Anda di halaman 1dari 43

BAHAN ISOLASI CAIR

Rahmi Berlianti, SST.,MT


Bahan Isolasi Cair
Bahan isolai cair merupakan bahan pengisi pada
beberapa peralatan listrik.Bahan isolasi cair ini
biasanya digunakan pada peralatan seperti
transformator, pemutus beban, rheostat.
Bahan isolasi cair memiliki dua fungsi yaitu
sebagai pemisah antara bagian yang bertegangan
atau pengisolasi dan juga sebagai pendingin.
Persyaratan agar bahan cair dapat digunakan sebagai
bahan isolasiadalah
mempunyai tegangan tembus dan daya hantar panas
yang tinggi
Beberapa alasan digunakannya bahan isolasi
cair adalah
• isolasi cair memiliki kerapatan 1000 kali atau lebih
dibandingka ndengan isolasi gas, sehingga memiliki
kekuatandielektrik yang lebih tinggi menurut hukum
Paschen.
• Isolasi cair akan mengisi celah atau ruang yang akan
diisolasi dan secara serentak melalui proses konversi
menghilangkan panas yang timbul akibat rugi energi.
• Isolas cair cenderung dapat memperbaiki diri sendiri (self
healing ) jika terjadi pelepasan muatan(discharge).
• Namun kekurangan utama isolasi cair adalah mudah
terkontaminasi
Adapun sifat-sifat listrik yang menentukan
unjuk kerja cairan sebagai isolasi adalah
• Withstand Breakdown
kemampuan untuk tidak mengalami ketembusan dalam
kondisi tekanan listrik (electric stress ) yang tinggi.
• Kapasitansi Listrik per unit volume yang menentukan
permitivitas relatifnya.
Minyakpetroleum merupakan subtansi nonpolar yangefektif
karenamerupakan campuran cairanhidrokarbon. Minyak ini
memiliki permitivitaskira-kira2 atau 2.5 . Ketidakbergantungan
permitivitassubtansi nonpolar padafrekuensi membuat
bahanini lebih banyak dipakai dibandingkan dengan bahan
yang bersifat polar. Misalnya air memilikipermitivitas 78
untuk frekuensi 50 Hz, namunhanya memiliki permitivitas 5
untuk gelombang mikro
Faktor daya:
Faktor dissipasi daya dari minyak dibawah tekanan
bolak balik dan tinggi akan menentukan unjuk
kerjanya karena dalam kondisi berbeban terdapat
sejumlah rugi rugi dielektrik. Faktor dissipasi sebagai
ukuran rugi rugi daya merupakan parameter yang
penting bagi kabel dan kapasitor. Minyak
transformator murni memiliki faktor dissipasi yang
bervariasi antara 10-4 pada 20oC dan 10-3 pada
90oC pada frekuensi 50 Hz.
Resistivitas:

