Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI

PERBAIKAN (MAINTENANCE) PADA MOTOR LISTRIK


DI WORK SHOP PT. PERTAMINA RU II
SUNGAI PAKNING - BENGKALIS

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk


Tugas Akhir Program Studi Diploma-
III Teknik Mesin

Oleh:
MUHAMMAD ASBIRIN

1907036358

PROGRAM STUDI DIPLOMA-


TIGA JURUSAN TEKNIK
MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan praktik industri dan laporan
Praktik Industri di PT. Pertamina (persero) RU II Production Sungai Pakning
beralamat di Sungai Pakning, Kec.Bukit Batu, Kab. Bengkalis, Provinsi Riau yang
telah dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2022 s/d 10 Juni 2022.
Laporan Praktik Industri ini membahas secara ringkas mengenai proses
pengolahan minyak bumi (Crude Oil) menjadi Automotive diesel Oil (ADO),
Kerosine, Naphtha, Residue, dan membahas secara khusus mengenai proses
perawatan dan perbaikan motor listrik.
Laporan ini juga merupakan suatu hasil yang diperoleh setelah melewati
berbagai proses dengan dukungan dari berbagai pihak secara langsung maupun
tidak langsung. Dukungan dari berbagai pihak tersebut sangat berarti bagi penulis
oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Kedua Orang Tua dan keluarga yang telah memberikan nasehat dan
doa yang tiada henti untuk penulis.
2. Bapak Muftil badri,. ST., MT selaku Koordinator Program Studi
Diploma Tiga Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Riau.
3. Bapak Iwan Kurniawan ST., MT selaku Koordinator Praktik Industri
Program Studi Diploma Tiga Jurusan Teknik Mesin, Fakultas
Teknik, Universitas Riau.
4. Bapak Dedi Rosa Putra Cupu, ST., M.Eng selaku Dosen Pembimbing
Praktik Industri penulis Program Studi Diploma Tiga Jurusan Teknik
Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Riau.
5. Ibuk Erna Imelda selaku Spv. General Affair Spk, yang telah mau
memberikan kesempatan kepenulis untuk melakukan praktik
indsutri.
6. Bapak Aye selaku ADM di kantor induk pertamina yang telah

i
membantu penulis dalam persiapan praktik industri.
7. Bapak Pri dan Bapak Japrinal selaku mentor di Maintenance work
shop yang telah membimbing penulis agar menjadi orang yang
memiliki jiwa bertanggung jawab dan memiliki kedisiplinan yang
kompetent.
8. Seluruh staf beserta karyawan/karyawati pelaksana PT. Pertamina
(persero) RU II Production Sungai Pakning, baik itu Bapak Tobing, Bapak
Idris, BapakYudi, Bapak Topic dan yang lainnya yang tidak bisa penulis
tuliskan satu persatu.
9. Teman-teman yang membantu dalam membantu pelaksanaan Praktik
Industri di PT. Pertamina (persero) RU II Production Sungai Pakning
terkhusus Lindung Fitra Hadi selaku patner selama Praktik Industri,
dan Abdul Rahman Janizar yang telah bersedia meminjamkan
laptopnya ke panulis untuk membantu menyelesaikan laporan.
10. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang
telah membantu penulis selama pelaksanaan dan penyusunan laporan
Praktik Industri.
Dalam laporan ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan laporan ini, sehingga dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Pekanbaru, Juni 2022

Muhammad Asbirin
NIM. 1907036358

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktik Industri ............................................................................. 3
1.3 Manfaat ..................................................................................................... 3
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan .............................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Proses Pengolahan Minyak Bumi ............................................................. 5
2.3 Motor Listrik ............................................................................................ 7
2.3.1 Bagian-Bagian Utama Motor Listrik ................................................ 8
2.4 Perbaikan Motor Induksi 3 phasa ........................................................... 11
2.4.1 Planning.......................................................................................... 11
2.4.2 Rewinding ....................................................................................... 12
2.2.3 Assembling...................................................................................... 15
3.2.4 Testing ............................................................................................. 16
BAB III METODOLOGI
3.1 Tahapan Pelaksanaan Praktik Industri.................................................... 17
3.2 Tujuan Studi Kampus ............................................................................. 17
3.3 Prosedur Kerja ........................................................................................ 18
3.3.1 Prosedur Umum .............................................................................. 18
3.4 Alat Dan Bahan ...................................................................................... 18
3.4.1 Alat .................................................................................................. 18
3.4.1 Bahan............................................................................................... 20
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 22
4.2 Saran ....................................................................................................... 22

