II. Tujuan Percobaan : untuk menentukan berat molekul zat yang tidak
mudah menguap atau non volatile dengan method
kenaikan titik didih.
1
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
besar. Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni
disebut kenaikan titik didih (ΔTb).
ΔTb = Tb larutan – Tb pelarut
ΔTb = Tb - Tb°
2
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
Menurut hukum Roult, kenaikan titik didih (ΔTb = boiling point elevation)
sebanding dengan hasil kali kemolalan larutan (m) dengan kenaikan titik
didih molal (Kb). Kenaikan titik didih dapat dirumuskan sebagai berikut :
ΔTb = m x Kb
Berikut ini adalah nilai harga Kb dari beberapa pelarut :
Pelarut Titik Didih (°C) Kb (Cmolal-1)
Air 100 0,52
Aseton 56,5 1,75
Etanol 78,4 1,20
Benzena 80,1 2,52
Etil Eter 34,6 2,11
Asam asetat 118,3 3,07
Kloroform 61,2 3,63
3
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
V. Prosedur Percobaan :
1. Tentukan berat jenis aseton dengan alat piknometer.
2. Ambil 100 ml aseton sebagai solvent masukkan ke dalam alat
kortel dipanasi pelan-pelan dan hati-hati, sampai temperatur tetap
sebagai tanda titik didihhnya dan catat titi didihhnya.
4
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
Catatan :
1. Percobaan ini dipakai untuk menentukan Bm zat yang kalau
menguap tak terurai, sehingga harus dicari pelarut yang cocok.
2. Percobaan ini dapat juga untuk menyelediki kemurnian suatu zat
dan dapat membantu untuk menentukan rumus molekul suatu zat.
3. Harga kd suatu solvent harganya tetap, tidak bergantung pada
macam dan banyaknya solute yang dilarutkan.
5
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
(zat yang akan dilarutkan) ternyata mengalami kenaikan suhu dari 28oC
menjadi 62oC.
Percobaan 1 gelas B
Larutan aseton sebanyak 100 ml dipanaskan sampai mendidih titik
suhu awal 28oC. lalu didinginkan sampai suhu kembali turun dan netral.
Lalu dipanaskan kembali dengan memasukkan naftalena sebanya 0,46
gr. ( zat yang akan dilarutkan). Ternyata mengalami kenaikan suhu dari
28oC menjadi 60oC
Percobaan II gelas A
Larutan aseton 100 ml dipanaskan suhu awal 28oC mengalami
kenaikan titik didih menjadi 58oC. lalu didinginkan sampai suhu
kembali dengan memasukkan oksalat sebanyak 0,25 gr (zat yang akan
dilarutkan) titik suhu menjadi 31oC dan ternyata mengalami kenaikan
titik didih selama 1 menit menjadi 57oC dan zat oksalat tidak larut.
Percobaan II gelas B
Larutan aseton sebanyak 100 ml di panaskan suhu awal 28oC dan
mengalami kenaikan titik didih selama 1 menit menjadi 58 lalu
didinginkan sampai suhu kembali turun dan netral. Lalu dipanaskan
kembali dengan memasukkan oksalat sebanyak 0,46 gr (zat yang akan
dilarutkan) titik suhu menjadi 31oC dan ternyata mengalami kenaikan
titik didih selama 1 menit menjadi 59oC dan zat oksalat tidak larut.
VIII. Tugas :
1. Apakah sifat-sifat khas dari peristiwa berikut: Penurunan tekanan uap
, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan teanan osmosis.
Jawaban:
Sifat khas dari peristiwa berikut adalah sifat koligatif larutan atau sifat
larutan yang tidak tergantung pada banyaknya partikel zat terlarut dlam
larutan. Jadi sifat-sifattersebut tidak tergantung pada larutan.
