Anda di halaman 1dari 75

LAPORAN MAGANG INDUSTRI

PADA PT PUPUK ISKANDAR MUDA–KRUENG GEUKUH

Tugas Khusus
ANALISA KEBOCORAN MECHANICAL SEAL PADA POMPA
CENTRIFUGAL (61 – 113 J) PADA UNIT MEKANIK AMMONIA-II

Di susun Sebagai Syarat Kelulusan Mata Kuliah Magang Industri


Pada Semester VII Program Studi Sarjana Terapan
Teknologi Rekayasa Manufaktur

Oleh
RAMADANI SAPUTRA
NIM: 1621301030

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
JURUSAN TEKNIK MESIN
2019
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wata’ala yang telah memberikan


Hidayah dan Kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek
Kerja Lapangan di PT Pupuk Iskandar Muda yang telah dilaksanakan mulai
tanggal 02 September 2019 sampai dengan 30 September 2019, selanjutnya
Shalawat beriring salam kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam
yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan ke alam yang berilmu
pengetahuan yang saat ini sedang kita rasakan bersama.
Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan kerja praktek ini yang
berjudul“ANALISA KEBOCORAN MECHANICAL SEAL PADA POMPA
CENTRIFUGAL (61 – 113 J) PADA UNIT MEKANIK AMMONIA-II”,
Sebagai salah satu syarat dalam rangka memenuhi Kurikulum Prodi Teknologi
Rekayasa Manufaktur, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan hingga selesainya laporan ini,
penulis telah banyak mendapat bantuan dan arahan dari banyak pihak. Dengan
demikian penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Husni Achmad Zaki, S.T.,M.T.Selaku Direktur Utama PT
Pupuk Iskandar Muda.
2. Bapak Ir. Muhammad Ali, S.T., M.T., I.P.U., Asean Eng.Selaku
General Manager SDM PT Pupuk Iskandar Muda.
3. Bapak Muhammad Taufiq,S.T, selakuGeneral ManagerPemeliharaan
PT Pupuk Iskandar Muda.
4. Bapak Muhammad Refi,S.H. Selaku Manager PSDM PT Pupuk
Iskandar Muda.

i
5. Bapak Dedy Haryadi Hasan, S.T., M.S.M. selaku Superintendent
Diklat Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia PT Pupuk
Iskandar Muda.
6. Bapak Edi Untia, S.T. selaku Manager Pemeliharaan PT Pupuk
Iskandar Muda.
7. Bapak Supriadi, A.Md.,. Selaku Forman Sekaligus Pembimbing
Materi Kerja Praktek Departemen Peralatan dan Pabrikasi,PT Pupuk
Iskandar Muda.
8. Bapak Herri Supriadi, S. T., M. T., selaku Pembimbing Redaksi
Praktek Kerja Lapangan, PT Pupuk Iskandar Muda.
9. Ibu dan Ayah yang senantiasa memberi dukungan serta semangat dan
telah banyak memberikan bantuan moril dan juga materil sampai
selesainya laporan ini.
Selanjutnya tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih banyak dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Syukran, ST, MT. Selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.
2. Bapak Bukhari, ST, MCSE. Selaku Ketua Prodi Teknologi Rekayasa
Manufaktur.
3. Bapak Ir. Hanif, M.T. Selaku Dosen Pembimbing kerja praktek/PKL.
4. Semua teman-teman seperjuangan di Jurusan Teknik Mesin, yang
banyak memberi dukungan moril kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa laporan Praktek Kerja Lapangan ini masih


terdapat banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun, Semoga laporan
kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan bagi yang membacanya.

i
Lhokseumawe, 30 September 2019
Penulis

Ramadani Saputra
NIM. 1621301030

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan 1

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan 1

1.2.1 Tujuan Umum : 1


1.2.2 Tujuan Khusus : 2
1.3 Profil Perusahaan 2

1.3.1 Lokasi dan Area Pabrik Perusahaan 3


1.3.2 Logo Perusahaan 4
1.3.3 Visi dan Misi Perusahaan 6
1.3.4 Tata Nilai, Makna, Tri Tekaddan Yel-Yel Perusahaan
6
1.3.5 Tri Tekad dan Yel-Yel 7
1.3.6 Struktur Organisasi Perusahaan 7
1.3.7 Prestasi Dan Penghargaan 10
1.4 Ruang lingkup kerja perusahaan 10

1.4.1 Pabrik dan Sarana Produksi 10


1.4.2 Unit Penunjang Produksi 18
1.4.3 Unit Penunjang Produksi 18
1.5 Penerapan Keselamatan Kerja 21

1.5.1 Sistem Izin Kerja 21


1.5.2 Inspeksi Keselamatan Kerja 22
1.5.3 Pelayanan Kesehatan Kerja 22

iii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 23
2.1 Pengertian Pompa 23

2.2 Klasifikasi Pompa Secara Umum 25

2.2.1 Pompa Perpindahan Positif (Positive Displacement)


25
2.2.2 pompa Dinamik 34
2.3 Bagian-Bagian dari Pompa Sentrifugal 39

2.3.1 Bagian Utama dari Unit Pompa 40


BAB II METOLOGI PKL I 52
3.1 Tempat dan waktu praktek kerja lapangan 52

3.1.1 Tempat praktek kerja lapangan 52


3.1.2 Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan 52
3.2 Metodologi pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan 53

3.3 Rangkuman Pekerjaan Selama Praktek Kerja Lapangan


54

BAB IV Hasil Dan Pembahasan Tugas Khusus 55


4.1 Hasil 56

4.2 Pembahasan 59

BAB V PENUTUP 61
5.1 Kesimpulan 61

5.2 Saran 61

DAFTAR PUSTAKA 62

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2 . 1 Logo PT Pupuk Iskandar Muda..............................................7


Gambar 3 . 1 Diagram klasifikasi Pompa..................................................23
Gambar 3 . 2 Skema Pompa Reciprocating...............................................24
Gambar 3 . 3 Pompa torak..........................................................................25
Gambar 3 . 4 Pompa plunger.....................................................................25
Gambar 3 . 5 Pompa Rotary.......................................................................26
Gambar 3 . 6 Slidingvane pump.................................................................27
Gambar 3 . 7 Internalgear pump................................................................27
Gambar 3 . 8 External gear pump..............................................................28
Gambar 3 . 9 Screw pump..........................................................................28
Gambar 3 . 10 Lube Pump..........................................................................29
Gambar 3 . 11 Cara kerja pompa diafragma..............................................30
Gambar 3 . 12 Diafragma dengan Penggerak hidrolik...............................31
Gambar 3 . 13 Difragma Dengan Penggerak Angin...................................32
Gambar 3 . 14 pompa Sentrifugal (centrifugal pump)...............................33
Gambar 3 . 15 Cara kerja pompa Volute.....................................................34
Gambar 3 . 16 Cara kerja pompa Disfuser.................................................34
Gambar 3 . 17 aliran campur jenis Volute..................................................35
Gambar 3 . 18 Pompa satu tingkat.............................................................35
Gambar 3 . 19 Pompa tingkat banyak........................................................36
Gambar 3 . 20 Pompa isapan tunggal.........................................................36
Gambar 3 . 21 Pompa isapan ganda...........................................................37
Gambar 3 . 22 Bagian-bagian Pompa Sentrifugal......................................38

v
Gambar 3 . 23 Shaft (Poros).......................................................................41
Gambar 3 . 24 Eye of Impeller...................................................................42
Gambar 3 . 25 Impeller..............................................................................42
Gambar 3 . 26 Bearing...............................................................................43
Gambar 3 . 27 Gasket.................................................................................44
Gambar 3 . 28 Shaft Sleve..........................................................................44
Gambar 3 . 29 Wearing Ring......................................................................45
Gambar 3 . 30 Casing.................................................................................45
Gambar 3 . 31 Mechanical Seal.................................................................47
Gambar 3 . 32 Bagian Bagian Mechanical Seal.........................................48
Gambar 3 . 33 Bagian Rotating dan Stationary.........................................49
Gambar 3 . 34, 4 Point Mechanical Seal....................................................50
Gambar 4 . 1 seal face Rotary dan seal face Stationary............................51
Gambar 4 . 2 Stationary face......................................................................52
Gambar 4 . 3 Stationary face pecah...........................................................52
Gambar 4 . 4 Rotary face...........................................................................53
Gambar 4 . 5 Rotary face Mengalami Scratch...........................................53
Gambar 4 . 6 O-ring 54

vi
DAFTAR TABEL

Table 1 . 1 Jam Praktek Kerja Lapangan PT PIM........................................3

Tabel 2 . 1 Prestasi dan Penghargaan.........................................................17

Tabel 3 . 1 Perbedaan Seal Face................................................................48

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan


Praktek kerja lapangan merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus
dipenuhi oleh Mahasiswa Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe dan
dilakukan di suatu perusahaan yang berkaitan dengan disiplin ilmu Teknik Mesin.
Selain itu kerja praktek juga merupakan sebuah wahana yang akan diterjun oleh
seorang mahasiswa untuk menyelesaikan studinya. Dalam dunia kerja, semuanya
bergerak dalam tataran realitas dan tataran praktis tidak lagi dalam idealitas dan
teori. Oleh karenanya, mahasiswa memerlukan sebuah pembekalan yang nyata
dan mungkin mampu memfasilitasi dirinya untuk memahami bagaimana dunia
kerja yang terkait dengan kompetensinya. Dalam hal ini penulis melaksanakan
kerja praktek di PT Pupuk Iskandar Muda, Selama satu bulan mulai dari
02September 2019 sampai dengan 30September 2019.
Pelaksanaan praktek kerja lapangan oleh mahasiswa adalah suatu bentuk
langkah awal mempelajari aktifitas langsung tentang penerapan teori kedalam
bentuk aplikasi di lapangan, khususnya pada Analisa Kebocoran Mechanical Seal
Pada Pompa Sentrifugal, sehingganantinya dapat lebih memahami tentang teori-
teori yang di pelajari di kampus. Penerapan teori kedalam bentuk aplikasi
lapangan merupakan permasalahan dan sasaran utama penulis yang harus
diselesaikan dan hal tersebut akan dapat diwujudkan dalam kegiatan kerja
praktek.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan


Tujuan dari praktek kerja lapangan antara lain :
1.1 Tujuan Umum :
1. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan mata kuliah pada semester 7
yaitu mata kuliah Praktek Kerja Lapangan.

