Oleh:
1
2
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik
serta hidayah-Nya sehingga kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang
dilanjutkan dengan penulisan Kertas Kerja Wajib (KKW) dengan judul Optimasi
Unjuk Kerja Kompresor Reciprocating 12K-1A dapat dilaksanakan dengan baik
tanpa suatu halangan yang berarti.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. RY Perry Burhan, M.Sc selaku Ketua STEM Akamigas
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
pendidikan di STEM Akamigas Tahun Akademik 2015-2016.
2. Bapak Purwanto, ST.MT. Selaku Ketua Program Studi TMK STEM
Akamigas yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.
3. Bapak R.Bambang Soetrisno, Ir.M.M selaku pembimbing penulisan
laporan Kertas Kerja Wajib yang telah memberikan bimbingan dan arahan
kepada penulis.
4. Bapak Amin Wisudiyantoro selaku Section Head yang telah mengizinkan
penulis melakukan praktek kerja lapangan di PT.Pertamina (Persero) RU
IV Cilacap.
5. Bapak Abdul Mutthalib Fadli selaku pembimbing praktek kerja lapangan
yang telah membimbing penulis melakukan praktek kerja lapangan
6. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan, memberikan
semangat dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan Kertas Kerja
Wajib ini.
7. Semua teman-teman dekat penulis yang selalu memberikan dukungan dan
semangat serta banyak membantu penulis dalam menyusun Kertas Kerja
Wajib ini.
Dalam penyusunan Kertas Kerja Wajib ini penulis menyadari masih banyak
kekurangan, Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
sekalian demi perbaikan dimasa yang akan datang.
1
INTISARI
Refinery Unit IV Cilacap adalah kilang terbesar dia Asia Tenggara dengan
kapsitas mencapai 350.000 Barel,bertujuan untuk memenuhi 60 % kebutuhan
BBM di Indonesia khususnya Jawa, Bali dam sekitarnya. Salah satu unit yang
terdapat di kilang RU IV Cilacap adalah Naphta Hydrotreater Unit (NHT) area
12. Fungsi dari unit ini adalah untuk memisahkan kandungan sulfur dalam naphta,
dengan kapasitas di unit ini adalah 2805 ton/day. Agar unit pengolahan ini
berjalan dengan baik, maka perlu didukung dengan beberapa peralatan yang
sangat penting, diantaranya kompresor torak 12K-1A. Peralatan tersebut harus
selalu dalam kondisi yang handal, dan siap untuk dioperasikan sesuai dengan
kebutuhannya, mengingat peralatan tersebut menjadi sesuatu yang vital bagi
proses produksi, maka peralatan tersebut harus memiliki kinerja (performance)
yang baik untuk menjaga produk yang dihasilkan oleh perusahaan tetap pada
range yang telah ditetapkan. Ditinjau dari waktu operasinya kinerja dari suatu
peralatan akan menurun dari waktu ke waktu karena pemakaian secara terus-
menerus dari peralatan tersebut, maka perlulah di adakannya optimasi mengenai
kinerja dari peralatan tersebut. Optimasi yang akan dibahas penulis mengenai
kompresor 12K-1A meliputi perhitungan-perhitungan secara teoritis yang
didasarkan pada perhitungan politropik, diantaranya adalah perhitungan
kapasaitas, perhitungan daya kompresor, efisiensi Mekanik dan perhitungan daya
penggerak. Dengan diadakannya perhitungan unjuk kerja kompresor tersebut
diharapkan akan adanya gambaran mengenai kinerja kompresor pada kondisi saat
ini dengan membandingkan dengan data awal operasi dan adanya perbaikan dari
segi proses atau mekanik demi meningkatkan performance kompresor. Optimasi
yang dilakukan mendapatkan penghematan daya sebagai berikut:
DAFTAR ISI
2
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
INTISARI ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................ vi
NOMENCLATURE........................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................2
1.2 Tujuan ....................................................................................................3
1.3 Batasan Masalah ...................................................................................3
1.4 Sistematika Penulisan ...........................................................................4
IV. PEMBAHASAN
4.1 Fungsi Kompresor Reciprocating..........................................................35
4.2 Flow Diagram .......................................................................................35
4.3 Data Spesifikasi Kompresor dan Penggerak..........................................36
4.4 Data Spesifikasi Gas..............................................................................37
4.5 Data Perhitungan....................................................................................38
4.6 Perhitungan Unjuk Kerja ......................................................................40
4.7 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Unjuk Kerja kompresor.......................45
4.8 Rating Ulang kompresor 12K1-A..........................................................46
V. PENUTUP
5.1 Simpulan ...............................................................................................51
5.2 Saran ......................................................................................................52
