Anda di halaman 1dari 13

Makalah Kimia Industri

Industri semen
Oleh:
Therezia Pricelyna Putri (11320003)
Steven William Inggita (11320005)
TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS KATOLIK DARMA CENDIKA
0
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam perkembangan peradaban manusia khususnya dalam hal bangunan, tentu kerap
mendengar cerita tentang kemampuan nenek moyang merekatkan batu-batu raksasa
hanya dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya. Alhasil, berdirilah
bangunan fenomenal, seperti Candi Borobudur atau Candi Prambanan di Indonesia
ataupun embatan di Cina yang menurut legenda menggunakan ketan sebagai perekat.
Ataupun menggunakan aspal alam sebagaimana peradaban di !aheno Daro dan
"arappa di India ataupun bangunan kuno yang diumpai di Pulau Buton.
Peristi#a tadi menunukkan dikenalnya fungsi semen seak zaman dahulu. $ebelum
mencapai bentuk seperti sekarang, perekat dan penguat bangunan ini a#alnya
merupakan hasil percampuran batu kapur dan abu %ulkanis. Pertama kali ditemukan di
zaman &eraaan 'oma#i, tepatnya di Pozzuoli, dekat teluk (apoli, Italia. Bubuk itu
lantas dinamai pozzuolana. !enyusul runtuhnya &eraaan 'oma#i, sekitar abad
pertengahan )tahun **++-*,++ !- resep ramuan pozzuolana sempat menghilang dari
peredaran.
Pada abad ke-*. )ada uga sumber yang menyebut sekitar tahun */++-an !-, 0ohn
$meaton, seorang insinyur asal Inggris menemukan kembali ramuan kuno berkhasiat
luar biasa ini. Dia membuat adonan dengan memanfaatkan campuran batu kapur dan
tanah liat saat membangun menara suar 1ddystone di lepas pantai Corn#all, Inggris.
2api, bukan $meaton yang mempatenkan cikal bakal semen ini. $eorang insinyur yang
uga berkebangsaan Inggris, 0osep Aspdin lah yang mengurus hak paten pada tahun
*.34, yang kemudian dia sebut $emen Portland. Dinamai begitu karena #arna hasil
akhir olahannya mirip tanah liat yang ada di Pulau Portland, Inggris.
!aterial itu sendiri adalah benda yang dengan sifat-sifatnya yang khas dimanfaatkan
dalam bangunan, mesin, peralatan atau produk. Dan $ains material yaitu suatu cabang
ilmu yan meliputi pengembangan dan penerapan pengetahuan yang mengkaitkan
komposisi, struktur dan pemrosesan material dengan sifat-sifat kegunaannya.semen
termasuk material yang sangat akrab dalam kehidupan kita sehari-hari.
1.2 Perumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan semen itu sendiri 5
b. Apa saa enis-enis semen 5
1
c. Bagaimana proses pembuatan semen dalam industry semen 5
d. $eberapa besar pengaruh industry semen terhadap lingkungan 5
e. Bagaimana menanggulangi dampak industry semen terhadap lingkungan 5
1.3 Tujuan Penulisan
!akalah ini disusun dengan tuuan untuk6
a. !engetahui apa yang dimaksud dengan semen
b. !engetahui apa saa enis-enis semen
c. !engetahui proses pembuatan semen dalam industri semen
d. !engetahui bagaimana pengaruh atau dampak dari industri semen terhadap
lingkungan
e. !engetahui bagaimana cara menanggulangi dampak negatif dari industri semen
2
BAB II
PEMBAHAAN
2.1 Pengertian emen
$emen berasal dari kata Caementum yang berarti bahan perekat yang mampu
mempesatukan atau mengikat bahan-bahan padat menadi satu kesatuan yang kokoh
atau suatu produk yang mempunyai fungsi sebagai bahan perekat antara dua atau lebih
bahan sehingga menadi suatu bagian yang kompak atau dalam pengertian yang luas
adalah material plastis yang memberikan sifat rekat antara batuan-batuan konstruksi
bangunan.
