Furnance
Furnance adalah suatu ruangan dapur
sebagai penerima bahan bakar untuk
pembakaran, yang dilengkapi dengan fire
grate pada bagian bawah diletakan rangka
bakar sebagai alas bahan bakar, dan pada
sekelilingnya adalah pipa-pipa air ketel
yang menempel pada dinding tembok dapur
yang mendapat atau menerima panas dari
bahan bakar. Adapun pemindahan panas
yang terjadi pada ketel uap ada 3 proses,
yaitu:
Proses Boiler
Pemindahan panas dengan pancaran
atau radiasi dari nyala api dan gas panas
kepada dinding ketel dan pipa-pipa air.
Panas ini mengalir memalui hantaran
atau konduksi dari sisi dinding yang
menerima panas ke sisi dinding yang
memberi panas.
Selanjutnya panas ini dengan cara
singgungan atau konveksi diserahkan
kepada air yang mengalir.
Ruang Bakar
Ruang bakar terbagi 2 (dua) bagian, yaitu :
Ruang pertama berfungsi sebagai ruang pembakaran,
sebagai pemanas yg dihasilkan dan diterima langsung
oleh pipa-pipa air yg berada di dlm ruangan dapur
tersebut (pipa-pipa air) dari drum ke header samping
kanan/kiri.
Ruang kedua merupakan ruang gas panas yg diterima
dari hasil pembakaran dalam ruang pertama. Di dalam
ruang kedua ini sebagian besar panas dari gas diterima
oleh pipa-pipa air drum atas ke drum bawah. Dalam
ruang pembakaran pertama udara pembakaran ditiupkan
oleh Blower Forced Draft Fan (FDF) melalui lubanglubang kecil disekeliling dinding ruang pembakaran dan
melalui kisi-kisi bagian bawah dapur (Fire grates).
Ruang Bakar
Jumlah udara yang diperlukan diatur melalui klep
(Air Draft Controller) yang dikendalikan dari panel
saklar ketel. Sedangkan dalam ruang kedua, gas
panas dihisap Blower (Induced Draft Fan) sehingga
terjadi aliran panas dari ruangan pertama ke
ruang kedua dapur. Pembakaran Di dalam ruang
kedua dipasang sekat-sekat sedemikian rupa yang
dapat memperpanjang permukaan yang dilalui gas
panas, supaya gas panas tersebut dapat memanasi
seluruh pipa air, sebagian permukaan luar drum
atas dan seluruh bagian luar drum bawah.
Burner
Burner adalah alat yang berfungsi sebagai
penyemprot bahan bakar cair misalnya solar,
residu, dll. Pada pabrik gula penggunaan Burner
sangat ditekan karena dengan penggunaan Burner
berarti menggunakan bahan bakar yang beli,
sedangkan pabrik gula adalah produsen bahan
bakar padat yaitu bagasse. Oleh karena itu harus
diupayakan agar mois atau kandungan air pada
bagasse sekecil mungkin. Namun demikian
peralatan Burner harus tetap dipasang, karena
pada sebelum tersedia bahan bakar bagasse maka
Burner harus digunakan. Selain itu mungkin
terjadi gangguan pada pada peralatan bahan bakar
bagasse pada saat operasi.
Burner
Burner
Wall Tube
Dinding boiler terdiri dari tubes / pipa-pipa
yang disatukan oleh membran, oleh karena itu
disebut dengan wall tube. Di dalam wall tube
tersebut mengalir air yang akan dididihkan.
Dinding pipa boiler adalah pipa yang memiliki
ulir dalam (ribbbed tube), dengan tujuan agar
aliran air di dalam wall tube berpusar
(turbulen), sehingga penyerapan panas menjadi
lebih banyak dan merata, serta untuk
mencegah terjadinya overheating karena
penguapan awal air pada dinding pipa yang
menerima panas radiasi langsung dari ruang
pembakaran
Steam drum
Drum atas berfungsi sebagai tempat pembentukan uap yang
dilengkapi dengan sekat-sekat penahan butir-butir air untuk
memperkecil kemungkinan air terbawa uap. Steam drum
terletak di bagian atas, adalah suatu tabung atau bejana yang
berisi air dan sebagian uap dengan perbadingan 50%: 50%.
Pada steam drum itulah pembuatan uap pada ketel terjadi.