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Minyak Bumi ................................................................................. 5


Gambar 2. 2 Diagram Alir Pengolahan Minyak Bumi di PT.Pertamina RU II
Sei Pakning .................................................................................... 5
Gambar 2. 3 Motor Induksi Pada Pompa .......... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. 4 Bagian Utama Motor Induksi ....... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. 5 Stator............................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. 6 Rotor .............................................................................................. 9
Gambar 2. 7 Fan pada Motor.............................................................................. 9
Gambar 2. 8 Penutup Rotor .............................................................................. 10
Gambar 2. 9 Bearing Rotor .............................................................................. 10
Gambar 2. 10 Box Terminal ............................................................................... 11
Gambar 3. 1 Diagram Alir Penyusunan Laporan Praktik Industri ................... 17
Gambar 3. 2 Kunci Tracker 3 Kaki .................................................................. 19
Gambar 3. 3 Kunci Ring Pas ............................................................................ 19
Gambar 3. 4 Mal Gulungan Kawat .................................................................. 20
Gambar 3. 5 Bearing ........................................................................................ 21
Gambar 3. 6 Kawat Tembaga ........................................................................... 21

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kilang Produksi BBM RU II Sungai Pakning adalah bagian dari Pertamina
RU II Dumai yang merupakan kilang minyak dari business Group (BG) Pengolahan
Pertamina. Tenaga kerja yang mendukung kegiatan kilang RU II Sungai Pakning
adalah 207 pekerja PERTAMINA dan 61 pekerja jpk (Jasa Pemaliharaan Kilang).
Kilang produksi BBM Sungai Pakning dengan kapasitas terpasang 50.000 barel
perhari di bangun tahun 1968 oleh Refining Associates Canada Ltd (Refican) diatas
tanah seluas 280 Ha,selesai tahun 1969 dan beroperasi pada bulan Desember 1969.
Pada awal operasi kilang, kapasitas pengolahanya baru mencapai 25.000 Barel
perhari, pada Bulan September 1975 seluruh operasi kilang beralih dari Rafican
kepada pihak Pertamina. Semenjak itu kilang mulai menjalani penyempurnaan
Secara bertahap, sehingga produk dan kapasitasnya dapat di tingkatkan lagi.
Menjelang akhir tahun 1977, kapasitas kilang meningkat menjadi 35.000 Barel
perhari, mencapai 40.000 Barel pada Bulan April 1982 kapasitas kilang menjadi
30.000 barel.
Tujuan utama pendidikan nasional diarahkan pada pengembangan dan
peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu manusia Indonesia seutuhnya
yang memiliki wawasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta memiliki
keterampilan dan bertaqwa kepada Allah SWT. Untuk mencapai tujuan tersebut,
perlu dilaksanakan suatu program pendidikan dan pelatihan secara
berkesinambungan. Hal ini dimaksudkan agar terjadi keterkaitan yang baik antara
dunia pendidikan dengan dunia kerja/industri dalam hubungan saling
membutuhkan, saling melengkapi dan saling mendukung pencapaian tujuan
pembangunan. Fakultas Teknik Universitas Riau (FT UNRI) sebagai salah satu
lembaga pendidikan yang bertugas menghasilkan tenaga kerja yang profesional
dalam bidangnya, berupaya untuk melaksanakan program- program pendidikan
yang bertujuan menghasilkan lulusan yang tidak hanya memahami ilmu

