Anda di halaman 1dari 13

Makalah

Kontrusi Bagian-Bagian Ketel UAP

Disusun oleh :

Haris Setiawan
Purwito
Nyai Latifah
Andri

Mata Kuliah : Sistem Pembangkit Uap dan Turbin

Dosen : Pedro Da Silva

SEKOLAH TINGGI TEKNIK BUDI PERTIWI


PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN
KARAWANG
2021
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Kontruksi
Bagian-Bagian Ketel Uap”.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen Gompar Panjaitan
ST.MT yang telah membantu kami dalam mengerjakan karya ilmiah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberi kontribusi baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.

Pembuatan makalah ini berlatar belakang karena sebagai meida pembelajarann dan
penyelesaian tugas dari mata kuliah Sistem Pembangkit Uap dan Turbin

Makalah ini berisi pembahasan mengenai bagian bagian dalam sistem Ketel atau
Boiler Uap. Boiler bekerja dengan cara pembakaran bahan bakar melalui burner yang
terletak pada bagian tengah pusat body boiler yang disebut dengan ruang pembakaran.
Pembakaran memanaskan pipa-pipa berisi air, lalau dengan proses tersebut maka uap yang
dihasilkan pada boiler ini akan keluar ke bagian atas boiler melalui lubang keluar uap (steam
outlet).

Sistem Boiler ini diaplikasikan pada Siklus Rankne yang mengkonversi eneri panas
menjadi energi erak / kinetik. Saat ini Siklus Ranknie digunakan pada pembangkit-
pembangkit listrik dan memproduksi 90% listrik di dunia

Demikian yang bisa kami jelaskan secara ringkas. Semoga makalah ini dapat
membawa pemahaman dan pengetahuan bagi kita semua tentang “Kontruksi Bagiab-Bagian
Ketel Uap”.

Karawang, 15 Desember 2020


Daftar isi

Kata Pengantar i

Daftar isi ii

Bab I 1

Pendahuluanl 1

A. Latar belakang masalah 1

B. Rumusan masalah 1

C. Tujuan 1

Bab II 2

Pembahasan 2

A. Pengertian 2

B. Proses Kerja 2

C. Siklus Air Boiler 3

D. Komponen-komponen Boiler 5

1. Ruang Pembakaran (Furnace) 5

2. Pemanas Lanjut (Super Heater) 5

3. Air Heater 5

4. Drum Air dan Drum Uap 5

5. Dust Collector 5

6. Soot Blower 6

E. Komponen Pembantu Boiler 6


1. Deaecator 6

2. Air Pengisi Ketel (Boiler Feed Water) 6

3. High Pressure Feed Water Pump 6

4. Secondari Fan 7

5. Induced Draft Fan (IDF) 7

6. Force Draft Fan (FDF) 7

7. Cerobong Asap (Chimney) 7

8. Ash Confeyor 7

BAB III 8

Penutup 8

A. Kesimpulan 8

Daftar Pustaka 9
Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini instalasi tenaga uap sekurang-kurangnya terdiri dari pembangkit uap atau
yang dikenal dengan sebutan ketel uap yang berfundasi sebagai sarana untuk mengubah air
menjadi uap bertekanan. Ketel uap dalam bahasa inggris disebut dengan nama boiler
berasal dari kata boil yang berarti mendidihkan atau menguapkan,sehingga boiler dapat
diartikan sebagai alat pembentukan uap yang mampu mengkonversi energi kimia dari bahan
bakar padat (padat cair dan gas) yang menjadi energi panas. Uap yang dihasilkan dari ketel
uap merupakan gas yang timbul akibat perubahan fase cairan menjadi uap atau gas melalui
cara pendidihan yang memerlukan sejumlah energi dalam pembentukannya. Zat cair yang
dipanaskan akan mengakibatkan pergerakan moleku-molekul menjadi cepat,sehingga
melepas diri dari lingkungannya dan berubah menjadi uap. Air yang berdekatan dengan
bidang pemanas akan memiliki temperature yang lebih tinggi (berat jenis yang lebih rendah)
dibandingkan dengan air yang bertemperatur rendah, sehingga air yang bertemperatur
tinggi akan naik kepermukaan dan air yang bertemperatur rendah akan turun. Peristiwa ini
akan terjadi secara terus menerus (sirkulasi) hingga berbentuk uap. Uap yang dihasikan oleh
ketel uap dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan antara lain : Utilitas suatu daya
pembangkit tenaga listrik dan industri.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari boiler?


2. Bagaimana proses kerja dari boiler?
3. Apa saja komponen - komponen boiler?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian boiler.


2. Mengetahui pengertian boiler.
3. Mengetahui komponen – komponen boiler.

Bab II

Pembahasan

A. Pengertian

Boiler atau ketel uap merupakan gabungan yang kompleks dari pipa-pipa penguapan
(evaporator), pemanas lanjut (superheater), pemanas air (economiser) dan pemanas udara
(air heater). Pipa-pipa penguapan (evaporator) dan pemanas lanjut (superheater) mendapat
kalor langsung dari proses pembakaran bahan bakar, sedangkan pemanas air (economiser)
dan pemanas udara (air heater) mendapat kalor dari sisa gas hasil pembakaran sebelum
dibuang ke atmosfer.

