Tugas Khusus
ANALISA KEBOCORAN MECHANICAL SEAL PADA POMPA
CENTRIFUGAL (61 – 113 J) PADA UNIT MEKANIK AMMONIA-II
Oleh
RAMADANI SAPUTRA
NIM: 1621301030
i
5. Bapak Dedy Haryadi Hasan, S.T., M.S.M. selaku Superintendent
Diklat Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia PT Pupuk
Iskandar Muda.
6. Bapak Edi Untia, S.T. selaku Manager Pemeliharaan PT Pupuk
Iskandar Muda.
7. Bapak Supriadi, A.Md.,. Selaku Forman Sekaligus Pembimbing
Materi Kerja Praktek Departemen Peralatan dan Pabrikasi,PT Pupuk
Iskandar Muda.
8. Bapak Herri Supriadi, S. T., M. T., selaku Pembimbing Redaksi
Praktek Kerja Lapangan, PT Pupuk Iskandar Muda.
9. Ibu dan Ayah yang senantiasa memberi dukungan serta semangat dan
telah banyak memberikan bantuan moril dan juga materil sampai
selesainya laporan ini.
Selanjutnya tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih banyak dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Syukran, ST, MT. Selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.
2. Bapak Bukhari, ST, MCSE. Selaku Ketua Prodi Teknologi Rekayasa
Manufaktur.
3. Bapak Ir. Hanif, M.T. Selaku Dosen Pembimbing kerja praktek/PKL.
4. Semua teman-teman seperjuangan di Jurusan Teknik Mesin, yang
banyak memberi dukungan moril kepada penulis.
i
Lhokseumawe, 30 September 2019
Penulis
Ramadani Saputra
NIM. 1621301030
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan 1
iii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 23
2.1 Pengertian Pompa 23
4.2 Pembahasan 59
BAB V PENUTUP 61
5.1 Kesimpulan 61
5.2 Saran 61
DAFTAR PUSTAKA 62
iv
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 3 . 23 Shaft (Poros).......................................................................41
Gambar 3 . 24 Eye of Impeller...................................................................42
Gambar 3 . 25 Impeller..............................................................................42
Gambar 3 . 26 Bearing...............................................................................43
Gambar 3 . 27 Gasket.................................................................................44
Gambar 3 . 28 Shaft Sleve..........................................................................44
Gambar 3 . 29 Wearing Ring......................................................................45
Gambar 3 . 30 Casing.................................................................................45
Gambar 3 . 31 Mechanical Seal.................................................................47
Gambar 3 . 32 Bagian Bagian Mechanical Seal.........................................48
Gambar 3 . 33 Bagian Rotating dan Stationary.........................................49
Gambar 3 . 34, 4 Point Mechanical Seal....................................................50
Gambar 4 . 1 seal face Rotary dan seal face Stationary............................51
Gambar 4 . 2 Stationary face......................................................................52
Gambar 4 . 3 Stationary face pecah...........................................................52
Gambar 4 . 4 Rotary face...........................................................................53
Gambar 4 . 5 Rotary face Mengalami Scratch...........................................53
Gambar 4 . 6 O-ring 54
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Sebagai tolak ukur kemampuan mahasiswa untuk mengaplikasikan
potensi diri yang di dapat di dalam perkuliahan agar terbiasa apabila
sudah berada di industri.
3. Dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa/i
sebagai bekal kerja yang sesuai dengan program studi teknik mesin.
4. Menumbuh kembangkan sikap penulis dalam rangka memasuki
lapangan kerja.
5. Meningkatkan wawasan pada aspek-aspek yang profesional dalam
dunia kerja, antara lain : struktur organisasi, disiplin lingkungan, dan
sistem kerja.
6. Membina hubungan dan kerjasama yang baik antara Politeknik Negeri
Lhokseumawe dengan PT PUPUK ISKANDAR MUDA.
2
dari Jepang. Pembangunan pabrik di milai 13 Maret 1982 dan selesai tiga bulan
lebih awal dari rencana, pada akhir tahun 1984 pabrik mulai berproduksi,
pengapalan perdana dilakukan 07 Februari 1985. Pada tanggal 20 Maret 1985
Pabrik diresmikan oleh Presiden RI dan dan beroperasi secara komersial dimulai 1
April 1985. Sedangkan proyek PIM-2 dimulai pada 25 Februari 1999, namun
karena alasan keamanan, maka proyek pembangunan PIM-2 dihentikan sementara
selama Desember 1999 hingga juli 2002. Produksi ammonia PIM-2 tercatat pada
18 Februari 2004, sedangkan kontruksi selesai pada 15 Agustus 2005. Seperti
PIM-1, proyek PIM-2 pun terdiri dari unit Ammonia, Urea, dan Utility.
3
1.3.2 Logo Perusahaan
4
d. Kumpulan Putik dan Benang Sari
Kumpulan Putik dan benang sari yang berbentuk bulatan melambangkan
kebulatan tekad, pengabdian, persatuan, dan kesatuan dari seluruh
karyawan dalam mengemban misi pembangunan yang diberikan
Pemerintah kepada perusahaan menuju sasaran.
e. Kepala Gajah
Menggambarkan kebesaran jiwa dalam dinamika pembangunan.
f. Gajah Putih
Merupakan simbol kebesaran sejarah kesultanan Aceh dimasa Sultan
Iskandar Muda yang telah membawa kemakmuran bangsa.
g. Sepasang Gading
Sepasang gading yang menantang menggambarkan senjata yang sewaktu-
waktu dapat digunakan sebagai pertahanan dari gangguan dan ancaman
dari luar.
h. Dua Puluh Empat Guratan
Dua puluh empat guratan pada belalai dan dua garis di pangkal belalai
gajah menggambarkan hari berdirinya PT Pupuk Iskandar Muda pada
tanggal 24 Februari 1982.
i. Tulisan “Pupuk Iskandar Muda”
Menunjukkan nama perusahaan, dan tulisan “Aceh-Indonesia”
menunjukkan lokasi pabrik.
j. Dua Buah Titik
Dua buah titik yang terletak di antara kedua tulisan “Pupuk Iskandar
Muda” dan “Aceh-Indonesia” di atas melambangkan moto karyawan PT
Pupuk Iskandar Muda, yakni “Bertaqwa dan Berprestasi”
5
1.3.3 Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi
Adapun visi dari PT Pupuk Iskandar Muda adalah “Menjadi Perusahaan
Pupuk dan Petrokimia Yang Kompetitif “.
