Unit Operasi merupakan proses fisik yang dapat dinyatakan dalam persamaan matematis.
Contoh unit: bar screen, sedimentasi, filtrasi.
Unit Proses merupakan unit yang melibatkan proses kimiawi, biologis ataupun gabungan
keduanya. Contoh: pengolahan biologis, koagulasi.
*Keterangan:
1. Sumber Air Baku 7. Filtrasi (Unit Operasi)
2. Bangunan Intake (Unit Operasi) 8. Klorinasi (Unit Proses)
3. Saluran Transmisi (Unit Operasi) 9. Return Backwash (Unit Operasi)
4. Koagulasi (Unit Proses) 10. Pengolahan Sludge (Unit Proses)
5. Flokulasi (Unit Proses) 11. Sistem Distribusi (Unit Operasi)
6. Sedimentasi (Unit Proses)
*Keterangan:
A. Rumah Pompa [ada bar screen, pompa, saluran transmisi] (Unit Operasi)
B. Grit Chamber (Unit Operasi)
C. Grease Trap (Unit Operasi)
D. Bak Ekualisasi (Unit Operasi)
E. Primary Clarifier/Sedimentation (Unit Operasi)
F. Bak Aerasi (Unit Proses)
G. Secondary Clarifier (Unit Proses)
H. Desinfeksi (Unit Proses)
Jenis-Jenis Pengolahan
Prelimanary Treatment, yaitu unit pengolahan yang berfungsi untuk mengondisikan
aliran limbah sehingga tidak mengganggu unit pengolahan selanjutnya secara
keseluruhan. Contoh: bar racks/bar screen, grit chamber, bak ekualisasi.
Primary Treatment, yaitu unit pengolahan yang berfungsi untuk menghilangkan
material suspended solid yang dapat mengendap secara gravitasi/material diskrit. Contoh:
primary sedimentation.
Secondary Treatment, yaitu unit pengolahan yang berfungsi untuk menghilangkan
kadar BOD serta juga menghilangkan suspended solid dengan reaksi biologis yang akan
mengendap sebagai lumpur biologis/sludge. Contoh: activated sludge/lumpur aktif,
trickling filter, rotating biological contactor (semua contoh ini disebut sebagai unit
pengolahan biologis).
Tertiary Treatment, yaitu unit pengolahan tambahan yang berfungsi untuk
menghilangkan jenis/kadar polutan tertentu agar effluent limbah sesuai dengan baku
mutu yang ada
Konsep mass balanced, flow model, dan reactor yang dipakai dalam UO dan UP
pengolahan air dan air limbah
Pengertian mass balance dan batch system dan continuous system dengan dan
tanpa reaksi (melalui gambar)
- Batch System
Dengan reaksi
[Accumulation] = [input] – [pengurangan akibat reaksi]-[output]
Tanpa reaksi
[Accumulation] = [input] – [output]
- Continuous System
Dengan reaksi
[Accumulation] = [input] – [pengurangan akibat reaksi]-[output]
Tanpa reaksi
[Accumulation] = [input] – [output]
Jenis-jenis reactor
Reaktor adalah tempat di mana terjadi proses fisika dan kimia pada kontaminan yang
sedang dianalisis.
Komponen lingkungan dianalogikan menyerupai wadah atau tangki tempat proses fisik,
kimia atau biologis terjadi.
- Batch Reactor
Sejumlah reaktan dimasukkan, diaduk/direaksikan di dalam reaktor selama
waktu tertentu (detention time), kemudian hasilnya dikeluarkan dari reaktor.
