Oleh:
MUHAMMAD ASBIRIN
1907036358
Puji syukur kehadiran ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan praktik industri dan laporan
Praktik Industri di PT. Pertamina (persero) RU II Production Sungai Pakning
beralamat di Sungai Pakning, Kec.Bukit Batu, Kab. Bengkalis, Provinsi Riau yang
telah dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2022 s/d 10 Juni 2022.
Laporan Praktik Industri ini membahas secara ringkas mengenai proses
pengolahan minyak bumi (Crude Oil) menjadi Automotive diesel Oil (ADO),
Kerosine, Naphtha, Residue, dan membahas secara khusus mengenai proses
perawatan dan perbaikan motor listrik.
Laporan ini juga merupakan suatu hasil yang diperoleh setelah melewati
berbagai proses dengan dukungan dari berbagai pihak secara langsung maupun
tidak langsung. Dukungan dari berbagai pihak tersebut sangat berarti bagi penulis
oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Kedua Orang Tua dan keluarga yang telah memberikan nasehat dan
doa yang tiada henti untuk penulis.
2. Bapak Muftil badri,. ST., MT selaku Koordinator Program Studi
Diploma Tiga Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Riau.
3. Bapak Iwan Kurniawan ST., MT selaku Koordinator Praktik Industri
Program Studi Diploma Tiga Jurusan Teknik Mesin, Fakultas
Teknik, Universitas Riau.
4. Bapak Dedi Rosa Putra Cupu, ST., M.Eng selaku Dosen Pembimbing
Praktik Industri penulis Program Studi Diploma Tiga Jurusan Teknik
Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Riau.
5. Ibuk Erna Imelda selaku Spv. General Affair Spk, yang telah mau
memberikan kesempatan kepenulis untuk melakukan praktik
indsutri.
6. Bapak Aye selaku ADM di kantor induk pertamina yang telah
i
membantu penulis dalam persiapan praktik industri.
7. Bapak Pri dan Bapak Japrinal selaku mentor di Maintenance work
shop yang telah membimbing penulis agar menjadi orang yang
memiliki jiwa bertanggung jawab dan memiliki kedisiplinan yang
kompetent.
8. Seluruh staf beserta karyawan/karyawati pelaksana PT. Pertamina
(persero) RU II Production Sungai Pakning, baik itu Bapak Tobing, Bapak
Idris, BapakYudi, Bapak Topic dan yang lainnya yang tidak bisa penulis
tuliskan satu persatu.
9. Teman-teman yang membantu dalam membantu pelaksanaan Praktik
Industri di PT. Pertamina (persero) RU II Production Sungai Pakning
terkhusus Lindung Fitra Hadi selaku patner selama Praktik Industri,
dan Abdul Rahman Janizar yang telah bersedia meminjamkan
laptopnya ke panulis untuk membantu menyelesaikan laporan.
10. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang
telah membantu penulis selama pelaksanaan dan penyusunan laporan
Praktik Industri.
Dalam laporan ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan laporan ini, sehingga dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Muhammad Asbirin
NIM. 1907036358
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
pengetahuan dan teknologi secara konseptual dan teoritis dalam bangku
perkuliahan, tetapi juga mampu mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu
tersebut didunia kerja/industri secara praktis. Salah satu upaya pencapaian tersebut
Fakultas Teknik Universitas Riau (FT UNRI) mengirimkan mahasiswa-
mahasiswinya yang telah memenuhi persyaratan akademis untuk melaksanakan
Praktik Industri (PI). Praktik Industri merupakan suatu perwujudan Pendidikan
sistem ganda. Yang dimaksud dengan pendidikan sistem ganda adalah pendidikan
yang dilaksanakan pada dua lingkungan, yaitu dilingkungan akademis dan
diaplikasikan pada lingkungan kerja/industri, dengan tujuan agar ilmu yang didapat
selama dibangku perkuliahan dapat diaplikasikan dan dikembangkan di dunia
kerja/industri.
Selain itu Praktik Industri juga dimaksudkan sebagai persiapan mahasiswa-
mahasiswi dalam menghadapi dunia kerja/industri setelah menyelesaikan studi.
Lama waktu pelaksanaan Praktik Industri ini (PI) dilaksanakan sesuai dengan beban
Satuan Kredit Semester (SKS) yang diambil dan jumlah jam kerja per minggu dari
industri itu sendiri. Praktik Industri merupakan suatu keharusan dalam setiap
kurikulum lembaga pendidikan kejuruan. Dengan adanya pelaksanaan kegiatan
Praktik Industri tersebut diharapkan mahasiswa-mahasiswi yang telah
menjalankannya mampu memadukan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh
selama dibangku kuliah dengan pengetahuan dan pengalaman kerja selama
diduniakerja/industri.
