Oleh :
Hibah Utama Sinaga
5193520010
Segala Puji Syukur Pada Tuhan Yang Maha Esa, yang karena izin dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Magang Industri II di PT.
Pekebunan Nusantara II Kab Langkat, Sumatera Utara. Mulai tanggal 1 Agustus
2022 sampai tanggal 30 Agustus 2022.
Tujuan Magang Industri ini adalah merupakan salah satu syarat yang harus
diselesaikan untuk memenuhi persyaratan guna menyelesaikan Program Studi D3
Teknik Mesin Universitas Negeri Medan, adapun judul yang dibahas dalam
Magang Industri ini adalah
PROSES PENGGUNAAN STEAM BOILER PADA PEREBUSAN
SAWIT DI PT.PERKEBUNAN NUSANTARA II
Dalam penyusunan laporan Magang Industri ini banyak bantuan dari
berbagai pihak, dan pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima
kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT, Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Robert Silaban, M.Pd, Ketua Program Studi D-3 Teknik Mesin
Universitas Negeri Medan dan juga selaku Dosen Pembimbing Magang
Industri – II
4. Bapak Hilarius Manurung selaku General Manager PTPN II Kwala Sawit.
5. Bapak Irfan Syahrizal Siregar selaku Manager PTPN II Kwala Sawit.
6. Bapak Rory Syahputra selaku Masinis Kepala PTPN II Kwala Sawit.
7. Bapak Hendri Aryadi selaku Asisten Bengkel PTPN II Kwala Sawit.
8. Bapak Afizul selaku Asisten Laboratorium PTPN II Kwala Sawit.
9. Bapak Rikky Purba selaku Asisten Pengolahan I PTPN II Kwala Sawit.
10. Bapak Agip selaku Asisten Pengolahan II PTPN II Kwala Sawit.
11. Bapak / Ibu , Pejabat, Supervisor, Operator serta Staf-Staf Administrasi
yang telah membantu selama pelaksanaan PKL Di PTPN II Kwala Sawit.
i
12. Orang Tua Penulis yang selalu memberikan doa dan dukungan selama
proses
penyelesaian laporan PKL.
13. Sahabat seperjuangan yang telah memberikan semangat dan hiburan
selama pelaksanaan PKL di PTPN II Kwala Sawit
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................2
C. Manfaat.................................................................................................2
D. Metode Pelaksanaan.............................................................................2
F. Profil Perusahaan/Industri....................................................................
I. Kultur Perusahaan……………………………………………………..6
Nusantara II..........................................................................................
iii
B. Pelaksanaan Magang Industri II.......................................................
2. Steam
Drum.......................................................................................15
3. Super Heater......................................................................................15
4. Dust
Colector.....................................................................................15
5.Safety Valve.......................................................................................15
6. Gelas Penduga....................................................................................16
8. Manometer.........................................................................................16
9. IDF.....................................................................................................16
10. FDF...................................................................................................16
11. Chimney............................................................................................17
2. Deminaralisasi...................................................................................18
3.Feed Tank...........................................................................................19
4. Dearator.............................................................................................19
5. Separator............................................................................................19
iv
6. Turbin Uap.........................................................................................20
1,Balance Piston.....................................................................................20
2. Bearing...............................................................................................20
3. Control Valve.....................................................................................20
4. Stop Vave...........................................................................................21
5. Hydrolic..............................................................................................21
6.
Governor.............................................................................................21
7. Gear Box............................................................................................21
8. Alternator...........................................................................................22
BAB IV : PENUTUP............................................................................................27
A. Kesimpulan.......................................................................................
B. Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Magang industri merupakan kegiatan akademik yang berorientasi pada
bentuk pembelajaran mahasiswa untuk mengembangkan dan meningkatkan tenaga
kerja yang berkualitas. Dengan mengikuti magang industri ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman mahasiswa dalam
mempersiapkan diri memasuki dunia kerja yang sebenarnya.