Suatu cairan dapat digolongkan sebagai isolasi cair bila resitivitasnya lebih
besar dari109 W-m.
Pada sistem tegangan tinggi resistivitas yang diperlukan untuk material
isolasi adalah 1016 W-m atau lebih. (W=ohm)
Berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh ASTM yakni dalam standar D-
877 disebutkan bahwa suatu bahan isolasi harus memiliki tegangan
tembus sebesar kurang lebih 30 kV untuk lebar sela elektroda 1 mm,
dengan kata lain kekuatan dielektrik bahan isolasi kurang lebih 30 kV/mm.
Sedangkan menurut standar ASTM D-1816 suatu bahan isolasi harus
mampu menahan tegangan sebesar 28 kV untuk suatu lebar sela
elektroda sebesar 1,2 mm.
Standar ini merupakan standar yang diterima secara internasional dan
harus dipenuhi oleh suatu bahan yang dikategorikan sebagai suatu
bahan isolasi.
Kegagalan Pada Isolasi Cair
Karakteristik pada isolasi minyak trafo akan
berubah jika terjadi ketidakmurnian di
dalamnya.
Hal ini akan mempercepat terjadinya proses
kegagalan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan
isolasi antara lain adanya partikel padat, uap
air dan gelembung gas.
Teori mengenai kegagalan dalam zat cair kurang
banyak diketahui dibandingkan dengan teori
kegagalan gas atau zat padat. Hal tersebut
disebabkan karena sampai saat ini belum
didapatkan teori yang dapat menjelaskan
proses kegagalan dalam zat cair yang benar-
benar sesuai antara keadaan secara teoritis
dengan keadaan sebenarnya.
Teori kegagalan zat isolasi cair
• Teori Kegagalan Elektronik
• Teori ini merupakan perluasan teori kegagalan
dalam gas, artinya proses kegagalan yang
terjadi dalam zat cair dianggap serupa dengan
yang terjadi dalam gas. Oleh karena itu supaya
terjadi kegagalan diperlukan elektron awal
yang dimasukkan kedalam zat cair. Elektron
awal inilah yang akan memulai proses
kegagalan.
• Teori Kegagalan Gelembung
• Kegagalan gelembung atau kavitasi
merupakan bentuk kegagalan zat cair yang
disebabkan oleh adanya gelembung-
gelembung gas di dalamnya.
• Teori Kegagalan Bola Cair
• Jika suatu zat isolasi mengandung sebuah bola cair
dari jenis cairan lain, maka dapat terjadi kegagalan
akibat ketakstabilan bola cair tersebut dalam medan
listrik. Medan listrik akan menyebabkan tetesan bola
cair yang tertahan didalam minyak yang memanjang
searah medan dan pada medan yang kritis tetesan
inimenjadi tidak stabil. Kanal kegagalan akan
menjalar dari ujung tetesan yang memanjang
sehingga menghasilkan kegagalan total.
• Teori Kegagalan Tak Murnian Padat
• Kegagalan tak murnian padat adalah jenis
kegagalan yang disebabkan oleh adanya
butiran zat padat (partikel) didalam isolasi cair
yang akan memulai terjadi kegagalan.
• Bahan isolasi cair yang paling banyak
digunakan adalah minyak trafo.
Minyak Transformator
• Minyak trafo adalah adalah minyak mineral
yang diperoleh dengan pemurnian minyak
mentah.
• Selain berasal dan minyak mineral, minyak
trafo juga dapat berasal dan bahan organic,
misalnya minyak trafo piranol dan silicon.
Sebagian besar trafo tenaga kumparan-
kumparan dan intinya direndamdalam minyak-
trafo, terutama trafo-trafo tenaga yang
berkapasitas besar, karenaminyak trafo
mempunyai sifat sebagai media pemindah
panas (disirkulasi) dan bersifat pula sebagai
isolasi (daya tegangan tembus tinggi) sehingga
berfungsisebagai media pendingin dan isolasi
minyak trafo harus memenuhi persyaratan

