Anda di halaman 1dari 55

PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN

POMPA SENTRIFUGAL P-100/5 FEED


DI KILANG PPSDM MIGAS CEPU

KERTAS KERJA WAJIB

Oleh :

Nama : Merly Claudya Betoky


NIM : 161430022
Program Study : Teknik Mesin Kilang
Konsentrasi : Teknik Mesin Kilang
Diploma : IV (Empat)
Tingkat : I (Satu)

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
SEKOLAH TINGGI ENERGI DAN MINERAL
STEM Akamigas

Cepu, Juni 2017


INTISARI

Untuk menunjang optimalisasi operasi di suatu kilang, maka sangat dibutuhkan


suatu alat yang dapat membantu proses pengolahan crude oil hingga menjadi sebuah
produk. Pompa sentrifugal feed P-100/5 adalah pompa yang beroperasi di unit distilasi
dimana unit destilasi ini berfungsi untuk mengolah minyak dari minyak mentah (crude
oil) menjadi produk seperti residu, ph solar, solar, kerosene, naptha dan petrasol.
Pompa sentrifugal feed P-100/5 ini bertujuan untuk memompa crude oil dari tangki
101 dan 102 untuk memberi umpan terhadap furnance 5, sebelum masuk ke furnace
crude oil dipanasi terlebih dahulu di heat exchanger 1,2,3,4, sampai 5. Pompa
sentrifugal P-100/5 feed digerakan oleh motor penggerak. Dalam penulisan ini lebih
terfokus pada pengoperasian dan pemeliharaan pompa sentrifugal P-100/5 feed.
Metode pengambilan data ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan
pembimbing lapangan, dan melakukan observasi pada unit pompanya secara langsung,
dan buku penunjang lainnya. Hasil yang didapat adalah pada pengoperasian dan
pemeliharaan pompa sentrifugal P-100/5 di PPSDM disesuaikan dengan SOP (Standart
Operational Procedure) yang berlaku. Kesimpulannya ada untuk mendapatkan kinerja
pompa yang baik harus dilakukan sesuai dengan SOP (Standart Operational
Procedure) dan juga harus dilakukan pemeliharaan secara rutin, agar pompanya tetap
dalam keadaan baik.

ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
INTISARI ................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
DARTAR TABEL.................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ vi
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Tujuan……………………………………………………………….2
1.3 Batasan Masalah ……………………………………………………3
1.4 Sistematika Penulisan……………………………………………….3
II. ORIENTASI UMUM
2.1 Sejarah Singkat PPSDM Migas ……………………………………5
2.2 Tugas dan Fungsi PPSDM Migas…………………………………..6
2.3 Struktur Organisasi PPSDM Migas ………………………………..8
2.4 Sarana dan Fasilitas PPSDM Migas………………………………..9
III. TINJAUAN PUSTAKA
3.1 PengertianPompa Sentrifugal……………………………………...14
3.2 Klasifikasi Pompa Sentrifugal .........................................................15
3.3 Bagian – Bagian Pompa Sentrifugal ……………………..………..17
3.4 Kelebihan dan Kelemahan Pompa Sentrifugal..…………............... 21
3.5 Pengoperasian Pompa Sentrifugal ....................................................22
3.6 Pemeliharaan Sentrifugal …………………………………………..24
IV. PEMBAHASAN
4.1 Pompa Sentrifugal P-100/5 Feed …………………………………...31
4.2 Data Spesifikasi Teknis Pompa P-100/5 dan Penggeraknya.……….32
4.3 Pengoperasian Pompa Sentrifugal P-100/5………………………….33
4.4 Trouble Shooting dan Penanganan Pompa Senrifugal P-100/5……..35
4.5 Pemeliharaan Pompa Sentrifugal P-100/5…………………………..38
4.6 Keselamatan Kerja Pompa Sentrifugal .…………………… ………39
V. PENUTUP
5.1 Simpulan …..…………………………………………………... …..41
5.2 Saran ..………………………………………………………………41
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………42
LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 : Spesifikasi Pompa Sentrifugal P-100/5 …..………………………. 32
Tabel 4.2 : Spesifikasi Motor Penggerak P-100/5 …………………………. 33
Tabel 4.4 : Data Trouble Shooting dan Penangannya ……………………….. 35

iv
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1: Peta Lokasi PPSDM Migas Cepu …………………………………. 5
Gambar 2.2: Struktur Organisasi PPSDM Migas Cepu ………………………….. 8
Gambar 3.1: Prinsip Kerja Pompa sentrifugal …………………………………… 15
Gambar 3.2 : Stuffing Box dengan Lantern Ring ………………………………... 20
Gambar 3.3 : Wearing Ring Casing dan Wearing Ring Impeller ………………... 21
Gambar 3.4 : Klasifikasi Pemeliharaan …………………………………………… 24
Gambar 4.1 : Diagram alir proses pompa sentrifugal P-100/5 feed……………….. 31

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Diagram Alir Proses Destilasi Atmosferik PPSDM Migas Cepu


Lampiran 2 : Pompa dan Motor Penggerak P-100/5
Lampiran 3 : Name Plate Pompa sentrifugal dan Motor Penggerak P-100/5
Lampiran 4 :SOP Pengoperasian Pompa Sentrifugal PPSDM Migas Cepu

vi
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam industri perminyakan, untuk menunjang operasi pengolahan minyak dan

distribusi diperlukan suatu alat mekanik pemindah fluida atau minyak melalui

perpipaan yang biasa di sebut dengan pompa. Pompa bekerja dengan cara

menambahkan energi mekanis pada suatu fluida cair kemudian merubah energi

mekanis menjadi energi kinetik fluida cair dan energi kinetik fluida cair diubah menjadi

energi tekanan, sehingga fluida cair tersebut dapat mengalir dari satu tempat ke tempat

lain secara terus menerus.

Pompa P.100/5 adalah salah satu jenis pompa sentrifugal yang digunakan di

Kilang PPDSM Migas Cepu. Pompa P.100/5 merupakan pompa feed yang digunakan

untuk mengalirkan feed berupa crude oil dari tangki umpan T.102 dan T.101 melewati

Heat Exchanger 1,2,3,4, dan 5 menuju furnace F5 untuk melakukan langkah pertama

proses pengolahan. Selain pompa P.100/5 terdapat dua pompa feed lainnya yaitu

pompa P.100/4 dan P.100/3 dalam keadaan tidak berfungsi lagi, karena perfoma dari

kedua pompa tersebut telah melemah dan pompa P.100/5 yang merupakan pompa feed

yang dioperasikan.

