Oleh
Rizky Karamallah
NIM: 1407114346
Oleh
Rizky Karamallah
NIM: 1407114346
Oleh
Rizky Karamallah
NIM : 1407114346
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kerja Praktek Dengan Judul “Efisiensi pada Turbin Berbahan Bakar
Fiber dan Cangkang Sawit pada PT Tri Bakti Sarimas”
Rizky Karamallah
NIM : 1407114346
Suwitno, ST., MT
Penguji
NIP. 19661102 199903 1 002
Mengetahui Mengesahkan
Kordinator Program Studi Dosen Pembimbing
Teknik Elektro S1
iv
PERNYATAAN
adalah hasil karya sendiri dan bukan jiplakan hasil karya orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya. Jika di kemudian
hari terbukti bahwa laporan kerja praktek saya merupakan hasil jiplakan maka
saya bersedia menerima sanksi apapun yang diberikan.
Rizky Karamallah
NIM. 1407114346
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya , sehingga penulis dapat diberikan kesempatan
untuk melaksanakan Kerja Praktek di PT Tri Bakti Sarimas Unit PKS 1 serta
dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Shalawat serta salam tak lupa penulis hanturkan kepada Nabi
Muhammad SAW, suri tauladan bagi seluruh umat manusia. Penulisan Laporan
Kerja Praktek ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
kelulusan mata kuliah Kerja Praktek di Program Studi Teknik Elektro S1 Fakultas
Teknik Universitas Riau. Kerja Praktek dengan Judul “Efisiensi pada Turbin
Berbahan Bakar Fiber dan Cangkang Sawit pada PT Tri Bakti Sarimas” Dalam
penyusunan laporan ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi, baik itu
waktu pencarian data, proses pembuatan laporan Kerja Praktek dan proses Kerja
Praktek yang penulis jalani. Namun ini tidak terlepas dari bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya beserta
kemudahan selama melaksanakan Kerja Praktek ini.
2. Kedua orang tua, adik – adik penulis dan keluarga besar yang senantiasa
mendo’akan penulis, memberi dukungan dan motivasi, sehingga penulis
senantiasa bersemangat dalam menempuh pendidikan yang sedang
dijalani.
3. Bapak Nurhalim, ST., MT selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Universitas Riau.
4. Bapak Dr. Indra Yasri, ST., MT selaku Koordinator Program Studi S1
Jurusan Teknik Elektro Universitas Riau.
5. Bapak Dian Yayan Sukma, ST., MT selaku Koordinator Kerja Praktek
Jurusan Teknik Elektro.
6. Bapak Iswadi HR, ST., MT., Ph.D selaku dosen pembimbing.
Terimakasih atas bimbingan dan motivasi kepada penulis.
vi
7. Bapak Ir. Bastian Saragih selaku Manajer PT Tri Bakti Sartimas Unit
PKS 1 yang mengizinkan penulis untuk menimba ilmu di kantor dari pagi
hingga petang.
8. Bapak mujid selaku Ketua bidang sistem operasi dan sebagai
pembimbing I Kerja Praktek penulis di PT Tri Bakti Sartimas Unit PKS
1, terimakasih atas ilmu, bimbingan, dan arahan yang telah diberikan
selama pelaksanaan Kerja Praktek ini.
9. Bapak Hance, bapak Amjani, bapak Joko, bang Junaidi, bang Yandi, kak
Desi, Kak Yessi terimakasih atas ilmu, bimbingan, dan arahan yang telah
diberikan selama pelaksanaan Kerja Praktek ini.
10. Bapak Suroto yang telah memberikan mess untuk tempat tinggal penulis
selama pelaksanaan Kerja Praktek di PKS II.
11. Teman – teman seperjuangan di tempat Kerja Praktek penulis, Rio Aditya
Febri Sandi dan Sulvan Hardiansyah, terimakasih atas semangat dan
kerja sama nya selama pelaksanaan dan penulisan laporan Kerja Praktek
ini.
12. Ibu Rahma sebagai orang tua Sulvan Hardiansyah atas kebaikannya yang
telah memberikan tempat tinggal kepada penulis selama pelaksanaan
Kerja Praktek sebelum pindah ke mess Karyawan.
