Anda di halaman 1dari 81

EVALUASI UNJUK KERJA POMPA SENTRIFUGAL

P.100/04 DI PPSDM MIGAS CEPU

KERTAS KERJA WAJIB

Oleh :

Nama : Paski Prakarsa Hutama


NIM : 201430023
Program Studi :Teknik Mesin Kilang

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN KILANG


POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS
CEPU
2022
LEMBAR PENGESAHAN

EVALUASI UNJUK KERJA POMPA SENTRIFUGAL


P.100/04 DI PPSDM MIGAS CEPU

LAPORAN KERJA WAJIB

Oleh :

Paski Prakarsa Hutama


NIM : 201430023
Program Studi Teknik Mesin Kilang
Tingkat II

Menyetujui,
Pembimbing

Totok Widiyanto,M.T
NIP. 02041994031001

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Mesin Kilang

Ir. Sujono, M.T.


NIP. 196612291994031

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat dan Bimbingan-Nya, Praktik Kerja Lapangan hanya dilakukan secara
daring karena kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia, penulis dapat menyelesaikan
Kertas Lembar Wajib (KKW) yang berjudul “EVALUASI UNJUK KERJA
POMPA SENTRIFUGAL P.100/04 DI PPSDM MIGAS CEPU” dengan baik.

KKW ini diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Praktik
Kerja Lapangan 1, tingkat II pada program studi Teknik Mesin Kilang PEM
Akamigas.

KKW ini dapat terselesaikan juga berkat dorongan, saran, serta bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankanlah dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. RY. Perry Burhan, M. Sc., Direktur PEM Akamigas;
2. Bapak Ir. Sujono, M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin Kilang;
3. Bapak Totok Widiyanto, M.T, selaku dosen pembimbing KKW dan PKL;
4. Bapak dan Ibu Pegawai Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia ( PPSDM );
5. Bapak dan Ibu Dosen PEM Akamigas;
6. Keluarga penulis, khususnya kedua orang tua yang selalu mendoakan dan
memberi kepercayaan kepada penulis;
7. Rekan-rekan mahasiswa program studi Teknik Mesin Kilang tingkat II PEM
Akamigas dan semua pihak yang telah memberikan dukungan.

Kritik serta saran yang membangun sangat penulis butuhkan agar penulis
dapat lebih mengembangkan dan menyempurnakan KKW ini, sehingga KKW ini
dapat bermanfaat untuk seluruh pembaca.

Cepu, juni 2022


Penulis,

Paski Prakarsa Hutama

NIM.2014300023

ii
ABSTRAK

PPSDM Migas Cepu merupakan salah satu jenis unit Distilasi atmosferik,
yaitu mengolah minyak mentah yang berasal dari lapangan minyak Kawengan dan
Ledok menjadi produk yang sesuai dengan persyaratan dan rancangan unit tersebut.
Adapun produk yang dihasilkan dari unit ini adalah Pertasol CA, Pertasol CB,
Pertasol CC, Solar, dan Residu. Terdapat beberapa alat penunjang kegiatan
produksi pada unit distilasi PPSDM Migas Cepu salah satunya adalah Pompa
sentrifugal P.100/04 yang mengalirkan fluida berupa crude oil dari tangki T.102 ke
heat exchanger (HE). Dalam menunjang kelancaran operasi Pompa Sentrifugal
P.100/04 maka perlu dijaga kehandalan dan performanya. Pada pembahasan Kertas
Kerja Wajib (KKW) ini, akan difokuskan pada Unjuk Kerja Pompa P.100/04 untuk
mengetahui kinerja (performance) dari pompa tersebut. Dari hasil perhitungan
secara teoritis, dapat disimpulkan bahwa Pompa P.100/04 telah beroperasi secara
baik dengan efisiensi 17,86, dari efisiensi desain sebesar 24%. Sehingga perlu
dijaga dan ditingkatkan lagi kinerja dari Pompa P.100/04 agar lebih baik lagi
dengan memperhatikan kondisi operasi maupun perawatannya.

Kata Kunci : Pompa Sentrifugal,Crude Oil,Unjuk Kerja

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. i


KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
ABSTRAK ........................................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
I. PENDAHULUAN ..............................................................................................2
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................2
1.2 Tujuan dan Manfaat ..................................................................................2
1.3 Batasan Masalah ........................................................................................4
1.4 Sistematika Penulisan ................................................................................4
II. ORIENTASI UMUM ......................................................................................5
2.1 Sejarah Singkat PPSDM Migas Cepu ......................................................5
2.2 Tugas dan Fungsi PPSDM Migas Cepu .................................................15
2.3 Struktur Organisasi PPSDM Migas Cepu .............................................17
2.4 Sarana dan Fasilitas Penunjang ..............................................................17
III. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................24
3.1 Pengertian Pompa ....................................................................................24
3.2 Klasifikasi Pompa .....................................................................................24
3.3 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal ...........................................................25
3.4 Klasifikasi Pompa Sentrifugal .................................................................25
3.5 Komponen Utama Pompa Sentrifugal ....................................................28
3.6 Perhitungan Unjuk Kerja Pompa Sentrifugal .......................................33
3.7 Pemeliharaan Pompa Sentrifugal ...........................................................46
IV. PEMBAHASAN ..........................................................................................50
4.1 Fungsi Pompa dan Diagram Pompa Alir P.100/04 ...............................50
4.2 Data Spesifikasi Teknis Pompa Sentrifugal P.100/04 ............................51
4.3 Data Spesifikasi Penggerak Pompa Sentrifugal P.100/04.....................51
4.4 Data Operasi Pompa Sentrifugal P.100/04 ............................................52
4.5 Data Spesifikasi Teknis Fluida yang Dipompakan ...............................52
4.6 Data Sistem Instalasi Jaringan Perpipaan .............................................53
4.7 Perhitungan Head Sistem Perpipaan......................................................54
4.8 Head Total Pompa Sentrifugal P.100/04 ................................................66
4.9 Menghitung Daya Cairan Pompa Sentrifugal P.100/04 .......................67
4.10 Menghitung Efisiensi Pompa Sentrifugal P.100/04 ( 𝜂op ) ...................67
4.11 Menghitung Daya Pompa Sentrifugal P.100/04 ( Np ) ..........................68
4.12 Net Positive Suction Head Available ( NPSHa ) ....................................68
iv
4.13 Menghitung Daya Penggerak Pompa Sentrifugal P.100/04 ( Nd ) ......69
4.14 Evaluasi Hasil Perhitungan Pompa Sentrifugal P.100/04 ....................69
4.15 Keselamatan Kerja Operasi Pompa Sentrifugal P.100/04 ...................70
V. PENUTUP .......................................................................................................73
5.1 Kesimpulan............................................................................................... 73
5.2 Saran.......................................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................74
LAMPIRAN.........................................................................................................75

v
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pompa merupakan alat mekanik yang memegang peranan yang sangat penting

dalam industri migas, baik mulai dari kegiatan eksplorasi produksi, pengolahan,

dan pendistribusian, yang digunakan untuk mentransfer atau memindahkan fluida

cair, dari suatu tempat melalui sistem perpipaan menuju ke tempat yang lain. Pompa

Feed adalah salah satu pompa sentrifugal yang memiliki peran sebagai pompa

umpan minyak mentah dari tangki T.102 menuju Heat Exchanger di PPSDM

MIGAS.

Sehubungan dengan peranan pompa Feed yang dominan dalam menunjang

proses pengolahan minyak, maka penulis memilih judul Kertas Kerja Wajib (KKW)

“EVALUASI UNJUK KERJA POMPA SENTRIFUGAL P.100/04 DI PPSDM

MIGAS CEPU”. Dengan cara melakukan evaluasi unjuk kerja pompa berdasarkan

kondisi operasi dibandingkan dengan unjuk kerja desain.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Penyusunan KKW ini memiliki tujuan utama sebagai salah satu persyaratan

untuk mengikuti pendidikan diprogram Studi Teknik Mesin Kilang PEM

Akamigas. KKW ini adalah bentuk materi ilmiah tertulis dari pelaksanaan Praktik

Kerja Lapangan (PKL) yang bertujuan, antara lain :

2
1. Memperdalam pengetahuan khususnya mengevaluasi pompa sentrifugal

feed P.100/04 untuk pengembangan dan pengoperasian di unit migas.

Pengolahan minyak di PPSDMnya dimasa yang akan datang dan masih

memiliki performa yang baik atau tidak ;

2. Dapat mengevaluasi prosentase efisiensi keseluruhan dari pompa

sentrifugal feed P.100/04. ;

Adapun manfaat dari penulisan KKW ini, antara lain :

1. Memberi masukan/pemikiran terhadap permasalahan dan kemungkinan

langkah-langkah yang dilakukan untuk masa yang akan datang di

PPSDM MIGAS.

2. Sebagai bahan pertimbangan untuk perusahaan agar dapat

menangggulangi pompa Sentrifugal saat mengalami masalah, sehingga

tidak terjadi hambatan pada proses pengolahan minyak.

3. Menambah pengetahuan pembaca mengenai evaluasi pompa sentrifugal

feed crude oil dan dapat membantu sebagai tambahan referensi untuk

melakukan evaluasi selanjutnya mengenai pompa sentrifugal feed crude

oil ini.

3
1.3 Batasan Masalah

Sesuai judul KKW dan pengambilan data-data selama PKL, maka

penulisan KKW ini di titik beratkan pada perhitungan :

1. Kapasitas pompa;

2. Kapasitas fluida cair minyak mentah yang dipompakan;

3. Head pompa;

4. Efisiensi pompa;

5. Daya pompa;

6. NPSHa;

7. Daya penggerak pompa

Diharapkan mendapatkan hasil dan kesimpulan mengenai evaluasi unjuk

kerja Pompa Feed crude oil dapat terpenuhi.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan KKW ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi Latar belakang, Tujuan penyusunan KKW,

Batasan masalah dan Sistematika penulisan.

II. ORIENTASI UMUM

Bab ini berisi Sejarah singkat mengenai PPSDM MIGAS , Tugas dan

Fungsi terkait, Struktur organisasi serta Sarana dan fasilitas punya PPSDM

MIGAS.

4
III. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi Pengertian umum pompa, Klasifikasi pompa, Klasifikasi

pompa sentrifugal, Prinsip kerja pompa sentrifugal, Bagian–bagian pompa

sentrifugal dan fungsinya, Parameter unjuk kerja pompa sentrifugal feed

P.100/04, Kavitasi dan keselamatan operasi pompa sentrifugal feed crude oil

P.100/04.

IV. PEMBAHASAN

Bab ini berisi Diagram alir dan fungsi pompa, Data sheet pompa

sentrifugal feed P.100/04 dan penggeraknya, Data operasi, Data sistem

perpipaan suction dan discharge, Head total pompa, Daya pompa, Daya cairan

, Efisiensi pompa, NPSHa, Daya penggerak, dan Evaluasi perhitungannya serta

keselamatan operasi kerja pompa sentrifugal P.100/04.

V. PENUTUP

Bab ini berisi simpulan dan saran dari penulis.

5
II. ORIENTASI UMUM

2.1 Sejarah Singkat PPSDM Migas Cepu

Sumber minyak di Indonesia termasuk cukup banyak yang tersebar di beberapa

daerah. Salah satunya berada di daerah Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah yang

pertama kali ditemukan oleh seorang insinyur dari Belanda bernama Andrian Stoop

pada tahun 1886. Daerah Cepu berlokasi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa

Timur. Menilik sejarah PPSDM MIGAS (Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia

Minyak dan Gas Bumi) dulu bernama Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas

Bumi ini telah mengalami beberapa pergantian nama sejak ditemukannya minyak di

Cepu sampai dengan sekarang. Sejarah berdirinya PPSDM MIGAS di mulai pada awal

abad XIX yang sempat diberi nama DPM (Dordtsche Petroleum Maarschappij).