Biaya awal/instalasi lebih murah tapi biaya operasi lebih mahal o Biasanya
digunakan pada instalasi kapasitas kecil seperti skala lab
[Accumulation] = [Decrease due to reaction]
𝐶1
Rumus reaksi orde 1 𝐶0 = e-kɵ
- Continuous Reactor
Reaktan masuk, hasil dikeluarkan, secara terus menerus (continous)
Biaya awal/instalasi lebih mahal tapi biaya operasi lebih murah
Biasanya digunakan pada instalasi kapasitas besar seperti PDAM kota dan
IPAL kota
Terdiri dari 3 tipe: plug flow, completely mixed/continous stirred, dan
dispersed plug flow
- Plug Flow Reactor
[Input] = [Output]+[Decrease due to reaction]
𝐶1
Rumus reaksi orde 1 𝐶0 = e-kɵ
Model Aliran
- Plug Flow
- Completely Mixed Flow
Prinsip Konservasi Massa
- Perpindahan massa yang masuk dan keluar sebuah volume terkontrol dalam interval waktu dt
adalah perubahan ( bisa bertambah atau berkurang) totdal massa di dalam control volume
selama dt
0 0
10 2,6
20 4,8
30 6
40 7,1
Waktu (menit) C (mg O2/l)
50 7,9
60 8,5
Hitung:
Tekanan jenuh air Cs, KLa pada temperatur 30oC di ketinggian 3000 ft dpl dan OTR
(Oxygen Transfer Rate) untuk kapasitas 300 m3.
Jawaban:
a. Cs = ?
Pada suhu 25oC, tekanan 760 mmHg, ketinggian 3000 ftdpl. Cs dapat dikalkulasi
dengan interpolasi nilai CS pada ketingginan 0 ftdpl dan 5000 ftdpl sesuai dengan
buku Reynolds halaman 764 Apendix D
𝑥 ― 𝑥1 𝑦 ― 𝑦1
=
𝑥2 ― 𝑥1 𝑦2 ― 𝑦1
𝑚𝑔
3000 𝑓𝑡𝑑𝑝𝑙 ― 0 𝑓𝑡𝑑𝑝𝑙 𝑦 ― 8.38 𝑙
=
5000 𝑓𝑡𝑑𝑝𝑙 ― 0 𝑓𝑡𝑑𝑝𝑙 7,96 𝑚𝑔 ― 8,38 𝑚𝑔
𝑙 𝑙
𝑚𝑔
𝑦 = 8,13
𝑙
Karena menggunakan surface aerator, maka diperlukan koreksi nilai Cs untuk
penentuan Kla.
Untuk menghitung nilai koreksi Cs, dibutuhkan:
- nilai Cs760 yaitu saat tekanan 760 pada suhu yang diketahui (25oC) dan
ketingginan yang ditanya (3000ft) : Cs760 = 8,13 mg/l
- nilai P yaitu tekanan pada ketinggian yang ditanya (3000ft): P = 680 mmHg
- nilai pv yaitu tekanan uap pada suhu yang dikethui (25oC): pv = 23,8 mm Hg
𝑃 ― 𝑝𝑣
𝐶𝑠 = 𝐶𝑠760 𝑥
760 ― 𝑝𝑣
𝑚𝑔 (680 ― 23,8)𝑚𝑚𝐻𝑔
𝐶𝑠 = 8,13 𝑥
𝑙 (760 ― 23,8)𝑚𝑚𝐻𝑔
𝑚𝑔
𝐶𝑠 = 7,24
o
𝑙
b. KLa saat 30 C = ?
