INDUSTRI SEMEN
OLEH:
KELOMPOK 13
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah
ini memuat tentang “industry semen” yang sangat penting untuk menambah
pengetahuan seseorang. Oleh karena itu makalah ini disusun agar pembaca dapat
memperluas ilmu yang akan kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber.
untuk saran dan kritiknya untuk memperbaiki kekurangan dari makalah kami ini
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan 3
BAB 3. PENUTUP 13
3.1 Kesimpulan 13
DAFTAR PUSTAKA 14
BAB I
PENDAHULUAN
komoditi yang memanfaatkan sumber daya alam berupa batu kapur, tanah liat,
pasir besi dan pasir silika melalui proses pembakaran pada temperatur tinggi.
dan bahan tambahan berupa kalsium sulfat. Semen disebut sebagai bahan perekat
dapat bereaksi dengan air dan membentuk zat baru yang bersifat merekatkan
terhadap batuan.
hidrolik dan semen non-hidrolik. Semen hidrolik yaitu material yang mengeras
setelah dicampur dengan air sebagai hasil dari reaksi kimia dari pencampuran
bahkan dalam air. Semen nonhidrolik adalah material seperti batu kapur dan
gypsum yang harus tetap kering agar bertambah kuat dan mempunyai komponen
cair (Lerch, 2008). Contoh semen non-hidrolik seperti adukan semen kapur yang
dibekukan hanya dengan pengeringan, dan bertambah kuat secara lambat dengan
kalsium karbonat. Saat ini konstruksi semen kebanyakan adalah semen hidrolik
1
dan kebanyakan didasarkan pada semen Portland yang dibuat dari batu kapur,
mineral tanah liat tertentu dan gypsum dengan proses temperatur tinggi yang
dalam setiap negara. Wilayah Indonesia yang sangat luas ini tentunya memerlukan
dalam Semen Gresik Group yaitu PT Semen Padang, PT Semen Gresik Tbk, dan
PT Semen Tonasa yang kapasitas terpasang totalnya 16,92 juta ton per tahun. PT
Holcim Indonesia, Tbk sebagai pemain lama, memiliki kapasitas terpasang 8,7
juta ton, PT Indocement Tunggal Prakarsa (kapasitas terpasang 15,65 juta ton),
Tbk, PT Semen Baturaja (kapasitas terpasang 1,25 juta ton), PT Semen Andalas
(kapasitas terpasang 1,4 juta ton), PT Semen Kupang (kapasitas terpasang 570
ribu ton), dan PT Semen Bosowa Maros (kapasitas terpasang 1,8 juta ton).
2
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berkeinginan untuk membuat
makalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah kimia terapan mengenai pabrik
1.3 Tujuan
pencaharian masyarakat
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Semen (cement) adalah hasil industri dari paduan bahan baku : batu
kapur/gamping sebagai bahan utama dan lempeng atau tanah liat atau bahan
pengganti lainnya dengan hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk / bulk,
pencampurannya dengan air. Batu kapur atau gamping adalah bahan alam yang
adalah bahan alam yang mengandung senyawa : Silika Oksida (SiO2), Alumunium
Oksida (Al2O3), Besi Oksida (Fe2O3), dan Magnesium Oksida (MgO). Untuk
gips (gypsum) dalam jumlah yang sesuai. Hasil akhir dari proses produksi
kalsium tinggi yang diolah dalam tanur yang bersuhu dan bertekanan
2. Semen putih (gray cement) adalah semen yang lebih murni dari semen abu
4
dan digunakan untuk pekerjaan penyelesaian (finishing), seperti filler atau
pengisi. Semen jenis ini dibuat dari bahan utama kalsit (calcite) limestone
murni.
3. Oil well cement atau semen sumur minyak adalah semen khusus yang
digunakan dalam proses pengeboran minyak bumi atau gas alam, baik di
4. Mixed & fly ash cement adalah campuran semen abu dengan Pozzolan
buatan (fly ash). Pozzolan buatan (fly ash) merupakan hasil sampingan
alumunium oksida besi oksida dan oksida lainnya dalam berbagai variasi
5. Semen Pozolan
Pozolan adalah bahan yang dalam keadaan sendiri tidak terlalu bersifat
semen, tetapi akan muncul sifat semen apabila dicampur dengan gamping.