Dengan berjalannya waktu, tempat ini mengalami perubahan nama, hingga pada tahun

2016 sampai dengan sekarang berubah nama menjadi PPSDM MIGAS (Pusat

Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi). PPSDM MIGAS juga

merupakan instansi resmi di bawah Kementrian ESDM dan sudah beroperasi sejak

lama. Sehingga, mahasiswa dapat menambah pengalaman bekerja di lapangan dan

dapat belajar banyak hal di lokasi. Beberapa hal yang dilakukan di PPSDM MIGAS

ini adalah Pelaksanaan pengelolaan sarana prasarana dan informasi pengembangan

sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi; Pemantauan, evaluasi dan

pelaporan pelaksanaan tugas di bidang pengembangan sumber daya manusia Minyak

dan Gas Bumi; dan Pelaksanaan administrasi Pusat Pengembangan Sumber Daya

5
Manusia Minyak dan Gas Bumi serta memberikan sertifikasi atau pendidikan dan

pelatihan di bidang minyak dan gas dengan standard dan akreditasi. Pelatihan yang

melibatkan para peserta ke lapangan juga dilakukan. Kegatan – kegiatan yang telah

disebutkan tentunya memiliki potensi bahaya, baik itu bahaya fisik, kimia, dan

sebagainya. Potensi bahaya ada yang sifatnya biasa, urgent dan sebagainya. Maka dari

itu, dalam rangka menjamin kelancaran kegiatan, menghindari terjadinya kecelakaan

kerja, kejadian berbahaya dan penyakit akibat kerja maka diperlukan implementasi

Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L) dan

Sistem Managemen Lingkungan (SML) sesuai ISO 14001. Banyak pekerjaan yang

dilakukan oleh SDM dalam PPSDM yang dilakukan di lingkungan Perminyakan dan

Gas Bumi. Lingkungan tersebut sangat berpotensi menimbulkan bahaya bagi orang di

sekelilingnya. Berikut secara singkat sejarah PPSDM Migas :

- Awal abad XIX bermula bernama DPM (Dordtsche Petroleum Maarschappij).

- Kemudian berubah menjadi Betaafsche Petroleum Maatschappij (BPM) pada

tahun 1886– 1942.

- Pada tahun 1942 – 1945, BPM di ambil alih oleh kolonialisme Jepang.

- BPM berubah nama menjadi ASM (Administrasi Sumber Minyak) pada tahun

1950.

- Berubah nama kembali menjadi (Perusahaan Tambang Minyak Rakyat

Indonesia (PTMRI) pada tahun 1957.

- Pada tahun 1957 menjadi Tambang Minyak Nglobo, CA.

6
- Pada tahun 1961 mengalami perubahan nama menjadi PN Perusahaan Minyak

dan Gas Nasional (Permigas).

- Kemudian mengalami perubahan nama kembali menjadi Pusat Pendidikan dan

Latihan Lapangan Perindustrian Minyak dan 7 Gas (Pusdiklap Migas) yang

merupakan bagian dari Lemigas tahun 1966 - 1978.

- Pada tahun 1978 – 1984 berubah menjadi Pusat Pengembangan Teknologi

Minyak dan Gas Bumi (PPTMGB LEMIGAS).

- Kemudian mengalami perubahan mana kembali menjadi Pusat Pengembangan

Tenaga Perminyakan dan Gas Bumi (PPT MIGAS) tahun 1984 – 2001.

- Pada tahun 2001 – 2016 berubah nama menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Minyak dan Gas Bumi (Pusdiklat Migas).

- Kemudian terakhir berubah nama menjadi Pusat Pengembangan Sumber Daya

Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM MIGAS) pada tahun 2016 –

sekarang.

2.1.1 Periode Zaman Hindia Belanda (1886 – 1942)

Pada tahun 1886 seorang sarjana pertambangan Mr. Adrian Stoop berhasil

mengadakan penyelidikan minyak bumi di Jawa yang kemudian mendirikan DPM

(Dutsche Petroleum Maatschappij) pada tahun 1887. Pengeboran pertama dilakukan

di Surabaya, kemudian pada tahun 1890 didirikan penyaringan minyak di daerah

Wonokromo. Selain di Surabaya Mr. Adrian Stoop juga menemukan minyak di daerah

Rembang.

7
Pada bulan Januari 1893 Mr. Adrian Stoop mengadakan perjalanan dengan rakit

dari Ngawi menelusuri Solo menuju Ngareng. Cepu yang merupakan kota kecil di tepi

Bengawan Solo, di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah. Konsesi minyak di

daerah ini bernama Panolan yang diresmikan pada tanggal 28 Mei 1893 atas nama AB

Versteegh. AB Versteegh tidak mengusahakan sendiri sumber minyak tersebut tetapi

mengontrakan kepada perusahaan yang sudah kuat pada masa itu yaitu perusahaan

PDM di Surabaya. Kontrak berlangsung selama 3 tahun dan baru sah menjadi milik

PDM pada tahun 1899.

Penemuan Sumur Minyak bumi bermula dari desa Ledok sekitar 10 km dari Cepu.

Sumur Ledok 1 di bor pada bulan Juli 1893 yang merupakan sumur pertama di daerah

Cepu. Mr. Adrian Stoop menyimpulkan bahwa di daerah Panolan terdapat ladang

minyak berkualitas tinggi dalam jumlah yang besar. Namun daerah tersebut telah

dikuasai perusahaan lain. Luas area dan kosesi Panolan adalah 11.977 bahu yang

meliputi distrik Panolan sampai perbatasan dengan kosesi Tinawun. Yang termasuk

lapangan Ledok adalah area Gelur dan Nglebur yang produktif sepanjang 2,5 km dan

lebar 1,25 km.

Pada tahun 1893 oleh Mr. Adrian Stoop, pengeboran pertama dilakukan dengan

kedalaman pertama 94 m dengan produksi 4 per hari. Pengeboran berikutnya di Gelur

pada tahun 1897 dengan kedalaman 239-295 dengan produksi 20 per hari, sedangkan

pengeboran lainnya dapat menghasilkan 20-50 per hari (sebanyak 7 sumur). Minyak

mentah yang dihasilkan diolah di kilang Cepu. Sebelumnya perusahaan di Cepu dan

Wonokromo terpusat di Jawa Timur, namun pada perkembangannya usaha diperluas

8
meliputi lapangan minyak Kawengan, Wonocolo, Ledok, Nglobo, Semanggi, dan

Lusi.

2.1.2 Jaman Jepang (1942 – 1945)

Perang Eropa merangsang pemerintah Jepang memperluas kekuasaan di Asia.

Pada tanggal 8 Desember 1941 Pearl Harbour yang terletak di Hawai dibom Jepang.

Pengeboman ini menyebabkan meluasnya peperangan di Asia. Pemerintah Belanda di

Indonesia merasa kedudukannya terancam sehingga untuk memenghambat laju

serangan Jepang, mereka menghancurkan instalasi atau kilang minyak yang

menunjang perang, karena pemerintah Jepang sangat memerlukan minyak untuk

diangkat ke negerinya. Perusahaan minyak terakhir yang masih dikuasai Belanda yang

terdapat di pulau Jawa yaitu Surabaya, Cepu dan Cirebon. Dimana pada waktu itu

produksi di Cepu merupakan Pusdiklat yang paling besar dengan total produksi 5,2

Juta Barel/tahun.

Jepang menyadari bahwa pengeboran atas daerah minyak akan merugikan diri

sendiri sehingga perebutan daerah minyak jangan sampai menghancurkan fasilitas

lapangan dan Kilang Minyak. Meskipun sumber-sumber minyak dan kilang sebagian

besar dalam keadaan rusak akibat taktik bumi hangus Belanda, Jepang berusaha agar

minyak mengalir kembali secepatnya. Tentara Jepang tidak mempunyai kemampuan

di bidang perminyakan sehingga untuk memenuhi kebutuhan tenaga terampil dan

terdidik dalam bidang perminyakan, mendapatkan bantuan tenaga sipil Jepang yang

pernah bekerja di perusahaan minyak Belanda, kemudian menyelenggarakan

pendidikan di Indonesia.

9
Kehadiran lembaga Pendidikan Perminyakan di Cepu diawali oleh Belanda

bernama Midlebare Petroleum School dibawah bendera NV. Bataafsche Petroleum

Maatschappij (BPM). Setelah Belanda menyerah dan Cepu diduduki oleh Jepang maka

lembaga tersebut dibuka kembali dengan nama “Shokko Gakko”.

2.1.3 Masa Indonesia Merdeka

Serah terima kekuasaan dari Jepang dilaksanakan oleh pimpinan setempat

kepada bangsa Indonesia. Untuk membenahi daerah minyak di Cepu, segera diadakan

penertiban tugas-tugas operasional dan pertahanan berdasarkan Maklumat Menteri

Kemakmuran No.5 perusahaan minyak di Cepu disiapkan sebagai Perusahaan

Tambang Minyak Nasional (PTMN). Adapun daerah kekuasaan meliputi lapangan-

lapangan miyak di sekitar Cepu, kilang Cepu dan lapangan di daerah Bongas (Jawa

Barat).

Pada bulan Desember 1948 Belanda menyerbu Cepu pabrik minyak PTMN

Cepu dibumihanguskan. Pada akhir tahun 1949 dan menjelang tahun 1950 setelah

adanya penyerahan kedaulatan maka pabrik minyak Cepu dan lapangan minyak

Kawengan diserahkan dan diusahakan kembali oleh BPM.

2.1.4 Periode Tahun 1950 – 1951 (Administrasi Sumber Minyak)

Setelah kembalinya pemerintah RI di Yogyakarta, maka tambang minyak Ledok

Nglobo, Semanggi dan Lusi diserahkan kepada Komando Distrik Militer Blora

Tambang Minyak di daerah tersebut diberi nama Administrasi Sumber Minyak (ASM)

dan dibawah pengawasan Kodim Mora.

10
2.1.5 Periode Tahun 1950 – 1961 (BPM/SHEEL)

Perusahaan BPM sebelum PD II menguasai kilang Minyak di Cepu dan seteah

Agresi Militer Belanda II berubah nama menjadi SHEEL. Selanjutnya SHEEL

melakukan perbaikan-perbaikan seperlunya di lapangan minyak Kawengan dan kilang

Cepu. Tingkat produksi kurang menguntungkan sedangkan biaya yang dibutuhkan

besar sehingga merugikan perusahaan SHEEL sendiri.

2.1.6 Periode Tahun 1951 – 1957 (Perusahaan Tambang RI)

Pada tahun 1951 pengusahaan minyak di lapangan Ledok, Nglobo dan Semanggi

oleh ASM diserahkan pada pemerintah sipil, untuk kepentingan tersebut dibentuk

panitia kerja, yaitu Badan Penyelenggara Perusahaan Negara di bulan Januari 1951

yang kemudian melahirkan Perusahaan Tambang Minyak RI (PTMRI). Produk yang

dihasilkan PTMRI berupa bensin, kerosin, solar dan sisanya residu. Pada tahun 1957

PTMRI diganti menjadi Tambang Minyak Nglobo CA (Combie Anexis).

2.1.7 Periode Tahun 1961 – 1965 (PN. PERMIGAN)

Pada tahun 1961 berdasarkan UU No.19/1960 dan UU No.44/1960 maka

didirikan tiga perusahaan minyak yaitu :

1. PN. Pertambangan Minyak Indonesia (PN. PERTAMIN) sebagai

perusahaan modal campuran antara pemerintah RI dengan BPM atas dasar

50% : 50%.

11
2. PN. Pertambangan Minyak Nasional (PN. PERMINA) sebagai

penjelmaan dari PT. PERTAMINA yang didirikan pada tahun 1957 dengan

PP No.198/1961.

3. PN. Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (PN. PERMIGAN), sebagai

penjelmaan dari tambang minyak Nglobo CA (Dahulu PTMRI) dengan PP

No.199 tanggal 45 Juni 1961.

Dari ketiga perusahaan tersebut PN. PERMIGAN adalah yang terkecil dimana

kapasitas produksinya adalah 175-350 /hari.

2.1.8 Periode Tahun 1965 – 1978 (LEMIGAS PUSDIK MIGAS)

Pada tahun 1963 biro minyak berubah menjadi Direktorat Minyak dan Gas Bumi

(DGMB). Didalam DGMB terdapat bagian laboratorium untuk persiapan penelitian

dalam industri perminyakan di Indonesia.

Menteri perindustrian dan perdagangan menginstrusikan agar DGMB

meningkatkan kemampuannya dalam aspek teknis minyak dan gas bumi. Untuk

keperluan diatas maka dibentuk kepanitiaan yang terdiri dari unsur-unsur.

pemerintahan, Pertamina, Pertamin dan Permigan. Panitia mengusulkan agar dibentuk

badan yang bergerak dalam bidang riset dan pendidikan minyak dan gas bumi. Dengan

surat keputusan menteri di lingkungan Departemen Urusan Migas

No.17/M/MIGAS/1965 ditetapkan Organisasi urusan minyak dan gas bumi adalah

LEMIGAS (Lembaga Minyak dan Gas Bumi).

12
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.27 tanggal 20 Agustus 1968, dalam

rangka peningkatan dan melancarkan produksi minyak dan gas bumi terjadi

penggabungan antara PN. Pertamin dengan PN. Permina menjadi satu perusahaan

negara dengan nama pertambangan minyak dan gas bumi nasional (PN.

PERTAMINA).