1.Kekuatan isolasi tinggi


2.Penyalur panas yang baik memiliki berat jenis yang kecil,
sehingga partikel- partikel dalam minyak dapat
mengendap dengan cepat
3.Viskositas yang rendah agar lebih mudah bersirkulasi dan
kemampuan pendinginan menjadi lebih baik
 4.Titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yang
dapat membahayakan
5.Tidak merusak bahan isolasi padat
6.Sifat kimia yang stabil
Berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh ASTMyakni
dalam standar D-877 disebutkan bahwa suatubahan
isolasi harus memiliki tegangan tembussebesarkurang
lebih 30 kV untuk lebar sela elektroda 1 mm,dengan kata
lainkekuatan dielektrik bahan isolasikurang lebih 30
kV/mm. Sedangkan menurutstandarASTM D-1816 suatu
bahan isolasi harus mampumenahan tegangansebesar 28
V untuk suatu lebar selaelektroda sebesar 1,2 mm.
Standar inimerupakanstandar yang diterima secara
internasional dan harusdipenuhi olehsuatu bahan yang
dikategorikan sebagaisuatu bahan isolasi.
faktor yang diperkirakan mempengaruhi
kegagalan minyak transformator
1. Luas daerah elektroda
2.Jarak celah (gap spacing )
3.Pendinginan
4.Perawatan sebelum pemakaian (elektroda dan minyak)
5.Pengaruh kekuatan dielektrik dari
minyaktransformator yang diukur sertakondisi
pengujian atauminyaktransformator itu sendiri juga
mempengaruhikekuatan dielektrik minyak
transformator.
• Ketembusan isolasi (insulation breakdown, insulation
failure) disebabkan karena beberapa hal antara lain
• isolasi tersebut sudah lama dipakai,
• berkurangnyakekuatan dielektrik dan
• karena isolasi tersebut dikenakan tegangan lebih.
• Pada prinsipnyategangan pada isolator merupakan
suatu tarikan atautekanan (stress)yang harus dilawan
oleh gaya dalam isolator itu sendiri agar supaya
isolator tidak tembus.
• Karakteristik isolatorakan berubah bila material tersebut
kemasukan suatuketidakmurnian(impurity) seperti adanya
arang atau kelembaban dalam isolasi yang dapat menurun
kantegangan tembus
• Ketahanan listrik transformator dapat menurun karena
pengaruh asam dandapat pula karena kandungan air.
Keasaman minyak transformator dapatdinetralisir dengan
menggunakan potas hidroksida (KOH). Sedangkan
kandunganair di dalam minyak transformator dapat
dihilangkan dengan memakai bahanhigroskopis yaitu
silikagel.
Agar minyak trafo berfungsi dengan baik,
kualitas minyak harus sesuai dengan standar
kebutuhan
• Agar minyak transformato rberfungsi sebagai
pendingin yang baik, makakekentalannya tidak
boleh terlalu tinggi agar mudah bersirkulasi di
dalam tangki sehingga dapat mendinginkan
transformator dengan baik. Kekentalan
relatif minyak transformator tidak boleh lebih
dari 4,2o pada suhu20oC dan1,8o hingga1,85o
maksimum 2o pada suhu 50oC.
Minyak transformator dapat dikotori oleh uap air, fiber
(misalnya : kertas,kayu, tekstil), damar dan yang lainnya.
Hal ini dapat mempengaruhi kemurnian minyak
transformator.
Bentuk dari pengotoran dapat bermacam-macam yaitu :
• meleleh dan mencairnya bahan-bahan yang digunakan
di dalam transformator,
•  partikel-partikel yang mengapung pada minyak,
• partikel-partikel yang mengendapdidasar tangki, pada
belitan atau pada intinya.
Dengan adanya pengotoran maka tegangan tembus
minyak akan menurun dan ini berarti mengurangi
atau menurunnya umur pemakaian minyak. Akhir-
akhir ini usaha memperlambat terjadinya
penurunan dengan tegangan tembus minyak
transformator untuk  pemakaian pada
transformator yang bertegangan kerja tinggi dan
dayanya besar,ruangan yang terdapat di atas
permukaan minyak diisi dengan gas murni
(biasanyanitrogen).
• Cara lain untuk memperpanjang umur minyak
transformator adalah denganmencampurkan
senyawa tertentu antara lain paraoksi diphenilamin.
Senyawatersebut dimasukkan ke dalam minyak
transformator yang telah dipanasi 80o hingga 85oC.
Campuran tersebut kosentrasinya dibuat 0,1% dan
selanjutnya didinginkan. Minyak transformator yang
sudah diberi senyawa paraoksidiphenilamin akan
berwarna kemerah-merahan
Proses pemurnian minyak trafo
1. Pemanasan
• Pada cara ini minyak transformator dipanasi hingga titik didih air
pada perangkat khusus yang disebut penggodok minyak (oil
boiler ).
• Air yang ada dalam minyak akan menguap karena titik didih minyak
lebih tinggi dari pada titik didih air.
• Cara ini dianggap sebagai cara yang paling sederhana dalam hal
pemurnianminyak transformator.
• Dengan cara ini bahan-bahan pencemar padat, misalnya :fiber,
jelagaakan tetapi tinggal di dalam minyak.
• Apabila pemanasan tersebutmendekati titik penguapan minyak,
akan menyebabkan umur minyak berkurang
• Namun hal ini dapat diatasi dengan cara memanaskan minyak di
tempat yang pakem atau boiler minyak hampa udara (vacum oil
boiler ), sehingga air akan menguap pada suhu yang relatif
rendah.
• Alat ini dipakai dengan minyak yangdipanaskan dalam bejana
udara sempit (air tight vessel ) dimana udara dipindahkan
bersama dengan air yang menguap dari minyak.
• Air mendidih padasuhu rendah dalam ruang hampa oleh sebab
itu menguap lebih cepat ketika minyak dididihkan dalam alat ini
pada suhu yang relatif rendah.
• Namun demikian pencemar selain air akan tetap tinggal di dalam
minyak.
2. Penyaringan
• Padametode ini digunakan kertas khusus untuk
menyaring minyak yangtercemar.
• Untuk mempercepat waktu penyaringan,
digunakan tekanan.
• Air yangterkandung dalam minyak transformator
diserap dengan kertas higroskopis
• Dengan cara ini baik air maupun patikel-partikel
tercemar lainnya akan tersaringsekaligus
• filter ini sangat efesien memindahkan pengotor padat
dan uap dari minyak yang merupakan kelebihan dari
pada alat sentrifugal. Walaupun cara ini sederhanadan
lebih mudah untuk dilakukan, keluaran yang dihasilkan
lebih sedikit jikadibandingkan dengan alat sentrifugal
yang menggunakan kapasitas motor  penggerak yang
sama. Filter press ini cocok digunakan untuk memisahkan
minyak dalam circuit breaker (CB), yang biasanya
tercemari oleh partikel jelaga (arang)yangkecil dan sulit
dipisahkan dengan menggunakan alat sentrifugal.
• Untuk menambah output mesin penyaring,
minyak dipanasi 40o hingga 45oC sehingga
viskositas minyak menurun dan dengan demikian
makin memudahkan penyaringan. Normalnya,
minyak yang akan disaring dimasukkan ke filter
atau penyaring dengan tekanan 3 hingga 5
atmosfir. Biasanya penyaring dilakukanselama 4
jam, tetapi bila minyaknya sangat kotor,
penggantiannya dilakukansetiap 0,5 hinga 1 jam
3. Pemusingan