7saha untuk membuat semen pertama kali dilakukan dengan cara membakar batu
kapur dan tanah liat. 0oseph Aspadain yang merupakan orang inggris, pada tahun *.34
mencoba membuat semen dari kalsinasi campuran batu kapur dengan tanah liat yang
telah dihaluskan, digiling, dan dibakar menadi lelehan dalam tungku, sehingga teradi
penguraian batu kapur )CaC8
9
- menadi batu tohor )Ca8- dan karbon dioksida)C8
3
-.
Batu kapur tohor )Ca8- bereaksi dengan senya#a-senya#a lain membemtuk klinker
kemudian digiling sampai menadi tepung yang kemudian dikenal dengan Portland
2.2 !enis"!enis emen
1. ement P#rtlan$
a. ement P#rtlan$ T%&e I '(r$inar% P#rtlan$ )ement*
Dipakai untuk keperluan konstruksi umum yang tidak memakai persyaratan khusus
terhadap panas hidrasi dan kekuatan tekan a#al. Cocok dipakai pada tanah dan air
yang mengandung sulfat +, +: ; +, *+ : dan dapat digunakan untuk bangunan rumah
pemukiman, gedung-gedung bertingkat, perkerasan alan, struktur rel, dan lain-lain
+. emen P#rtlan$ T%&e II 'M#$erate Heat emen*
Dipakai untuk konstruksi bangunan dari beton massa yang memerlukan ketahanan
sulfat ) Pada lokasi tanah dan air yang mengandung sulfat antara +, *+ ; +, 3+ : - dan
panas hidrasi sedang, misalnya bangunan dipinggir laut, bangunan dibekas tanah ra#a,
saluran irigasi, beton massa untuk dam-dam dan landasan embatan.
,. emen P#rtlan$ T%&e III ' High Earl% trength )ement*
3
Dipakai untuk konstruksi bangunan yang memerlukan kekuatan tekan tinggi pada fase
permulaan setelah pengikatan teradi. Biasanya digunakan untuk daerah yang bersuhu
dingin, bangunan bertingkat, dan bangunan dalam air yang tidak memerlukan
ketahanan terhadap sulfat.
$. emen P#rtlan$ T%&e I- 'L#. Heat )ement*
Penggunaannya memerlukan panas hidrasi rendah karena mengandung C4A< dan
C3$ lebih banyak. Pengerasan dan perkembangan kekuatanya lambat. Digunakan
untuk bangunan di daerah panas, pembuatan beton atau konstruksi berdimensi tebal.
e. emen P#rtlan$ T%&e - 'ul/ate 0esistan,e )ement*
Dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah= air yang mengandung sulfat
melebihi +, 3+ : dan sangat cocok untuk instalasi pengolahan limbah pabrik, konstruksi
dalam air, embatan, tero#ongan, pelabuhan, dan pembangkit tenaga nuklir.
2. (il 1ell )ement '(1)* )lass 2"H0
Digunakan untuk pembuatan lapisan sumur minyak yang dalam dan untuk menyumbat
sumur setelah dibor.
Class A, digunakan untuk kedalaman *.9+ m.
Class B, digunakan untuk kedalaman *.9+ m, dengan ketahanan terhadap sulfat
tingkat menengah dan tinggi.
Class C, untuk kedalaman *.9+ m, dengan ketahanan a#al yang tinggi dan ketahanan
sulfat tingkat menengah dan tinggi.
Class >, untuk kedalaman 344+ m, sering disebut uga dengan basic 8?C karena
adanya penembahan aditif sehingga dapat digunakan untuk berbagai kedalaman.
3. ement P#rtlan$ )am&ur 'Mi3e$ )ement*
Disebut uga $uper !asonry Cement. Digunakan untuk konstruksi ringan, sedang,
untuk plesteran, pemasangan bata dan bahan bangunan.
