Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui apa itu asam.
Makalah ini kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber
informasi, dan referensi. Makalah ini di susun oleh saya dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri saya sendiri maupun yang datang dari
luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang saya
hadapi. Namun saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dan dorongan, teman teman sehingga kendala-kendala
yang saya hadapi teratasi.
Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya
demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Penulis
(i)
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . .1
1.2 Rumusan masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.3 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi dari Bahan Kimia Oksidator. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.2 Sumber Bahan Kimia Oksidator. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.3 Jenis-jenis Bahan Kimia Oksidator. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2.4 Manfaat dan kegunaan Bahan Kimia Oksidator. . . . . . . . . . . . . . . 9
2.5 Efek atau bahaya dari Bahan Kimia Oksidator . . . . . . . . . . . . . . . .9
DAFTAR PUSTAKA
( ii )
BAB I
PENDAHULUAN
Oksidator yaitu zat yang dapat menyebabkan zat lain mengalami oksidasi
sehingga dirinya sendiri akan mengalami reduksi. Umumnya unsur-unsur
nonlogam merupakan oksidator yang baik karena memiliki keelektronegatifan
tinggi sehingga mudah menangkap atau menarik elektron kearah dirinya.
Walaupun demikian tidak selalu digunakan unsur dalam semua reaksi kimia.
Terutama reaksi redoks yang dilangsungkan dalam bentuk larutan yang biasa
digunakan sebagai oksidator adalah ion permangananat (MnO4–), ion kromat
(CrO42-), ion kromat (Cr2O72-). Ketiga zat tersebut merupakan oksidator yang
kuat dan mudah melepas oksigen sehingga penanganannya perlu berhati-hati.
Zat-zat ini harus disimpan ditempat tersendiri dan tidak boleh berada di dekat
zat-zat organik karena dapat menyebabkan kebakaran.
Berdasarkan latar belakang diatas kami membahas makalah ini dengan judul
Bahan Kimia Oksidator, khususnya dengan pembahasan terhadap ion
permangananat (MnO4–), ion kromat (CrO42-), dan asam sulfat (H2SO4).
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Atom, ion, dan molekul yang memiliki afinitas elektron sangat besar untuk
cenderung bersifat sebagai oksidator yang baik. Misalnya unsur Fluor, adalah zat
pengoksidasi yang kuat . F2 adalah suatu zat pengoksidasi yang baik untuk logam,
kuarsa, asbes, dan bahkan air bila dimasukkan fluor dapat memberi ledakank atau
bersifat eksplosive. Oksidator yang kuat lainnya termasuk O2, O3, dan Cl2, yang
merupakan bentuk unsur – unsur yang paling elektronegatif masing-masing kedua
(oksigen) dan ketiga (klorin).
Zat lain yang berfungsi sebagai zat pengoksidasi yang baik adalah salah
senyawa dengan bilangan oksidasi yang besar, seperti ion permanganat (MnO4–),
ion kromat (CrO42-), dan ion dikromat (Cr2O72-), serta asam nitrat (HNO3),
perklorat asam (HClO4), dan asam sulfat (H2SO4). Senyawa ini merupakan
oksidator kuat karena unsur – unsurnya menjadi lebih elektronegatif yang dapat
mengoksidasi atom lainnya yang menyebabkan bertambah bilangan oksidasinya.
Sumber utama bahan ini adalah sumber oksigen dan dapat memberikan
oksigen pada suatu reaksi meskipun dalam keadaan tidak ada udara. Beberapa
bahan oksidator memerlukan panas sebelum menghasilkan oksigen, sedangkan
jenis lainnya dapat menghasilkan oksigen dalam jumlah yang banyak pada suhu
kamar. Tempat penyimpanan bahan ini harus diusahakan agar suhunya tetap
dingin, ada peredaran hawa, dan gedungnya harus tahan api. Bahan ini harus
dijauhkan dari bahan bakar, bahan yang mudah terbakar dan bahan yang
memiliki titik api rendah.
untuk membuat tdk berwarna kaca. Ini Magnes feminin kemudian disebut
magnesia, yang dikenal sekarang di zaman modern seperti pyrolusite (MnO2)
atau mangan dioksida.
Bila terkena cahaya atau dipanaskan pada suhu 230°C, kalium
permanganat akan terurai sesuai reaksi berikut.
Bilangan oksidasi mangan dalam KMnO4 adalah +7. Ketika terjadi reaksi
kimia bilangan oksidasi mangan turun atau mengalami reduksi. Reaksi reduksi
mangan dalam KMnO4 bergantung pada keasaman larutan. Dalam suasana
larutan asam kuat mangan direduksi menjadi Mn2+ dan warna larutan memudar
(hampir tidak berwarna). Setengah reaksi reduksi ion permanganat dalam
suasana asam.
Dalam suasana netral atau sedikit basa ion MnO4– direduksi menjadi MnO2
yang tidak larut dalam larutan atau membentuk endapan. Oleh sebab itu dalam
melakukan titrasi pada suasana basa atau suasana alkalis, larutan yang
mengandung ion MnO4– tidak disarankan karena endapan MnO2 yang terbentuk
dapat mengaburkan titik akhir titrasi. Setengah reaksi reduksi ion permanganat
dalam suasana netral atau alkalis.
Reaksi asam sulfat pekat dengan KMnO3 membentuk Mn2O7. Reaksi ini
berlangsung sangat eksotermsis dan dapat meledak. Demikian juga dengan asam
klorida membentuk gas glor yang sangat beracun. Reaksi antara asam nitrat
dengan alkena akan memutuskan ikatan rangkap dua dan diperoleh suatu asam
karboksilat.
Selain itu KMnO4 juga dapat mengoksidasi gugus metil yang terikat pada
cincin benzena. Misalnya mengoksidasi toluena menjadi asam benzoat.
Oleh sebab itu, jika reaksi berlangsung dalam suasana asam yang bertindak
sebagai oksidator adalah Cr2O72- dan sebaliknya bila reaksi dilangsungkan dalam
suasana basa yang bertindak sebagai oksidator adalah CrO42-.
Dalam reaksi kimia bila ion kromat dan dikromat bertindak sebagai
oksidator (ketika direaksikan dengan suatu reduktor) bilangan oksidasi kromium
turun menjadi +3 dan produk yang diperoleh bergantung pada keadaan keasaman
larutan.
Dalam larutan asam ion kromium direduksi menjadi ion Cr3+, dalam
larutan sedikit basa produk reduksinya adalah Cr(OH)3 yang tidak larut dan
dalam larutan sangat basa ion kromat direduksi menjadi ion kromit (CrO2–).
Persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut.
Larutan asam
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil makalah yang kami buat dapat kami simpulkan bahwa bahan
kimia oksidator adalah suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar,
tetapi dapat menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran bahan-
bahan lainnya.
3.2 Saran
James E. Brady. Kimia universitas asas dan struktur edisi keliama jilid 1.
Vogel Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro (terjemahan Setiono &
Pudjaatmaka) Edisi kelima.