Pompa P.100/5 di Kilang PPSDM Migas Cepu selalu dilakukan pembersihan dan

pemeliharaan secara baik dan benar, untuk menjaga agar pompa P.100/5 tetap

1
beroperasi pada kondisi terbaiknya sehingga proses pengolahan dapat berjalan lancar

dan produk yang dihasilkan sudah sesuai dengan spesikifasi yang ditetapkan. Untuk

mengetahui kondisi operasi dan permasalahan yang mungkin terjadi pada pompa

P.100/5 serta pelaksanaan pemeliharaannya, penulis melakukan pengamatan pada

pompa sentrifugal P.100/5 di Kilang PPSDM Migas Cepu dengan menyusunnya dalam

Kertas Kerja Wajib yang berjudul “PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN

POMPA SENTRIFUGAL P.100/5 FEED DI KILANG PPSDM MIGAS CEPU”.

1.2 Tujuan

Penyusunan Kertas Kerja Wajib ini memiliki tujuan utama sebagai salah satu

persyaratan untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma IV Tingkat I di

lembaga pendidikan STEM Akamigas selain itu Kertas Kerja Wajib ini adalah bentuk

materi tertulis dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang bertujuan, antara

lain :

1. Mengenal dan mengetahui fungsi dari bagian- bagian pompa sentrifugal di

kilang PPSDM Migas Cepu.

2. Mengetahui trouble shooting dan penanganan pompa sentrifugal di Kilang

PPSDM Migas Cepu.

3. Memahami prosedur pengoperasian dan pemeliharaan peralatan–

peralatan pompa sentrifugal di Kilang PPSDM Migas Cepu.

2
4. Memahami prosedur keselamatan kerja pada saat berada dilapangan

1.3 Batasan masalah

Dalam penysunan Kertas Kerja Wajib ini penulis hanya membatasi

permasalahannya pada :

• Prinsip kerja dari pompa sentrifugal P.100/5

• Pengoperasian pompa sentrifugal P.100/5

• Pemeliharaan pompa sentrifugal P.100/5

• Trouble shooting pompa sentrifugal P.100/5

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Kertas Kerja Wajib ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi Latar belakang, Tujuan penyusunan Kertas Kerja Wajib,

Pembatasan masalah dan Sistematika penulisan.

II. ORIENTASI UMUM

Bab ini berisi Sejarah singkat PPSDM Migas Cepu, Tugas dan Fungsi terkait,

Struktur organisasi serta Sarana dan fasilitas.

III. TINJAUAN PUSTAKA

3
Bab ini berisi Pengertian umum pompa sentrifugal, Prinsip kerja pompa

sentrifugal, Klasifikasi pompa sentrifugal, Bagian–bagian pompa sentrifugal

dan fungsinya, kelebihan dan kelemahan serta pengoperasian dan

pemeliharaan pompa sentrifugal.

IV. PEMBAHASAN

Bab ini berisi Diagram alir proses pompa sentrifugal P.100/5, Data

spesifikasi pompa sentrifugal P.100/5 dan penggeraknya, pengoperasian

pompa sentrifugal P.100/5, kerusakan dan penanganan yang sering terjadi

serta pemeliharaan pompa sentrifugal P.100/5, dan keselamatan kerja

operasi pompa sentrifugal P.100/5

V. PENUTUP

Bab ini berisi simpulan dan saran dari penulis.

4
II. ORIENTASI UMUM

2.1 Sejarah Singkat PPSDM Migas Cepu

Gambar 2.1 Peta Lokasi PPSDM Migas Cepu

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM

Migas) terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, di dekat aliran Sungai

Bengawan Solo, tepatnya di Kecamatan Cepu Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah

dengan Luas wilayah PPSDM Migas ± 120 ha. Sejarah singkat dari PPSDM Migas

Cepu adalah sebagai berikut :

1. Bermula dari Dordtche Petroleum Maatschappij (DPM) pada awal abad

XIX;

2. Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM) tahun 1886 – 1942;

5
3. BPM di bawah kolonialisme Jepang tahun 1942 – 1945;

4. Perusahaan Tambang Minyak Nasional (PTMN) tahun 1948;

5. Administrasi Sumber Minyak (ASM) tahun 1950;

6. Perusahaan Tambang Minyak Rakyat Indonesia (PTMRI) tahun 1957;

7. Tambang Minyak Nglobo, CA tahun 1957;

8. PN Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Permigan) tahun 1961;

9. Pusat Pendidikan dan Latihan Lapangan Perindustrian Minyak dan Gas;

(Pusdiklap Migas) yang merupakan bagian dari Lemigas tahun 1966 –1978;

10. Pusat Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi

(PPTMGB LEMIGAS) tahun 1978 – 1984;

11. Pusat Pengembangan Tenaga Perminyakan dan Gas Bumi (PPT MIGAS)

tahun 1984 – 2001;

12. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi (Pusdiklat Migas)

tahun 2001 – 2016;

13. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

(PPSDM Migas) tahun 2016 – Sekarang.

2.2 Tugas dan Fungsi PPSDM Migas Cepu

PPSDM Migas Cepu mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

6
1. Tugas Pokok PPSDM Migas Cepu

PPSDM Migas Cepu adalah Instansi Pemerintahan Pusat dibawah Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya, Kementrian

Energi dan Mineral. Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya

Mineral No. 13 Tahun 2016 PPSDM Migas Cepu memiliki tugas pokok yaitu,

melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas.

2. Fungsi PPSDM Migas Cepu

Dalam melaksanakan tugas, PPSDM Migas Cepu menyelenggarakan fungsi

seperti yang dijelaskan dibawah ini :

 Penyiapan penyusunan kebijakan teknis pengembangan sumber daya

manusia di bidang minyak dan gas.

 Penyusunan program, akunbilitas kinerja dan evaluasi serta pengelolaan

informasi pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan

gas bumi.

 Penyusunan perencanaan dan standarisasi pengembangan sumber daya

manusia di bidang minyak dan gas bumi.

 Pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidang

minyak dan gas bumi.

