Anda di halaman 1dari 18

ATK I

OLEH :
MUH. FADLI HAFID
092 2014 0063
NERACA MASSA
Neraca massa merupakan perincian banyaknya
bahan-bahan yang masuk, keluar dan menumpuk dalam
suatu alat pemroses. Perhitungan dan perincian banyaknya
bahan-bahan ini diperlukan untuk pembuatan neraca
energi, perhitungan rancangan dan evaluasi kinerja suatu
alat atau satuan pemroses. Untuk rancangan misalnya,
diperlukan perhitungan jumlah hasil yang akan diperoleh
atau sebaliknya bahan baku dan bahan pembantu yang
diperlukan untuk mendapatkan hasil dalam jumlah
tertentu. Jumlah energi atau panas yang diperlukan
bergantung pada jumlah bahan yang diproses. Demikian
juga ukuran peralatan, ditentukan jumlah bahan yang
harus ditangani.
PRINSIP NERACA MASSA
Neraca massa merupakan penerapan hukum
kekekalan massa terhadap suatu proses. Massa jumlahnya
tetap, tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan.
Pada reaksi ini terjadi pemusnahan massa dan
berubah menjadi energi. Hubungan antara jumlah massa
yang musnah dan energi yang timbul diberikan dalam
rumusan Einstein yang terkenal yaitu :
E = m . c2
E = Jumlah energi yang timbul, erg
m = jumlah massa yang musnah, gram
c = kecepatan cahaya (3 x 1010 cm/detik)
PROSES NERACA MASSA
Industri proses secara umum dapat
dilaksanakan dengan dua cara yaitu :
1. Proses Batch
2. Proses Continue
Proses Batch
Pada proses batch pemasukan reaktan
dan pengeluaran hasil dilakukan sekali-
sekali dalam selang waktu tertentu. Contoh
proses batch adalah proses memasak
makanan di rumah. Pemanasan suatu cairan
dalam tanki dengan steam yang dialirkan
dalam jaket.
Proses Continue
Proses berkesinambungan banyak
dilakukan dalam industri. Bahan
dimasukkan dan hasil dikeluarkan secara
berkesinambungan (terus menerus dengan
laju tertentu).
Persamaan Neraca Massa
Berdasarkan hukum kekekalan massa, banyaknya bahan
yang masuk, keluar dan menumpuk dalam sistem yang
batasnya telah kita tetapkan, berlaku hubungan berikut :
jumlah massa masuk – jumlah massa keluar = jumlah massa
yang menumpuk di dalam batas sistem
Ri-Ro = A
Persamaan ini dapat ditetapkan pada proses
berkesinambungan dengan mendasarkan perhitungan pada
suatu jangka waktu tertentu yang kita pilih (misalnya : 1 hari
1 jam, 1 menit).
Dalam hal masukan atau keluaran berupa campuran
berkomponen banyak, neraca massa di buat untuk massa
keseluruhan dan untuk masing-masing komponen.
Keadaan Dalam Proses
Pada suatu proses, biasanya wadah
tempat proses mengalami keadaan yang
berbeda-beda. Keadaan itu di bedakan
menjadi dua, yaitu :
1. Keadaan mantap (steady)
2. Keadaan tak mantap (unsteady)
Keadaan mantap (steady)
Proses dalam keadaan mantap
(steady) adalah proses dimana semua
aliran yang masuk dan keluar, laju dan
komposisinya tetap (tidak bergantung
dari waktu). Pada keadaan seperti ini
jumlah massa yang menumpuk juga
tetap (laju akumulasi/penumpukan =
0) dan tidak turut diperhitungkan.
Pada keadaan persamaan neraca massa menjadi :
Jumlah massa masuk = jumlah massa keluar

sehingga :
qi = qo = tetap
qi – qo = o
Keadaan tidak mantap (unsteady)
Pada proses yang tidak/belum mantap
(unsteady/transisi), laju alir maupun komposisi
senantiasa berubah (merupakan fungsi waktu). Untuk
keadaan ini akumulasi selalu diperhitungkan

Sehingga :
qi = qo = q (t)
qi – qo = akumulasi
qi – qo = dA/dt
qi – qo = A dv/dt
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN
NERACA MASSA (BAHAN)
Harus diketahui terlebih dahulu apakah proses
berlangsung secara mantap atau tidak. Untuk
memudahkan perhitungan neraca massa diambil langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Buat diagram proses
2. Tuliskan besaran, data yang diketahui dan diperlukan
pada iagram tersebut
3. Tuliskan npersamaan reaksi kimianya
4. Tetapkan dasar perhitungan
5. Buat persamaan neraca massa
6. Selesaikan persamaan-persamaan neraca bahan tersebut
1. Suatu bahan basah dengan kandungan air 60% di
keringkan sampai 75% airnya menguap. Hitunglah :
a. komposisi akhir bahan
b. jumlah air yang di uapkan tiap kg bahan basah
Penyelesaian :
Dik :
Dasar perhitungan : 100 kg bahan basah
Air dalam bahan, mula-mula : (0,6)(100) = 60 kg
Air menguap : (0,75)(60) = 45 kg
Air sisa dalam bahan : 60-45 = 15 kg
Dit :
a. Komposisi akhir bahan :
bahan kering + air
40+15 = 55 kg
b. Kandungan air : 15/55 x 100% = 27,3%
2. Suatu gas berisi 20% mol etana dan
80% mol udara. Udara dianggap
berisi 20% mol oksigen dan 79% mol
nitrogen. Jika metana dalam
campuran dalam campuran itu
adalah 500 kg/jam, tentukan :
a.Komposisi gas dalam % mol
b.Komposisi gas dlam % berat
c.Kecepatan gas dalamkg mol/jam
Penyelesaian :
Dik : 20% mol CH4 ; 80% mol udara (O2; 20%, N2 :
79%);CH4 : 500 kg/jam
a. Mol CH4 ; 500 kg/jam dibagi BM CH4 yaitu 16 kg
mol/jam hasilnya 31,25 mol
Komposisi udara 80 dibagi 20 dikalikan 31,25 hasilnya
125 kg mol/jam
Mol O2 = 21 dibagi 100 dikalikan 125 hasilnya 26,229 kg
mol/jam
Mol N2 = 79% dikali 125 kg mol/jam hasilnya 98, 671

% mol O2 = 26,229 dibagi 156,25 dikali 100% = 16,786%


% mol N2 = 98,671 dibagi 156,25 dikali 100% = 63,14%
b. Berat O2 = 26,229 dikali Mr O2 yaitu 32 = 839,328 kg
Berat N2 = 98,671 dikali 28 = 2.762,788 kg

% massa CH4 = 500 dibagi 4.102,116 dikali 100% = 12,19%


% massa O2 = 839,328 dibagi 4.102,116 dikali 100% = 20,46
%
Massa N2 = 2.762,788 dibagi 4.102,116 dikali 100% = 67,35
%

c. kec. Gas = mol CH4 + mol udara = 31,25 + 125 = 156,25

Anda mungkin juga menyukai