13. Teman – teman seperjuangan Prodi Teknik Elektro S1 Fakultas Teknik
Universitas Riau Angkatan 2014, terus kibarkan semangat perjuangan.
14. Pihak – pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas
bantuannya dan dukungannya.
vii
Pekanbaru, 15 Agustus 2019
Rizky Karamallah
NIM. 1407114346
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii
INSTITUSI TEMPAT KERJA PRAKTEK............................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iv
viii
PERNYATAAN........................................................................................................v
KATA PENGANTAR.............................................................................................vi
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xii
DAFTAR TABEL.................................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Batasan Masalah........................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek............................................................2
1.4 Manfaat Kerja Praktek...............................................................................3
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek.........................................4
1.6 Metode Pengambilan Data........................................................................5
1.7 Sistematika Penulisan Laporan Kerja Praktek..........................................5
BAB II PROFIL PERUSAHAAN...........................................................................7
2.1 Sejarah Berdirinya PT Tri Bakti Sarimas..................................................7
2.1.1 Ringkasan Perseroan..........................................................................7
2.1.2 Visi Perusahaan..................................................................................7
2.1.3 Misi Perusahaan.................................................................................7
2.1.4 Motto PT Tri Bakti Sarimas...............................................................8
2.2 Sruktur Management PT Tri Bakti Sarimas..............................................8
3.1 Pendahuluan..............................................................................................9
3.2 Proses Pengolahan CPO di Pabrik Kelapa Sawit....................................10
3.3 Komponen – Komponen pada PLTU......................................................16
3.3.1 Boiler................................................................................................16
3.3.2 Turbin Uap.......................................................................................22
3.3.3 Siklus Brayton..................................................................................26
3.4 Turbin di PT Tri Bakti Sarimas...............................................................27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................30
4.1 Analisa Efisiensi Turbin Uap..................................................................30
4.1.1 Analisa Efisiensi Turbin Uap Pengambilan Data Pada Tanggal 3
Februari 2016.................................................................................................30
ix
4.1.2 Analisa Efisiensi Turbin Uap Pengambilan Data pada Tanggal 11
Februari 2016.................................................................................................33
4.1.3 Analisa Efisiensi Turbin Uap Pengambilan Data Pada Tanggal 18
Februari 2016.................................................................................................35
4.2 Pembahasan Efisiensi..............................................................................38
BAB V KESIMPULAN.........................................................................................41
5.1 Kesimpulan..............................................................................................41
5.2 Saran........................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................42
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Efisiensi Turbin Pada PLTU di PT. Tri Bakti Sarimas.
................................................................................................................................38
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
C. Bagi Perusahaan :
1) Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menganalisa setiap
peluang dan hambatan yang terjadi dan mencari solusinya.
2) Dapat saling menukar informasi di bidang teknologi antara lembaga
sebagai pengguna teknologi dengan perkembangan pengetahuan yang
terjadi di lembaga perguruan tinggi.
3) Media pertukaran informasi bidang teknologi sistem tenaga listrik
antara perusahaan sebagai pengguna teknologi dengan perguruan tinggi
sebagai pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi sistem tenaga
listrik.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
7
8
B. Meningkatkan nilai tambah dari bahan baku menjadi barang jadi dan
produk turunannya.
C. Mengembangkan jaringan pemasaran nasional (indonesia) dan
internasional.
8
BAB III
DASAR TEORI
3.1 Pendahuluan
Krisis energi listrik di Indonesia disebabkan karena semakin menipisnya
sumber energi konvensional seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara yang
tidak diimbangi dengan peningkatan pertumbuhan penduduk. Dengan
permasalahan seperti itu muncul solusi untuk menggunakan sumber energi
alternative yang berasal dari energi terbarukan. Maka Salah satu potensi energi
yang dapat diperbarui adalah energi biomassa limbah kelapa sawit. Selama ini,
kelapa sawit banyak digunakan sebagai penghasil minyak nabati tanpa mencoba
menemukan potensi yang dimiliki limbah kelapa sawit. Dengan pemanfaatan
limbah kelapa sawit yang berupa cangkang sawit dan fiber pada proses
pembakaran boiler maka dapat di analisa efisiensi pada turbin yang terdapat di
Pembangkitnya.