1
2. Sebagai tolak ukur kemampuan mahasiswa untuk mengaplikasikan
potensi diri yang di dapat di dalam perkuliahan agar terbiasa apabila
sudah berada di industri.
3. Dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa/i
sebagai bekal kerja yang sesuai dengan program studi teknik mesin.
4. Menumbuh kembangkan sikap penulis dalam rangka memasuki
lapangan kerja.
5. Meningkatkan wawasan pada aspek-aspek yang profesional dalam
dunia kerja, antara lain : struktur organisasi, disiplin lingkungan, dan
sistem kerja.
6. Membina hubungan dan kerjasama yang baik antara Politeknik Negeri
Lhokseumawe dengan PT PUPUK ISKANDAR MUDA.

1.2 Tujuan Khusus :


1. Mengetahui dan mempelajari kebocoran mechanical seal pada pompa
centrifugal
2. Untuk itu penulis memilih objek kerja praktek dengan
judul““ANALISA KEBOCORAN MECHANICAL SEAL PADA
POMPA CENTRIFUGAL (61-113 J)”

1.3 Profil Perusahaan

PT Pupuk Iskandar Muda didirikan pada tanggal 24 Februari 1982


dihadapan notaris Soelaiman Ardjasasmita,SH sesuai akte No. 54 dengan nama
PT Pupuk Iskandar Muda, yang merupakan suatu badan usaha milik negara
(BUMN) dibawah naungan Meneg. Pendayagunaan BUMN. Pembangunan
proyek pabrik PIM ini awalnya dirintis oleh PT PUSRI Palembang sejak 1981,
didukung dekat dengan sumber alam dan air yang merupakan bahan baku utama
pembuatan pupuk urea, lokasi pembangunan pabrik di tetapkan di Krueng
Geukueh, Kabupaten Aceh Utara. Penandatanganan kontrak pembangunan pabrik
dilakukan 2 Oktober 1981 antara pemerintah RI yang dilaksanakan oleh
Departemen Perindustrian c/q Dirjen Industri Kimia Dasar dengan kontraktor
utama PT Rekayasa Industri dari Indonesia dan Toyo Engineering Coorporation

2
dari Jepang. Pembangunan pabrik di milai 13 Maret 1982 dan selesai tiga bulan
lebih awal dari rencana, pada akhir tahun 1984 pabrik mulai berproduksi,
pengapalan perdana dilakukan 07 Februari 1985. Pada tanggal 20 Maret 1985
Pabrik diresmikan oleh Presiden RI dan dan beroperasi secara komersial dimulai 1
April 1985. Sedangkan proyek PIM-2 dimulai pada 25 Februari 1999, namun
karena alasan keamanan, maka proyek pembangunan PIM-2 dihentikan sementara
selama Desember 1999 hingga juli 2002. Produksi ammonia PIM-2 tercatat pada
18 Februari 2004, sedangkan kontruksi selesai pada 15 Agustus 2005. Seperti
PIM-1, proyek PIM-2 pun terdiri dari unit Ammonia, Urea, dan Utility.

1.3.1 Lokasi dan Area Pabrik Perusahaan


Lokasi pabrik PT Pupuk Iskandar Muda terletak di wilayah zona industri
Lhokseumawe. Pabrik ini berdampingan dengan pabrik PT Asean Aceh Fertilizer
(AAF) dan pabrik gas alam cair PT ARUN, serta tersedianya sarana pelabuhan
yang cukup strategis di samping jalan raya dan transportasi yang memadai.
Adapun untuk keperluan pembangunan PT Pupuk Iskandar Muda dengan rencana
pembangunannya, telah dibebaskan tanah seluas 323 Ha, dengan perincian : 162
Ha untuk keperluan pabrik dan perkantoran, serta 161 Ha untuk kebutuhan
perumahan dan sarana fasilitasnya.

Gambar 1.1 Lokasi PT Pupuk Iskandar Muda

3
1.3.2 Logo Perusahaan

Gambar 1.2 Logo PT Pupuk Iskandar Muda

Makna dari segi warna :


a. Hitam : Melambangkan keuletan, ketahanan dan ketekunan.
b. Kuning : Melambangkan keagungan cita-cita
c. Biru : Melambangkan kebijaksanaan, kewibawaan, keluasaan,
dan ilmu pengetahuan.
d. Putih : Melambangkan kesucian, keluhuran budi dan kejujuran.

Makna dari segi bentuk :


a. Bunga Seulanga
Merupakan bunga pujaan masyarakat Aceh, menggambarkan ciri sekaligus
cita - cita seluruh bangsa Indonesia akan kesuburan dan kemakmuran
bangsa.
b. Kelopak Bunga
Berjumlah lima lembar mengingatkan kita kepada lima dasar falsafah
Negara Republik Indonesia, Pancasila.
c. Pinggiran Bunga
Berupa garis berirama melambangkan tali persaudaraan yang kuat diantara
karyawan dan keluarga besar PT Pupuk Iskandar Muda.

4
d. Kumpulan Putik dan Benang Sari
Kumpulan Putik dan benang sari yang berbentuk bulatan melambangkan
kebulatan tekad, pengabdian, persatuan, dan kesatuan dari seluruh
karyawan dalam mengemban misi pembangunan yang diberikan
Pemerintah kepada perusahaan menuju sasaran.
e. Kepala Gajah
Menggambarkan kebesaran jiwa dalam dinamika pembangunan.
f. Gajah Putih
Merupakan simbol kebesaran sejarah kesultanan Aceh dimasa Sultan
Iskandar Muda yang telah membawa kemakmuran bangsa.
g. Sepasang Gading
Sepasang gading yang menantang menggambarkan senjata yang sewaktu-
waktu dapat digunakan sebagai pertahanan dari gangguan dan ancaman
dari luar.
h. Dua Puluh Empat Guratan
Dua puluh empat guratan pada belalai dan dua garis di pangkal belalai
gajah menggambarkan hari berdirinya PT Pupuk Iskandar Muda pada
tanggal 24 Februari 1982.
i. Tulisan “Pupuk Iskandar Muda”
Menunjukkan nama perusahaan, dan tulisan “Aceh-Indonesia”
menunjukkan lokasi pabrik.
j. Dua Buah Titik
Dua buah titik yang terletak di antara kedua tulisan “Pupuk Iskandar
Muda” dan “Aceh-Indonesia” di atas melambangkan moto karyawan PT
Pupuk Iskandar Muda, yakni “Bertaqwa dan Berprestasi”

5
1.3.3 Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi
Adapun visi dari PT Pupuk Iskandar Muda adalah “Menjadi Perusahaan
Pupuk dan Petrokimia Yang Kompetitif “.

2. Misi
Adapun misi dari perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Memproduksi dan memasarkan pupuk dan petrokimia dengan efisien.
b. Memenuhi standar mutu dan berwawasan lingkungan.
c. Memberikan nilai tambah kepada stake holder.
d. Berperan aktif menunjang ketahanan pangan.

1.3.4 Tata Nilai, Makna, Tri Tekaddan Yel-Yel Perusahaan


1. Tata Nilai
PT Pupuk Iskandar Muda memiliki lima tata nilai yang ditanamkan dan
harus dimiliki setiap individu yang berada didalamnya yang disingkat dengan
sebutan “SPIKE”. Adapun lima tata nilai tersebut yaitu:
a. Semangat (Passion), yakni berusaha dan pantang menyerah dalam
menghadapi segala tantangan untuk mencapai kejayaan.
b. Peduli Pelanggan (Customer Orientation), mengerti dan melayani melebihi
harapan serta memberikan solusi yang terbaik.
c. Integritas (Integrity), memiliki kejujuran, disiplin, tanggung jawab dan
konsisten dalam setiap tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan.
d. Kerjasama (Team Work), bersatu mencapai tujuan untuk memberikan
hasilterbaik dengan saling menghargai kelebihan dan kekurangan anggota
tim.
e. Efisien (Efficient), merencanakan dan melaksanakan aktifitas dengan
selalu melakukan evaluasi dan perbaikan dengan parameter tepat waktu,
tepat mutu, tepat biaya, kreatif dan inovatif untuk mencapai hasil yang
kompetitif.

2. Makna

6
Adapun makna yang terkandung adalah “Berperan Aktif Dalam Ketahanan
Pangan dan Kemakmuran Bangsa.
1.3.5 Tri Tekad dan Yel-Yel
PERNYATAAN SIKAP PEKERJA
Pernyataan Sikap Pekerja PT Pupuk Iskandar Muda adalah:
Kami Pekerja PT Pupuk Iskandar Muda, bertekad:
1. Tetap bersemangat dalam berkarya dan menjunjung tinggi integritas
2. Mengutamakan kerjasama dan efisien dalam menggunakan sumber daya
perusahaan.
3. Peduli terhadap kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Disebut dengan “TRI TEKAD PEKERJA PT PIM“.
YEL – YEL
Yel-yel PT Pupuk Iskandar Muda adalah:
Setiap diucapkan, “PIM !!!” oleh seorang pemimpin sambil mengangkat
dan mengepalkan tangan kanan ke atas, harus dijawab oleh karyawan dengan
teriakan, “SEMANGAT !!!”yang juga sambil mengangkat dan mengepalkan
tangan kanan ke atas.
LAIN - LAIN
Menetapkan tanggal 13 Februari 2013 sebagai hari transformasi PT.
Pupuk Iskandar Muda.
1.3.6 Struktur Organisasi Perusahaan
Organisasi dapat diartikan sebagai suatu sistem dari aktivitas yang
dilakukan dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama, didalam
organisasi pembagian tugas adalah suatu keharusan, pembagian tugas akhirnya
menghasilkan departemen-departemen dan job description dari masing-masing
departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi. Struktur organisasi dalam
suatu perusahaan sangat diperlukan untuk merumuskan suatu organisasi harus
dapat menunjang keberhasilan perusahaan, perusahaan yang berhasil dalam
mencapai tujuan tidak hanya tergantung pada modal dan proses industrinya tetapi
tergantung pada sistem menajemen yang baik, yang mana untuk ini diperlukan
struktur organisasi yang fleksibel dan berkembeng sesuai dengan kondisi yang