6
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
IX. Kesimpulan :
Dari percobaan ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Titik didih adalah suhu saat tekanan uap jenuh cairan sama dengan
tekanan udara luar. Kenaikan titik didih adalah selisih titik didih larutan
dengan titik didih pelarut factor yang mempengaruhi titik didih adalah
konsentrasi dan harga kb. Semakin tinggi konsentrasi, maka kenaikan titik
didih larutan semakin tinggi. Semakin tinggi harga kb kenaikan titik didih
larutan semakin tinggi. Kenaikan titik didih tidak dipengauhi oleh jenis zat
yang terlarut
DAFTAR PUSTAKA
http://chemistlive.blogspot.co.id/2013/11/laporan-praktikum-kimia-fisika.html
http://devianaeka.blogspot.co.id/2015/12/laporan-praktikum-larutan-tentang.html
https://www.academia.edu/19646613/LAPORAN_PRAKTIKUM_Kenaikan_titik
_didih
7
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
LAMPIRAN
A. Gambar Alat
No Nama Alat Gambar Alat
1. Erlenmeyer
2. Pipet Tetes
3. Thermometer
4. Cawan Petri
8
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
5. Beacker Glass
Naufal Nashrullah
12.2016.040
9
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
BM = berat molekul
P = tekanan gas ( Atm )
R = tekanan gas ideal ( atm liter / mol
K)
V = volume gas ( liter )
T = temperature absolute ( K)
Bila suatu cairan volatile dengan titik didih lebih kecil dari 100oc
ditempatkan dalam labu Erlenmeyer bertutup yang mempunyai lubang kecil
10
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
11
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
Oksidasi
Subsitusi
Penguraian oleh basa
Sifat – sifat fisika kloroform
a. Beracun
b. Berbau khas
c. Berbentuk cairan
d. Airan yang tak berwarna
Sifat – sifat kimia kloroform
a. Tidak bercampur dengan air
b. Merupakan asam lemah
c. Tidak mudah terbakar
Penggunaan kloroform
a. Pemadam kebakaran
b. Pembersih noda
c. Untuk pengasapan
Bahaya kloroform
a. Pembesaran hati
b. Gangguan pernapasan dan ginjal
c. Tekanan darah rendah
Aseton adalah senyawa berbentuk cairan yang tidak berwarna dan mudah
terbakar , ia merupakan keton yang paling sederhana , aseton larut kedalam air
, etanol ,. Aseton digunakan untuk membuat plastic , serat , obat – obatan .
Aseton merupakan suatu keton yang dapat dibuat dari bahan dasr isopropyl
alcohol dengan cara oksidasi .
Sifat kimia aseton
a. Bersifat polar
b. Tidak berwarna
c. Baunya sengit
12
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
d. Tidak berwarna
Kegunaan aseton
a. Sebagai bahan pembuat cat
b. Sebagai bahan pembuatan parfum
c. Sebagai pembersih cat kuku
b. Bahan
Aquadest
Kloroform (CHCL3) atau aseton (CH3COCH3)
V. Prosedur Percobaan :
1. mengambil labu erlenmeyer 250 ml (labu godok) yang bersih dan kering
ditutup dengan menggunakan alumunium foil, kemudian dikencangkan
dengan menggunakan karet atau tali
2. menimbang labu erlenmeyer dan alumunium foil.
3. Mengambil 5 ml cairan yang mudah menguap masukkan ke dalam labu
erlenmeyer. Kemudian ditutup kembali dengan menggunakan alumunium
foil dan dikencangkan kembali dengan karet, sehingga tutup ini bersifat
13
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
kedap gas. Dengan jarum membuat sebuah lubang kecil pada alumunium
foil agar uap dapat keluar.
4. Erlenmeyer ditaruh dalam penangas air mendidih (100oC) sampai air
kira-kira 1 cm dibawah alumunium foil. Biarkan labu erlenmeyer
tersebut dalam penangas air sampai semua cairan volatil menguap.
Mencatat suhu penangas air tersebut.
5. Setelah cairan volatil dalam erlenmeyer menguap, diangkat labu
erlenmeyer dari penangas dan dikeringkan air yang terdapat pada bagian
luar labu erlenmeyer dalam desikator untuk mendinginkannya. Udara
akan masuk kembali ke dalam labu erlenmeyer melalui lubang kecil tadi
dan uap cairan volatil yang terdapat dalam labu erlenmeyer akan kembali
mengembun menjadi cairan.
6. Menimbang labu erlenmeyer yang telah dingin tadi dengan menggunakan
neraca analitis.
7. Menentukan volume labu erlenmeyer dengan jalan mengisi labu
Erlenmeyer dengan air sampai penuh dan mengukur massa air yang
terdapat dalam labu Erlenmeyer tersebut. Mengukur suhu air sehingga
massa jenis air pada suhu tersebut = m/V.