Pembangkit listrik tenaga uap biasanya terdiri dari komponen – komponen
seperti boiler, turbin, generator, dan transformator. Boiler, turbin, generator dan
transformator memiliki fungsi yang penting pada proses pembangkitan tenaga
listrik. Pada PT Tri Bakti Sarimas, menggunakan PLTU sebagai penyedia energi
listrik merupakan pilihan yang tepat. Proses pembakaran pada boiler
membutuhkan bahan bakar seperti batu bara atau limbah biomassa. Pada
pengolahan kelapa sawit menjadi minyak nabati, pabrik juga menghasilkan
limbah padat seperti cangkang dan serabut kelapa sawit. Maka dimanfaatkanlah
ketersediaan cangkang dan serabut kelapa sawit ini untuk menghasilkan energi
listrik secara mandiri dengan membangun pembangkit listrik tenaga uap.
Sehingga pabrik tidak bergantung pada listrik yang disuplai dari PLN.
Listrik PLN bersumber dari pembangkit listrik tenaga air, jika telah
memasuki musim kemarau maka PLN pun sering melakukan pemadaman secara
bergilir dan jika pabrik berlangganan dengan PLN maka produktivitas perusahaan
pun akan berkurang karena adanya pemadaman bergilir.
9
10
2. Jembatan Timbang
Hal ini sangat sederhana, sebagian besar jenis jembatan timbang
sekarang menggunakan sel-sel beban, dimana tekanan beban menyebabkan
variasi pada sistem listrik yang diukur. Prinsip kerja dari jembatan timbang
yaitu truk yang melewati jembatan timbang berhenti 5 menit, kemudian
dicatat berat truk awal sebelum TBS dibongkar dan sortir, kemudian
setelah dibongkar truk kembali ditimbang, selisih berat awal dan akhir
adalah berat TBS yang diterima dipabrik. TBS yang telah ditimbang
kemudian diterima oleh bagian loading ramp, untuk dilakukan
penyortiran. Hal ini dilakukan untuk memisahkan antara TBS yang layak
diolah atau tidak.
3. Penyortiran
Kualitas buah/TBS yang diterima pabrik harus diperiksa tingkat
kematangan nya. Jenis buah yang masuk ke PKS pada umumnya
jenis tenera dan jenis dura. Kriteria matang panen merupakan faktor
penting dalam pemeriksaan kualitas buah pada stasiun penerimaan TBS
(loading ramp/penampungan TBS).
4. Pengolahan Minyak dari Daging Buah
a. Digester
Buah yang sudah terlepas (berondolan) yang dibawa oleh fruit
conveyor dimasukkan ke dalam digester atau peralatan pengaduk.
Tujuan dari penggunaan digester adalah untuk memisahkan daging
buah sawit terlepas dari biji (nut) nya. Dalam proses pengadukan
digester ini digunakan uap air yang temperaturnya selalu dijaga agar
stabil antara 80° – 90°C.
5. Screw Press
Fungsi dari screw press adalah untuk memeras berondolan yang telah
dicincang, dilumat dari digester untuk mendapatkan minyak kasar. Oleh
adanya tekanan screw yang ditahan oleh cone, massa tersebut diperas
sehingga melalui lubang – lubang press cage minyak dipisahkan dari
12
d. Oil Tank
Fungsi dari oil tank adalah untuk tempat penampungan sementara
crude oil sebelum diolah oleh purifier. Pemanasan dilakukan dengan
menggunakan steam coil untuk mendapatkan temperatur yang
diinginkan yakni 95 derajat celcius. Ada beberapa bagian dari oil tank
yaitu :
a. Oil purifier
Fungsi dari oil purifier adalah untuk mengurangi kadar air
dalam minyak dengan cara sentrifugal. Pada saat alat ini dilakukan
proses diperlukan temperatur suhu 95 derajat celcius.
b. Vacuum dryer
Fungsi dari vacuum dryer adalah untuk mengurangi kadar air
dalam minyak produksi. Sistem kerjanya sendiri adalah minyak
disimpan kedalam bejana melalui nozel. Suatu jalur resirkulasi
dihubungkan dengan suatu pengapung didalam bejana. Vacum dryer
lalu melakukan proses sedemikian rupa sehinggan kadar air yang
masih terkandung didalam minyak dapat diserap dan dibuang
melalui pipa pembuangan.
