannot
withstand the voltage value on the conductor, an electric jump or breakdown will occur, which is better
known as a breakdown event. In this situation there will be a current flowing between the conductors,
so it can be said that the insulating medium has failed to carry out its function as insulation. Liquid
insulation is widely used as an insulating and cooling medium in power transformers, with the liquid
medium being oil
Keywords : Liquid Isolation, Breakdown Voltage, Insulation Failure
bahwa kegagalan isolasi ini berkaitan dengan 3.1 Alat dan Perlengkapan
adanya partial discharge. Partial discharge ini Adapun alat dan bahan yang digunakan
dapat terjadi pada material isolasi padat, pada percobaan dari pengujian ini yaitu:
material isolasi cair, dan juga material isolasi • 1 set Oil test DPA (OT)
gas.
3.2 Langkah Percobaan
Kegagalan pada material isolasi cair ini
Adapun langkah percobaan yang dilakukan
disebabkan oleh :
pada percobaan dari pengujian ini yaitu:
1. Teori kegagalan murni atau elektronik (yang
1. Hubungkan semua peralatan ke grounding
merupakan perluasan teori kegagalan dalam
2. Hubungkan Oil Tester dengan kabel Power
gas), artinya dalam proses kegagalan yang
Supply dan kabel pembumian,
terjadi dalam zat cair dianggap serupa
3. Atur jarak elektroda sesuai dengan pada data
dengan yang terjadi dalam gas.
pengamatan (2,5mm)
2. Teori kegagalan gelembung udara atau
4. Pastikan bejana dalam keadaan bersih,
kavitasi. Adanya gelembung udara dalam
5. Bilas bejana dengan minyak yang sejenis
cairan merupakan awal dan penyebab
dengan minyak yang akan digunakan sebagai
kegagalan total dari zat cair dengan adanya
objek percobaan
gelembung pada zat cair dan tercampurnya
6. Isi bejana dengan minyak yang akan
material isolasi cair.
diujikan sampai elektroda mushroom
3. Teori kegagalan bola cair Ketidakmurnian
tengggelam sepenuhnya,
yang tidak stabil dalam medan listrik
7. Nyalakan oil tester,
(misalnya bola-bola air) dapat merupakan
8. Masukkan stirrer ke dalam bejana
jembatan bertahanan rendah diantara
9. Tutup bejana uji dan juga penutup DPA
elektroda dan dapat mengakibatkan
10. Pilih menu standard measurement
kegagalan.
11. Gunakan Standar IEC 60156:1995 untuk 4.1 Data Pengamatan
pengujian
12. Lakukan pengujian tegangan breakdown 4.2 Grafik Hubungan Breakdown Voltage
dengan menekan tombol start Terhadap Standard Measurement
13. Save atau Print hasil hasil pengujian,
Grafik Breakdown Voltage
Standart Observed
Measuremen pada Setiap Measurement (IEC
Breakdown Voltage (KV)
Observed Breakdown
t 60156:1995)
Voltage (kV)
IEC 100.0 42.0 50.1
60156:1995
42,0 50,1 29,3 46,6 48,2 47,5 29.3 46.6 48.2 48.2
Quick 0.0
Observed 1 2 3 4 5 6
Test
Quick Test Rating (kV/s)
Ratin
g Breakdown Voltage (KV)
(kV/s)
31, 27, 27, 46, 37,
1 44,7
2 4 2 3 9
48, 48, 33, 31, 36,
2 36,1
5 7 1 6 9
35, 43, 39, 46, 48,
3 42,7
0 0 7 9 5
42, 41, 42, 49, 46, 4.2 Grafik Hubungan Quick Test Rating
4 43,4
5 9 3 4 9
48, 50, 47, 43, 50, Terhadap Breakdown Voltage
5 52,0
3 2 4 1 2
50, 47, 53, 54, 44,
6 38,7
0 4 6 8 5
54, 57, 54, 51, 50,
7 50,3
1 9 8 7 0
55, 59, 60, 57, 60,
8 47,3
0 7 1 2 4
69, 69, 67, 65, 52,
9 63,2
9 8 4 3 1
51, 74, 54, 53, 108, 64,
10
5 0 6 0 8 1
4.3 Analisa
14. Matikan alat percobaan,
Pada praktikum Teknik Tegangan Tinggi
15. Keluarkan minyak (yang sudah diuji) dan
yang berjudul “Pengujian Tegangan Tembus
stirrer menggunakan magnetic stick,
Isolasi Cair” memiliki dua tujuan yaitu, yang
kemudian ulangi Langkah ke-3 sampai 9,
pertama untuk mengetahui karakteristik
untuk pengujian berikutnya
kegagalan isolasi cair yang dimana kegagalan
16. Lalu Pilih menu Quick test untuk pengujian
isolasi cair dapat disebabkan oleh empat hal
sesuai tabel pengamatan,
antara lain, yang pertama dikarenakan teori
kegagalan murni atau elektronik yang
IV. Hasil dan Pengamatan
merupakan perluasan teori kegagalan dalam gas. Isolasi cair adalah salah satu jenis isolasi
Hal ini berarti dalam proses kegagalan yang yang digunakan pada peralatan tinggi yang
terjadi dalam zat cair itu dianggap serupa dimana penggunaan isolasi cair ini bertujuan
dengan yang terjadi dalam gas. Yang kedua untuk memisahkan dua penghantar listrik yang
disebabkan oleh teori kegagalan gelembung bertegangan atau lebih sehingga tidak terjadi
udara atau kavitasi yang dimana terdapat kegagalan dan percikan api diantara penghantar
gelembung pada zat cair dan tercampurnya tersebut
material lain dalam isolasi cair. Yang ketiga
Pada praktikum kali ini kita melakukan
teori kegagalan bola cair yang dimana
pengujian terhadap isolasi cair karena pada
ketidakmurnian ini merupakan ketidakstabilan
isolasi cair memiliki kerapatan 1000 kali atau
medan listrik misalnya bola-bola air yang
lebih dibandingkan dengan isolasi gas, sehingga
merupakan jembatan tahanan rendah diantara
memiliki kekuatan dielektrik yang lebih tinggi
elektroda dan mengakibatkan terjadinya
menurut hukum Paschen. Selain itu isolasi cair
kegagalan. Dan yang terakhir disebabkan oleh
akan mengisi celah atau ruang yang akan
ketidakmurnian padat sehingga menyebabkan
diisolasi dan secara serentak melalui proses
pembesaran pada medan listrik setempat.