7
dihadapi perusahaan. Semua unsur organisasi perusahaan dalam pelaksanaan
kegiatan wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasibaik
interen maupun eksteren untuk mencapai kesatuan gerak secara sinergi yang
disesuaikan dengan tugas pokok masing-masing.
Dewan Direksi (Board of Direktor) berfungsi mengelola perusahaan secara
koorperat sesuai dengan yang telah ditetapkan pemegang saham melalui kebijakan
strategi fungsional seperti : pemasaran, keuangan, pengembangan dan
pemeberdayaan seluruh aset dan potensi yang dimiliki. Secara strukturalunit kerja
di bawah direksieselon 1 adalah Kompartemen, Sekretaris Perusahaan dan Satuan
Pengawasan Interen (SPI) yang dipimpin oleh kepala Kompartemen atau
setingkat Kepala Kompartemen (KaKomp). Unit kerja dibawah kompartemen
disebut Departemen atau Biro. Unsur-unsur organisasi PT. Pupuk Iskandar Muda,
terdiri dari:
Unsur Pimpinan adalah Direksi yang terdiri dari : Direktur Utama,
Direktur Umum, Direktur Produksi, Direktur Keuangan dan Komersil,
Direktur Pengembangan.
Unsur Pelaksanaan adalah terdiri dari : Sekretaris Perusahaan, Satuan
Pengawasan Interen (SPI) dengan Kompartemen Administrasi Keuangan,
dan Pengembangan.
Unsur Pelaksanaan adalah yang lansung melaksanakan proses produksi,
pemeliharaan pabrik serta yang melaksanakan pemasaran produk, yaitu :
Departemen Operasi, Departemen Pemeliharaan dan Departemen
Pemasaran.
Unsur Penunjang terdiri dari biro lainnya sebagaimana yang tertera pada
struktur organisasi (terlampir).
Unsur Pengawasan merupakan Unit Kerja yang melakukan pengewasan
dan inspeksi seluruh kegiatan perusahaan meliputi operasional dan
keuangan yang terdiri dari : Satuan Pengawasan interen (SPI), Biro
Inspeksi dan K-3 Biro Perencanaan Produksi dan Pengawasan Prose

8
Gambar 1.3 Struktur Organisai PT Pupuk Iskandar Muda

9
1.3.7 Prestasi Dan Penghargaan
Tabel 1.1 Prestasi dan Penghargaan

PRESTASI DAN PENGHARGAAN TAHUN

"Upakarti" dari Presiden RI “PT. PIM sebagai


1986
Pembina Industri Kecil"
Juara I Perusahaan Teladan Bidang KKK se
1987
NAD
"Sword of Honour", Pedang Kehormatan
1989, 1993, 1996, 1997
Keselamatan Kerja dari British Safety Council.
"Sahwali Award", Pengusaha Berwawasan
1991, 1994
Lingkungan dari PIPLI
"Nihil Kecelakaan Kerja" dari Menteri terkait 1992, 1994, 1995,1996,
yang diserahkan oleh Presiden R.I. 1998, 2002, 2003, 2007
"Primaniyarta" dari Presiden R.I dalam prestasi
1992, 2001, 2002
bidang ekspor non Migas.
"Proper - Prokasi", Peringkat Biru 1994, 1996, 1997
1995/1996, 1996/1997,
"Five Star Grading" bidang KKK
1997/1998, 2000/2001
"Bakti Koperasi" bidang Pembinaan Koperasi 1996
"Adi Manggala Krida" dari Presiden R.I. 1996
ISO – 9002 : 1994, bidang Sistem Manajemen
1997, 2000
Mutu
ISO – 14001 : 1996, bidang Sistem Manajemen
1998, 2002
Lingkungan
“Bendera Emas” dari Presiden R.I. 2002
ISO – 9001 : 2000, bidang Sistem Manajemen
2003
Mutu
Sumber : Data PT PIM

1.4 Ruang lingkup kerja perusahaan


1.4.1 Pabrik dan Sarana Produksi
Pabrik dan sarana produksi terdiri dari beberapa unit, yaitu unit utilitas,
unit ammonia dan unit area.
1. Unit Utilitas
Unit ini berfungsi untuk memproses penyediaan kebutuhan bahan baku
seperti :
a. Air bersih untuk bahan baku, air untuk pendingin, air bebas mineral
untuk ketel uap, uap air (steam), udara instrument, tenaga listrik dan
oksigen serta nitrogen.

10
b. Bahan baku berupa air diperoleh dari Krueng Peusangan, tenaga listrik
dibangkitkan oleh Genarator Turbin Gas berkapasitas 15 MW.
c. Bahan baku udara yang diperoleh dari udara bebas di dalam
Fractionation Colum didinginkan dengan berdasarkan perbedaan titik
embun, sehingga unsur oksigen dan nitrogen dapat dipisahkan lagi.
Adapun unit-unit di pabrik utilitas adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2 Unit-Unit di Pabrik Utilitas
No Nama Unit Sub Unit
Water intake chanel
1 Unit Water Intake Facility Intake pond
Settling basin
Clarifier Grafity
Sand filter
2 Unit Pengolahan Air Filter Water Reservoir
Activated Carbon Filter
Demineralizer
Package Boiler
3 Unit Pembangkit Steam
Waste Heat Boiler
Unit Udara Instrument dan
4
Udara Pabrik
5 Unit AirSeparation Plant
6 Unit GasMattering Station
Waste Water Pond(WWP)
Unit Pengolahan Limbah
7 Kolam Penampungan dan
Buangan
Pengendalian Limbah (KPPL)
8 Unit Pabrik CO2 dan Dry Ice
Main Generator
9 Unit Pembangkit Listrik Stand By Generator
Emergency Generator
Sumber : Data PT PIM
Main Generator adalah unit pembangkit energi listrik utama yang
digerakkan oleh turbin gas, generator ini berkapasitas 15 MW dengan
tegangan yang dihasilkan 13,8 KV, tiga phasa di dalam switch room di
utility, dari bus ini didistribusikan ke switch room lain dengan tegangannya
diturunkan melalui trafo step down (13,8 KV - 2,4 KV) dan diturunkan
lagi oleh trafo step down ke bus 480 V, kemudian diturunkan lagi dengan
trafo step down ke 220 V.
Apabila Main Generator bermasalah, maka tenaga listrik akan dibebankan
kepada Stand By Generator, generator ini mempunyai dua fungsi bahan

11
bakar yaitu minyak solar dan bisa juga bahan bakar gas alam, Stand By
Generator berkapasitas 1.5 MW dengan tegangan yang dihasilkan 2,4 KV,
tiga phasa.
Sebelum Stand By Generator mengambil alih beban terlebih dahulu
bekerja Emergency Generator, ini akan berlansung bekerja ± 10 detik
setelah electric failure terjadi dan generator ini siap untuk dibebani.
Generator ini digerakkan oleh minyak solar.
Selain tiga pembangkit di atas juga terdapat suatu system beterai yaitu UPS
(Uninterrupted Power Supply) yang berfungsi untuk mensuplai tenaga
listrik keperalatan instrumentasi, paging dan alarm, yang mana peralatan
tersebut tidak boleh terputus supply tenaga listriknya.

Gambar 1.4 Interkoneksi Tiap Pabrik di PT Pupuk Iskandar Muda


2. Unit Ammonia
Unit ini berkemampuan memproduksi ammonia 1.170 ton/ hari atau
386.000 ton/ tahun, menggunakan proses Kellog dari Amerika dengan
bahan baku gas alam, uap air (steam), dan udara. Gas alam di bebaskan
dari senyawa impurities (senyawa-senyawa ikutan) kemudian diubah
menjadi gas sintesa H2, CO2 dn N2.
Gas sintesa kemudian di konversikan menjadai ammonia, setelah beberapa
reaksi dan pemurnian, ammonia ini siap dikirim untuk proses pabrik urea
atau sebagai produk lansung ammonia.
Adapun unit proses produksi di pabrik Ammonia adalah sebagai berikut:

12
Tabel 1.3 Unit-Unit di Pabrik Ammonia
No Nama Unit Sub Unit
Desulfurizer
Mercury Guard Chamber
1 Sistem Persiapan Gas Umpan Baku CO2Preatment Unit (CPU)
Hydrotreater
ZnO Guard Chamber
Primary Refomer
2 Sistem Pembuatan Gas Sintesa Secondary Reformer
Shift Converter
CO2Absorber
3 Sistem Pemurnian Gas Sintesa CO2Striper
Methanator
4 Sistem Sintesa Ammonia
5 Sistem Pendinginan Ammonia
6 Sistem Daur Ulang Ammonia
Sistem Daur Ulang Hidrogen
7
(HRU)
Sumber : Data PT PIM

13
14
Gambar 1.5 Diagram Pabrik Ammonia-II

15
3. Unit Urea
Dengan menggunakan proses Mitsui Toatsu Total recycle C Improved. Unit
ini mampu memproduksi pupuk urea butiran dngan kapasitas terpasang
1.725 ton/ hari atau 570.000 ton/ tahun. Urea yang dihasilkan di simpan
dalam Bulk storage ataupun dikirm ke unit pengantongan. Urea dibuat
dengan mereaksikan ammonia dengan carbon dioksida, larutan urea murni
dikristalkan secara vakum, kemudian dilelehkan kembali dalam Melter
dengan menggunakan Steam sebagai pemanas. Dari atas Prilling Tower
lelehan urea di teteskan yang kemudian akan memadat setelah
didinginkan dengan udara.
Adapun proses yang terjadi di pabrik urea adalah sebagai berikut :
a. Seksi Sintesa
b. Seksi Penguraian / Pemurnian
c. Seksi Daur Ulang
d. Seksi Pengkristalan dan Pembutiran

15
Gambar 1.6 Diagram Pabrik Urea-I

16
Gambar 1.7 Diagram Pabrik Urea-II

17
1.4.2 Unit Penunjang Produksi
Pabrik PT Pupuk Iskandar Muda di lengkapi dengan unit penunjang
produksi, diantaranya :
1. Unit Pelabuhan PT Pupuk Iskandar Muda mampu disandari kapal-kapal
curah berbobot mati sampai 25.000 DWT. Kedalaman rata-rata 10.5 meter
pada saat air surut dan dilengkapi dengan sarana untuk membuat pupuk
curah kedalam kapal (Ship Loader). Serta sarana air minum dan sarana
navigasi.
2. Gudang urea curah lengkap dengan Portal Scrapper dan ban berjalan
3. Laboratorium pengendalian produksi yang berada di unit utiliti, unit
ammonia dan unit urea.
4. Laboratorium utama yang selalu memeriksa mutu hasil produksi dan
memonitor limbah.
5. Perbengkelan yang menunjang pemeliharaan pabrik dan bengkel perbaikan
alat-alat dan kendaraan.