c. Sludge tank
Fungsi dari sludge tank adalah tempat sementara sludge (bagian
dari minyak kasar yang terdiri dari kotoran padatan dan zat cair yang
masih mengandung minyak) sebelum diolah oleh sludge seperator.
d. Sand cyclone/Pre – cleaner
Fungsi dari Sand Cyclone adalah untuk menangkap pasir yang
terkandung dalam sludge dan untuk memudahkan proses
selanjutnya.
e. Brush strainer (saringan berputar)
Fungsi dari Brush Strainer adalah untuk mengurangi serabut
yang terdapat pada sludge sehingga tidak mengganggu kerja Sludge
Seperator. Alat ini terdiri dari saringan dan sikat yang berputar.
14
f. Sludge seperator
Fungsi dari sludge seperator adalah untuk mengambil minyak
yang masih terkandung dalam sludge dengan cara sentrifugal.
Dengan gaya sentrifugal, minyak yang berat jenisnya lebih kecil
akan bergerak menuju poros dan terdorong keluar melalui sudut –
sudut ruang tangki pisah.
g. Storage tank
Fungsi dari storage tank adalah untuk penyimpanan sementara
minyak produksi yang dihasilkan sebelum dikirim atau dijual.
Didalam Storage tank terdapat pipa – pipa yang oleh uap steam,
untuk menjaga supaya suhu minyak CPO dalam tangki penyimpanan
tetap terjaga stabil antara 45 – 50 derajat celcius.
7. Proses Pengolahan Biji Sawit dan Fiber
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa setelah proses pengepresan akan
menghasilkan crude oil, biji sawit/nut dan fiber. Proses pengolahan biji
sawit dan fiber serabut sawit adalah sebagai berikut :
a. Depericarper
Fungsi dari depericarper adalah untuk memisahkan fiber dengan
nut dan membawa fiber untuk menjadi bahan bakar boiler. Fungsi
kerjanya adalah tergantung pada berat massa, yang massanya lebih
ringan (fiber) akan terhisap oleh fan tan. Yang massanya lebih berat
(nut) akan masuk ke nut polishing drum. Fungsi dari nut polishing
drum adalah :
1. Memisahkan biji dari serabut – serabut yang masih melekat.
2. Membawa nut dari depericarper ke nut transport
3. Memisahkan gradasi nut.
b. Nut silo
Fungsi dari nut silo adalah tempat penyimpanan sementara nut
sebelum diolah pada proses berikutnya. Bila proses pemecahan nut
dengan menggunakan nut craker maka nut silo harus dilengkapi.
15
c. Riplle mill
Fungsi dari riplle mill adalah untuk memecahkan nut. Pada riplle
mill terdapat rotor bagian yang berputar pada riplle plate bagian yang
diam.
d. Claybath
Fungsi dari claybath adalah untuk memisahkan cangkang dan inti
sawit pecah yang besar dan beratnya hampir sama dengan
menggunakan cairan calsium carbonat.
Bila campuran cangkang dan inti dimasukan kedalam suatu cairan
yang berat jenisnya diantara berat jenis cangkang dan inti maka untuk
berat jenisnya yang lebih kecil dari pada berat jenis larutan akan
terapung diatas dan yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam.
e. Hydro cyclone
Fungsi dari hydro cyclone adalah :
1. Mengutip kembali inti sawit yang ikut terbawa ke cangkang.
2. Mengurangi losis (inti cangkang) dan kadar kotoran.
f. Kernel dryer
Fungsi dari kernel dryer adalah untuk mengurangi kadar air yang
terkandung dalam inti produksi. Jika kandungan air tinggi pada inti
akan menyebabkan tumbuh / munculnya jamur pada inti dan juga dapat
mempengaruhi nilai penjualan, karena jika kadar air tinggi maka ALB
juga tinggi. Pada kernel silo ada 3 tingkatan yaitu : atas 70 derajat
celcius, tengah 60 derajat, bawah 50 derajat celcius.
g. Kernel storage
Fungsi dari kernel ini adalah untuk tempat penyimpanan inti
produksi sebelum dikirim keluar untuk dijual. kernel storage pada
umumnya berupa bulk silo yang seharusnya dilengkapi dengan fan agar
uap yang masih terkandung dalam inti dapat keluar dan tidak
menyebabkan kondisi dalam Storage lembab yang pada akhirnya
menimbulkan jamur.