Upaya PUSDIK MIGAS LEMIGAS untuk meningkatkan fungsi kilang Cepu

sebagai sarana operasi pengolahan dan sebagai sarana diklat proses dan aplikasi sudah

cukup memadai, namun kilang Cepu yang sebagian besar pembuatan dan pemasangan

tahun 1930-an dan pernah mengalami pembumihangusan waktu tentara Jepang masuk

Cepu.

Karena banyaknya kebutuhan tenaga ahli dan terampil dalam kegiatan minyak

dan gas bumi, maka tenaga-tenaga muda Indonesia banyak dikirim ke luar negeri,

sedangkan pada tanggal 7 Februari 1967 di Cepu didirikan AKAMIGAS (Akademi

Minyak dan Gas Bumi). Pada tanggal 4 Januari tahun 1966 sebagai pusat pendidikan

dan latihan perindustrian Minyak dan Gas Bumi (PUSDIK MIGAS).

13
2.1.9 Periode Tahun 1978 – 1984 (PPTMGB “LEMIGAS”)

Dengan surat keputusan menteri pertambangan dan energi No.646 tanggal 26

Desember 1977, LEMIGAS diubah menjadi bagian Direktorat Jenderal Minyak dan

Gas Bumi dan namanya diganti menjadi Pusat Pengembangan Teknologi Minyak dan

Gas Bumi “LEMIGAS” (PPTMGB “LEMIGAS”).

Sejak dikelola PPTMGB “LEMIGAS” produksi minyak lapangan Cepu

129.500-36.000 /tahun. Sehingga kilang hanya beroperasi 120 hari per tahun dengan

kapasitas kilang 250-300 /hari.

Dalam memasarkan produk naphta, filter oil dan residue, PPTMGB

“LEMIGAS” mengalami kesulitan sehingga kadang-kadang kilang harus berhenti

beroperasi karena semua tangki penuh. Pada tahun 1979 spesifikasi yang diterapkan

pemerintah lebih tinggi, sehingga pemasaran produksi Cepu lebih sulit.

2.1.10 Periode Tahun 1984 – 2001 (PPT MIGAS)

Berdasarkan surat Kepres No.15 tanggal 6 Maret 1984, organisasi pertambangan

dan energi dikembangkan dan PPTMGB “LEMIGAS” menjadi pusat pengembangan

tenaga perminyakan dan Gas Bumi (PPT MIGAS).

2.1.11 Periode Tahun 2001 – 2016 ( PUSDIKLAT MIGAS )

Berdasarkan surat keputusan No.150/2001 tanggal 2 Maret 2001, PPT MIGAS

diganti menjadi PUSDIKLAT MIGAS (Peraturan Menteri ESDM No.0030 Tahun

2005).

14
2.1.11 Periode tahun 2016 – sekarang (PPSDM MIGAS)

Berdasarkan peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik

Indonesia nomor 7 tahun 2021 tanggal 01 April 2021 dan diundangkan pada tanggal

01 April 2021 tentang Standardisasi di Bidang Ketenagalistrikan dan Pembubuhan

Tanda Standar Nasional Indonesia dan/atau Tanda Keselamatan.

2.2 Tugas dan Fungsi PPSDM Migas Cepu

Berdasarkan Peraturan Presiden RI No. 68 Tahun 2015 tentang Kementerian

Energi dan Sumber Daya Mineral dan Peraturan Menteri ESDM No. 15 Tahun 2021

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,

tugas dan fungsi Kementerian ESDM adalah sebagai berikut.

2.2.1 Tugas Kementerian ESDM

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral

untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.

2.2.2 Fungsi Kementerian ESDM

Dalam melaksanakan tugasnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

menyelenggarakan fungsi:

1. perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pembinaan, pengendalian,

dan pengawasan minyak dan gas bumi, ketenagalistrikan, mineral dan

batubara, energi baru, energi terbarukan, konservasi energi, dan geologi;

15
2. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan, pengendalian, dan

pengawasan minyak dan gas bumi, ketenagalistrikan, mineral dan

batubara, energi baru, energi terbarukan, konservasi energi, dan geologi

serta pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak sektor energi dan

sumber daya mineral sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

3. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan kebijakan

di bidang pembinaan, pengendalian, dan pengawasan minyak dan gas

bumi, ketenagalistrikan, mineral dan batubara, energi baru, energi

terbarukan, konservasi energi, dan geologi;

4. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang energi dan sumber

daya mineral;

5. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang energi dan

sumber daya mineral;

6. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur

organisasi di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;

7. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;

8. pengelolaan barang milik/kekayaannegara yang menjadi tanggung jawab

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; dan

9. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Energi

dan Sumber Daya Mineral.

16
2.3 Struktur Organisasi PPSDM Migas Cepu

Struktur organisasi yang ada di PPSDM Migas Cepu terdiri dari pimpinan

tertinggi sebagai kepala pusat PPSDM Cepu. Pimpinan tertinggi membawahi kepala

bagian dan kilang di jabatan fungsional yang bertugas memimpin unit – unit di PPSDM

Migas Cepu.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PPSDM Migas Cepu

2.4 Sarana dan Fasilitas Penunjang

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi berlokasi

di Jalan Sorogo 1, Kelurahan Karangboyo , Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora,

Provinsi Jawa Tengah dengan areal sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan

seluas 120 hektar. Ditinjau dari segi geografis dan ekonomis, lokasi tersebut cukup

strategis karena didukung oleh beberapa faktor, yaitu:

17
1. Lokasi praktik

Lokasi PPSDM Migas berdekatan dengan lapangan minyak milik Pertamina,

exxon Mobil Cepu Limited, Petrochina tambang rakyat Wonocolo serta

singkapan-singkapan geologi, sehingga memudahkan peserta diklat untuk

melakukan field study.

2. Sarana transportasi

Kota Cepu dilewati oleh jalur kereta api yang surabaya-jakarta jalan raya

yang menghubungkan kota-kota besar di sekitarnya, sehingga memudahkan

untuk berpergian.

3. Letaknya yang berbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Gambar 2.2 Peta Lokasi PPSDM MIGAS


(Sumber https://123dok.com)

18
Kilang PPSDM Migas juga terdiri dari beberapa proses utama yang ditunjang

Oleh unit-unit lainya.

2.4.1 Unit Distilasi

Unit Distilasi Pusdiklat Migas merupakan sala satu jenis unit Distilasi

atmosferik, yaitu mengolah minyak mentah yang berasal dari lapangan minyak

Kawengan dan Ledok menjadi produk yang sesuai dengan persyaratan dan

rancangan unit tersebut. Kapasitas maksimum yang diolah di Kilang pusdkiklat

Migas ini adalah600 kl/day, tetapi karena keterbatasan crude oil maka kapasitas

perharinya yaitu 300 kl/day-350 kl/day. Adapun produk yang dihasilkan dari unit

ini adalah :

Pertasol CB, Pertasol CC, Solar, dan Residu. Minyak mentah (Crude Oil)

yang diolahdi Kilang Pusdiklat Migas Cepu terdiri dari dua jenis, yaitu:

1. HPPO (Hight Pour Point Oil), bersifat para finis berasal dari sumur
Kawengan;

2. LPPO (Light Pour Point Oil), bersifat aspaltis berasal dari sumur

Ledok, Nglobo, dan Semanggi.

19
2.4.2 Unit Wax Plant (sudah tidak beroperasi)

Unit wax Plant bertugas mengolah PH Solar yang berasal dari unitdistilasi

dengan kapasitas 70 kl/day, produk yang dihasilkan diantaranya:

1. Batik Wax (bahan pembuat batik).

2. A Filter Oil (AFO) untuk campuran bahan bakar.

Prinsip pengolahanya adalah kristalisasi dan filtrasi. Ada 4 (Empat)

tahapan proses wax plant, yaitu:

1. Dewaxing yaitu proses pemisahan minyak dan wax yang tergantung

dalam PHSolar dengan system kristalisasi wax melalui pendinginan di

chiller, pemisahanminyak dan kristal wax menggunakan filter press.

2. Sweating yaitu proses pengeringan yang bertujuan menghilangkan

kandunganminyak dala wax dengan cara pendinginan dan pemanasan

perlahan-lahan dengan media pemanas air yang diinjeksi steam,

produk sweating ini adalah sweat wax.

3. Treating yaitu proses yang bertujuan untuk memperbaiki warna wax

dengan menggunakan serbuk tanah lempung (clay) sebagai media

penyerap. Wax dan clay diaduk dengan udara bertekanan sekaligus

dipanasi dalam agitator.

20
4. Moulding yaitu wax cair dari proses treating dimasukan kedalam

cetakan dan didinginkan secara alam sampai beku. Proses ini

bertujuan untuk mempermudah penyimpanan, pengangkutan, dan

pemasaran wax.

Pada saat ini,unit wax plant sudah tidak beroperasi sepenuhnya. Untuk produk

PH Solar yang menjadi bahan baku unit wax plant saat ini dijadikan sebagai produk

solar dan sebagian menjadi produk residu.

2.4.3 Unit Perencanaan dan Evaluasi Kilang

Unit Perencanaan dan Evaluasi Kilang dibagi menjadi dua sub unit karya yaitu

unit Laboratorium dan Unit Perencanaan Operasi Kilang.

1. Unit Laboratorium

Laboratorium ini berfungsi untuk mengontrol kualitas bahan baku dan produk

yang dihasilkan unit kilang maupun utilitas agar tetap memenuhi persyaratan-

persyaratan yang ditentukan. Ada dua macam laboratorium, yaitu :

a. Laboratorium Analisis Minyak : untuk menganalisis bahan baku dan

produk-produk yang dihasilkan oleh unit Distilasi.

b. Laboratorium Analisis Air : untuk memeriksa kualitas air bahan baku

untuk ketel uap, air minum, air untuk pendinginan di kilang dan air untuk

keperluan lainya.

21
2. Unit Perencanaan Operasi Kilang

Unit Perencanaan dan Operasi Kilang bertugas mengatur dan

merencanakan kondisi operasi kilang.

2.4.4 Unit Utilitas

Jalanya proses operasi suatu unit tidak hanya tergantung pada alat-alat utama

saja, tapi juga tergantung pada sarana penunjang. Salah satu sarana penunjang yang

diperlukan adalah unit Utilitas. Bagian-bagian utilitas terdiri dari:

1. Unit Power Plant dan Distribusi

Unit Power Plant dan Distribusi berfungsi menyediakan tenaga listrik

untuk utilitas, kilang, perumahan dinas, perkantoran, dan penerangan

jalan.

2. Unit Pengolahan Air

Unit Pengolahan Air berfungsi menyediakan kebutuhan air untuk

kilang, pemadam kebakaran, air maupun boiler, dan air untuk minum.

3. Unit Penyediaan Uap Air dan Udara Bertekanan

Unit air Peneyediaan Uap Air dan Udara Bertekanan berfungsi

menyediakan kebutuhan steam sebagai penggerak pompa torak,

atomizing fuel oil di furnace, steam stripping di kolom, pemanasan

minyak berat di tanki atau pipa, dan digunakan untuk instrument,

blowing, dan lain-lain.

4. Telekomunikasi

22
Menyediakan sarana komunikasi untuk kelancaran kegiatan PPSDM

Migas Cepu.

2.4.5 Unit Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan

Bertugas melndungi semua peralatan yang berhubungan dangan api dan

kebakaran serta bertindak langsung bila terjadi kebakaran di kilang maupun diluar

kilang dibawah komando pimpinan PPSDM Migas Cepu atau bagian lain yang

ditunjuk, serta menjaga kelestarian lingkungan sekitar dari bahaya pencemaran.

23
III. TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pengertian Pompa

Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang digunakan untuk mengalirkan suatu

cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan media berupa

instalasi pipa. Pemindahan fluida cair tersebut dilakukan dengan menambahkan energi

pada cairan sehingga cairan dapat mengalir secara kontinyu karena memiliki tekanan.

3.2 Klasifikasi Pompa

Berdasarkan cara pemindahan dan penambahan energi pada cairan pompa dapat

diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu :

1. Pompa Pemindah Positif

Pompa pemindah positif adalah pompa dengan ruang kerja yang berubah- ubah

dari besar ke kecil atau sebaliknya, selama pompa beroperasi. Energi yang

diberikan kepada cairan adalah energi potensial, sehingga cairan berpindah

volume per volume.

2. Pompa Pemindah non Positif

Pompa pemindah non positif adalah pompa dengan volume ruang yang tetap

pada saat pompa beroperasi. Energi yang diberikan pada cairan berupa energi

kecepatan yang diubah menjadi energi tekanan oleh rumah pompa itu sendiri.

Mengingat tujuan dari materi ini adalah pengenalan pompa, maka yang akan

dibahas selanjutnyaadalah jenis pompa yang sesuai dengan judul KKW ini,

yaitu pompa sentrifugal.

