XII MIA 1
SMA YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA DAHANA PATRA
Jalan Raya Badak No. 2 Kompleks PT Badak NGL Bontang Kalimantan Timur
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Selain itu,
tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Herfen Suryati, M.Pd.
yang telah membimbing kami dalam praktikum dan laporan ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan teman-teman atas dukungan dan
bantuannya karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan.
Laporan ini disusun agar pembaca dapat mengetahui cara mudah
mempelajari materi laju reaksi enzim katalase dan amilasi. Dalam karya tulis ini
kami menelaah dan meneliti bahwa konsentrasi enzim berpengaruh besar dalam
laju reaksi enzim katalase memecah Hidrogen Peroksida menjadi air dan oksigen.
Begitu pula yang terjadi dengan konsentrasi substrat. Untuk itu, kami mengangkat
karya tulis ilmiah dengan judul Laju Reaksi Enzim Katalase dan Amilase
Berdasarkan Konsentrasi Enzim dan Substrat.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari adanya kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengahrapkan adanya kritik dan saran yang membangun sebagai
bahan pertimbangan pada penelitian selanjutnya.
Semoga pembahasan materi dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi
proses pembelajaran di sekolah mengenai materi laju reaksi enzim katalase. Selain
itu, diharapkan juga dapat bermanfaat sebagai pedoman untuk melakukan
penelitian-penelitian yang akan datang.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar..
Daftar Isi.
vi
Daftar Gambar...
viii
Daftar Tabel
ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..
B. Rumusan Masalah.
C. Tujuan Penelitian......
D. Manfaat Penelitian
E. Hipotesis Penelitian..
11
C. Kerangka Pemikiran
13
14
B. Instrumen Penelitian
14
C. Prosedur Penelitian..
15
D. Variabel Penelitian..
16
E. Metode Penelitian
17
F. Sasaran Penelitian
17
18
B. Sintesis..
22
BAB V PENUTUP
vi
A. Kesimpulan
26
B. Saran..
26
Daftar Pustaka.
27
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Teori Kunci dan Anak Kunci...
19
19
20
20
20
21
21
21
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Jadwal penelitian..
14
18
18
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metabolisme merupakan suatu reaksi kimia yang terjadi di dalam
tubuh makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk
memperoleh energi, menyimpan energi, menyusun bahan makanan,
merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkan zat - zat,
melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur struktur
sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.
Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat - zat atau senyawa senyawa baik yang sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat
reaksi (aktivator). Senyawa senyawa yang mempercepat suatu reaksi
dikenal dengan sebutan katalisator.
Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia
pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi
itu.Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun
produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau
memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang
dipicunya terhadap pereaksi.
Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja
dengan menurunkan energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan
energi tinggi untuk melakukan suatu reaksi kimia didalam tubuh.
Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di
dalam sel-sel makhluk hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak
hidrogen peroksida yang bersifat racun yang merupakan sisa / hasil
sampingan dari proses metabolisme.
Amilase adalah enzim yang berfungsi memecah zat tepung dan
polisakarida lainnya menjadi monosakarida, bentuk gula yang dapat diserap
tubuh.
Page 1 of 27
B. Rumusan Masalah
1. Apakah di dalam hati ayam , jantung ayam dan wortel terdapat enzim
katalase?
2. Bagaimanakah cara kerja enzim katalase dalam metabolisme tubuh?
3. Dimanakah terdapat enzim katalase paling banyak?
4. Bagaimanakah pengaruh konsentrasi substrat dan enzim terhadap laju
reaksi enzim?
5. Apakah ada pengaruh banyak sedikitnya proses mengunyah terhadap
proses pemecahan amilum oleh enzim ptialin (alfa-amilase)?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apakah di dalam hati ayam , jantung ayam dan wortel
terdapat enzim katalase.
2. Mengetahui bagaimanakah cara kerja enzim katalase terhadap
metabolisme tubuh.
3. Mengetahui dimana terdapat enzim katalase paling banyak.
4. Mengetahui bagaimana pengaruh konsentrasi substrat dan enzim
terhadap laju reaksi enzim.