16
........ (3.1)
3. Superheater
Merupakan tempat pengeringan steam, dikarenakan uap yang berasal
dari steam drum masih dalam keadaan basah sehingga belum dapat
digunakan. Proses pemanasan lanjutan menggunakan superheater pipe dan
dipanaskan dengan suhu 260°C sampai 350°C hingga uap benar-benar
menjadi kering dan dapat digunakan untuk menggerakkan turbin maupun
untuk keperluan industri lain.
yang akan digerakkan. Tergantung pada jenis mekanisme yang digunakan, turbin
uap dapat digunakan pada berbagai bidang seperti pada bidang industri, untuk
pembangkit tenaga listrik dan untuk transportasi. Pada proses perubahan energi
potensial menjadi energi mekanisnya yaitu dalam bentuk putaran poros dilakukan
dengan berbagai cara.
1. Klarifikasi turbin uap
Berbagai bentuk turbin uap telah berkembang mengikuti kemajuan
teknologi dari produk-produk turbin sebelumnya. Turbin uap dapat di
klarifikasikan dalam beberapa kategori yang berbeda antara lain menurut
jumlah tingkat tekan, arah aliran uap, posisi silinder, metode pengaturan
prinsip aksi uap, proses penurunan kalor,tekanan uap sisi masuk, dan
pemakaiannya dibidang industri. Berikut adalah beberapa macam
klasifikasi turbin uap :
A. Berdasarkan jumlah tingkat tekanan
a. Turbin satu tingkat
Turbin satu tingkat dengan satu atau lebih tingkat kecepatan yang
biasanya berkapasitas kecil. Turbin jenis ini biasanya digunakan untuk
menggerakan kompresor dan mesin-mesin lain yang serupa.
b. Turbin impuls
Turbin impuls dan reaksi bertingkat, turbin ini dibuat dalam jangka
kapasitas yang luas mulai dari yang kecil hingga yang besar.
Turbin impuls atau turbin tahapan impuls adalah turbin sederhana
berotor satu atau banyak (gabungan) yang mempunyai sudu – sudu pada
rotor itu. Sudu biasanya simetris dan mempunyai sudut masuk dan sudut
keluar. Karena pada sudu gerak tidak terjadi ekspansi maka bentuk sudu
gerak turbin tersebut adalah simetris uap kering (superheated vapor)
diekspansikan di nozel sehingga terjadi pengubahan energi potensial
maksimal menjadi energi kinetik maksimal. Turbin impuls dapat
merupakan turbin impuls sederhana (bertingkat tunggal), turbin impuls
kecepatan bertingkat (turbin curtis) atau turbin impuls tekanan bertingkat
(turbin rateau).
24
b. Turbin Radial
Turbin radial merupakan turbin yang uapnya mengalir dalam arah
yang tegak lurus terhadap sumbu turbin.
Gambar diatas menjelaskan tentang prinsip kerja pada siklus brayton, dan
prosesnya adalah :
a) Proses 1-2 : proses udara masuk akibat terhisap oleh
kompresor, udara dinaikkan tekanannya. Terlihat adanya
kenaikan nilai tekanan. Udara ini yang nantinya akan
diginakan untuk proses pembakaran pada ruang bakar.
Dengan naikknya tekanan udara, akan merubah nilai
temperatur udara tersebut.
b) Proses 2-3 : proses ini adalah proses pembakaran di ruang
bakar. Udara yang telah dikompresikan, dialirkan menuju
27
dalam dan sebagainya. Panas yang masuk adalah energi yang didapatkan dari
sumber energi.
= .......... (3.2)
= x 100%
a. Daya steam masuk turbin kj/jam) yang merupakan hasil kali dari laju uap
b.Daya steam keluar turbin kj/jam) merupakan hasil perkalian dari laju uap
Efiensi isentropik
Efisiensi isentropik adalah perbandingan antara head isentropik dengan
head aktual. Head isentropik adalah kerja persatuan massa yang diperlukan oleh
pada proses isentropik. Head Aktual kerja per satuan massa yang diperlukan oleh
turbin pada proses polytropik reversible dengan kondisi uap masuk dan keluar
yang sama.