3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
4
Halaman
Gambar 3.1 Diagram P-V Teori Kompresi..................................................13
Gambar 3.2 Klasifikasi Kompresor.............................................................14
Gambar 3.3 Pemilihan Kompresor...............................................................14
Gambar 3.4 Diagram P-V Kompresor Reciprocating Single Acting............17
Gambar 3.5 Diagram P-V Kompresor Reciprocating Double Acting..........17
Gambar 3.6 Diagram P-V Kompresor Reciprocating Multi Stage..............18
Gambar 3.7 Single Acting Compressor........................................................20
Gambar 3.8 Double Acting Compressor......................................................20
Gambar 3.9 Bagian-bagian Kompresor Reciprocating................................21
Gambar 3.10 Connecting Rod......................................................................22
Gambar 3.11 Crosshead...............................................................................22
Gambar 3.12 Piston dengan Single Rider Ring............................................23
Gambar 3.13 Piston Ring.............................................................................24
Gambar 3.14 Plate Disc & Channel Type Valve..........................................24
Gambar 3.15 Stuffing Box..................................................................................25
Gambar 4.1 Diagram alir...................................................................................35
Gambar 4.1 Silinder Kompresor.......................................................................36
DAFTAR TABEL
5
Halaman
Tabel 4.1 Data Spesifikasi Kompresor.........................................................35
Tabel 4.2 Data Spesifikasi Motor Penggerak...............................................36
Tabel 4.3 Data Analisa Gas Inlet..................................................................36
Tabel 4.4 Data Teknis Kompresor................................................................38
Tabel 4.5 Data Operasi Kompresor..............................................................38
Tabel 4.6 Konversi Satuan...........................................................................38
Tabel 4.7 Rekapitulasi Perhitungan Unjuk Kerja.........................................50
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Rating Ulang..............................50
Nomenclature
6
No Lambang/Notasi Keterangan Satuan
1. C Cylinder clearence %
2. Cp Panas jenis pada tekanan Btu/lbR
3. Cp Mix tetap Btu/lbR
4. Cv Panas jenis campuran Btu/lbR
5. CHP Panas jenis pada volume HP
6. D tetap Ft
7. d Daya kompresor Ft
8. DHP Diameter Silinder HP
9. GHP Diameter piston rod HP
10. k Daya penggerak -
11. N Daya gas Rpm
12. n Adiabatic reversible -
13. Nm exponen Mol/Menit
14. P1 Jumlah putaran Psia
15. Ps Politropic exponen 14.7 Psia
16. P2 Jumlah mol aliran masuk Psia
17. Q1 Suction pressure ICFM
18. Qs Tekanan masuk standar SCFM
19. r Discharge pressure -
20. S Kapasitas masuk Ft
21. T1 Kapasitas standar R
22. T2 Compression ratio R
23. Ts Panjang langkah torak 520R
24. VC Suhu masuk gas Ft3
25. VE Suhu keluar gas %
26. VL Sugu masuk standar Ft3
27. Clearence Volume %
m
28. Efisiensi Volumetric %
trans Volume langkah
Efisiensi mekanik
7
Efisiensi transmisi
DAFTAR LAMPIRAN
8
2. Lampiran 2. Struktur Organisasi MA 1
3. Lampiran 3. Overview dan Bagian-bagian Utama Kompreosor
4. Lampiran 4. Process Flow Diagram
5. Lampiran 5. Data Sheet Kompresor
6. Lampiran 6. Log sheet Kondisi Operasi
7. Lampiran 7. Data Sheet Kondisi Awal Operasi
9
I. PENDAHULUAN
turut serta dalam menjaga atau mewujudkan ketahanan nasional, maka PT.
Pertamina (Persero) sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang di beri
tanggung jawab tugas mengurus perminyakan dan gas bumi dituntut untuk dapat
Dan salah satu unit pengolahan yang dituntut untuk memenuhi kebutuhan
bahan bakar minyak dalam negeri adalah Refinery Unit IV Cilacap. Unit
1
1.1 Latar Belakang
Hydrotreater Unit (NHT) area 12. Fungsi dari unit ini adalah untuk memisahkan
kandungan sulfur dalam naphta, dengan kapasitas di unit ini adalah 2805 ton/day.
proses pengolahan minyak mentah menjadi produk BBM sangat tergantung pada
peralatannya. Peralatan tersebut harus selalu dalam kondisi yang handal, dan siap
menjadi sesuatu yang vital bagi proses produksi, maka peralatan tersebut harus
memiliki kinerja (performance) yang baik untuk menjaga produk yang dihasilkan
oleh perusahaan tetap pada range yang telah ditetapkan. Ditinjau dari waktu
operasinya kinerja dari suatu peralatan akan menurun dari waktu ke waktu karena
pengaruh unjuk kerja dan fungsi dari peralatan tersebut maka penulis mengambil
cm 2 . 2
Sedangkan suction presure = 20 kg/ cm . Fungsi dari Kompresor ini
2
diharapkan dapat memberikan gambaran / acuan untuk menentukan kehandalan
operasi dan langkah pemeliharaan yang terbaik dimasa yang akan datang.
