Disusun oleh :
Guru pembimbing :
Agustina P, M.Pd
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Karya Tulis :
“LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ENZIM KATALASE”
Nama lain dari Kacang Beras yaitu Kacang tunggak (Vigna unguiculata subsp. unguiculata)
adalah sejenis tanaman legum yang polong muda dan bijinya biasa disayur, seperti sayur
lodeh atau brongkos. Tumbuhan ini relatif tahan kering[3] dan biasa ditanam di pekarangan
sebagai cadangan pangan keluarga. Kacang ini dimanfaatkan bijinya (kering atau basah)
sebagai kacang-kacangan. Polongnya yang muda, dan daun-daun mudanya dipetik sebagai
bahan sayuran atau lalapan. Bijinya dapat ditumbuk menjadi tepung atau diolah lebih lanjut
menjadi kue-kue. Kacang tunggak juga baik untuk ditanam sebagai penutup tanah, karena
dapat tumbuh di berbagai jenis tanah dan dalam waktu pendek dapat menghasilkan banyak
humus. Sebagai pupuk hijau, kacang tunggak mengandung kadar nitrogen yang cukup tinggi,
yakni sebesar 4,4% berat kering hijauan. Daun dan ranting-ranting ini juga bagus sebagai
pakan ternak karena mengandung kadar protein dan kapur yang tinggi, sementara serat
kasarnya rendah.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kita dapat menyelesaikan tugas laporan karya ilmiah
dengan lancar, Berikut ini kami memberikan sebuah laporan hasill karya ilmiah dengan judul
"Laporan Hasil Praktikum Enzim Katalase", yang menurut kita dapat memberikan manfaat
yang besar bagi kita semua untuk mempelajari faktor yang memengaruhi cara kerja enzim
katalase.
Penulisan metode ilmiah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh guru
bidang studi biologi. Kami menyadari bahwa di dalam pembuatan karya ilmiah ini berkat
bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa, Ibu Agustina Pertiwiningrum, M.Pd, selaku
guru pembimbing yang telah memberikan dorongan dan motivasi, kami juga mengucapkan
terima kasih banyak kepada website dan tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, untuk itu
kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung dalam pembuatan karya
ilmiah ini.
Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana dalam pembuatan laporan karya ilmiah ini ada kekurangan dan ada
tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca. Dengan ini saya
mempersembahkan laporan karya ilimiah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga
Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat, Amin,
Judul Halaman 1
Lembaran Pengesahan 2
Abstrak2
KataPpengantar 3
DaftarIisi 4
Bab I Pendahuluan 5
Latar Belakang 5
Tujuan Penelitian 6
Manfaat Penelitian 6
Rumusan Masalah 7
Variabel Penelitian 12
Definisi Operasional 12
Rancangan Penelitian 12
Bab IV Data dan Hasil Analisis 13
Data Hasil penelitian 13
Analisis data 13
Tinggi tanaman 20
Kesimpulan 20
Saran 21
Daftar Pustaka 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metabolisme merupakan aktivitas hidup yang selalu terjadi pada setiap sel hidup.
Metabolisme dapat digolongkan menjadi dua, yakni proses penyusunan yang disebut
anabolisme dan proses pembongkaran yang disebut katabolisme. Perubahan – perubahan
yang terjadi pada proses anabolisme dan katabolisme daapat di percepat dengan suatu zat
yang di sebut enzim.
Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap.
Sedangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam
tabung tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada buah pisang akan
mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi ataupun pada suasana asam dan
basa. Enzim katalase bekerja secara optimal pada suhu kamar (± 30°C) dan suasana netral.
Hal ini dapat dilihat pada suasana asam, basa, dan suhu tinggi, laju reaksi menjadi sangat
lambat. Bahkan terhenti sama sekali. Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang
dihasilkan dan bara api tidak menyala. Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi
berjalan dengan lancar.
Cara kerja yang dilakukan enzim yaitu molekul selalu bergerak dan saling
bertumbukan satu sama lainnya. Jika ada molekul substrat menumbuk molekul enzim yang
tepat maka akan menempel pada enzim. Tempat menempelnya molekul substrat tersebut
disebut dengan sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk.
Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Keinginan kami untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim, dan memenuhi tugas biologi,
merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan praktikum sederhana dengan
menggunakan enzim katalase yang berasal dari buah pisang.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh H2O2 terhadap buah pisang yang telah tercampur larutan HCl,
KOH dan Akuades?
2. Tabung larutan manakah yang menghasilkan gelembung gas, dan jelaskan alasan
mengapa larutan tersebut bisa / tidak bisa menghasilkan gelembung gas?
3. Tabung larutan manakah yang menghasilkan bara api, dan jelaskan alasan mengapa
larutan tersebut bisa / tidak bisa menghasilkan bara api ?
