Anda di halaman 1dari 32

Alamat: Desa Sungkap, Kec. Simpang Katis, Kab. Bangka Tengah, Propinsi Kep.

Bangka Belitung
Tlp. 081367698732, website: http://www.icbabel.sch.id, Email: manicbangka@gmail.com

PANDUAN
KARYA TULIS ILMIAH

Tim Penyusun
Bidang Kurikulum MAN Insan Cendekia Bangka Tengah

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


MAN INSAN CENDEKIA BANGKA TENGAH
TAHUN 2017
TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab
Musran, S.Ag
(Kepala MAN Insan Cendekia Bangka Tengah)

Koordinator
Faray Tody, S.Pd.I
(Wakil Bidang Kurikulum MAN Insan Cendekia Bangka Tengah)

Ketua Tim Penyusun


Dinar Pratama, M.Pd
(Tim Pengembang Kurikulum)

i
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt karena berkat rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan Buku Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang kami miliki. Buku Panduan ini
merupakan buku yang tidak diterbitkan dan hanya digunakan dikalangan siswa MAN
Insan Cendekia Bangka Tengah dalam penyusunan penelitian sebagai salah satu
persyaratan Akademik di MAN Insan Cendekia Bangka Tengah. Seba gian dari
Panduan ini dikutip dari Panduan Penulisan Karya Tulis SMA Negeri 3
Denpasar yang kemudian disunting sesuai dengan keperluan oleh Tim Kurikulum
MAN Insan Cendekia Bangka Tengah.
Semoga Panduan ini dapat digunakan dengan baik, namun kami menyadari
bahwa Panduan ini masih perlu banyak penyempurnaan, untuk itu masukan yang
sifatnya konstruktif akan sangat berguna bagi penyempurnaan (revisi) berikutnya.

Bangka Tengah, Maret 2017

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

hal
HALAMAN SAMPUL
TIM PENYUSUN .............................................................................................................. i
PRAKATA ......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1


A. Tujuan .................................................................................................................... 1
B. Pengertian ................................................................................................. ............ 2
C. Kriteria KTI ............................................................................................................ 2
D. Guru Pembimbing .................................................................................................. 2
E. Syarat Pengajuan Topik Penelitian ........................................................................ 3
F. Syarat Seminar Proposal ........................................................................................ 3
G. Syarat Sidang Akhir Penelitian .............................................................................. 3
H. Wewenang dan Tanggung Jawab Pembimbing ..................................................... 3
I. Hak dan Kewajiban Siswa ..................................................................................... 4
J. Bidang Kajian ........................................................................................................ 4
K. Perlindungan Hak Cipta ......................................................................................... 4

BAB II SISTEMATIKA PENULISAN ............................................................................ 5


A. Proposal Penelitian ................................................................................................. 5
B. Laporan Penelitian ................................................................................................. 5

BAB III TEKNIK PENULISAN ....................................................................................... 8


A. Bahan ..................................................................................................................... 8
B. Teknik Pengetikan .................................................................................................. 8
C. Penyajian Tabel ...................................................................................................... 9
D. Penyajian Gambar .................................................................................................. 10
E. Cara Merujuk Kutipan ........................................................................................... 10
F. Cara Menulis Daftar Rujukan ................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 16

LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran 1 Sampul Luar Karya Tulis ............................................................................... 17
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Pembimbing ................................................................... 18
Lampiran 3 Lembar Pengesahan Perbaikan Sidang ............................................................... 19
Lampiran 4 Lembar Pernyataan ......................................................................................... 20
Lampiran 5 Contoh Prakata ............................................................................................... 21
Lampiran 6 Contoh Abstrak ............................................................................................... 22
Lampiran 7 Contoh Daftar Isi ............................................................................................ 23
Lampiran 8 Contah Daftar Tabel ....................................................................................... 24
Lampiran 9 Contoh Daftar Gambar ................................................................................... 25
Lampiran 10 Contoh Daftar Lampiran ............................................................................... 26
Lampiran 11 Contoh Daftar Pustaka .................................................................................. 27
Lampiran 12 Contoh Riwayat Hidup ................................................................................. 28

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini


penting untuk disikapi. IPTEK akan terus dibutuhkan oleh masyarakat guna membantu
meringankan pekerjaan ataupun aktifitas manusia. Selain itu juga, maju dan
berkembangnya peradaban sebuah negara salah satunya ditentukan oleh bagaimana
perkembangan IPTEK nya. Belajar dari sejarah peradaban Islam pada masa Daulah
Islamiyah Abasiyah yang menempatkan ilmu pengetahuan sebagai prioritas utama.
Sehingga menjadikan Daulah Abasiyah menjadi salah satu pusat keilmuan dunia selama
berabad-abad lamanya. Contoh lain negara maju yang memiliki komitmen terhadap
ilmu pengetahuan adalah Jepang. Pasca kekalahan pada Perang Dunia II, hampir seluruh
daratan Jepang hancur di bom atom oleh sekutu. Walaupun demikian, Jepang melalui
kebijakan Kaisar memerintahkan rakyatnya untuk mencari guru dan dokter yang
selamat dari peristiwa tersebut. Ini menandakan bahwa, Jepang diawal membangun
kembali negaranya menunjukkan komitmen terhadap ilmu pengetahuan dengan mencari
berapa banyak guru yang masih selamat. Banyak beberapa negara maju lainnya yang
membangun peradaban melalui ilmu pengetahuan.
Bangsa Indonesia merupakan negara besar dengan segala potensinya yang dapat
dikembangkan demi kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya. Potensi Sumber Daya
Alam (SDA) maupun Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimikili oleh Indonesia jika
tidak mampu dimanfaatkan justru akan menjadi boomerang. Indonesia kaya akan SDA
teapi tidak mampu mensejahterahkan rakyatnya. Indonesia memiliki jumlah penduduk
terbesar ke-3 dunia tetapi SDM yang banyak tersebut tidak mampu untuk bersaing
dengan negara lain. Dua potensi inilah yang seharusnya terus dikembangkan di
Indonesia. Lantas bagaimana agar Indonesia dapat bersaing sampai pada tingkat global
? Salah satunya adalah dengan berkomitmen membangun SDM untuk mengelola SDA
dengan bijak untuk kemajuan negara dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu,
pendidikan yang nantinya akan banyak melahirkan IPTEK menjadi sarana yang tepat
bagi Indonesia untuk dapat mewujudkan peradaban yang lebih maju.
MAN Insan Cendekia Bangka Tengah (MAN ICB) merupakan salah satu
institusi pendidikan setingkat pendidikan menengah atas bertanggung jawab penuh atas
terwujudnya SDM yang berkualitas. Sesuai dengan visinya, MAN ICB merumuskan
beberapa program unggulan yang berorientasi pada peningkatan kapasitas intelektual
dan keilmuan. Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi siswa menjadi salah satu
program unggulan dalam rangka menyikapi pesatnya perkembangan IPTEK dewasa ini.
Siswa perlu dikenalkan sejak dini bagaimana upaya mengembangkan IPTEK serta
membangun budaya meneliti dikalangan siswa. Di MAN ICB siswa memiliki kewajiban
untuk membuat KTI sebagai salah satu syarat kelulusan. Penulisan KTI dimulai sejak
siswa duduk di kelas XI sampai dengan sebelum pelaksanaan Ujian Nasional
dilaksanakan. Untuk menyiapkan siswa menulis KTI, maka guru dalam pembelajaran
mengarahkan siswa untuk membuat artikel ataupun makalah pada setiap Mata
Pelajaran. Atas dasar inilah, agar pelaksanaan penulisan KTI siswa dapat dilaksanakan
dengan baik maka perlu disusun pedoman penulisan KTI di lingkungan MAN ICB.
Harapannya dengan adanya pedoman ini agar siswa serta guru selaku pembimbing
memiliki persepsi yang sama dalam penyusunan KTI dan menghindari miss
understanding mengenai penelitian.