Berikut bagian – bagian dari turbin uap :
1. Governor
29
a. Oil cooler dan pompa sirkulasi air, fungsinya untuk melakukan proses
pendinginan minyak pelumas pada gearbox turbin.
b. Steam separator, fungsinya untuk mencegah kemungkinan masuknya
uap basah masuk ke dalam turbin.
c. Klep valve turbin, fungsinya mengatur besar kecilnya jumlah dan
tekanan steam yang masuk ke turbin.
d. Speed adjusting, fungsinya untuk menaikkan dan menurunkan frekuensi
putaran steam turbin.
e. Prim LO pump, fungsinya untuk melakukan pelumasan pendahuluan
sebelum turbin beroperasi normal.
f. Valve hand nozzle, fungsinya untuk meringankan putaran turbin apabila
tekanan steam drop, dengan cara membuka nozel dan apabila kondisi
normal nozel ditutup.
g. Control system, fungsinya untuk mengatur tekanan uap/steam yang
masuk ke dalam turbin.
h. Alat-alat ukur, fungsinya untuk mengukur atau mengetahui parameter
selama operasi seperti tekanan, temperature, putaran, voltase, ampere,
level indicator pelumas.
i. AVR (automatic voltage regulator), fungsinya untuk menstabilkan
tegangan yang keluar dari generator/genset.
j. Kran uap bekas, fungsinya untuk mengatur buka dan tutup pembuangan
uap bekas turbin. Kran ini dibuka sebelum turbin beroperasi dan ditutup
bila turbin berhenti.
k. Hand trip, fungsinya untuk mematikan turbin secara otomatis apabila
turbin ada problem emergency.
l. Back pressure vessel (BPV), BPV merupakan bejana tekan yang
berfungsi untuk menampung steam buangan turbin untuk selanjutnya
steam ini didistribusikan ke unit pengolahan.
Prinsip Kerja BPV (Back Pressure Vessel) :
Prinsip kerja back pressure vessel yaitu menampung steam buangan
= x 100%
= x 100%
4.1.1 Analisa Efisiensi Turbin Uap Pengambilan Data Pada Tanggal 3 Februari
2016
Dari data yang diketahui tekanan masuk turbin diambil nilai rata – rata
adalah sebesar (Pin) = 17 kg/cm² ( tekanan dibaca lewat alat ukur ), ditambah
dengan 1 atm.
Tekanan 1 kg/cm2 = 98,07 kPa
Tekanan masuk turbin rata – rata = 17 kg/cm²
= 17 x 98,07 kPa = 1667,19 kPa
30
Tekanan ruangan 1 atm = 101,325 kPa
Pin = (Tekanan pada alat ukur + Tekanan ruangan ) kPa
= ( 1.667,19 + 101,325 ) kPa
31
31
Selanjutnya dari entalpi fluida masuk boiler maka dapat dicari entalpi
fluida keluar boiler (h2) yaitu :
Tahap 2 P2= 1768,515 kPa
S2 = S1
Kerja spesifik pompa masuk adalah sebagai berikut :
Wpump, in = V1 (P2-P1) = 0,001048 m³/ kg x (1768.515 – 169,974) kpa
32
= 1,675 kj/ kg
h2 = h1 + Wpump, in = 497,185 kj/ kg + 1,675 kj/ kg = 498,862 kj/ kg
Selanjutnya pada tahap tiga dari tekanan dan temperatur dapat dicari (h3)
berikut :
Tahap 3 P3= 1768,515 kPa
T3= 280 °C
h3= 1199,56 kj/ kg
= = = 0,52
4.1.2 Analisa Efisiensi Turbin Uap Pengambilan Data pada Tanggal 11 Februari
2016
Dari data yang diketahui tekanan masuk turbin diambil nilai rata-rata
adalah sebesar (Pin) = 17 kg/cm² (tekanan dibaca lewat alat ukur), ditambah
dengan 1 atm.
Tekanan 1 kg/cm2 = 98,07 kPa
Tekanan masuk turbin rata-rata = 17 kg/cm²
= 17 x 98,07 kPa = 1667,19 kPa
Tekanan ruangan 1 atm = 101,325 kPa
Pin = (Tekanan pada alat ukur + Tekanan ruangan ) kPa
= ( 1.667,19 + 101,325 ) kPa
= 1768,515 kPa (abs)
Jadi nilai tekanan masuk turbin yang diperoleh adalah sebesar 1.768,515 kPa.