Disamping sebagai tempat pembuatan uap, juga digunakan
sebagai tempat penerima air pengisi ketel. Karena perbedaan
suhu pada air pengisisan dan air yang berada di dalam steam
drum dan air yang berada di dalam pipa-pipa, maka terjadilah
sirkulasi air didalam ketel, sehingga air yang bersuhu rendah
akan mengalir kebawah melalui pipa-pipa dan down corner.
Demikian pula sebaliknya pada air yang bersuhu tinggi akan
mengalir keatas melalui pipa-pipa disekeliling dapur, akhirnya
menguap pada permukaan air dalam steam drum.
Steam drum
Steam Drum
Bagian-bagian dari steam drum terdiri
dari : feed pipe, chemical feed pipe,
sampling pipe, baffle pipe, sparator,
scrubber, dryer, dan dry box.
Level air dari drum harus selalu dijaga
agar selalu tetap setengah dari tinggi drum.
Sehingga banyaknya air pengisi yang
masuk ke steam drum harus sebanding
dengan banyaknya uap yang meninggalkan
drum, supaya level air tetap konstan.
Steam Drum
Steam Drum adalah bagian dari boiler yang berfungsi
untuk :
a) Menampung air yang akan dipanaskan pada pipa-pipa
penguap (wall tube),dan menampung uap air dari
pipa-pipa penguap sebelum dialirkan ke superheater
b) Memisahkan uap dan air yang telah dipisahkan di
ruang bakar ( furnace ).
c) Mengatur kualitas air boiler, dengan membuang
kotoran-kotoran terlarut di dalam boiler melalui
continious blowdown.
d) Mengatur permukaan air sehingga tidak terjadi
kekurangan saat boiler beroperasi yang dapat
menyebabkan overheating pada pipa boiler.
Water drum
Drum bawah berfungsi sebagai tempat pemanasan
air ketel yang didalamnya di pasang plat-plat
pengumpul endapan lumpur untuk memudahkan
pembuangan keluar (Blow Down). Water drum
terletak dibagian bawah, adalah suatu tabung atau
bejana yang berisi air sebagai penguhubung pipapipa ketel dari pisteam drum. Disamping itu, Water
drum juga berfungsi sebagai tempat pengendapan
kotoran-kotoran air dalam ketel, yang tidak
menempel pada dinding-dinding ketel, melainkan
terlarut dan mengendap. Dengan jalan atau
perlakuan Blow Down maka kotoran-kotoran
tersebut akan dapat dibuang dan dikeluarkan dari
dalam ketel. Kotoran-kotoran tersebut misalnya :
SiO2 , Fe, dsb
Water Drum
Air Heater
Air heater adalah alat pemanas udara penghembus bahan
bakar. Prinsip kerja Air heater yaitu memanaskan udara
yang lewat disela-sela pipa dialirkan udara hembusan dari
F.D.F yang lewat di sekitar pipa-pipa yang di dalamnya
mengalir gas bekas dari pembakaran bahan bakar.
Air Heater
Reheater
Reheater berfungsi untuk memanaskan kembali
uap yang keluar dari HP Turbine dengan
memanfaatkan gas hasil pembakaran yang
temperaturnya relatif masih tinggi. Pemanasan ini
bertujuan untuk menaikkan efisiensi sistem secara
keseluruhan . Perpindahan panas yang paling
dominan pada reheater adalah perpindahan panas
konveksi. Uap ini kemudian digunakan untuk
menggerakkan MP Turbine, dan setelah uap keluar
dari MP Turbine, langsung digunakan untuk
memutar LP Turbine tanpa mengalami pemanasan
ulang
Super Heater
Pemanas Lanjut (Super Heater)
Uap yang berasal dari penguapan di dalam drum
atas belum dapat dipergunakan oleh turbin uap,
oleh karenanya harus dilakukan pemanasan uap
lanjut melalui pipa uap pemanas lanjut
(Superheater Pipe), hingga uap benar-benar
kering dengan temperatur 260 oC 340 oC. Pipapipa pemanas uap lanjut dipasang di dalam
ruang pembakaran kedua, hal ini mengakibatkan
uap basah yang dialirkan melalui pipa tersebut
akan mengalami pemanasan lebih lanjut.
Super Heater
Superheater yang tdak dilengkapi dengan
pembuangan atau drain akan selalu menympan
air condensate apda saat pembakaran
dihentikan. Makin banyak condensate yang
terkulmpul disitu, makin banyak pula panas
yang dibutuhkan untuk mendidihkan air dalam
pipa superheater, supaya pipa superheater bebar
dari air. Pada saat pemanasan pertama,
biasanya membutuhkan waktu yang lama untuk
membersihkan pipa superheater dari air, karena
banyak air yang terjebak di pipa superheater
sesudah diadakan hydrostatis test.