24
3.3 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal

Pompa sentrifugal merupakan salah satu pompa pemindah non positif. Pompa ini

mendapatkan energi mekanik dari penggerak mula yang disalurkan oleh kopling ke

poros pompa. Selanjutnya energi mekanik yang berupa gerak putar digunakan untuk

menggerakan impeller yang telah terisi cairan. Putaran impellerakan memberikan gaya

sentrifugal pada cairan dan karena perbedaan jari-jari sisi masuk dan keluar impeller

dapat menambah kecepatan cairan. Selanjutnya cairan akan masuk ke diffuser, di

dalam diffuser energi kecepatan cairan diubah menjadi energi potensial atau tekanan.

Perubahan kecepatan menjadi tekanan terus dilakukan hingga cairan keluar saluran

discharge pompa.

Gambar 3.1 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal 9:2.10)

3.4 Klasifikasi Pompa Sentrifugal

Pompa sentrifugal yang prinsipnya mengubah energi mekanis menjadi energi

kinetik dapat di klasifikasikan sebagai berikut.

25
1. Berdasarkan Kapasitasnya

a) Kapasitas Rendah : 20 𝑚3 /hr ;

b) Kapasitas Menengah : >20-60 𝑚3 /hr ;

c) Kapasitas Tinggi : > 60 𝑚3 /hr .

2. Berdasarkan Tekanan Discharge

a) Tekanan Rendah : 5 kg /𝑐𝑚2;

b) Tekanan Sedang : > 5 – 50 kg/𝑐𝑚2;

c) Tekanan Tinggi : > 50 kg/𝑐𝑚2.

3. Berdasarkan Jumlah / Susunan Impeller dan Tingkat

a) Single Stage : Terdiri satu impeller dalam satu casing ;

b) CasingMulti Stage : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun

seri dalam satu casing satu casing;

c) Multi impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang

tersusun berlawanan arah dalam satu

casing ;
d) Multi impeller multi stage : Kombinasi antara multi impeller dan

multi stage.

1. Berdasarkan Lubang Saluran Masuk Pada Impeller

a) Single Suction : Cairan masuk pompa melewati satu sisi

Impeller ;

b) Double suction : Cairan masuk pompa melalui kedua sisi Impeller.

2. Berdasarkan Rancang Bangun Casing

a) Single Casing : Terdiri dari satu casing, dapat vertical Split atau

26
horizontal split ; split ;

b) Section Casing : Terdiri dari beberapa casing yang tersusun

secara vertical split . vertical split.

3. Berdasarkan Posisi Poros Impeller

a) Vertikal Shaft : Poros tegak lurus ;

b) Horizontal Shaft : Poros horizontal.

4. Berdasarkan Cara Pemasukan Awal

a) Self Priming Pump : Dimana pompa dilengkapi dengan

Vacuum device (tidak dipancing, sudah

menghisap sendiri) ;

b) Non priming pump : Perlu dipancing pada saat start .

4. Jenis Fluida yang di Handle

a) Water ;

b) Petroleum.

27
3.5 Komponen Utama Pompa Sentrifugal

Komponen utama pompa sentrifugal dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.2 Bagian Utama Pompa Sentrifugal 7:150)

1. Bagian yang Tidak Bergerak

Pada pompa sentrifugal, terdapat bagian yang tidak bergerak meliputi:

a. Base Plat

Berfungsi untuk mendukung seluruh bagian pompa dan tempat

kedudukan pompa terhadap pondasi.

b. Casing

Casing adalah bagian luar dari pompa yang berfungsi :

a) Pelindung dari seluruh komponen pompa ;

b) Tempat kedudukan diffuser, saluran suction dan discharge ;

c) Memberikan arah aliran pada fluida yang akan menuju impeller

maupun yang keluar impeller .

28
c. Diffuser

Bagian ini biasanya menjadi satu dengan pompa atau terpasang dengan

cara dibuat pada rumah pompa, fungsi utamanya adalah

a) Pengarah aliran fluida menuju ruang volute atau menuju stage


berikutnya ;

b) Mengubah energi kinetis cairan menjadi energi potensial.

d. Stuffing Box

Stuffing box berfungsi untuk mencegah terjadinya kebocoran cairan pada

daerah yang ditembus poros pompa. Ada beberapa kontruksi stuffing box

yaitu :

a) Stuffing box dengan latern ring

Stuffing box ini berfungsi mencegah udara agar tidak masuk

kedalam pompa bila pompa bekerja dengan negative suction head,

dan untuk mencegah cairan dalam pompa keluar ke atmosfer.

b) Stuffing box dengan pendingin

Berfungsi untuk memperkecil tingginya temperatur dalam stuffing

box akibat gesekan antara mechanical packing dengan shaft sleeve

dengan menggunakan cooling jacket pada bagian luar stuffing box.

e. Wearing ring

Fungsi utama wearing ring adalah untuk memperkecil kebocoran cairan

yang melewati bagian depan maupun belakang impeller. Wearing ring yang

dipasang pada casing disebut wearing ring casing dan yang terpasang pada

impeller disebut wearing ring impelle

29
2. Bagian yang bergerak

a. Shaft

Shaft berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak

selama pompa operasi. Juga sebagai tempat kedudukan impeller dan

bagian yang berputar lainnya.

b. Shaft Sleeve

Fungsi shaft sleeve berguna untuk melindungi shaft dari korosi,

keausan dan erosi pada stuffing box. Juga sebagai leakage joint,

internal bearing.

c. Impeller

Impeller adalah suatu elemen yang berputar yang berfungsi

memberikan tambahan energi kepada cairan yang berupa energi

kinetis.

Klasifikasi impeller, antara lain:

➢ Berdasarkan type suction:

a) Single suction : pompa sentrifugal dengan satu sisi pengisapan

pada impeller.;

b) Double suction : pompa sentrifugal dengan dua sisi pengisapan

pada impeller.

30
Gambar 3.3 Klasifikasi Impeller Berdasarkan Type Suction10

➢ Berdasarkan arah aliran keluar impeller :

a) Radial flow : Aliran yang terjadi pada tekanan negatif di bagian suction,

yang membuat cairan terhisap pada bagian suction tersebut.;

b) Mixed flow : Gabungan antara pompa sentrifugal dan aksial yang berfungsi

menambah tekanan menjadi lebih tinggi dari pompa aliran aksial dan juga

mebghasilkan discharge yang lebih tinggi dari pompa aliran radial.;

c) Axial flow : Aliran yang searah dengan shaft pompa dan memindahkan

fluida sejajar dengan impeller.

➢ Berdasarkan Kontruksinya :

a) Closed impeller : Memiliki selubung tertutup pada bagian depan dan

belakang sehingga memberikan kekuatan maksimum pada pompa dan

digunakan untuk pompa besar yang mentransfer cairan bersih karena

rentan tersumbat saat bersentuhan dengan padatan.;

31
b) Semi closed impeller : Memiliki selubung dinding belakang yang

menambah kekuatan mekanis pada baling-baling (vanes), sementara

terbuka pada sisi lain dan digunakan untuk pompa sentrifugal berukuran

sedang dengan sejumlah kecil padatan yang lunak.;

c) Open impeller : Memiliki baling-baling yang terbuka di kedua sisi tanpa

selubung pelindung dan digunakan dalam ukuran pompa yang lebih kecil

dan murah yang tidak beroperasi di bawah tekanan yang signifikan.

➢ Berdasarkan arah lengkungan sudut :

a) Radial vane : Jenis rotor yang digunakan untuk menambah atau

mengurangi tekanan dan aliran cairan. ;

b) Forward curved vane : Kipas sentrifugal ini digunakan untuk aliran yang

sedang hingga tinggi di dalam mengalirkan cairan.;

c) Backward curved : Kipas sentrifugal ini digunakan untuk aliran yang

sedang hingga tinggi di dalam mengalirkan cairan dengan struktural yang

kuat.

32
3.6 Perhitungan Unjuk Kerja Pompa Sentrifugal

Parameter unjuk kerja pompa berdasarkan sistem Pemompaan terdiri dari

Kapasitas, Head Sistem, Efesiensi, Daya Dan Npsha.

Sistem pemompaan dapat ditunjukan seperti gambar di bawah ini.

Zt

E-2

Gambar 3.4 Instalasi Sistem Pemompaan7:2)

1. Kapasitas

Kapasitas pompa adalah sejumlah volume cairan yang dihasilkan pompa

secara terus menerus dalam tiap satuan waktu. Kapasitas yang dihasilkan

pompa ditentukan berdasarkan kebutuhan proses dengan

mempertimbangkan operasi jangka panjang. Berdasarkan kapasitas dapat

dihitung kecepatan cairan pada pipa sisi hisap dan pipa sisi tekan

menggunakan persamaan berikut : 2:2.19)

a. Kapasitas pompa

𝑄 = 𝑉 𝑋 𝐴 , m3/s.................................................................................( 3.1 )

33
Keterangan : Q = Kapasitas pompa ( m3/s )

V = Kecepatan aliran ( m/s )

A = Luas penampang pipa ( m2 )

2. Head Sistem

Head adalah energi setiap satuan berat dengan unit satuan panjang. Sedang

yang dimaksud head pompa adalah head total yaitu selisih head pada sisi

Discharge dengan sisi Suction yang terdiri dari :

a. Head Tekanan ( P/ ), m;

b. Head Kecepatan ( V2/ 2.g ), m;

c. Head Potensial ( Z ), m;

d. Head rugi-rugi akibat gesekan cairan dengan media sepanjang

pengaliran.

Head total pompa dinyatakan dengan satuan panjang/tinggi kolom

cairan. Berdasarkan sistem pemompaan terdapat beberapa head dan

dihitung berdasarkan instalasi, sebagai berikut :


gambar 3.4 di atas adalah
1) Head Suction (Hs) 2: 11.6) sebagai berikut :

V2s 𝑃𝑠
𝐻𝑠 = + ± 𝑍𝑠 ,m..............................................................(3.2)
2g γ

Keterangan : Ps = Tekanan Pipa Suction (kg/cm2)


lebih aman + saja (sesuai
𝛾 = Berat jenis (kg/m3) aturan kaidah ilmunya)

Zs = Beda ketinggian di pipa suction (m)

Vs = Kecepatan aliran di pipa suction (m/s)

g = Gaya gravitasi (m/s2)


Vs = Cs =.... (sesuai
gambar)
34
2) Head Discharge (Hd) 2: 11.6)

V2d 𝑃𝑑
𝐻𝑑 = + ± 𝑍𝑑 ,m...........................................................(3.3)
2g γ

pakai tanda + saja


Keterangan : Pd = Tekanan pipa discharge (kg/cm2)

𝛾 = Berat jenis (kg/m3)

Zd = Beda ketinggian di pipa discharge (m)

Vd = Kecepatan aliran di pipa discharge (m/s)

g = Gaya gravitasi (m/s2)


Vd = Cd = ...... (sesuai
3) Head Total (H) ) 1:81 gambar)

H = (Hd – Hs) , m..................................................................................(3.4)

Keterangan : H = Head +total


hlsd(m)
(dari s ke d)

Hd = Head discharge (m)

Hs = Head suction (m)

4) Kerugian Head ( Head Loss)

Kerugian head pada sistem perpipaan (hl) terdiri dari :6:27)

hl = hld+hls,m.......................................................................................(3.5)

Keterangan : hl = Head loss (m)

hld = Kerugian head sepanjang pipa discharge (m)

hls = Kerugian head sepanjang pipa suction (m)

a. Kerugian Head Pada Pipa (hlp)1:70

Kerugian head pada pipa dapat dihitung dengan rumus :1:70)

𝐿 𝑉2
ℎ𝑙𝑝 = 𝑓 ,m....................................................................................(3.6)
𝐷 2𝑔

Keterangan : F = Fiction factor

35
L = Panjang pipa (m)

D = Diameter pipa (inch)

V = Kecepatan aliran (m/s)

g = Gaya gravitasi (m/s2)

b. Menentukan Faktor Gesekan Pipa (f)

Faktor gesekan (f) sebagai fungsi dari angka reynold (Rn) dan

kekasaran pipa bagian dalam (𝜀).