2. Misi
Adapun misi dari perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Memproduksi dan memasarkan pupuk dan petrokimia dengan efisien.
b. Memenuhi standar mutu dan berwawasan lingkungan.
c. Memberikan nilai tambah kepada stake holder.
d. Berperan aktif menunjang ketahanan pangan.
2. Makna
6
Adapun makna yang terkandung adalah “Berperan Aktif Dalam Ketahanan
Pangan dan Kemakmuran Bangsa.
1.3.5 Tri Tekad dan Yel-Yel
PERNYATAAN SIKAP PEKERJA
Pernyataan Sikap Pekerja PT Pupuk Iskandar Muda adalah:
Kami Pekerja PT Pupuk Iskandar Muda, bertekad:
1. Tetap bersemangat dalam berkarya dan menjunjung tinggi integritas
2. Mengutamakan kerjasama dan efisien dalam menggunakan sumber daya
perusahaan.
3. Peduli terhadap kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Disebut dengan “TRI TEKAD PEKERJA PT PIM“.
YEL – YEL
Yel-yel PT Pupuk Iskandar Muda adalah:
Setiap diucapkan, “PIM !!!” oleh seorang pemimpin sambil mengangkat
dan mengepalkan tangan kanan ke atas, harus dijawab oleh karyawan dengan
teriakan, “SEMANGAT !!!”yang juga sambil mengangkat dan mengepalkan
tangan kanan ke atas.
LAIN - LAIN
Menetapkan tanggal 13 Februari 2013 sebagai hari transformasi PT.
Pupuk Iskandar Muda.
1.3.6 Struktur Organisasi Perusahaan
Organisasi dapat diartikan sebagai suatu sistem dari aktivitas yang
dilakukan dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama, didalam
organisasi pembagian tugas adalah suatu keharusan, pembagian tugas akhirnya
menghasilkan departemen-departemen dan job description dari masing-masing
departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi. Struktur organisasi dalam
suatu perusahaan sangat diperlukan untuk merumuskan suatu organisasi harus
dapat menunjang keberhasilan perusahaan, perusahaan yang berhasil dalam
mencapai tujuan tidak hanya tergantung pada modal dan proses industrinya tetapi
tergantung pada sistem menajemen yang baik, yang mana untuk ini diperlukan
struktur organisasi yang fleksibel dan berkembeng sesuai dengan kondisi yang
7
dihadapi perusahaan. Semua unsur organisasi perusahaan dalam pelaksanaan
kegiatan wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasibaik
interen maupun eksteren untuk mencapai kesatuan gerak secara sinergi yang
disesuaikan dengan tugas pokok masing-masing.
Dewan Direksi (Board of Direktor) berfungsi mengelola perusahaan secara
koorperat sesuai dengan yang telah ditetapkan pemegang saham melalui kebijakan
strategi fungsional seperti : pemasaran, keuangan, pengembangan dan
pemeberdayaan seluruh aset dan potensi yang dimiliki. Secara strukturalunit kerja
di bawah direksieselon 1 adalah Kompartemen, Sekretaris Perusahaan dan Satuan
Pengawasan Interen (SPI) yang dipimpin oleh kepala Kompartemen atau
setingkat Kepala Kompartemen (KaKomp). Unit kerja dibawah kompartemen
disebut Departemen atau Biro. Unsur-unsur organisasi PT. Pupuk Iskandar Muda,
terdiri dari:
Unsur Pimpinan adalah Direksi yang terdiri dari : Direktur Utama,
Direktur Umum, Direktur Produksi, Direktur Keuangan dan Komersil,
Direktur Pengembangan.
Unsur Pelaksanaan adalah terdiri dari : Sekretaris Perusahaan, Satuan
Pengawasan Interen (SPI) dengan Kompartemen Administrasi Keuangan,
dan Pengembangan.
Unsur Pelaksanaan adalah yang lansung melaksanakan proses produksi,
pemeliharaan pabrik serta yang melaksanakan pemasaran produk, yaitu :
Departemen Operasi, Departemen Pemeliharaan dan Departemen
Pemasaran.
Unsur Penunjang terdiri dari biro lainnya sebagaimana yang tertera pada
struktur organisasi (terlampir).
Unsur Pengawasan merupakan Unit Kerja yang melakukan pengewasan
dan inspeksi seluruh kegiatan perusahaan meliputi operasional dan
keuangan yang terdiri dari : Satuan Pengawasan interen (SPI), Biro
Inspeksi dan K-3 Biro Perencanaan Produksi dan Pengawasan Prose
8
Gambar 1.3 Struktur Organisai PT Pupuk Iskandar Muda
9
1.3.7 Prestasi Dan Penghargaan
Tabel 1.1 Prestasi dan Penghargaan
10
b. Bahan baku berupa air diperoleh dari Krueng Peusangan, tenaga listrik
dibangkitkan oleh Genarator Turbin Gas berkapasitas 15 MW.
c. Bahan baku udara yang diperoleh dari udara bebas di dalam
Fractionation Colum didinginkan dengan berdasarkan perbedaan titik
embun, sehingga unsur oksigen dan nitrogen dapat dipisahkan lagi.