Tujuan Penulisan Kertas Kerja Wajib ini secara umum adalah merupakan
kelengkapan kegiatan program kurikuler yang menjadi tugas dan tanggung jawab
Dapat membandingkan unjuk kerja kompresor pada saat kondisi baru dengan
pustaka bagi STEM dan informasi untuk meningkatkan kinerja di unit terkait.
Masalah yang dibahas dalam KKW ini adalah Evaluasi Unjuk Kerja
Kapasitas Kompresor
Daya Kompresor
Daya Penggerak
3
1.4 Sitematika Penulisan
I. PENDAHULUAN
Cilacap struktur organisasi MA I, tugas dan fungsi NHT Plant, dan sarana
dan fasilitas.
IV. PEMBAHASAN
4
sebagai acuan untuk peningkatan kehandalan operasi dan langkah
V. PENUTUP
Pada bab ini berisi hal-hal mengenai kesimpulan yang dapat di ambil dari
5
II. ORIENTASI UMUM
Di Indonesia minyak bumi merupakan sumber daya alam yang sangat penting
pembangunan yang meningkat dengan pesat maka kebutuhan minyak bumi akan
minyak bumi salah satunya adalah RU (Refinery Unit) IV yang berlokasi di kota
Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Kilang minyak ini dibangun dan beroperasi sejak
tahun 1976 yang dirancang untuk mengolah bahan baku minyak mentah dari
Timur Tengah, untuk mendapatkan produk BBM (Bahan Bakar Minyak) dan juga
bahan dasar minyak pelumas serta aspal. Kilang ini dirancang oleh Shell
Fluor Daniel Eastern Inc. berkapasitas 100.000 barrel/hari (bph) dengan jenis
crude oil ALC (Arabian Light Crude), ILC (Iranian Light Crude), dan BLC
(Basrah Light Crude) yang kemudian dikenal dengan nama Kilang I terdiri dari :
Fuel Oil Complex I (FOC I) yang menghasilkan BBM dan Long Residue
6
Utilities I sebagai sarana pendukung operasi.
Oil Movement (OM) sebagai penampung produksi.
Seiring bertambahnya kebutuhan akan BBM dan NBM (Non Bahan Bakar
Minyak) serta untuk mengurangi ketergantungan impor BBM dari luar negeri
maka pembangunan Kilang II dimulai pada tahun 1981 yang dirancang oleh
Universal Oil Product (UOP) untuk FOC II dan Shell International Petrolium
Maattschapij (SIPM) untuk LOC II dengan kontraktor Fluor Daniel Eastern Inc.
domestik yang berkadar belerang rendah dengan komposisi umpan 80% Arjuna
Crude Oil dan 20% Attaka Crude Oil yang terdiri dari :
300.000 bph. Pada tahun 1987 Kilang Paraxylene dibangun untuk tujuan
7
Menaikan kapasitas FOC I dari 100.000 bph ke 118.000 bph.
Menaikan kapasitas FOC II dari 200.000 bph ke 230.000 bph.
Pembangunan kilang LOC III dan sarana penunjangnya.
mentah menjadi 348.000 bph dan meningkatkan produksi Lube Base Stock
menjadi 428.000/tahun. Tahun 2004 kilang SRU dirancang oleh Black & Veatch
dan dibangun oleh kontraktor PT Siemen Daelim dengan tujuan emesi gas SO x
yang terpapar ke lingkungan akibat hasil pembakaran off gas di flare, sekaligus
meningkatkan nilai tambah (add value) dari off gas. Mengolah off gas buangan ke
flare system dari kilang FOC I, FOC II, dan LOC III dengan cara H 2S dalam off
gas diabsorbsi dan diolah menjadi sulphur, fraksi LPG, sweet fuel gas dan
kondensat dengan kapasitas pengolahan sebesar 25.000 kg/jam. Pada tahun 2012
dibangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dikerjakan oleh PT.
ELNUSA dan dioperasikan pada bulan Juni 2013 dengan design kapasitas
dan IFO yang nilai jualnya lebih rendah dari crude oil dan untuk meningkatkan
2012 telah membangun kilang RFCC (Residual Fluid Catalytic Cracking) oleh
PT. Gold Star (GS) Korea Selatan dengan design kapasitas 61.000 bph.
dan kepala bidang bagian dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
8
handal. Organisasi PT. Pertamina (Persero) Unit Pengolahan IV Cilacap dapat
lampiran II.
memerlukan sarana dan fasilitas untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Sarana
(K3LL).
9
2.4.1 Utilities
seksi utilities fasilitas penunjang tersebut adalah tenaga listrik, water intake
2.4.2 Laboratorium
dan produk yang dihasilkan, sehingga umpan dan mutu produk dapat terkontrol.
2.4.3 Instrumen
2.4.4 Maintenance
stationery dan rotating, listrik, instrumen dan sipil yang berperan dalam
2.4.5 Logistik
Logistik berperan dalam penyediaan stok material, lube oil, dan katalis.
dapat menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan harta, benda dan lingkungan.