Steam Header
Dust collector
Dust collector adalah alat pengumpul abu atau
penangkap abu pada sepanjang aliran gas
pembakaran bahan bakar sampai kepada gas
buang. Keuntungan penggunaan dust colector
adalah :
Gas buang akan menjadi bersih, sehingga tidak
mengganggu pencemaran udara.
Tidak menjadikan kerusakan alat-alat bantu
lainnya, misalnya : pipa-pipa Air heater,
cashing I.D.F yang aus karena gesekan abu,
pasir, dsb.
Tidak mengganggu jalannya operasi.
Safety Valve
Katup Pengaman (Safety Valve) Alat ini
bekerja membuang uap apabila tekanan
melebihi dari tekanan yang telah
ditentukan sesuai dengan penyetelan katup
alat ini. Umumnya pada katup pengaman
tekanan uap basah (Saturated Steam)
diatur pada tekanan 21 kg/cm2, sedang
pada katup pengaman uap kering
tekanannya 20,5 kg/cm2. Penyetelan
dilakukan bersama dengan petugas IPNKK
setelah adanya pemeriksaan berkala.
Safety Valve
Gelas Penduga
Gelas Penduga (Sight Glass) Gelas penduga adalah
alat untuk melihat tinggi air di dalam drum atas,
untuk memudahkan pengontrolan air dalam ketel
selama operasi. Agar tidak terjadi penyumbatanpenyumbatan pada kran-kran uap dan air pada
alat ini, maka perlu diadakan penyepuan air dan
uap secara periodik pada semua kran minimal
setiap 3 (tiga) jam. Gelas penduga ini dilengkapi
dengan alat pengontrolan air otomatis yang akan
membunyikan bell dan menalakan lampu merah
pada waktu kekurangan air. Pada waktu kelebihan
air bell juga akan berbunyi dan lampu hijau yang
akan menyala.
Level Glass
Blow Down
Blow Down
Manometer
Pengukur Tekanan (Manometer) Manometer
adalah alat pengukur tekanan uap di dalam
ketel yang dipasang satu buah untuk
tekanan uap panas lanjut dan satu buah
untuk tekanan uap basah. Untuk menguji
kebenaran penunjukan alat ini, pada setiap
manometer dipasang kran cabang tiga yang
digunakan untuk memasang manometer
penara (Manometer Tera).
Manometer
Valve
Kran Uap Induk Kran uap induk berfungsi
sebagai alat untuk membuka dan menutup
aliran uap ketel yang terpasang pada pipa
uap induk terbuat dari bahan tahan panas
dan tekanan tinggi.
Kran Pemasukan Air Kran pemasukan air 2
(dua) buah yaitu satu kran ulir dan lainnya
kran satu arah (Non Return Valve). Kedua
alat ini terbuat dari bahan yang tahan
panas dan tekanan tinggi.
Soot Blower
Soot Blower
Perlengkapan Lain
Peralatan Lain Perlengkapan lain yang
diperlukan untuk ketel uap adalah : Alat
penghembus debu pada pipa air ketel
(Mechanical Soot Blower).
Pemasukan air ketel otomatis (Automatic Feed
Regulator).
Panel-panel listrik komplit dengan alat-alat
ukur.
Meter pencatat tekanan dan temperature
(manometer & Temperatur Recorder).
Kran-kran buangan udara, air kondensat, dan
header.
Economizer
Economizer berupa pipa-pipa air yang dipasang
ditempat laluan gas hasil pembakaran sebelum air
heater. Economizer menyerap panas dari gas hasil
pembakaran setelah melewati superheater, untuk
memanaskan air pengisi sebelum masuk ke main drum.
Pemanasan air ini dilakukan agar perbedaan
temperatur antara air pengisi dan air yang ada dalam
steam drum tidak terlalu tinggi, sehingga tidak terjadi
thermal stress (tegangan yang terjadi karena adanya
pemanasan) di dalam main drum. Selain itu dengan
memanfaatkan gas sisa pembakaran, maka akan
meningkatkan efisiensi dari boiler dan proses
pembentukan uap lebih cepat.
Boiler
Economizer
Steam Drum
Superheater
Prinsip PLTU