7
 Pelaksanaan pengelolaan sarana prasarana dan informasi

pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi.

 Pemantuan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang

pengembangan sumber daya manusia di bidaang minyak dan gas bumi.

 Pelaksanaan administrasi PPSDM Migas Cepu.

2.3 Struktur Organisasi

PPSDM Migas Cepu memiliki struktur keorganisasian seperti terdapat dalam bagan

di bawah ini.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PPSDM Migas Cepu

8
2.4 Sarana dan Fasilitas

PPSDM Migas Cepu terdiri dari beberapa proses utama yang ditunjang oleh unit

-unit lainnya, adapun sarana dan prasarana penunjangnya, yaitu :

1. Unit Distilasi

PPSDM Migas Cepu merupakan salah satu jenis unit Distilasi atmosferik, yaitu

mengolah minyak mentah yang berasal dari lapangan minyak Kawengan dan

Ledok menjadi produk yang sesuai dengan persyaratan dan rancangan unit

tersebut. Kapasitas maksimum yang diolah di Kilang Pusdiklat Migas ini adalah

600 kl/day, tetapi karena keterbatasan Crude Oil maka kapasitas perharinya yaitu

300 kl/day-350 kl/day. Adapun produk yang dihasilkan dari unit ini adalah

Pertasol CA, Pertasol CB, Pertasol CC, Solar, dan Residu.

Minyak mentah (Crude Oil) yang diolah di Kilang PPSDM Migas Cepu

terdiri dari dua jenis, yaitu:

• HPPO (Hight Pour Point Oil), bersifat parafinis berasal dari sumur

Kawengan

• LPPO (Light Pour Point Oil), bersifat aspaltis berasal dari sumur Ledok,

Nglobo, dan Semanggi.

9
2. Unit Wax Plant

Unit Wax Plant bertugas mengolah PH Solar yang berasal dari unit distilasi

dengan kapasitas 70 kl/day, produk yang dihasilkan diantaranya:

• Batik Wax (bahan pembuat batik).

• A Filter Oil (AFO) untuk campuran bahan bakar.

Prinsip pengolahannya adalah kristalisasi dan filtrasi. Ada 4 (empat) tahapan

proses Wax Plant, yaitu:

• Dewaxing yaitu proses pemisahan minyak dan wax yang terkandung dalam

PH Solar dengan system kristalisasi wax melalui pendinginan di chiller,

pemisahan minyak dan kristal wax menggunakan filter press.

• Sweating yaitu proses pengeringan yang bertujuan menghilangkan

kandungan minyak dalam wax dengan cara pendinginan dan pemanasan

perlahan-lahan dengan media pemanas air yang diinjeksi steam, produk

sweating ini adalah sweat wax.

• Treating yaitu proses yang bertujuan untuk memperbaiki warna wax

dengan menggunakan serbuk tanah lempung (clay) sebagai media

penyerap. Wax dan clay diaduk dengan udara bertekanan sekaligus dipanasi

dalam agitator.

10
• Moulding yaitu wax cair dari proses treating dimasukan kedalam cetakan

dan didinginkan secara alam sampai beku. Proses ini bertujuan untuk

mempermudah penyimpanan, pengangkutan, dan pemasaran wax.

Pada saat ini, unit wax plant sudah tidak beroperasi sepenuhnya. Untuk produk PH

Solar yang menjadi bahan baku unit wax plant saat ini dijadikan sebagai produk solar

dan sebagian menjadi produk residu.

3. Unit Perencanaan dan Evaluasi Kilang

Unit Perencanaan dan Evaluasi Kilang dibagi menjadi dua sub unit karya yaitu

Unit laboratoruim dan Unit Perencanaan Operasi Kilang.

a. Unit Laboratorium

Laboratorium ini berfungsi untuk mengontrol kualitas bahan baku dan produk

yang dihasilkan unit kilang maupun utilitas agar tetap memenuhi persyaratan-

persyaratan yang ditentukan. Ada dua macam laboratorium :

• Laboratorium Analisis Minyak : untuk menganalisis bahan baku dan

produk-produk yang dihasilkan oleh unit Distilasi.

• Laboratorium Analisis Air : untuk memeriksa kualitas air bahan baku untuk

ketel uap, air minum, air untuk pendingin di kilang dan air untuk keperluan

lainnya.

11
b. Unit Perencanaan Operasi Kilang

Unit Perencanaan dan Operasi Kilang bertugas mengatur dan merencanakan

kondisi operasi kilang.

4. Unit Utilitas

Jalannya proses operasi suatu unit tidak hanya tergantung pada alat-alat utama

saja, tetapi juga tergantung pada sarana penunjang. Salah satu sarana penunjang

yang diperlukan adalah unit Utilitas. Bagian-bagian utilitas terdiri dari:

• Unit Power Plant dan Distribusi

Unit Power Plant dan Distribusi berfungsi menyediakan tenaga listrik untuk

kilang.

• Unit Pengolahan Air

Unit Pengolahan Air berfungsi menyediakan kebutuhan air untuk kilang,

pemadam kebakaran, air umpan boiler, dan air untuk minum.

• Unit Penyedian Uap Air dan Udara Bertekanan

Unit Penyedian Uap Air dan Udara Bertekanan berfungsi menyediakan

kebutuhan steam sebagai penggerak pompa torak, atomizing fuel oil di furnace,

steam stripping di kolom, pemanasan minyak berat di tanki atau pipa, dan

digunakan untuk instrument, blowing, dan lain-lain.

12
• Telekomunikasi

Menyediakan sarana komunikasi untuk kelancaran kegiatan PPSDM

Migas Cepu.

5. Unit Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan

Bertugas melindungi semua peralatan yang berhubungan dengan api dan

kebakaran serta bertindak langsung bila terjadi kebakaran di kilang maupun diluar

kilang dibawah komando pimpinan PPSDM Migas Cepu atau bagian lain yang

ditunjuk, serta menjaga kelestarian lingkungan sekitar dari bahaya pencemaran .

13
III. TINJAUAN UMUM

3.1 Pompa Sentrifugal

Pompa sentrifugal adalah salah satu jenis Pompa Pemindah non positif (non

Possitive Displacement Pump) yang mempunyai elemen utama yaitu impeller yang

berputar dengan kecepatan tinggi, dengan prinsip kerja mengubah energi mekanis

menjadi energi kinetik.