Adapun unit-unit di pabrik utilitas adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2 Unit-Unit di Pabrik Utilitas
No Nama Unit Sub Unit
Water intake chanel
1 Unit Water Intake Facility Intake pond
Settling basin
Clarifier Grafity
Sand filter
2 Unit Pengolahan Air Filter Water Reservoir
Activated Carbon Filter
Demineralizer
Package Boiler
3 Unit Pembangkit Steam
Waste Heat Boiler
Unit Udara Instrument dan
4
Udara Pabrik
5 Unit AirSeparation Plant
6 Unit GasMattering Station
Waste Water Pond(WWP)
Unit Pengolahan Limbah
7 Kolam Penampungan dan
Buangan
Pengendalian Limbah (KPPL)
8 Unit Pabrik CO2 dan Dry Ice
Main Generator
9 Unit Pembangkit Listrik Stand By Generator
Emergency Generator
Sumber : Data PT PIM
Main Generator adalah unit pembangkit energi listrik utama yang
digerakkan oleh turbin gas, generator ini berkapasitas 15 MW dengan
tegangan yang dihasilkan 13,8 KV, tiga phasa di dalam switch room di
utility, dari bus ini didistribusikan ke switch room lain dengan tegangannya
diturunkan melalui trafo step down (13,8 KV - 2,4 KV) dan diturunkan
lagi oleh trafo step down ke bus 480 V, kemudian diturunkan lagi dengan
trafo step down ke 220 V.
Apabila Main Generator bermasalah, maka tenaga listrik akan dibebankan
kepada Stand By Generator, generator ini mempunyai dua fungsi bahan
11
bakar yaitu minyak solar dan bisa juga bahan bakar gas alam, Stand By
Generator berkapasitas 1.5 MW dengan tegangan yang dihasilkan 2,4 KV,
tiga phasa.
Sebelum Stand By Generator mengambil alih beban terlebih dahulu
bekerja Emergency Generator, ini akan berlansung bekerja ± 10 detik
setelah electric failure terjadi dan generator ini siap untuk dibebani.
Generator ini digerakkan oleh minyak solar.
Selain tiga pembangkit di atas juga terdapat suatu system beterai yaitu UPS
(Uninterrupted Power Supply) yang berfungsi untuk mensuplai tenaga
listrik keperalatan instrumentasi, paging dan alarm, yang mana peralatan
tersebut tidak boleh terputus supply tenaga listriknya.
12
Tabel 1.3 Unit-Unit di Pabrik Ammonia
No Nama Unit Sub Unit
Desulfurizer
Mercury Guard Chamber
1 Sistem Persiapan Gas Umpan Baku CO2Preatment Unit (CPU)
Hydrotreater
ZnO Guard Chamber
Primary Refomer
2 Sistem Pembuatan Gas Sintesa Secondary Reformer
Shift Converter
CO2Absorber
3 Sistem Pemurnian Gas Sintesa CO2Striper
Methanator
4 Sistem Sintesa Ammonia
5 Sistem Pendinginan Ammonia
6 Sistem Daur Ulang Ammonia
Sistem Daur Ulang Hidrogen
7
(HRU)
Sumber : Data PT PIM
13
14
Gambar 1.5 Diagram Pabrik Ammonia-II
15
3. Unit Urea
Dengan menggunakan proses Mitsui Toatsu Total recycle C Improved. Unit
ini mampu memproduksi pupuk urea butiran dngan kapasitas terpasang
1.725 ton/ hari atau 570.000 ton/ tahun. Urea yang dihasilkan di simpan
dalam Bulk storage ataupun dikirm ke unit pengantongan. Urea dibuat
dengan mereaksikan ammonia dengan carbon dioksida, larutan urea murni
dikristalkan secara vakum, kemudian dilelehkan kembali dalam Melter
dengan menggunakan Steam sebagai pemanas. Dari atas Prilling Tower
lelehan urea di teteskan yang kemudian akan memadat setelah
didinginkan dengan udara.
Adapun proses yang terjadi di pabrik urea adalah sebagai berikut :
a. Seksi Sintesa
b. Seksi Penguraian / Pemurnian
c. Seksi Daur Ulang
d. Seksi Pengkristalan dan Pembutiran
15
Gambar 1.6 Diagram Pabrik Urea-I
16
Gambar 1.7 Diagram Pabrik Urea-II
17
1.4.2 Unit Penunjang Produksi
Pabrik PT Pupuk Iskandar Muda di lengkapi dengan unit penunjang
produksi, diantaranya :
1. Unit Pelabuhan PT Pupuk Iskandar Muda mampu disandari kapal-kapal
curah berbobot mati sampai 25.000 DWT. Kedalaman rata-rata 10.5 meter
pada saat air surut dan dilengkapi dengan sarana untuk membuat pupuk
curah kedalam kapal (Ship Loader). Serta sarana air minum dan sarana
navigasi.
2. Gudang urea curah lengkap dengan Portal Scrapper dan ban berjalan
3. Laboratorium pengendalian produksi yang berada di unit utiliti, unit
ammonia dan unit urea.
4. Laboratorium utama yang selalu memeriksa mutu hasil produksi dan
memonitor limbah.
5. Perbengkelan yang menunjang pemeliharaan pabrik dan bengkel perbaikan
alat-alat dan kendaraan.
18
Tabel 1.5 Spesifikasi Produk Urea Prill PT Pupuk Iskandar Muda (Lanjutan)
Spesifikasi Keterangan
Prill Size
-6 mesh < 0,2 %
- 6 – 18 mesh > 98 %
-18 – 25 mesh < 0,6 %
- PAN < 0,2 %
Sumber : Data PT. PIM
2. Produk Samping
Produk samping dari pembuatan urea adalah produksi amonia dan gas
nitrogen serta CO2. Tabel 2.2 menunjukkan spesifikasi produk samping PT PIM.