1
A. Tujuan
Kemwajiban membuat KTI bagi siswa di MAN ICB secara umum bertujuan
untuk, 1) membangun kultur ilmiah dan penelitian di kalangan siswa, 2) sebagai sarana
untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan 3) untuk menyiapkan siswa
melanjutkan ke perguruan tinggi. Adapun tujuan disusunya pedoman ini sebagai
berikut;
1. Untuk menghindari perbedaan persepsi antara guru dengan siswa, siswa dengan
siswa, dan guru dengan guru selaku pembimbing;
2. Memberikan pemahaman konsep KTI secara komprehensif;
3. Menjadi pedoman teknis penyusunan KTI di lingkungan MAN ICB.

B. Pengertian
Menurut Nasution, (2011:1) maksud dari ilmiah itu menggunakan metode dan
prinsip-prinsip science, yaitu sistematis dan eksak, atau menggunakan metode penelitian
dimana suatu hipotesis yang dirumuskan setelah dikumpulkan data objektif secara
sistematis, diuji secara empiris. Suhardjono, dkk (1995:10) unsur keilmiahan menjadi
syarat mutlak sebuah karya ilmiah. Keilmiahan ini setidaknya memenuhi tiga syarat,
yakni: isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah, langkah pengerjaannya
menggunakan metode (berpikir) ilmiah, sosok tampilannya sesuai dan telah memenuhi
persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan.
Dalam pedoman ini, yang dimaksud dengan Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah
karya ilmiah yang disusun oleh siswa MAN ICB dengan mengacu pada metode dan
prinsip-prinsip science. KTI mulai disusun oleh siswa sejak siswa duduk di kelas XI
sampai dengan menjelang Ujian Nasional di kelas XII. KTI siswa akan dibimbing oleh
guru pembimbing dan dipertanggungjawabkan keilmiahannya dihadapat penguji.

C. Kriteria KTI
KTI harus memenuhi standar penelitian ilmiah dan mampu mengungkap pola
pikir siswa dalam hal :
1. Mengamati fenomena empiris, mengindentifikasi, merumuskan dan mampu
menjawab suatu masalah penelitian.
2. Melakukan prosedur dan standar penelitian ilmiah yang tepat dan benar dalam
rangka menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan.
3. Membuat laporan hasil penelitian sesuai dengan standar penulisan ilmiah secara
sistematis.
4. Menggunakan referensi utama yaitu;
a. minimal 5 judul buku termasuk e-book;
b. minimal 2 Jurnal cetak maupun online;
c. media internet, koran, majalah, laporan penelitian, dan makalah sebagai
penunjang referensi.
d. tahun terbit buku dan Jurnal penelitian disarankan di atas tahun 2000 kecuali
untuk bidang kajian tertentu.

D. Guru Pembimbing
Untuk menjamin standar penelitian ilmiah, maka proses penyusunan KTI harus
dibimbing oleh dua orang pembimbing yang kompeten di bidangnya dengan kualifikasi
sebagai berikut :
1. Pembimbing adalah guru tetap PNS dan Non PNS pada MAN Insan Cendekia
Bangka Tengah;

2
2. Pembimbing KTI berjumlah satu orang untuk setiap siswa yang dibimbing dan
bertanggung jawab secara substantif dan metodologis;
3. Pembimbing KTI memiliki Latar belakang Pendidikan minimal S1 linier dengan
Mata Pelajaran yang diampu di sekolah.

E. Syarat Pengajuan Topik Penelitian


Siswa yang akan mengajukan topik penelitian harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
1. Siswa aktif MAN Insan Cendekia Bangka Tengah pada kelas XI;
2. Siswa membuat kerangka pengajuan proposal penelitian yang memuat:
a. Masalah Penelitian
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
d. Manfaat
3. Kerangka pengajuan proposal diketik menggunakan jenis huruf Times New
Romance spasi 1,5 cm kertas HVS A4;
4. Lingkup masalah penelitian mencakup kajian MIPA, Pendidikan, Humaniora,
Bahasa, Agama/Agama untuk jurusan IPA dan Sosial, Pendidikan, Humaniora,
Bahasa, Agama untuk jurusan IPS.

F. Syarat Seminar Proposal


Siswa yang akan mengajukan seminar proposal penelitian harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut:
1. Siswa sudah menyelesaikan hafalan Al-Qur`an minimal 1 Juz dibuktikan dengan
surat keterangan dari Guru Asrama;
2. Mendapat nota persetujuan dari pembimbing;
3. Mengikuti seminar proposal minimal 3 kali;
4. Mengumpulkan proposal 3 rangkap masing-masing 1 untuk siswa, 1 untuk
pembimbing, dan 1 untuk penyeminar.

G. Syarat Sidang Akhir Penelitian


Siswa yang akan mengajukan sidang akhir penelitian harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
1. Mendapat nota persetujuan perbaikan seminar proposal;
2. Melampirkan skor TOEFL minimal 380 atau TOAFL 350;
3. Siswa sudah menyelesaikan hafalan Al-Qur`an minimal 2 Juz dibuktikan dengan
surat keterangan dari Guru Asrama;
4. Mengumpulkan laporan hasil penelitian 4 rangkap masing-masing 1 untuk
siswa, 1 untuk pembimbing, dan 2 untuk penguji ahli.

H. Wewenang dan Tanggung Jawab Pembimbing


Pembimbing KTI memiliki wewenang dan tanggung jawab secara akademik dan
profesional sebagai berikut:
1. Membimbing siswa dalam penyelesaian KTI.
2. Menyediakan waktu untuk berkonsultasi secara rutin dan terjadwal.
3. Pembimbingan bersifat perseorangan sehingga jadwal konsultasi diatur
berdasarkan kesepakatan guru pembimbing dan siswa.
4. Pembimbing diwajibkan membantu siswa bila terdapat masalah dalam penulisan
KTI.
5. Mengikuti perkembangan penulisan dan memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan penulisan KTI.
3
6. Untuk kepentingan kemajuan penyusunan KTI perlu diperhatikan sebagai
berikut:
a. Pembimbing wajib mengisi Lembar Konsultasi KTI untuk dapat diketahui/
dimonitor kemajuan penulisan siswa bimbingan.
b. Menginformasikan kepada Wakil Kepala Madrasah Bidang kurikulum
apabila terdapat siswa bimbingan yang tidak melaporkan perkembangan
penulisan KTI nya maksimal selama 1 (satu) bulan berturut-turut.
Selanjutnya siswa yang bersangkutan akan diberikan surat teguran.
7. Memberikan pengarahan dan target penyelesaian penulisan KTI sehingga siswa
dapat menyelesaikan secara tepat waktu dan seefisien mungkin.
8. Memberikan dukungan untuk mencapai standar tinggi dalam penulisan KTI.
9. Bertanggung jawab dalam menjaga orisinalitas KTI.
10. Selama proses pembimbingan, guru pembimbing dan siswa tidak diperkenankan
menerima dan atau memberikan sesuatu dalam bentuk uang atau barang apapun
dengan maksud tertentu.
11. Guru pembimbing berkewajiban menjaga etika profesi selama proses
pembimbingan KTI.