3.1.1 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal

Pompa sentrifugal mengubah energi kecepatan menjadi energi tekanan. Ada juga

yang menyebutnya sebagai mesin kecepatan karena semakin cepat putaran pompanya

maka akan semakin tinggi tekanan (head) dihasilkan.

Pompa digerakkan oleh motor penggerak. Daya dari motor penggerak

diberikan kepada poros pompa untuk memutar impeller yang terpasang pada poros

tersebut. Zat cair yang masuk melalui impeller mengalir dalam ruang diantara sudu –

sudu kemudian meninggalkan impeller dengan kecepatan tinggi. Zat cair yang keluar

dari impeller dengan kecepatan tinggi ini kemudian akan keluar melalui saluran yang

penampangnya semakin membesar (volute/difuser) sehingga terjadi perubahan dari

energi kecepatan aliran menjadi energi tekanan. Oleh sebab itu zat cair yang keluar dari

flens pompa memiliki head total yang lebih besar.

14
Gambar 3.1 Prinsip Kerja Pompa sentrifugal
(Sumber : DOCUMENTSLIDE.COM)

3.2 Klasifikasi Pompa Sentrifugal

Pompa Sentrifugal dapat diklasifikasikan berdasarkan :

1. Berdasarakan Kapasitas

● Kapasitas rendah : sampai dengan 20 m3/jam

● Kapasitas sedang : antara 20 s/d 60 m3/jam

● Kapasitas tinggi : diatas 60 m3/jam

2. Berdasarkan Tekanan Discharge

● Tekanan rendah : lebih kecil dari 5 kg/cm2

● Tekanan sedang : antar 5 s/d 50 kg/cm2

● Tekanan tinggi : diatas 50 kg/cm2

3. Berdasarkan Susunan Impeller dan Tingkat (Stage)

15
● Single Stage : terdiri satu impeller dalam satu casing.

● Multi Stage : terdiri dari beberapa impeller tersusun seri

dalam satu Casing.

● Multi Impeler : terdiri beberapa impeller tersusun berlawanan

arah dalam Satu casing

● Multi Impeller–Multi Stage : kombinasi antara multi impeller dan multi stage

4. Berdasarkan Inlet pada Impeller

● Single Suction : cairan masuk impeller melalui satu sisi impeller

● Double Suction : cairan masuk impeller melalui kedua sisi

Impeller

5. Berdasarkan Bentuk Casing

● Single Casing : terdiri dari satu casing, dapat vertical split atau

horizontal Split

● Modular Casing : terdiri dari beberapa casing yang tersusun

secara vertical Split (terutama untuk

multistage)

6. Berdasarkan Posisi Poros Impeller

● Poros Tegak : posisi poros tegak.

● Poros Mendatar : posisi poros mendatar/horizontal.

7. Berdasarkan Cara Pemasukan Awal

● Self Priming Pump : pompa dilengkapi vacum device (bisa

menghisap sendiri)

16
● Non Priming Pump : perlu dipancing saat awal start

8. Berdasarkan Jenis Fluida yang Dihandle

● Water Pump

● Petroleum

3.3 Bagian – bagian Pompa Sentrifugal

Pompa sentrifugal memiliki bagian – bagian pompa yang dapat bergerak dan

tidak dapat bergerak, antara lain :

1. Bagian yang dapat bergerak

 Poros (Shaft)

Poros (shaft) berfungsi untuk meneruskan moment puntir dan juga sebagai tempat

pendukung impeller dan bagian yang berputar lainnya.

 Selongsong Poros (Shaft Sleeve)

Selongsong Poros (shaft sleeve) berfungsi untuk melindungi poros (shaft) dari erosi,

korosi dan keausan dalam stuffing box. Dan juga berfungsi sebagai leakage joint,

internal bearing dan interstage atau distance sleeve.

 Impeller

Impeller merupakan elemen mesin pompa sentrifugal yang berfungsi untuk

menambahakan energi kecepatan pada cairan yaitu energi kinetik. Adanya

klasifikasi impeller dapat di jelaskan sebagai berikut :

a. Berdasarkan Cara Masuk Cairan :

17
- Double Suction : Cairan masuk dari kedua sisi impeller

- Single Suction : Cairan masuk dari salah satu sisi impeller

b. Berdasarkan Arah Aliran Keluar Impeller

- Radial Flow : Untuk head yang tinggi dan kapasitas relative

rendah

- Mixed Flow : Untuk head yang cukup tinggi dan kapasitas

sedang

- Axial Flow : Untuk head yang rendah dan kapasitas besar.

c. Berdasarkan Konstruksi

- Enclosed Impeller : Kedua sisi impeller tertutup dan

cocok untuk cairan yang relative bersih

- Semi Enclosed Impeller : Satu sisi tertutup (bagia belakang) dan

Cocok untuk cairan yang mengandung solid

partikel

- Open Impeller : Kedua sisi impeller terbuka dan

Cocok untuk partikel yang mengandung

partikel abrasife

d. Berdasarkan arah lengkungan sudu

- Radial Vane : Head konstan walaupun kapasitas berubah-

Ubah

- Forward Carve Vane : Head semakin tinggi bila kapasitas bertambah

18
dan Sebaliknya (tidak digunakan)

- Backward Carve Vane : Head akan bervariasi dengan kapasitas dan

Banyak digunakan karena mudah pengaturan

antara head dan kapasitas.

2. Bagian yang Tidak Bergerak

 Base Plate

Base plate berfungsi untuk mendukung seluruh bagian pompa dan

tempat kedudukan pompa terhadap pondasi.

 Rumah Pompa (Casing)

Casing berfungsi sebagai tempat pelindung elemen yang berputar,

tempat kedudukan diffuser, inlet dan outlet nozzle dan juga sebagai

tempat pemberi arah aliran dari impeller dan juga mengkonversi energi

kecepatan cairan menjadi energi tekanan (volute casing).

 Diffuser

Diffuser berfungsi untuk mengarahkan aliran cairan menuju stage

berikutnya dan juga sebagai perubah energi kecepatan cairan menjadi

energi tekanan.

 Stuffing Box

Stuffing Box berfungsi untuk mencegah udara masuk ke dalam pompa

(suction lift) dan mencegah cairan keluar dari pompa.