Selain itu magang industri juga mampu mengembangkan kemampuan
mahasiswa dalam menambah pengalaman di dunia usaha,khususnya mahasiswa
Diploma Tiga Jurusan Pendidikan Teknik Mesin. Selain untuk memenuhi
kewajiban Akademik,diharapkan kegiatan tersebut dapat menjadi penghubung
antara dunia industri dengan dunia pendidikan serta dapat menambah pengetahuan
tentang dunia industri sehingga mahasiswa akan mampu mengatasi persaingan di
dunia kerja.
Pabrik kelapa sawit (PKS) adalah suatu unit produksi yang membutuhkan
sumber energi yang sangat besar yang digunakan untuk menggerakan mesinmesin
dan peralatan yang membutuhkan energi dalam jumlah besar. Kebutuhan energi
tersebut di penuhi dan dipasok dari boiler (ketel uap) dan generator (genset).
Boiler atau ketel uap merupakan mesin yang memiliki perananan penting bagi
kelangsungan kinerja dari suatu pabrik kelapa sawit dengan kata lain boiler
berperan sebagai jantung dari pabrik kelapa sawit. Boiler berfungsi untuk
menghasilkan dan menyuplai uap untuk memenuhi kebutuhan proses pabrik dan
juga perumahan karyawan di sekitar area pabrik.
PT. Perkebunan Nusantara II Kwala Sawit merupakan salah satu perusahaan
yang bergerak disektor pengolahan kelapa sawit,saya memilih PT. Perkebunan
Nusantara II Kwala Sawit sebagai tempat magang saya karena PT. Perkebunan
Nusantara II Kwala Sawit merupakan salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar
di Sumatera Utara yang menggunakan boiler sebagai mesin pengolahan kelapa
sawit.
1
B. Tujuan Magang Industri II
Tujuan umum penyelenggaraan magang industri adalah agar mahasiswa menjadi
tenaga teknik yang memiliki seperangkat pengetahuan, sikap dan keterampilan
kerja yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi
keterampilan, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional secara utuh dan dilakukan sejak dini supaya mahasiswa memiliki
kompetensi yang holistik seperti: mandiri, mampu berkomunikasi, mampu
mengambil keputusan, peka terhadap perubahan dan perkembangan yang terjadi
di dunia luar dan lain sebagainya. Adapun tujuan khusus pada pelaksanaan
magang – II ini, penulis bertujuan untuk mengetahui proses penggunaan steam
boiler pada perebusan sawit di PT. Perkebunan Nusantara II.
2
D. Metode Pelaksanaan
Untuk kelancaran Magang Industri II maka diperlukan metode sehingga dapat
menunjang pemahaman dan analisa terhadap suatu masalah. Data yang
diperoleh dari perusahaan dapat dikumpulkan dengan cara :
1. Pengamatan langsung terhadap objek pekerjaan.
2. Membaca laporan administrasi maupun catatan perusahaan yang
berhubungan dengan data yang dibutuhkan.
3. Melakukan wawancara dengan pihak yang dianggap dapat memberikan
informasi yang dibutuhkan
C. Pembahasan
A. Kesimpulan
B. Saran
3
F . Profil Perusahaan Industri
4
G . Visi ,Misi Tujuan Perusahaan / Industri
Visi PTPN II Pabrik Kelapa Sawit Unit Kwala Sawit adalah “Dari
Perusahaan Perkebunan Menjadi Perusahaan Multi Usaha Berdaya Saing
Tinggi”
Misi PTPN II Pabrik Kelapa Sawit Unit Kwala Sawit yaitu“ Mengoptimalkan
seluruh Potensi Sumber Daya dan Usaha,Memberikan Kontribusi Optimal dan
Pertambahan Nilai.”