• Angka Regnold (Rn)1:71)

𝜌.𝑉.𝐷
𝑅𝑛 = ............................................................................(3.7)
𝜇

Keterangan : 𝜌 = Massa jenis cairan (kg/m3)

V = Kecepatan aliran (m/s)

D = Diameter pipa (inch)

𝜇 = Viskositas absolut (m2/s)

• Kekerasan Relative (𝜀)

Kekerasan relative pipa dapat ditentukan melalui lampiran,

berdasarkan diameter nominal pipa (D) dan bahan pipa. Faktor

gesekan pipa (f) dapat ditentukan berdasarkan angka Reynold (Rn)

dan Kekasaran relative (e/D), melalui grafik moody dan juga dapat

melalui persamaan yang dikemukakan oleh Swamee Jain (1976)

yaitu : 8:211)

36
0.25
𝑓= 𝑒⁄ 5.74
,...............................................(3.8)
(log( 𝐷)+( 0,9 ))2
3.7 𝑅𝑒

Setelah didapatkannya nilai faktor gesekan pipa (f), maka

selanjutnya dapat menghitung nilai kerugian head pada pipa

(Hlp).

5) Kerugian Head Pada Fitting dan Valve (hlf) 5:21

Kerugian head pada fitting dan valve (hlf) dapat dihitung dengan rumus :

𝑉2
ℎ𝑙𝑓 = 𝐶𝑙 . , m.................................................................................(3.8)
2.𝑔

Dengan harga hlp dan hlf telah didapat maka hl dapat dihitung.
Keterangan : 𝐶𝑙 = Total faktor kerugian hambatan

V = Kecepatan aliran (m/s)

g = Gaya gravitasi (m/s2)

3. Daya

Daya adalah kerja yang dilakukan tiap satuan waktu. Pada instalasi

pemompaan terdiri dari :

a. Daya Cairan (Nh)

Daya cairan adalah daya yang diterima cairan atau daya yang

diberikan oleh impeller pada cairan.Daya cairan dihitung dengan

rumus :3:36)

𝛾.g.𝑄.𝐻
𝑃𝑤 = , Hp............................................................................(3.9)
1000

Keterangan :Pw = Daya Cairan (kW) ;

Q = Kapasitas Pompa (m3/s) ;

37
H = Head Sistem/total (m) ;

𝛾 = Berat Jenis (kN/m3);

G = Gaya Gravitasi (m/s2).

b. Daya Penggerak (Nd)

Daya penggerak adalah daya yang diberikan pada poros pompa dari

unit penggerak melalui sistem transmisi.1:495)

𝑉.𝐴.1,732.𝜂𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟.cos 𝜃
𝑁𝑑 = ,HP..................................................(3.10)
746

Keterangan : Nd = Daya penggerak (Hp)

V = Tegangan motor listrik (Volt) cek rumus, ini hanya


berlaku utk penggerak
A = Arus Listrik (Ampere) motor listrik AC berapa
phase?
I = Arus listrik (Ampere)

𝜂𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 = Efisiensi motor

c. Daya Pompa (Np)

Daya pompa adalah daya poros pompa atau daya yang diberikan pada

impeller . Daya pompa dihitung dengan rumus :5:22)

𝑃𝑤
𝑃𝑝 = ,Hp...........................................................................(3.11)
𝜂𝑜𝑝

Keterangan : Pp = Daya pompa (Hp)

Pw = Daya cairan (Hp)

𝜂𝑜𝑝 = Efisiensi pompa (%)

38
4. Efesiensi Pompa

Efesiensi pompa sentrifugal adalah perbandingan antara daya hidrolik

(Nh) dengan daya penggerak yang dikalikan dengan efesiensi transmisi ,

secara matematis dapat dihitung sebagai berikut :4:90)

𝑊𝑎𝑡𝑒𝑟 ℎ𝑜𝑟𝑠𝑒 𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟 (𝑃𝑤)


𝜂𝑜𝑝 = × 100% ...................................(3.12)
𝑅𝑒𝑞𝑢𝑖𝑟𝑒𝑑 𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟 (𝑁𝑑)

Keterangan : 𝜂𝑜𝑝 = Efisiensi pompa (%)

Pw = Daya cairan (Hp)

Nd = Daya penggerak (Hp)

5.Net Positive Suction Head (NPSH) 3: 8

Merupakan head netto pada Suction flange suatu pompa setelah head

positif yang menyebabkan cairan masuk ke dalam pompa dikurangi semua

head negatif yang menghalangi masuknya cairan tersebut.Pengaruh yang

terbesar adalah tekanan penguapan cairan (Pv), yang dapat ditentukan dari

grafik. NPSH ada 2 jenis yaitu :

1) NPSHr atau NPSH required adalah NPSH yang dikeluarkan oleh

pabrik pembuat pompa atas dasar design dan test.

2) NPSHa atau NPSH available adalah NPSH yang didapat dari

perhitungan instalasi yang terdapat di lapangan. 2:2.144)

39
Gambar 3.5 Definisi gambar untuk mencari NPSHa2:2.144

Pt−Pv
NPSHa = ( ) + Zsl − hls (m)..............................................(3.13)
γ

Keterangan : NPSHa = Net Positive Suction Head available (m)


di gambarnya Z bukan Zsl
Ps = Tekanan pipa suction ( kg/cm2)

Pv = Tekanan uap jenuh (kg/cm2)

Zsl = Beda ketinggian di pipa suction (m)

hls = Kerugian head total sepanjang pipa suction (m)

V = Kecepatan aliran (m/s)

Agar pompa dapat beropersi dengan baik, maka dalam pemilihan pompa

dipersyaratkan NPSHr < NPSHa atau NPSHa > NPSHr.

3.6.1 Karakteristik Fluida Cair yang Dipompakan


Karakteristik Fluida yang dipompakan ini berupa crude oil dimana massa

jenis,berat jenis,dan viscositasnya tidak terlalu tinggi karena pompa sentrifugal ini

kurang cocok untuk memompakan fluida yang memiliki viscositas yang tinggi.

40
3.6.2 Kapasitas Fluida Cair yang Dipompakan

Kapasitas pompa adalah sejumlah volume cairan yang dihasilkan pompa

secara terus menerus dalam tiap satuan waktu. Kapasitas yang dihasilkan pompa

ditentukan berdasarkan kebutuhan proses dengan memperhitungkan operasi

jangka panjang. Berdasarkan kapasistas dapat dihitung dengan kecepatan aliran

pada pipa suction dan pipa discharge. Pompa sentrifugal ini memiliki maksimal
3
kapasitas sebesar 25 𝑚 ⁄𝑠. Kapasitas dapat dicari menggunakan persamaan

berikut: 2:2.19

𝑄 = 𝑉 𝑋 𝐴,m3/s..........................................................................................(3.14)

Keterangan : Q = Kapasitas pompa ( m3/s )

V = Kecepatan aliran ( m/s )

A = Luas penampang pipa ( m2 )

3.6.3 Kecepatan Aliran Fluida yang Dipompakan

Aliran fluida merupakan perpindahan fluida yang membentuk garis

aliran dengan kecepatan tertentu.Berdasarkan kapasitas pompa dapat dihitung

melalui kecepatan aliran pada pipa suction dan pipa discharge menggunakan

persamaan berikut :

1. Kecepatan cairan pada pipa suction (Vs) 4:14)

𝑄
𝑉𝑠 = 1 , 𝑚…….………………………...................................…(3.15)
.𝜋.𝐷𝑠 2
4

Keterangan : Vs = Kecepatan aliran pada pipa suction (m/s)

41
Q = Kapasitas pompa (m3/s)

Ds = Diameter suction (inchi)

2. Kecepatan cairan pada pipa discharge (Vd) 4:14)

𝑄
𝑉𝑑 = 1 , 𝑚………….....……………….................................…(3.16)
.𝜋.𝐷𝑑 2
4

Keterangan : Vd = Kecepatan aliran pada pipa discharge (m/s)

Q = Kapasitas pompa (m3/s)

Dd = Diameter discharge (inchi)

3.6.4 Faktor Rugi-Rugi Gesekan pada Pipa

Rugi-rugi mayor (Mayor losses) merupakan kerugian tinggi tekan (head

losses) akibat adanya gesekan fluida yang mengalir dengan dinding saluran

yang dilalui fluida alir. Besarnya rugi-rugi mayor dapat dipengaruhi oleh faktor

gesekan (f), panjang saluran (L), diameter saluran (D), kecepatan fluida (v), dan

percepatan grafitasi (g) yang dinyatakan dengan persamaan Darcy (Darcy’s

Equation) sebagai berikut :1:70

𝐿 𝑣2
ℎ𝑓 = 𝑓 ,m....................................................................................................(3.17)
𝐷 2𝑔

Keterangan : F = Fiction factor

L = Panjang pipa (m)

D = Diameter pipa (inch)

V = Kecepatan aliran (m/s)

g = Gaya gravitasi (m/s2)

42
3.6.5 Faktor Rugi-Rugi Gesekan pada Fluida dan Value

Minor Losses merupakan kerugian hambatan aliran karena faktor sebagai

berikut :

1. Perubahan diameter secara tiba-tiba;

2. Penyempitan dan pembesaran laluan secara gradual;

3. Kerugian masuk & keluar pipa;

4. Valve (katup);

5. Perubahan arah aliran (elbow, tees, bends dan fitting lainya).

Secara umum persamaan minor losses dinyatakan dengan persamaan

berikut : 5:21)

𝑣2
ℎ𝑙 = 𝐶𝑙 ,m..............................................................................................(3.18)
2𝑔

Keterangan : 𝐶𝑙 = Total faktor kerugian hambatan

V = Kecepatan aliran (m/s)

g = Gaya gravitasi (m/s2)

3.6.6 Head Total Pompa Sentrifugal

Head total pompa yang harus disediakan untuk mengalirkan jumlah air

seperti direncanakan, dapat ditentukan dari kondisi instalasi yang akan dilayani

oleh pompa. Head total pompa dapat ditulis sebagai berikut: 7:6)

𝑌 𝑃𝑑 −𝑃𝑠 𝐶𝑑2 −𝐶𝑠2


𝐻=
𝑔
=(
𝜌.𝑔
) + (𝑍𝑑 − 𝑍𝑠 ) + 2𝑔
, ,m.........................(3.19)
di atas ada rumus head,
di sini ada lagi?, rumus ini
Keterangan : hp = Head Pompa (m) ; mengacu ke gambar yg
mana??
Pd = Tekanan Manometer Discharge ( kg/cm2) ;

43
Ps = Tekanan Manometer Suction (kg/cm2) ;

Zd = Ketinggian Manometer Discharge Terhadap Acuan (m) ;

Zs = Ketinggian Manometer Suction Terhadap Acuan (m) ;

𝜌 = Massa Jenis (kg/m3) ;

g = Gaya Gravitasi (m/s2) ;

Cd = Kecepatan Aliran di Pipa Manometer Discharge ( m/s) ;

Cs = Kecepatan Aliran di Pipa Manometer Suction ( m/s) ;

3.6.8 NPSHa

NPSHa yang tersedia ialah: head yang dimiliki oleh zat cair pada sisi isap

pompa (ekivalen dengan tekanan mutlak pada sisi isap pompa), dikurangi

dengan takanan uap jenuh zat cair di tempat tersebut. Dalam hal pompa yang

mengisap zat cair dari tempat terbuka (dengan tekanan atmosfir pada permukaan

zat cair) ,maka besarnya NPSHa yang tersedia dapat ditulis sebagai

berikut:2:2.144)

Pt−Pv
NPSHa = ( ) + Zsl − hls ,m.....................................................(3.20)
γ

ini ada lagi??


Keterangan : NPSHa = Net Positive Suction Head
rumus Availableke (m) ;
ini mengacu
gambar mana?
Ps = Tekanan Pipa Suction ( kg/cm2) ;

Pv = Tekanan Uap Jenuh (kg/cm2) ;

Zsl = Beda Ketinggian di Pipa Suction (m) ;

hls = Kerugian Head Total Sepanjang Pipa Suction (m) ;

𝛾 = Berat Jenis (kN/m3).

44
3.6.9 Daya Pompa Sentrifugal

➢ Daya Pompa (Pp)

Daya pompa adalah daya poros pompa atau daya yang diberikan pada

impeller. Besarnya daya poros pompa akan mengalami kenaikan bila dibanding

dengan daya hidrolik, hal ini terjadi karena adanya rugi-rugi energi dari sumber

tenaga (penggerak pompa), sedangkan daya poros pada motor hidrolik akan

mengalami pengurangan karena adanya kerugian energi dari sumber daya hidrolik.