I. Hak dan Kewajiban Siswa


1. Siswa wajib melaksanakan etika sebagai siswa selama proses pembimbingan.
2. Siswa wajib melakukan bimbingan minimal 10 kali.
3. Siswa melakukan konsultasi selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah
penunjukkan pembimbing.
4. Siswa berhak meminta penggantian guru pembimbing, jika guru pembimbing :
a. tidak menepati janji bimbingan yang telah disepakati tanpa alasan yang jelas
(sebanyak tiga kali berturut-turut)
b. tidak mengembalikan hasil koreksi KTI selambat-lambatnya 2 (dua) minggu
setelah KTI diserahkan oleh siswa

J. Bidang Kajian
Dalam penyelesaian KTI siswa dapat memilih bidang kajian sebagai berikut:
1. Jurusan IPA : Bidang kajian Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Agama
2. Jurusan IPS : Bidang kajian Ilmu-Ilmu Sosial, Humaniora, dan Agama

K. Perlindungan Hak Cipta


1. Siswa dilarang keras melakukan penyalinan KTI orang lain (Copy Paste) baik
sebagian maupun secara keseluruhan.
2. Pelanggaran terhadap point (1) berdampak kepada pemberian sanksi akademis.

4
BAB II
SISTEMATIKA PENULISAN

Format karya tulis yang dimaksud dalam pedoman ini adalah menyangkut
susunan, tata letak, tata urutan dan tata cara penulisan termasuk ejaan, ukuran serta
jenis huruf untuk penulisan karya tulis kelas XI. Sebelum siswa membuat laporan
penelitian maka siswa terlebih dahulu membuat proposal penelitian. Laporan
penelitian sekurang-kurangnya berjumlah lima bab dan untuk proposal penelitian
berjumlah empat bab. Berikut ini disajikan sistematika penulisan laporan karya tulis
ilmiah siswa:

A. Proposal Penelitian
Kertas yang digunakan untuk proposal penelitian adalah kertas putih HVS 80
gram, ukuran A4, sampul cover (kertas buffalo tebal) dengan warna (Putih bidang
Agama, Biru untuk bidang MIPA, dan Hijau untuk bidang IPS). Proposal
penelitian diketik dengan komputer dalam format huruf Times New Roman ukuran
font 12 dan spasi 1,5. Proposal penelitian merupakan suatu kesatuan utuh, tetapi dapat
dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir.
Masing-masing bagian dapat dibagi lagi menjadi bagian-bagian seperti yang
dipaparkan dalam ketentuan berikut:

1. Bagian Awal
Halaman Sampul
Daftar Isi
Daftar Tabel
2. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Hipotesis (Jika ada)
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori (yang berkaitan dengan permasalahan penelitian)
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
3.2 Rancangan Penelitian
3.3 Populasi dan Sample Penelitian
3.4 Variabel Penelitian (jika ada)
3.5 Prosedur Kerja/Metode Pengumpulan Data
3.6 Teknik Analisis Data
BAB IV JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

B. Laporan Penelitian
Kertas yang digunakan untuk proposal penelitian adalah kertas putih HVS 80
gram, ukuran A4, sampul cover (kertas buffalo tebal) dengan warna (Putih bidang
Agama, Biru untuk bidang MIPA, dan Hijau untuk bidang IPS). Laporan
penelitian diketik dengan komputer dalam format huruf Times New Roman ukuran
font 12 dan spasi 1,5. Laporan penelitian merupakan kelanjutan dari proposal
penelitian yang akan melengkapi bab pembahasan dan penutup. Sehingga sistematika
penulisan laopran dapat dilihat seperti di bawah ini.
5
Bagian Awal
Halaman Sampul
Lembar Halaman Judul
Halaman Persetujuan
Pernyataan Keaslian Karya
Prakata
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Hipotesis (Jika ada)
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori (yang berkaitan dengan permasalahan penelitian)
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
3.2 Rancangan Penelitian
3.3 Populasi dan Sample Penelitian
3.4 Variabel Penelitian (jika ada)
3.5 Prosedur Kerja/Metode Pengumpulan Data
3.6 Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB IV Hasil dan Pembahasan dan Penutup


Bagian ini merupakan laporan hasil penelitian dengan memyajikan data,
fakta, dan temuan berikut pembahasan atau pengembangan dari temuan penelitian.
Layaknya sebuah laporan, hasil penelitian disajikan dalam ragam bahasa tulis yang
baik, didukung oleh table, grafik, gambar, foto, atau bentuk lain yang mampu
mempertegas atau mempertajam makna hasil penelitian.
Jika ada hipotesis, bagian ini merupakan “medium” pengujian hipotesis.
Untuk itu, pada bagian ini perlu dikemukakan lagi rumusan hipotesis nol dan hasil
pengujiannya beserta penjelasannya yang dikemukakan secara ringkas dan jelas.
Temuan-temuan penelitian, dengan dukungan data dan fakta juga dikemukakan
secara ringkas, padat, dan jelas. Temuan- temuan ini kemudian dibahas satu demi
satu, dengan tujuan: (1) menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagian tujuan
penelitian ini dicapai, tercapai atau tidak tercapai, (2) menafsirkan temuan-temuan
penelitian, (3) memadukan atau menggolongkan temuan penelitian ke dalam
kumpulan pengetahuan yang telah ada (misalnya, apakah temuan ini sesuai, sejajar,
tidak sesuai atau bertentangan dengan hasil penelitian terdahulu yang tersebut dalam
6
Bab II, dan (4) memodifikasi (memperkuat, mengubah, merevisi) teori yang sudah
ada dan menyusun teori baru. Bentuk dan luasnya pembahasan dapat disesuaikan
dengan tujuan tersebut.
Secara singkat, pembahasan merupakan uji kecocokan dan/ atau kesejajaran
temuan penelitian, baik dengan teori maupun temuan penelitian terdahulu (relevan)
yang telah dikaji pada Bab II. Dengan demikian, secara akademis dapat dikatakan,
bahwa pembahasan temuan penelitian merupakan penegasan dan pemaknaan
kembali fokus masalah penelitian, sehingga jelas posisinya dalam konstruk teori,
baik yang telah ada maupun bagi bangunan teori yang akan dilakukan berdasarkan
hasil penelitian itu sendiri.

Bagian Penutup
Bab penutup terdiri atas simpulan dan saran. Simpulan mungkin lebih dari
satu, lalu diikuti kemungkinan implikasi-implikasi yang akan terjadi atau
diharapkan terjadi, dan saran bagi individu, kelompok ataupun institusi tertentu.

7
BAB III
TEKNIK PENULISAN

Bagian ini memuat ketentuan tentang jenis, warna, ukuran, berat kertas, tata
cara pengetikan, penggunaan nomor urut, penyajian tabel dan gambar, cara merujuk
kutipan, cara menulis daftar pustaka, bahasa karya tulis ilmiah, dan beberapa catatan
penting dalam penulisan KTI.
A. Bahan
1. Sampul
Sampul karya tulis menggunakan hard cover. Warna sampul mengacu pada
bidang penelitian masing-masing, dengan ketentuan sesuai tabel 3.1.

Table 3.1 Warna Sampul Tugas Akhir


WARNA SAMPUL JENIS PENELITIAN
Putih Agama
Biru MIPA
Hijau IPS
2. Kertas
Jenis kertas yang digunakan adalah kertas HVS, warna putih,
ukuran A4 (21 x 29,7 cm) dengan berat 80 gram.