8. Mengukur tekanan atmosfer dngan barometer.
14
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
X. Perhitungan :
1. Hitung volume labu Erlenmeyer dengan menggunakan massa jenis
dalam tabel berikut ini :
Suhu 0oC 2 oC 4 oC 6 oC 8 oC
10 oC 0,9997 0,9995 0,9993 0,9990 0,9986
20 oC 0,9982 0,9981 0,9973 0,9968 0,9968
30 oC 0,9957 0,9951 0,9944 0,9937
Jawaban :
1. Menghitung volume labu Erlenmeyer
Massa air 1 = 300, 14 gr
⍴ = 0, 9957 gr / ml
Massa air 2 = 298 , 51 gr
⍴ = 0 , 9951 gr/ml
V1 = m1
⍴1
= 300,14 gr
15
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
0 , 9957 gr / ml
= 301 , 44 ml
= 0,30144 liter .
V2 = m2
⍴2
= 298 , 52 gr
0 , 9951 gr/ml
= 299, 98 ml
= 0,29998 liter .
16
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
m1 = 1,15 gr
V1 = 0,30144 liter
T1 = 367 k
· Aseton
m1 = 0,52 gr
V1 = 0,29998 liter
T2 = 373 k
R = 0,08206 l
atm / mol k
P = 1 atm
BM kloroform
BM = m .R . T
⍴.v
= 1 , 15 gr . 0,08206 l atm / mol k . 367 k
1 atm . 0,30144 liter
= 114 , 89 gr / mol
BM aseton
BM = m .R . T
⍴v
= 0 , 52 gr . 0,08206 l atm / mol k . 373 k
1 atm . 0, 29998 liter
= 53 , 058 gr / mol
% kesalahan
17
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
· % kloroform
= 119 , 38 – 114 , 89 x 100 %
119, 38
= 4,49 x 100
119 , 38
= 3, 76 %
· Aseton
= 58 , 08 – 53 , 058 x 100 %
58 , 08
= 5 , 022 x 100 %
58 , 08
= 8,65 %
Pertanyaan
1) Jika berat molekul gas x = 120 gr / mol , dan di analisa menunjukan
bahwa
Karbon = 10%
Klor = 89,0 %
Hydrogen = 1,0%
Bagaimana rumus molekul senyawa tersebut ?
Penyelesaiian :
C = 10% = 10 x 120 = 12 gr/ mol
100
Cl= 89,0% = 89,0x 120 = 106, gr/ mol
100
H = 1,0% = 1x 120 = 1,2 gr/ mol
100
C= 12 = 1
12
C = 106,8= 3,05 (3)
18
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
35
C= 1,2= 1,2 (1)
1
Jadi rumus molekul = ( CHCl3) → chloroform ( CHCl3)
XI. Kesimpulan :
Jadi, dari percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
penentuan berat molekul senyawa yang mudah menguap dapat dilakukan
dengan cara mengukur massa jenis senyawa dan menggunakan persamaan
gas ideal. Nilai massa cairan volatil berpengaruh terhadap berat molekul
(Bm). Dngan demikian besar nilai dari massa cairan volatil maka semakin
besar pula nilai berat molekulnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://wahyusisilia.blogspot.co.id/2015/10/laporan-berat-molekul.html
Jobsheet .kimia fisika . politeknik negri sriwijaya . Palembang . 2014
http://id.wikipedia.org/wiki/kloroform
http://kimiaunand.blogspot.com/2013/05/sintesis-kloroform.html
http://id.wikipedia.org/wiki/aseton
http://kimiaunand2012.blogspot.com/2013/05/sintesis-kloroform.html
19
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
LAMPIRAN
A. Gambar Alat
No Nama Alat Gambar Alat
1. Erlenmeyer
2. Alumunium Foil
3. Pipet Tetes
4. Thermometer
20
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
5. Cawan Petri
6. Pipet Ukur
7. Beacker Glass
Mengetahui, Praktikan
Asisten Laboratorium
1. Ir. Mujiharti ( )
Naufal Nashrullah
12.2016.040
21
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
Keterangan:
∆Tb = menyatakan penurunan titik beku larutan.
n = menyatakan jumlah mol larutan.
P = menyatakan berat pelarut dalam satuan gram.