10
III. TINJAUAN PUSTAKA
tekanan fluida compressible (bisa dimampatkan) seperti udara dan gas. Kenaikkan
kontinyu. Penambahan energi ini bisa terjadi disebabkan adanya gerakan mekanik
yang dirubah kedalam energi kinetik dan sisanya merupakan energi panas.
Bila suatu gas dikompresikan, maka ini berarti ada energi mekanik yang
diberikan dari luar kepada gas. Energi ini diubah menjadi energi panas
sehingga temperatur gas akan naik jka tekanan semakin tinggi. Temperatur
dapat dijaga tetap jika proses kompresi ini dibarengi dengan pendinginan untuk
P1 . v 1=P 2. v 2=tetap ..
(3.1)
tidak mungkin untuk menjaga temperatur udara yang tetap dalam silinder, oleh
11
karena itu teori ini tidak banyak digunakan dalam evaluasi ataupun rancang
bangun.
Teori ini menyatakan bahwa Jika silinder diisolasi secara sempurna terhadap
panas, maka kompresi akan belangsung tanpa ada panas yang keluar dari gas
(3.2)
CP
Dimana k=
CV .................
(3.3)
tekanan yang lebih tinggi daripada kompresi isothermal. Teori ini biasa
isothermal karena ada kenaikan temperatur, namun juga bukan proses adiabatik
karena ada panas yang dipancarkan keluar. Jadi kompresi yang sesungguhnya
12
P . v n=tetap ....................
(3.4)
n adalah indeks politropik dan harganya terletak antara 1 dan k. Jadi: 1<n<k,
harga tekanan yang dihasilkan oleh proses ini lebih besar dari proses
isothermal dan lebih kecil dari proses adiabatik untuk pengecilan volume yang
13
compressor. Sedangkan pemampatan kontinyu adalah pemampatan terhadap
kompresor yang menggunakan cara ini ada dua jenis yaitu dynamic compressor
ini:
Kompresor
Intermittent Continous
Flow Flow
Radial flow
Recipro- cating Rotary Mixed flow Mixed flow
(sentrifugal)
14
Dan dibawah ini merupakan diagram yang biasa digunakan oleh perusahaan untuk
Gambar 3.3 Pemilihan Kompresor berdasarkan flow rate dan pressure ratio
volume. Seperti dilihatkan dalam gambar 3.8, kompresor torak pada dasarnya
dibuat sedemikian rupa hingga gerakkan putar dari penggerak mula diubah
engkol dan batang penggerak yang menghasilkan gerakan bolak-balik pada torak.
Gerakan torak ini akan menghisap udara kedalam silinder dan memampatkannya
Jika gas/udara dalam ruangan tertutup diperkecil volumenya, maka gas akan
15
kompesor reciprocating dinyatakan sebagai diagram indikator yang menunjukkan
Pada umumnya prinsip kerja kompresor terdiri dari 4 tahap yaitu: ekspansi,
hisap, kompresi, dan discharge. Berikut adalah penjelasan mengenai prinsip kerja
ke 4 langkah tersebut:
A) Langkah Ekspansi
Pada waktu torak mencapai titik mati atas, antara sisi atas torak dengan
kepala silinder masih ada volume sisa yang besarnya V1. Karena adanya volume
sisa ini ketika torak mengakhiri langkah kompresinya di atas torak masih ada
sejumlah gas dengan volume sebesar V1 (volume sisa) dan tekanan sebesar Pd
(tekanan discharge). Jika kemudian torak memulai langkah hisapnya, katup isap
tidak akan membuka sebelum sisa gas diatas torak berekspansi sampai tekanannya
B) Langkah Hisap
terbuka dan gas/udara masuk kedalam silinder. Tekanan dalam silinder relative
konstan. Diagram P-V menunjukkan torak bergerak pada satu arah sampai TMB.
Diagram P-V menunjukkan bahwa volume gas/udara yang dihisap tidak sebesar
V2 melainkan lebih kecil, yaitu hanya sebesar volume hisap, kalau digambarkan
C) Langkah Kompresi
16
Kemudian torak mulai bergerak kedepan (berlawanan arah). Udara/gas
discharge.
D) Langkah Discharge
17
Gambar 3.5 Diagram P-V Kompresor Reciprocating Double Acting 5:33)
Gambar 3.5 Diagram P-V dan T-S Kompresor Reciprocating Multi Stage 4:27)
18
3.3.3 Klasifikasi Kompresor Torak
Motor listrik
Motor bakar torak: motor gas, motor bensin, dan motro diesel
Turbin uap
Berdasarkan Tekanan:
Berdasarkan Konstruksi:
1. Posisi Silinder:
Vertikal/Tegak
Horizontal/Mendatar
V-Type
2. Jumlah Silinder:
19
Banyak Silinder (Multiplex)
Kompresor yang bekerja untuk suction dan discharge pada satu sisi
ujung silinder dengan dua kali gerakkan torak menghasilkan satu kali
discharge.