B. Pengetikan
1. Teknik Pengetikan
Pengetikan menggunakan komputer, dengan paket aplikasi Word, jenis
huruf Times New Roman (TNR), ukuran font 12, dengan tinta hitam dan spasi 1,5.
Pada bagian sampul dan halaman judul boleh digunakan ukuran font yang lebih
besar sepanjang tidak merusak tatanan pemenggalan kata atau kelompok kata. Huruf
miring (italic) digunakan untuk kata-kata serapan dari bahasa asing, istilah asing, dan
hal-hal lain yang dianggap penting. Huruf tebal (bold) digunakan untuk menuliskan
subjudul, dan istilah. Judul bab diketik dengan huruf capital-bold. Lambing atau huruf
non- Latin (Jawa, Bali, Arab, Sansekerta, dll.) yang tidak dapat dikerjakan oleh
komputer boleh ditulis tangan dengan tinta hitam.

2. Jarak Spasi
a. Jarak 4 spasi digunakan pada jarak antara judul bab dengan teks di
bagian bawahnya.
b. Jarak 3 spasi digunakan pada jarak antara judul subbab atau sub-subbab dan
baris di atasnya.
c. Jarak 1,5 spasi digunakan untuk jarak antar baris dalam naskah, jarak antara
awal paragraf dan baris di atasnya dan antara subjudul atau subjudul-subjudul
dengan baris berikutnya.
d. Jarak 1 spasi digunakan (a) jarak antar baris dalam abstrak, (b) jarak antar
baris dalam satu sumber bacaan dalam daftar pustaka, (c) jarak antar baris
pada judul tabel atau judul gambar (jika judul lebih dari satu garis).

3. Margin
Margin atau baris tepi pengetikan diatur dengan jarak sebagai berikut: (1)
atas: 4 cm, (2) bawah: 3 cm, (3) Kiri: 4 cm, dan (4) kanan: 3 cm.

8
4. Letak Nomor Halaman
Nomor halaman, dengan angka Arab diletakkan di tengah-bawah. Adapun
jarak antara baris teks dan nomor halaman tersebut adalah 2 cm, dengan catatan bahwa
nomor halaman harus terletak di bawah bagi halaman BAB (Halaman awal setiap bab)

5. Penggunaan Nomor Urut


Karena karya tulis itu bersistem, maka penulis tidak mungkin menghindari
adanya urutan. Paling tidak, di dalam karya tulis ada lima bab berturut-turut yang
memerlukan nomor urut. Di dalam sebuah bab juga terdapat sebuah bagian dan ini
pun memerlukan nomor urut. Mungkin juga di dalam paparan diperlukan urutan itu.
Menurut tradisi akademis, untuk menunjukkan urutan tadi kita dapat menggunakan
lambing angka, baik angka Arab (1,2,3 dst) maupun angka romawi, baik Romawi
besar (I, II, III dst), maupun Romawi kecil (I, ii, iii, dst), atau lambing huruf Latin,
baik huruf biasa (a, b, c, dst) maupun yang capital (A, B, C, dst)

1) Angka Romawi
a. Angka Romawi besar digunakan untuk urutan bab.
b. Angka Romawi kecil digunakan untuk halaman-halaman bagian awal karya
tulis (sebelum Bab I)
2) Angka Arab digunakan untuk:
a) Menomori halaman-halaman pada bagian inti karya tulis, dari Bab I sampai denan
Daftar Pustaka dan (jika ada) Indeks.
b) Penomoran sistem digit urutan subjudul (dalam bab) atau subjudul dalam sub-
subjudul, atau bawahannya lagi. Contoh Lihat penomoran pada 3.2 dan nomor-
nomor di bawahnya dan kemungkinan tambahannya.
Contoh:
3.2 Subjudul
3.2.1 Sub-subjudul
3.2.1 Sub-subjudul
3.2.2.1 Sub-sub-subjudul
3.2.2.2 Subjudul bawahan
Dengan catatan, bahwa 4 angka digit tersebut adalah batas angka yang
diijinkan. Perhatikan pula cara penulisan digit: tidak ada titik dibelakang angka
terakhir.

C. Penyajian Tabel
Tabel digunakan untuk menyajikan data secara lebih attractif dibandingkan
dengan paparan panjang lebar dengan kata-kata. Tabel yang baik dapat
menyampaikan gagasan dan hubungan-hubungannya dengan tulisan secara efektif.
Menurut tradisi Amerika, tabel itu tanpa garis-garis tegak dan mendatar, tetapi tradisi
Eropa dengan garis-garis yang membentuk kotak-kotak itu tampaknya berpengaruh
juga ke Indonesia. Di samping itu, tabel yang rumit tampaknya memang memerlukan
garis-garis tersebut. Contoh tabel sederhana tanpa garis tegak:

9
Tabel 3.2 Tingkat Motivasi Berprestasi siswa dari Empat Fakultas Undiksha Tahun
2010

Tingkat
No FBS FIP FMIPA FIS Jumlah
Motivasi

Sangat
1 50 45 32 67 194
Tinggi

2 Tinggi 45 65 55 62 227

3 Rendah 56 53 46 50 205

4 Sedang 20 25 55 42 97
Catatan: Program Diploma tidak dilibatkan dalam kajian ini.

Perhatikan unsur-unsur tabel di atas!


a. Nomor urut tabel: ditulis dengan angka Arab: angka 3 berarti tabel dalam
BAB III, angka 2 mengacu pada urutan tabel dalam bab itu.
b. Judul atau tajuk tabel: seluruh tajuk dicetak miring: tiap kata berawal dengan
capital (kecuali kata tugas seperti dan, tetap, sebagai, dalam, di, tanpa, dsb):
baris kedua diawali dari titik di bawah huruf pertama baris pertama pada tajuk.
c. Jarak antarbaris dalam tajuk tabel hanya 1 spasi.
d. Jarak antara judul tabel dan garis dibawahnya ialah 3 spasi, begitu pula jarak
antara garis terakhir atau catatan (jika ada) dan baris berikutnya.
e. Singkatan diijinkan: No (nomor), f (frekuensi), N (number = jumlah), % (persen),
dsb
f. Garis digunakan untuk mempermudah membaca tabel
g. Catatan kaki untuk tabel diletakkan langsung di bawah tabel; bukan di bagian
akhir halaman.

D. Penyajian Gambar
Penyajian gambar diatur sama dengan penyajian foto, lukisan, bagan,
grafik, konfigurasi, dan langkah-langkah, reaksi kimia, dsb. Sepanjang tidak bisa
dicapai dengan komputer, maka gambar dapat dibuat dengan tangan, dengan tinta
hitam. Judul gambar ditulis dua spasi di bawah gambar, diawali dengan tulisan
Gambar …(nomor gambar dengan angka Arab tanpa titik). Selanjutnya, judul
gambar ditulis seperti judul tabel. Gambar yang dikutip dari sumber lain harus
disebutkan sumbernya.