1.4.3 Unit Penunjang Produksi


1. Produk Utama
Produk utama PT Pupuk Iskandar Muda adalah urea prill yang dihasilkan
oleh Pabrik Urea-1 dan urea granull yang dihasilkan oleh Pabrik Urea-2. Pada
Tabel 2.1 menunjukkan spesifikasi produk pupuk prill yang diproduksi oleh
Pabrik Urea-1.
Tabel 1.4 Spesifikasi Produk Urea Prill PT Pupuk Iskandar Muda
Spesifikasi Keterangan
Rumus Molekul CO(NH2)2
Kandungan Nitrogen (w/w) > 46 %
Moisture (w/w) < 0,3 %
Kandungan NH3 < 150 ppm
Kandungan Biuret (w/w) < 0,1 ppm
Kandungan Besi < 1 ppm
Ash < 15 ppm

18
Tabel 1.5 Spesifikasi Produk Urea Prill PT Pupuk Iskandar Muda (Lanjutan)
Spesifikasi Keterangan
Prill Size
-6 mesh < 0,2 %
- 6 – 18 mesh > 98 %
-18 – 25 mesh < 0,6 %
- PAN < 0,2 %
Sumber : Data PT. PIM

2. Produk Samping
Produk samping dari pembuatan urea adalah produksi amonia dan gas
nitrogen serta CO2. Tabel 2.2 menunjukkan spesifikasi produk samping PT PIM.
Tabel 1.6 Spesifikasi Produk Samping PT Pupuk Iskandar Muda
Keterangan tiap produk
Spesifikasi
Amonia Gas N2 Gas CO2
Kandungan NH3 (v/v) > 99,5 % - -
Kandungan H2O (v/v) < 0,5 % - -
Kandungan CO2 (v/v) - > 99 % -
Kandungan H2 (v/v) - - < 0,8 %
Kandungan N2 (v/v) - 95 – 99 % < 0,2
Kandungan CH4+CO+Ar
- - < 0,01
(v/v)
Kandungan Oil < 5 ppm - -
Kandungan Sulfur - - < 1 ppm
Tekanan 17 kg.f/cm2 8 kg.f/cm2 17 kg.f/cm2
o o
Temperatur 30 C -196 C 30 oC
Sumber : Data PT.PIM

3. Kepedulian Lingkungan
PT Pupuk Iskandar Muda memiliki komitmen yang sangat kuat bahwa
pengendalian limbah pabrik, baik limbah cair, padat, gas maupun debu merupakan
aspek penting yang harus diprioritaskan pengelolaannya. Upaya pengendalian
lingkungan yang dilakukan dengan cara mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan seminimal mungkin.
 Pengendalian limbah dilakukan dengan proses stripping, scrubber,
recovery, aerasi dan netralisasi.
 Pemanfaatan gas buang (purge gas), sehingga dihasilkan H2 murni
dengan system Hidrogen Recovery Unit.

19
 Pemanfaatan condensate, sehingga dihasilkan condensate yang tidak
mengandung ammonia dengan sistem stripping.
 Penyerapan gas ammonia, sehingga dapat mencegah terjadinya
pencemaran udara dengan sistem scrubber.
 Pengelolaan limbah cair dengan sistem aerasi dan netralisasi, sehingga
limbah cair yang dibuang ke media lingkungan, memenuhi baku mutu
dan tidak mencemari lingkungan.
 Pemasangan silencer (peredam) pada alat mesin, sehingga kebisingan
yang ditimbulkan dapat dikurangi.
 Penyerapan debu urea dengan dust recovery system, sehingga dapat
mengurangi pencemaran debu urea.

4. Pembinaan Wilayah
PT Pupuk Iskandar Muda selalu berperan aktif dalam pembangunan daerah
dan masyarakat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, khususnya di Kabupaten
Aceh Utara. Program pembinaan wilayah yang dilaksanakan secara
berkesinambungan oleh PT Pupuk Iskandar Muda telah membawa dampak yang
cukup signifikan dalam menjaga kelangsungan usaha serta pengamanan asset
perusahaan.
Pembinaan wilayah yang dilakukan, antara lain : bantuan penyediaan
fasilitas pendidikan, sosial-budaya, kesehatan, olah raga, dan keagamaan.
Pembinaan dilaksanakan melalui kerjasama dengan beberapa instansi terkait,
seperti : Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, Pemuka Masyarakat, Ulama,
Tokoh Pemuda dan Pengurus Badan Dakwah Islamiyah Al Muntaha PT
Pupuk Iskandar Muda.
Disamping pembinaan wilayah yang langsung ditangani oleh perusahaan
sejak tahun 1994, lembaga lain yang juga ikut melakukan kegiatan
kemasyarakatan adalah Yayasan Amil Zakat (YAZ) Al Muntaha PT Pupuk
Iskandar Muda. Yayasan ini mengelola zakat, infaq dan sedekah dari karyawan PT
Pupuk Iskandar Muda.

20
Realisasi pembinaan wilayah yang telah dilakukan oleh PTPupuk Iskandar
Muda, antara lain :
 Mendirikan LOLAPIL (Loka Latihan Keterampilan) untuk mendidik
para pemuda dari desa sekitar dengan berbagai macam bidang
keterampilan, seperti : pertanian, peternakan, perikanan, pengelasan,
dan pertukangan.
 Membantu pembangunan rumah sangat sederhana kepada keluarga
miskin yang berdomisili di sekitar perusahaan.
 Memberi kesempatan kepada masyarakat sekitar untuk memanfaatkan
lahan seluas 23 ha milik PT Pupuk Iskandar Muda.
 Memberi beasiswa kepada siswa yang berprestasi untuk melanjutkan
studi, baik di dalam maupun di luar negeri.
 Menyalurkan bantuan obat-obatan secara periodik kepada Puskesmas di
sekitar perusahaan.
 Membantu sarana olahraga untuk beberapa desa di sekitar perusahaan
sehingga dapat dimanfaatkan oleh para pemuda.

1.5 Penerapan Keselamatan Kerja


1.5.1 Sistem Izin Kerja
Sistem izin kerja adalah prosedur awal yang akan mengidentifikasi bahaya,
hal ini sesuai dengan Permenaker No. 05/MEN/1966 tentang SMK3 yang
menyatakan bahwa untuk setiap tugas-tugas yang berisiko tinggi jika perlu
diterapkan suatu sistem kerja dan terdapat prosedur kerja yang didokumentasikan.
Sistem izin kerja diberlakukan untuk seluruh karyawan dan kontraktor PT Pupuk
Iskandar Muda. Dengan sistem ijin kerja semua langkah-langkah yang diperlukan
untuk membuat lingkungan kerja aman dilakukan dengan lebih dahulu
mempertimbangkan bahaya yang ada. Setiap pekerjaan di PT Pupuk Iskandar
Muda seperti pekerjaan memotong, mengelas bagian-bagian yang tertutup atau
bertutup, misalnya bejana, drum, tangki dan sebagainya telah dilakukan melalui
ijin kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaan.

1.5.2 Inspeksi Keselamatan Kerja

21
PT Pupuk Iskandar Muda telah melaksanakan inspeksi keselamatan kerja
secara teratur baik terjadwal maupun tidak, hal ini sesuai dengan Permenaker No.
05/MEN/1996 tentang standar pemantauan yang menyatakan bahwa pemeriksaan
bahaya dilakukan dengan inspeksi tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan
dengan teratur.
Macam-macam inspeksi keselamatan kerja yang dilakukan di PT Pupuk
Iskandar Muda antara lain :
a. Inspeksi lingkungan kerja (unsafe condition dan house keeping)
b. Inspeksi personal (unsafe action)
1.5.3 Pelayanan Kesehatan Kerja
Di PT Pupuk Iskandar Muda telah melakukan pembinaan kesehatan
kerja secara terpadu sebagai upaya pelaksanaan pelayanan kesehatan.
Upaya ini dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan tenaga
kerja secara optimal untuk menunjang peningkatan produktivitas kerja dan
kualitas sumber daya manusia di perusahaan. Pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan adalah :
1. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja yang dilakukan pada saat
penerimaan tenaga kerja baru.
2. Pemeriksaan berkala setiap setahun sekali.
3. Pemeriksaan khusus bagi tenaga kerja yang diperkirakan mengalami
penyakit tertentu (jantung, hipertensi, asma, diabetes militus dan lain
sebagainya), karyawan menjelang pensiun dan adanya kenaikan jabatan.