19
Ada beberapa konstruksi stuffing box yaitu :

- Stuffing Box dengan Latern Ring

Stuffing box ini berfungsi untuk mencegah udara agar tidak masuk

kedalam pompa bila bekerja dengan negative suction head, dan

untuk mencegah cairan dalam pompa ke luar ke atmosfer.

Gambar 3.2 Stuffing Box dengan Lantern Ring


(Sumber : http://www.phantom-x.com/?q=node/23)

- Stuffing Box dengan pendingin

Stuffing Box dengan pendingin berfungsi untuk memperkecil

tingginya temperatur dalam stuffing box akibat gesekan antara

mechanical packing dengan shaft sleeve dengan menggunakan

cooling jacket pada bagian luar stuffing box

 Wearing Ring

Wearing Ring berfungsi untuk memperkecil cairan yang melewati

bagian depan impeller dan meningkatkan efisiensi.

20
Wearing Ring yang dipasang pada casing (tidak berputar) disebut

wearing ring casing dan wearing ring yang terpasang pada impeller di

sebut wearing ring impeller.

Gambar 3.3 Wearing Ring Casing dan Wearing Ring Impeller

(Sumber : http://www.tpub.com/engine3/en33-32.htm)

3.4 Kelebihan dan Kelemahan Pompa Sentrifugal

Setiap alat pasti memiliki kelebihan dan kelemahan, begitu pun dengan pompa

sentrifugal. Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan dari pompa sentrifugal.

1. Kelebihan

Kelebihan yang dimiliki oleh pompa sentrifugal antara lain :

 Aliran discharge uniform dan continue

 Tersedia dengan range yang besar kapasitas dan tekananya.

 Kapasitas dan tekananya mudah diatur

 Efisiensinya tinggi dibanding dengan pompa reciprocating

 Dapat langsung dihubungkan dengan motor penggerak.

21
 Biaya pemeliharaanya murah.

 Pompa sentrifugal beroperasi pada kecepatan tinggi

2. Kelemahan

Kelemahan yang dimiliki oleh pompa sentrifugal :

 Kurang baik untuk cairan yang memiliki kekentalan cukup tinggi dan

abrasif.

 Diperlukan ketelitian dalam pemasangan

 Biaya awal lebih mahal.

 Menghasilkan head yang rendah

3.5 Pengoperasian Pompa Sentrifugal

Untuk mendapatkan performa yang baik dari pompa sentrifugal maka waktu

menjalankan harus disesuaikan dengan standard operating produce. Berikut ini

merupakan langkah-langkah menjalankan pompa sentrifugal :

1. Pemeriksaan Pendahuluan

 Pembersihan bagian suction dan discharge

 Pemeriksaan sistim listrik

 Pemeriksaan kelurusan poros

 Pemeriksaan minyak pelumas

 Pemeriksaan dengan memutar poros

 Pemeriksaan pipa alat bantu

22
 Priming

 Pemeriksaan arah putaran

2. Menjalankan Pompa

 Menutup penuh valve discharge dan membuka penuh valve suction

 Menghidupkan/menjalankan motor penggerak pompa sentrifugal

 Tunggu beberapa saat hingga keadaan normal, kemudian buka

perlahan-lahan valve discharge dan amati manometer hingga

tekanannya normal sebagaimana yang tercantum pada spesifikasi

pompa.

3. Memantikan Pompa Sentrifugal

 Tutup rapat valve discharge kemudian matikan motor penggerak pompa

sentrifugal

 Tutup rapat valve suction pada saat motor penggerak dimatikan

 Dalam hal pompa dipancing dengan pompa vakum, bukalah katup

pembocor udara (vacuum breaker) setelah pompa dihentikan

 Bila pompa menggunakan air pendingin, tutuplah katup air pendingin

setelah pompa dihentikan

 Bila pompa berhenti karena listrik padam waktu pompa masih

beroperasi, maka tombol listrik harus dibuka (dimatikan) dan pada saat

bersamaan valve discharge ditutup.

23
3.6 Pemeliharaan Pompa Sentrifugal

Pemeliharaan adalah suatu pekerjaan yang dilakukan untuk mempertahankan atau

memperbaiki setiap peralatan agar tetap dalam keadaan yang dapat diterima menurut

standar yang ditetapkan pada tingkat biaya yang wajar

3.6.1 Klasifikasi Pemeliharaan


MAINTENANCE

PLANNED UN PLANNED
MAINTENANCE MAINTENANCE

PREVENTIVE EMERGENCY
MAINTENANCE MAINTENANCE

PREDICTIVE BREAKDOWN
MAINTENANCE MAINTENANCE

CLEANING EMERGENCY
MAINTENANCE
INSPECTION
CORRECTIVE
MAINTENANCE
SHUTDOWN
MAINTENANCE

MINOR MAYOR
OVERHAUL OVERHAUL

Gambar 3.4 Klasifikasi Pemeliharaan


Dalam upaya pemeliharaan suatu alat diperlukan, cara pemeliharaan yang tepat

yang sesuai dengan klasifikasinya. Berikut ini jeni-jenis pemeliharaan yang dapat

diklasifikasikan.

1. Planned Maintenance

24
Planned maintenance (pemeliharaan terencana) adalah pemeliharaan yang

terorganisir dan dilakukan dengan pemikiran ke masa depan, pengendalian

pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.

2. Unplanned Maintenance

Unplanned maintenance biasanya berupa breakdown/emergency maintenance.

Break down/emergency maintenance (pemeliharaan darurat) adalah tindakan

maintenance yang tidak dilakukan pada mesin peralatan yang masih dapat

beroperasi, sampai mesin/peralatan tersebut rusak dan tidak dapat berfungsi lagi

3. Preventive Maintenance

Preventive Maintenance (Pemeliharaan pencegahan) adalah pemeliharaan yang

bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara pemeliharaan yang

direncanakan untuk pencegahan. Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk

inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau

mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan.

4. Predictive Maintenance

Predictive Maintenance ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan

atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan.

Biasanya pemeliharaan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau

alat-alat monitor yang canggih.

5. Running Maintenance

25
Running Maintenance ini dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam

keadaan bekerja. Pemeliharan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan

yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.

6. Shutdown maintenance

Shutdown maintenance pemeliharaan yang hanya dilakukan selama mesin

tersebut berhenti beroperasi.