1
pengetahuan dan teknologi secara konseptual dan teoritis dalam bangku
perkuliahan, tetapi juga mampu mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu
tersebut didunia kerja/industri secara praktis. Salah satu upaya pencapaian tersebut
Fakultas Teknik Universitas Riau (FT UNRI) mengirimkan mahasiswa-
mahasiswinya yang telah memenuhi persyaratan akademis untuk melaksanakan
Praktik Industri (PI). Praktik Industri merupakan suatu perwujudan Pendidikan
sistem ganda. Yang dimaksud dengan pendidikan sistem ganda adalah pendidikan
yang dilaksanakan pada dua lingkungan, yaitu dilingkungan akademis dan
diaplikasikan pada lingkungan kerja/industri, dengan tujuan agar ilmu yang didapat
selama dibangku perkuliahan dapat diaplikasikan dan dikembangkan di dunia
kerja/industri.
Selain itu Praktik Industri juga dimaksudkan sebagai persiapan mahasiswa-
mahasiswi dalam menghadapi dunia kerja/industri setelah menyelesaikan studi.
Lama waktu pelaksanaan Praktik Industri ini (PI) dilaksanakan sesuai dengan beban
Satuan Kredit Semester (SKS) yang diambil dan jumlah jam kerja per minggu dari
industri itu sendiri. Praktik Industri merupakan suatu keharusan dalam setiap
kurikulum lembaga pendidikan kejuruan. Dengan adanya pelaksanaan kegiatan
Praktik Industri tersebut diharapkan mahasiswa-mahasiswi yang telah
menjalankannya mampu memadukan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh
selama dibangku kuliah dengan pengetahuan dan pengalaman kerja selama
diduniakerja/industri.
Praktik Industri juga dimaksudkan untuk memberikan wawasan yang lebih luas
kepada mahasiswa-mahasiswi mengenai perkembangan aktual di dunia
kerja/industri. Praktik Industri juga dapat memberikan dampak positif bagi pihak
perusahaan untuk menilai secara langsung kemampuan yang dimiliki oleh
mahasiswa-mahasiswi, dengan tujuan mencari tenaga kerja yang sesuai. Dimana
akan dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Secara tidak
langsung kegiatan ini juga merupakan salah satu kontribusi dunia kerja/industri
untuk ikut berpartisipasi mendukung proses pendidikan khususnya pendidikan
kejuruan, sekaligus dunia kerja/industri yang bersangkutan dapat memperkenalkan
perkembangan teknologinya terhadap duniapendidikan.

2
1.2 Tujuan Praktik Industri
Praktik Lapangan Industri adalah suatu praktik yang dilakukan di
perusahaan atau industri yang bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman
tentang seluk-beluk perusahaan dan gambaran mengenai proses serta mendapatkan
suatu pengalamankerja.
Adapun tujuan dari praktik Industri ini adalah sebagai berikut :
a) Mahasiswa mampu menganalisa terjadinya kerusakan pada suatu
peralatan mesin.
b) Mahasiswa dapat melakukan perbaikan dari kerusakan yang telah
terjadi pada suatu peralatan pabrik.
c) Mahasiswa dapat mengetahui cara apa yang harus dilakukan untuk
melakukan pemeliharaan.
d) Mahasiswa dapat melakukan perawatan yang sesuai pada suatu
peralatan.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat praktik industri ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat wawasan dan pengetahuan tentang dunia kerja.
2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh
dari lingkungan kerja industri.
3. Mahasiswa dapat menumbuhkan sikap disiplin dan bertanggung jawab
terhadap tugas yang diberikan.

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktik industri adalah sebagai
berikut:
A. Waktu dpelaksanaan praktik industri
Waktu praktik industri dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 2022
sampai dengan 10 Juni 2022.
B. Tempat pelaksanaan praktik indsutri
Praktik industri dilaksanakan di PT. Pertamina (persero) RU II Sungai
Pakning, Kec.Bukit Batu, Kab. Bengkalis, Provinsi Riau.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Minyak Bumi


Hampir seluruh aktivitas di dunia memanfaatkan sumber daya yang bisa
digunakan dengan cepat. Hal tersebut membuat keberadaan minyak bumi tak
tergantikan. Minyak bumi menjadi sumber daya yang sangat dibutuhkan oleh
manusia. Seperti namanya, minyak bumi berasal dari berbagai bentuk organisme
yang mati di dalam tanah. Campuran kompleks senyawa organik yang terdiri atas
senyawa hidrokarbon dan non hidrokarbon dari sisa-sisa mikroorganisme,
tumbuhan, dan binatang tertimbun selama berjuta-juta tahun disebut sebagai
minyak bumi.
Senyawa kimia minyak bumi terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen,
oksigen, sulfur, halogenida, dan logam. Minyak bumi mengandung komponen
hidrokarbon dan non hidrokarbon sebesar 50-98%. Beberapa organisme yang
dimaksud ialah berbagai alga dan plankton yang terkubur di dalam tanah. Proses
ekstraksi minyak bumi membutuhkan tahapan yang panjang dan rumit sehingga
penggalian tidak bisa dilakukan sembarangan.
Penggalian minyak bumi dengan tahapan yang panjang dan rumit
membutuhkan alat berat. Jika sudah berhasil diambil, maka tahapan selanjutnya
ialah proses pengolahan yang menghasilkan berbagai bentuk bahan bakar berbeda.
Tidak semua negara memiliki sumber daya alam yang sama. Beberapa negara di
antaranya memiliki kekayaan alam yang lebih seperti minyak bumi. Kemudian
sebagian besar negara dengan sumber daya alam minyak menjadi negara yang kaya
dan maju karena minyak merupakan salah satu komoditas mahal.
Hal tersebut membuat setiap negara berjuang untuk mencari sumber daya
minyak baru untuk dimanfaatkan. Beberapa negara produsen minyak bumi terbesar
ialah Amerika Serikat, Arab Saudi, Rusia, Kanada, dan China. Kemudian Indonesia
sebagai Negeri Seribu Pulau kaya akan sumber daya alam termasuk minyak bumi.