E. Cara Merujuk Kutipan


Ada dua cara mengutip sumber bacaan, yakni kutipan langsung dan kutipan
tidak langsung. Kutipan langsung adalah cara seorang penulis mengutip secara utuh isi
sebuah pendapat ataupun teori yang termuat dalam buku, jurnal, koran, majalah, dan
sumber lainnya. Kutipan tidak langsung adalah cara seorang penulis memaknai
kembali sebuah pendapat, teori, atau generalisasi menurut bahasanya sendiri, tanpa
mengurangi makna awal yang terdapat dalam tulisan itu sendiri.
Untuk kutipan langsung, maka penulis harus mencantumkan nama penulis
dan/atau buku, kemudian tahun penerbitan, dan halaman dimana kutipan tersebut
berada pada sumber yang dikutip. Untuk penulisan karya tulis, sangat dianjurkan untuk
10
melakukan kutipan tidak langsung karena akan menjadi penanda seberapa paham
penulis terhadap apa yang dibaca atau ditelaah dari sebuah sumber. Disisi lain
kutipan tidak langsung akan memberikan warna “ketokohan akademis” penulis, karena
mampu merekonstruksi kembali struktur kalimat sebuah kutipan dengan bahasanya
sendiri, tanpa mengurangi makna dasar atas apa yang dikutipnya. Untuk kutipan tidak
langsung, nama penulis sumber dapat disebut di depan, di tengah, ataupun di
belakang gagasan yang dikutip, seperti contoh berikut.
1) Dantes (2009: 221-225) menyatakan bahwa ………………………
2) Bertalian dengan konsepsi assesmen, Koyan (2011: 21) menyatakan
……………
3) ……………………………. Sebagaimana dikatakan oleh Mulyono
(2009: 31)
Realitasnya, dalam penulisan sebuah karya akademis, termasuk di dalamnya
penulisan karya tulis, pengutipan secara langsung tidak dapat dihindari. Kutipan
langsung dapat saja pendek ataupun kutipan panjang. Kutipan pendek langsung
ialah kutipan yang sebanyak-banyaknya berisi 4 baris, atau 40 kata. Kutipan ini
ditulis diantara dua tanda petik rangkap (“………”), tetap masuk ke dalam baris-baris
teks karena masih dianggap sebagai bagian terpadu dari teks. Nama penulis yang
diikuti dapat di depan ataupun di belakang kutipan, seperti contoh berikut:

1) Mengacu pada beberapa generalisasi dan temuan penelitian tenatang pendidikan


multikultur tersebut. Dantes (2009: 29) menegaskan, bahwa konsep multikultur
merupakan “sebuah lukisan sosial yang senantiasa melekat pada kedirian sebuah
komunitas yang harus dikelola sebagai modalitas sosial menuju kehidupan yang
lebih harmoni”.
2) Simpulan dari kajian empiris di atas adalah bahwa “terdapat korelasi yang
signifikan antara tingkat pemahaman hukum Negara terhadap perilaku melanggar
hukum yang dilakukan oleh masyarakat di daerah perkotaan” (Lasmawan, 2007:
212)

Jika kutipan panjang-panjang lebih dari empat baris, maka kutipan itu
ditulis “terpisah” dari teks, ditulis agak menjorok ke dalam (5 ketukan), jarak satu
spasi, t anpa tanda petik rangkap. Contoh:
Sebagaimana dikatakan Goleman (1999: 46) bahwa: IQ hanya menyajikan
sedikit penjelasan tentang perbedaan nasib orang-orang yang bakat, pendidikan
dan peluangnya kurang lebih sama. Ketika 95 siswa Harvard dari angkatan
1940an… Dilacak sampai mereka berusia setengah baya, maka mereka yang
memperoleh tesnya paling tinggi di perguruan tinggi tidaklah terlampau sukses
dibandingkan rekan-rekannya yang IQ-nya lebih rendah jika diukur menurut
gaji, produktivitas, atau status di bidang pekerjaan mereka.

Nama penulis, berikut tahun penerbitan dan halaman buku dapat juga
ditempatkan di belakang kutipan langsung panjang tersebut, seperti contoh:
Sebagaimana kita ketahui, IQ merupakan ………….. hanya pekerjaan mereka
(Goleman, 2010: 46)

11
Jika penulis karya tulis tidak memperoleh buku asli atau tidak membacanya
sendiri, tetapi mengutipnya dari buku atau karya orang lain, misalnya mengutip
tentang konsepsi pendidikan multikultur dari Prof. Dr. Nroman Dantes, yang dimuat
dalam buku karangan Lasmawan, maka penyebutan nama penulisan asli menjadi
sebagai berikut: sebagaimana dikatakan oleh Dantes (dalam Lasmawan, 2010: 175)
Jika mengenai gagasan tertentu pengutip mendapatkannya dari beberapa
sumber, maka semua sumber itu dapat disebut dengan cara sebagai contoh di bawah
ini.
Pendidikan multikultur sudah menjadi kebutuhan bagi setiap bangsa yang
menyatakan dirinya sebagai bangsa yang berbhineka, oleh sebab itu, perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran logikanya mengedepankan pada elaborasi
kemultikulturan, sehingga apa yang diperoleh oleh siswa di sekolah dengan apa yang
dialaminya dalam kehidupan sehari-hari tidak stagnan (Dantes, 2009: 221; Marhaeni,
2009: 93; Lasmawan, 2008: 121)

F. Cara Menulis Daftar Rujukan


Daftar Pustaka merupakan daftar buku, makalah, artikel, bulletin, jurnal,
atau sumber lain yang ditulis baik secara langsung maupun tidak langsung (semua
sumber yang dicantuman di dalam tulisan atau batang tubuh karya tulis, wajib
ditulis di daftar pustaka). Bahan yang dibaca sendiri, tapi tidak dikutip seyogyanya
tidak dicantumkan dalam daftar. Bahan yang tidak dibaca sendiri, tetapi dipetik dari
sumber bacaan yang dibaca, juga tidak perlu ditulis dalam daftar pustaka.
Pada hakikatnya ada lima unsur yang harus dituliskan dalam daftar pustaka.
Urutan kelima unsur yang dibakukan oleh Pusat Bahasa, sebagaimana tampak dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ke-3, 2001), dan buku-buku lain terbitan
lembaga tersebut, adalah sebagai berikut:
1) Nama pengarang tanpa gelar akademik dengan urutan: nama akhir (diakhiri
dengan titik), dan (kalau ada) nama depan dan nama tengah (diakhiri dengan
titik):
Hasan, Said Mahid. Hilgard, Ernest R. dan Gordon H, Bower Hamalik,
Oemar, Alwi, Hasan dan Dendy Sugono.
Budisantosa Sukamto, Katharina
Endriati (ed.)
2) Tahun Penerbitan, menggunakan angka arab, diakhiri dengan titik:
3) Judul sumber berupa buku, semua dicetak miring (italic), tiap kata diawali
dengan huruf kapital kecuali kata tugas (kata sambung, dsb), diakhiri
dengan titik. Contoh: Educational Psychology in the Classroom. Untuk
sumber yang sumber berupa artikel, makalah, dsb. Judul diletakkan di antara
tanda petik rangkap (“…….”), huruf dicetak biasa, tiap kata diawali dengan
huruf kapital kecuali kata tugas, diakhiri dengan titik. Contoh: “identifikasi
Faktor-faktor Pendorong Timbulnya Sikap Progresif Siswa di Daerah
Perkotaan.”
4) Kota penerbitan, diakhiri dengan titik dua. Contoh: Bandung:
5) Penerbit, dapat nama penerbit atau nama lembaga, akhiri dengan titik.
Contoh: Gramedia.
Kementrian Pendidikan
Nasional. Universitas
Pendidika Ganesha.
Kalau penulisan kelima unsur itu melebihi satu baris, maka baris
kedua dan seterusnya diawali pada ketukan ke-5 dari tepi kiri, dan jarak
antarbaris adalah satu spasi. Jarak antara sumber yang satu dan sumber yang
lain adalah 1.5 spasi
12
a. Sumber Berupa Buku
Buku atau sumber lain, dapat ditulis oleh satu orang atau lebih. Orang atau
orang-orang tersebut dapat betul-betul merupakan penulis, dapat pula editor sekian
banyak artikel dalam sebuah buku. Semua itu menyebabkan perbedaan cara penulisan
sumber bacaan, sebagaimana tampak pada contoh-contoh berikut.
1) Penulisan satu orang, menulis hanya satu buku atau artikel:
Dantes, Nyoman. 2010. Statistik Multivariat. Singaraja: Unit Penerbitan
Undiksha
2) Penulisan satu orang, menulis lebih dari satu buku dalam satu tahun yang sama
Tilaar, H.R. 2009a. Reformasi Sistim Pendidikan Nasional di Era Otonomi
Daerah. Bandung: Rosdakarya
Tilaar, H.R. 2009b. Menggagas Pembaharuan Managemen Pendidikan
Nasional. Bandung: Rosdakarya
Jika dua buku tersebut terbit dalam tahun yang berbeda, maka huruf di belakang
tahun
(a,b) dihilangkan
3) Penulis dua orang: nama orang kedua ditulis menurut urutan biasa,
tidak ada pembalikan nama.
Contoh:
Mulyasa, E dan Encep Supriadi. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Bandung: Rosdakarya
4) Penulisan 3 orang atau lebih yang ditulis hanya nama orang pertama.
Nama-nama penulis lainnya diganti dengan et.al atau dkk. (dengan kawan-
kawan)
Contoh:
Shaver, Robert et.al. 2003. The New Paradigm of Learning.
Washington DC.
Singapore. Helsinki: McMonash
and Sons.
5) Penulis buku adalah editor: Jika editornya satu orang, di belakang namanya
ditambahkan dengan (ed), jika dua orang atau lebih, tambahannya ialah (eds).
Contoh:
Al Muktar, Suwarma (ed.). 2009. Inovasi Pemikiran Pendidikan IPS dan
Konstelasi Keilmuan Disiplin Ilmu-ilmu Sosial. Bandung: UPI Press.