Kekuatan awal semen ini lebih rendah dari pada semen Portland tetapi
semen ini tahan terhadap aksi korosi air larutan garam dan air laut, lebih
dibuat dengan melebur campuran batu gamping, bauksit, dan bauksit ini
lain. Cirinya ialah bahwa kekuatan semen ini berkembang dengan cepat
5
dan ketahannya terhadap air laut dan air yang mengandung sulfat lebih
baik.
7. Semen Silikat
Semen silikat yang penuh silika dan set secara kimia tahan terhadap segala
Semen ini tidak cocok untuk pH diatas 7 atau dalam system yang
sebagai bahan perekat bata didalam tangki reaksi asam kromat dan tangki
alum.
8. Semen Belerang
Semen Belerang sangan tahan terhadap garam dan asam yang tak
mengoksidasi, tetapi tidak boleh dipakai bila ada alkali, minyak, lemak,
bahan dasar, sebagai pelekat bata, ubin, dan pipa besi cor.
Semen ini ditemukan oleh ahli kimia Prancis Sorel, juga disebut Semen
semen komersial. Produk ini keras dan kuat tetapi mudah terserang air
6
yang menguras kandungan magnesium kloridanya. Penggunaannya
terutama adalah sebagai semen lantai dengan pengisi yang tak reaktif dan
pigmen pewarna, dan sebagai dasar lantai dalam seperti ubin dan terazo.
Semen ini korosif terhadap korosif besi. Sebagai pengisi digunakan pasir
kecil kalsium oksida, kalsium hidroksida atau kalsium silikat yang dalam
kekuatannya dan sifat tahan pakainya. Untuk menghindari efek ini, hidrat
ketahanan terhadap air, adhesi, kekuatan kering dan basah sehingga lebih
dari semen magnesium oksiklorida biasa. Produk ini dapat melekat dalam
dalam beton.
yaitu :
tipe ini adalah 55% trikalsium silikat (C3S), 19% dikalsium silikat
7
(C2S), 10% trikalsium aluminate (C3A), 7% tetrakalsium aluminate
pada tipe ini adalah 51% (C3S), 24% (C2S), 6% (C3A), 11% (C4AF),
2,9% MgO, 2,5% (SO3), 0,8% hilang dalam pembakaran, dan 1,0%
bebas CaO
dam-dam. Komposisi senyawa yang terdapat pada tipe ini adalah 57%
(C3S), 19% (C2S), 10% (C3A), 7% (C4AF), 3,0% MgO, 3,1% (SO3),
bangunan dalam air. Komposisi senyawa yang terdapat pada tipe ini
adalah 28% (C3S), 49% (C2S), 4% (C3A), 12% (C4AF), 1,8% MgO,
8
1,9% (SO3), 0,9% hilang dalam pembakaran, dan 0,8% bebas CaO.
Komposisi senyawa yang terdapat pada tipe ini adalah 38% (C3S),
9
CaCO3 + Al2O3.2SiO2.XH2O + Fe2O3 + SiO2 → 3CaO.SiO2 (C3S) + 2CaO.SiO2
Pada Proses basah bahan baku yang masih memiliki kadar air yang cukup
pencampuran dilakukan secara basah dengan kadar air 30-40%/ alat yang
10
2.6.2 Proses Kering
dilakukan secara kering (kadar air 5%). Oleh karena itu, clay dikeringkan
volume pada pasta yang mengering. Dari proses pembuatan semen di atas
sehingga menghasilkan residu (sisa) yang tak larut, sulfur trioksida (SO 3),
silica yang larut, besi dan aluminium oksida, oksida besi, kalsium,
11
2.7 Kelebihan Dan Kekurangan Proses Pembuatan Semen
1. Proses basah baik digunakan hanya bila kadar air bahan bakunya cukup
tinggi
3. Kiln yang dipakai lebih panjang karena proses pengeringan yang terjadi
kiln
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Semen (cement) adalah hasil industri dari paduan bahan baku : batu
kapur/gamping sebagai bahan utama dan lempeng atau tanah liat atau
Proses Pembuatan Semen terdiri dari du acara, yaitu Proses Basah Pada
Proses basah bahan baku yang masih memiliki kadar air yang cukup tinggi
pembuatan semen adalah grinding, mixing dan firing. Proses Kering Pada
13
DAFTAR PUSTAKA
14