5. Mengetahui pengaruh banyak sedikitnya proses mengunyah terhadap
proses pemecahan amilum oleh enzim ptialin.
D. Manfaat Penelitian
1. Menambah ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Mengetahui kegunaan enzim katalase dalam tubuh.
3. Sebagai sumber referensi bagi pelajar.
4. Sebagai penunjang dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
Page 2 of 27
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian menurut Sugiyono (2009: 96), merupakan
jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan
masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Hipotesis
dalam penelitian ini adalah :
1. Di dalam hati ayam, jantung ayam dan wortel terdapat enzim
katalase.
2. Enzim katalase bekerja dengan cara memecah Hidrogen
Peroksida menjadi air dan oksigen.
3. Enzim katalase paling banyak terdapat pada hati ayam.
4. Konstentrasi substrat berpengaruh terhadap laju reaksi enzim,
begitu pula sebaliknya.
5. Pengaruh banyak sedikitnya proses mengunyah terhadap proses
pemecahan amilum oleh enzim ptialin (alfa-amilase) yaitu
semakin banyak dikunyah maka pemecahan amilum oleh ptyalin
akan semakin cepat.
Page 3 of 27
BAB II
TINJAUAN PUSAKA
A. Landasan Teori
METABOLISME
Metabolisme adalah suatu proses kimiawi yang terjadi di
dalam tubuh makhluk hidup. Metabolisme berasal dari bahasa
Yunani, yaitu metabole yang berarti perubahan, dapat kita katakan
bahwa makhluk hidup mendapat, mengolah dan mengubah suatu zat
melalui proses kimiawi untuk mempertahankan hidupnya. Reaksi
metabolism berfungsi untuk menghasilkan dan menyimpan energi,
menyusun
bahan
makanan,
merombak
bahan
makanan,
Proses Metabolisme
Proses metabolisme dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Anabolisme
Proses penyusunan senyawa organik sederhana menjadi
senyawa kimia atau molekul kompleks yang membutuhkan
energi. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa
energi cahaya ataupun energi kimia. Anabolisme yang
menggunakan energi cahaya dikenal dengan fotosintesis,
sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal
dengan kemosintesis.
energi cahaya
6 CO2 + 6 H2O > C6H1206 + 6O2
Page 4 of 27
2. Katabolisme
Merupakan reaksi pemecahan atau penguraian senyawa
kompleks (organik) menjadi sederhana (anorganik) yang
menghasilkan energi. Agar dapat digunakan oleh sel, energi
yang dihasilkan harus diubah menjadi ATP
(Adenosin
ENZIM
Molekul protein kompleks yang berfungsi sebagai katalisator dalam
proses kimia tubuh makhluk hidup. Struktur Enzim yang tersusun menjadi
dua bagian, yaitu:
Page 5 of 27
Page 6 of 27
Page 7 of 27
ENZIM KATALASE
Enzim sangat berperan penting dalam tubuh, seperti halnya dengan
enzim katalase. Enzim ini merupakan enzim yang mengandung empat
gugus heme, pada tulang, membran mukosa, ginjal dan hati. Enzim ini
bekerja secara aktif dalam tubuh dan aktifitas kerjanya dapat ditemukan
pada mitokondria, sitoplasma serta peroksosom. enzim yang mengandung
empat gugus ini juga memiliki empat rantai polypeptide yang masingmasing bagian terdiri atas 500 lebih senyawa asam amino. Heme yang
terdapat pada enzim katalase juga terbentuk dari sebuah cincin
protoporphyrin dan mengandung atom besi tunggal. Adapun berat molekul
yang terdapat pada enzim ini adalah 118.054,25 gram/mol.
Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul
sehingga keempat gugus tadi akan membantu penyerapan. Adapun didalam
tubuh memiliki kandungan hidrogen peroksida atau H202 yang merupakan
hasil dari respirasi dan dibuat untuk seluruh sel-sel yang hidup. Kandungan
H2O2 ini sebenarnya sangat berbahaya bagi tubuh untuk itu enzim katalase
berfungsi untuk mengkatalis kandungan H2O2 tersebut. peran enzim ini juga
sebagai peroksidasi yang khusus untuk mereaksi dekomposisi hydrogen
peroksida sehingga pada nantinya dapat berubah menjadi oksigen serta air.