20
Kompresor yang bekerja untuk suction dan discharge terjadi pada
kedua sisi ujung silinder, dengan dua kali gerakkan torak menghasilkan
gerakan putar yang diperoleh dari putaran poros engkol. Untuk merubah gerak
rotasi dari penggerak mula ke dalam gerak translasi dan bekerja memampatkan
komponen yang saling mendukung pada bagian yang bergerak maupun komponen
yang tidak bergerak. Overview & bagian-bagian utama Kompresor 12K-1A bisa
21
Gambar 3.9 Bagian-bagian Kompresor Reciprocating 2:0)
1. Crank Shaft
Crank shaft berfungi untuk merubah gerak berputar dari tenaga penggerak
2. Connecting Rod
Connecting rod adalah batang yang menghubungkan antara crank shaft dan
cross hed, berfungsi untuk meneruskan gerakan (gaya) dari crank shaft ke
22
Gambar 3.10 Connecting Rod 5:47)
3. Cross Head
Cross head merupakan bagian yang menghubungkan antara connecting rod dan
piston rod.
a. Piston
23
Gambar 3.12 Piston 5:59)
b. Piston Ring
5. Piston Rod
Piston rod adalah batang piston yang menghubungkan antara piston dengan
cross head. Berfungsi untuk meneruskan gaya dari connecting rod kepada
piston.
6. Compressor Valve
24
Compressor Valve berfungsi untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran
7. Fly Wheel
Fly wheel (roda gila) berfungsi untuk menyimpan sementara energi dan
pondasi.
Cros head guide berfungsi sebagai tempat dudukan dan pengarah gerakan
Cross head.
3. Cylinder
25
Cylinder berfungsi sebagai tempat kedudukan cylinder liner dan water jacket.
4. Stuffing Box
5. Suction Line
6. Discharge Line
7. Cylinder Liner
8. Clearence Gas
Clearence gas adalah ruangan celah pada bagian head end dan crank end yang
9. Water Jacket
26
Water jacket adalah ruangan dalam silinder untuk sirkulasi air sebagai
pendingin kompresor.
Adalah tutup silinder bagian head end (front cover) dan bagian crank end (rear
yang dalam operasinya terpasang pada kompresor itu sendiri sehingga menjadi
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan fungsinya. Dengan kelengkapan sistem
yang bergerak maupun tidak bergerak seperti: ring piston, main bearing, crank
shaft, crank pin bearing, cross head bushing, stuffing box, cross head. Pelumasan
listrik dengan sistem otomatis. Ada bagian tertentu yang sengaja tidak dilumasi
apabila dalam suatu keadaaan udara tekan yang dihasilkan harus benar-benar
besih dan tidak terkontaminasi oleh gas atau cairan lainnya, seperti silinder dan
27
menggunakan dua buah pompa, yaitu pompa 12K-1A-P1 dan 12K-1A-P2 sebagai
pompa cadangan untuk melumasi piston rod, connecting rod, crankshaft dll. Dan
temperatur pada bagian-bagian kompresor agar tidak terlalu tinggi sehingga dapat
yang keluar dari kompresor akibat proses kompresi agar gas/udara tersebut tidak
discharge.
berfungsi untuk menjaga kompresor agar tetap aman, dan mendeteksi sedini
Tekanan pelumasan
Temperatur pelumasan
Temperatur pendinginan
28
3.5.4 Sistem Pengaturan Kapasitas
kapasitas yang dihasilkan oleh kompresor harus dapat disesuaikan dengan jumlah
gas yang diperlukan dalam proses. Jika kompresor dibiarkan running sedangkan
gas yang dihasilkan tidak dipakai maka tekanan akan naik melebihi batas yang
diinginkan, oleh sebab itu kompresor dilengkapi dengan unloader valve dan juga
clearence pocket. Unloader valve dipasang pada saluran masuk dan berfungsi
mengatur laju volume udara/gas yang dihisap sesuai dengan kapasitas yang
diperlukan dalam proses. Unloader valve pada kompresor diatur dengan sistem
Kapasitas Kompresor
Daya Kompresor
Daya Penggerak
Efisiensi Mekanik
29
2. Actual inlet voume flow (ACFM)
yang dikeluarkan lebih kecil daripada perpindahan torak tersebut. Pada waktu
torak mencapai titik mati atas masih ada volume sisa yang disebut sebagai
clearence volume, karena adanya volume sisa ini ketika torak mengakhiri langkah
kompresinya di atas torak masih ada sejumlah gas, dan adanya sisa gas ini akan
sebelumnya. Oleh karena itu kapasitas kompresor torak bukanlah sebesar volume
2
. D . S . N . VE
Q= =0,785. D2 . S . N . VE , ( ICFM ) . ( 3.5
4
2 2
.( D d ) . S . N .VE
Q= =0,785.( D2d 2 ). S . N . VE , ( ICFM ) .. ( 3.6
4
Untuk Simplex, double acting pada sisi head end crank end 6:56)
2 2
.(2 D d ). S . N .VE 2 2
Q= =0,785. ( 2 D d ) . S . N .VE , ( ICFM ) .( 3.7
4
30
Untuk duplex, maka kapasitas total dihitung dengan persamaan 3.5, 3.6,
Ps = 14.7 Psia
Ts = 520R
Perbandingan tekanan
Faktor kompresibilitas.