22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pompa


Pompa adalah suatu peralatan mekanis atau mesin yang digunakan untuk
memindahkan fluida cair dari suatu tempat yang bertekanan rendah ke tempat
yang bertekanan tinggi melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan
energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus-menerus.
Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian
masuk inlet(Suction) dengan bagian keluar outlet(Discharge). Dengan kata lain,
pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak)
menjadi tenaga mekanis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk
mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran.
Pompa sentrifugal adalah jenis pompa tekan dinamis yang mengubah
energi mekanik kedalam energi hidrolik melalui aktivitas sentrifugal. Sedangkan
prinsip kerja pompa tekan dinamis adalah dengan mengubah energi mekanis dari
poros menjadi energi fluida, dan energi inilah yang menyebabkan pertambahan
head tekanan, head kecepatan, dan head potensial pada fluida yang mengalir
secara kontinu. Prinsip kerja dari pompa sentrifugal ini yaitu Pompa digerakkan
oleh motor, daya dari motor diberikan kepada poros pompa untuk memutar
impeller yang dipasangkan pada poros tersebut. Zat cair yang ada dalam impeller
akan ikut berputar karena dorongan sudu-sudu. Karena timbulnya gaya
sentrifugal, maka zat cair mengalir dari tengah impeller keluar melalui saluran
diantara sudu dan meninggalkan impeller dengan kecepatan yang tinggi. Zat cair
yang keluar dari impeller dengan kecepatan tinggi ini kemudian mengalir melalui
saluran yang penampangnya makin membesar (volute/diffuser), sehingga terjadi
perubahan dari head kecepatan menjadi head tekanan. Maka zat cair yang keluar
dari flens keluar pompa head totalnya bertambah besar. Pengisapan terjadi karena
setelah zat cair di lemparkan oleh impeller, ruang diantara sudu-sudu menjadi
vakum sehingga zat cair akan terhisap masuk. Selisih energi per satuan berat atau

23
head total dari zat cair pada flens keluar (tekan) dan flens masuk (hisap) disebut
head total pompa. Sistem perawatan pada pompa sentrifugal dibagi menjadi 3
macam yaitu:
1. Routine Maintenance : Merupakan inspeksi harian terhadap peralatan yang
terpasang dan dalam keadaan beroperasi. Hal ini dilakukan agar gejala-
gejala kerusakan dapat segera di ketahui, sehingga kerusakan yang lebih
fatal dapat dihindari
2. Predictive Maintenance: Merupakan tindakan perawatan yang bersifat
pengamatan terhadap objek dengan melakukan pengukuran-pengukuran
tertentu
3. Preventive Maintenance: Merupakan perawatan yang sifatnya berupa
pencegahan dan dilakukan secara rutin sesuai jadwal yang telah di
tentukan yang bertujuan untuk meningkatkan keadaan dan memperpanjang
umur peralatan

Dan adapun kegunaan pompa yaitu :


• Memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih tinggi
tempatnya

• Memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih tinggi
tekanannya

• Memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat lain dengan jarak


tertentu

Untuk sirkulasi, pompa merupakan alat untuk memindahkan


fluida yang paling efektif sehingga penggunaannya cukup luas, khususnya
pada sektor industri kimia, industri minyak, industri kertas, industri tekstil
dan lain-lain.Kenaikan tekanan fluida digunakan untuk mengatasi hambatan-
hambatan pengaliran.Hambatan-hambatan pengaliran dapat berupa perbedaan
tekanan, perbedaan ketinggian atau hambatan gesek.Hingga pompa juga
merupakan suatu suatu alat atau mesin fluida yang memberikan energi
kepada fluida.

24
2.2 Klasifikasi Pompa Secara Umum
Berikut ini adalah gambar diagram klasifikasi pompa secara umum:

Gambar 2 . 1 Diagram klasifikasi pompa

2.2.1 Pompa Perpindahan Positif (Positive Displacement)


Pompa Positive Displacement Pump adalah jenis pompa cairan yang di
gerakan dari sisi isap ke sisi tekan oleh variasi mekanis volume rumah pompa,
dengan kata lain menaikan tekanan dengan cara memperkecil ruang volume. jenis
pompa yang dapat dimasukkan kedalam tipe ini adalah pompa Reciprocating,
pompa rotary, dan pompa Diafragma.
Pompa perpindahan positif energi di tambahkan ke fluida kerja secara
priodik oleh suatu gaya yang di kenakan pada satu atau lebih batas (boundary)
sistem yang dapat bergerak. Daya dari penggerak di berikan kepada poros pompa
untuk memutar impeller di dalam volute casting ( rumah spiral), maka zat cair
yang berada di dalam sudu – sudu ikut berputar. Karena timbul gaya sentrifugal,
maka zat cair mengalir dari tengah impeller keluar melalui saluran diantara sudu –
sudu impeller. Disini heat tekanan zat cair menjadi lebih tinggi, demikian pula
heat kecepatan nya bertambah besar karean zat cair mengalami percepatan. Zat
cair yang keluar dari impeller di tampung oleh saluran yang berbentuk volute

25
(spiral) di sekeliling impeller dan di salurkan keluar pompa melalui nozzel
(outlet/discharge). Didalam nozzle ini, sebagian heat kecepatan aliran di ubah
menjadi heat tekanan, jadi impeller pompa berfungsi memberikan kerja kepada
zat cair antara flange hisap dan flange keluar pompa disebut heat total pompa.
Dari uraian di atas, jelas bahwa pompa sentrifugal dapat mengubah energi
mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi energi fluida. Energi inilah yang
menyebabkan pertambahan haet tekanan, heat potensial pada zat cair yang
mengalir secara continue pompa perpindahan positif terbagi menjadi tiga yaitu:
a. Pompa Reciprocating
Pompa reciprocating adalah pompa yang mengubah energi mekanis
penggerak pompa menjadi energi aliran dari zat cair yang dipindahkan dengan
menggunakan elemen yang bergerak bolak - balik dalam silinder.

Gambar 2 . 2 Skema Pompa Reciprocating


Pompa reciprocating dapat di golongkan menjadu tiga jenis pompa yaitu:
1. Pompa Torak
Pompa torak merupakan pompa yang banyak di gunakan dalam kelompok
pompa desak gerak bolak – balik. Menurut cara kerjanya pompa torak dapat
dikelompokkan dalam kerja tunggal dan ganda. Sedang menurut jumlah
silinder yang di gunakan di kelompokan kedalam pompa torak silinder
tunggal dan pompa torak silinder ganda.

26
Gambar 2 . 3 Pompa torak
2. Pompa plunyer
Prinsip kerja plunyer sama dengan prinsip kerja pompa torak, tetapi torak
di ganti dengan plunyer.Pompa plunyer pada umumnya di gunakan untuk
aliran volume (kapasitas) yang kecil tetapi tekanan yang dapat di capai lebih
tinggi dari pada yang dapat di capai dengan pompa torak, pompa plunyer
banyak di gumakan untuk pompa bahan bakar motor diesel. Dimana langkah
pengisapan dan tekanan zat cair di lakukan oleh gerakan plunyer.

Gambar 2 . 4 Pompa plunger

3. Pompa membran
Pada pompa ini, pembesaran dan pengecilan ruang dalam rumah pompa di
sebabkan oleh membran yang kenyal.seperti halnya pompa torak, pompa
membran dapat di gunakan sebagai kerja tunggal dan kerja ganda, dan juga
memberikan aliran cairan yang terputus – putus.Pompa membran sering di

27
gunakan untuk memompa air kotor (pompa kepala kusing) dan dapat di
gunakan untuk bahan bakar.

b. Pompa Rotary
Pompa rotary merupakan pompa dimana energi dari mesin penggerak di
transmisikan dengan menggunakan elemen yang berputar di dalam rumah pompa
(casing).

Gambar 2 . 5 Pompa Rotary


Secara umum prinsip kerja rotary pumps, berputarnya elemen dalam rumah
pompa menyebabkan penurunan tekanan pada saluran isap, sehingga terjadi aliran
cairan dari sumber masuk kerumah pompa. Cairan tersebut akan mengisi ruang
kosong.yang di timbulkan oleh elemen – elemen yang berputar dalam rumah
pompa tersebut, cairan terperangkap dan ikut berputar. Pada saluran kempa terjadi
pengecilan rongga, sehingga cairan terkempakan keluar.

Berdasarkan bentuk bagian yang bergerak secara bolak-balik maka pompa di


bedakan menjadi :

28
1. Sliding vane
Pompa vane adalah termasuk jenis rotary positive displacement dimana
sebuah axial vane berputar melalui sebuah eccentric rotor

Gambar 2 . 6 Slidingvane pamp


2. Internal gear pomp
Ketika roda gigi berputar, terjadi penurunan tekanan pada rumah pompa
sehinnga cairan mengalir dang mengisi rongga gigi.Penggunaan gear pump
yaitu: untuk mencegah terjadinya kemacetan dan haus saat pompa di gunakan
maka zat cair yang di pompa tidak boleh mengandung padatan dan tidak
bersifat korosif

Gambar 2 . 7 Internal gear pump

3. External Gear Pump

29
Gambar 2 . 8 External Gear pump
4. Screw pump
Cara kerjan pompa screw oleh gerak gerak putar poros ulir zat cair
mengalir dalam arah aksial. Pompa jenis ini hanya bisa digunakan untuk
tekanan pada saluran kempa lebih rendah dari tekanan pada saluran isap dan
bila zat cair yang di pompa mempunyai kekentalan yang tinggi. Pada keadaan
kering pompa ini tidak dapat menghisap sendiri, sehingga sebelum di
gunakan pompa ini harus terisi cairan yang akan di pompa (dipancing).

Gambar 2 . 9 Screw pump

5. Lube Pump

30
Gambar 2 . 10 Lube Pump
Keuntungan :
 Tidak perlu perapat mekanis (mechanical seal)
 Pemeliharaan mudah dan murah
 Dapat memompakan fluida yang mengandung lumpur
 Bila bekerja tanpa beban tidak terlalu merusak pompa

Kerugian :
 Aliran berdunyut
 Kapasitas sangat tergantung pada ukuran besar kecilnya Pompa dan tidak dapat
divariasi denganperubahan kecepatan
 Kapasitasnya rendah (dibandingkan dengan pompa sentrifugal)
 Efisiensi pada kapasitas tinggi

a. Pompa Diafragma
Pompa diafragma adalah pompa yang mentranfer energi dari penggerak ke
cairan memalului batang penggerak yang bergerak bolak–balik untuk
menggerakkan diafragma sehingga timbul hisapan dan penekanan secara
bergantian antara katup isap dan katup tekan. Keuntungan pompa diafragma ini
adalah hanya pada diafragma saja yang bersentuhan dengan fluida dan ditransfer
sehingga mengurangi kontaminasi dengan bagian lain terutama bagian gerak.

Berikut skema dan cara kerja pompa diafragma.