Untuk
satu
molekul
hydrogen
peroksida,
enzim
ini
mampu
Page 8 of 27
LARUTAN BENEDICT
Larutan Benedict ditemukan oleh ahli kimia Amerika, Stanley
Rossiter Benedict. Larutan Benedict digunakan untuk menguji keberadaan
gula pereduksi dalam suatu sampel. Prinsip pengujiannya sama dengan uji
menggunakan larutan Fehling. Gula pereduksi yang dapat diuji berupa
monosakarida, disakarida kecuali sukrosa. Larutan Benedict akan menguji
keberadaan gugus aldehida dan keton pada gula aldosa dan ketosa.
Larutan Benedict mengandung sodium sitrat, natrium karbonat
anhidrat, dan tembaga sulfit.7H2O, dan semua garam tersebut dilarutkan
dalam air.Terdapat perbedaan dengan larutan Fehling yang berkerja pada
basa kuat karena mengandung kalium hidroksida, sedangkan dalam larutan
Benedict hanya terdpat natrium karbonat sehingga tidak terlalu basa. Hasil
positif yang ditunjukkan dari uji ini adalah terbentukan endapan berwarna
merah bata yang tidak larut. Endapan merah bata diakibatkan reaksi dari ion
logam tembaga(II) direduksi menjadi tembaga (I).Uji gula reduksi
menggunakan larutan Benedict sangat sensitif hingga dapat mendeteksi
Page 9 of 27
ENZIM PTIALIN
Enzim ptialin adalah termasuk ke dalam enzim amilase (alfaamilase) yang berperan dalam mengkatalisis/mempercepat proses hidrolisis
pati menjadi gula sederhana. Dalam hal ini, enzim ptialin mengkatalisis
proses perombakan (degradasi) pati atau zat tepung menjadi maltosa.
Peristiwa perombakan oleh ptialin tersebut terjadi pada pati atau zat tepung
yang terkandung di dalam bahan makanan, seperti nasi ataupun kentang.
Dari hal itu bisa dikatakan bahwa fungsi enzim ptialin adalah untuk
mempercepat proses perombakan pati yang terkandung di dalam makanan
menjadi gula sederhana, yaitu maltosa, yang akan dimanfaatkan lebih lanjut
oleh tubuh untuk menghasilkan energi. Kesemuanya itu terjadi di dalam
mulut dan sepanjang saluran pencernaan manusia sebelum makanan
mencapai lambung yang asam.
Ptialin yang dikenal juga sebagai enzim pencernaan manusia hanya
dapat mengkatalis perombakan pati menjadi maltosa pada rantai lurus
polisakarida. Sementara pada rantai cabang pada struktur polisakarida pati,
ptialin tidak mampu untuk menghidrolisisnya menjadi gula-gula sederhana.
Jadi bisa dikatakan bahwa enzim ptialin mengubah karbohidrat menjadi
gula-gula sederhana hingga ke tingkat disakarida (gabungan dua
monosakarida).
Enzim ptialin dihasilkan oleh kelenjar saliva yang berlokasi di
sekitar mulut. Masuknya makanan ke dalam mulut merupakan bentuk
stimulasi bagi kelenjar saliva untuk memroduksi saliva yang mengandung
enzim ptialin. Enzim ptialin kemudian menghidrolisis pati yang terkandung
dalam makanan yang Kita makan hingga akhirnya menjadi maltose. Dalam
menjalankan aksinya, enzim ptialin tidak memiliki banyak waktu di mulut,
karena pada umumnya makanan yang masuk akan segera ditelan. Meski
makanan langsung ditelan, ptialin masih tetap bisa menjalankan fungsinya
Page 10 of 27
ISOLASI,
PEMURNIAN
DAN
PENENTUAN
PARAMETER
Page 11 of 27
Page 12 of 27
C. Kerangka Pemikiran
Hati, Jantung,
dan Wortel
Menghasilkan
Enzim Katalase
Hati + Peroksida
(2 mL)
Jantung +
Peroksida (2 mL)
Wortel +
Peroksida (2 mL)
Peroksida
Memecah Enzim
Katalase
Menghasilkan
H2O + O2
Dibuktikan gelembung
dan nyala bara api
Page 13 of 27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Tabel 1. Jadwal penelitian
No.