[ ]
1
VE=1C r k 1 . (3.9)
2. Untuk kondisi actual dimana terjadi losses pada katup masuk dan
keluar kurang lebih jika dibuat presentase sebesar 4%, maka dapat
31
VE=0,96C [ r 1 ] (3.10)
1
k
P 2 Pd
r= =
P 1 Ps
Cp Cp mix
k= ,k= ..... (3.11)
CV Cpmix1,99
I . V .cos . 3
DHP= .em , KW .... (3.12)
1000
GHP Total
mek= .100 , ...... (3.13)
DHP . trans
32
144. P 1. Q1. ln P 2/P 1
GHP= , HP ... (3.14)
33000
GHP Total
CHP= , HP . (3.15)
mek
P1
P 2/
k 1
k
1 }
a. Gas Horse Power (GHP)
k
144. P 1.Q 1.{
k1
GHP=
GHP Total
CHP= , HP ...... (3.17)
mek
P1
P 2/
n1
n
1 }
n
144. P1. Q 1.{
n1
GHP=
33
b. Compressor Horse Power (CHP)
GHP Total
CHP= , HP ... (3.19)
mek
Td
Ts
Pd
n = Nilai exponen politropik, dirumuskan dengan: Ps
ln
n1
=
n
Ps
Pd/
k1
xk
1}
Compressor Horse Power (CHP)
xk
144. Ps .Qs . {
k1
CHP=
34
Ps
Pd/
n1
xn
1}
Compressor Horse Power (CHP)
xn
144. Ps .Qs . {
n1
CHP=
x = Jumlah Stage
(T2= T1)
k1
k P3
GHP 2=
k 1 ( )
.144 . P 2' . Q2' {
P 2'
k
1 }
, HP .... (3.25)
33000
P 1.Q 1. T 2'
Q2' = , ICFM ..... (3.26)
P2. T 1
GHP 1+GHP 2
CHP= , HP
mek
GHP Total
CHP= , HP ...... (3.27)
mek
35
Compressor Horse Power (CHP)
{( ) }
n1
n P2
.144 . P 1.Q 1. n
1
n1 P1
CHP 1= , HP . (3.28)
33000
{( ) }
n1
n P3
.144 . P 2' . Q2' n
1
n1 P2
CHP 2= , H P. (3.29)
33000
GHP 1+GHP 2
CHP= , HP
mek
GHP Total
CHP= , HP ...... (3.30)
mek
36
IV. PEMBAHASAN
memiliki dua buah silinder (duplex) dengan kerja ganda (double acting),
cm 2 . 2
Sedangkan suction presure = 20 kg/ cm . Fungsi dari Kompresor ini
Dari vessel V-101 adalah campuran fresh H2 dan gas dari vessel V-102 yang
naik ke atas, sebagian gas yang keluar juga dibuang ke flare dan menuju ke V-101.
Fresh H2 sendiri berasal dari unit PLATFORMING area 14. Gas mix di vessel V-
37
sebelum menuju Furnace 12F-1, Reactor 12R-1 dan kembali lagi ke vessel V-102.