4
Lokasi pengeboran minyak bumi di Indonesia terletak di berbagai wilayah, seperti
Cepu, Cirebon, Wonokromo, Aceh, Riau, Tarakan, Balikpapan, dan Papua.

Gambar 2. 1 Minyak Bumi

2.2 Proses Pengolahan Minyak Bumi


Proses pengolahan minyak bumi di PT. PERTAMINA (Persero) RU II
Sungai Pakning bisa di lihat pada gambar dan keterangannya di bawah

Gambar 2. 2 Diagram Alir Pengolahan Minyak Bumi di PT.Pertamina RU II Sei


Pakning

5
Keterangan :

P1 - P8 = Pompa
E1 - E5 = Heat Exchanger
D1 = Desalter
H1 - H4 = Heater
T1 - T3 = Kolom Destilasi
E6 – E9 = Finfan
E10 = Box Cooler

Kapasitas pengolahan unit CDU di kilang RU-II Sungai Pakning adalah 30


MBSD (Million Barel Steam per Day), Minyak mentah yang diolah oleh kilang
Sungai Pakning berasal dari Sumatra Light Crude (SLC), Lirik Crude Oil (LCO),
Lalang Crude (LLC), Selat Panjang Crude (SPC), Moko Crude.
Crude Oil Yang di Simpan dalam tanki Crude pompakan 101 P-1 A/B dari
IT & Y akan mengalami pemanasan awal pada Preheater (HE) 101E-2 diisi shell
untuk memanfaatkan panas ADO produk. Crude Outlet Crude outlet 101 E-2,
mengalami pemanasan awal berikutnya di rangkaian 101 E-3 A/B/C/D/E/F disisi
tube dengan memanfaatkan panas LSWR yang mengalir disisi shell, yang
selanjutnya akan melewati Vessel Desalter (D-1).
D-1 berfungsi untuk menghilangkan garam pada crude oil. Desalted crude
akan dipanaskan kembali oleh preheater E-3 G/H/IJ. Crude oulet preheater
dipanaskan lebih lanjut di heater H-1/2/3/4 hingga temperatur 330C dan
selanjutnya dialirkan ke kolom destilasi 101 T-1 sebagai umpan. 101 kolom T-1
memiliki tray sebanyak 23 buah dan draw off sebanyak dua buah yaitu draw off
kerosene dan draw off ADO, Draw off kerosene diambil dari tray No.8 dan draw
off ADO diambil dari tray No.14.
Kolom distilasi T-1 berfungsi memisahkan fraksi-fraksi fase uap yang
melalui puncak kolom, fraksi kerosene dan ADO dari samping kolom (stream
product) dan LSWR dari bottom kolom. Untuk pengaturan temperature puncak
kolom digunakan reflux yang diambil dari fraksi kerosene yang telah didinginkan
di E-1B dan E-9 dengan bantuan pompa P-8 A/B/C dengan bantuan popa P-5 A/B
dikembalikan ke T-1 pada tray No.12 Draw off ADO dari distilasi T-1 masuk ke
kolom T-2 A/B. Fraksi ringan yang masih terdapat pada ADO diangkut

6
menggunakam stripping steam dan kemudian dikembalikam ke kolom distilasi T-
1, sedangkan produk bottom T-2 A/B berupa ADO akan didinginkan di E-2. E-7
A/B dan E-4A dengan menggunakan pompa P-4 A/B, Kolom fraksinasi 101-T-3
berfungsi memisahkan fraksi gas, naptha dan kerosene
Fraksi gas dan naptha sebagai top produck dan fraksi kerosene sebagai
bottom product. Kolom T-3 memiliki 26 tray, top product dari T-1 masuk pada tray
No.14 dan umpan kerosene masuk pada tray No.19 dari T-1. Top product T-3
berupa fraksi gas dan naptha yang kemudian dikondensasikan menggunakan E-6
A/B/C/D/E/F dan ditampung di D-2 dan D-3. Pada bottom D-3. sebagian ke D-4
yang kemudian dipompakan ke T-3 sebgai naptha refluks dengan menggunakan
pompa P-7 A/B dan sebagaian lagi sebagai naptha produk yang ddiingikan pada E-
7B. Top D-3 berupa gas yang mengalir ke D-5 yang kemudian digunakan sebagai
fuel gas ke heater (dapur).