1.
Tanggal
Agenda
Tempat
Selasa, 08
Laboratorium
September 2015
Biologi SMA
Pukul 07.30
Amilase
YPVDP
Rabu, 09 - 16
SMA YPVDP
September 2014
pembuatan laporan
08.30 WITA
2.
B. Instrumen Penelitian
Alat
1. Lidi
7. Gelas ukur
2. Korek gas
8. Pisau
3. Biuret
4. Pipet
5. Tabung reaksi
11. Kamera
6. Pembakar spiritus
Bahan
1. Hati ayam segar
2. Jantung ayam segar
3. Wortel
4. Air
5. Nasi
6. H2O2 (Hidrogen Peroksida) 30%
7. Larutan Benedict
Page 14 of 27
D. Variabel Penelitian
Penelitian ini memiliki tiga variabel, yaitu variabel bebas,terikat dan
kontrol. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel
terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel bebas. Variabel kontrol
adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan
variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar
yang tidak diteliti.
Variabel bebas
:Konstentrasi
substrat
(H2O2)
dan
enzim
Page 16 of 27
Variabel terikat
: Laju reaksi
Variabel kontrol
F. Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian ini adalah mengetahui perbedaan laju reaksi
kimia enzim berdasarkan konsentrasi enzim dan substrat untuk menjelaskan
materi Metabolisme dan Enzim. Hal ini bertujuan untuk membantu siswa
dalam memahami kejadian yang terjadi pada kehidupan sehari-hari yang
terkait dengan enzim.
Page 17 of 27
BAB IV
ANALISIS DAN SINTESIS
A. Analisis
Berdasarkan hasil percobaan yang kami lakukan, didapat data
sebagai berikut :
No
Jumlah
Indikator
Gelembung
Bara Api
5 potong
Hati
++
Menyala
7 potong
+++
9 potong
+++
5 potong
Jantung
++
7 potong
+++
9 potong
+++
5 potong
Wortel
7 potong
9 potong
Menyala
Menyala
No
1
Konsentrasi
Substrat
4 ml
Indikator
Gelembung
Bara Api
Hati
++
Menyala
6 ml
+++
8 ml
+++
4 ml
Jantung
++
Menyala
Page 18 of 27
6 ml
+++
8 ml
+++
4 ml
Wortel
6 ml
8 ml
Menyala
Page 21 of 27
B. Sintesis
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme.
dalam sel enzim ini diproduksi oleh organel badam mikro peroksisom.
Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2),
merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses
pencernaan makanan. Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila H2O2
ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahuna 1818. Senyawa ini
merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan
bersifat racun dalam tubuh. Senyawa peroksida harus segera di uraikan
menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase
mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan
oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya
gelembung Bentuk reaksi kimianya adalah:
2H2O2 2H2O + O2
Copy the BEST Traders and Make Money (One Click) :
Berdasarkan hasil praktikum
yang telah kami lakukan, potongan
http://ow.ly/KNICZ
daging hati, jantung ayam dan wortel yang ditetesi oleh hydrogen peroksida
akan menghasilkan gelembung yang merupakan H2O dan O2. Terbukti bara
api akan menyala dan muncul gelembung gas. Ada tidaknya gelembung
merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan menyala atau
tidaknya bara api merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung
tersebut.
Saat konsentrasi enzim/daging dan wortel dinaikkan dengan skala
perbandinganan dari 3:2 menjadi 5:2 , 7:2 dan 9:2 dengan menambah
jumlah potongan daging hati, jantung ayam dan wortel, terjadi peningkatan
jumlah gelembung yang terbentuk dan nyala bara api menjadi lebih terang.