Kb = menyatakan tetapan penurunan titik beku molal pelarut.
gr = menyatakan massa zat yang terlarut
m = menyatakan molalitas
Tekanan uap suatu komponen yang menguap dalam larutan sama dengan
tekanan uap komponen murni dengan fraksi mol komponen yang menguap
dalam larutan, pada suhu yang sama. Misalnya komponen A:
PA = POA . XA
Dimana :
PA = tekanan uap di atas larutan
XA = fraksi mol
22
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
23
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
b. Bahan
Pelarut berupa asam asetat glacial
Larutan standar naftalena
Zat x yang dicari berat molekulnya
Garam dapur
Batu es
V. Prosedur Percobaan :
1. Menentukan berat jenis asam asetat glasial dengan menggunakan
piknometer atau arometer..
2. Mengambil 50 ml pelarut dimasukkan dalam alat sambil
didinginkan, dicatat suhunya untu setiap 30 detik, hingga suhu
konstan, kemudian dilihat sudah membeku atau belum.
3. Mencairkan pelarut kembali, kemudian ditambahkan zat yang sudah
diketahui berst molekulnya (naftalena) 2 gr, didinginkan lagi dan
mencatat suhunya setiap 30 detik hingga suhu tetap sampai
membeku.
4. Catat selisih titik beku dari percobaan 2 dan 3
5. Menggulang percobaan 2 dan 3 dengan mengambil zat terlarut yang
akan dicari berat molekulnya (zat x).
KESELAMATAN KERJA
Untuk menjaga keselamatan dalam melakukan percobaan ini gunakan jas
lab, sarung tangan karet, masker dan kacamata
24
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
VIII. Perhitungan :
Percobaan standart :
M2= 1000.Kb.G2
Tb.G1
Dari M2 yang diketahui dapat diperoleh harga Kb. dengan menggunakan
rumus yang sama dengan dihitung berat molekul zat yang belum diketahui
25
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
(x). untuk mendapatkan harga Tb dilihat dari grafik versus waktu pada suhu
yang besar tetap harus diketahui sebagai garis lurus, maka ini suhu pada
saat membeku.
Penyelesaian :
Penentuan nilai titik beku (kb)
Diketahui : berat naftalena : 2 gram
Bm naftalena : 128,8 gr/mol
Ditanyakan : gram pelarut?
= 1,05 gr/mol x 50 ml
= 52,5 gr
Takhir asetat = 8oC
Takhir naftalena = 9oC
∆Tf = 9oC - 8oC
= 1oC
∆Tf = m x kf
1oC= gr x 1000 x Kf
Mr P
o
1C = 2 gram x 1000 x Kf
128,8 gr/mol 52,5 gr
1oC = 0,015/mol x 19,04/gr x Kf
1oC = 0,2856/gr.mol x Kf
Kf = 1oC
0,25856 gr.mol
Kf = 3,5014oC/gr.mol
BM zat X (Oksalat)
Diketahui : gram oksalat : 2 gram
Gram pelarut : 52,5 gram
26
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
Jawab :
T1 asetat = 8oC
T2 asetat = 7oC
∆Tf = T2 – T1
= 7oC - 8oC
= -1oC
Kf asetat = 3,5014oC/gr.mol
∆Tf = m x kf
∆Tf= gr x 1000 x Kf
Mr P
o
-1 C = 2 gram x 1000 x3,5014oC/gr.mol
Mr 52,5 gr
-1oC x Mr = 2 gr x 19,04/gr x 3,5014oC/gr.mol
-1oC x Mr = 133,331oC/gr.mol
Mr = 133,331 oC/gr.mol
-1oC
Mr = 133,331gr/mol
Persen kesalahan :
Bm oksalat = 134,05 gr/ mol
= 134,05 -133,331 x 100%
134,05
= 0,71669 x 100%
134,05
= 0,0053465 x 100%
= 0,53%
Pertanyaan :
1. Apa yang disebut titi beku suatu zat?
Jawaban :
27
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
Suhu yang dicapai suatu zat cair ketika menjadi padat atau disebut
membeku. Zat cair dapat menjadi beku ketika suhunya diturunkan terus
menerus seperti air yang kita masukkan ke dalam kulkas dan setelah
beberapa waktu menjadi beku. Pada saat itulah air mencapai titik
bekunya dan suhunya akan stabil pada titik beku tersebut.
Titik beku larutan lebih rendah dari pada titik pelarut murni.
IX. Kesimpulan :
Dari percobaan yang dilakukan dapat dilihat waktu dan suhu suatu zat
atau senyawa mencapai titik beku pada waktu ≤ 5 menit pada suhu 7oC –
9oC.