7. Corrective Maintenance

Corrective Maintenance pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan untuk

memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas atau peralatan sehingga

mencapai standar yang dapat di terima.

8. Overhaul

Suatu pekerjaan pemeriksaan dan perbaikan sebagian (minor) atau secara

menyeluruh (mayor) terhadap suatu peralatan / fasilitas sehingga mencapai

standar yang dapat diterima.

3.6.2 Tujuan Pemeliharaan

Ada beberapa tujuan pemeliharaan antara lain :

 Mempertahankan kondisi operasi pompa agar berfungsi dan bekerja secara

optimal sesuai dengan karakteristik performannya

 Pencegahan sedini mungkin terhadap kemungkinan-kemungkinan gangguan

operasi pompa.

26
 Menjamin kontinyuitas operasi pompa dengan cara mengawasi kegiatan

pemompaan sehingga dapat mengurangi biaya perawatan.

3.6.3 Pelaksanaan Pemeliharaan

Dalam melaksanakan perawatan rutin maupun perbaikan-perbaikan pompa bias

dilaksanakan didasarkan riwayat operasi, perawatan dan perbaikan (history card). Jenis

perawatan pompa ini dilakukan berdasarkan metode pemeriksaan, perawatan dan

perbaikan baik secara langsung maupun rutin, yang didasarkan lamaya jam pemakaian.

1. Pemeriksaan Pendahuluan

Pemeriksaan Pendahuluan dilakukan guna memeriksa keadaan atau kondisi

pompa pada saat baru dipasang atau sudah lama tidak beroperasi. Prosedur

pemeriksaan anara lain :

- Pembersihan bagian suction dan pipa suction

- Pemeriksaan system kelistrikan

- Pemeriksaan kelurusan poros (aligment shaft)

- Pemeriksaan minyak pelumas dan system pelumasan bearing

- Pemeriksaan putaran shaft

- Pemanasan awal/pendinginan awal

- Pemeriksaan arah putaran

- Penanganan valve discharge pada pipa discharge

2. Pemeliharaan Rutin (preventif/prediktif)

27
Pemeliharaan rutin ini dilkukan secara continue setiap hari, minggu dan bulan

dengan tujuan untuk mempertahankan kondisi pompa tetap dalam peformen

yang baik.

a. Pemeriksaan Harian

- Pemeriksaan dan pencatatan suction pressure dan discharge

pressure

- Pemeriksaan dan pencatatan kebocoran melalui stuffing box

- Pemeriksaan dan pencatatan arus listrik (ampere), tegangan (volt)

bila pompa digerakan motor listrik.

- Pemeriksaan dan pencatatan temperature bantalan, kondisi dan

jumlah pelumas serta system pelumasannya.

- Pemeriksaan dan pencatatan vibrasi serta bunyi

Hasil pemeriksaan ini biasanya dicatat dalam kartu pemeriksaan, untuk

dibandingkan dengan data spesifikasi teknis.

b. Pemeriksaan Bulanan

- Pemeriksaan masing-masing bantalan dan temperatur yang

direkomendasikan

- Pemeriksaan kelurusan poros pompa dan poros penggeraknya

(alignment)

c. Pemeriksaan Tiga Bulan

28
- Pemeriksaan pelumas pada bagian yang saling kontak pada bantalan

dengan indikasi warna pelumas menyerupai sabun yang disebabkan

pelumas terkontaminasi

- Membersihkan dan mencuci rumah bantalan dan memeriksa ring

pelumas.

- Penggantian minyak pelumas didalam rumah bantalan dengan

minyak pelumas baru jika jangkauan pemakaian melampaui batas

yang ditentukan.

d. Pemeriksaan Enam Bulan

- Memeriksa packing dan selubung poros kontak pada packing

dengan mengganti kebocorannya.

- Mengatur alat penekanan packing dengan mengencangkan bautnya

sampai mencapai angka tetesan cairan permenit yang diijinkan.

- Memeriksa keseluruhan pompa dan penggeraknya

e. Pemeliharaan Tahunan

- Memeriksa tingkat keausan pada bagian-bagian pompa yang

bergerak terutama besarnya celah pada wearing ring.

- Memeriksa tingkat korosi pada rumah pompa

- Memriksa kondisi valve pada bagian yang bergerak seperti chek

valve dan foot valve.

- Mengatur kelurusan poros (aligment) ketika pompa dibongkar dan

dipasang lagi.

29
- Memeriksa tahanan isolasi pada motor penggerak pompa

3. Pemeriksaan Menyeluruh (Overhaul)

Untuk pemeriksaan menyeluruh ini dilakukan pembongkaran terhadap pompa

untuk memeriksa bagian-bagian pompa, perbaikan dan pemasangan kembali.

Pelaksanan overhaul ini biasanya dianjurkan satu tahun sekali setelah pompa

mulai digunakan. Pemeriksaan overhaul selanjutnya berdasarkan overhaul

pertama :

- Overhaul tahunan

Overhaul tahunan adalah pemeriksaan dimana menitik beratkan

pada hasil pemeriksaan bulanan. Tujuannya untuk mencegah

kerusakan yang fatal pada pompa dan juga sebagai inforamsi untuk

perencanaan pemeriksaan minor dan pemeriksaan mayor

- Overhaul minor

Overhaul minor dilakukan setelah pompa beroperasi mencapai

25000 jam. Overhaul minor dilakukan dengan memberhentikan

pompa untuk memeriksa bagian dalam casing dan rotor serta

komponen lain sesuai petunjuk manual book

- Overhaul mayor

Overhaul mayor dilakukan setelah pompa beroperasi mencapai

50000 jam. Overhaul mayor dilakukan dengan membuka bagian

pompa meliputi casing, rotor, bearing, sealing system, lubricating

system dan pelengkapan penunjang operasi.

30
IV PEMBAHASAN

4.1 Pompa Sentrifugal P-100/5 Feed

Pompa sentrifugal P-100/5 feed adalah pompa yang beroperasi di unit distilasi

dimana unit destilasi ini berfungsi untuk mengolah minyak dari minyak mentah (crude

oil) menjadi produk seperti residu, ph solar, solar, kerosene, naptha dan petrasol.