Tabel 1.6 Spesifikasi Produk Samping PT Pupuk Iskandar Muda
Keterangan tiap produk
Spesifikasi
Amonia Gas N2 Gas CO2
Kandungan NH3 (v/v) > 99,5 % - -
Kandungan H2O (v/v) < 0,5 % - -
Kandungan CO2 (v/v) - > 99 % -
Kandungan H2 (v/v) - - < 0,8 %
Kandungan N2 (v/v) - 95 – 99 % < 0,2
Kandungan CH4+CO+Ar
- - < 0,01
(v/v)
Kandungan Oil < 5 ppm - -
Kandungan Sulfur - - < 1 ppm
Tekanan 17 kg.f/cm2 8 kg.f/cm2 17 kg.f/cm2
o o
Temperatur 30 C -196 C 30 oC
Sumber : Data PT.PIM
3. Kepedulian Lingkungan
PT Pupuk Iskandar Muda memiliki komitmen yang sangat kuat bahwa
pengendalian limbah pabrik, baik limbah cair, padat, gas maupun debu merupakan
aspek penting yang harus diprioritaskan pengelolaannya. Upaya pengendalian
lingkungan yang dilakukan dengan cara mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan seminimal mungkin.
Pengendalian limbah dilakukan dengan proses stripping, scrubber,
recovery, aerasi dan netralisasi.
Pemanfaatan gas buang (purge gas), sehingga dihasilkan H2 murni
dengan system Hidrogen Recovery Unit.
19
Pemanfaatan condensate, sehingga dihasilkan condensate yang tidak
mengandung ammonia dengan sistem stripping.
Penyerapan gas ammonia, sehingga dapat mencegah terjadinya
pencemaran udara dengan sistem scrubber.
Pengelolaan limbah cair dengan sistem aerasi dan netralisasi, sehingga
limbah cair yang dibuang ke media lingkungan, memenuhi baku mutu
dan tidak mencemari lingkungan.
Pemasangan silencer (peredam) pada alat mesin, sehingga kebisingan
yang ditimbulkan dapat dikurangi.
Penyerapan debu urea dengan dust recovery system, sehingga dapat
mengurangi pencemaran debu urea.
4. Pembinaan Wilayah
PT Pupuk Iskandar Muda selalu berperan aktif dalam pembangunan daerah
dan masyarakat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, khususnya di Kabupaten
Aceh Utara. Program pembinaan wilayah yang dilaksanakan secara
berkesinambungan oleh PT Pupuk Iskandar Muda telah membawa dampak yang
cukup signifikan dalam menjaga kelangsungan usaha serta pengamanan asset
perusahaan.
Pembinaan wilayah yang dilakukan, antara lain : bantuan penyediaan
fasilitas pendidikan, sosial-budaya, kesehatan, olah raga, dan keagamaan.
Pembinaan dilaksanakan melalui kerjasama dengan beberapa instansi terkait,
seperti : Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, Pemuka Masyarakat, Ulama,
Tokoh Pemuda dan Pengurus Badan Dakwah Islamiyah Al Muntaha PT
Pupuk Iskandar Muda.
Disamping pembinaan wilayah yang langsung ditangani oleh perusahaan
sejak tahun 1994, lembaga lain yang juga ikut melakukan kegiatan
kemasyarakatan adalah Yayasan Amil Zakat (YAZ) Al Muntaha PT Pupuk
Iskandar Muda. Yayasan ini mengelola zakat, infaq dan sedekah dari karyawan PT
Pupuk Iskandar Muda.
20
Realisasi pembinaan wilayah yang telah dilakukan oleh PTPupuk Iskandar
Muda, antara lain :
Mendirikan LOLAPIL (Loka Latihan Keterampilan) untuk mendidik
para pemuda dari desa sekitar dengan berbagai macam bidang
keterampilan, seperti : pertanian, peternakan, perikanan, pengelasan,
dan pertukangan.
Membantu pembangunan rumah sangat sederhana kepada keluarga
miskin yang berdomisili di sekitar perusahaan.
Memberi kesempatan kepada masyarakat sekitar untuk memanfaatkan
lahan seluas 23 ha milik PT Pupuk Iskandar Muda.
Memberi beasiswa kepada siswa yang berprestasi untuk melanjutkan
studi, baik di dalam maupun di luar negeri.
Menyalurkan bantuan obat-obatan secara periodik kepada Puskesmas di
sekitar perusahaan.
Membantu sarana olahraga untuk beberapa desa di sekitar perusahaan
sehingga dapat dimanfaatkan oleh para pemuda.
21
PT Pupuk Iskandar Muda telah melaksanakan inspeksi keselamatan kerja
secara teratur baik terjadwal maupun tidak, hal ini sesuai dengan Permenaker No.
05/MEN/1996 tentang standar pemantauan yang menyatakan bahwa pemeriksaan
bahaya dilakukan dengan inspeksi tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan
dengan teratur.
Macam-macam inspeksi keselamatan kerja yang dilakukan di PT Pupuk
Iskandar Muda antara lain :
a. Inspeksi lingkungan kerja (unsafe condition dan house keeping)
b. Inspeksi personal (unsafe action)
1.5.3 Pelayanan Kesehatan Kerja
Di PT Pupuk Iskandar Muda telah melakukan pembinaan kesehatan
kerja secara terpadu sebagai upaya pelaksanaan pelayanan kesehatan.
Upaya ini dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan tenaga
kerja secara optimal untuk menunjang peningkatan produktivitas kerja dan
kualitas sumber daya manusia di perusahaan. Pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan adalah :
1. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja yang dilakukan pada saat
penerimaan tenaga kerja baru.
2. Pemeriksaan berkala setiap setahun sekali.
3. Pemeriksaan khusus bagi tenaga kerja yang diperkirakan mengalami
penyakit tertentu (jantung, hipertensi, asma, diabetes militus dan lain
sebagainya), karyawan menjelang pensiun dan adanya kenaikan jabatan.