Besarnya daya poros pompa dapat dinyatakan dengan persamaan berikut. Daya

poros pompa dihitung dengan rumus :5:22)

𝑃𝑤
𝑃𝑝 = ,Hp..........................................................................(3.21)
𝜂𝑜𝑝

Keterangan : Pp = Daya pompa (Hp)

Pw = Daya cairan (Hp)

𝜂𝑜𝑝 = Efisiensi pompa (%)

3.6.10 Daya Penggerak Pompa Sentrifugal lho kok ini ada rumus
daya lagi????
➢ Daya Penggerak (Nd)

Daya penggerak adalah daya yang diberikan pada poros pompa dari unit

penggerak melalui sistem transmisi. Besarnya daya penggerak pompa dapat

dinyatakan dengan persamaan berikut:1:495)

𝑉.𝐴.1,732.𝜂𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟.cos 𝜃
𝑁𝑑 = ,HP..............................................(3.22)
746

Keterangan : Nd = Daya penggerak (Hp)

45
V = Tegangan motor listrik (Volt)

A = Arus listrik (Ampere)

𝜂𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 = Efisiensi motor

3.7 Pemeliharaan Pompa Sentrifugal

1. Pengertian Pemeliharaan

Pemeliharaan atau yang lebih dikenal dengan kata maintenance

dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas yang diperlukan untuk

menjaga atau mempertahankan kualitas pemeliharaan suatu fasilitas

agar fasilitas tersebut dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi siap

pakai.

Terrdapat dua jenis maintenance strategy yaitu planned

maintenance dan unplanned maintenance. Planned maintenance

merupakan maintenance strategy yang dilakukan secara terencana dan

berkala.

1) Pemeliharaan Terencana (Planned Maintenance)

Pemeliharaan terencana adalah pemeliharaan yang dilakukan

sesuai dengan waktu yang ditentukan. Pemeliharaan terencana terbagi

menjadi pemeliharaan pencegahan. Pemeliharaan pencegahan adalah

kegiatan pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya

kerusakan yang tidak terduga. Pemeliharaan pencegahan terbagi

menjadi 2 macam yaitu:

46
a. Pemeliharaan terjadwal (Scheduled Maintenance)

Pemeliharaan terjadwal adalah jenis perawatan yang dilakukan

dengan interval tertentu sesuai dengan standar overhaul komponen yang

ada. Kegiatan yang dilakuakan saat pemeliharaan terjadwal adalah:

a) Pemeriksaan tekanan isap dan buang ;

b) Pemeriksaan kebocoran pada paking ;

c) Pemeriksaan isapan pompa.

b. Pemeliharaan Prediksi (Predictive Maintenance)

Merupakan tindakan perawatan yang bersifat pengamatan

terhadap objek dengan melakukan pengukuran tertentu. Kegiatan yang

dilakuakan adalah pengukuran vibrasi dan kavitasi dengan cara:

a) Sediakan alat yang diperlukan yaitu Vib-Scanner ;

b) Lakukan pengujian pada motor dan pompa ;

c) Hasil pengujian didapat dalam bentuk spectrum ;

d) Analisis data spectrum yang didapatkan untuk mengetahui gejala

yang ada di pompa sentrifugal tipe multistages.

2) Pemeliharaan Tak Terencana (Unplanned Maintenance)

Pemeliharaan tak terencana yaitu pemeliharaan yang dilakukan

tanpa menggunakan interval waktu yang telah ditentukan sedemikian

rupa. Biasanya pemeliharaan tak terencana berupa pemeliharaan

kerusakan. Pemeliharaan kerusakan adalah pemeliharaan yang

47
dilakukan setelah pompa tidak dapat digunakan lagi. Kegiatan yang

dilakukan adalah:

a) Pergantian komponen yang rusak ;

b) Penambahan grease pada komponen pompa ;

c) Perbaikan pada komponen yang memiliki kerusakan kecil.

3) Pemeliharaan Perbaikan (Corrective Maintenance)

Pemeliharaan perbaikan adalah perawatan yang dilakukan untuk

mengembalikan kondisi suatu peralatan atau mesin ke kondisi standar

melalui pekerjaan repair (perbaikan) atau adjustment (penyetelan).

Pemeliharaan Perbaikan hanya dilakukan setelah komponen atau mesin

telah menunjukan adanya gejala. Disassembly pompa sentrifugal tipe

multistages.

a) Identifikasi komponen-komponen pompa ;

b) Lakukan perbaikan dan pemeliharaan pada komponen yang

bermasalah serta pergantian pada komponen jika terdapat komponen

yang rusak ;

c) Assembly pompa sentrifugal tipe multistages ;

d) Lakukan running test pada pompa setelah diassembly.

4) Pemeriksaan pada Pompa Sentrifugal

Untuk mencegah terjadinya kerusakan sejak dini, maka

dilakukannya pemeriksaan sebelum operasi. Untuk mengetahui kondisi

48
pompa ataupun kinerja pompa, maka harus dilakukan pemeriksaan

ketika pompa beroperasi

1. Pemeriksaan sebelum pengoperasian

a) Pembersihan reservoir ;

b) Pemeriksaan pipa isap ;

c) Pemeriksaan kelistrikan ;

d) Pemeriksaan kelurusan ;

e) Pemeriksaan pelumas ;

f) Pemeriksaan putaran dengan manual ;

g) Pemeriksaan pipa dan alat bantu ;

h) Pemeriksaan katup isap dan tekan ;

i) Pemeriksaan arah putaran ;

2. Pemeriksaan sewaktu operasi

a) Pemeriksaan head ;

b) Pemeriksaan debit ;

c) Pemeriksaan kebocoran pada gland packing ;

d) Pemeriksaan kebocoran pada sambungan pipa dan katup ;

e) Temperatur bantalan pompa ;

f) Pemeriksaan bunyi dan getaran ;

49
IV. PEMBAHASAN

4.1 Fungsi Pompa dan Diagram Pompa Alir P.100/04

Pompa P.100/04 merupakan Pompa Sentrifugal yang di operasikan di kilang

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Gas Bumi (PPSDM Migas) Cepu ,

pompa P.100/04 ini merupakan pompa umpan yang mentransfer fluida berupa cruid

oil dari tangki T.102 menuju ke Heat Exchanger.

Pada unit PPSDM ini tersedia 2 pompa sentrifugal feed (P.100/03 dan

P.100/04) pompa ini memiliki kapasitas 25 m³/jam dan pompa tersebut di gerakan oleh

electric motor. Pada unit ini tersedia pompa cadangan untuk memompa fluida berupa

crude oil, pompa cadangan adalah P.100/03. Sehingga apa bila terjadi masalah pada

pompa P.100/04, maka akan dialihkan ke pompa P.100/03.

Gambar 4.1 Diagram Alir Pompa P.100/04

50
4.2 Data Spesifikasi Teknis Pompa Sentrifugal P.100/04

Berikut ini merupakan data spesifikasi Pompa Sentrifugal P.100/04 di PPSDM

Cepu :

Tabel 4.1 Data Spesifikasi Pompa Sentrifugaal P 100/04

No Deskripsi Spesifikasi
1. Manufacture Allweiler
2. Service Feed
3. No seri 12036836
4. Model CNH-B 40-315
5. Capacity 25 𝑚3/jam
6. Head 130 m
7. Speed 2900 RPM
8. Tipe pompa Singel stage pump
9. Efisiensi 89,5 %
10. NPSHr 3m

4.3 Data Spesifikasi Penggerak Pompa Sentrifugal P.100/04

Berikut ini merupakan data spesifikasi Penggerak Pompa P.100/04 Di


PPSDM Migas Cepu :
Tabel 4.2 Data Spesifikasi Penggerak Pompa Sentrifugal P.100/04

No Deskripsi Spesifikasi

1 Manufacture WEG

2 Jenis Penggerak Motor Listrik

3 Volt 400 V

4 Ampere 31 A

5 Power 30 kw

51
4.4 Data Operasi Pompa Sentrifugal P.100/04

Pompa sentrifugal Feed Crude Oil P.100/04 di Kilang PPSDM Migas di


Cepu memiliki data operasi sebagai berikut :

Tabel 4.3 Data Operasi Pompa P.100/04

No Deskripsi Spesifikasi
1 Pressuse Discharge 6,4 Kg/cm2
2 Capacity 20 m3/h
3 Massa Jenis Fluida 824 Kg/m3
4 Temperatur Fluida 30℃

4.5 Data Spesifikasi Teknis Fluida yang Dipompakan

Fluida pompa sentrifugal Feed di PPSDM Migas Cepu memilikispesifikasi


seperti yang terdapat dibawah ini :
Tabel 4.4 Data Spesifikasi Fluida Yang Dipompakan

No Deskripsi Spesifikasi

1 Jenis Fluida Crude Oil

2 Pressure Vapour 1,8 Psi

3 viscosity 2,373 ×10−6 m2/s

4 Massa jenis 824 Kg/m3

52
4.6 Data Sistem Instalasi Jaringan Perpipaan

Sistim Perpompaan Pompa Sentrifugal P.100/04 yang terdiri dari sistem

perpipaan untuk suction yang mengunakan pipa dangan diameter nominal 6 inchi dan

4 inchi sedangkan sistem perpipaan untuk discharge yang menggunakan pipa dengan

diameter nominal 2 inchi, 4 inchi dan 6 inchi

1. Data sistem perpipaan untuk suction line

Pompa Sentrifugal P.100/04 di PPSDM Cepu memiliki data perpipaan untuk

suction seperti tabel dibawah ini :

Tabel 4.5 Data Pipa Suction

No Deskripsi Nilai
1. Panjang Pipa 6 inch 62,55 m ini diberi keterangan,
adakah fiting kok
2. Panjang Pipa 4 inch 0,25 m panjang???
3. Pressure suction 1 atm
4. Fitting Flange 3
Pipa 6 Elbow 90° 6
inch
Gate Valve 3
Tee 2
5. Fitting Strainer 2
Pipa 4
inch Reducer 3
Elbow 90° 3
Tee 2
6. Beda Elevasi (Z) 1,98 m

53
2. Data Sistem perpipaan untuk discharge line

Pompa sentrifugal P 100/04 di PPSDM memiliki data sistem perpipaan untuk

discharge seperti table di bawah ini.

Tabel 4.6 Data Pipa Discharge

No Deskripsi Nilai
1. Panjang Pipa 2 inch 0,45 m
2. Panjang Pipa 4 inch 15,55
3. Panjang Pipa 6 inch 4,9
4. Pressure Discharge 6,4 kg/cm2
5. Fitting Elbow 90° 1
Pipa 2 inch check Valve 1
Reducer 2
6. F Fitting Pipa 4 Flange 5
inch Elbow 90° 7
Tee 3
Gate Valve 3
Reducer 4
7. Fitting Pipa 6 Globe Valve 1
inch Elbow 90° 3
Flange 1
Reducer 2
8. Beda Elevasi (Z) 1m

4.7 Perhitungan Head Sistem Perpipaan

Head pompa adalah head total yaitu merupakan selisih head


pada sisi discharge dengan head pada sisi suction yang dinyatakan
dengan satuan panjang. Pada head pompa ini terdiri dari :

54
• Head pressure

• Head kecepatan

• Head potensial

• Head loss

Head pompa dapat di hitung berdasarkan instalasi atau sistem

perpipaan. Berikut merupakan perhitungan head perpipaan Pompa

Sentrifugal P.100/04 :

1. Menghitung Kecepatan Aliran Fluida pada Suction

➢ Mencari Kecepatan pada suction line

Diketahui :

𝑄
𝑉1 = 1 2
, m/s
4.𝜋.𝑑𝑖𝑠

V1 = 0 m/s

Karena kecepatan cairan dipermukaan tanki dengan diameter

yang besar maka kecepatan sangat kecil sekali ( V = Q/A )

-Pipa suction 6 inch -Pipa suction 4 inch

Q = 20 m3/h = 0,0056 m3/detik Q = 20 m3/h = 0,0056 m3/detik

D = 6,065 inch = 0,154 m D = 4,026 inch = 0,102 m

𝑄 𝑄
𝑉𝑠 = 1 , m/s 𝑉𝑠 = 1 , m/s
4 .𝜋.𝐷𝑠 2 4.𝜋.𝐷𝑠
2

0,0056 𝑚3 /𝑠 0,0056 𝑚3 /𝑠
=1 2
=1 2
4.3,14.(0,154 𝑚) 4.3,14.(0,102 𝑚)

= 0,30 m/s = 0,68 m/s

55
2. Menghitung Head Loss Pada Pipa Suction

a) Menghitung Head Loss Mayor

𝐿 𝑣2
ℎ𝑓 = 𝑓
𝐷 2𝑔

Untuk mencari nilai friction factor maka langkah pertama adalah

mencari nilai relative roughness dan reynold number.

➢ Mencari Relative Roughness (𝜀)

Gambar 4.2 Relative Roughness Of Pipe

Dari gambar 4.2 dengan bahan pipa yang digunakan pada unit Kilang PPSDM

Migas Cepu adalah Commercial Steel dan diameter pipa suction 6 inch diperoleh

nilai 𝑒⁄𝐷 = 0,0003 dan untuk diameter pipa suction 4 inch diperoleh nilai 𝑒⁄𝐷 =

0,00045.