4. Mas#nr% )ement T%&e M55N
$emen ini digunakan untuk plesteran, pemasangan bata, dan keramik.
6. emen Putih
Digunakan untuk plamir tembok, pembutan tekel = traso, pemasangan keramik, tegel
dan marmer. $emen enis ini mudah diberi #arna sesuai keinginan.
4
7. P#rtlan$ )#m&#site )ement 'P))*
$emen memenuhi persyratan mutu Portland Composite Cement $(I *,-/+@4-3++4.
Dapat digunakan secara luas untuk konstruksi umum pada semua beton. $truktur
bangunan bertingkat, struktur embatan, struktur alan beton, bahan bangunan, beton
pra tekan dan pra cetak, pasangan bata, Plesteran dan acian, panel beton, pa%ing
block, hollo# brick, batako, genteng, potongan ubin, lebih mudah dikerakan, suhu
beton lebih rendah sehingga tidak mudah retak, lebih tahan terhadap sulfat, lebih kedap
air dan permukaan acian lebih halus.
8. u&er 9 P#rtlan$ P#::#lan )ement9 'PP)*
$emen yang memenuhi persyaratan mutu semen Portland Pozzoland $(I *,-+9+3-
3++4 dan A$2! C ,A, !-+, s. Dapat digunakan secara luas seperti 6
-&onstruksi beton massa ) bendungan, dam dan irigasi-
-&onstruksi Beton yang memerlukan ketahanan terhadap serangan sulfat ) Bangunan
tepi pantai, tanah ra#a- .
-Bangunan = instalasi yang memerlukan kekedapan yang lebih tinggi.
-Pekeraan pasangan dan plesteran.
2.3 Pem+uatan emen
Bahan Baku Pem+uatan emen;
*. Batu kapur
Batu kapur merupakan &omponen yang banyak mengandung CaC89 dengan sedikit
tanah liat, !agnesium &arbonat, Alumina $ilikat dan senya#a oksida lainnya. $enya#a
besi dan organik menyebabkan batu kapur ber#arna abu-abu hingga kuning.
3. 2anah Biat
&omponen utama pembentuk tanah liat adalah senya#a Alumina $ilikat "idrat
&lasifikasi $enya#a alumina silikat berdasarkan kelompok mineral yang dikandungnya 6
&elompok !ontmorilonite !eliputi 6 !onmorilosite, beidelite, saponite, dan nitronite.
&elompok &aolin !eliputi 6 kaolinite, dicnite, nacrite, dan halaysite. &elompok tanah liat
beralkali !eliputi 6 tanah liat mika )ilite-.
9. Pasir Besi dan Pasir $ilikat
5
Bahan ini merupakan Bahan koreksi pada campuran tepung baku )'a# !iC- Digunakan
sebagai pelengkap komponen kimia esensial yang diperlukan untuk pembuatan semen
Pasir $ilika digunakan untuk meneikkan kandungan $i83 Pasir Besi digunakan untuk
menaikkan kandungan <e389 dalam 'a# !iC.
4. >ypsum ) Ca$84. 3 "38 -
Berfungsi sebagai retarder atau memperlambat proses pengerasan dari semen
"ilangnya kristal air pada gipsum menyebabkan hilangnya atau berkurangnya sifat
gipsum sebagai retarder
Pr#ses Pem+uatan emen
$emen dapat dibuat dengan 3 cara yaitu6 Proses Basah dan Proses &ering.
Perbedaannya hanya terletak pada proses penggilingan dan homogenisasi.
*. D7A''E ) P1(A!BA(>A( -6
Bahan tambang berupa batu kapur, batu silika,tanah liat, dan material-material lain yang
mengandung kalsium, silikon,alumunium,dan besi oksida yang diekstarksi
menggunakan drilling dan blasting.