22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
23
head total dari zat cair pada flens keluar (tekan) dan flens masuk (hisap) disebut
head total pompa. Sistem perawatan pada pompa sentrifugal dibagi menjadi 3
macam yaitu:
1. Routine Maintenance : Merupakan inspeksi harian terhadap peralatan yang
terpasang dan dalam keadaan beroperasi. Hal ini dilakukan agar gejala-
gejala kerusakan dapat segera di ketahui, sehingga kerusakan yang lebih
fatal dapat dihindari
2. Predictive Maintenance: Merupakan tindakan perawatan yang bersifat
pengamatan terhadap objek dengan melakukan pengukuran-pengukuran
tertentu
3. Preventive Maintenance: Merupakan perawatan yang sifatnya berupa
pencegahan dan dilakukan secara rutin sesuai jadwal yang telah di
tentukan yang bertujuan untuk meningkatkan keadaan dan memperpanjang
umur peralatan
• Memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih tinggi
tekanannya
24
2.2 Klasifikasi Pompa Secara Umum
Berikut ini adalah gambar diagram klasifikasi pompa secara umum:
25
(spiral) di sekeliling impeller dan di salurkan keluar pompa melalui nozzel
(outlet/discharge). Didalam nozzle ini, sebagian heat kecepatan aliran di ubah
menjadi heat tekanan, jadi impeller pompa berfungsi memberikan kerja kepada
zat cair antara flange hisap dan flange keluar pompa disebut heat total pompa.
Dari uraian di atas, jelas bahwa pompa sentrifugal dapat mengubah energi
mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi energi fluida. Energi inilah yang
menyebabkan pertambahan haet tekanan, heat potensial pada zat cair yang
mengalir secara continue pompa perpindahan positif terbagi menjadi tiga yaitu:
a. Pompa Reciprocating
Pompa reciprocating adalah pompa yang mengubah energi mekanis
penggerak pompa menjadi energi aliran dari zat cair yang dipindahkan dengan
menggunakan elemen yang bergerak bolak - balik dalam silinder.
26
Gambar 2 . 3 Pompa torak
2. Pompa plunyer
Prinsip kerja plunyer sama dengan prinsip kerja pompa torak, tetapi torak
di ganti dengan plunyer.Pompa plunyer pada umumnya di gunakan untuk
aliran volume (kapasitas) yang kecil tetapi tekanan yang dapat di capai lebih
tinggi dari pada yang dapat di capai dengan pompa torak, pompa plunyer
banyak di gumakan untuk pompa bahan bakar motor diesel. Dimana langkah
pengisapan dan tekanan zat cair di lakukan oleh gerakan plunyer.
3. Pompa membran
Pada pompa ini, pembesaran dan pengecilan ruang dalam rumah pompa di
sebabkan oleh membran yang kenyal.seperti halnya pompa torak, pompa
membran dapat di gunakan sebagai kerja tunggal dan kerja ganda, dan juga
memberikan aliran cairan yang terputus – putus.Pompa membran sering di
27
gunakan untuk memompa air kotor (pompa kepala kusing) dan dapat di
gunakan untuk bahan bakar.
b. Pompa Rotary
Pompa rotary merupakan pompa dimana energi dari mesin penggerak di
transmisikan dengan menggunakan elemen yang berputar di dalam rumah pompa
(casing).
28
1. Sliding vane
Pompa vane adalah termasuk jenis rotary positive displacement dimana
sebuah axial vane berputar melalui sebuah eccentric rotor
29
Gambar 2 . 8 External Gear pump
4. Screw pump
Cara kerjan pompa screw oleh gerak gerak putar poros ulir zat cair
mengalir dalam arah aksial. Pompa jenis ini hanya bisa digunakan untuk
tekanan pada saluran kempa lebih rendah dari tekanan pada saluran isap dan
bila zat cair yang di pompa mempunyai kekentalan yang tinggi. Pada keadaan
kering pompa ini tidak dapat menghisap sendiri, sehingga sebelum di
gunakan pompa ini harus terisi cairan yang akan di pompa (dipancing).
5. Lube Pump
30
Gambar 2 . 10 Lube Pump
Keuntungan :
Tidak perlu perapat mekanis (mechanical seal)
Pemeliharaan mudah dan murah
Dapat memompakan fluida yang mengandung lumpur
Bila bekerja tanpa beban tidak terlalu merusak pompa
Kerugian :
Aliran berdunyut
Kapasitas sangat tergantung pada ukuran besar kecilnya Pompa dan tidak dapat
divariasi denganperubahan kecepatan
Kapasitasnya rendah (dibandingkan dengan pompa sentrifugal)
Efisiensi pada kapasitas tinggi
a. Pompa Diafragma
Pompa diafragma adalah pompa yang mentranfer energi dari penggerak ke
cairan memalului batang penggerak yang bergerak bolak–balik untuk
menggerakkan diafragma sehingga timbul hisapan dan penekanan secara
bergantian antara katup isap dan katup tekan. Keuntungan pompa diafragma ini
adalah hanya pada diafragma saja yang bersentuhan dengan fluida dan ditransfer
sehingga mengurangi kontaminasi dengan bagian lain terutama bagian gerak.
31
Gambar 2 . 11 Cara kerja pompa diafragma
Gambar di atas merupakan skema dari sebuah pompa diafragma secara
umum serta komponen-komponennya, yang digerakkan secara mekanik oleh
sebuah motor dengan roda eksentriknya. (roda eksentrik maksudnya roda yang
berbentuk unik tidak bulat sempurna yang dibuat dengan tujuan khusus).
Inti dari pompa jenis ini adalah adanya membran / diafragma yang
bergerak maju-mundur di dalam ruang pompa untuk menghisap masuk dan
mendorong air keluar. Diafragma terbuat dari bahan yang elastis dan kedap air.
Cara kerja Pompa Diafragma
Gambar sebelah kiri (gambar A), menunjukkan saat diafragma bergerak
mundur untuk menghisap masuk air. Katup masuk (inlet valve) terbuka sehingga
air terhisap masuk memenuhi ruang pompa melalui saluran masuk (inlet). Pada
saat bersamaan katup keluar (outlet valve) tertutup untuk menjaga air yang sudah
ada di saluran keluar (outlet) tidak terhisap masuk kembali ke ruang pompa.