5
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Perusahaan
I. Kultur Perusahaan
Pada PKB PTPN II Periode 2022 – 2023, BAB V Tentang Hari Kerja dan
Waktu Kerja, Pasal 19 menyatakan “ Hari kerja dalam 1 (satu) minggu adalah
6
5 (lima) hari atau 6 (enam) hari dan akan ditentukan lebih lanjut melalui
ketentuan perusahaan”
Pada Pasal 20 tentang Waktu kerja resmi menyatakan “ (1). Waktu kerja 1
hari bagi yang melaksanakan ketentuan hari kerja 5 hari dalam seminggu
adalah 8 jam sehari dan dengan maksimum 40 jam per minggu. (2). Waktu
kerja 1 hari bagi yang melaksanakan ketentuan hari kerja 6 hari dalam
seminggu adalah 7 jam sehari dan dengan maksimum 40 jam per minggu (3).
Ketentuan waktu kerja pada jenis pekerjaan tertentu sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan (2) akan diatur dengan ketentuan perusahaan yang berlaku”
Pada masa produksi, jam kerja yang dilakukan bagi setiap karyawan atau
staff produksi adalah dengan pembagian jam kerja menjadi 2 shift yaitu sebagai
berikut:
1. Shift I : Pukul 07.00 WIB-19.00 WIB
2. Shift II : Pukul 19.00 WIB-07.00 WIB
7
Tahapan proses pengolahan Kelapa Sawit dari Tandan Buah Segar hingga
menghasilkan CPO dan Kernel, dapat dibagi menjadi beberapa stasiun yaitu :
8
1. Pekerja Sortasi
Pekerja Sortasi memisahkan tandan buah segar yang kecil, belum masak
dan abnormal serta tandan kosong agar tidak ikut masuk ke dalam proses
sortir ke dalam Lory dengan cara membuka pintu – pintu loading Ramp.
segar. Selalu mengawasi perebusan agar TBS masak dengan merata dan
4. Pekerja Tippler
feeding pengisian TBS ke stasiun Press agar tetap stabil di atur oleh
Autofeeder.
5.Pekerja Press
9
Pekerja Press bertugas mengawasi atau mengkontrol mesin press agar
memperkecil losis.
6. Pekerja Klarifikasi
7. Pekerja Maintenance
jangan sampai terjadi kerusakan pada mesin / peralatan saat proses produksi
Pemasaran ditangani oleh manajemen HO (Head Office) sesuai dengan
standard produksi.
Jangkauan Pasar :
• Minyak Sawit (Crude Palm Oil): Pasar Lokal (Pulau Sumatera), dan ekspor
(India dan Pakistan).
• Inti Sawit (Palm Kernel): Pasar Lokal (Pulau Sumatera), dan ekspor.
• Palm Kernel Oil (PKO): Pasar Lokal (Pulau Sumatera), dan ekspor.
• Palm Kernel Meal (PKM): Pasar Lokal (Pulau Sumatera), dan ekspor (Cina)
10
BAB II
PELAKSANAAN MAGANG INDUSTRI II
11
Kesehatan Keselamatan Kerja)
4. Pengarahan tentang Kesehatan Keselamatan
Kerja (K3).
5. SMK3 menyarankan untuk mencari atau
membeli APD sendiri seperti sepatu safety dan
helm safety agar dapat melaksanakan praktek
kerja industri .
3 04 - 07 Agustus 1. Peninjauan langsung ke pabrik dari bagian
2022 Penimbangan, Stasiun Sortasi, Stasiun
Loading Ramp, Stasiun Sterilizer, Stasiun
Thresser, Stasiun Press, Stasiun Klarifikasi,
Stasiun Kernel, Stasiun Boiler, Power House
dan Stasiun Water Heat Treatment.
4 08 - 11 Agustus 1. Memfoto–foto bagian–bagian mesin yang ada di
2022 Stasiun Sortasi,Loading Ramp,dan Stasiun
lainnya.
2. Peninjauan langsung ke Stasiun Rebusan
(Sterilizer).
3. Wawancara kepada Operator Stasiun .
5 12-13 Agustus 1. Bapak Rikky Purba selaku Asisten Pengolahan
2022 penjelesan kembali dari awal Proses pengolahan
Kelapa Sawit yang ada di PTPN II
PKS Kwala Sawit.
6 14 Agustus 2022 1. Peninjauan langsung ke Stasiun Boiler dan
Stasiun Turbin PKS.