Ketel uap adalah sebuah alat untuk menghasilkan uap, dimana terdiri dari dua
bagian yang penting yaitu: dapur pemanasan, dimana yang menghasilkan panas yang
didapat dari pembakaran bahan bakar dan boiler proper, sebuah alat yang mengubah air
menjadi uap. Uap atau fluida panas kemudian disirkulasikan dari ketel untuk berbagai
proses dalam aplikasi pemanasan.

Uap yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk:

a. Mesin pembakaran luar seperti: mesin uap dan turbin


b. Suplai tekanan rendah bagi kerja proses di industri seperti industri pemintalan,
pabrik gula dan sebagainya
c. Menghasilkan air panas, dimana bias digunakan untuk instalasi pemanas bertekanan
rendah.

B. Proses Kerja

Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk mengubah
air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air yang
berada didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar.
Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan
bakar dan udara dari luar.
Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur
yang tinggi. Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju
aliran, dan panas pembakaran yang diberikan. Boiler yang konstruksinya terdiri dari
pipapipa berisi air disebut dengan water tube boiler.

Pada unit pembangkit, boiler juga biasa disebut dengan steam generator
(pembangkit uap) mengingat arti kata boiler hanya pendidih, sementara pada kenyataannya
dari boiler dihasilkan uap superheat bertekanan tinggi.

C. Siklus Air di Boiler

Siklus air merupakan suatu mata rantai rangkaian siklus fluida kerja. Boiler mendapat
pasokan fluida kerja air dan menghasilkan uap untuk dialirkan ke turbin. Air sebagai fluida
kerja diisikan ke boiler menggunakan pompa air pengisi dengan melalui economiser dan
ditampung didalam steam drum.

Economiser adalah alat yang merupakan pemanas air terakhir sebelum masuk ke
drum. Di dalam economiser air menyerap panas gas buang yang keluar dari superheater
sebelum dibuang ke atmosfir melalui cerobong.

Peralatan yang dilalui dalam siklus air adalah drum boiler, down comer, header
bawah (bottom header), dan riser. Siklus air di steam drum adalah, air dari drum turun
melalui pipa-pipa down comer ke header bawah (bottom header). Dari header bawah air
didistribusikan ke pipa-pipa pemanas (riser) yang tersusun membentuk dinding ruang bakar
boiler. Di dalam riser air mengalami pemanasan dan naik ke drum kembali akibat perbedaan
temperatur.

Perpindahan panas dari api (flue gas) ke air di dalam pipa-pipa boiler terjadi secara
radiasi, konveksi dan konduksi. Akibat pemanasan selain temperatur naik hingga mendidih
juga terjadi sirkulasi air secara alami, yakni dari drum turun melalui down comer ke header
bawah dan naik kembali ke drum melalui pipa-pipa riser. Adanya sirkulasi ini sangat
diperlukan agar terjadi pendinginan terhadap pipa-pipa pemanas dan mempercepat proses
perpindahan panas. Kecepatan sirkulasi akan berpengaruh terhadap produksi uap dan
kenaikan tekanan serta temperaturnya.
Selain sirkulasi alami, juga dikenal sirkulasi paksa (forced circulation). Untuk sirkulasi jenis ini
digunakan sebuah pompa sirkulasi (circulation pump). Umumnya pompa sirkulasi mempunyai laju
sirkulasi sekitar 1,7 artinya jumlah air yang disirkulasikan 1,7 kali kapasitas penguapan. Beberapa
keuntungan dari sistem sirkulasi paksa antara lain :

a. Waktu start (pemanasan) lebih cepat.


b. Mempunyai respon yang lebih baik dalam mempertahankan aliran air ke pipa-pipa
pemanas pada saat start maupun beban penuh.
c. Mencegah kemungkinan terjadinya stagnasi pada sisi penguapan

Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan,
temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan digunakan.
Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur
rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan
perbedaan itu pemanfaatan steam yang keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu
proses untuk memanaskan cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and industrial
boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi
mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik (power boilers).
Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler tersebut, yang memanfaatkan
tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam dari
turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses
industri dengan bantuan heat recovery boiler.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan bakar.
Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan
steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan dari sistem air
umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah
terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi
steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada
keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat
pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk
menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang
diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan
pada sistem.
D. Komponen – komponen Utama Boiler

Komponen sistem ketel uap terdiri dari komponen utama dan komponen bantu yang
masing-masing memiliki fungsi untuk menyokong prinsip kerja ketel uap. Komponen utama
dalam sistem ketel uap antara lain:

1. Ruang Pembakaran(Furnace)

Furnace adalah dapur sebagai penerima panas bahan bakar untuk pembakaran, yang
terdapat fire gate di bagian bawah sebagai alas bahan bakar dan yang sekelilingnya adalah
pipa-pipa air ketel yang menempel pada dinding tembok ruang pembakaran yang menerima
panas dari bahan bakar secara radiasi, konduksi, dan konveksi.