2.3 Motor Listrik


Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada
peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot
debu. Sedangkan di kilang Pertamina RU-II Sungai Pakning berfungsi untuk
memutarkan impeler pompa, yang mana nantinya bakal membantu pompa untuk
memindahkan Fluida berupa minyak, mulai menyalurkannya dari tanki ke proses
pengolahan atau sebaliknya, Kecepatan putaran pompa sendiri juga ditentukan dari
jenis motor listrik yang di gunakan

Gambar 2. 3 Motor Induksi Pada Pompa


7
2.3.1 Bagian-Bagian Utama Motor Listrik
Bagian-bagian komponen motor listrik di perlihatkan pada Gambar 2.3

Gambar 2. 4 Bagian Utama Motor Induksi

1. Stator
Stator merupakan bagian pada motor listrik atau dinamo listrik yang
berfungsi sebagai stasioner dari sistem rotor. Jadi penempatan stator
biasanya mengelilingi rotor, stator bisa berupa gulungan kawat
tembaga yang berinteraksi dengan angker dan membentuk medan
magnet untuk mengatur perputaran rotor

Gambar 2. 5 Stator

2. Rotor
Rotor adalah komponen alternator yang kerjanya berputar,
Fungai utama dari komponen ini adalah menciptakan kemagnetan,

8
rotor memiliki kuku-kuku yang fungsinya sebagai kutub magnet,
pada saat komponen stator pada alternator mengalami kerusakan, maka
tidak akan ada arus listrik yang tercipta.

Gambar 2. 6 Rotor

3. Fan
Fungsi dari fan sendiri pada motor listrik adalah untuk memberikan
sirkulasi udara dingin agar kondisi pada chasing stator agar tidak
terjadi panas yang berlebih, dan sumber tenaga untuk memutar fan
berasal dari as stator motor listrik.

Gambar 2. 7 Fan pada Motor

4. Penutup Rotor

Penutup rotor sendiri berguna sebagai penahan rotor agar tetap pada
posisi dan sebagai penghalang benda dari luar

9
Gambar 2. 8 Penutup Rotor

5. Bearing
Fungsi bearing sendiri sebagai bantuan rotor agar berputar secara
halus dan lebih terasa ringan jika rotor berputar, dan posisi bearing
berada di depan dan belakang rotor

Gambar 2. 9 Bearing Rotor

6. Box Terminal
Fungsi dari box terminal sendiri adalah sebagai pusat terminal kabel
yang nantinya bakal digunakan untuk menyambungkan sistem
rangkaian listrik ke rangkaian listrik dimana sambungannya tidak
kompleks

10
Gambar 2. 10 Box Terminal

2.4 Perbaikan Motor Induksi 3 phasa


Adapun tahapan dalam perbaikan motor induksi yang bermasalah yang di
lakukan pada Work Shop PT.Pertamina RU-II Sungai Pakning adalah sebagai
berikut :

2.4.1 Planning
Pada tahap ini motor listrik, transformator, generator dan mesin listrik
lainnya yang datang ke bengkel listrik akan di data dan diperiksa oleh mekanik
bengkel listrik saat datang ke bengkel listrik tersebut, proses yang terjadi saat
mesin listrik rusak datang adalah :
1. Cek spesifikasi dari mesin listrik tersebut.
2. Cek kelengkapan yang ada pada mesin listrik tersebut.
3. Lihat keinginan user, merekondisi atau memperbaiki.
4. Menulis Work Order (WO) yang akan diberi pada pihak dismantling
untuk proses selanjutnya.
Setelah proses ini dilakukan, kerja pada bagian dismantling harus mengecek
ulang kelengkapan dari mesin listrik tersebut jangan sampai ada kesalahan untuk
menghindari keluhan user pada saat mesin listrik siap pakai dan dikembalikan