38
Gas Compressed H2+
Lubricated Yes
Services Recycle Gas
Molecular Weight 3.36
Cylinder Inner Diameter 7.5 inchi
Piston Rod diameter 2.001 inchi
Stroke 229 mm
Speed 286 rpm
Clearence Volume 15.30%
Cp/Cv (k) 1.386
Inlet Nm3/h 10627
Total KW 193
Suction Condition: -
Pressure (Kg/cm2)abs 25.44
Temperature (C) 54
Discharge Condition -
Pressure (Kg/cm2)abs 38.71
Temperature (C) 90.6
Data Spesifikasi Motor Penggerak:
39
Data spesifikasi gas rata-rata pada kondisi operasi saat ini yang diambil
Mcp mcp.yi
Komposisi
100F 123.79F 200F
Hydrogen 6.905 6.92 6.953 5.513865
Methane 8.551 8.89 9.277 0.69392
Ethane 12.95 13.74 14.63 0.77546
Propane 18.17 19.46 20.89 0.753261
n-butane 24.07 25.72 27.54 0.318939
n-pentane 29.7 31.74 33.99 0.590384
Jumlah 283.188 8.645829
40
Efisiensi Transmisi (trans) 96%
Ampere 30,5
Data ini diambil rata-rata berdasarkan pengamatan selama menjalani praktek kerja
lapangan
Data Operasi
Waktu P suction P discharge cylinder P discharge cylinder
Tanggal
Pencatatan (kg/cm2) east (kg/cm2) west (kg/cm2)
1-Apr- 2:00 16.1 23.5 23
16 6:00 16.1 23.5 23
10:00 16.5 22.5 22.5
14:00 16.5 22.5 22.5
18:00 16 22 23.5
22:00 16 22 23.5
2-Apr- 2:00 16.1 23 23.1
16 6:00 16.1 23 23.1
10:00 16.1 23 23
14:00 16.1 22.5 22.5
18:00 16.2 22.5 22.5
22:00 16.2 22 22
3-Apr- 2:00 16.2 22.5 22.5
16 6:00 16.2 22.5 22.5
10:00 16.2 22 22.5
14:00 16.2 22 22.5
18:00 16.5 22 22.5
22:00 16.5 22 22.5
4-Apr- 2:00 22.5 22.5
16 6:00 22.5 22.5
10:00 16.5 22 22.5
14:00 16.5 22 22.5
18:00 16.3 22.5 22.5
22:00 16.3 22.5 22.7
Rata- 16.2454545 22.45833333 22.68333333
rata 5 22.57083333
41
51.97 82 84
52.13 82 84
51.65 80 82
51.63 80 82
50.84 81 84
50.97 81 84
51.25 83 86
51.48 80 82
51.29 80 82
50.74 78 81
50.28 78 81
50.26 76 80
50.8 80 82
50.71 82 84
50.7 80 84
50.66 80 84
74 76
76 78
50.42 78 80
50.58 80 82
50.41 81 85
50.32 80.5 83.5
79.6875 81.89583333
50.99363636
80.79166667
42
Perhitungan unjuk kerja terdiri dari perhitungan kapasitas, perhitungan daya
kompresor, dan perhitungan daya penggerak untuk lebih rincinya dapat dilihat
dibawah ini.
(3.10)
1
VEA=0,96C ( r 1 ) ,
k
Menghitung Harga r
P 2 Pd
r= =
P 1 Ps
334,0575 psia
r=
245,7104 psia
r=1,3595
Mcp 123,7785
k (123,7885 F )=
Mcp123,77851,99
8,6458
k=
8,64581,99
k = 1.2989
1
(
VEA=0,96C 1,3595 1,2989 1 , )
43
VEA = 0,9192
QA=200,1272 ICFM
3
m
Qn=5166,5003 N
h
(3.10)
1
(
VEB=0,96C r k 1 , )
Menghitung Harga r
P 2 Pd
r= =
P 1 Ps
337,257 psia
r=
245,7104 psia
r=1,3726
Mcp mix
k (123,7885 F )=
Mcpmix1,99
8,6458
k=
8,64581,99
k = 1.2989
1
(
VEB=0,960.153 1,3726 1,2989 1 )
44
VEB = 0,9177
QB = 199,8164 ICFM
QB=199,8164 ICFM1,6989
3
m
QB=339,4681 Inlet
h
m3
Qn=5158,5222 Normal
h
Ps
Pd /
n1
n
1}
n
.144 . Ps . QA . {
n1
GHP A=
(3.20)
45
Td
Ts
Pd
Ps
ln
n1
=
n
635,4375 R
583,7885 R
334,0575 Psia
245,7104 Psia
ln
n1
=
n
n1
=0,276
n
n=1,3812
n
=3,6232
n1
0,276
3,6232144245,7104 Psia200,1272 ICFM{(1,3595) 1 }
GHP A= , HP
33000
GHP A = 68,783 HP
G HP A=68,7830,7456 KW
GHP A = 51,2846 KW
46
2) Daya Kompresor Cylinder West
Ps
Pd /
n1/ n
1 }
n/n1.144. Ps .QB .{
GHP B=
Td
Ts
Pd
Ps
ln
n1
=
n
639,4125 R
583,7885 R
337,257 Psia
245,7104 Psia
ln
n1
=
n
n1
=0,2874
n
n=1,4033
47
n
=3,4797
n1
GHP B=71,0318 HP
GHP B=71,03180,7456 , KW
GHP B=52,9612 KW
GHPtotal=GHP A +GHP B
GHPtotal=68,783 HP +71,0318 HP
GHPtotal = 139,8148 HP
GHPtotal=139,81480,7456, KW
GHPtotal = 104,2459 KW
I . V .cos . 3
DHP= .em , KW
1000
DHP=128,0823 KW
48
GHP Total
mek= .100,
DHP .trans
104,2459 KW
mek= . 100,
128,0823 KW .0,96
mek=83,91
GHP Total
CHPtotal= , HP
mek
139,8148 HP
CHPtotal= , HP
83,91
CHPtotal = 166,6307 HP
CHPtotal=166,6307 .0,7456, KW
CHPtotal = 124,2396 KW
Kondisi
Parameter
Rated Data Sheet Aktual
Volumetris Eff 92,9 91,85
Kapasitas total 10956 Nm3/h 10325,02 Nm3/h
DHP 261 KW 128,08 KW
CHP 202 KW 124,21 KW
Efisiensi Mekanik 83,91%
Data awal operasi dapat dilihat pada lampiran 7.