4. Apakah saja yang mempengaruhi kerja enzim katalase ?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Enzim
Enzim adalah senyawa kimia berupa protein yang berperan sebagai
biokatalisator, di mana bio adalah makhluk hidup dan katalis adalah zat yang dapat
mempercepat reaksi. Sederhananya, enzim adalah katalis yang membantu
mempercepat reaksi biologis. Katalase berperan sebagai enzim peroksidasi khusus
dalam reaksi dekomposisi hydrogen peroksida menjadi oksigen dan air. Enzim ini
mampu mengoksidasi 1 molekul hydrogen peroksida menjadi oksigen. Kemudian
secara simultan juga dapat mereduksi molekul hydrogen peroksida kedua menjadi air.
B. Struktur Enzim
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan
enzim berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi, hanya daerah tertentu dari
molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut
dengan sisi aktif (active side)
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu
bagian protein dan bagain bukan protein.Bagian protein disebut apoenzim, tersusun
atas asam – asam amino. Bagian protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya
terpengaruh oleh suhu dan keasaman. Bagian bukan protein yang disebut gugus
protetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus prostetik yang berasal dari molekul non
organik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri
dari senyawa – senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya NADH, FADH,
koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat,
dan kobalamin.
A. Hipotesis
1. Enzim katalase bekerja dengan H2O2 akan menghasilkan air dan oksigen
2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya enzim katalase dengan mengamati zat yang
banyak gelombang dan mengeluarkan oksigen, dengan cara bara api lidi dimasukan
pada percobaan berikut
3. Factor yang mempengaruhi kerja enzim katalase adalah ph
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Penelitian ini jenis penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan
memberikan perlakuan (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol
penelitian.
E. Langkah kerja
1. Tahap persiapan, sebelum melakukan praktikum kita menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan, diisini kelompok kita mendapatkan buah pisang sebagai objek utama
praktikum.
C. Setelah menyiapkan alat dan bahan, selanjutkan kita mengupas kulit pisang lalu
memotongnya menjadi dadu dengan ukuran 1 cm dan kita melakukan sebanyak 3x,
setelah itu kita cincang pisang yang sudah dibentuk dadu tadi. Setalah dicincang
kita pisahkan agar ketika dimasukan kedalam tabung reaksi ukuran takaran sama.
D. Selanjutnya kita memberi label disetiap tabung reaksi. Tabung ke-1 kita beri label
Asam, tabung reaksi ke-2 kita beri label Basa, dan tabung reaksi ke-3 kita beri
label Netral.
Foto ketika memberi label disetiiap tabung reaksi
E. Setelah itu kita siapkan tabung reaksi yang masing-masing diberi larutan yang
berbeda hingga mencapai tinggi 1 cm. Tabung reaksi Asam di beri larutan HCl,
tabung reaksi Basa diberi larutan KOH dan tabung reaksi Netral diberi Akuades.
Ketika memasukan larutan kedalam tabung reaksi kita menggunakan pencapit
tabung reaksi dan pipet tetes untuk memudahkan dan mencegah agar tidak tumpah
ketika kita memindahkan larutan dari tempat semula ke tabung reaksi. Tempelkan
pengaris disebelah tabung reaksi untuk mengukur masin-masing tinggi larutan
didalam tabung reaksi.
F. Setelah itu kita masukan pisang kedalam tabung reaksi, setiap tabung reaksi berisi
1 pisang yang sudah dipotong dadu lalu dicincang tadi. Untuk memasukannya
gunakan lidi yang berbeda di setiap tabung reaksi agar lebih mudah mendorong
pisang sampai ke dasar tabung reaksi.
Foto ketika memasukan pisang ke Foto ketika pisang berada di dasar
dalam tabung reaksi tabung reaksi
G. Berikutnya kita takar larutan H2O2 kedalam tabung reaksi yang masih bersih
menggunakan pipet tetes setinggi 1cm dan tidak lupa menempelkan penggaris
disebelah tabung reaksi untuk mengukur tinggi larutan H2O2, kita lakukan
sebanyak 3x.
H. Tahap selanjutnya, yaitu kita menuangkakan larutan H2O2 yang sudah kita takar
tingginya kedalam masing-masing tabung reaksi yang berisi larutan berbeda-beda
secara bersamaan. Setelah itu dengan cepat kita tutup ujung tabung menggunakan
tisu dan kita amati seberapa banyak gelembung yang dihasilkan.