2. Pemanas Lanjut (Super Heater)

Super Heater adalah bagian – bagian ketel yang berfungsi sebagai pemanas uap, dari
saturated steam (±250°C) menjadi super heated steam (±360°C).

3. Air Heater

Air heater adalah alat pemanas udara penghembus bahan bakar.

4. Drum Air dan Drum Uap

Drum air terletak pada bagian bawah yang berisi dari tangki kondensat yang
dipanaskan dalam deaerator, disamping itu berfungsi sebagai tempat pengendapan
kotoran-kotoran dalam air yang dikeluarkan melalui proses blow down. Drum uap terletak
pada bagian atas yang berisi uap yang kemudian disalurkan ke steam header.

5. Dust Collector

Dust collector adalah alat pengumpul abu atau penangkap abu pada sepanjang aliran
gas pembakaran bahan bakar sampai kepada gas buang.

6. Soot Blower

Soot blower adalah alat yang berfungsi sebagai pembersih jelaga atau abu yang
menempel pada pipa-pipa.
E. Komponen Pembantu Boiler

1. Deaerator

Merupakan pemanas air sebelum dipompa ke dalam ketel sebagai air pengisian.
Media pemanas adalah exhaust steam pada tekanan ± 1 kg/cm2 dengan suhu ± 150°C,
sehingga didapatkan air pengisian ketel yang bersuhu antara 100°C-105°C. Fungsi utamanya
adalah menghilangkan oksigen (O2) dan untuk menghindari terjadinya karat pada dinding
ketel.

2. Air Pengisi Ketel (Boiler feed water)

Merupakan pemanas air sebelum dipompa ke dalam ketel sebagai air pengisian.
Media pemanas adalah exhaust steam pada tekanan ± 1 kg/cm2 dengan suhu ± 150°C,
sehingga didapatkan air pengisian ketel yang bersuhu antara 100°C-105°C. Fungsi utamanya
adalah menghilangkan oksigen (O2) dan untuk menghindari terjadinAir pengisi ketel
didapatkan dari 2 sumber yaitu: air condensate, didapatkan dari hasil pengembunan uap
bekas yang telah digunakan sebagai pemanas pada evaporator, juice heaterdan vacuum
pan. Air condensate ini ditampung dan kemudian dialirkan ke station boiler sebagai air
umpan pengisi ketel dengan persyaratan pH 8,5; Iron (ppm) : 0,002; Oxygen (ppm) : 0,02

3. High Presure Feed Waer Pump

Berfungsi untuk melayani kebutuhan air pengisi ketel yang dijadikan uap, sampai
dengan kapasitas ketel yang maksimum, sehingga ketel uap akan dapat bekerja dengan
aman. Kapasitas pompa harus lebih tinggi dari kapasitas ketel, minimum 1,25 kali, tekanan
pompa juga harus lebih tinggi dari tekanan kerja ketel, agar dapat mensuplai air ke dalam
ketel.

4. Secondary Fan

Merupakan alat bantu ketel yang berfungsi sebagai alat penghembus pembakaran
bahan bakar yang kedua sebagai pembantu F.D.F. untuk mendapatkan pembakaran yang
lebih sempurna lagi.
5. Induced Draft Fan (IDF)

Alat bantu ketel yang berfungsi sebagai penghisap gas asap sisa pembakaran bahan
bakar, yang keluar dari ketel.

6. Force Draft Fan (FDF)

Merupakan alat batu ketel yang berfunghsi sebagai penghembus bahan bakar.

7. Cerobong Asap (Chimney)

Berfungsi untuk membuang udara sisa pembakaran.

8. Ash Conveyor

Merupakan alat pembawa atau pengangkut abu dari sisa-sisa pembakaran bahan
bakar, baik yang dari rangka bakar (fire grate) ataupun juga dari alat-alat pengumpul abu
(dust collector), untuk dibuang dan diteruskan ke kolam penampungan dan ini biasanya
digunakan sebagai kompos diperkebunan tebu.

Bab III

Penutup

A. Kesimpulan
Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai
terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air adalah media yang berguna dan
murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air panas atau steam pada tekanan dan
suhu tertentu mempunyai nilai energi yang kemudian digunakan untuk mengalirkan panas
dalam bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan sampai menjadisteam, maka
volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk
mesiu yang mudah meledak, sehingga sistem boiler merupakan peralatan yang harus
dikelola dan dijaga dengan sangat baik.

Daftar Pustaka

 Fadilah, Ridho. 2014. https://www.academia.edu/8596574/Makalah_Ketel_Uap


 Via,A. 2014. http://ptkmesin.blogspot.com/2014/04/makalah-pengenalan-boiler.html

Anda mungkin juga menyukai