- Penambangan Batu &apur6
!embuang lapisan atas tanah Pengeboran !embuat lubang dengan bor untuk tempat
Peledakan Blasting ) peledakan - Dengan teknik electrical detonation.
- Penambangan Batu $ilika6
Penambangan silika tidak membutuhkan peledakan karena batuan silika merupakan
butiran yang saling lepas dan tidak terikat satu sama lain. Penambangan dilakukan
dengan pendorongan batu silika menggunakan dozer ke tepi tebing dan atuh di loading
area.
- Penambangan 2anah Biat6
Penambangan 2anah Biat Dilakukan dengan pengerukan pada lapisan permukaan
tanah dengan eCca%ator yang dia#ali dengan pembuatan alan dengan sistem selokan
selang seling.
3. C'7$"I(>
Pemecahan material material hasil penambangan menadi ukuran yang lebih kecil
dengan menggunakan crusher. Batu kapur dari ukuran F * m G F ,+ m. Batu silika dari
ukuran F 4+ cmG F 3++ mm
6
9.C8(H1EI(>6
Bahan mentah ditransportasikan dari area penambangan ke lokasi pabrik untuk
diproses lebih lanut dengan menggunakan belt con%eyor.
4. 'A? !IBB ) P1(>>IBI(>A( BA"A( BA&7 -6
Proses Basah Penggilingan dilakukan dalam ra# mill dengan menambahkan seumlah
air kemudian dihasilkan slurry dengan kadar air 94-9. :.!aterial-material ditambah air
diumpankan ke dalam ra# mill. &arena adanya putaran, material akan bergerak dari
satu kamar ke kamar berikutnya.Pada kamar * teradi proses pemecahan dan kamar
3=9 teradi gesekan sehingga campuran bahan mentah menadi slurry.
Proses &ering 2eradi di Duodan !ill yang terdiri dari Drying Chamber, Compt *, dan
Compt 3. !aterial-material dimasukkan bersamaan dengan dialirkannnya gas panas
yang berasal dari suspension preheater dan menara pendingin. Pada ruangan
pengering terdapat filter yang berfungsi untuk mengangkut dan menaburkan material
sehingga gas panas dan material berkontaminasi secara merata sehingga efisiensi
dapat tercapai. 2eradi pemisahan material kasar dan halus dalam separator.
,. "8!8>1(I$A$I6
Proses Basah $lurry dicampur di miCing basin,kemudian slurry dialirkan ke tabung
koreksiI proses pengoreksian. Proses &ering 2eradi di blending silo dengan sistem
aliran corong.
@. P1!BA&A'A(=P1!B1(27&A( CBI(&1'
Pembakaran= Pembentukan Clinker teradi di dalam kiln. &iln adalah alat berbentuk
tabung yang di dalamnya terdapat semburan api. &iln di design untuk memaksimalkan
efisiensi dari perpindahan panas yang berasal dari pembakaran bahan bakar.
P1!B1(27&A( CBI(&1'6
Proses yang teradi di dalam kiln6 Pengeringan $lurry, Pemanasan A#al, &alsinasi,
Pemiaran, Pendinginan dan Penyimpanan &linker
P1(>1'I(>A( $B7''E6
teradi pada daerah *=9 panang kiln dari inlet pada temperatur *++-,++JC sehingga
teradi pelepasan air bebasdan air terikat untuk mendapatkan padatan tanah kering.
Pemanasan A#al 6
7
Pemanasan A#al teradi pada daerah *=9 setelah panang kiln dari inlet. $elama
pemanasan tidak teradi perubahan berat dari material tetapi hanya peningkatan suhu
yaitu sekitar @++KC dengan menggunakan preheater.
&AB$I(A$I6 Penguraian kalsium karbonat menadi senya#a-senya#a penyusunnya
pada suhu @++ oC.
reaksinya6
CaC89 G Ca8 L C83 !gC89 G !g8 L C83
P1!I0A'A(6 'eaksi antara oksida-oksida yang terdapat dalam material yang
membentuk senya#a hidrolisis yaitu C4A<, C9A, C3$ pada suhu *4,+K C membentuk
Clinker.