2. Wawancara kepada operator.
7 15-17 Agustus 1. Peninjauan langsung ke stasiun Pencecah dan
2022 pengepresan
2. Wawancara kepada operator.
3. Menganalisis di stasiun pencecah dan
pengempaan (presser) di PTP.NUSANTARA II
12
PKS Kwala Sawit.
8 18 Agustus 2022 1. Peninjauan langsung ke Bengkel Umum dan
Bengkel PPIS
2. Perkenalan dengan Kepala Bengkel dan
karyawan
9 19-21 Agustus 1. Melakukan pembersihan disetiap stasiun di PKS
2022 Kwala Sawit
13
BAB III
STUDI KASUS / ANALISIS PEKERJAAN
1. Boiler
Boiler adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk mengubah air
menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air
yang berada didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari hasil
pembakaran bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam ruang
bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar. Tungku Pengapian
(Furnace) terdapat pada gambar 3.1 bagian ini merupakan tempat terjadinya
pembakaran bahan bakar yang akan menjadi sumber panas, proses penerimaan
panas oleh media air dilakukan melalui pipa yang telah dialiri air, pipa tersebut
menempel pada dinding tungku pembakaran. Proses perpindahan panas pada
ruang bakar yaitu radiasi,konveksi,konduksi.
14
Gambar 3.1 Tungku Pengapian
2. Steam Drum
Steam drum berfungsi sebagai tempat penampungan air panas serta tempat
terbentuknya uap. Drum ini menampung uap jenuh (saturated steam) beserta air
dengan perbandingan antara 50% air dan 50% uap. untuk menghindari agar air
tidak terbawa oleh uap, maka dipasangi sekat-sekat, air yang memiliki suhu
rendah akan turun ke bawah dan air yang bersuhu tinggi akan naik ke atas dan
kemudian menguap.
3. Superheater
Merupakan tempat pengeringan steam, dikarenakan uap yang berasal dari
steam drum masih dalam keadaan basah sehingga belum dapat digunakan. Proses
pemanasan lanjutan menggunakan superheater pipe yang dipanaskan dengan suhu
260°C sampai 350°C. Dengan suhu tersebut, uap akan menjadi kering dan dapat
digunakan untuk menggerakkan turbin maupun untuk keperluan peralatan lain.
15
pada aliran pembakaran hingga debu yang terikut dalam gas buang.Keuntungan
menggunakan alat ini adalah gas hasil pembakaran yang dibuang ke udara bebas
dari kandungan debu. Alasannya tidak lain karena debu dapat mencemari udara di
lingkungan sekitar, serta bertujuan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya
kerusakan pada alat akibat adanya gesekan abu maupun pasir.
8. Manometer
Alat ini adalah alat pengukur tekanan udara di dalam ruang tertutup.
16
Berfungsi untuk memberikan tekanan negatif (vacum pressure) pada boiler
serta mentransfer flue gas sisa pembakaran dari boiler menuju ke stack/chimney.
Semakin tinggi temperature udara flue gas dan prosentase oksigen yang keluar
dari stack maka mengindikasikan bahwa proses pembakaran di dalam boiler
tidak terjadi secara sempurna.
17
Gambar 3.2 cerobong asap
B. Alat Pendukung
1. Water Treatment Plant
Water Treatment Plant adalah pengolahan bahan baku mentah yaitu air,
yang ditunjukkan pada gambar 3.3 untuk menghilangkan semua kotoran yang
ada didalam air.
Adapun tahapan pada water treatment yaitu sbb:
a. Air dipompa dari sungai ke dalam clarifier tank yang berisi chemical yaitu
SODA ASH LIGHT dan ALUM SULFAT yang berfungsi untuk
menjernihkan air dari lumpur. Air yang didalam Clarifier mengalami
pengendapan lumpur.
b. Air clarifier tank dialirkan ke water basin lalu dipompa kedalam sand filter
dengan tekanan air sebesar 2𝑘𝑔/𝑐𝑚2. Disand filter, air disaring lagi untuk
menyaring kotoran-kotoran yang masih ada didalam air.
c. Air dari sand filter dipompa ke water tower tank
2.Demineralisasi Plant
18
dapat di tunjukkan pada gambar 3.4. Resin terbagi dua yaitu Kation dan Anion.