Praktik Industri juga dimaksudkan untuk memberikan wawasan yang lebih luas
kepada mahasiswa-mahasiswi mengenai perkembangan aktual di dunia
kerja/industri. Praktik Industri juga dapat memberikan dampak positif bagi pihak
perusahaan untuk menilai secara langsung kemampuan yang dimiliki oleh
mahasiswa-mahasiswi, dengan tujuan mencari tenaga kerja yang sesuai. Dimana
akan dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Secara tidak
langsung kegiatan ini juga merupakan salah satu kontribusi dunia kerja/industri
untuk ikut berpartisipasi mendukung proses pendidikan khususnya pendidikan
kejuruan, sekaligus dunia kerja/industri yang bersangkutan dapat memperkenalkan
perkembangan teknologinya terhadap duniapendidikan.
2
1.2 Tujuan Praktik Industri
Praktik Lapangan Industri adalah suatu praktik yang dilakukan di
perusahaan atau industri yang bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman
tentang seluk-beluk perusahaan dan gambaran mengenai proses serta mendapatkan
suatu pengalamankerja.
Adapun tujuan dari praktik Industri ini adalah sebagai berikut :
a) Mahasiswa mampu menganalisa terjadinya kerusakan pada suatu
peralatan mesin.
b) Mahasiswa dapat melakukan perbaikan dari kerusakan yang telah
terjadi pada suatu peralatan pabrik.
c) Mahasiswa dapat mengetahui cara apa yang harus dilakukan untuk
melakukan pemeliharaan.
d) Mahasiswa dapat melakukan perawatan yang sesuai pada suatu
peralatan.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat praktik industri ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat wawasan dan pengetahuan tentang dunia kerja.
2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh
dari lingkungan kerja industri.
3. Mahasiswa dapat menumbuhkan sikap disiplin dan bertanggung jawab
terhadap tugas yang diberikan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Lokasi pengeboran minyak bumi di Indonesia terletak di berbagai wilayah, seperti
Cepu, Cirebon, Wonokromo, Aceh, Riau, Tarakan, Balikpapan, dan Papua.
5
Keterangan :
P1 - P8 = Pompa
E1 - E5 = Heat Exchanger
D1 = Desalter
H1 - H4 = Heater
T1 - T3 = Kolom Destilasi
E6 – E9 = Finfan
E10 = Box Cooler
6
menggunakam stripping steam dan kemudian dikembalikam ke kolom distilasi T-
1, sedangkan produk bottom T-2 A/B berupa ADO akan didinginkan di E-2. E-7
A/B dan E-4A dengan menggunakan pompa P-4 A/B, Kolom fraksinasi 101-T-3
berfungsi memisahkan fraksi gas, naptha dan kerosene
Fraksi gas dan naptha sebagai top produck dan fraksi kerosene sebagai
bottom product. Kolom T-3 memiliki 26 tray, top product dari T-1 masuk pada tray
No.14 dan umpan kerosene masuk pada tray No.19 dari T-1. Top product T-3
berupa fraksi gas dan naptha yang kemudian dikondensasikan menggunakan E-6
A/B/C/D/E/F dan ditampung di D-2 dan D-3. Pada bottom D-3. sebagian ke D-4
yang kemudian dipompakan ke T-3 sebgai naptha refluks dengan menggunakan
pompa P-7 A/B dan sebagaian lagi sebagai naptha produk yang ddiingikan pada E-
7B. Top D-3 berupa gas yang mengalir ke D-5 yang kemudian digunakan sebagai
fuel gas ke heater (dapur).
1. Stator
Stator merupakan bagian pada motor listrik atau dinamo listrik yang
berfungsi sebagai stasioner dari sistem rotor. Jadi penempatan stator
biasanya mengelilingi rotor, stator bisa berupa gulungan kawat
tembaga yang berinteraksi dengan angker dan membentuk medan
magnet untuk mengatur perputaran rotor
Gambar 2. 5 Stator
2. Rotor
Rotor adalah komponen alternator yang kerjanya berputar,
Fungai utama dari komponen ini adalah menciptakan kemagnetan,
8
rotor memiliki kuku-kuku yang fungsinya sebagai kutub magnet,
pada saat komponen stator pada alternator mengalami kerusakan, maka
tidak akan ada arus listrik yang tercipta.
