Sebuah pompa sentrifugal digunakan untuk menaikan tekanan propilen dari dalam
tangki. Sistem pada pompa sentrifugal memiliki similaritas geometris dimana
diameter impeller model adalah 10 cm dan debitnya adalah 6 m3/menit. Kecepatan
putaran pada model 150 rad/min dan kecepatan putaran pada prototype yaitu 20
rad/min. Jika diketahui KP sebesar 25. Hitung diameter dan efisiensi prototype!
Diketahui :
Dm = 10 cm = 0,1 m
nm = 150 rad/min
Qm = 6 m3/min
np = 20 rad/min
KP = 25
Ditanya :
a. Dp
b. 𝜂𝑝
Jawab :
Pompa sentrifugal P = f(Q, n, D, ρ)
Dengan analisa dimensi dihasilkan persamaan:
𝑃 𝑄
= 𝑓 ( )
𝜌𝑛2 𝐷2 𝑛𝐷3
a. Dp
P𝑚
Kp =
P𝑝
Sehingga diameter prototype:
P P
( 2 2
) = ( 2 2)
𝜌𝑛 𝐷 𝑚 𝜌𝑛 𝐷 𝑝
𝑃 𝑃
( 2 2
) = ( 2 2)
𝜌𝑛 𝐷 𝑚 𝜌𝑛 𝐷 𝑝
P𝑚 P𝑝
=
(150 𝑟𝑎𝑑/𝑚𝑖𝑛)2 × (10 𝑐𝑚)2 (20 𝑟𝑎𝑑/𝑚𝑖𝑛)2 × D𝑝 2
b. 𝜂𝑝
Perhitungan efisiensi
𝑄
𝜂 = 𝑓( )
𝑛𝐷3
𝑄 𝑄
( 3) = ( 3)
𝑛𝐷 𝑚 𝑛𝐷 𝑝
𝑄
𝜂 = ( 3)
𝑛𝐷 𝑚
6 𝑚3 /𝑚𝑖𝑛
𝜂=( )
150 𝑟𝑎𝑑/𝑚𝑖𝑛 × (0,1 𝑚)3
𝜂 = 40
Kompresor Sentrifugal
Jawaban:
𝐸 𝑄 𝑐0
= 𝑓2 ( , )
𝜌𝑛3 𝐷5 𝑛𝐷3 𝑛𝐷
𝑄 𝑐0
ɳ = 𝑓3 ( 3 , )
𝑛𝐷 𝑛𝐷
𝑄 𝑄
( 3) = ( 3)
𝑛𝐷 𝑚 𝑛𝐷 𝑝
0,363 𝑚3 /𝑠 3,63 𝑚3 /𝑠
=
16,6 . 0,53 𝑚3 /𝑠 𝑛𝑝 .1,53 𝑚3
𝑛𝑝 = 6,148 𝑟𝑝𝑠
𝐸
= 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝜌𝑛3 𝐷 5
𝐸 𝐸
( 3 5) = ( 3 5)
𝜌𝑛 𝐷 𝑚 𝜌𝑛 𝐷 𝑝
50 𝐸𝑝
=
16,63 . 0,55 6,1483 . 1,55
𝑚
𝐸𝑝 = 617,239 .𝑠
𝑘𝑔
Pressure-jet Spray Nozzle
Sebuah nozzle ada discale up dari sebuah model dengan diameter orifice sebesar 5
cm sebesar laju fluida yang mengalir sebesar 2 cm3/s. Pada model nozzle tersebut
digunakan fluida berupa air dan terjadi penurunan tekanan sebesar 2 atm. Tentukan
besarnya diameter, penurunan tekanan, serta laju volumetrik pada prototype apa
bila rancangan memiliki KL sebesar 6 dan terjadi viscosity-controlled dynamic
regime!
Jawab:
Diketahui:
Q = 2 cm3/s
d0 = 5 cm
∆P = 2 atm
KL =6
Ditanya: d0, Q’, dan ∆P’?