Feed tank adalah tempat penampungan air yang dipompa dari demin plant. Air
di feed tank dipanaskan dengan menggunakan steam boiler, jadi suhu air di dalam
feed tank berkisar 80ºC ,feed tank dapat ditunjukkan pada gambar 3.5, yaitu
berfungsi untuk mempermudah pemanasan di boiler.
19
Dearator adalah suatu alat yang berfungsi untuk menghilangkan gas-gas yang
dapat merusak secara potensial yang meliputi oksigen, CO2, Hidrogen Sulfida.
Temperatur air didalam dearator berkisar 90°C.
5. Separator
Separator adalah alat pemisah fluida yang berbeda,separator bekerja dengan
prinsip kerja memisahkan uap kering dengan uap basah atau air. Dimana uap
kering masuk ke turbin sementara uap basah dan air yang terikut dari boiler agar
tidak masuk ke turbin.
6. Turbin Uap
Turbin uap sebagai mesin konversi energi yang merubah energi potensial uap
sehingga menjadi energy kinetic dapat dilihat pada gambar 3.6, berikutnya diubah
menjadi energi mekanis terhadap sudu-sudu turbin dipasang terhadap poros
turbin. Energi mekanis dihasilkan dengan bentuk putaran poros turbin
20
1. Balance Piston
Hal ini sering kita sebut dengan pistonnya turbin uap.tidak hanya dimiliki
oleh mesin motor tetapi piston juga digunakan dimesin turbin ini yang dimana
berfungsi sebagai mengompensasikan beberapa gaya aksial yang ditimbulkan
karena aliran uap air yang ada pada mesin turbin uap ini.
2. Bearing
Bearing digunakan pada turbin uap untuk mengurangi potensi gesekan antar
poros yang dimungkinkan terjadi. Gesekan biasanya berada pada bagian poros
dengan casing atau stator sehingga sangatlah mungkin untuk menimbulkan daya
gesek yang dimana nantinya akan menimbulkan gangguan yang tidak
diinginkan.
3. Control Valve
Stop valve paling sering membantu turbin uap dalam melakukan kinerjanya.
Karena kemampuannya yang menahan turbin dari aliran uap air yang masuk
keturbin uap ini, dan juga kemampuannya yang bisa memberhentikan supply uap
air yang akan diberhentikan apabila terdapat kondisi yang tidak diinginkan.
5. Hydraulic Turning Gear
Komponen yang satu ini memiliki kemampuan untuk memutar rotor turbin dari
mulai start awal sampai keadaan shut down. Hal ini disebabkan karena untuk
mencegah terjadinya distorsi atau bending yang dimana diakibatkan oleh proses
pemanasan atau pendinginan yang terjadi ketika mesin menyala. Sistem kerja
hydraulic turning gear ini memanfaatkan sebuah mesin motor hydromatic yang
dimana semua tenaga putarnya berasal dari sistem hidrolik dengan high pressure
6.Governor
21
Governor adalah suatu alat yang sangat fital sebagai pengendali
pengoperasian pada Satuan Pembangkit (Turbine Generator atau pun Diesel) yang
dapat diatur baik secara manual atau secara automatis dengan prinsip kerjanya
adalah mengatur kecepatan pada putaran tetap (isochonous) dan pengatur beban
secara automatis melalui Speed Droop, dengan mengatur jumlah Uap yang masuk
pada steam chamber atau pemakaian bahan bakar fuel rack Unit Pembangkit
(primover).
7.Gearbox
Gearbox atau transmisi adalah salah satu komponen utama motor yang disebut
sebagai sistem pemindah tenaga, transmisi berfungsi untuk memindahkan dan
mengubah tenaga dari motor yang berputar, yang digunakan untuk memutar
spindel mesin maupun melakukan gerakan feeding. Transmisi juga berfungsi
untuk mengatur kecepatan gerak dan torsi serta berbalik putaran, sehingga dapat
bergerak maju dan mundur.