28
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/27966093/PENENTUAN_TITIK_BEKU_LARUTAN
http://rosianah95.blogspot.co.id/2016/11/v-behaviorurldefaultvmlo_4.html
LAMPIRAN
A. Gambar Alat
No Nama Alat Gambar Alat
1. Erlenmeyer
2. Pipet Tetes
3. Thermometer
29
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
4. Cawan Petri
5. Beacker Glass
Naufal Nashrullah
12.2016.040
30
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
31
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
pelarutan, ini berarti bahwa konsentrasi yang lebih tinggi harus terjadi
sebelum kesetimbangan tercapai dengan kata lain kelarutan akan meningkat.
Hasil kali kelarutan suatu garam adalah hasil kali konsentrasi semua ion
dalam larutan jenuh pada suhu tertentu dan masing-masing ion diberi pangkat
dengan koefisien dalam rumus tersebut.
AgCl Ksp = [Ag+] [Cl-]
Timbal klorida (PbCl2) sedikit larut dalam air. Kesetimbangan yang terjadi
Ka = (aPb2+)(aCl-)
(aPbCl2(s))
Karena aktivitas padatan murni sama dengan satu, maka persamaan diatas
dapat disederhanakan menjadi :
Ksp = (aPb2+)(aCl-)
Dalam larutan encer, aktivitas dapat dianggap sama dengan konsentrasi
dalam satuan molar. Nilai Ksp diatas dikenal sebagai konstanta hasil kelarutan
PbCl2.
32
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
Spatula
Pengaduk
Labu ukur 100 ml, 250 ml
Kaca arloji
Buret 50 ml
Bola karet
Pipet Tetes
b. Bahan
Larutan Pb(NO3)2 0,075 M
Larutan KCl 1 M
V. Prosedur Percobaan :
1. Menyiapkan larutan Pb(NO3)20,075M dan KCl 1 M, lalu
menempatan KCl pada buret 50 ml yang berbeda.
2. Masukkan 10 ml Pb(NO3)20,075 M ke dalam tiap tabung reaksi,
baru menambahkan KCl sebanyak yang dicantumkan. Pada saat
pencampuran, tabung reaksi harus dikocok. Biarkan selama 5
menit dan amati apaah sudah terbentu endapan atau belum. Isikan
hasil pengamatan pada tabel dibawah ini.
Table 2.1
Nomor Volume Volume Pembentukan
Campuran Pb(NO3)2 0,075 KCl 1 M endapan Suhu oC
M (ml) (ml) (sudah/belum)
33
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
3. Berdasarkan hasil yang diperoleh, pada tabel 2.1 pada tabung yang
terbentuk endapan dan tabung yang belum terbentuk endapan,
ulangi langah diatas untuk menentukan banyaknya volume KCl 1
M yang dapat menyebabkan terbentuknya endapan sampai
ketelitian 0,1 ml dan dicatat pula hasilnya. Catat hasil pengamatan
pada tabel 2.1. catat pula volume KCl 1 M yang dapat
menyebabkan terjadinya pengendapan dan suhu.
4. Pada tabung reaksi yang lain, siapkan larutan berikut sesuai dengan
tabel 2.2 berikut ini :
Nomor Volume VolumeKCl Pembentukan
Campuran Pb(NO3)2 1 M (ml) endapan Suhu oC
0,075 M (ml) (sudah/belum)
34
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
Tabel 2.2
Nomor Volume VolumeKCl Pembentukan
Campuran Pb(NO3)2 1 M (ml) endapan Suhu oC
0,075 M (ml) (sudah/belum)
1. 10 1,5 sudah 30,5
2. 10 2,0 Sudah 30,8
3. 10 2,5 Sudah 31
4. 10 3,0 Sudah 32
5. 10 3,5 Sudah 32,2
larutan KCl 1 M yang volumenya masing-masing 0,5 mL; 1,0 mL; 1,2 mL;
1,4 m; 1,5 mL; 2,0 mL; 2,5 mL; 3 mL dan 3,5 mL. Setelah itu larutan
35
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
VIII. Perhitungan :
1. Isilah tabel 2.1 di bawah ini :
Nomor Volume VolumeKCl Pembentukan
Campuran Pb(NO3)2 1 M (ml) endapan Suhu oC
0,075 M (ml) (sudah/belum)
1. 10 1,5 sudah 30,5
2. 10 2,0 Sudah 30,8
3. 10 2,5 Sudah 31
4. 10 3,0 Sudah 32
5. 10 3,5 Sudah 32,2
= 2,0 mL x 1 M
= 2,0 mmol
36
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
= 10 mL + 2,0 mL = 12 mL
m : 0,75 2,0
n 0,75 mmol
[ PbCl2 ] = = = 0,0625 M
V 12 mL
s s 2s
= 4 (0,0625)3
= 9,7656 x 10-4 M
37
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
IX. Kesimpulan :
Percobaan kali ini berhasil walaupun pada saat melakukan percobaan
agak sedikit terhambat karena praktikan salah dalam membaca prosedur
percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, H., 1996, Penuntun Belajar Kimia Dasar: Kimia Larutan, PT. Citra
Aditya Bakti, Bandung.