P1(DI(>I(A(6 teradi pendinginan Clinker secara mendadak dengan aliran udara
sehingga Clinker berukuran **,+-*3,+ gr=liter. Clinker yang keluar dari Cooler bersuhu
*,+-3,+K C.
2'A($P8'2A$I M P1(EI!PA(A( CBI(&1' 6
&linker kasar akan atuh kedalam penggilingan untuk dihaluskan. &emudian dengan
drag chain, klinker yang telah dihaluskan diangkut menuu silo klinker atau langsung ke
proses cement mill untuk diproses lebih lanut menadi semen.
C1!1(2 !IBB6
!erupakan proses penggilingan akhir dimana teradi penghalusan clinker-clinker
bersama , : gipsum alami atau sintetik. $etelah halus, klinker ini berubah namanya
menadi hasil akhir yaitu semen6- $emen ini kemudian ditampung di Cement $ilo
sebelum akhirnya dikirim ke Bin Cement untuk proses Packing and Dispatch.
<EUNTUN2AN = <E0U2IAN P0(E BAAH ;
&euntungan 6 &adar alkalisis, klorida,dan sulfat tidak menimbulkan gangguan
penyempitan dalam saluran material masuk kiln. Deposit yang tidak homogen tidak
berpengaruh karena mudah untuk mencampur dan mengoreksinya. Pencampuran dan
koreksi slurry lebih mudah karena berupa larutan. <luktuasi kadar air tidak berpengaruh
pada proses.
&erugian 6 Proses basah baik digunakan hanya bila kadar air bahan bakunya cukup
tinggi Pada #aktu pembakaran memerlukan banyak panas, sehingga konsumsi bahan
8
bakar lebih banyak &iln yang dipakai lebih panang karena proses pengeringan yang
teradi dalam kiln menggunakan 33 : panang kiln.
<EUNTUN2AN = <E0U2IAN P0(E <E0IN2;
&euntungan 6 &iln yang digunakan relatif pendek &ebutuhan panas lebih rendah.
&erugian 6 'ata-rata kapasitas kiln lebih besar <luktuasi kadar air menganggu operasi,
karena materail lengket di inlet kiln 2eradipenebalan=penyempitan pada saluran pipa
kiln.
2.4 Dam&ak $ari In$ustri emen
a. 1ksplorasi yang terus menerus dan berlebihan, pasti akan mengganggu
keseimbangan lingkungan. !isalnya, berkurangnya ketersediaan air tanah.
b. $eiring dengan proses produksi semen, dihasilkan pula gas karbon dioksida )C8
3
-
dalam umlah yang banyak sehingga sangat mempengaruhi kondisi atmosfer dan
mempercepat teradinya pemanasan global. !isalnya6 !eningkatnya suhu udara
perkotaan. !enurut International 1nergy Authority6 ?orld 1nergy 8utlook, produksi
semen ortland menyumbang tuuh persen dari keseluruhan karbon dioksida yang
dihasilkan berbagai sumber.
c. produksi semen uga menimbulkan dampak tersebarnya abu ke udara bebas
sehingga mengakibatkan penyakit gangguan pernafasan. $tudi kesehatan lingkungan
menyebutkan, bah#a debu semen merupakan debu yang sangat berbahaya bagi
kesehatan, karena dapat mengakibatkan penyakit sementosis.