konversi menghilangkan panas yang timbul
Apabila medan dalam zat cair melebihi nilai
akibat rugi energi. Kemudian, isolasi cair dapat
kritis tertentu maka ditempat itu zat cair juga
dimanfaatkan sebagai pembawa informasi
akan gagal dan menyebabkan kegagalan total
mengenai keadaan baik atau buruknya suatu
pada isolasi cair. Dan tujuan kedua yaitu untuk
transformator karena isolasi ini juga dapat
mengetahui pengaruh jarak elektroda terhadap
bekerja sebagai pendingin. Yang dimana pada
tegangan gagal pada isolasi cair yang dimana
percobaan ini, system pendingin yang
besarnya tegangan tembus terjadi tergantung
digunakan adalah tipe ONAN dan ONAF.
dari seberapa besar jaraknya.
Berdasarkan keunggulan isolasi cair tadi adalah
Pengujian adalah suatu kegiatan yang karena memiliki kekuatan dielektrik yang
bertujuan untuk memastikan apakah semua tinggi. Kekuatan dielektrik adalah kemampuan
system beroperasi atau bekerja dengan baik suatu bahan dalam menahan tegangan tembus
selain itu pengujian juga dilakukan untuk tanpa adanya kegagalan.
mengetahui kegagalan atau factor kegagalan
Dari data pengamatan yang diperoleh
yang terjadi pada system tersebut.
dilakukan pengujian sebanyak 6 kali baik untuk
Tegangan tembus adalah tegangan yang pengukuran standar measurement maupun
diberikan secara terus menerus yang melampaui pengukuran pada quick test rating. Dari data
kapasitasnya sehingga menyebabkan kegagalan pengamatan yang kita peroleh dapat
pada bahan yang diuji. disimpulkan bahwa semakin besar nilai voltage
yang diberikan pada saat pengujian maka nilai As.
tegangan tembusnya juga semakin besar.
[2] Rosyidi, N., & P, D. (2021). Pengujian
Adapun kesalahan-kesalahan yang terjadi tegangan tembus pada minyak trafo.
pada saat praktikum yaitu yang pertama alat Sinusoida, XXIII(2), 20–32
yang digunakan untuk percobaan tidak
[3] Winanta, I. N. O., Amrita, A. A. N., &
berfungsi dengan baik atau umur alat yang
Ariastina, W. G. (2019). Studi Tegangan
sudah tua sehingga terjadi aus pada beberapa
Tembus Minyak Transformator. Jurnal
bagian komponennya. Dan yang kedua factor
SPEKTRUM, 6(3), 10–18.
human error yang dimana kesalahan praktikan
dalam pengambilan data serta mengolah data
sehingga hasil yang diperoleh tidak akurat.
V. Kesimpulan
Adapun Kesimpulan yang diperoleh antara
lain:
Karakteristik kegagalan isolasi cair dapat
disebabkan oleh beberpa hal yang pertama
karena disebabkan oleh teori kegagalan
murni, yang kedua disebabkan oleh teori
kegagalan gelembung udara, yang ketiga
disebabkan oleh teori kegagalan bola cair,
dan yang terakhir disebabkan oleh teori
kegagalan ketidakmurnian padat.
Pengaruh jarak elektroda terhadap tegangan
gagal pada isolasi cair yaitu disini kita
menggunakan jarak 2,5 mm atau 0,025 cm
yang sesuai tengan SPLN dan pada saat
dilakukan pengujian hasil dari quick rating
mempengaruhi tegangan tembusnya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Tegangan, A., & Minyak, T. (2016).
Sebagai Isolasi Cair Dengan Elektroda
Breakdown Voltage Analysis of Mixed Oil