Buatlah grafik dan persamaan grafik sesuai dengan:
𝐾𝑔 𝑂2
𝑂𝑇𝑅 = 𝐾𝐿𝑎 30𝑥 𝐶𝑠 𝑥 𝑉
𝑗𝑎𝑚
𝐾𝑔 𝑂2 3,94 𝑚𝑔 𝑂2
𝑂𝑇𝑅 = 𝑥 7,63 𝑥 300 𝑚3
𝑗𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑚 𝐿
𝐾𝑔 𝑂2 3,94 𝑘𝑔 𝑂2
𝑂𝑇𝑅 = 𝑥 7,63 𝑥 10―6𝑥 𝑥 300000 𝐿
𝑗𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑚 𝐿
𝐾𝑔 𝑂2
𝑂𝑇𝑅 = 9,01
𝑗𝑎𝑚
2. Percobaan aerasi dengan menggunakan surface aerator dalam tangki uji berbentuk
silinder dengan volume 600 m3 dengan kondisi suhu air 15oC dan terkanan atmosfer 750
mmHg. Data yang diperoleh adalah:
Hitunglah (a) nilai KLa (1/jam). Surface aerator digunakan pada tangki aerasi dengan
volume 500 m3 dan suhu air 20oC., hitunglah (b) nilai KLa (1/jam), dan (c) jumlah
oksigen yang ditransfer per jam pada kondisi standar.
Jawaban:
a. KLa saat 15oC = ?
Cari ketinggian dengan perbandingan tekanan. Nilai Cs dapat dikalkulasi dengan
interpolasi nilai CS pada ketingginan 0 ftdpl dan 5000 ftdpl sesuai dengan buku
Reynolds halaman 764 Apendix D
Didapatkan nilai Cs pada suhu 15oC, tekanan 760 mmHg, sebesar 10,2 mg/L. Pada
suhu 15oC, pv = 12,788 mmHh, sehingga:
𝑃 ― 𝑝𝑣
𝐶𝑠 = 𝐶𝑠760 𝑥
760 ― 𝑝𝑣
𝑚𝑔 (750 ― 12,788)𝑚𝑚𝐻𝑔
𝐶𝑠 = 10,2 𝑥
𝑙 (760 ― 12,788)𝑚𝑚𝐻𝑔
𝑚𝑔
𝐶𝑠 = 10,1
𝑙
Data daat diolah sebagai berikut:
Selanjutnya, buatlah grafik hubungan dan persamaan garis ln(Cs-C) dengan t agar
dapat diperoleh kemiringan atau slope:
𝐾𝑔 𝑂2
𝑂𝑇𝑅 = 𝐾𝐿𝑎 20𝑥 𝐶𝑠 𝑥 𝑉
𝑗𝑎𝑚
𝐾𝑔 𝑂2 2,083 𝑚𝑔 𝑂2
𝑂𝑇𝑅 = 𝑥 9,17 𝑥 500 𝑚3
𝑗𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑚 𝐿
𝐾𝑔 𝑂2 2,083 𝑘𝑔 𝑂2
𝑂𝑇𝑅 = ―6
𝑥 9,17 𝑥 10 𝑥 𝑥 500000 𝐿
𝑗𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑚 𝐿
𝐾𝑔 𝑂2
𝑂𝑇𝑅 = 9,55
𝑗𝑎𝑚
3. Percobaan aerasi menggunakan surface aerator dalam tangki uji berbentuk silinder
dengan volume 200 m3 dengan tekanan uap air yang berkontak pada udara sebesar 17,5
mm Hg dan tekanan atmosfer 706 mmHg. Data yang diperoleh:
Waktu (menit) C (mg O2/l)
Waktu (menit) C (mg O2/l)
0 0
10 2,6
20 4,8
30 6
40 7,1
50 7,9
60 8,5
Hitung:
Tekanan jenuh air Cs dan KLa pada suhu 30oC
Jawaban:
a. Cs = ?
Diketahui:
- Tekanan atmosfer 706 mmHg, sehingga ketinggian = 2000 ftdpl
- Tekanan uap air yang berkontak udara = 17,5 mmmHG, sehingga suhu = 20oC
Nilai Cs dapat dikalkulasi dengan interpolasi nilai CS pada ketingginan 0 ftdpl dan
5000 ftdpl sesuai dengan buku Reynolds halaman 764 Apendix D
𝑃 ― 𝑝𝑣
𝐶𝑠 = 𝐶𝑠760 𝑥
760 ― 𝑝𝑣
𝑚𝑔 (706 ― 17,5)𝑚𝑚𝐻𝑔
𝐶𝑠 = 8,994 𝑥
𝑙 (760 ― 17,5)𝑚𝑚𝐻𝑔
𝑚𝑔
𝐶𝑠 = 8,34
o
𝑙
b. KLa pada suhu 30 C = ?