Pederson, James and Mika Milkiapple (eds.). 2008. Handbook of Social


Studies. NY: McMilland.

b. Sumber Berupa Artikel


Sebuah artikel dapat terdapat dalam buku kumpulan karangan, atau bisa juga
ada dalam jurnal, majalah, bulletin, atau koran. Dalam hal ini, judul artikel
ditempatkan di antara tanda petik rangkap (“.......”), hurupnya dicetak biasa.
Contoh :
Dantes, Nyoman. 2007. “Pengembangan Materi dan Model Pendidikan Multikultur
dalam Pembelajaran IPS SMP” (halaman 21-26). Jurnal Penelitian
Pendidikan dan Humaniora. Singaraja: Lembaga Penelitian Undiksha.

Lasmawan, Wayan dkk. 2009. “Vonis Mati Terhadap Mayat: Rekonstruksi


Pemaknaan

Adat Istiadat pada Masyarakat Hindhu Bali”. Media Komunikasi Sosial, Volume 3,
Tahun ke XVII (halaman 75-79).
13
Wibisono, Encep. 2009. “Meretas Nilai-nilai Demokrasi dalam Praktek Pendidikan di
Era Otonomi”. Pikiran Rakyat, 21 Januari 2009, halaman 5, kolom 2-6.

Bentuk sumber yang ditulis mirip dengan artikel ialah makalah. Dalam hal
makalah, yang perlu ditambahkan adalah nama temu ilmiah dimana makalah itu
disajikan, kota, dan tanggal penyelenggaraan.
Contoh :
Dantes, Nyoman. 2009. “Penelitian Kuantitatif” (Makalah). Disajikan pada Worshop
Penelitian bagi Dosen UNHI Bali, Tanggal 23-24 Oktober 2009.

c. Sumber Lain-lain
Sumber lain yang dimaksud, dapat saja berupa dokumen resmi, seperti:
Undang- undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Awig-awig Desa Adat,
Bisama, Patwa, Anggaran Dasar, dan dokumen lain yang dibukukan. Dalam hal ini
kadang-kadang penerbitnya tidak disebutkan, atau ada lembaga yang bertanggung
jawab menerbitkan, tetapi pasti bukan penulis perorangan. Untuk itu, cara
penulisannya dapat dilakukan sebagaimana contoh berikut.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2009 tentang Tata Cara


Pengelolaan Keuangan Negara. 2009. Jakarta: Kementrian Keuangan RI. Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan Nasional Republik
Indonesia. 2008.

Pedoman Umum Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah. Jakarta:


Kementrian Pendidikan Nasional RI.

Sumber lain yang khas adalah karya tulis terjemahan. Dalam hal ini
terjemahan, nama pengarang yang disebut adalah nama pengarang asli, tahun
penerbitannya adalah tahun penerbitan naskah terjemahan, ditambahkan kata
terjemahan diikuti nama penerjemah sert a judul naskah asli dan tahun terbitnya,
terakhir adalah kata penerbitan dan penerbit terjemahan.
Polumin, Ivant et.eal. 1979. Kehidupan di dalam Air: Khasanah Pengetahuan Bagi
Anak-Anak. Terjemahan Waluta Subani, Underwriter Life. 1979. Jakarta:
Tira Pustaka.
Untuk materi atau sumber yang diambil dari internet, maka penulisannya
dapat dilakukan dengan mengacu pada contoh berikut.

Caims, Len. 2008. “Capability Going Beyond


Competence”.
http://www.lle.mdx.ac.uk/hec/ journal/2-2/3-5.htm. Diunduh tanggal 21
Februari 2009.

Lasmawan, Wayan. 2009. Spektrum Pendidikan IPS.


http:www.google.ac.id.lasmawanblogs/2-6/3-6.htm. Diunduh
tanggal 10 September 2010.

14
Untuk materi atau sumber yang diambil dari jurnal, maka penulisannya
dapat dilakukan dengan mengacu pada contoh berikut.
Clark, Cathy Bishop. 1995. Cognitive Style and it’s Effect on the Stages of
Programming. Journal of Research on Computing in Education, Volume
27, Number 4, Summer 1995.

Natajaya, I Nyoman, Faktor Biaya Sebagai Masukan dalam Meningkatkan


Mutu Pendidikan, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri
Singaraja, No. 1 Tahun XXXVI Januari 2003.
Untuk materi atau sumber yang diambil dari makalah, maka penulisannya
dapar dilakukan dengan mengacu pada contoh berikut.
Candiasa, I Made, Policy Analysis On the Improvement Of Educational Quality,
Paper, disajikan pada Seminar Internasional “Succeeding in a Globalizing
World” Tanggal 6-8 November 2007 di Jakarta.
Sadia, Wayan. 2009. Inovasi Pembelajaran dan Pembelajaran Bermakna. Makalah.
Disajikan pada Seminar Sehari Dies Natalis Universitas Mahasaraswati
Bali, Tanggal 23 Oktober 2009 di Denpasar.
Untuk materi atau sumber yang diambil dari tesis dan/atau disertasi, maka
penulisannya dapat mengacu pada contoh berikut.
Atmadja, Bawa I Nengah. 1998. Memudarnya Demokrasi Desa. Disertasi. (tidak
diterbitkan). Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia.

d. Sistem Paragraf
Untuk penyusunan karya tulis ilmiah, sebenarnya ada beberapa model atau
sistem penulisan paragraf, tetapi yang digunakan dalam pedoman ini ialah
sistem Eropa, sebagaimana yang diterapkan dalam penulisan pedoman ini.
Intinya, awal paragraf atau alinea ditulis agak menjorok ke dalam, setelah ketukan
ke-5, dan jarak antar paragraf sama dengan jarak antarbaris. Jika dibagankan menjadi
sebagai berikut:
e. Bahasa Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah harus ditulis dalam ragam bahasa baku, yang dimuat
dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)

15
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun KTI. 2013. Pedoman Penyusunan Karya Tulis. Denpasar: SMA Negeri 3
Denpasar.
Tim Pengembang Bahasa Indonesia. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2011. Pedoman Program Kreativitas


Siswa (PKM). Jakarta: Dirjen Dikti

Nasution. Metode Research. 2011. Jakarta: Bumi Aksara.