56
➢ Mencari Reynold Number (Rn)

Dengan temperatur fluida 30℃ makadiperoleh nilai viskositas kinematik

sebesar 2,373 × 10-6 m2/s (pengambilan data).

𝜌𝑣𝐷 𝜌𝑣𝐷
𝑅𝑛6 𝑖𝑛𝑐ℎ = 𝑅𝑛4 𝑖𝑛𝑐ℎ =
𝜇 𝜇
𝑉𝐷 𝑉𝐷
= =
𝑣 𝑣
0,3 m/s × 0,154 m 0,69 m/s × 0,102 m
= =
2,373 × 10−6 𝑚2 /𝑠 2,373 × 10−6 𝑚2 /𝑠

= 19469,02 ( Turbulen ) =29658,65( Turbulen )

Dari data diatas didapat untuk pipa diameter 6 inch Reynold Number adalah

19469,02 (Turbulen) sedangkan untuk pipa diameter 4 inch Reynold Number adalah

29658,65 (Turbulen).

➢ Mencari Friction Factor (𝑓)

Gambar 4.3 Moody Diagram

57
Dari Gambar 4.3 dengan nilai diameter pipa suction 6 inch diperoleh nilai 𝑒⁄𝐷

= 0,0003 dan nilai Rn = 19469,03. Untuk diameter pipa suction 4 inch diperoleh nilai

𝑒⁄𝐷 = 0,00045 dan nilai Rn = 29658,7. Maka diperoleh untuk pipa diameter 6 inch nilai

Friction Factor adalah 0,03 dan untuk pipa diameter 4 inch nilai Friction Factor

adalah 0,025. Maka Head Loss Mayor dapat dihitung sebagai berikut :

𝐿 𝑣2 𝐿 𝑣2
ℎ𝑓6 𝑖𝑛𝑐ℎ = 𝑓 𝐷 2𝑔 ℎ𝑓4 𝑖𝑛𝑐ℎ = 𝑓 𝐷 2𝑔

62,55 𝑚 (0,3 𝑚/𝑠)2 0,25 𝑚 (0,69 𝑚/𝑠)2


= 0,03 0,154 𝑚 2.9,8 𝑚/𝑠2 = 0,025 0,102 𝑚 2.9,8 𝑚/𝑠2

= 0,055 m = 0,0014 m

Total Head Loss Mayor = 0,055 m + 0,0014 m = 0,0564 m

Data di atas menunjukkan bahwa Head Loss Mayor pada pipa diameter 6 inch adalah

0,055 m dan untuk Head Loss Mayor pada pipa diameter 4 inch adalah 0,0014 m.

58
Tabel 4.7 Data Faktor Kerugian Hambatan Fitting Suction

Total faktor
Jumlah
No Deskripsi Komponen Faktor kerugian
kerugian Komponen
hambatan
hambatan
(𝐶𝑙 )
(𝐶𝑙 )
1. Pipa 6 inch Flange 0,2 3 0,6
Elbow 90° 0,2 6 1,2
Gate Valve 0,15 3 0,43
Tee 0,2 2 0,4
Elbow 45° 0,2 2 0,4
Jumlah 3,03
2. Pipa 4 inch Strainer 2 2 4
Reducer 0,5 3 1,5
Elbow 90° 0,2 3 0,6
Tee 0,2 2 0,4
Jumlah 6,5

a) Menghitung Head Loss Minor

𝑣2
ℎ𝑙 = 𝐶𝑙 2𝑔

Maka Head Loss Minor dapat di hitung sebagai berikut :


𝑣2 𝑣2
ℎ𝑙 = 𝐶𝑙 2𝑔 ℎ𝑙 = 𝐶𝑙 2𝑔
(0,30 𝑚/𝑠)2 (0,68 𝑚/𝑠)2
= 3,03 = 6,5
2.9,8 𝑚/𝑠2 2.9,8 𝑚/𝑠2

= 0,014 m = 0,15 m
Jadi Head Loss total pipa suction adalah

𝐻𝑙𝑠 = ℎ𝑓𝑠 + ℎ𝑙𝑠


= 0,0564 m + 0,164 𝑚
= 0,22 m

59
b) Head Suction (Hs)

Diketahui :
1 atm = 101325 Pa
Berat Jenis (𝛾) = 824 kg/m3 x 9,8 m/s2 = 8075,2 kg/m2s2
Z1 = 1,98 m

V21 𝑃1
𝐻𝑠 = + + 𝑍1
2g γ

02 𝑚/𝑠 10332,27𝑘𝑔𝑓/𝑚2
= + + 1,98
2.9,8 m/𝑠 2 824 kgf/m3

= 14,52 m

3. Menghitung Kecepatan Aliran Aliran Fluida pada Discharge

➢ Mencari Kecepatan pada Dis line

Diketahui :

-Pipa Discharge 6 inch -Pipa Discharge 4 inc

Q = 20 m3/h = 0,0055 m3/detik Q = 20 m3/h = 0,0055 m3/detik

D = 6,065 inch = 0,154 m D = 4,026 inch = 0,102 m

𝑄 𝑄
𝑉𝑠 = 1 2
, m/s 𝑉𝑠 = 1 , m/s
4.𝜋.𝐷𝑑 2
4.𝜋.𝐷𝑑

0,0055 𝑚3 /𝑠 0,0055 𝑚3 /𝑠
=1 2
=1 2
4.3,14.(0,154 𝑚) 4.3,14.(0,102 𝑚)

= 0,29 m/s = 0,67 m/s

-Pipa Discharge 2 inch

Q = 20 m3/h = 0,0055 m3/detik

D = 2,469 inch = 0,0627 m

60
𝑄
𝑉𝑠 = 1 2
, m/s
4.𝜋.𝐷𝑑

0,0055 𝑚3 /𝑠
=1 2
4.3,14.(0,0627 𝑚)

= 1,78 m/s

4. Menghitung Head Loss Pada Pipa Discharge

1) Menghitung Head Loss Mayor

𝐿 𝑣2
ℎ𝑓 = 𝑓
𝐷 2𝑔

Untuk mencari nilai friction factor maka langkah pertama

adalah mencari nilai relative roughness dan reynold number.

➢ Mencari Relative Roughness (𝜀)

Gambar 4.4 Relative Roughness Of Pipe

61
Dari gambar 4.4 dengan bahan pipa yang digunakan pada unit

Kilang PPSDM Migas Cepu adalah Commercial Steel dan diameter pipa

discharge 6 inch diperoleh nilai 𝑒⁄𝐷 = 0,0003 ,diameter pipa discharge 4

inch diperoleh nilai 𝑒⁄𝐷 = 0,00045 dan untuk diameter pipa discharge 2 inch

diperoleh nilai 𝑒⁄𝐷 = 0,00073.

➢ Mencari Reynold Number (Rn)

Harga Tekanan Uap, Viskositas dan Density Air pada Temperatur Tertentu.

Dengan temperatur fluida 30℃ maka diperoleh nilai viskositas kinematik

sebesar 2,373 × 10-6 m2/s (pengambilan data).

𝜌𝑣𝐷 𝜌𝑣𝐷
𝑅𝑛6 𝑖𝑛𝑐ℎ = 𝑅𝑛4 𝑖𝑛𝑐ℎ =
𝜇 𝜇
𝑉𝐷 𝑉𝐷
= =
𝑣 𝑣
0,29 m/s × 0,154 m 0,67 m/s × 0,102 m
= =
2,373 × 10−6 𝑚2 /𝑠 2,373 × 10−6 𝑚2 /𝑠

= 18820,05 ( Turbulen ) = 28798,98 ( Turbulen )


𝜌𝑣𝐷
𝑅𝑛2 𝑖𝑛𝑐ℎ =
𝜇
𝑉𝐷
=
𝑣
1,78 m/s × 0,0627 m
=
2,373 × 10−6 𝑚2 /𝑠

= 47031,60 ( Turbulen )

Dari data diatas didapat untuk pipa diameter 6 inch Reynold Number adalah
18820,05 (Turbulen), untuk pipa diameter 4 inch Reynold Number adalah 28798,98
(Turbulen) dan untuk pipa diameter 2 inch Reynold Number adalah 47031,60
(Turbulen).

62
➢ Mencari Friction Factor (𝑓)

Gambar 4.5 Moody Diagram


Dari Gambar 4.5 dengan nilai diameter pipa discharge 6 inch diperoleh nilai
𝑒⁄𝐷 = 0,0003 dan untuk nilai Rn =18820,05. Untuk diameter pipa discharge 4 inch
diperoleh nilai 𝑒⁄𝐷 = 0,00045 dan untuk nilai Rn = 28798,98 sedangkan nilai diameter
pipa discharge 2 inch diperoleh nilai 𝑒⁄𝐷 = 0,00073 dan untuk nilai Rn = 47031,60.
Maka diperoleh untuk pipa diameter 6 inch nilai Friction Factor adalah 0,03, untuk
pipa diameter 4 inch nilai Friction Factor adalah 0,025 dan untuk pipa diameter 2 inch
nilai Friction Factor adalah 0,023 . Maka Head Loss Mayor dapat dihitung sebagai
berikut :
𝐿 𝑣2 𝐿 𝑣2
ℎ𝑓6 𝑖𝑛𝑐ℎ = 𝑓 ℎ𝑓4 𝑖𝑛𝑐ℎ = 𝑓
𝐷 2𝑔 𝐷 2𝑔

4,9 𝑚 (0,29 𝑚/𝑠)2 15,55 𝑚 (0,67 𝑚/𝑠)2


= 0,03 = 0,025
0,154 𝑚 2.9,8 𝑚/𝑠 2 0,102 𝑚 2.9,8 𝑚/𝑠 2

= 0,0041 m = 0,087 m

𝐿 𝑣2
ℎ𝑓2 𝑖𝑛𝑐ℎ = 𝑓
𝐷 2𝑔

0,45 𝑚 (1,78 𝑚/𝑠)2


= 0,023
0,0627 𝑚 2.9,8 𝑚/𝑠 2

63
= 0,03 m

Total Head Loss Mayor = 0,0041 m + 0,087 m + 0,03 m = 0,12 m

Data di atas menunjukkan bahwa Head Loss Mayor pada pipa diameter 6 inch

adalah 0,056 m, untuk Head Loss Mayor pada pipa diameter 4 inch adalah 0,0015 m

dan untuk Head Loss Mayor pada pipa diameter 2 inch adalah 0,03 m.

Tabel 4.8 Data Faktor Kerugian Hambatan Fitting Suction

Total faktor
Jumlah
No Deskripsi Komponen Faktor kerugian
kerugian Komponen
hambatan
hambatan
(𝐶𝑙 )
(𝐶𝑙 )
1. Pipa 6 inch Flange 0,2 1 0,2
Elbow 90° 0,2 3 0,6
Globe Valve 10 1 10
Reducer 0,5 2 1
Jumlah 11,8
2. Pipa 4 inch Flange 0,2 5 1
Reducer 0,5 4 2
Elbow 90° 0,2 7 1,4
Tee 0,2 3 0,6
Gate Valve 0,15 3 0,45
Jumlah 5,45
3. Pipa 2 inch Elbow 90° 0,2 1 0,2
Check Valve 1,5 1 1,5
Reducer 0,5 2 1
Jumlah 2,7

64
Menghitung Head Loss Minor

𝑣2
ℎ𝑙 = 𝐶𝑙
2𝑔

Maka Head Loss Minor dapat di hitung sebagai berikut :


𝑣2 𝑣2 𝑣2
ℎ𝑙 = 𝐶𝑙 2𝑔 ℎ𝑙 = 𝐶𝑙 2𝑔 ℎ𝑙 = 𝐶𝑙 2𝑔

(0,26 𝑚/𝑠)2 (0,67 𝑚/𝑠)2 (1,78 𝑚/𝑠)2


= 11,8 2.9,8 𝑚/𝑠2
=5,45 2.9,8 𝑚/𝑠2
=2,7 2.9,8 𝑚/𝑠2

= 0,041 m = 0,125 m = 0,44 m

Jadi Head Loss total pipa discharge adalah

𝐻𝑙𝑑 = ℎ𝑓𝑑 + ℎ𝑙𝑑


= 0,12 m + 0,61𝑚
= 0,73 m

2) Head Discharge (Hd)

Diketahui :
6,4 kg/cm2 = 64000 kgf/m2 a
Berat Jenis (𝛾) = 824 kg/m3 x 9,8 m/s2 = 8075,2 kg/m2s2
Zd =1m
V2d 𝑃𝑑
𝐻𝑑 = + + 𝑍𝑑
2g γ