• Pencemaran minyak transformator misalnyafiber, karbon


maupun lumpur adalah lebih berat daripada minyak
transformator sehingga kotoran-kotoran tersebut suatu
saat mengendap dan mudah dipisahkan secara kasar.
• Untuk mempercepat proses pemisahan, maka minyak
dipanaskan 45 hingga 55 didalam suatu tabung dan
kemudian diputar atau dipusing dengan cepat.
• Karenagaya sentrifugal, maka substansi yang lebih berat
akan berada di bagian pinggir  bejana dan minyaknya
sendiri yang relatif lebih ringan akan berada di
tengah bejana.
Bagian utama dari pemutar (sentrifuge) adalah sebuah
silinder yangmemiliki lempengan-lempengan (hingga
50 buah jumlahnya), lempengan-lempengan tersebut
dipasang pada poros tegak dan pemutar tersebut
berputar  bersama-samadengan poros.
Jarak antara lempengan-lempengan kira-kira 0,1 mm.
Lempengan-lempengan ini menyebabkan mnyak dapat
terbawakeatas seperti terlihat sedangkan bagian-
bagian yang berat akan terlempar ke arah pinggir.
4 Regenerasi
Pencemaran minyak transformator seperti dijelaskan
sebelumnya, tidak dapat benar-benar dikeluarkan
dengan cara-cara seperti telah dijelaskan
diatas.Pencemaran akan lebih dapat dihilangkan
dengan pemurnian khusus yaituregenerasi. Cara ini
menggunakan absorben untuk regenerasi
minyak transformator. Dalam praktek, cara ini
banyak digunakan pada pembangkit- pembangkit
tenaga listrik dan gardu-gardu induk.
Bahan-Bahan Isolasi Cair Lain
Jenis-jenis minyak bumi di samping minyak transformatordidapat
bahanisolasi lain yang mempunyai kekentalan, pemurnian
serta sifat-sifat lain yang berbeda. Sebagai contoh, minyak
untuk kabel yang berisolasi kertas, dibuat lebihkental daripada
minyak transformator.Di samping itu terdapat pula bahan
isolasi kabel yang diimpregnasi denganminyak yang
kekentalannya rendah dengan pemurnian yang tinggi yaitu
kabeluntuk tegangan ekstra tinggi yang diisi minyak.Kapasitor-
kapasitor kertas diisi dengan minyak yang sangat kental
yaituvaselin yang mempunyai titik pemadaman di antara 30
hingga 50C, permitivitas relatif 2,2 dan tan d pada 1 kHz tidak
lebih dari 0,0002.
• Di samping bahan-bahan tersebut diatas,
didapat pula isolasi cair sintesisyang juga
digunakan pada teknik listrik. Isolasi cair
isntetis yang banyak digunakan adalah cairan
yang berisi Chloor (hidrokarbon seperti difenil
C10H12 ) dimana 3 sampai 5 atom Hidrogen
diganti dengan atom Chloor. Bahan-bahan
inidiantaranya adalah: Sovol, Askarel, Araclor,
Pyralen, Shibanol.
• Sovol adalah cairan yang agak kental, tidak berwarna.
Massa jenisnya jauhlebih besar dari minyak
transformator yaitu 1,53/cm g 
• Tegangan tembus Sovolkurang lebih sama dengan
minyak transformator yaitu ± 20 kV/cm,
sedangkan permitivitasnya lebih tinggi.
• Bahan Sovol ditambahkan sedikit
denganTrichlorobenzena (C8H3CL3  ) untuk
mengurangi kekentalannya diperoleh bahan baru
dengan nama Sovtol.
Salah satu manfaat penggunaan Sovol dan
Sovtol adalah karena percampuran uapnya
dengan udara tidak terbakar dan tidak
menyebabkanledakan. Karena itu
transformator yang diisi dengan Sovtol tidak
mempunyairesiko kebakaran dan dapat
dipasang di dalam ruangan jika transformator
minyak  biasa tidak memungkinkan dipasang.
• Bahan lain adalah minyak Silikon. Bahan ini
harganya lebih mahal daripadaminyak
transformator. Tetapi mempunyai kelebihan
antara lain sudut kerugian dielektrik kecil,
higroskopisnya dapat diabaikan dan resistivitas
panasnya relatif tinggi.

Anda mungkin juga menyukai