31
Gambar 2 . 11 Cara kerja pompa diafragma
Gambar di atas merupakan skema dari sebuah pompa diafragma secara
umum serta komponen-komponennya, yang digerakkan secara mekanik oleh
sebuah motor dengan roda eksentriknya. (roda eksentrik maksudnya roda yang
berbentuk unik tidak bulat sempurna yang dibuat dengan tujuan khusus).
Inti dari pompa jenis ini adalah adanya membran / diafragma yang
bergerak maju-mundur di dalam ruang pompa untuk menghisap masuk dan
mendorong air keluar. Diafragma terbuat dari bahan yang elastis dan kedap air.
 Cara kerja Pompa Diafragma
Gambar sebelah kiri (gambar A), menunjukkan saat diafragma bergerak
mundur untuk menghisap masuk air. Katup masuk (inlet valve) terbuka sehingga
air terhisap masuk memenuhi ruang pompa melalui saluran masuk (inlet). Pada
saat bersamaan katup keluar (outlet valve) tertutup untuk menjaga air yang sudah
ada di saluran keluar (outlet) tidak terhisap masuk kembali ke ruang pompa.
Gambar sebelah kanan (gambar B), menunjukkan saat diafragma bergerak
maju untuk mendorong air keluar dari ruang pompa. Pada kondisi ini katup keluar
(outlet valve) terbuka sehingga air keluar dari ruang pompa menuju saluran keluar
(outlet). Pada saat bersamaan katup masuk (inlet valve) tertutup untuk menjaga
agar air yang ada di ruang pompa tidak kembali ke sumbernya.
Ada banyak macam pompa diafragma tergantung dari kegunaanya dan
tenaga penggerak diafragmanya serta jumlah difragmanya.Berdasarkan tenaga
penggerak diafragmanya, pompa diafragma di golongkan menjadi empat jenis,
yaitu:

32
1. Penggerak mekanik
Jenis ini memiliki penggerak mekanik yang langsung terhubung dengan
diafragma. contoh animasi dan skema diatas merupakan contoh untuk pompa
diafragma dengan penggerak mekanik
2. Penggerak Hidrolik
Jenis ini memiliki cairan hidrolik untuk mendorong dan menarik
diafragma. Cairan ini di desak oleh piston atau plunyer yang digerakan secara
mekanik juga. Sebenarnya hampir sama dengan pompa diafragma dengan
penggerak mekanik diatas. Bedanya penggerak mekaniknya tidak terhubung
langsung dengan diafragma tapi dengan perantara cairan hidrolik

Gambar 2 . 12 Diafragma dengan Penggerak hidrolik

3. Penggerak Selenoid
Jenis pomps diafragma ini digerakan oleh semacam piston atau plunyer
yang di dorong atau di tarik oleh medan magnet yang dihasilkan oleh
selenoid. Selenoid ini merupakan alat yang menghasilkan gerakan mekanik
linier jika di aluri arus listrik. Secara umum secara lenoid terdiri dari lilitan
dan inti baja. Jika lilitan di aliri arus listrik akan menghasilkan medan magnet
yang akanmenarik atau mendorong inti besinya. Gerakan inti besi ini
dimanfaatkan untuk menggerakan diafragma pada pompa diafragma.

4. Penggerak angin

33
Pompa diafragma ini di kenal dengan nama AODD Pumps(Air Operated
Double Diafragm Pumps). Karena desainnya memiliki dua pompa diafragma,
dinamakan pompa diafragma pompa ganda yang memanfaatkan tekanan
angin sebagai penggerak diafragmanya. Posisinya saling berhadapan dimana
kedua diafragmanya (diafragma kiri dan kanan) terhubung oleh sebuah piston
atau plunyer.

Gambar 2 . 13 Difragma Dengan Penggerak Angin

2.2.2 pompa Dinamik


Pompa dinamik terdiri dari satu impeller atau lebih yang dilengkapi
dengan sudu – sudu yang di pasangkan pada poros – poros yang berputar dan
menrima energi dari motor penggerak pompa serta di selubungi dengan sebuah
rumah (casing). Fluida berenergi memasuki impeller secara aksial, kemudian
fluida meninggalkan impeller pada kecepatan yang relatif tinggi dan di
kumpulkan dalam volute atau diffuser terjadi perubahan dari heat kecepatan
menjadi head tekanan, yang diikuti dengan penurunan kecepatan. Sesudah proses
konversi ini selesai kemudian fluida keluar dari pompa melalui katup discharge.
Pompa dinamik dapat di bagi dalam beberapa jenis yaitu:

a. Pompa Sentrifugal (centrifugal pump)

34
Pompa sentrifugal adalah suatu pompa yang memindahkan cairan
dengan memanfaatkan gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh putaran impeller.
Pompa sentrifugal mengubah energi kecepatan menjadi energi tekan.
Semakin cepat putaran pompanya maka akan semakin tinggi tekanan (head)
dihasilkan. Pompa ini di gerakan oleh motor atau turbin. Daya dari penggerak
diberikan pada poros pompa untuk memutar impeller yang di pasang pada
poros tersebut. Akibat dari putaran impeller yang menimbulkan gaya
sentrifugal, maka zat cair akan mengalir dari tengah impeller keluar diantara
dari sudu–sudu dan meninggalkan impeller dengan kecepatan yang tinggi.

Gambar 2 . 14 pompa Sentrifugal (centrifugal pump)


1. Klasifikasi Pompa centrifugal menurut bentuk casing
a. Pompa volute
Sebuah pompa centrifugal dimana zat cair dari impeller secara
langsung dibawah ke rumah volute, seperti gambar berikut:

Gambar 2 . 15 Cara kerja pompa volute


b. Pompa disfuser

35
Pompa ini adalah sebuah pompa sentrifugal yang di lengkapi dengan
sudu difuser disekeliling luar impeller, kontruksi bagian – bagian lain
sama dengan pompa volute.

Gambar 2 . 16 Cara kerja pompa disfuser


c. Pompa aliran campur jenis volute
Pompa ini mempunyai impeller jenis aliran campuran dan sebuah
rumah, disini tidak di pergunakan sudu – sudu difuser melainkan di pakai
saluran yang lebar untuk mengalirkan zat cair.

Gambar 2 . 17 aliran campur jenis Volute

2. Klasifikasi menurut jumlah tingkat


a. Pompa satu tingkat
Pompa ini hanya mempunyai satu impeller, heat total ditimbulkan
hanya berasal dari satu impeller, relatif rendah

36
Gambar 2 . 18 Pompa satu tingkat

b. Pompa tingkat banyak


Pompa ini menggunakan beberapa impeller yang terpasang secara
deret (seri) pada satu poros. Zat cair yang keluar dari impeller pertama di
masukan ke impeller berikut nya dan seterus nya hingga impeller yang
terakhir

Gambar 2 . 19 Pompa tingkat banyak


3. Klasifikasi menurut letak poros
Menurut letak poros nya, pompa dapat di bedakan menjadi poros
horizontal dan poros verikal

4. Klasifikasi menurut sisi masuk impeller

37
a. Pompa isapan tunggal
Pada pompa ini zat cair masuk dari satu sisi impeller, kontruksinya
sangat sederhana sehingga banyak di pakai,dan arah aliran masuknya tegak
lurus terhadap arah aliran keluar.

Gambar 2 . 20 Pompa isapan tunggal

b. Pompa Isapan ganda


Pompa ini memasuk kan zat cair melalui kedua sisi impeller.

Gambar 2 . 21 Pompa isapan ganda

5. Klasifikasi pompa berdasarkan arah aliran


Berdaskan arah aliran didalam impeller pompa sentrifugal dibagi
menjadi:
a. Aliran radial (Radial Flow)
b. Aliran aksial (Axial Flow)
c. Aliran campur (Mixed Flow)

Pompa sentrifugal di klarifikasikan berdasarkan beberapa criteria antara lain:

38
1. Bentuk arah aliran yang terjadi di impeller. Aliran fluida dalam
impeller dapat berupa axial flow, mixed flow, atau radial flow
2. Bentuk konstruksi dari impeller. Impeller yang digunakan dalam pompa
sentrifugal dapat berupa open impeller, semi-open impeller, atau close
impeller
3. Banyaknya jumlah suction inlet. Beberapa pompa setrifugal memiliki
suction inlet lebih dari dua buah. Pompa yang memiliki satu suction inlet
disebut single-suction pump sedangkan untuk pompa yang memiliki dua
suction inlet disebut double-suction pump
4. Banyaknya impeller. Pompa sentrifugal khusus memiliki beberapa
impeller bersusun. Pompa yang memiliki satu impeller disebut single-
stage pump sedangkan pompa yang memiliki lebih dari satu impeller
disebut multi-stage pump

2.3 Bagian-Bagian dari Pompa Sentrifugal

Gambar 2 . 22 Bagian-bagian Pompa Sentrifugal

2.3.1 Bagian Utama dari Unit Pompa


a. Rumah Pompa

39
Rumah Pompa berfungsi sebagai penampung cairan yang terlempar dari
sudu-sudu Impeller untuk merubah atau mengkoversikan energi cairan menjadi
energi tekanan statis. Atau sering disebut juga dengan rumah keong karena
bentuknya yang menyerupai keong.
b. Impeller
Impeller merupakan cakram bulat dari logam dengan lintasan untuk aliran
fluida yang sudah terpasang. Impeller biasanya terbuat dari perunggu,
Polikarbonat, besi tuang atau stainless steel, namun bahan-bahan lain juga
digunakan. Sebagaimana kinerja pompa tergantung pada jenis impeller nya, maka
penting untuk mimilih rancangan yang cocok dan mendapatkan impeller dalam
kondisi yang baik.
Jumlah impeller menetukan jumlah tahapan pompa. Pompa satu tahap
memiliki satu impeller dan sangat cocok untuk layanan head (tekanan) rendah.
Pompa dua tahap memiliki dua impeller yang terpasang secara seri untuk layanan
head sedang. Pompa multi-tahap memiliki tiga impeller atau lebih terpasang seri
untuk layanan head yang tinggi. Impeller dapat digolongkan atas dasar:
 Arah utama aliran dari sumbu putaran: aliran radial, aliran aksial, aliran
campuran
 Jenis hisapan: hisapan tunggal dan hisapan ganda
 Bentuk atau konstruksi mekanis:
 Impeller yang tertutup memiliki baling-baling yang di tutupi oleh
mantel (penutup) pada kedua sisinya. Biasanya digunakan untuk
pompa air, dimana baling-baling seluruhnya mengurung air. Hal ini
mencegah perpindahan air dari dari sisi pengiriman kesisi
pengisapan, yang akan mengurangi efisiensi pompa. Dalam rangka
untuk memisahkan ruang pembuangan dari ruang pengisapan,
diperlukan sebuah sambungan yang bergerak di antara impeller dan
wadah pompa. Penyambungan ini dilakukan oleh cincin yang
dipasang diatas bagian penutup impeller atau dibagian dalam
permukaan silinder wadah pompa. Kerugian dari impeller tertutup
ini adalah resiko yang tinggi terhadap rintangan.