I. Kita diamkan dan tunggu reaksinya selama 2 menit. Setelah bereaksi nyalakan
pembakar spiritus dengan korek api lalu kita panaskan lidinya, setelah itu kita buka
tisu (penutup tabung reaksi) kemudian langsung masukan lidi yang sudah kita
panaskan secara bersamaan, ketika memasukan lidi hanya sampai setengah tinggi
tabung reaksi saja dan jangan sampai menyentuh larutan didalamnya karena kita
hanya ingin mencari tau apakah di dalam larutan tersebut terdapat Oksigen atau
tidak. Ketika api membara pertanda bahwa larutan tersebut mengandug Oksigen
dan sebaliknya
Foto ketika lidi dipanaskan menggunakan pembakar spiritus
Foto hasil reaksi pada Foto hasil reaksi pada Foto hasil reaksi pada
tabung Asam tabung Basa tabung Netral
BAB IV
PENUTUP
Keterangan :
untuk kolom keadaan gelembung dan keadaan bara api diberi tanda sebagai berikut :
- : apabila tidak ada +++ : apabila banyak / terang
+ : apabila sedikit / kurang terang ++++ : apabila banyak sekali / terang sekali
++ : apabila sedang / cukup terang
B. Analisis
1. Bagaimana pengaruh H2O2 terhadap buah pisang yang telah tercampur larutan HCl,
KOH dan Akuades?
Pengaruh h2o2 terhadap buah pisang yang telah tercampur hcl ialah tidak
mengeuarkan gelembung dikarenakan enzim katalase memang bekerja kurang optimal
pada larutan asam.
Yang kedua di larutan KOH enzim katalase sedikit bekerja dilihat sendiri pada tabung
reaksi mengeluarkan gelembung
Yang ketiga dilarutan akuades enzim katalase bekerja sangat optimal dibuktikan
dengan gelmobang yang cukup banyak terdapat pada tabug reaksi
2. Tabung larutan manakah yang menghasilkan gelembung gas, dan jelaskan alasan
mengapa larutan tersebut bisa / tidak bisa menghasilkan gelembung gas?
Larutan yang bisa mengeluarkan gelembung cukup banyak ialah larutan netral
(akuades) dikarenakan derajat keasaaman ph, dimana enzim katalase akan bekera
opyimal pada ph netral, sedangkan mengapa pada asam dan basa menghasilkan
gelmbug yang kurang sebab enzim katalase sendiri tidak dapat menguraikan secara
optimal saat ph tersebut menunjukan asam maupun basa
3. Tabung larutan manakah yang menghasilkan bara api, dan jelaskan alasan mengapa
larutan tersebut bisa / tidak bisa menghasilkan bara api ?
Tidak ada yang menghasilkan bara api karena kurang nya gelembung pada tabung
rekasi, dan sebenarnya enzim katalase juga kurang bekerja dengan baik pada
tumbuhan berbeda dengan hewan.
1. Suhu
Pada suhu yang lebih tinggi. kecepatan molekul substrat meningkat, sehingga ketika
subtrat bertumbukan dengan enzim mengakibatkan energi molekul substrat berkurang
hal ini memudah enzim dalam mengikat substrat. Tetapi kecapatan enzim dalam
mengkatalis reaksi mencapai suatu puncaknya adala pada suhu 40°C. Enzim dapat
mengalami denaturasi apabila suhunya lebih dari 40°C
2. pH
Selain suhu, faktor lingkungan yang mempengaruhi kerja enzim adalah pH.
Sebagaimana faktor suhu, enzim juga mempunyai pH tertentu agar dapat bekerja
secara efektif. Enzim dapat bekerja optimal pada pH netral (pH = 7), pH basa (>7)
atau pH asam (<7) tergantung pada jenis enzim masing-masing.
3. Konsentrasi substrat
Bila jumlah enzim dalam keadaan tetap, kecepatam reaksi akan meningkat dengan
adanya peningkatan konsentrasi subtrat. Namun, pada saat sisi aktif enzim bekerja
semua maka penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi.
4. Konsentrasi enzim
Semakin besar konsentrasi maka semakin cepat pula reaksi yang akan berlangsung.
5. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini, dapat kami simpulkan bahwa Enzim katalase bekerja
menguraikan H2O2, menjadi air (H2O) dan Oksigen (O2). Enzim katalase akan rusak
apabila bekerja di bawah atau di atas suhu normal dan pada kondisi asam maupun basa.
Enzim katalase termasuk golongan protein dan bekerja baik pada hewan, sedangkan pada
tumbuhan enzim katalase bekerja kurang sempurna.
6. Saran
Disarankan jika akan melakukan percobaan ini untuk :
1. Menggunakan sarung tangan latex untuk mencegah terkena cairan H2O2 secara
langsung.
2. Menggunakan masker agar gas yang berbahaya tidak tercium.
3. Mencuci alat hingga bersih .
BAB V
PEMBAHASAN
Ezim katalase dapat menguraikan H2O2 menjadi H₂O dan O2. Hasil reaksi dapat dibuktikan
dengan adanya gelembung gas. Adanya gelembung menandakan bahwa enzim katalase
mengubah H2O2 menjadi H₂O.dan membukti bahwa H₂O₂ juga diuraikan menjadi oksigen.
Dalam percobaan diatas, dilakukan 3 perlakuan yang berbeda.
1. Ekstrak ditambah akuades dan H2O2 (hidrogen peroksida)