Gambar 2. 6 Rotor
3. Fan
Fungsi dari fan sendiri pada motor listrik adalah untuk memberikan
sirkulasi udara dingin agar kondisi pada chasing stator agar tidak
terjadi panas yang berlebih, dan sumber tenaga untuk memutar fan
berasal dari as stator motor listrik.
4. Penutup Rotor
Penutup rotor sendiri berguna sebagai penahan rotor agar tetap pada
posisi dan sebagai penghalang benda dari luar
9
Gambar 2. 8 Penutup Rotor
5. Bearing
Fungsi bearing sendiri sebagai bantuan rotor agar berputar secara
halus dan lebih terasa ringan jika rotor berputar, dan posisi bearing
berada di depan dan belakang rotor
6. Box Terminal
Fungsi dari box terminal sendiri adalah sebagai pusat terminal kabel
yang nantinya bakal digunakan untuk menyambungkan sistem
rangkaian listrik ke rangkaian listrik dimana sambungannya tidak
kompleks
10
Gambar 2. 10 Box Terminal
2.4.1 Planning
Pada tahap ini motor listrik, transformator, generator dan mesin listrik
lainnya yang datang ke bengkel listrik akan di data dan diperiksa oleh mekanik
bengkel listrik saat datang ke bengkel listrik tersebut, proses yang terjadi saat
mesin listrik rusak datang adalah :
1. Cek spesifikasi dari mesin listrik tersebut.
2. Cek kelengkapan yang ada pada mesin listrik tersebut.
3. Lihat keinginan user, merekondisi atau memperbaiki.
4. Menulis Work Order (WO) yang akan diberi pada pihak dismantling
untuk proses selanjutnya.
Setelah proses ini dilakukan, kerja pada bagian dismantling harus mengecek
ulang kelengkapan dari mesin listrik tersebut jangan sampai ada kesalahan untuk
menghindari keluhan user pada saat mesin listrik siap pakai dan dikembalikan
11
2.4.2 Rewinding
Setelah WO selesai, maka proses selanjutnya ada pada tahap
rewinding/mengulang lilitan atau kumparan stator motor listrik yang terbakar,
lilitan yang terbakar tidak bisa dipakai kembali sehingga harus ditopong pada
tahap dismantling dan buat susunan kawat yang baru pada tahap rewinding ini.
Pada tahap ini diperlukan ketelitian dan kesabaran agar tidak terjadi kesalahan,
karena agar tidak terjadi kesalahan, karena dihasilkan tidak sesuai dengan
karakteristik motor listrik sebelum terjadi kerusakan, Berikut merupakan alur
kerja dalam proses rewinding :
12
d. Buat isolasi pada alur motor (bahan isolasi dari kertas prespan)
e. Buat mal, ukuran untuk spool.
f. Gulung kawat email sesuai dengan mal/ukuran.
g. Pasang kawat spool pada alur stator motor.
h. Pasang isolasi pada tiap-tiap spool.
i. Rapikan spool dengan mengikat bagian belakang.
j. Sambungkan ujung-ujung spool sesuai dengan Rpm-nya.
k. Rapikan spool bagian depan.
l. Test rangkaian spool dengan alat ukur.
m. Bila terjadi kesalahan kebali ke urutan (J)
n. Bila spool tidak adanya kesalahan, lakuakan pemberian varnis
pada kumparan
o. Tunggu berapa jam agar vernis supaya kering dan menyatu pada
kumparan.
p. Setelaah vernis kering dan sudah menyatu pada kumparan.
q. Pasang kembali sesuai data spesifikasi.
3. Model gulungan
Ada 4 macam model gulungan yang sering dipakai dalam
penggulungan
motor iduksi 3 phasa, yaitu :
a. Gulungan kosentris (gelung) tunggal.
b. Gulungan kosentris (gelung) majemuk.
c. Gulungan simetris (gelombang) tunggal.
d. Gulungan simetris (gelombang) majemuk.
4. Pengecekan motor listrik
Motor induksi 3 phasa yang akan dipasang, terlebih dahulu diadakan
pengecekan/test, untuk mengetahui apakah motor induksi 3 phasa
tersebut dalam keadaan baik atau rusak. Alat yang kita gunakan untuk
melakukan pengecekan motor listrik adalah megger test, AVO meter,
mili ohm meter, Pengecekan yang kita lakukan adalah :
13
a. Cek hambatan antara fasa dengan fasa.
b. Cek hambatan fasa dengan grounding (body motor)
c. Cek hambatan tiap-tiap fasa (U- X,V – Y DAN W-Z).