Pompa sentrifugal P-100/5 feed ini bertujuan untuk memompa crude oil dari tangki

101 dan 102 untuk memberi umpan terhadap furnance 5.Diagram alirnya dapat dilihat

pada gambar dibawah ini

Gambar 4.1 Diagram Alir Proses Pompa Sentrifugal P-100/5 Feed


Di Kilang PPSDM Migas Cepu

31
4.2 Data Spesifikasi Pompa Sentrifugal P-100/5 dan Penggerak

Data spesifikasi Pompa Sentrifugal feed P-100/5 dan penggeraknya berdasarkan

pada name plate yang tertera pada pompa dan penggeraknya.

4.2.1 Data Spesifikasi Pompa P-100/5 Feed

Pompa Sentrifugal P-100/5 Feed yang terletak di PPSDM Cepu, memiliki

spesifikasi seperti pada table.

Gambar Pompa dan name plate dapat di lihat pada lampiran 3.

Tabel 4.2 Spesifikasi Pompa Sentrifugal P-100/5 Feed


NO Deskripsi Spesifikasi

1. Manufacture Multitec KSB

2. S/N 049-1508913-001

3. Capasity 25 m3/h

4. Rotation Pump 2945 rpm

5. Head 200 m

6. Years build 2015

7. Model A 50/5-4.1 22.95

32
4.2.2 Data Spesifikasi Penggerak P-100/5

Tabel 4.2 Spesifikasi Penggerak P-100/5


NO Deskripsi Spesifikasi

1. Manufacture MarelliMotori Arignano (vt)

Italya

2. Drive Type Horizontal

3. Frame IIB T4

4. Rotation 2946 rpm

5. Voltage 380 volt

6. Phase 3

7. Frequency 50 Hz

8. Ampere 56 A

9. Power 30 Kw

10. Cos ᴓ 0,87

4.3 Pengoperasian Pompa Sentrifugal P-100/5

Dalam menjalankan sebuah pompa sangat di perlukan langkah-langkah

pengoperasian pompa menurut SOP (Standard Operating Procedure). Di wilayah

Kilang PPSDM Migas Cepu untuk pengoperasian pompa juga di ikuti aturan yang ada

dalam SOP (Standard Operating Procedure).. SOP (Standard Operating Procedure).

dapat dilihat pada lampiran 4.

33
4.3.1 Pemeriksaan dan Persiapan P-100/5

Pemerikasaan dan persiapan dilakaukan sebelum mengoperasika pompa feed

sentrifugal P-100/5 berujuan agar dapat mengetahui keadaan dari pompa. Berikut ini

merupakan urutan dari pemeriksaan :

● Pastikan bahwa filter dan strainer bersih dari kotoran.

● Pastikan agar baut atau ikatan tetap terpasang erat

● Pastikan agar poros pompa berputar dengan lancar.

● Pastikan agar system pelumas masih baik, jika kedapatan kondisi pelumas

sudah rusak harus diganti.

4.3.2 Start Up Operation Pompa Sentrifugal P-100/5

Berikut ini merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk

mengoperasikan pompa P-100/5 antara lain:

● Buka penuh valve saluran isap (suction)

● Lakukan priming atau drain jebakan udara, jika sudah bersih tutup kembali.

● Tekan switch (warna hijau) pada panel box untuk menstart penggerak pompa.

● Pompa akan mulai beroperasi dan berputar

● Jika putaran pompa dan tekanan discharge sudah stabil, perlahan-lahan buka

34
valve tekanan (discharge) untuk mengatur flow rate atau tekanan.

4.3.3 Operation Pompa P-100/5

Saat pompa dalam proses pengoperasian, hal-hal yang harus di amati saat

pengoperasian adalah :

● Amati kondisi operasi (pressure, flow rate, temperatur cairan)

● Periksa pelumas dan sistem pelumas

● Periksa getaran baik pompa maupun motor listrik

4.4 Trouble Shooting Pompa P-100/5

Kemungkinan trouble shooting yang terjadi pada pompa sentrifugal P-100/5

feed pada saat pengoperasian adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3 Trouble Shootig Pompa Sentrifugal P-100/5 Feed


No Trouble Shooting Penyebab Penanganan
1. Pompa tidak dapat beroperasi 1. Valve suction 1. Buka valve
tertutup suction
2. Permukaan pipa
suction 2. Bersihkan
terhalang kerak saluran pipa
3. Saluran pipa suction.
suction tidak
terisi penuh 3. Isi penuh pompa
cairan atau pipa dengan
4. Impeller cairan yang
unbalance dikeluarkan.

35
4. Bongkar pompa
dan periksa
kerusakan yang
terjadi

2. Kapasitas Pompa rendah 1. Valve suction 1. Buka


tidak terbuka penghalang
penuh.
2. Bersihkan
2. Permukaan permukaan pipa
saluran suction suction.
terhalang karena
kerak 3. Tingkatkan
tekanan supply
3. Pemompaan dan rendahkan
dengan temperatur.
temperatur
terlalu tinggi 4. Buka valve
discharge
4. Valve discharge
tidak terbuka
penuh.

3. Kapasitas pompa telalu besar 1. Valve discharge 1. Tutup sebagian


terbuka terlalu valve discharge.
lebar.

4. Tekanan pompa rendah 1. Saluran pipa 1. Buka


suction tidak penghalang
terbuka penuh.
2. konsultasikan
2. Aliran balik dengan pabrik
dalam pipa pembuat.
terlalu besar.

36
3. Valve discharge 3. Hilangkan
terbuka pengendapan
telalu besar. dalam pipa.

5. Tekanan Pompa terlalu tinggi 1. Valve discharge 1. Buka valve


tidak terbuka discharge.
penuh.

6. Temperatur bearing terlalu tinggi 1. Terjadinya 1. Tingkatkan


kavitasi tekanan suplai
dan rendahkan
2. Kerusakan temperatur.
antifriction
bearing pada 2. Ganti
rumah bearing. antifriction
bearing.
3. Pompa tidak
aligment
3. Priksa pipa
penghubung dan
kelurusan
kopling.
7. Kebocoran Pada pompa 1. Penyambungan 1. Eratkan
baut kurang erat. sambungan baut.

2. Mechanical seal 2. Ganti


rusak mechanical seal.

3. Shaft sleeve aus. 3. ganti shaft


sleeve.

