Suatu cairan dapat digolongkan sebagai isolasi cair bila resitivitasnya lebih
besar dari109 W-m.
Pada sistem tegangan tinggi resistivitas yang diperlukan untuk material
isolasi adalah 1016 W-m atau lebih. (W=ohm)
Berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh ASTM yakni dalam standar D-
877 disebutkan bahwa suatu bahan isolasi harus memiliki tegangan
tembus sebesar kurang lebih 30 kV untuk lebar sela elektroda 1 mm,
dengan kata lain kekuatan dielektrik bahan isolasi kurang lebih 30 kV/mm.
Sedangkan menurut standar ASTM D-1816 suatu bahan isolasi harus
mampu menahan tegangan sebesar 28 kV untuk suatu lebar sela
elektroda sebesar 1,2 mm.
Standar ini merupakan standar yang diterima secara internasional dan
harus dipenuhi oleh suatu bahan yang dikategorikan sebagai suatu
bahan isolasi.
Kegagalan Pada Isolasi Cair
Karakteristik pada isolasi minyak trafo akan
berubah jika terjadi ketidakmurnian di
dalamnya.
Hal ini akan mempercepat terjadinya proses
kegagalan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan
isolasi antara lain adanya partikel padat, uap
air dan gelembung gas.
Teori mengenai kegagalan dalam zat cair kurang
banyak diketahui dibandingkan dengan teori
kegagalan gas atau zat padat. Hal tersebut
disebabkan karena sampai saat ini belum
didapatkan teori yang dapat menjelaskan
proses kegagalan dalam zat cair yang benar-
benar sesuai antara keadaan secara teoritis
dengan keadaan sebenarnya.
Teori kegagalan zat isolasi cair
• Teori Kegagalan Elektronik
• Teori ini merupakan perluasan teori kegagalan
dalam gas, artinya proses kegagalan yang
terjadi dalam zat cair dianggap serupa dengan
yang terjadi dalam gas. Oleh karena itu supaya
terjadi kegagalan diperlukan elektron awal
yang dimasukkan kedalam zat cair. Elektron
awal inilah yang akan memulai proses
kegagalan.
• Teori Kegagalan Gelembung
• Kegagalan gelembung atau kavitasi
merupakan bentuk kegagalan zat cair yang
disebabkan oleh adanya gelembung-
gelembung gas di dalamnya.
• Teori Kegagalan Bola Cair
• Jika suatu zat isolasi mengandung sebuah bola cair
dari jenis cairan lain, maka dapat terjadi kegagalan
akibat ketakstabilan bola cair tersebut dalam medan
listrik. Medan listrik akan menyebabkan tetesan bola
cair yang tertahan didalam minyak yang memanjang
searah medan dan pada medan yang kritis tetesan
inimenjadi tidak stabil. Kanal kegagalan akan
menjalar dari ujung tetesan yang memanjang
sehingga menghasilkan kegagalan total.
• Teori Kegagalan Tak Murnian Padat
• Kegagalan tak murnian padat adalah jenis
kegagalan yang disebabkan oleh adanya
butiran zat padat (partikel) didalam isolasi cair
yang akan memulai terjadi kegagalan.
• Bahan isolasi cair yang paling banyak
digunakan adalah minyak trafo.
Minyak Transformator
• Minyak trafo adalah adalah minyak mineral
yang diperoleh dengan pemurnian minyak
mentah.
• Selain berasal dan minyak mineral, minyak
trafo juga dapat berasal dan bahan organic,
misalnya minyak trafo piranol dan silicon.
Sebagian besar trafo tenaga kumparan-
kumparan dan intinya direndamdalam minyak-
trafo, terutama trafo-trafo tenaga yang
berkapasitas besar, karenaminyak trafo
mempunyai sifat sebagai media pemindah
panas (disirkulasi) dan bersifat pula sebagai
isolasi (daya tegangan tembus tinggi) sehingga
berfungsisebagai media pendingin dan isolasi
minyak trafo harus memenuhi persyaratan