Sedangkan untuk tekanan keluar turbin nilai rata-rata adalah sebesar (Pout) = 3,0
kg/cm²
(tekanan dibaca lewat alat ukur).
Tekanan 1 kg/cm2 = 98,07 kPa
Tekanan keluar turbin rata-rata = 3,0 kg/cm²
= 3,0 x 98,07 kPa = 294,21 kPa
Tekanan ruangan 1 atm = 101,325 kPa
Pout = (Tekanan pada alat ukur + Tekanan ruangan ) kPa
= ( 294,21 + 101,325 ) kPa
= 395,53 kPa (abs)
Jadi nilai tekanan keluar turbin yang diperoleh adalah sebesar 395,53 kPa.
Temperatur rata- rata masuk turbin = 280°C + 273 = 553 K
Selanjutnya dari entalpi fluida masuk boiler maka dapat dicari entalpi fluida
keluar boiler (h2) yaitu :
Tahap 2 : P2= 1768,515 kPa
S2 = S1
Kerja spesifik pompa masuk adalah sebagai berikut:
Wpump, in = V1 (P2-P1) = 0,001048 m³/ kg x (1768.515 – 169,974) kpa
= 1,675 kj/kg
h2 = h1 + Wpump, in = 497,185 kj/ kg + 1,675 kj/kg
= 498,862 kj/kg
Selanjutnya pada tahap tiga dari tekanan dan temperatur dapat dicari (h3) :
Tahap 3 :
P3 = 1768,515 kPa
T3 = 280 °C
h3 = 1199,56 kj/kg
= = = 0,52
4.1.3 Analisa Efisiensi Turbin Uap Pengambilan Data Pada Tanggal 18 Februari
2016
Dari data yang diketahui tekanan masuk turbin diambil nilai rata-rata
adalah sebesar (Pin) = 17 kg/cm² (tekanan dibaca lewat alat ukur), ditambah
dengan 1 atm.
Tekanan 1 kg/cm2 = 98,07 kPa
Tekanan masuk turbin rata-rata = 17 kg/ cm²
= 17 x 98,07 kPa = 1667,19 kPa
Tekanan ruangan 1 atm = 101,325 kPa
Pi = (Tekanan pada alat ukur + Tekanan ruangan) kPa
= ( 1.667,19 + 101,325 ) kPa
= 1768,515 kPa (abs)
Jadi nilai tekanan masuk turbin yang diperoleh adalah sebesar 1.768,515 kPa.
36
Sedangkan untuk tekanan keluar turbin nilai rata-rata adalah sebesar (Pout) = 3,0
kg/cm² (tekanan dibaca lewat alat ukur).
Tekanan 1 kg/cm2 = 98,07 kPa
Tekanan keluar turbin rata-rata = 3,0 kg/ cm²
= 3,0 x 98,07 kPa = 294,21 kPa
Tekanan ruangan 1 atm = 101,325 kPa
Pout = (Tekanan pada alat ukur + Tekanan ruangan ) kPa
= ( 294,21 + 101,325 ) kPa
= 395,53 kPa (abs)
Jadi nilai tekanan keluar turbin yang diperoleh adalah sebesar 395,53 kPa.
Temperatur rata- rata masuk turbin = 280°C + 273 = 553 K
Temperatur rata- rata keluar turbin = 150°C + 273 = 423 K
Selanjutnya dari entalpi fluida masuk boiler maka dapat dicari entalpi fluida
keluar boiler (h2) yaitu :
Tahap 2 P2 = 1768,515 kPa
S2 = S1
Kerja spesifik pompa masuk adalah sebagai berikut :
Wpump, in = V1 (P2-P1) = 0,001048 m³/kg x (1768.515 – 169,974) kpa
= 1,675 kj/kg
37
Selanjutnya pada tahap tiga dari tekanan dan temperatur dapat dicari
(h3) :
Tahap 3 P3= 1768,515 kPa
T3= 280 °C
h3 = 1199,56 kj/kg
Selanjutnya pada tahap empat nilai temperatur 150°C sehingga dapat
menggunakan tabel A untuk mencari nilai entalpi :
Tahap 4 P4 = 395,53 kPa
T4 = 150 °C
h4 = 632.388 kj/ kg
= = = 0,52
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Efisiensi Turbin Pada PLTU di PT. Tri Bakti
Sarimas.