Gambar sebelah kanan (gambar B), menunjukkan saat diafragma bergerak
maju untuk mendorong air keluar dari ruang pompa. Pada kondisi ini katup keluar
(outlet valve) terbuka sehingga air keluar dari ruang pompa menuju saluran keluar
(outlet). Pada saat bersamaan katup masuk (inlet valve) tertutup untuk menjaga
agar air yang ada di ruang pompa tidak kembali ke sumbernya.
Ada banyak macam pompa diafragma tergantung dari kegunaanya dan
tenaga penggerak diafragmanya serta jumlah difragmanya.Berdasarkan tenaga
penggerak diafragmanya, pompa diafragma di golongkan menjadi empat jenis,
yaitu:
32
1. Penggerak mekanik
Jenis ini memiliki penggerak mekanik yang langsung terhubung dengan
diafragma. contoh animasi dan skema diatas merupakan contoh untuk pompa
diafragma dengan penggerak mekanik
2. Penggerak Hidrolik
Jenis ini memiliki cairan hidrolik untuk mendorong dan menarik
diafragma. Cairan ini di desak oleh piston atau plunyer yang digerakan secara
mekanik juga. Sebenarnya hampir sama dengan pompa diafragma dengan
penggerak mekanik diatas. Bedanya penggerak mekaniknya tidak terhubung
langsung dengan diafragma tapi dengan perantara cairan hidrolik
3. Penggerak Selenoid
Jenis pomps diafragma ini digerakan oleh semacam piston atau plunyer
yang di dorong atau di tarik oleh medan magnet yang dihasilkan oleh
selenoid. Selenoid ini merupakan alat yang menghasilkan gerakan mekanik
linier jika di aluri arus listrik. Secara umum secara lenoid terdiri dari lilitan
dan inti baja. Jika lilitan di aliri arus listrik akan menghasilkan medan magnet
yang akanmenarik atau mendorong inti besinya. Gerakan inti besi ini
dimanfaatkan untuk menggerakan diafragma pada pompa diafragma.
4. Penggerak angin
33
Pompa diafragma ini di kenal dengan nama AODD Pumps(Air Operated
Double Diafragm Pumps). Karena desainnya memiliki dua pompa diafragma,
dinamakan pompa diafragma pompa ganda yang memanfaatkan tekanan
angin sebagai penggerak diafragmanya. Posisinya saling berhadapan dimana
kedua diafragmanya (diafragma kiri dan kanan) terhubung oleh sebuah piston
atau plunyer.
34
Pompa sentrifugal adalah suatu pompa yang memindahkan cairan
dengan memanfaatkan gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh putaran impeller.
Pompa sentrifugal mengubah energi kecepatan menjadi energi tekan.
Semakin cepat putaran pompanya maka akan semakin tinggi tekanan (head)
dihasilkan. Pompa ini di gerakan oleh motor atau turbin. Daya dari penggerak
diberikan pada poros pompa untuk memutar impeller yang di pasang pada
poros tersebut. Akibat dari putaran impeller yang menimbulkan gaya
sentrifugal, maka zat cair akan mengalir dari tengah impeller keluar diantara
dari sudu–sudu dan meninggalkan impeller dengan kecepatan yang tinggi.
35
Pompa ini adalah sebuah pompa sentrifugal yang di lengkapi dengan
sudu difuser disekeliling luar impeller, kontruksi bagian – bagian lain
sama dengan pompa volute.
36
Gambar 2 . 18 Pompa satu tingkat
37
a. Pompa isapan tunggal
Pada pompa ini zat cair masuk dari satu sisi impeller, kontruksinya
sangat sederhana sehingga banyak di pakai,dan arah aliran masuknya tegak
lurus terhadap arah aliran keluar.
38
1. Bentuk arah aliran yang terjadi di impeller. Aliran fluida dalam
impeller dapat berupa axial flow, mixed flow, atau radial flow
2. Bentuk konstruksi dari impeller. Impeller yang digunakan dalam pompa
sentrifugal dapat berupa open impeller, semi-open impeller, atau close
impeller
3. Banyaknya jumlah suction inlet. Beberapa pompa setrifugal memiliki
suction inlet lebih dari dua buah. Pompa yang memiliki satu suction inlet
disebut single-suction pump sedangkan untuk pompa yang memiliki dua
suction inlet disebut double-suction pump
4. Banyaknya impeller. Pompa sentrifugal khusus memiliki beberapa
impeller bersusun. Pompa yang memiliki satu impeller disebut single-
stage pump sedangkan pompa yang memiliki lebih dari satu impeller
disebut multi-stage pump
39
Rumah Pompa berfungsi sebagai penampung cairan yang terlempar dari
sudu-sudu Impeller untuk merubah atau mengkoversikan energi cairan menjadi
energi tekanan statis. Atau sering disebut juga dengan rumah keong karena
bentuknya yang menyerupai keong.
b. Impeller
Impeller merupakan cakram bulat dari logam dengan lintasan untuk aliran
fluida yang sudah terpasang. Impeller biasanya terbuat dari perunggu,
Polikarbonat, besi tuang atau stainless steel, namun bahan-bahan lain juga
digunakan. Sebagaimana kinerja pompa tergantung pada jenis impeller nya, maka
penting untuk mimilih rancangan yang cocok dan mendapatkan impeller dalam
kondisi yang baik.
Jumlah impeller menetukan jumlah tahapan pompa. Pompa satu tahap
memiliki satu impeller dan sangat cocok untuk layanan head (tekanan) rendah.
Pompa dua tahap memiliki dua impeller yang terpasang secara seri untuk layanan
head sedang. Pompa multi-tahap memiliki tiga impeller atau lebih terpasang seri
untuk layanan head yang tinggi. Impeller dapat digolongkan atas dasar:
Arah utama aliran dari sumbu putaran: aliran radial, aliran aksial, aliran
campuran
Jenis hisapan: hisapan tunggal dan hisapan ganda
Bentuk atau konstruksi mekanis:
Impeller yang tertutup memiliki baling-baling yang di tutupi oleh
mantel (penutup) pada kedua sisinya. Biasanya digunakan untuk
pompa air, dimana baling-baling seluruhnya mengurung air. Hal ini
mencegah perpindahan air dari dari sisi pengiriman kesisi
pengisapan, yang akan mengurangi efisiensi pompa. Dalam rangka
untuk memisahkan ruang pembuangan dari ruang pengisapan,
diperlukan sebuah sambungan yang bergerak di antara impeller dan
wadah pompa. Penyambungan ini dilakukan oleh cincin yang
dipasang diatas bagian penutup impeller atau dibagian dalam
permukaan silinder wadah pompa. Kerugian dari impeller tertutup
ini adalah resiko yang tinggi terhadap rintangan.