Olah data seperti berikut:
Waktu ln (Cs -
C (mg O2/l) Cs - C
(menit) C)
0 0 8.34 2.12
10 2.6 5.74 1.74
20 4.8 3.54 1.26
30 6 2.34 0.85
40 7.1 1.24 0.21
50 7.9 0.44 -0.82
60 8.5 -0.16 -
2 1.74
1.5 1.26
1 0.85
0.5
0.21
0
0 10 20 30 40
𝑥 ― 𝑥1 𝑦 ― 𝑦1
=
𝑥2 ― 𝑥1 𝑦2 ― 𝑦1
𝑥 ― 0 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑦 ― 2,12
=
40 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 ― 0 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 0,21 ― 2,12
𝑦 = 2,12 ― 0,048𝑥
Setelah mendapatkan persamaan garis, akan diperolah nilai slope / KLa pada suhu 20oC =
0,048/menit atau 2,88/jam
Konsentrasi (mg/L)
3.5 3
3 2.51
2.5 2.03
2
1.5
1
0.5
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu (jam)
1/[A]
0.14 0.13
0.12
Konsentrasi (mg/L)
0.1 0.08
0.08
0.06 0.05
0.02
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu (jam)
Berdasarkan grafik dari ln [A] vs t dan 1/[A] vs t, grafik ln [A] vs t memenuhi syarat dari orde
satu dengan k=1, sehingga
𝑙𝑛[𝐴30] = 𝑙𝑛[𝐴0] ― 𝑘𝑡
𝑙𝑛[7,6] = 𝑙𝑛[50,8] ― 𝑘. 30 𝑗𝑎𝑚
𝑘 = 0,063/𝑗𝑎𝑚
b. Konsentrasi A setelah 20 jam
Reaksi orde 1 dan k = 0,063/jam
𝑙𝑛[𝐴20] = 𝑙𝑛[𝐴0] ― 𝑘𝑡
0,063
𝑙𝑛[𝐴20] = 𝑙𝑛[50,8] ― 𝑥 20𝑗𝑎𝑚
𝑗𝑎𝑚
𝑙𝑛[𝐴20] = 2,67
𝑒2,67 = 𝑙𝑛[𝐴20] = 14,4 𝑚𝑔/𝐿
c. Volume vessel
𝑙𝑛[𝐴1] ― 𝑙𝑛[𝐴0] = ― 𝑘𝑡
𝑙𝑛[20] ― 𝑙𝑛[200] = ― 0,063/𝑗𝑎𝑚 𝑥 𝑡
2,99 ― 5,29 = ― 0,063𝑡
𝑡 = 36,5 𝑗𝑎𝑚 →𝑡 = 131400 𝑠
𝑉=𝑄𝑥𝑡
𝑉 = 5 𝐿/𝑠 𝑥 131400 𝑠
𝑉 = 657000𝐿
2). A completely mixed chemical reactor has an influent flow with a concentration of 150 mg/l
of A and a flowrate of 380 l/min. The reaction is first order with rate constant 0.40 hr-1.
Determine:
a. The required detention time and the volume of the reactor if the effluent contains 20 mg/l of A
b. A plot of percent CA removed or converted versus detention time
c. How many times larger a completely mixed reactor must be than a plug-flow reactor for 80%
removal or conversion?