d. Penurunan kualitas dari segi kesuburan tanah akibat penambangan tanah liat
e. &ualitas air bertambah buruk akibat limbah cair dari pabrik dalam bentuk minyak
dan sisa air dari kegiatan penambangan, yang menimbulkan lahan kritis yang mudah
terkena erosi, yang akan mengakibatkan pendangkalan dasar sungai, yang pada
akhirnya akan menimbulkan masalah banir pada musim huan
f. &uantitas air atau debit air menadi berkurang karena hilangnya %egetasi pada
suatu lahan akan mengakibatkan penyerapan air huan oleh tanah di tempat itu menadi
berkurang, sehingga persediaan air tanah menadi menipis, akibatnya persediaan ait
tanah menadi makin sedikit. Akibat lanutan adalah sungai menadi kering pada musim
kemarau dan sebaliknya sungai akan banir )debit air menadi sangat tinggi- karena
tanah tidak mampu lagi menyerap air yang mengalir terlalu cepat
g. &ebisingan yang terdiri dari tiga enis sumber bunyi 6
9
!esin-mesin yang digunakan dalam pabrik,
Alat-alat besar seperti traktor yang dipakai pada #aktu pengambilan bahan baku,
Dentuman dinamit yang digunakan pada #aktu pengambilan kapur
h. Berkurangnya keanekaragaman flora, berubahnya pola %egetasi dan enis
endemik, berubahnya pembentukkan klorofil dan proses fotosintesa
i. Berkurangnya keanekaragaman fauna )burung, he#an tanah dan he#an langka-.
Berubahnya habitat air dan habitat tanah tempat hidup he#an-he#an tersebut
2.6 Penanggulangan
a. !enerapkan pola produksi blended cement yang bisa menurunkan separuh emisi
C8
3
b. !engganti sebagian bahan-bahan dalam pembuatan semen dengan bahan yang
lebih ramah lingkungan
10
BAB III
PENUTUP
3.1 <esim&ulan
$emen berasal dari kata Caementum yang berarti bahan perekat yang mampu
mempesatukan atau mengikat bahan-bahan padat menadi satu kesatuan yang kokoh.
Beberapa enis semen diantaranya semen portland putih, semen portland pozolan,
semen portland = 8rdinary Portland Cement )8PC-, semen portland campur, semen
masonry, semen portland komposit.
Bangkah utama proses produksi semen diantaranya penggalian, penghancuran,
pencampuran a#al, penghalusan dan pencampuran bahan baku, pembakaran,
pendinginan klinker dan penghalusan akhir.
Dampak dari industri semen diantaranya pencemaran lingkungan, polusi udara dan
suara, dan lain-lain.
3.2 aran
Penggalian dan pengolahan semen sangat mendukung kemauan suatu (egara, tetapi
yang angan dilupakan adalah masalah limbah. 7ntuk mengatasi permasalah tersebut
diperlukan kerasama dari berbagai pihak, diantaranya6
a. Industri, diharapkan sebelum membuang limbah pabriknya harus
dimenetralisasinya atau mendaurnya.
b. Pemerintah, diharapkan melakukan penga#asan yang ketat terhadap industri-
industri, terutama dalam masalah penanggulangan limbahnya.
c. !asyarakat, diharapkan turut serta dalam melakukan penga#asan kinera
industri-industri terutama masalah penanggulangan limbahnya.
11
Da/tar Pustaka
http6==henrinurcahyo.#ordpress.com=3++/=+.=+,=pabrik-semen-dan-ancaman-ekologis=
http6==nches.blogspot.com=3++A=*+=dampak-semen-dari-segi-positif-maupun.html
http6==id.#ikipedia.org=#iki=$emenN0enisOsemen
http6==henrinurcahyo.#ordpress.com=3++/=+.=+,=pabrik-semen-dan-ancaman ekologis=
http6==nches.blogspot.com=3++A=*+=dampak-semen-dari-segi-positif-maupun.html
###.#ikipedia.indutry-cement.com
http6==irmanrostaman.#ordpress.com=3+*3=+9=3/=proses-pembuatan-semen-cement-
manufacturing-process=
http6==chemengfamily+A.blogspot.com=3+**=+3=semen-merupakan-bahan-bangunan-
yang.html
12

Anda mungkin juga menyukai