Jawab:
Pada viscosity-controlled dynamic regime, aliran melalui nozzle mengikuti
persamaan bilangan tak berdimensi,
∆𝑃𝑑04 𝜌𝑞
2
= 𝑓( )
𝜌𝑞 𝜇𝑑0
a. Diameter Orifice Prototype
𝐿′
𝐾𝐿 = 𝐿
𝐿′ = 𝐾𝐿 ∙ 𝐿
𝐿′ = 6 ∙ 5 𝑐𝑚 = 30 𝑐𝑚
b. Laju Volumetrik Prototype
Berdasarkan persamaan bilangan tak berdimensi,
𝜌𝑞 ′ 𝜌𝑞
( ) =( )
𝜇𝑑0 𝜇𝑑0
Sehingga pada sistem yang homolog,
𝑞′ 𝑞
=
𝑑0 ′ 𝑑0
𝑑0 ′ ∙ 𝑞
𝑞′ =
𝑑0
𝑐𝑚3
30 𝑐𝑚 ∙ 2 𝑠
𝑞′ =
5 𝑐𝑚
𝑐𝑚3
𝑞 ′ = 12
𝑠
c. Pressure Drop Prototype
Berdasarkan persamaan bilangan tak berdimensi,
′
∆𝑃𝑑04 ∆𝑃𝑑04
( ) = ( )
𝜌𝑞 2 𝜌𝑞 2
Sehingga pada sistem yang homolog,
′
∆𝑃𝑑04 ∆𝑃𝑑04
( 2 ) =( 2 )
𝑞 𝑞
∆𝑃′ ∙ (𝑑0′ )4 ∆𝑃𝑑04
= 2
𝑞′2 𝑞
4 2
∆𝑃 ∙ 𝑑0 𝑞 ′
∆𝑃′ = ∙
(𝑑0′ )4 𝑞 2
4 (12
𝑐𝑚3 2
∆𝑃′ =
2 𝑎𝑡𝑚 ∙ (5 𝑐𝑚)
∙ 𝑠 )
(30 𝑐𝑚)4 𝑐𝑚3
(2 𝑠 )2
∆𝑃′ = 0,0556 𝑎𝑡𝑚
Konveksi Paksaan - Similaritas Dinamis
Udara dingin pada temperatur 10°C dipaksakan melalui model pipa berdiameter
0,0475 m yang bertemperatur 40°C pada kecepatan 1,5 m/s. Koefisien perpindahan
kalor (h) = 30 W/(m2. °C). Berapa kecepatan fluida dan diameter prototype pipa
jika harga Kh = 3 dan x = 0,9? Terdapat similaritas dinamis sehingga bilangan
Reynolds kedua sistem sama dan persamaaan skalanya yaitu
1
Kh
KL
Diketahui:
Model Prototype
L 0,0475 m ?
V 1,5 m/s ?
Kh=3
X=0,9
Ditanya:
b. Diameter prototype (Lp)
c. Kecepatan fluida pada prototype (vp)
Jawab:
Persamaan tak berdimensi yang berlaku :
hL vL C p
f ,
k k Dalam bentuk persamaan empiris :
Cp
x y
hL vL
C
k k
Pada similaritas dinamis, bilangan Reynolds kedua sistem sama, sehingga
Kv = KL-1 sehingga
1
Kh
KL
Diameter prototype (Lp)
x 1
K K h=
K h v1-x KL
KL
1 Lp
Kh = 3=
Lm 0,0475 m
Lp
𝐋𝐩 = 0,1425 m
Lp
K h=
Lm
Kecepatan fluida prototype (vp)
1
K v=
KL
vm 1
=
vp Lm
Lp
vm 1
=
vp Lm
Lp
Lm
vp = vm
Lp
m 0,0475 m
vp = 1,5
s 0,1425 m
𝐯𝐩 = 𝟎, 𝟓 𝐦/𝐬
Konveksi Paksaan-Kesamaan Kecepatan Fluida
Suatu fluida pada temperatur 15°C dipaksakan mengalir melalui model pipa
berdiameter 0,025 m yang bertemperatur 55°C. Kondisi operasi yang terjadi yaitu
terdapat kesamaan kecepatan fluida antara model dan prototype (Kv = 1) sehingga
persamaan skalanya menjadi :
1
Kh =
KL1−x
Diketahui :
Model Prototype
L 0,025 m ?
Kh = 3
x = 0,8
Ditanyakan : Diameter prototype ( Lp ) = ?
Jawab :
KVx
Kh =
KL1−x
Karena terdapat kesamaaan kecepatan fluida (Kv = 1), maka persamaan skalanya
menjadi
1
Kh =
KL1−x
1
Kh = 𝐿
( 𝑚 ) 1−0,8
𝐿𝑝
1
Kh = 𝐿
( 𝑚 ) 0,2
𝐿𝑝
Lm 0,2
Kh ( ) =1
Lp
Lm 0,2
Kh =1
Lp 0,2
Lp 0,2 = Kh Lm 0,2
0,2
0,2
Lp = √K h Lm
0,2
Lp = √4 (0,025𝑚)0,2
Lp = 25,6 m
Jadi, diameter prototype ( Lp ) adalah 25,6 m
Konveksi Paksaan-Kesamaan Koefisien Perpindahan Panas
Klorin dengan suhu 200℃ didinginkan dalam pipe exchanger. Proses pendinginan
dilakukan secara konveksi paksaan, di mana percobaan skala model memiliki panjang pipa
(L) 50 cm, dan kecepatan fluida (v) 1,5 m/s. Variabel yang berpengaruh terhadap proses
adalah h, L, k, 𝜌, v, µ, Cp
Himpunan lengkap produk tak berdimensi adalah:
hL vL C p
f ,
k k
Jika dilakukan scale up dengan panjang pipa pilot plan (L) 250 cm, berapa kecepatan fluida
(v) pada prototipe jika x = 0,8? Bila diinginkan kondisi operasi scale up di mana antara
model dan prototipe memiliki nilai koefisien perpindahan panas yang sama.