Jawab:
a. Detention time and volume CMR
𝐶𝑜 ― 𝐶𝑎
𝑡=
𝑘 𝑥 𝐶𝑎
150 𝑚𝑔/𝑙 ― 20 𝑚𝑔/𝑙
𝑡=
0,40/𝑗𝑎𝑚 𝑥 20 𝑚𝑔/𝑙
𝑡 = 16,25 𝑗𝑎𝑚
𝑉 = 𝑄𝑥𝑡
𝑙 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑉 = 380 𝑥 16,25 𝑗𝑎𝑚 𝑥 60
𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑗𝑎𝑚
𝑉 = 370,500 𝐿
b. Rentang waktu detensi yang dipilih untuk dijadikan grafik disesuaikan dengan nilai
waktu detensi hitungan. Kemudian konsentrasi zat A pada setiap waktu detensi dihitung
𝐶𝑜 ― 𝐶1
menggunakan rumus 𝑡 = 𝑘 𝑥 𝐶1
. Perhitungan persentase removed menggunakan rumus
𝐶𝑜 ― 𝐶1
%𝑟𝑒𝑚𝑜𝑣𝑒𝑑 = 𝐶0
𝑥 100%.
% removed
100
90
80
70
% removed
60
50
40
30
20
10
0
0 5 10 15 20 25
Detention time
𝑉 = 𝑄𝑥𝑡
60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑉 = 380 𝑙/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑥 4 𝑗𝑎𝑚 𝑥
𝑗𝑎𝑚
𝑉 = 91.200 𝐿
𝐶0 ― 𝐶1
𝑡=
𝑘 𝑥 𝐶1
150 ― 30
𝑡=
0,4 𝑥 30
𝑡 = 10 𝑗𝑎𝑚
𝑉 = 𝑄𝑥𝑡
60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑉 = 380 𝑙/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑥 10 𝑗𝑎𝑚 𝑥
𝑗𝑎𝑚
𝑉 = 228.000 𝐿
3). Three CSTRs are to be used in series. The second reactor has a volume twice that of the first
and third reactors. The influent flow has a concentration of 150 mg/L of A, and the flowrate is
100 gal/min (380 L/min). The reaction is first order, the rate equation is
𝑑𝐶𝐴
― = 𝑘𝐶𝐴 = ― 𝑟𝐴
𝑑𝑡
the rate constant is 0.4/hr.
a. Draw a diagram showing all inputs, outputs, and variables.
b. Determine the mean residence time and volume of each reactor if the removal or conversion of
A is 90%.
c. What is the concentration of A in each reactor?
Jawab:
a. Draw a diagram showing all inputs, outputs, and variables.
b. The mean residence time and volume of each reactor if the removal or conversion of A is
90%
𝐶0
𝐶𝐹 =
[(1 + 𝑘𝜃1)(1 + 𝑘𝜃2)(1 + 𝑘𝜃3)]
150
15 =
[(1 + 0,4𝜃1)(1 + 0,4𝜃2)(1 + 0,4𝜃3)]
(1 + 0,4𝜃1)(1 + 0,4𝜃2)(1 + 0,4𝜃3) = 10
𝑉1 = 𝑉3 = 𝑉
𝑉2 = 2𝑉
𝑉=𝑄𝑥𝜃
𝜃 = 𝑉/𝑄
𝜃1 = 𝑉1/𝑄 = 𝑉/𝑄 = 𝜃
𝜃2 = 𝑉2/𝑄 = 2𝑉/𝑄 = 2𝜃
31 = 𝑉3/𝑄 = 𝑉/𝑄 = 𝜃
𝜃1 = 𝜃3 = 2,25 𝑗𝑎𝑚
𝜃2 = 2𝜃 = 2 𝑥 2,25 = 4,5 𝑗𝑎𝑚
The dissolved oxygen in the effluent from an oxidation pond must be increased from 1 mg/L to 4
mg/L before discharge. The average temperature in the oxidation pond is 25oC. Estimate the
height of a step cascade to achieve 4 mg/L DO.