37
4.5 Pemeliharaan Pompa Sentrifugal

Pompa sentrifugal P-100/5 ini merupakan pompa feed terbaru yang ada dalam

wilayah kilang PPSDM. Walau pompanya masih baru, tidak menutup kemungkinan

untuk terjadi kerusakan yang disebabkan oleh kecerobohan manusia selaku operator.

Agar dapat meminimaliskan kerusakan dapat dilakukan pemeliharaan untuk

mengoptimalkan kinerja dari pengoperasian pompa:

4.5.1 Pemeliharaan Rutin (Proactive Maintenance)

Pemeliharaan rutin (Proacvtive Maintenance) dapat didefinisikan sebagai

pemeliharaan secara berkala yang biasanya langsung dilaksanakan oleh operator.

Pemeliharaan rutin ini bertujuan untuk memperkecil laju penurunan performan pada

pompa. Pemeliharaan pompa sentrifugal P-100/5 pada wilayah PPSDM Migas Cepu,

dilakukan pemeliharaan rutin sebagai berikut :

● Pemeriksaan Harian

Pemeriksaan harian yang dilakukan pada pompa P-100/5 yaitu, pengecakan kondisi

dan sistem pelumas, pemeriksaan kebocoran pada stuffing box, pemeriksaan pada

pressure suction dan discharge.

 Pemeriksaan Bulanan

38
Pemeriksaan bulanan yang dilakukan pada pompa sentrifugal P-100/5 yaitu,

pemeriksaan kelurusan poros pompa dan penggeraknya, membersihkan dan mencuci

rumah bantalan dan memeriksa ring pelumas, penggantian minyak pelumas dengan

pelumas baru.

4.6 Keselamatan Kerja

Dalam dunia industri bukan saja pekerjaan yang diperhatikan, tapi yang sangat di

utamakan adalah keselamatan kerja. Keselamatan kerja merupakan suatu hal yang

sangat penting. Maka dari itu dalam pelaksanaan prakatek harus di perhatikan

keselamatan kerja, agar semua pekerjaan dapat berjalan dengan lancar. Hal-hal yang

perlu diperhatikan adalah :

4.6.1 Keselamatan terhadap Pekerja

1. Menggunakan safety helmet berfungsi untuk melindungi kepala dari benda yang

dapat berbenturan langsung dengan kepala.

2. Kaca mata pengaman (safety glasses) berfungsi untuk melindungi mata.

3. Penutup telinga (ear plug or ear muffle) berfungsi untuk melindungi telinga dari

kebisingan melampaui standar desible manusia.

4. Memakai baju kerja (waerpack)

5. Pelindung kaki (safety shoes) berfungsi untuk menghindari kecelakaan yang dapat

menimpah kaki baik dari bahan kimia, alat berat, maupun benda tajam.

39
4.6.2 Keselamatan terhadap Lingkungan

Bukan saja keselamatan pekerja yang diperhatikan, tapi keselamatan

lingkungan juga. Dalam wilayah kilang PPSDM Migas Cepu, di buat rumah pompa

untuk melindungi pompa-pompa dari cuaca yang ekstrim. Lingkungan rumah pompa

bersih, terhindar dari tumpahan minyak pelumas maupun genangan air. Jika terdapat

tumpahan maka pada pemeliharaan setiap hari, dibersihkan.

40
V PENUTUP

5.1 Simpulan

Pompa sentrifugal P-100/5 merupakan pompa feed yang berfungsi untuk memberi

umpan terhadap furnace 5. Dalam proses Praktek Kerja Lapangan dapat di simpulkan

bahwa :

1. Pompa sentrifugal P-100/5 merupakan pompa feed yang bertugas untuk

mempompakan crude oil atau umpan pada furnace 5 melewati Heat Exchanger

1 sampai 5 dalam keadaan baik.

2. Pengoperasian pompa sentrifugal P-100/5 dilakukan sesuai dengan SOP

3. Pemeliharaan yang dilakukan adalah pemeliharaan secara proactive

maintenance

4. Pompa sentrifugal P-100/5 sampai saat ini masih berjalan dengan baik

5.2 Saran

Agar meningkatkan performen dari pengoperasian pompa, maka perlu di

tingkatkan :

1. Pemeriksaan pompa P-100/5 harus dilaksanakan sesuai dengan instruksi.

2. Diadakan penambahan indicator (manometer) pada pressure suction untuk

mudah dalam mengamati dan pengambilan data pressure suction.

41
DAFTAR PUSTAKA

1. Alkonusa New. (2016). “Pengertian Pompa Sentrifugal dan Prinsip Kerjanya”.


[Online]. Tersedia : http://www.alkonusa.com/news/pengertian-pompa-sentrifugal-
dan-prinsip-kerjanya/ [17 Maret 2017]
2. Dunia Mesin. (2013). “Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal”. [Online]. Tersedia :
http://ridomanik.blogspot.co.id/2013/06/prinsip-kerja-pompa-sentrifugal.html [17
Maret 2017]
3. Industry. (2012). “Jenis dan Klasifikasi Pemeliharan”. Tersedia :
http://industryoleochemical.blogspot.co.id/2012/03/jenis-dan-klasifikasi-
pemeliharaan.html [10 April 2017]
4. Insinyoer.com. (2015). “Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal”. Tersedia :
http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-pompa-centrifugal/ [17 Maret 2017]
5. Sepdyanuri, Indar Luh. (2016). “Klasifikasi Pompa Sentrifugal”. Tersedia :
http://indarluhsepdyanuri.blogspot.co.id/2016/01/klasifikasi-pompa-sentrifugal-.html
[17 Maret 2017]
6. SIJ PT Sandai Indah Jaya. (2014). “Pompa Sentrifugal”. Tersedia :
http://www.sandaipump.com/INFORMATION/info%20pompa%20sentrifugal.html
[01 April 2017]
7. Simanjuntak, Hakim. (2013). “Unplanned Maintenance”. [Online]. Tersedia :
http://pengertian-dan-contoh.blogspot.co.id/2013/03/unplanned-maintenance.html
[12 April 2017]

42
Lampiran 1 : Diagram Alir Proses Destilasi Atmosferik
Lampiran 2 : Gambar Pompa dan Penggerak

Lampiran 3 : Name Plate Pompa dan Motor Penggerak


Lampiran 4 : Standart Operational Procedure

Anda mungkin juga menyukai