40
 Impeller terbuka dan semi terbuka kemungkina tersumbatnya kecil.
Akan tetapi untuk menghindari terjadinya penyumbatan melalui
resirkulasi internal, volute atau back-plate pompa harus diatur
secara manual untuk mendapatkan setelan impeler yang benar.
c. Poros Pompa (Shaft)
Poros Pompa terbuat dari stainless steel yang berfungsi untuk
meneruskan energi mekanik dari mesin penggerak (Prime Over) kepada Impeller.
d. Inlet (Suction)
Pipa inlet berbentuk L yang digunakan untuk menaikkan air ke dalam
Impeller dengan menggunakan bantuan dari motor penggerak. Fungsinya sebagai
saluran masuk cairan ke dalam Impeller.
e. Outlet (Discharge)
Pipa Outlet digunakan untuk mengalirkan air dari dalam pompa ke tempat
bak penampungan.
f. Wadah (cashing)
Fungsi utama wadah adalah menutup impeller pada penghisapan dan
pengiriman pada ujung dan sehingga berbentuk tangki tekanan. Tekanan pada
ujung penghisapan dapat sekecil sepersepuluh tekanan atmosfir dan pada ujung
pengiriman dapat dua puluh kali tekanan atmosfir pada pompa satu tahap. Untuk
Pompa multi-tahap perbedaan tekanannya jauh lebih tinggi. Wadah di rancang
untuk tahan paling sedikit dua kali tekanan ini untuk menjamin batas keamanan
yang cukup.
Fungsi wadah yang kedua adalah memberikan media pendukung dan
bantalan poros untuk batang torak dan impeller. Oleh karena itu wadah pompa
harus dirancang untuk:
 Memberikan kemudahan mengakses ke seluruh bagian pompa untuk
pemeriksaan, perawatan dan perbaikan
 Membuat wadah anti bocor dengan memberikan kotak penjejal
 Menghubungkan pipa-pipa hisapan dan pengiriman ke flens secara
langsung
 Mudah dipasang dengan mudah ke mesin penggerak (motor listrik) tanpa
kehilangan daya

41
Bagian pompa sentrifugal di bagi dua yaitu :
a. Bagian yang bergerak (Dinamis)
Bagian yang bergerak di antaranya :

1. Shaft (poros)

Gambar 2 . 23 Shaft (Poros)


Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama
beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.
Poros pada pompa sentrifugal berfungsi untuk meneruskan torsi penggerak pompa
untuk memutar impeller, poros pompa juga dilengkapi dengan shaft sleeve untuk
mencegah poros dari gesekan langsung dengan perapat atau packing.

2. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah hisap impeller.

42
Gambar 2 . 24 Eye of Impeller
3. Impeller

Gambar 2 . 25 Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energy mekanis dari pompa menjadi
energy kecepatan pada cairan yang dipompa akan secara continue, sehingga
cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosogan
akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.

4. Bearing

43
Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari
poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial.
Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan
tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.

Gambar 2 . 26 Bearing

b. Bagian yang diam (Statis)


1. Gasket

44
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing
pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.

Gambar 2 . 27 Gasket

2. Shaft Sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan
keausan pada stuffing box.Pada pompa multistage dapat sebagai leakage joint,
internal bearing dan interstage atau distance sleever.

Gambar 2 . 28 Shaft Sleve

3. Wearing Ring

45
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang
melewati bagian depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan
cara memperkecil celah antara casing dengan impeller.

Gambar 2 . 29 Wearing Ring

4. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide
vane),inlet dan outlet nozzel serta tempat memberikan arah aliran dari
impeller dan mengkonversikan energy kecepatan cairan menjadi energy
dinamis (single stage).

Gambar 2 . 30 Casing
5. Seal ( Perapat)

46
Perapat digunakan untuk mencegah/mengurangi kebocoran yang terjadi
melalui celah antara shaft dengan casing pompa.Jenis perapat yang biasa
digunakan pada pompa sentrifugal adalah Mechanical Seal
 Mechanical Seal
Adalah suatu alat mekanis yang berfungsi untuk mencegah kebocoran
fluida dari ruang/wadah yang memiliki poros berputar. Pengesilan terjadi karena
alat mekanis tersebut memiliki 2 buah komponen muka akhir (end faces) pada
posisi 90° terhadap sumbu poros yang senantiasa kontak satu dengan lainnya,
karena adanya gaya axial dari pegas/spring. Mechanical seal umumnya terpasang
pada bermacam jenis pompa seperti, centrifugal pump, gear pump, screw pump.
Juga bisa dipasang pada peralatan mixer/agitator serta centrifugal/screw
compressor. Dengan demikian bisa diambil simpulan definisi Mechanical Seal
adalah Sebuah alat pengeblok cairan/gas pada suatu rotating equipment.
Mechanical Seal yang terpasang pada peralatan pompa desainnya
disesuaikan dengan kondisi operasi pompa tersebut, biasanya tergantung dengan
faktor – faktor berikut:
a. Tekanan cairan (Pressure)
b. Suhu cairan (Temperatur)
c. Jenis cairan, Vapour pressure
d. Ukuran poros (Shaft size)
e. Kecepatan putaran (Spead atau RPM)

47
Gambar 2 . 31 Mechanical Seal
Sumber : (PT Pupuk iskandar muda)

 Fungsi Mechanical Seal


Fungsi dari Mechanical Seal yaitu untuk mencegah terjadinya
kebocoran fluida yang mengalir padanya.
1. Seal faces
Seal faces adalah bagian paling penting, paling utama dan paling kritis dari
sebuah Mechanical Seal dan merupakan titik primary sealing. Terbuat dari bahan
Carbon dengan serangkaian teknik pencampuran, atau keramik atau Ni-resist, atau
Silicone Carbide atau Tungsten Carbide. Seal face berarti ada 2 sealface. Yang
satu diam dan melekat pada dinding pompa, dan yang lainnya berputar, melekat
pada shaft. Yang berputar biasanya terbuat dari bahan yang lebih lunak.
Kombinasinya bisa berupa carbon versus silicone carbide, carbon vs ceramic,
carbon vs tungten carbide, silicone carbide vs silicone carbide, silicone carbide
vs tungsten carbide.

48
Gambar 2 . 32 Bagian Bagian Mechanical Seal
Setelah memahami bagian-bagian yang menyusun Mechanical Seal, maka
bisa dilanjutkan bahwa Mechanical Seal adalah suatu sealing device yang
merupakan kombinasi menyatu antara sealface yang melekat pada shaft yang
berputar dan sealface yang diam dan melekat pada dinding statis casing/housing
pompa/tangki/vessel/kipas.
Sealface yang ada pada shaft yang berputar seringkali disebut sebagai
Rotary Face/Primary Ring. Sedangkan Sealface yang diam atau dalam kondisi
stasioner sering disebut sebagai Stationary Face / Mating Ring / Seal
Dengan demikian bisa diambil perbedaan sealface
Tabel 2 . 1 Perbedaan Seal Face

ROTATING STATIONARY
Carbon Ceramic
Carbon Tungsten Carbide
Silicone Carbide Silicone Carbide
Silicone Carbide Tungten Carbide

Dengan demikian bisa diambil simpulan definisi Mechanical Seal adalah


Sebuah alat pengeblok cairan/gas pada suatu rotating equipment, yang terdiri atas:
 Dua buah sealface yang bisa aus, dimana salah satu diam dan satunya lagi
berputar, membentuk titik pengeblokan primer (primary sealing)
 Satu atau sekelompok o-ring/bellows/PTFE wedge yang merupakan titik
pengeblokan sekunder (secondary sealing)
 Alat pembeban mekanis untuk membuat sealface saling menekan

49
 Asesoris metal yang diperlukan untuk melengkapi rangkaian Mechanical
Seal

 Komponen dan Meterial Mechanical seal


Mechanical Seal terdiri dari 2 buah komponen yaitu :
1. Rotating Unit (Bagian yang berputar).
2. Stationary Unit (Bagian yang diam).

Stationary
Rotati
unit
ng unit

Gambar 2 . 33 Bagian Rotating dan Stationary


Sumber : (PT Pupuk iskandar muda)
 Cara Kerja Mechanical Seal
Titik utama pengeblokan dilakukan oleh dua sealfaces yang permukaannya
sangat halus dan rata. Gesekan gerak berputar antara keduanya meminimalkan
terjadinya kebocoran. Satu sealface berputar mengikuti putaran shaft, satu lagi
diam menancap pada suatu dinding yang disebut dengan Glandplate. Meterial
dua sealfaces itu biasanya berbeda. Yang satu biasanya bersifat lunak, biasanya
carbon-graphite, yang lainnya terbuat dari material yang lebih keras seperti
silicone-carbide. Pembedaan antara material yang digunakan pada stationary
sealface dan rotating sealface adalah untuk mencegah terjadinya adhesi antara
dua buah sealfaces tersebut. Pada sealface yang lebih lunak biasanya terdapat

50
ujung yang lebih kecil sehingga sering dikenal sebagai wear-nose (ujung yang
bisa habis atau aus tergesek).

Gambar 2 . 34, 4 Point Mechanical Seal


Ada 4 (empat) titik sealing/pengeblokan, yang juga merupakan
jalur kebocoran jika titik pengeblokan tersebut gagal. Silakan lihat gambar di atas.
Titik pengeblokan utama (primary sealing) adalah pada contactface, titik
pertemuan 2 buah sealfaces, lihat Point A. Jalur kebocoran di Point B diblok oleh
suatu O-Ring, V-Ring atau Wedge Sedangkan jalur kebocoran di Point C dan
Point D, diblok dengan gasket atau O-Ring. ( Point B, C & D disebut dengan
secondary sealing).

51
BAB III
METOLOGI PKL

3.1 Tempat dan waktu praktek kerja lapangan


3.1.1 Tempat praktek kerja lapangan
Praktek kerja lapanagan dilakukan pada PT Pupuk Iskandar Muda, yaitu
sebuah pabrik pupuk urea Badan Usaha Milik Negara (BUMN) anak perusahaan
Pupuk Indonesia Holding Company yang terletak dibawah wilayah Krueng
Geukueh Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara. Selama melakukan
Praktek Kerja Lapangan penulis di tempatkan di Dapertemen pemeliharaan.
Adapun tempat pelasanaan tugas khusus adalah di Unit Ammonia-II PT Pupuk
Iskandar Muda.