40
Impeller terbuka dan semi terbuka kemungkina tersumbatnya kecil.
Akan tetapi untuk menghindari terjadinya penyumbatan melalui
resirkulasi internal, volute atau back-plate pompa harus diatur
secara manual untuk mendapatkan setelan impeler yang benar.
c. Poros Pompa (Shaft)
Poros Pompa terbuat dari stainless steel yang berfungsi untuk
meneruskan energi mekanik dari mesin penggerak (Prime Over) kepada Impeller.
d. Inlet (Suction)
Pipa inlet berbentuk L yang digunakan untuk menaikkan air ke dalam
Impeller dengan menggunakan bantuan dari motor penggerak. Fungsinya sebagai
saluran masuk cairan ke dalam Impeller.
e. Outlet (Discharge)
Pipa Outlet digunakan untuk mengalirkan air dari dalam pompa ke tempat
bak penampungan.
f. Wadah (cashing)
Fungsi utama wadah adalah menutup impeller pada penghisapan dan
pengiriman pada ujung dan sehingga berbentuk tangki tekanan. Tekanan pada
ujung penghisapan dapat sekecil sepersepuluh tekanan atmosfir dan pada ujung
pengiriman dapat dua puluh kali tekanan atmosfir pada pompa satu tahap. Untuk
Pompa multi-tahap perbedaan tekanannya jauh lebih tinggi. Wadah di rancang
untuk tahan paling sedikit dua kali tekanan ini untuk menjamin batas keamanan
yang cukup.
Fungsi wadah yang kedua adalah memberikan media pendukung dan
bantalan poros untuk batang torak dan impeller. Oleh karena itu wadah pompa
harus dirancang untuk:
Memberikan kemudahan mengakses ke seluruh bagian pompa untuk
pemeriksaan, perawatan dan perbaikan
Membuat wadah anti bocor dengan memberikan kotak penjejal
Menghubungkan pipa-pipa hisapan dan pengiriman ke flens secara
langsung
Mudah dipasang dengan mudah ke mesin penggerak (motor listrik) tanpa
kehilangan daya
41
Bagian pompa sentrifugal di bagi dua yaitu :
a. Bagian yang bergerak (Dinamis)
Bagian yang bergerak di antaranya :
1. Shaft (poros)
2. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah hisap impeller.
42
Gambar 2 . 24 Eye of Impeller
3. Impeller
Gambar 2 . 25 Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energy mekanis dari pompa menjadi
energy kecepatan pada cairan yang dipompa akan secara continue, sehingga
cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosogan
akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.
4. Bearing
43
Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari
poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial.
Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan
tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.
Gambar 2 . 26 Bearing
44
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing
pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
Gambar 2 . 27 Gasket
2. Shaft Sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan
keausan pada stuffing box.Pada pompa multistage dapat sebagai leakage joint,
internal bearing dan interstage atau distance sleever.
3. Wearing Ring
45
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang
melewati bagian depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan
cara memperkecil celah antara casing dengan impeller.
4. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide
vane),inlet dan outlet nozzel serta tempat memberikan arah aliran dari
impeller dan mengkonversikan energy kecepatan cairan menjadi energy
dinamis (single stage).
Gambar 2 . 30 Casing
5. Seal ( Perapat)
46
Perapat digunakan untuk mencegah/mengurangi kebocoran yang terjadi
melalui celah antara shaft dengan casing pompa.Jenis perapat yang biasa
digunakan pada pompa sentrifugal adalah Mechanical Seal
Mechanical Seal
Adalah suatu alat mekanis yang berfungsi untuk mencegah kebocoran
fluida dari ruang/wadah yang memiliki poros berputar. Pengesilan terjadi karena
alat mekanis tersebut memiliki 2 buah komponen muka akhir (end faces) pada
posisi 90° terhadap sumbu poros yang senantiasa kontak satu dengan lainnya,
karena adanya gaya axial dari pegas/spring. Mechanical seal umumnya terpasang
pada bermacam jenis pompa seperti, centrifugal pump, gear pump, screw pump.
Juga bisa dipasang pada peralatan mixer/agitator serta centrifugal/screw
compressor. Dengan demikian bisa diambil simpulan definisi Mechanical Seal
adalah Sebuah alat pengeblok cairan/gas pada suatu rotating equipment.
Mechanical Seal yang terpasang pada peralatan pompa desainnya
disesuaikan dengan kondisi operasi pompa tersebut, biasanya tergantung dengan
faktor – faktor berikut:
a. Tekanan cairan (Pressure)
b. Suhu cairan (Temperatur)
c. Jenis cairan, Vapour pressure
d. Ukuran poros (Shaft size)
e. Kecepatan putaran (Spead atau RPM)
47
Gambar 2 . 31 Mechanical Seal
Sumber : (PT Pupuk iskandar muda)
48
Gambar 2 . 32 Bagian Bagian Mechanical Seal
Setelah memahami bagian-bagian yang menyusun Mechanical Seal, maka
bisa dilanjutkan bahwa Mechanical Seal adalah suatu sealing device yang
merupakan kombinasi menyatu antara sealface yang melekat pada shaft yang
berputar dan sealface yang diam dan melekat pada dinding statis casing/housing
pompa/tangki/vessel/kipas.