8.Alternator
Alat penukar kalor atau Heat Exchanger adalah alat yang digunakan untuk
menukar atau mengubah temperatur fluida atau mengubah phasa fluida dengan
cara mempertukarkan kalornya dengan fluida lain. Arti dari mempertukarkan
disini adalah memberikan atau mengambil kalor.
22
Genset (Generator set) adalah perangkat kombinasi antara pembangkit listrik
(generator) dan mesin penggerak yang digabung dalam satu set unit untuk
menghasilkan tenaga listrik. Mesin penggerak pada genset umumnya merupakan
mesin pembakaran internal berupa motor / mesin diesel dengan bahan bakar
solar dan mesin dengan bahan bakar bensin.
1. Mesin
Mesin merupakan komponen utama dari Generator Set atau Genset. Mesin
merupakan sumber energi input mekanis untuk generator. Ada beberapa bahan
bakar yang digunakan agar mesin generator bisa beroperasi, diantaranya bensin,
gas, atau diesel (solar). Bensin biasa digunakan di generator dengan kapasitas
kecil sedangkan gas dan diesel biasanya digunakan di generator dengan kapasitas
besar.
2. Alternator
Input mekanis dari mesin menghasilkan output listrik, alternator inilah bagian
generator yang menghasilkan output listrik tersebut. Stator dan Rotor atau
Amature merupakan komponen yang bekerja di dalam generator.Stator
merupakan komponen stasioner. Rotor atau Amature merupakan komponen yang
bergerak menghasilkan medan magnet.
4. Voltage Regulator
23
yang keluar dari generator. Hal ini sangat penting, karena jika listrik yang
dihasilkan genset memiliki tegangan yang tidak stabil, tentu akan merusak alat-
alat yang dipakai dengan genset tersebut, bahkan alat listrik bisa tidak berfungsi.
Penggunaan genset pasti akan menimbulkan panas. Jika panas tersebut tidak
dilepaskan maka akan sangat berbahaya bagi generator, generator bisa rusak
bahkan meledak karena overheating (kelebihan panas). Pendingin dan exhaust
sistem inilah yang berperan sebagai ventilasi untuk melepaskan panas tersebut.
Pelepasan panas tersebut biasanya dengan sistem pembuangan gas melalui
kenalpot, radiator, dan kipas.
6. System Lubricant
Pelumasan tentu diperlukan agar genset mampu beroperasi dengan halus dan
tahan lama. Di dalam pompa tersimpan minyak yang berfungsi untuk melumasi
mesin generator. Kadar minyak pelumas ini perlu dicek setiap generator
beroperasi selama 8 jam.
7. Baterai
Pada mulanya generator berfungsi karena adanya daya dari baterai. Jika
baterai dalam kondisi rusak, sudah pasti tidak akan mampu menghidupkan
generator. Baterai di charge secara otomatis ketika genset beroperasi.
8. Control Panel
Control Panel merupakan user interface dari generator yang berfungsi untuk
mengontrol dan mengatur outlet listrik serta settingan generator.
a. Menyalakan Boiler
24
Drum berkisar ¾ drum
4. Menjalankan IDF
5. Menjalankan FDF
6. pada tekanan 15-17 bar Membuka kerangan induk untuk mengalirkan
steam ke Turbin
7. Selama proses pengoperasian berlangsung menjaga ke konstanan air dalam
Upper Drum
b. Mematikan Boiler
1. Mematikan FDF
2. Mematikan IDF
3. Mengisi air dalam Upper Drum hingga mencapai tekanan 0
Boiler merupakan salah satu penentu kualitas minyak kelapa sawit. Ia hampir
menjadi sentral dalam berbagai tingkatan proses ekstraksi buah kelapa sawit
(tandan buah segar) menjadi CPO dan produk turunannya. Boiler merupakan
peralatan utama pada industri pengolahan minyak sawit dan turunannya. Pabrik-
pabrik kelapa sawit memakai boiler untuk merebus tandan buah segar (TBS) yang
baru saja dipanen. Dalam proses perebusan, TBS dipanaskan dengan uap yang
dihasilkan dari boiler pada temperatur 130 derajat celsius. Tujuan dari perebusan
ini adalah memudahkan pemipilan brondolan dari tandannya, menghentikan
perkembangan asam lemak bebas (free fatty acid), dan akan menyebabkan TBS
melunak sehingga proses ekstraksi minyak menjadi lebih gampang. (Naibaho,
1988).