11
2.4.2 Rewinding
Setelah WO selesai, maka proses selanjutnya ada pada tahap
rewinding/mengulang lilitan atau kumparan stator motor listrik yang terbakar,
lilitan yang terbakar tidak bisa dipakai kembali sehingga harus ditopong pada
tahap dismantling dan buat susunan kawat yang baru pada tahap rewinding ini.
Pada tahap ini diperlukan ketelitian dan kesabaran agar tidak terjadi kesalahan,
karena agar tidak terjadi kesalahan, karena dihasilkan tidak sesuai dengan
karakteristik motor listrik sebelum terjadi kerusakan, Berikut merupakan alur
kerja dalam proses rewinding :

A. Menggulung ulang motor induksi 3 phasa


Motor induksi 3 phasa yang rusak (kontak body spool atau spool
dengan spool) atau terbakar kumparannya, baik kumparan primer
maupun sekunder, dapat direwinding kembali sesuai dengan data motor
induksi yang rusak/kontak. Cara perbaikan atau rewinding motor listrik
yang harus kita perhatikan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Palu
b. Pahat (betel)
c. Tangkombinasi
d. Plat tundung
e. Pisau
f. Solder
g.Multi tester
j. Micrometer
k. Mesin gulung

2. Langkah-langkah yang harus dikerjakan :


a. Data spesifikasi motor yang rusak.
b. Bongkar (keluarkan) kawat email pada alur stator motor.
c. Bersihkan alur dari kotoran ketas perspan yang sudah tidak bagus.

12
d. Buat isolasi pada alur motor (bahan isolasi dari kertas prespan)
e. Buat mal, ukuran untuk spool.
f. Gulung kawat email sesuai dengan mal/ukuran.
g. Pasang kawat spool pada alur stator motor.
h. Pasang isolasi pada tiap-tiap spool.
i. Rapikan spool dengan mengikat bagian belakang.
j. Sambungkan ujung-ujung spool sesuai dengan Rpm-nya.
k. Rapikan spool bagian depan.
l. Test rangkaian spool dengan alat ukur.
m. Bila terjadi kesalahan kebali ke urutan (J)
n. Bila spool tidak adanya kesalahan, lakuakan pemberian varnis
pada kumparan
o. Tunggu berapa jam agar vernis supaya kering dan menyatu pada
kumparan.
p. Setelaah vernis kering dan sudah menyatu pada kumparan.
q. Pasang kembali sesuai data spesifikasi.

3. Model gulungan
Ada 4 macam model gulungan yang sering dipakai dalam
penggulungan
motor iduksi 3 phasa, yaitu :
a. Gulungan kosentris (gelung) tunggal.
b. Gulungan kosentris (gelung) majemuk.
c. Gulungan simetris (gelombang) tunggal.
d. Gulungan simetris (gelombang) majemuk.
4. Pengecekan motor listrik
Motor induksi 3 phasa yang akan dipasang, terlebih dahulu diadakan
pengecekan/test, untuk mengetahui apakah motor induksi 3 phasa
tersebut dalam keadaan baik atau rusak. Alat yang kita gunakan untuk
melakukan pengecekan motor listrik adalah megger test, AVO meter,
mili ohm meter, Pengecekan yang kita lakukan adalah :

13
a. Cek hambatan antara fasa dengan fasa.
b. Cek hambatan fasa dengan grounding (body motor)
c. Cek hambatan tiap-tiap fasa (U- X,V – Y DAN W-Z).

B. Alur kerja rewinding


1. Cek dokumen, data dari dismantling
Mengecek kembali data yang terlampir pada work order apakah sudah
sesuai dengan spesifikasi motor, agar motor yang akan dibuat
lilitannya dapat berjalan sesuai keinginan user.
2. Membuat dan memasang isolasi pada slot atau alur Setelah mengecek
data yang ada dan sudah sesuai, tindakan pertama yang harus
dilakuakan adalah memasang isolasi pada motor listrik tersebut,
isolator dopasang untuk menghindari adanya hubung singkat antara
lilitan dan kern Pada stator, Stator yang diberi kumparan harus dalam
kondisi bersih dan sudah dipasangi oleh kertas isolasi dimana kertas
sudah dipotong dan dtekuk sesuai dengan ukuran slot alur dari stator,
setelah kertas isolasi terpasang, tindakan selanjutnya adalah
menggulung kawat email yang telah dibuat
jadi lilitan dan memasangnya pada stator.
3. Membuat lilitan dan memasukan gulungan pada slot atau alur
Dalam pembuatan lilitan pada motor, kita perlu menyesuaikan kawat
tembaga sesuai spesifikasi awal motor yang sudah di cek oleh bagian
dismantling, kemudian kawat diputar dengan alat pemutar, agar
jumlah lilitan sesuai alat pemutar berbentuk persegi untuk
memudahkan pemasangan lilitan.
Selain itu harus menentukan sambungannya baik sambungann seri,
parallel, seri parallel dan dahlender. Setelah semua peralatan dan data
siap, pertama membuat cetakan bentuk (panjang dan lebar) dari
kumparan yang akan dibuat dengan cara meletakkan kawat tembaga
ke slot Alur motor.