(0,913𝑚/𝑠 )2 64000 kgf/m2


= + +1𝑚
2.9,8 𝑚/𝑠 2 824 𝑘𝑔𝑓/𝑚3

= 78,71 m

65
➢ Head Sistem (H)

Maka diperoleh Head Sistem (H) perpipaannya dengan


persamaan berikut :

Diketahui
kamu menghitung head
Hd = 78,71 m loss utk apa??? kok tdk
Hs = 14,52 m masuk ke head

H = Hd - Hs
= 78,71 m – 14,52 m
= 64,19 m

4.8 Head Total Pompa Sentrifugal P.100/04

Diketahui

𝑝𝑑 = 64000 kgf/m2 + 10332,27 kg/m2 = 74.332,27 kgf/m2 a

𝐶𝑑 = 0,913 m/s

𝑝1 = 101325 Pa

𝐶1 = 0 m/s

𝑧𝑑 = 1 m 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠 (𝛾) = 824 kg/m3 x 9,8 m/s2 = 8075,2 kg/m2s2


head lossnya mana??
𝑧1 = 1,98 m

𝑌 𝑝𝑑 −𝑝1 𝐶𝑑2 −𝐶12


𝐻=
𝑔
=(
𝛾
) + (𝑧𝑑 − 𝑧1 ) + ( 2𝑔
)

74.332,27 kgf/m2 a −10332,27 kgf/𝑚2


=( ) + (1 𝑚 − 1,98 𝑚) +
824 kg/𝑚3
(0,913 𝑚/𝑠2 ) − (0 𝑚/𝑠1 )2
2
( )
2.9,8 𝑚/𝑠2

= 64,19 m

66
4.9 Menghitung Daya Cairan Pompa Sentrifugal P.100/04

Diketahui

Q = 0,0056 m3/s

H = 64,19 m
Berat Jenis (𝛾) = 824 kg/m3

𝛾.𝑔.𝑄.𝐻
𝑃𝑤 =
1000

824 𝑘𝑔𝑓/𝑚3 .9,8 𝑚/𝑠 2 .0,0056𝑚3 /𝑠. 64,19 𝑚


=
1000

= 2,9 kW

4.10 Menghitung Efisiensi Pompa Sentrifugal P.100/04 ( 𝜂op )

Untuk mencari Efisiensi Pompa Sentrifugal maka langkah pertama adalah

menghitung Daya Penggerak terlebih dahulu. Persamaan Daya Penggerak sebagai

berikut :

Diketahui

V = 400 V 𝜂𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 = 0,85

I = 31 A

𝐶𝑂𝑆 ∅ = 0,89
𝑉.𝐴.1,732.𝜂𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟.cos 𝜃
𝑁𝑑 =
746

400.31.1,732.0,85.0,89
=
746

= 21,78 Hp ~ 16,24 kW

Diketahui

Pw = 2,9 kW

Nd = 16,24 kW

67
𝑊𝑎𝑡𝑒𝑟 ℎ𝑜𝑟𝑠𝑒 𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟 (𝑃𝑤)
𝜂𝑜𝑝 = × 100%
𝑅𝑒𝑞𝑢𝑖𝑟𝑒𝑑 𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟 (𝑁𝑑)

2,9 𝑘𝑊
= × 100%
16,24 𝑘𝑊

= 17,86 %

4.11 Menghitung Daya Pompa Sentrifugal P.100/04 ( Np )

Diketahui

Pw = 2,9 kW

𝜂𝑜𝑝 = 17,86 %
𝑃𝑤
𝑃𝑝 =
𝜂𝑜𝑝

2,9 kW
=
17,86 %

= 16,24 kW

4.12 Net Positive Suction Head Available ( NPSHa )

Diketahui

Pt = 1atm = 101325Pa = 10332,27 kgf/m2

Pv = 1,8 Psi = 1265,53 kgf/m2

Berat Jenis (𝛾) = 824 kgf/m3


Pt−Pv
NPSHa = ( ) + Zsl − hls
γ

kgf kgf
10332,27 −1265,53
m2 m2
=( 𝑘𝑔𝑓 ) + 1,98 m − 0,22m
824 3
𝑚

= 12,76 m

68
4.13 Menghitung Daya Penggerak Pompa Sentrifugal P.100/04 ( Nd )

Diketahui

V = 400 V 𝜂𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 = 0,85

I = 31 A

𝐶𝑂𝑆 ∅ = 0,89
𝑉.𝐴.1,732.𝜂𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟.cos 𝜃
𝑁𝑑 =
746

400.31.1,732.0,85.0,89
=
746

= 21,78 Hp ~ 16,24 Kw

4.14 Evaluasi Hasil Perhitungan Pompa Sentrifugal P.100/04

Dari perhitungan diatas didapat hasil perhitungan sebagai berikut :

Tabel 4.9 Evaluasi Hasil Perhitungan Pompa P.100/04


Unit Hasil
No Parameter Desain Selisih
Satuan Perhitungan
1 Kapasitas m³/jam 25 20 5
2 Head m 130 64,19 57,17
3 Efisiensi % 89,5 17,86 18,74
4 Daya Pompa Kw - 16,24 -
5 NPSHa m - 12,76 -
6 Daya Motor Kw - 16,24 -
7 Putaran Rpm 2900 2900 -

Dari hasil perhitungan teoritis diatas maka dapat disimpulkan bahwa Pompa

Sentrifugal P.100/04 berada dalam kondisi cukup baik akan tetapi dalam

mengoperasikan harus lebih memperhatikan kondisi pompa tersebut baik dari segi

operasi maupun pemeliharaan (maintenance) serta harus memperhatikan

permasalahan-permasalahan yang terjadi.

69
4.15 Keselamatan Kerja Operasi Pompa Sentrifugal P.100/04

Keselamatan kerja merupakan sebuah sarana yang dilakukan untuk

melakukan upaya pencegahan terhadap adanya kecelakaan, cacat, ataupun

kematian sebagai bentuk akibat dari kecelakaan kerja.

Bagi mereka para pekerja, keselamatan kerja merupakan sebuah

gerbang keamanan tenaga kerja yang menyangkut pada proses produksi dan

juga distribusi baik berupa barang maupun jasa. Ada banyak kaitan dari

keselamatan kerja yakni seperti halnya dengan mesin pesawat, alat kerja,

bahan, dan juga berbagai proses pengolahan dalam melakukan pekerjaan.

Dalam setiap aktifitas, keselamatan kerja merupakan salah satu

bagian pokok yang perlu diperhatikan. Maka agar keselamatan kerja dapat

tercapai pada saat melakukan praktik, lakukanlah hal-hal berikut :

1. Peralatan Safety yang digunakan

a) Helm (Pelindung Kepala)

Kepala merupakan bagian tubuh yang paling diutamakan

untuk dilindungi karena dalam kerangka kepala terdapat

otak yang mempunyai fungsi vital dalam tubuh karena itu

kita harus memberikan perlindungan khusus dengan

memakai helm yang berguna untuk melindungi kepala kita

dari resiko terkena benda yang membentur kepala baik

secara langsung maupun tidak langsung.

b) Kaca mata (Pengaman Mata)

Mata kita pun harus kita jaga dari resiko terkena benda

70
tajam, bahan kimia, atau percikan api. Setiap pekerjaan

yang membutuhkan kacamata pasti mempunyai

spesifikasinya sendiri tergantung pada situasi dan tempat

dari lingkungan kerja.

c) Masker (Pelindung pernapasan)

Memang pada beberapa pekerjaan penggunaan masker

tidak terlalu dibutuhkan, namun untuk pekerjaan dimana

kita harus terus berhadapan dengan debu atau bahan

beracun, penggunaan masker adalah suatu hal yang wajib.

Masker dapat membantu kita tetap bernafas dengan

mendapatkan kualitas udara yang baik karena masker iri

fungsi utamanya adalah untuk menyaring udara kotor.

d) Plug (Penutup Telinga/Ear Plug/ Ear Muff)

Pada beberapa lingkungan kerja, kita akan membutuhkan

ear plug ini untuk melindungi telinga kita dari kebisingan

atau suara yang mengganggu telinga. Telinga kita tidak

akan mampu menerima suara dengan intensitas yang tinggi

dengan frekuensi yang tidak sesuai untuk ukuran telinga

manusia.

e) Coverall (Pakaian Pelindung)

Pakaian pelindung adalah coverall yang melindungi tubuh

anggota awak dari bahan-bahan berbahaya seperti minyak

panas, dan air.

71
f) Sarung tangan (Pelindung tangan)

Alat ini berfungsi sebagai pelindung tangan agar tidak

terkena cidera, bahan kimia yang berbahaya jika bersentuhan

langsung dengan tubuh, terhindar dari panas. Tentu saja

spesifikasi setiap sarung tangan dengan setiap tempat atau

pekerjaan berbeda – beda.

g) Sepatu Safety (Pelindung kaki)

Sepatu berfungsi untuk melindungi kita dari bahaya,

umumnya agar tidak terpeleset karena becek atau

berlumpur, tidak bersentuhan langsung dengan benda panas

dan cairan kimia dan lainnya.

72
V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkann pengamatan dan hasil perhitungan untuk evaluasi


unjuk kerja pompa pada pompa P.100/04, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa

1. Pompa P.100/04 masih beroperasi dengan baik dan efisien ;

2. Dari hasil perhitungan unjuk kerja Pompa P.100/04, dimana


Efisiensi kerja Pompa 17,86 % ,sedangkan efisiensi pada desain
24 %.

5.2 Saran

Dari hasil evaluasi unjuk kerja pompa yang sudah dilakukan maka
penulis memberi saran agar.

1. Selalu tetap menjalani pengecekan peralatan, guna untuk dapat

mempermudah manganalisa permasalahan yang akan timbul di

masa yang akan datang ;

2. Selalu memperhatikan keselamatan kerja pada saat

mengoperasikan dan pemeliharaan pompa ;

3. Kerja sama yang baik antara sesama operator baik dalam

mengontrol jalanya operasi pompa.

73
DAFTAR PUSTAKA

1. Ir. Suharto, M.T,.IPM.,ACP. 2016 . “Pompa Sentrifugal”. Cetakan

pertama : Jakarta

2. Igor J. Karassik. 1985.”Pump Hand Book” Second edition. Mc

Graw-Hill : Singapore

3. Bank Development Inter-American. 2011. “Evaluation Of Water

Pumping Systems” . First Edition : Washington, D.C.

4. Alfa Laval. 2002. “Pump Handbook” . Second Edition : Qingdao

5. Torishima. 2011. “Pump Handbook”. Thorishima Pump

MFG.CO.,LTD. : Osaka,Jepang

6. Sularso dan Haruo Tahara. 1996. “Pompa dan Kompresor”. Cetakan

Keenam. PT Pradnya Paramita : Jakarta.

7. Sulzer Pumps. 2010.” Centrifugal Pump Handbook” Third edition.

Butterwworth-Heinemann: Switzerland.

8. Robert L. Mott, 2015, :”Applied Fluid Mechanics”, Seventh Edition,

Prentice Hall, Columbus, Ohio.

9. Volk, Michael. 2014. ”Pump Characteristics and Applications Thirth

Edition”. California : CRC Press.

10. Https://jmpcoblog.com/hvac-blog/how-to-pick-a-centrifugal-pump-

part-5-choosing-a-single-or-double-suction-pump

11. Daryanto. 2001. “Pompa dan Kompresor”. Pusdiklat Migas Cepu :


Blora.
74
LAMPIRAN

POLITENIK ENERGI DAN MINERAL


PEM AKAMIGAS

LEMBAR PENCATATAN KEGIATAN PEMBIMBINGAN KKW

Nama Mahasiswa : Paski Prakarsa Hutama


NIM : 201430023
Program Studi : Teknik Mesin Kilang
Diploma : IV (Empat)
Tingkat : II (Dua)
Dosen Pembimbing I / NIP : Totok Widiyanto S.T.,M.T./ 196704021994031001
Judul KKW :EVALUASI UNJUK KERJA POMPA
SENTRIFUGAL P.100/04 DI PPSDM MIGAS
CEPU
Selesai Perbaikan
Paraf
No Tanggal Ringkasan Materi
Pembimbing Tanggal Paraf
. Bimbingan Skripsi
1. 22/02/2022 Konsultasi tempat PKL
Konsultasi alat yang akan
2. 01/03/2022
dijadikan judul KKW
Kata Pengantar dan
3. 30/03/2022
Abstrak
Revisi judul KKW dan
4. 10/06/2022 ganti struktur organisasi
PPSDM Migas Cepu
Revisi spasi antara bab dan
5. 15/06/2022
sub bab
Revisi keterangan sumber
6. 18/06/2022
rumus dan tinjauan pustak
7.
8.

75

Anda mungkin juga menyukai