Dalam proses pengolahaan kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit uap
menjadi kebutuhan yang utama sebagai fluida kerja. Dimana uap dibutuhkan
25
untuk merebus, mengaduk dan memanaskan buah kelapa sawit dan untuk
pembangkit tenaga. Sebagai peralatan penghasil uap, ketel uap memiliki peranan
penting pada proses pengolahan kelapa sawit dan untuk pembangkit tenaga.
Sebagai peralatan penghasil ketel uap memiliki peranan penting pada proses
pengolahan kelapa sawit. Uap yang dihasilkan pada ketel uap digunakan untuk
memutar turbin sebagai penghasil energi listrik untuk kebutuhan pabrik dan uap
keluaran turbin digunakan untuk proses pengolahan(sekjen deperindag, 2007).
Dalam proses perebusan minyak yang terbuang ialah sebesar 0,8%. Dalam
proses tersebut dibutuhkan uap untuk memanaskan sterilizer yang diperoleh
melalui boiler. Uap yang diperlukan ialah 2,7 sampai 3 Kg/cm 2 . Lori buah akan
dimasukkan melalui salah satu pintu rebusan. Kemudian hasilnya akan
dikeluarkan melalui pintu lainnya. Proses perebusan dilaksanakan memakai uap
(steam) dari Back Pressure Vessel (BPV). Sterilizer door perebusan kelapa sawit
menggunakan temperatur uap 130 – 135 derajat celcius pada pipa inlet,Sementara
pada sterilizer membutuhkan temperatur 135 derajat celcius. Sistem perebusan
memerlukan membutuhkan waktu dalam 1 siklusnya ialah 90 menit. Puncak
pertama (first peak) memakai tekanan 1,5 Kg/cm 2. Puncak kedua (second peak)
dengan tekanan 2,0 Kg/cm2. Apabila tandan buah segar sudah menjalani proses
perebusan, langkah berikutnya ialah memasukkannya ke dalam tresher. Yakni alat
yang berguna untuk memisahkan berondolan sawit dari tandannya(Choo Yuen,
1994).
Kebutuhan uap pada suatu pabrik kelapa sawit (PKS) terdiri dari kebutuhan
uap untuk pembangkit tenaga listrik dan kebutuhan uap untuk proses pengolahan.
Pada perancangan ini, kapasitas olah pabrik pengolahan kelapa sawit adalah 35
pon TSB/jm. Untuk itu uap yang digunakan merupakan uap keluaran dari tubin
uap yang dikumpulkan di BPV (Back Pressure Vessel) kemudian dikirim ke unit-
unit yang membutuhkan uap pda teknan 3 Kg/cm2 dengan temperture 133 º
C(Anonim, 2012).
26
Keteluap (boiler) merupakan suatu unit pesawat pembentuk uap atau dapat disebut
sebagai pesawat yang berfungsi untuk mengubah energy kimia dari bahan bakar
menjadi energy panas untuk menghasilkan uap Pada keteluap, air dipanasi
sehingga temperaturnya naik mencapai keadaan cair jenuh. Apabila kondisi air
sudah mencapai jenuh maka panas yang diberikan tidak menaikkan temperatur air
tetapi fasa air menjadi uap (perubahan dari kondisi cair jenuh, menjadi uap jenuh).