14
Kemudian varcetakan yang sudah dibuat digunakan untuk mengatur
panjang dan lebar,
4. Menyambung gulungan dan mengikat kepala gulungan atau line
Setelah semua kumparan masuk, kabel input dan input (kepala line
gulungan) dari kumparan dihubungkan satu sama lain tergantung dari
jenis sambungan yang diinginkan.
5. Mengukur hasil tahanan dalam setelah di rewinding
Pada tahap ini merupakan tahap yang paling penting, dimana hasil dari
pengukuran sesuai atau tidak dengan perhitungan yang dilakukan saat
tahap di dismantling, dari hasil pengukuran sengan alat ukur
multimeter digital.
6. Varmishing atau pengelakan kumparan stator
Setelah proses rewinding dilakukan proses varmishing atau
pengelakan pada kumparan yaitu perendaman stator atau rotor pada
cairan yang berfungsi sebagai isolasi selama beberapa menit.
2.2.3 Assembling
Tahap assembling ini merupakan tahap pemasangan kembali peralatan
motor listrik yang telah di perbaiki seperti semula, pada tahap ini diperlukan juga
ketelitian dalam hal pemasangan kembali komponen motor induksi yang telah di
bongkar dan juga telah selesai di rewinding.
1. Pembersihan sisa lak yang menempel pada alur
Setelah pengecekan data dari rewinding dilakukan tahap selanjutnya
adalah pembersihan lak yang menempel pada alur, setelah proses
dilakukan banyak sisa lak yang menempel pada alur, ini dilakukan agar
tidak ada lak yang menumpuk pada lilitan.
2. Menyiapkan komponen motor
Setelah lak sisa varnish dibersihkan, lalu komponen-komponen motor
yang pada awal di bongkar oleh dismantling akan dikumpulkan untuk
melakukan pemasangan kembali oleh orang assembling.
3. Perakitan motor
15
Motor yang sudah didata dan ditandai sebelumnya pada bagian
dismantling dijadikan acuan utama dalam perakitan, setelah semua tahap
tersebut dilakukan, tahap selanjutnya adalah proses perakitan motor
sesuai dengan WO (Work Order) yang dibuat dismantling sebelumnya.
2.2.4 Testing
Tahap testing ini merupakan tahap terakhir untuk proses perbaikan motor,
diman setiap motor listrik yang sudah di pasang perlengkapnnya pada bagian
assembling harus di test sesuai dengan karakterisriknya.Setelah di assembling
motor yang sudah siap pakai di test di bagian testing, dalam testing hal hal yang
perlu diperhatikan dan diukur antara lain :
1.Tahanan isolasi masing masing fasa dengan ground.
2.Tahanan isolasi antar fasa dengan fasa.
3.Tahanan dalam.
4.Tahanan dalam thermis gulungan dan bearing.
5.Tes tanpa beban.
Apabila peralatan yang sudah di testing ternyata tiak sesuai dengan motor
yang diminta oleh unit produksi, maka motor harus dibongkar kembali dan dilihat
kesalahan bagian mana, apabila pada rangkaian, maka rangkaian harus
dimodifkasi atau dibongkar kembali jika keslahanya fatal
16
BAB III
METODOLOGI
Mulai
Studi Literatur
Mencari permasalahan
yangTerjadi di
Perusahaan
Diskusi Dengan Pembimbing
Menentukan Topik
Tida
Disetuju k
i
Ya
Pengambilan Data
Gambar 3. 1 Diagram Alir Penyusunan Laporan Praktik Industri
Penulisan Laporan
Selesai
17
1. Mengetahui bagian-bagian apas saja yang sering mengalami kerusakan
pada motor induksi
3.4.1 Alat
Adapun alat dan bahan yang di gunakan dalam perbaikan motor induksi
adalah sebagai berikut :
1. Palu Karet
Fungsi dari kunci tracker ini sebagai alat bantu untuk pelepasan bearing
pada rotor bisa di lihat pada Gambar 3.2
18
Gambar 3. 2 Kunci Tracker 3 Kaki
Fungsi dari kunci ring pas sendiri berguna untuk membuka dan
memasang baut
19
Gambar 3. 4 Mal Gulungan Kawat
5. Pisau Karet
6. Multi Tester
7. Vibration Tester
3.4.1 Bahan
1. Bearing
20
bergerak relatif satu sama lain dan sebagai tumpuan dari benda yang
berputar, dan jenis bearing yang di gunakan menyesuaikan bentuk standar
dari bearing bawaan motor.
Gambar 3. 5 Bearing
2. Kawat Tembaga
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
1. Selalu menggunakan alat pelindung diri (APD) dan badge pada saat
masuk kilang.
22