49
4.8 Optimasi Unjuk Kerja kompresor
yang memiliki sasaran untuk meningkatkan kinerja suatu peralatan dan dapat
Bentuk upaya atau tindakan yang dilakukan adalah dengan meningkatkan sistim
pemeliharaan, seperti :
vibrasi, temperatur, tekanan dan lain-lain. Dilakukan setiap hari oleh pihak
1.
4. Tersedianya suku cadang pada saat dibutuhkan dimana hal ini berkaitan
maka dengan parameter yang sama kecuali Td yang akan diasumsikan 5% lebih
50
rendah dari Td awal untuk menentukan penghematan daya. Diperlukan data
sebagai berikut:
Td*cylinder west=607,44R
Ps
Pd /
n1
n
1}
n
.144 . Ps . QA . {
n1
GHP A=
(3.20)
51
Td
Ts
Pd
Ps
ln
n1
=
n
603,67 R
583,7885 R
334,0575 Psia
245,7104 Psia
ln
n1
=
n
n1
=0,109
n
n=1,22
n
=9,174
n1
0,109
9,174144245,7104 Psia200,1272 ICFM{(1,3595) 1 }
GHP A= , HP
33000
GHP A = 67,0244 HP
G HP A=67,02440,7456 KW
GHP A = 49,9734 KW
52
2) Daya Kompresor Cylinder West
Ps
Pd /
n1/ n1 }
n/n1.144. Ps .QB .{
GHP B=
Td
Ts
Pd
Ps
ln
n1
=
n
607,44 R
583,7885 R
337,257 Psia
245,7104 Psia
ln
n1
=
n
n1
=0,125
n
n=1,1434
53
n
=7,9736
n1
GHP B=69,0331 HP
GHP B=69,03310,7456 , KW
GHP B=51,471 KW
GHPtotal=GHP A +GHP B
GHPtotal = 136,0576 HP
GHPtotal=136,05760,7456, KW
GHPtotal = 101,4445 KW
Setelah melakukan trial and error dengan mek yang sama pada kondisi actual
dan Daya Gas pada rating ulang yang mengalami penurunan didapatkan Ampere
I = 29.99A
I . V .cos . 3
DHP= .em , KW
1000
54
29.99 A .3300 V . 0,796 . 3
DHP= .0,923 , KW
1000
DHP=125,9406 KW
GHP Total
CHPtotal= , HP
mek
136,0576 HP
CHPtotal= , HP
83,91
CHPtotal = 162,1553 HP
CHPtotal=162,1553 .0,7456, KW
CHPtotal = 120,903KW
55
V. PENUTUP
5.1 Simpulan
1A yang dihitung berdasarkan data log sheet operasi yang telah dilakukan selama
56
Kompresor 12K-1A masih beroperasi dalam keadaan baik, dengan
91,77%.
Hasil daya yang dibangkitkan kopresor yaitu: GHP 104,2458 KW, DHP
128,08 KW, CHP 124,21 KW. Dan dilakukan Rating Ulang dengan
penurunan daya.
yang dihasilkan pada kondisi Rating Ulang sama dengan kondisi actual.
Perbaikan yang dilaksanakan selama ini sesuai dengan jadwal yang telah
5.2 Saran
57
Kompresor masih didalam kondisi yang bagus, Preventive maintenance
langsung penyebabnya.
hemat.
DAFTAR PUSTAKA
58
6. .., Tanpa tahun. Reciprocating compressor elements (Online).
(http://gasturbinespower.asmedigitalcollection.asme.org/data/Journals/JETPE
Z/929456/gtp_136_04_041601_f002.png).diakses pada tanggal 22 April
2016, pukul 19.30WIB).
7. ., Tanpa tahun. Stuffing Box Reciprocating Compressor (Online).
(http://i79.photobucket.com/albums/j147/P1ddy/assembly.jpg). diakses pada
tanggal 24 April 2016, pukul 19.40WIB).
8. ., 1998. 300 Reciprocating Compressors. Chevron
Corporation.USA.
2
Lampiran 1. Struktur Organisasi Pertamina RU-IV Cilacap
1
Lampiran 2. Struktur Organisasi Maintenance Area I
1
Lampiran 3. Overview & Bagian-bagian Utama Kompresor 12K-1A Introduction Manual Book)
1
2
Lampiran 3. Lanjutan
3
Lampiran 4. Proses Flow Diagram
4
Lampiran 5. Data Sheet KompresorData Sheet)
5
Lampiran 5. Lanjutan
6
Lampiran 5. Lanjutan
7
Lampiran 6. Log Sheet
8
Lampiran 6. Lanjutan
9
Lampiran 6. Log Sheet
10
Lampiran 6. Log Sheet
11
Lampiran 7. Data Awal Operasi Data Sheet)
12
13