Suhardjono, dkk, Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Dibidang Pendidikan dan
Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. 1995. Jakarta: Direktorat
Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis Dikbud.
Universitas Pendidikan Ganesha. 2011. Pedoman Penulisan Tesis: Revisi 3.
Singaraja: Program Pascasarjana Undiksha.

Perundang-Undangan:
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor. 17 Tahun 2010.

16
Lampiran 1 Sampul Luar Karya Tulis

STUDI AKTIFITAS ANAK PUTUS SEKOLAH DI KECAMATAN NAMANG

KARYA TULIS

Disusun Oleh:
M. Rama Prana Sugesti
NISN. 2015003

Karya Tulis ini untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik di MAN Insan
Cendekia Bangka Tengah

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


MAN INSAN CENDEKIA BANGKA TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Pembimbing
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERBAIKAN SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN

Setelah melalui proses bimbingan Proposal Penelitian yang berjudul “Studi Aktifitas
Anak Putus Sekolah di Kecamatan Namang” ini telah diperbaiki baik secara
substantif maupun metodologis berdasarkan kaidah dan prosedur penulisan Karya
Tulis Ilmiah.

Pembimbing, Penyeminar,

Dinar Pratama, M.Pd Ahmad Sukri Ahkap, M.Sc


NIP.- NIP.-

Tanggal .................. Tanggal ..................

Ketua Seminar,

Faray Tody, S.Pd.I


NIP.-

Mengetahui
Kepala MAN Insan Cendekia Bangka Tengah

Musran, S.Ag
NIP. 197303142005011004

Tanggal.........................................

Nama Siswa :

NISN :
Lampiran 3 Lembar Pengesahan Perbaikan Sidang KTI

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI SIDANG KARYA TULIS ILMIAH

Nama :
NISN :
Program Studi :
Tanggal Sidang :
Judul Penelitian :
No. Nama Tanda Tangan Tanggal

1. Musran, S.Ag
(Penguji Ahli) 1
.......................... ...........................

3. Dinar Pratama, M.Pd


(Pembimbing) 2
.......................... ...........................

4. Ahmad Sukri Ahkap, M.Sc


(Penguji Ahli 1) 3
.......................... ...........................

5. Nurhayati, M.Si
(Penguji Ahli 2) 4
.......................... ...........................

1
Kepala Man Insan Cendekia Bangka Tengah
2
Tim Pengembang Kurikulum MAN Insan Cendekia Bangka Tengah
3
Wakil Ka.Madrasah Bidang Kesiswaan MAN Insan Cendekia Bangka Tengah
4
Guru Bidang Studi Biologi MAN Insan Cendekia Bangka Tengah
Lampiran 4 Contoh Lembar Pernyataan

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa karya tulis yang saya susun sebagai
salah satu persyaratan akademik di MAN Insan Cendekia Bangka Tengah seluruhnya
merupakan hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan tugas
akhir yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas dan
sesuai dengan norma, kaidah, serta etika akademis.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian karya tulis ini bukan hasil
karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima
sanksi sesuai peraturan yang berlaku di MAN Insan Cendekia Bangka Tengah.

Denpasar, (tanggal, bulan, tahun)


Yang membuat pernyataan,
Materai
Rp. 6.000,-

(Nama Siswa)
Lampiran 5 Contoh Prakata

PRAKATA

Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas berkat dan karuniaNya sehingga tugas akhir yang berjudul “Studi Aktifitas
Anak Putus Sekolah di Kecamatan Namang”, dapat diselesaikan sesuai harapan.
Tugas akhir ini penulis susun dengan mengerahkan segala daya dan upaya yang ada,
termasuk bantuan dan bimbingan serta sumbang saran dari berbagai pihak baik langsung
maupun tidak langsung. Untuk itu, terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
penulis sampaikan kepada yang terhormat:
1. Kepala MAN Insan Cendekia Bangka Tengah, yang telah memberikan bantuan secara
moril dan memfasilitasi berbagai kepentingan studi, selama penulis menempuh
pembelajaran di MAN Insan Cendekia Bangka Tengah;
2. Ust. Faray Tody, S.Pd.I, sebagai pembimbing yang telah dengan sabar membimbing,
mengarahkan, dan memberikan motivasi yang demikian bermakna, sehingga
penulis mampu melewati berbagai kerikil dalam perjalanan studi dan penyelesaian tugas
akhir ini;
3. Wakil Kepala Sekolah, yang telah banyak membantu selama penulis mengikuti studi dan
menyelesaikan penulisan tugas akhir ini;
5. Ust/Ustadzah, yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis selama perjalanan
studi dan penyusunan tugas akhir;
6. Rekan-rekan seangkatan di MAN Insan Cendekia Bangka Tengah yang dengan
karakternya masing- masing telah banyak berkontribusi membentuk kedirian penulis
selama menjalani studi dan penyelesaian tugas akhir;
7. Bapak…………. Ibu ………….. selaku orang tua penulis, yang telah banyak membantu
secara material dan moral selama perjalanan studi yang penulis jalani di MAN Insan
Cendekia Bangka Tengah;
8. Semua pihak yang telah berkontribusi terhadap penyelesaian Karya Tulis ini.
Penulis menyadari tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan yang disebabkan oleh
keterbatasan penulis dalam pengetahuan, kemampuan, mencari sumber dan pengalaman,
sehingga tulisan ini banyak kekurangan. Semoga tugas akhir ini dapat menambah
pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca. Akhirnya penulis berharap semoga tugas
akhir yang sederhana ini bisa bermanfaat bagi kita semua.Akhir kata penulis mengucapkan
terimakasih.

Bangka Tengah, ..............................


Penulis
Lampiran 6 Contoh Format Abstrak

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN FREKUENSI TES FORMATIF


TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS
(Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2
Puding Besar Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung)