Sealface yang ada pada shaft yang berputar seringkali disebut sebagai
Rotary Face/Primary Ring. Sedangkan Sealface yang diam atau dalam kondisi
stasioner sering disebut sebagai Stationary Face / Mating Ring / Seal
Dengan demikian bisa diambil perbedaan sealface
Tabel 2 . 1 Perbedaan Seal Face
ROTATING STATIONARY
Carbon Ceramic
Carbon Tungsten Carbide
Silicone Carbide Silicone Carbide
Silicone Carbide Tungten Carbide
49
Asesoris metal yang diperlukan untuk melengkapi rangkaian Mechanical
Seal
Stationary
Rotati
unit
ng unit
50
ujung yang lebih kecil sehingga sering dikenal sebagai wear-nose (ujung yang
bisa habis atau aus tergesek).
51
BAB III
METOLOGI PKL
52
3.2 Metodologi pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
Metodologi Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan pada perusahaan PT.
Pupuk Iskandar Muda :
53
Melakukan
Tugas/Kegiatan
Sesuai Instruksi dari
Pembimbing
Lapangan
Membuat
09.00 s/d 16.00 WIB Laporan Magang
Industri dan
Mengambil Data
yang diperlukan
untuk Laporan
Magang Industri
Serta menanyakan tentang apa saja yang belum diketahui sebelum nya
54
BAB IV
Hasil Dan Pembahasan Tugas Khusus
4.1 Hasil
55
Dari hasil permasalahan kebocoran Mechanical Seal pada pompa
Centrifugal (61-113 J) yaitu :
Sebab Terjadi Kebocoran
1. Stationary Face
56
2. Rotary face
3. O-ring
57
Gambar 4 . 6 O-ring
O-ring shaft sleeve masih dalam kondisi layak pakai. Karena masih elastis
dan belum ada retak – retak atau indikasi akan mengalami putus.
4.2 Pembahasan
Untuk mengetahui terjadinya kebocoran pada mechanical Seal bisa
diketahui dengan menggunakan Alat dan Visual.
Alat yang biasanya dipakai untuk mengecek kebocoran mechanical seal
dengan menggunakan metode pressure test (test tekanan), tekanan yang dipakai
berupa udara.
58
Pengujian kebocoran pada mechanical seal dilakukan dengan
mengkompresi pompa sampai tekanan kerja mechanical seal yaitu sama dengan
tekanan kerja fluida keluar pompa pada 2 bar dengan udara secara bertahap,
kemudian dilakukan pemutaran poros pompa pada putaran kerja maksimal dari
poros pada 2950 rpm, kemudian dicatat penurunan tekanan yang terukur pada
manometer serta suhu permukaan mechanical seal dan suhu pelumas yang keluar
dari mechanical seal.
Dikarenakan kasus di lapangan dapat diketahui dengan cara visual maka
penulis tidak menggunakan alat lagi.
Visual :
1. Penglihatan :
Keluarnya fluida dari selah selah Mechanical Seal
2. Penciuman :
Terciumnya amoiak
3. Pendengaran :
Mendengar suara vibrasi
Ada 3 faktor yang membuat Mechanical Seal bocor atau rusak yaitu :
1. Faktor operasi
Percampuran antara air Sealing Sistem dengan larutan amoniak sehingga
menjadi scale – scale di dalam Mechanical Seal
Pengaruh kimia (Chemical attack), Pada seluruh permukaan seal terdapat
bercak-bercak dan ada bagian yang mengelupas. Biasanya kekerasan
permukaan menurun
Defleksi bidang kontak (Seal Face Deflection), Terjadi keausan yang
merata seperti pada Face Distortion, tetapi bidang kontak seal berbentuk
cekung atau cembung.Kontak (Face) yang berubah menjadi cembung
biasanya menyebabkan kebocoran yang berlebihan sedangkan yang
berbentuk cekung biasanya menyebabkan panas yang berlebihan.
Penguapan (Vaporization), Biasanya penguapan didahului oleh erosi
Stasionary Face sehingga timbul panas dan semburan asab dari bidang
kontak Seal, penguapan juga dapat terjadi bila Temperature terlalu tinggi
dan mendekati Flash Point nya
59
Kesalahan Start Up dan prosedur operasi
2. Faktor perawatan
3. Faktor penyimpanan
Jatuh, terbentur, tertindih benda-benda berat
Tempat penyimpanan kotor atau lembab
Disimpan didekat benda yang kororsif dan tempat terbuka
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari kebocoran mechanical seal adalah sebagai
berikut :
1. Ada pun penyebab rusaknya Mechanical Seal yakni pada Stasionary Face
dan Rotary Face dimana Carbon Seal Face saling bergesekan
2. kemasukan partikel padat yang menyebabkan, scrath pada rotary dan
stationary face
60
3. Penyebab -penyebab kerusakan yang terjadi pada Stasionary Face dan
Rotary Face yaitu : Chemical Attack, defleksi bidang kontak, karbon
pecah, dan penguapan,
4. Mechanical Seal tidak dapat diperbaiki sebab dalam hal ini menyangkut
Life Time, jadi kerusakan maupun kebocoran dari Mechanical Seal karena
aus nya Carbon Seal akibat kontak langsung (bergesekan) dengan Seal
Face yang lain hingga menyebabkan Carbon Seal facenya pecah.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada laporan ini mengenai
kebocoran Mechanical Seal adalalah:
1. Pada saat PM harus di jaga Sealing Sistem dari kotoran, Valve aliran
sealing terbuka, dan Filter pada Sealing Sistem harus di perhatikan
DAFTAR PUSTAKA
61
5. Huebner M., 2005, Material Selection For Mechanical Seal,
http://www.flowserve.com, online accessed on 19 Mei 2013.
6. Skewis W.H., 2012, Mechanical Seal Failure Mode and Cause,
http://www.mechrel.com, online accessed on 19 Mei 2013.
7. Manual Book JGC Project Execution Practice “Mechanical Seal
Handbook Tokyo : Japan 2002
62
LAMPIRAN
63
Gambar spesifikasi Motor pada pompa 61-113 J-M
64