14
Kemudian varcetakan yang sudah dibuat digunakan untuk mengatur
panjang dan lebar,
4. Menyambung gulungan dan mengikat kepala gulungan atau line
Setelah semua kumparan masuk, kabel input dan input (kepala line
gulungan) dari kumparan dihubungkan satu sama lain tergantung dari
jenis sambungan yang diinginkan.
5. Mengukur hasil tahanan dalam setelah di rewinding
Pada tahap ini merupakan tahap yang paling penting, dimana hasil dari
pengukuran sesuai atau tidak dengan perhitungan yang dilakukan saat
tahap di dismantling, dari hasil pengukuran sengan alat ukur
multimeter digital.
6. Varmishing atau pengelakan kumparan stator
Setelah proses rewinding dilakukan proses varmishing atau
pengelakan pada kumparan yaitu perendaman stator atau rotor pada
cairan yang berfungsi sebagai isolasi selama beberapa menit.

2.2.3 Assembling
Tahap assembling ini merupakan tahap pemasangan kembali peralatan
motor listrik yang telah di perbaiki seperti semula, pada tahap ini diperlukan juga
ketelitian dalam hal pemasangan kembali komponen motor induksi yang telah di
bongkar dan juga telah selesai di rewinding.
1. Pembersihan sisa lak yang menempel pada alur
Setelah pengecekan data dari rewinding dilakukan tahap selanjutnya
adalah pembersihan lak yang menempel pada alur, setelah proses
dilakukan banyak sisa lak yang menempel pada alur, ini dilakukan agar
tidak ada lak yang menumpuk pada lilitan.
2. Menyiapkan komponen motor
Setelah lak sisa varnish dibersihkan, lalu komponen-komponen motor
yang pada awal di bongkar oleh dismantling akan dikumpulkan untuk
melakukan pemasangan kembali oleh orang assembling.
3. Perakitan motor

15
Motor yang sudah didata dan ditandai sebelumnya pada bagian
dismantling dijadikan acuan utama dalam perakitan, setelah semua tahap
tersebut dilakukan, tahap selanjutnya adalah proses perakitan motor
sesuai dengan WO (Work Order) yang dibuat dismantling sebelumnya.

2.2.4 Testing
Tahap testing ini merupakan tahap terakhir untuk proses perbaikan motor,
diman setiap motor listrik yang sudah di pasang perlengkapnnya pada bagian
assembling harus di test sesuai dengan karakterisriknya.Setelah di assembling
motor yang sudah siap pakai di test di bagian testing, dalam testing hal hal yang
perlu diperhatikan dan diukur antara lain :
1.Tahanan isolasi masing masing fasa dengan ground.
2.Tahanan isolasi antar fasa dengan fasa.
3.Tahanan dalam.
4.Tahanan dalam thermis gulungan dan bearing.
5.Tes tanpa beban.
Apabila peralatan yang sudah di testing ternyata tiak sesuai dengan motor
yang diminta oleh unit produksi, maka motor harus dibongkar kembali dan dilihat
kesalahan bagian mana, apabila pada rangkaian, maka rangkaian harus
dimodifkasi atau dibongkar kembali jika keslahanya fatal

16
BAB III
METODOLOGI

3.1 Tahapan Pelaksanaan Praktik Industri


Pelaksanaan program praktik industri (PI) ini dilakukan dalam beberapa
tahapan proses. Mulai dari proses studi literatur, pencarian tugas khusus
penyelesaian tugas khusus tersebut. Keseleuruhan proses saling berkaitandilakukan
dan dapat dilihat pada diagram Gambar 3.1 dibawah ini :

Mulai

Studi Literatur

Mencari permasalahan
yangTerjadi di
Perusahaan
Diskusi Dengan Pembimbing

Menentukan Topik

Tida
Disetuju k
i

Ya
Pengambilan Data
Gambar 3. 1 Diagram Alir Penyusunan Laporan Praktik Industri
Penulisan Laporan

Selesai

3.2 Tujuan Studi Kampus


Adapun Tujuan dari Studi Kasus adalah sebagai berikut:

17
1. Mengetahui bagian-bagian apas saja yang sering mengalami kerusakan
pada motor induksi

2. Mengetahui cara membongkar dan perakitan kembali motor induksi


secara umum mulai dari perakitan ulang gulungan kawat stator pada
motor induksi sampai pemasangan kembali ke bentuk siap untuk pakai

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Prosedur Umum

1. Memakai alat keselamatan diri.

2. Menyiapkan alat dan bahan.

3. Mendengarkan dan memahami instruksi mekanik dengan baik.

4. Berdo’a sebelum memulai pekerjaan.

3.4 Alat Dan Bahan

3.4.1 Alat

Adapun alat dan bahan yang di gunakan dalam perbaikan motor induksi
adalah sebagai berikut :

1. Palu Karet

Palu Karet sendiri di gunakan dalam beberapa proses, seperti membantu


pelepasan chasing motor dan membantu proses perakitan gulungan
tembaga stator.

2. Trecker Bearing 3 Kaki

Fungsi dari kunci tracker ini sebagai alat bantu untuk pelepasan bearing
pada rotor bisa di lihat pada Gambar 3.2

18
Gambar 3. 2 Kunci Tracker 3 Kaki

3. Kunci Ring Pas

Fungsi dari kunci ring pas sendiri berguna untuk membuka dan
memasang baut

Gambar 3. 3 Kunci Ring Pas

4. Mal Gulungan Kawat Kumparan

Alat ini di gunakan untuk membantu proses pengulungan kawat


agar lebih mudah dan juga rapi.

19
Gambar 3. 4 Mal Gulungan Kawat

5. Pisau Karet

Fungsi dari pisau karet sendiri berguna untuk membantu perakit


dalam memasukan gulungan kawat ke dalam sekat-sekat pada
stator

6. Multi Tester

Digunakan untuk melihat hubungan kontruksi kelistrikan yang ada


pada motor listrik sebelum dibongkar dan mengetahui apakah
gulungannya masi layak untuk di pakai atau sudah terbakar..

7. Vibration Tester

Vibration tester digunakan untuk mengecek seberapa parah getara


motor ketika kondisi motor sedang hidup, dan hal ini mempengaruhi
apakah bearing dalam kondisi yang bagus ataupun dalam kondisi
yang harus di gantik dengan yang baru.

3.4.1 Bahan

Adapun bahan yang di gunakan pada perbaikan motor induksi adalah


sebagai berikut :

1. Bearing

Bearing berfungsi untuk mengurangi gesekan antara dua benda yang

20
bergerak relatif satu sama lain dan sebagai tumpuan dari benda yang
berputar, dan jenis bearing yang di gunakan menyesuaikan bentuk standar
dari bearing bawaan motor.
Gambar 3. 5 Bearing

2. Kawat Tembaga

Kawat tembaga sendiri di gunakan apabila motor dalam kondisi


terbakar,maka kita harus merakit ulang gulungan tembaga pada
stator dan menyesuaikan dengan bentuk spesifikasi motornya.

Gambar 3. 6 Kawat Tembaga

21
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapat dari praktik industri perawatan dan


perbaikan pada motor induksi adalah sebagai berikut :

1. Kendala yang selalu dialami motor induksi yang di perbaiki di


maintenance work shop rata-rata ada pada kerusakan pada bearing dan
motor terbakar.

2. Selalu perhatikan spesifikasi motor sebelum kita memperbaikinya, agar


hasilnya nanti sesuai dengan spesifikasi bawaan motornya.

3. Pastikan melakukan testing pada motor sebelum motor di berikan


kembali kepada unit, agar kedepannya motor induksi yang di
kembalikan sesuai dengan fungsinya.

4. Kegiatan praktik industri ini sangat bermanfaat untuk mahasiswa,


karena kegiatan ini memberikan pandangan kepada mahasiswa bagai
mana realita kondisi dunia kerja dan dunia pendidikan.

4.2 Saran

Adapun saran untuk praktik industri di PT.Pertamina RU-II Sungai Pakning


adalah sebagai berikut :

1. Selalu menggunakan alat pelindung diri (APD) dan badge pada saat

masuk kilang.

2. Untuk mahasiswayang praktik industrinya hanya satu bulan,


diharapkan mempersiapkan materi yang ingin di pelajari nanti di
perusahaan, agar kedepannya setiap hari selalu agenda yang bakal di
lakukan, dan hasil akhir dari praktik industri nanti lebih maksimal
dengan pemahaman yang lebih baik.

22

Anda mungkin juga menyukai