Hari/
NO ) (kj/ Jam)
Tanggal ) (kj/ Jam
Rabu,
1. 17 3,0 10800 6.829.704 12.955.248 52 %
03-02-2016
Kamis,
2. 17 3,0 10800 6.829.704 12.955.248 52 %
04-02-2016
Sabtu,
3. 17 3,0 10800 6.829.704 12.955.248 52 %
06-02-2016
Selasa,
4. 17 3,0 10800 6.829.704 12.955.248 52 %
09-02-2016
Rabu,
5. 17 3,0 10800 6.829.704 12.955.248 52 %
10-02-2016
Kamis,
6. /11-02- 17 3,0 10800 6.829.704 12.955.248 52 %
2016
Jum’at,
7. 17 3,0 10800 6.829.704 12.955.248 52 %
12-02-2016
8. Senin, 17 3,0 10800 6.829.704 12.955.248 52 %
39
15-02-2016
Selasa,
9. 17 3,0 10800 6.829.704 12.955.248 52 %
16-02-2016
Senin,
10. 17 3,0 10800 6.829.704 12.955.248 52 %
22-02-2016
Selasa,
11. 17 3,0 10800 6.829.704 12.955.248 52 %
23-02-2016
bongkar kerak juga dilakukan secara berkala agar besarnya api dapat dikontrol
dengan baik sehingga steam yang dihasilkan pun menjadi bagus. Steam yang
dihasilkan harus berupa steam kering karena steam keringlah yang dapat
menggerakkan sudu-sudu turbin dengan baik.
Perusahaan harus lebih memperhatikan perawatan alat-alat pembangkit
agar aktifitas produksi tetap berjalan lancar. Untuk mempertahankan kinerja turbin
dan nilai efisiensi yang baik, maka perusahaan harus selalu memperhatikan
maintenance komponen-komponen pembangkit.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan efisiensi dapat terlihat bahwa efisiensi turbin yang
didapat sebesar 52%, nilai efisiensi tersebut tergolong cukup baik untuk
standarisasi efisiensi turbin uap. Faktor – faktor yang mempengaruhi perhitungan
efisiensi adalah jumlah bahan bakar dan kualitas bahan bakarnya tersebut.
Perusahaan dengan wilayah yang tidak begitu luas membuat segala
aktifitas pengontrolan berjalan baik. Dimana untuk ruang pembangkit sendiri bisa
dikontrol dengan mudah. Untuk menggerakkan turbin dibutuhkan steam yang
kering karena steam yang basah tidak dapat menggerakkan sudu – sudu turbin
dengan sempurna.
5.2 Saran
Adapun saran untuk meningkatkan efisiensi turbin adalah sebagai berikut :
1. Perlu melakukan sistem kontrol yang baik pada bahan bakar yang masuk.
2. Pemilihan bahan bakar yang bagus sehingga menghasilkan pembakaran
yang sempurna.
3. Perusahaan harus lebih memperhatikan perawatan alat-alat pembangkit
agar aktifitas produksi tetap berjalan lancar.
4. Untuk mempertahankan kinerja turbin dan nilai efisiensi yang baik, maka
perusahaan harus selalu memperhatikan maintenance komponen –
komponen pembangkit.
41
DAFTAR PUSTAKA
Agus Dwi Putra, Ismail Yusuf, Usman A. Gani (2014). Studi Potensi Limbah
Biomassa Kelapa sawit Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
di PT Perkebunan Nusantara XIII PKS Parindu. Jurnal Jurusan Teknik
Elektro Universitas Tanjung Pura. Pontianak.
Gunawan Wibisono, M. Ismail Yusuf, Kho Hie Khwee (2019). Analisis Potensi
Fiber dan Cangkang Kelapa Sawit Sebagai Sumber Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) di PT Pundi Lahan Khatulistiwa. Jurnal Jurusan
Teknik Elektro Universitas Tanjung Pura. Pontianak.
42