Temperatur air pada kondisi perubahan fasa ini disebut sebagai temperature uap
jenuh. Sumber panas yang diberikan berasal dari panas hasil pembakaran bahan
bakar. Perpindahan panas berlangsung melalui bidang pemanas. Akibat dari
pemanasan ini, maka kandungan energi air akan naik sehingga dapat memutuskan
ikatan molekul air selanjutnya air akan berubah menjadi uap. Oleh karena uap
yang dihasilkan di dalam sistem ini mempunyai volume yang besar, makauap
yang dihasilkan dapat dipakai sebagai sumber energi untuk berbagai keperluan.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang penulis peroleh selama melaksankan
kegiatan PKL di PKS Kwala Sawit Yaitu :
1. Mutu hasil pengolahan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti mutu TBS kelapa sawit dari perkebunan, proses perebusan
dengan tekanan yang cukup dan waktu yang tepat, perlakuan terhadap
TBS selama proses pengolahan di pabrik, kondisi peralatan di pabrik,
pengawasan melalui laboratorium yang terus menerus terhadap hasil
pengolahan pabrik.
2. ketel uap merupakan mesin yang memiliki perananan penting bagi
27
kelangsungan kinerja dari suatu pabrik kelapa sawit dengan kata lain
boiler berperan sebagai jantung dari pabrik kelapa sawit
3. PKS Kwala Sawit menggunakan Takuma Water Tube Boiler N900
sebagai pembangkit uap dengan kapasitas 30 ton uap/jam dan tekanan
20 kg/cm.
4. Bahan bakar boiler merupakan limbah padat yaitu fiber dan cangkang
yang ada di PKS Kwala sawit.
5. Boiler berfungsi untuk menghasilkan dan menyuplai uap untuk
memenuhi kebutuhan proses pabrik dan juga perumahan karyawan di
sekitar area pabrik.
6. Boiler (ketel uap) merupakan bejana uap bertekanan yang berfungsi
untuk memanaskan air dan menghasilkan steam (uap) yang akan
dikonversi menjadi energi listrik melalui turbin, kemudian steam (uap)
hasil keluaran dari turbin akan ditampung pada sebuah bejana yaitu
Back pressure vassel (BPV).
7. Pada umumnya mesin boiler yang digunakan oleh pabrik kelapa sawit
adalah boiler jenis pipa air (water tube boiler). Steam (uap) yang
diperoleh dari 2 hasil proses pemanasan air didalam pipa-pipa boiler,
dengan menggunakan cangkang (shell) dan serabut (fibre) kelapa sawit
sebagai bahan bakar dan air merupakan media yang digunakan untuk
mengalirkan aliran panas ke setiap proses
B.SARAN
28
tercapainya keamanan dan kenyamanan kerja di lingkungan pabrik.
2. Sebaiknya kebersihan di lingkungan pabrik harus dijaga dan dilakukan
kebersihan secara terjadwal sehingga akan mengurangi tingkat
kecelakaan yang disebabkan karena lingkungan kerja yang tidak
mendukung seperti lantai licin dan lainnya.
3. Setiap proses produksi harus lebih diawasi pelaksanaannya sehingga
dapat menghasilkan produksi yang maksimal.
4. Pada setiap stasiun sebaiknya diberikan penerangan yang cukup karena
pada malam hari akan proses produksi yang berjalan akan sangat
bergantung pada penerangan.
5. Karyawan yang bekerja dilingkungan pabrik sebaiknya menggunakan
APD yang lengkap agar terhindar dan dapat meminimalisasi tingkat
kecelakaan kerja apabila terjadi.
6. Melakukan preventif maintenance secara berkala terhadap mesin- mesin
produksi.
29
DAFTAR PUSTAKA
May, Choo Yuen, 1994. Palm Oil Carotenoids Food and Nutrition
Bulletin, 15(2).Di dalam Asril Sitorus. 2009. Penentuan Nilai
Dobi (Deterioration 29 Of Bleachibility Index). CPO Pada PT.
PP. London Sumatera Indonesia Tbk. Fakultas Framasi
Universitas Sumatra Utara.
Gambar di Tungku
Gambar saat Memperbaiki alat Press