Jawab :
hL vL C p
f ,
k k
Dalam bentuk persamaan empiris :
Cp
x y
hL vL
C
k k
Persamaan skala untuk sistem-sistem yang homolog :
x
K
K h v1-x
KL (a)
Dikarenakan model dan prototipe memiliki kesamaan koefisien perpindahan panas maka
pada kondisi ini Kh = 1, sehingga persamaan (a) menjadi :
Kv = KL(1-x)/x
(1−𝑥)
𝐾𝑣 = 𝐾𝐿 𝑥
(1−0,8)
𝐾𝑣 = 𝐾𝐿 0,8
(1−0,8)
𝐾𝑣 = 𝐾𝐿 0,8
𝐾𝑣 = 𝐾𝐿 0,25
𝑣𝑝 𝐿𝑝 0,25
=
𝑣𝑚 𝐿𝑚
𝑣𝑝 250 𝑐𝑚 0,25
=( )
1,5 𝑚/𝑠 50 𝑐𝑚
𝑣𝑝 = 2,243 𝑚/𝑠
Konveksi Paksaan-Kesamaan “Heating Rates”
Sebuah pabrik akan membuat sebuah tangki berpengaduk. Uji coba dilakukan pada
model sebuah tangki dengan diameter 0,05 m dengan kecepatan pengaduk sebesar
2 RPS. Model tersebut similar secara geometris dengan prototype sehingga berlaku
kesamaan “heating rates” dengan persamaan skala yang berlaku adalah :
x
K
K h K L v1-x
KL
Dengan kondisi operasi yang terjadi pada sistem, berapa panjang diameter tangki
prototype dan harga kecepatan putar pengaduk pada prototype jika harga Kh = 2
dan x = 0,9?
Jawab :
Diketahui :
Dikarenakan model dan prototype memiliki kesamaan “heating rates” maka
berlaku persamaan :
x
K
K h K L v1-x atau Kv = KL(2-x)/x
KL
Ditanya :
a. Diameter pengaduk pada prototype?
b. Kecepatan pengadukan pada prototype?’
Penyelesaian
a. Diameter pengaduk pada prototype (Lp)
Persamaan umum :
x
K
K h K L v1-x
KL
Karena tangki berpengaduk, maka :
𝐾𝑁 𝑥
𝐾ℎ =
𝐾𝐿 1−𝑥
2−2𝑥
𝐾𝐿 𝑥
𝐾ℎ =
𝐾𝐿 1−𝑥
2
𝐾𝐿 𝑥 . 𝐾𝐿 𝑥
𝐾ℎ =
𝐾𝐿 3
2
𝐾𝐿 . 𝐾𝐿 0,9
0,9
𝐾ℎ =
𝐾𝐿 3
𝐾𝐿 2,2 . 𝐾𝐿 0,9
𝐾ℎ =
𝐾𝐿 3
𝐾𝐿 3,1
𝐾ℎ =
𝐾𝐿 3
𝐾ℎ = 𝐾𝐿 0,1
2 = 𝐾𝐿 0,1
𝐾𝐿 = 1024
𝐿𝑝
𝐾𝐿 =
𝐿𝑚
𝐿𝑝
1024 =
0,05 𝑚
𝐿𝑝 = 51,2 m
Sehingga diameter pengaduk pada prototype sebesar 51,2 meter
b. Kecepatan pengadukan pada prototype (Np)
2−2𝑥
𝐾𝑁 = 𝐾𝐿 𝑥
2−2(0,9)
𝐾𝑁 = 𝐾𝐿 0,9
𝐾𝑁 = 𝐾𝐿 0,2
𝑁𝑝 𝐿𝑝 0,2
= ( )
𝑁𝑚 𝐿𝑚
𝑁𝑝 51,2 𝑚 0,2
= ( )
2 𝑟𝑝𝑠 0,05 𝑚
𝑁𝑝 51,2 𝑚 0,2
= ( )
2 𝑟𝑝𝑠 0,05 𝑚
𝑁𝑝
= 10240,2
2 𝑟𝑝𝑠
𝑁𝑝
= 4
2 𝑟𝑝𝑠
𝑁𝑝 = 4 × 2 𝑟𝑝𝑠
𝑁𝑝 = 8 𝑟𝑝𝑠
Jadi kecepatan pengadukan pada prototype sebesar 8 RPS