Step:
1. From Appendix A, find the DO saturation concentration at 25oC is 8,38 mg/L.
2. Calculate the deficit ratio:
𝑅𝑑𝑒𝑓𝑖𝑐𝑖𝑡 ― 1 𝐶𝑆 ― 𝐶0
𝐻= =
0,289(𝑏)(1 + 0,0046𝑇) 𝐶𝑠 ― 𝐶
H : height through which wastewater must fall (m)
Rdeficit : deficit ratio
Cs : DO saturation concentration of the wastewater at temperature T (mg/L)
C0 : DO concentration of the influent to the cascade (mg/L)
C : DO required (mg/L)
b : weir geometry parameter: for a board-crested weir, b = 1,0; for steps, b = 1,1; fpr
step weir, b = 1,3
T : wastewater temperature (oC)
𝑚𝑔 𝑚𝑔
8,38 𝐿 ― 1,0 𝐿
𝑅𝑑𝑒𝑓𝑖𝑐𝑖𝑡 = 𝑚𝑔 𝑚𝑔 = 1,68
8,38 𝐿 ― 4,0 𝐿
3. Calculate the height of the cascade
1,68 ― 1 0,68
𝐻= = =1𝑚
(0,289)(1,1)[1 + 0,046(25)] 0,6835
Sumber:
Mackenzie L. Davis, 2010. Water and Wastewater Engineering Design Principles and Practice.
Air limbah dengan debit 100 m3/hari mengandung senyawa Fe2+ sebesar 5 mg/L dan akan diolah
hingga konsentrasinya mencapai 0,5 mg/L. Dari proses tersebut, tentukan :
1. Berapa konsentrasi oksigen yang dibutuhkan untuk mengurangi kadar Fe2+ tersebut?
2. Berapa Kebutuhan udara?
3. Apabila pengolahan dilakukan dengan menggunakan aerator, berapa daya (dalam kWh) yang
dibutuhkan?
Jawaban
Pada persamaan tersebut, penentuan jumlah oksigen yang dibutuhkan dapat diketahui dengan
menggunakan perbandingan mol, dimana perbandingan mol antara Fe2+ dan O2 adalah 4:1
𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑜𝑘𝑠𝑖𝑔𝑒𝑛
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑈𝑑𝑎𝑟𝑎 =
(𝑘𝑜𝑛𝑡𝑒𝑛 𝑂2𝑑𝑖 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 )
𝑘𝑔 0,064 𝑘𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑈𝑑𝑎𝑟𝑎 ( )= = 0,3 𝑘𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖
ℎ𝑎𝑟𝑖 (0,21 )
𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑈𝑑𝑎𝑟𝑎 =
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
0,3 𝑘𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑚3
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑈𝑑𝑎𝑟𝑎 = = 0,25
1,201 𝑘𝑔/𝑚3 ℎ𝑎𝑟𝑖
3. Persamaan yang digunakan untuk mengetahui daya reaktor yang dibutuhkan adalah :
𝑘𝑔 𝑂
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑂𝑘𝑠𝑖𝑔𝑒𝑛 ( ℎ𝑎𝑟𝑖2 )
𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑦 𝑟𝑒𝑞𝑢𝑖𝑟𝑒𝑑 =
𝐴𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑓𝑒𝑟 𝑟𝑎𝑡𝑒 𝑥 24 𝑗𝑎𝑚
Dimana, aerator tranfer rate merupakan kemampuan aerator dalam mentransfer oksigen kedalam
air, yang nilainya bergaantung terhadap jenis aerator yang digunakan. Nilai transfer rate dari
dengan mengasumsikan aerator yang dipasang adalah high speed aerator, maka daya yang
diperlukan adalah:
𝑘𝑔 𝑂
0,064 ( ℎ𝑎𝑟𝑖2 )
𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑦 𝑟𝑒𝑞𝑢𝑖𝑟𝑒𝑑 = = 2,67 × 10―3 𝑘𝑊ℎ
1 𝑘𝑔 𝑂2/𝑘𝑊ℎ 𝑥 24 𝑗𝑎𝑚