Hal ini dikarenakan apabila konsentrasi enzim ditambahkan pada substrat
yang tetap konsentrasinya, maka laju reaksi akan bertambah cepat karena
jumlah enzim yang bekerja akan menjadi semakin banyak. Sisi aktif enzim
Page 22 of 27
Page 23 of 27
jantung. Enzim katalase dihasilkan oleh badan mikro yang merupakan salah
satu organela sel yang berfungsi untuk metabolisme lemak. Hal ini sesuai
pula dengan salah satu fungsi hati sebagai tempat untuk mengemulsi lemak.
Sedangkan jantung adalah organ tubuh pemompa darah. Oleh karena hal
tersebut, enzim katalase lebih dibutuhkan di dalam hati daripada jantung,
sehingga kadarnya pun lebih banyak terdapat di hati.
Eksperimen yang kami lakukan ternyata menunjukkan bahwa
Konsentrasi enzim katalase juga mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin
besar konsentrasi enzim katalase, semakin cepat pula reaksi yang
berlangsung. Dengan kata lain, konsentrasi enzim berbanding lurus dengan
kecepatan reaksi.
Percobaan yang kami lakukan sangat bergantung terhadap
kesegaran bahan eksperimen yang berupa hati ayam, jantung ayam dan
wortel. Apabila bahan-bahan yang digunakan tiddak lagi segar, maka enzim
yang
terkandung
dalam
bahan
tersebut
akan
mengalami
Page 24 of 27
manis. Terjadi pemecahan molekul amilum dalam mulut oleh enzim ptialin
menjadi glukosa. Amilasi adalah molekul kompleks yang tidak memiliki
rasa. Saat dipecah menjadi glukosa, maka akan berubah menjadi manis.
Page 25 of 27
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Di dalam hati ayam, jantung ayam dan wortel terdapat enzim katalase
ditandai bereaksi dengan Hidrogen Peroksida
2. Enzim katalase bekerja dengan cara memecah Hidrogen Peroksida
menjadi air dan oksigen. Dibuktikan dengan munculnya gelmebung dan
nyala bara api.
3. Enzim katalase paling banyak terdapat pada hati ayam. Gelembung
paling banyak dan nyala api paling terang terbentuk pada potongan hati
ayam
4. Konstentrasi substrat berpengaruh terhadap laju reaksi enzim, begitu
pula sebaliknya. Semakin banyak enzim maka akan semakin cepat
bekerja. Semakin banyak substrat maka sisi aktif yang diigunakan akan
lebih banyak.
5. Pengaruh banyak sedikitnya proses mengunyah terhadap proses
pemecahan amilum oleh enzim ptialin (alfa-amilase) yaitu semakin
banyak dikunyah maka pemecahan amilum oleh ptyalin akan semakin
cepat. Ditandai dengan perubahan warna nasi dari putih menjadi merah
bata saat diberi larutan Benedict dan dibakar.
B. Saran
1. Gunakan bahan-bahan segar agar hasil pengamatan yang didapat lebih
optimal.
2. Lebih berhati-hati saat melakukan percobaan di laboratorium.
3. Gunakan indikator yang lebih banyak untuk menguji kerja enzim seperti
pH dan suhu.
Page 26 of 27
DAFTAR PUSTAKA
Safitri,Ririn,Bowo Sugiharto.2014.BIOLOGI Peminatan Matematika dan IlmuIlmu Alam.Surakarta : Penerbit Mediatama
Kartika,Ikeu.2008. ISOLASI, PEMURNIAN DAN PENENTUAN PARAMETER
KINETIKA KATALASE DARI KENTANG (Solanum tuberosum L).
Program Studi Kimia. Institut Teknologi Bandung
Mulyono.HAM.2007.Kamus Kimia. Jakarta: Bumi Aksara
Wikipedia.Larutan
Benedict.
https://id.wikipedia.org/wiki/Larutan_Benedict
https://id.wikipedia.org/wiki/Metabolisme
(diakses
11 September 2015)
._______.Hidrogen peroksida. https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen_peroksida
(diakses
Anonim.
Enzim
11 September 2015)
Ptialin
dan
Perannya
dalam
Proses
Pencernaan.
Pengertian
dan
Proses
Metabolisme.
Page 27 of 27