3.1.2 Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan


Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di PT. Pupuk Iskandar Muda,
Krueng Geukueh, Aceh Utara dimulai dari tanggal 02 s/d 30 Agustus 2019.
Selama melakukan Kerja Praktek penulis di tempatkan di Departemen
Pemeliharaan. Adapun tempat pelaksanaan tugas khusus adalah di Unit Mekanik
Ammonia-II PT. Pupuk Iskandar Muda.
Tabel 3.1 Jam Kerja Praktek PT.PIM
N Jam Kerja
Hari Istirahat
o Praktek
07.00 s/d 12.00 s/d
1 Senin s/d Kamis
16.00 13.00
07.00 s/d 12.00 s/d
2 Jum’at
16.30 14.00

52
3.2 Metodologi pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
Metodologi Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan pada perusahaan PT.
Pupuk Iskandar Muda :

Tabel 3.2 Metodologi Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan


N
Minggu Jam Kerja Praktek Kegiatan
o
Arahan
1 Minggu I 07.30 s/d 09.00 WIB
sebelum Praktek
Pengenalan
09.00 s/d 12.00 WIB
Tentang Perusahaan
12.00 s/d 13.00 WIB Istirahat
Arahan
13.00 s/d 14.00 WIB Tentang K3 dan teori
dasar tentang K3
Pengenalan
Tentang Alat dan
14.00 s/d 16.00 WIB
Mesin pada
Perusahaan
Minggu II – Tail Gate
2 07.30 s/d 09.00 WIB
III Meeting
Melakukan
Tugas/Kegiatan
09.00 s/d 16.00 WIB Sesuai Instruksi dari
Pembimbing
Lapangan
Safety Talk
3 Minggu IV 07.30 s/d 09.00 WIB
Meeting

53
Melakukan
Tugas/Kegiatan
Sesuai Instruksi dari
Pembimbing
Lapangan
Membuat
09.00 s/d 16.00 WIB Laporan Magang
Industri dan
Mengambil Data
yang diperlukan
untuk Laporan
Magang Industri

3.3 Rangkuman Pekerjaan Selama Praktek Kerja Lapangan

Kegiatan – kegiatan apa saja selama melaksanakan Magang Industri dapat


di rincikan sebagai berikut :
 Mengikuti Tail Gate Meeting setiap pagi pada hari praktek kerja lapangan

 Mengikuti Safety Meeting, agar mengetahui keselamatan dalam bekerja

 Observasi langsung kelapangan bersama instruktur

 Serta menanyakan tentang apa saja yang belum diketahui sebelum nya

 Repair filter dan buka baut pada boiler item 61-103 C1

 Perawatan compressor dan pengecekan oil pump

 Maintenance pada pompa

 Preventive maintenance pada seluruh area ammonia - II

54
BAB IV
Hasil Dan Pembahasan Tugas Khusus

Dari permasalahan yang dilapangan dan yang menjadi tinjauan penulis


adalah ANALISA KEBOCORAN MECHANICAL SEAL PADA POMPA
CENTRIFUGAL (61–113 J) PADA UNIT MEKANIK AMMONIA-II.
Mechanical seal merupakan suatu bagian dalam sebuah konstuksi alat yang
berfungsi sebagai penghalang atau pengeblok keluar dan masuk nya fluida.
Adapun fluida yang di alirkan pada pompa ini adalah amoniak.
Penyebab utama bocornya mechanical seal yaitu terjadi keausan pada
stasionary face dan rotary face akibat kurangnya sealing sistem.
Seal face adalah bagian paling penting, paling utama dan paling kritis dari
sebuah mechanical seal dan merupakan titik pengeblok fluida utama yang
terbuat dari bahan carbone atau silicone.

Gambar 4 . 1 Seal face Rotary dan seal face Stationary

4.1 Hasil

55
Dari hasil permasalahan kebocoran Mechanical Seal pada pompa
Centrifugal (61-113 J) yaitu :
 Sebab Terjadi Kebocoran

1. Stationary Face

Gambar 4 . 2 Stationary Face

Gambar 4 . 3 Stationary Face pecah


Stationary Face mengalami pecah yang di akibatkan oleh abrasi – abrasi
partikel padat.

56
2. Rotary face

Gambar 4 . 4 Rotary Face

Gambar 4 . 5 Rotary Face Mengalami Scratch


Rotary Face juga mengalami Scratch di karenakan komponen ini yang
saling bergesakan antara Sealface Stationary dan Rotary Face.

3. O-ring

57
Gambar 4 . 6 O-ring
O-ring shaft sleeve masih dalam kondisi layak pakai. Karena masih elastis
dan belum ada retak – retak atau indikasi akan mengalami putus.

4.2 Pembahasan
Untuk mengetahui terjadinya kebocoran pada mechanical Seal bisa
diketahui dengan menggunakan Alat dan Visual.
Alat yang biasanya dipakai untuk mengecek kebocoran mechanical seal
dengan menggunakan metode pressure test (test tekanan), tekanan yang dipakai
berupa udara.

58
Pengujian kebocoran pada mechanical seal dilakukan dengan
mengkompresi pompa sampai tekanan kerja mechanical seal yaitu sama dengan
tekanan kerja fluida keluar pompa pada 2 bar dengan udara secara bertahap,
kemudian dilakukan pemutaran poros pompa pada putaran kerja maksimal dari
poros pada 2950 rpm, kemudian dicatat penurunan tekanan yang terukur pada
manometer serta suhu permukaan mechanical seal dan suhu pelumas yang keluar
dari mechanical seal.
Dikarenakan kasus di lapangan dapat diketahui dengan cara visual maka
penulis tidak menggunakan alat lagi.
Visual :
1. Penglihatan :
 Keluarnya fluida dari selah selah Mechanical Seal
2. Penciuman :
 Terciumnya amoiak
3. Pendengaran :
 Mendengar suara vibrasi

Ada 3 faktor yang membuat Mechanical Seal bocor atau rusak yaitu :

1. Faktor operasi
 Percampuran antara air Sealing Sistem dengan larutan amoniak sehingga
menjadi scale – scale di dalam Mechanical Seal
 Pengaruh kimia (Chemical attack), Pada seluruh permukaan seal terdapat
bercak-bercak dan ada bagian yang mengelupas. Biasanya kekerasan
permukaan menurun
 Defleksi bidang kontak (Seal Face Deflection), Terjadi keausan yang
merata seperti pada Face Distortion, tetapi bidang kontak seal berbentuk
cekung atau cembung.Kontak (Face) yang berubah menjadi cembung
biasanya menyebabkan kebocoran yang berlebihan sedangkan yang
berbentuk cekung biasanya menyebabkan panas yang berlebihan.
 Penguapan (Vaporization), Biasanya penguapan didahului oleh erosi
Stasionary Face sehingga timbul panas dan semburan asab dari bidang
kontak Seal, penguapan juga dapat terjadi bila Temperature terlalu tinggi
dan mendekati Flash Point nya

59
 Kesalahan Start Up dan prosedur operasi

2. Faktor perawatan

 Sealing Sistem bermasalah


 Karbon Pecah (Broken Carbon), Karbon retak dan pecah terjadi akibat
gesekan Seal Face antara Rotary Face dan Stasionery Face
 Kondisi peralatan tidak baik
 Kesalahan dalam pemasangan, penyetelan dan salah penempatan

3. Faktor penyimpanan
 Jatuh, terbentur, tertindih benda-benda berat
 Tempat penyimpanan kotor atau lembab
 Disimpan didekat benda yang kororsif dan tempat terbuka

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari kebocoran mechanical seal adalah sebagai
berikut :
1. Ada pun penyebab rusaknya Mechanical Seal yakni pada Stasionary Face
dan Rotary Face dimana Carbon Seal Face saling bergesekan
2. kemasukan partikel padat yang menyebabkan, scrath pada rotary dan
stationary face

60
3. Penyebab -penyebab kerusakan yang terjadi pada Stasionary Face dan
Rotary Face yaitu : Chemical Attack, defleksi bidang kontak, karbon
pecah, dan penguapan,
4. Mechanical Seal tidak dapat diperbaiki sebab dalam hal ini menyangkut
Life Time, jadi kerusakan maupun kebocoran dari Mechanical Seal karena
aus nya Carbon Seal akibat kontak langsung (bergesekan) dengan Seal
Face yang lain hingga menyebabkan Carbon Seal facenya pecah.

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada laporan ini mengenai
kebocoran Mechanical Seal adalalah:
1. Pada saat PM harus di jaga Sealing Sistem dari kotoran, Valve aliran
sealing terbuka, dan Filter pada Sealing Sistem harus di perhatikan

2. Di perlukan ketelitian pada saat pergantian Carbon Seal Facenya agar


tidak terbentur

3. Sebelum di operasikan pastikan Sealing sudah bekerja terlebih dahulu

DAFTAR PUSTAKA

1. Nian Xiao, M.M.Khonsari. 2012.Thermal performance of mechanical


seals with textured side-wall. Tribology International 45 (2012,) pp.1–7
2. Skewish, WH. 2012. Mechanical seal Failure Mode. Support Systems
Technology Corp. FMEA Info Center., www.mechrel.com, [online
accessed at 19 November 2014]
3. Pugh, M, 2000. EPRI Technical Report, Mechanical seal Maintenance and
Application Guide. EPRI, Palo Alto, CA: 2000. 1000987
4. Handayani, S.U., 2010, Bahan Ajar Pompa dan Kompresor, Jurusan
Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia.

61
5. Huebner M., 2005, Material Selection For Mechanical Seal,
http://www.flowserve.com, online accessed on 19 Mei 2013.
6. Skewis W.H., 2012, Mechanical Seal Failure Mode and Cause,
http://www.mechrel.com, online accessed on 19 Mei 2013.
7. Manual Book JGC Project Execution Practice “Mechanical Seal
Handbook Tokyo : Japan 2002

62
LAMPIRAN

Gambar pompa 61-113 J

Gambar Spesifikasi Pompa pada 61-113 J

63
Gambar spesifikasi Motor pada pompa 61-113 J-M

64

Anda mungkin juga menyukai