DINAR PRATAMA

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh model belajar dan frekuensi tes formatif
terhadap hasil belajar Bahasa Inggris. Model belajar terdiri dari, model belajar Team Game
Tournament (TGT) dan Number Head Together (NHT). Frekuensi tes formatif terdiri dari, tes
yang diberikan sebanyak 6 kali dan tes yang diberikan sebanyak 3 kali. Metode yang digunakan
adalah metode eksperimen. Sedangkan desain yang digunakan adalah faktorial design 2 x 2.
Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisis varian ( ANAVA) dua jalur.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa; (1) hasil belajar Bahasa Inggris kelompok siswa
yang diajarkan model belajar TGT lebih tinggi dari hasil belajar Bahasa Inggris kelompok siswa
yang diajarkan model belajar NHT, (2) Hasil belajar Bahasa Inggris kelompok siswa yang
diberikan tes formatif sebanyak 6 kali lebih tinggi dari hasil belajar Bahasa Inggris kelompok
siswa yang diberikan tes formatif sebanyak 3 kali, (3) model belajar dan frekuensi tes formatif
berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa, (4) khusus kelompok
siswa yang diberikan tes formatif sebanyak 6 kali, hasil belajar Bahasa Inggris kelompok siswa
yang diajarkan model belajar TGT lebih tinggi dari hasil belajar Bahasa Inggris kelompok siswa
yang diajarkan model belajar NHT, (5) khusus kelompok siswa yang diajarkan model belajar
TGT, hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang diberikan tes formatif sebanyak 6 kali lebih tinggi
dari hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang diberikan tes formatif sebanyak 3 kali.
Secara teoritis, hasil penelitian ini setidaknya dapat menjadi masukan bagi guru Bahasa
Inggris dan bagi guru-guru mata pelajaran lain pada umumnya. Karena penerapan model belajar
Kooperatif pada kedua tipe diatas dapat diterapkan pada semua jenis mata pelajaran. Secara
praktis, penerapan model belajar kooperatif tipe TGT lebih efektif jika diterapkan pada siswa
SMP mata pelajaran Bahasa Inggris. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jika model
belajar TGT diterapkan pada jenjang pendidikan dan mata pelajaran lainnya. Pada dasarnya,
penerapan model belajar Kooperatif pada kedua tipe diatas dapat diterapkan pada semua jenis
mata pelajaran. Secara praktis, penerapan model belajar kooperatif tipe TGT lebih efektif jika
diterapkan pada siswa SMP mata pelajaran Bahasa Inggris. Akan tetapi, tidak menutup
kemungkinan jika model belajar TGT diterapkan pada jenjang pendidikan dan mata pelajaran
lainnya.
Kata kunci: model belajar, frekuensi tes formatif, hasil belajar bahasa inggris.
Lampiran 7 Contoh Format Daftar Isi

DAFTAR ISI

(halaman)
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................... ….
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI ............................................................................. ….
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................................ ….
ABSTRAK...................................................................................................................... ….
ABSTRACT ................................................................................................................... ….
PRAKATA ..................................................................................................................... ….
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ….
DAFTAR TABEL........................................................................................................... ….
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... ….
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... ….
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... ….
A. Latar Belakang ......................................................................................... ….
B. Identifikasi Masalah ................................................................................. ….
C. Pembatasan Masalah ................................................................................ ….
D. Perumusan Masalah.................................................................................. ….
E. Tujuan Penelitian...................................................................................... ….
F. Manfaat Penelitian.................................................................................... ….
BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS ................................. ….
A. Kajian Teori ............................................................................................. ….
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................... ….
C. Kerangka Berpikir .................................................................................... ….
D. Hipotesis Penelitian .................................................................................. ….
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ ….
A. Rancangan Penelitian ............................................................................... ….
B. Populasi dan Sample Penelitian ................................................................ ….
C. Variabel Penelitian ................................................................................... ….
D. Metode Pengumpulan Data....................................................................... ….
BAB VIII HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................ ….
A. Hasil Penelitian....................................................................................... ….
B. Pembahasan......................................................................................... ….
BAB IX PENUTUP ...................................................................................................... ….
A. Simpulan .................................................................................................. ….
B. Saran ....................................................................................................... ….
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... ….
LAMPIRAN ................................................................................................................... ….
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ ….
Lampiran 8 Contoh Format Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Tabel (halaman)

1.1 Komponen dan Indikator untuk Mengukur Perilaku


Kepemimpinan Kepala Sekolah ............................................................................. ….

1.2 Komponen dan Indikator untuk Mengukur Motivasi Kerja Guru ............................ ….

2.1 Komponen dan Indikator untuk Mengukur Disiplin


Kerja Guru ............................................................................................................. ….

3.1 Komponen dan Indikator untuk Mengukur Kinerja Guru........................................ ….


Lampiran 9 Contoh Format Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar (halaman)

2.1 Segi Empat Kepemimpinan dari Universitas Ohio ............................................. ….

3.1 Perilaku Kontinum Pemimpin ............................................................................ ….

4.1 Managerial Grid ................................................................................................ ….

4.2 Tiga Dimensi Kepemimpinan ............................................................................ ….


Lampiran 10 Contoh Format Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran (halaman)

1 Cover Instrumen Penelitian ........................................................................... ….

2 Kata Pengantar Permohonan Pengisian Instrumen


Penelitian ...................................................................................................... ….

3 Kuisioner Penelitian ...................................................................................... ….

4 Analisis Uji Coba Instrumen ......................................................................... ….


Lampiran 11 Contoh Format Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

American Pychological Assosiation. 1984. Publication Manual. Washington D.C.: APA.

Fakultas Pascasarjana. 1985. Pedoman Penulisan Tesis Fakultas Pascasarjana. Malang: FPS
IKIP Malang.

Ganjar, I., Somadikarta, S., dan B.S. Oemarjati. 1998. Petunjuk Teknis Penyusunan Tesis
Sarjana Biologi FPMIPA UI. Jakarta: Jurusan Biologi FPMIPA UI.

Rofi’uddin, Ahmad. 1990. Panduan Penyusunan Makalah. Malang: OPF IKIP Malang.

Deden, Sudirman. 2008. Mencari Makna Bahasa dalam General Education.


http://dedencorner.blogspot.com/. Diunduh tanggal 17 Mei 2011.
Lampiran 12 Contoh Format Riwayat Hidup

RIWAYAT HIDUP

DINAR PRATAMA, lahir di Sungailiat, 10 Oktober 1987, merupakan


putra pertama dari Bapak Subandrio dan Ibu Sugiartini.
Menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 46 Pangkalpinang, SMP
Negeri 3 Pangkalpinang, dan SMA Negeri 2 Pangkalpinang.
Melanjutkan kuliah Program Sarjana (S1) di Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN) Bangka Belitung (2005-2010) pada jurusan
Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam. Pada tahun 2010
melanjutkan kuliah pada Program Pascasarjana (S2) di Universitas Negeri Jakarta Program
Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan.
Pendidikan non formal berupa kursus Bahasa Inggris yang pernah penulis jalani di
berbagai lembaga seperti, Lembaga Bahasa STAIN Babel (2005-2007), English First Bangka
(2006) dan Lembaga Bahasa LIA Jakarta (2010). Semenjak kuliah pada program Sarjana
penulis juga aktif menulis artikel di beberapa media masa di Bangka Belitung mulai dari
tahun 2008-2012. Beberapa judul artikel yang telah dipublikasikan: Dimana Wajah
Pemerintah? (Bangka Pos, 2008). Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (Bangka Pos,
2009). Membangun Generasi Qur`ani (Rakyat Pos, 2009). Membangun Paradigma UN
(Bangka Pos, 2009). Membangun Pers Siswa (Bangka Pos, 2009). Membumikan Budaya
Meneliti Di Babel (Bangka Pos, 2012), Kurikulum 2013: Optimalisasi Peran Guru BK
(Bangka Pos, 2013), Disiplin Berkendara (Bangka Pos, 2013), Disiplin Berkendara (Bangka
Pos, 2013) Pacaran Dalam Kurikulum 2013 (Bangka Pos, 2014), Rokok Merusak Moral dan
Generasi Bangsa (Bangka Pos, 2014) Menggagas Pendidikan Layanan Khusus di Bangka
Belitung (Bangka Pos, 2013) Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal (Bangka Pos,
2015), Perbedaan Kinerja Guru Ditinjau Dari Masa Kerja Guru SD se-Kota Pangkalpinang
(Penelitian Dosen, 2015) Sejarah dan Perkembangan Masjid Jami` Pangkalpinang
(Penenelitian Dosen, 2016)

Anda mungkin juga menyukai