Brady, J.E., 1999, Kimia Universitas : Asas Dan Struktur, Binapura Aksara,
Jakarta.
38
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
LAMPIRAN
A. Data Perhitungan
Pembuatan larutan
M x BM x V
=
1000
0,075 x 331,2 x 100
=
1000
= 2, 484 gram
B. Gambar Alat
No Nama Alat Gambar Alat
1. Erlenmeyer
2. Pipet Tetes
39
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
3. Thermometer
4. Cawan Petri
5. Beacker Glass
Naufal Nashrullah
12.2016.040
40
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
41
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
Sehingga :
42
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
Botol aquadest
b. Bahan
CuSO.5H2O
Air Aquadest
V. Prosedur Percobaan :
1. Menentukan tetapan harga kalorimeter
Memasukkan air aquadest dalam kalorimeter sebanyak 50 ml
Suhu air di dalam kalorimeter diukur dan dicatat (t1)
Memanaskan air sebanyak 50 ml ke dalam gelas piala sekitar 10oC
diatas temperatur kamar (t2)
Menuangkan dengan segera air panas ke dalam kalorimeter.
Diaduk dan dicatat suhu campuran yang merupakan suhu tertinggi
(t2) = 380C
(t3) = 320C
43
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
44
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
VIII. Perhitungan :
1. Menentukan tetapan harga kalorimeter
Panas yang diterima oleh 50 ml (50 gram) air untuk menaikkan suhu t1
menjadi t3 X= m.Cp.dt dimana : m = massa air, Cp = panas jenis larutan
: 4,2 J/gramoC panas yang dilepanaskan oleh 50 ml air yang mempunyai
suhu t2 menjadi t3.
y = m. CP. Dt
panas yang diserapkan oleh kalorimeter dan thermometer = y - x
harga calorimeter = y – x / t3 – t1
Jawab :
V air = 50 ml
ρ air = 1 gr/ml
= 50 ml x 1 gr/ml
= 50 gr
Cp = 4.2 J/gr 0C
X = m . Cp ( t3 – t1 )
45
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
= 840 J
Y = m . Cp ( t2 – t3 )
= 50 gr x 4.2 J/gr 0C ( 38 – 32 ) 0C
= 1260 J
Harga calorimeter
- CuSO4.5H2O
Panas pelarutan
Q = m . Cp ( t5 – t4 ) + K ( t5 – t4 )
= 2.1 J + 10.5 J
= 12.6 J
46
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
5 gr 1 mol
- CuSO4
panas pelarutan
Q = m . Cp ( t5 – t4 ) + K ( t5 – t4 )
= - 21J + -105 J
= -126 J
5 gr 1 mol
Panas reaksi
Maka:
47
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
IX. Kesimpulan :
Dari percobaan dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
2. Panas pelarutan adalah panas yang dilepaskan atau diserap ketika satu
mol senyawa dilarutkan dalam sejumlah pelarut.
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Fisika. Politeknik Negeri
Sriwijaya.
http://fiskadiana.blogspot.co.id/2014/11/penentuan-kalor-reaksi.html?m=1
48
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
LAMPIRAN
A. Gambar Alat
No Nama Alat Gambar Alat
1. Erlenmeyer
2. Pipet Tetes
3. Thermometer
4. Cawan Petri
49
PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Jln. Jend Ahmad Yani 13 Ulu Palembang Tlp 0711513022. Fax 0711513078
5. Beacker Glass
7. Mortir
Naufal Nashrullah
12.2016.040
50