Disusun oleh:
Kelompok 6
E-mail: sman1_pa5nan@yahoo.co.id
Website: sman1palimanan.sch.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Biologi ini yang
berjudul “Laporan Pengaruh Faktor Eksternal terhadap Kerja Enzim Katalase” yang mana
laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi.
Laporan Biologi ini disajikan dengan bahasa yang sederhana dan penyajiannya
dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan mengenai Faktor Eksternal terhadap Kerja Enzim
Katalase. Laporan ini bertujuan untuk menambah wawasan pembaca.
Kami sangat menyadari bahwa penyusunan Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami
harapkan. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
LAMPIRAN .................................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki biokatalisator yang disebut dengan
enzim. Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme yang terdiri atas
protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein. Di dalam sel, enzim diproduksi
oleh organel badan mikro peroksisok. Enzim merupakan zat yang membantu semua kegiatan
yang dilakukan sel. Enzim mempunyai dua fungsi pokok yaitu mempercepat reaksi tetapi
tidak ikut bereaksi dan mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.
Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap.
Sedangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam
tabung tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami
denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim
katalase bekerja secara optimal pada suhu kamar (±30 C) dan suasana netral. Hal ini dapat
dilihat pada suasana asam, basa, dan suhu tinggi, laju reaksi menjadi sangat lambat. Bahkan
terhenti sama sekali. Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang dihasilkan dan bara api
tidak menyala. Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi berjalan dengan lancar.
Cara kerja yang dilakukan enzim yaitu molekul selalu bergerak dan saling
bertumbukan satu sama lainnya. Jika ada molekul substrat menumbuk molekul enzim yang
tepat maka akan menempel pada enzim. Tempat menempelnya molekul substrat tersebut
disebut dengan sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk.
Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Keinginan kami untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim, dan memenuhi tugas biologi,
merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan praktikum sederhana dengan menggunakan
enzim katalase yang berasal dari ekstrak hati.
1.2 Rumusan Masalah
Laporan pengamatan ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh faktor eksternal terhadap enzim katalase?
1.3 Tujuan
Tujuan dari laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh faktor eksternal terhadap enzim katalase
2. Untuk mengetahui pengaruh H2O2 terhadap mekanisme kerja enzim katalase
1.4 Manfaat
Manfaat dari laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa dengan dilakukannya pengamatan ini dapat memberikan pengetahuan
tentang faktor eksternal terhadap enzim katalase.
2. Bagi guru dengan dilakukannya pengamatan ini dapat mengetahui tingkat pemahaman
siswa yang akan melakukan pengamatan mengenai pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang merah dan jagung.
1.5 Hipotesa
Kerja Enzim dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu suhu dan pH. Enzim katalase
berfungsi untuk menguraikan racun H2 O2 menjadi H2 O (air) dan O2 (oksigen). Pada suhu
rendah enzim tidak bekerja (inaktif), sedangkan pada suhu tinggi enzim tidak bekerja
secara optimal bahkan mengalami kerusakan (denaturasi). Enzim katalase bekerja optimal
pada pH netral.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sebagian besar enzim memiliki pH optimal sekitar 6-8. Namun, katalase bekerja paling
baik pada lingkungan netral yaitu pH 7.
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan oleh Louis
Jacquea Thenard pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik
yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa peroksida
harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak
berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi
air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan
timbulnya gelembung.
Bentuk reaksi kimianya adalah:
2.2 Variabel
Variabel bebas : suhu dan pH
Variabel terikat : Gelembung dan nyala bara api
Variabel kontrol : H2O2 dan ekstrak hati ayam
BAB III
METODE PENELITIAN
Alat :
Bahan :
Cara pengambilan data dari laporan ini adalah dengan menggunakan metode
eksperimen. Metode eksperimen menurut Djamara (2002) adalah cara penyajian
pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang
dipelajari.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN dan PEMBAHASAN
Keterangan:
Saat ekstrak hati diberi H2O2, muncul gelembung-gelembung banyak. Hal ini
membuktikan bahwa enzim katalase berhasil menguraikan H2O2 menjadi H2O (air),
sedangkan pada saat ekstrak hati dimasukkan bara api, muncul nyala api yang terang. Hal
ini membuktikan bahwa enzim katalase berhasil menguraikan H2O2 menjadi 02 (oksigen).
• Ekstrak hati ditambah HCl dan H2O2
Penambahan HCl pada ekstrak hati bertujuan untuk mengasamkan ekstrak hati. Saat
ekstrak hati ditambahkan H2O2 ternyata muncul gelembung-gelembung banyak dan pada
saat dimasukkan bara api muncul nyala api terang. Hal ini membuktikan bahwa enzim
katalase berhasil menguraikan H2O2 menjadi 02 (oksigen). enzim katalase tidak dapat
bekerja secara optimal pada keadaan terlalu asam.
Penambahan NaOH pada ekstrak hati bertujuan untuk membasakan ekstrak hati. Saat
ekstrak hati ditambahkan H2O2 ternyata muncul gelembung sedikit dan pada saat
dimasukkan lidi yang membara ternyata lidi tersebut mati. Hal ini dapat membuktikan
bahwa enzim katalase dalam keadaan basa dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O namun
enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam keadaan terlalu basa ditandai
dengan gelembung yang sedikit dan nyala api yang redup.
Saat ekstrak hati dalam suhu panas (50°C) kemudian ditambahkan H2O2 muncul
gelembung udara sedikit dan saat dimasukkan lidi yang membara tidak muncul nyala api
(mati). Hal ini membuktikan bahwa terjadi penguraian yang tidak sempurna dari H2O2
menjadi H2O (air) dan O2 (oksigen) karena enzim katalase mengalami denaturasi.
Saat ekstrak hati dalam suhu dingin (0°C) kemudian ditambahkan H2O2 muncul
gelembung udara banyak dan saat dimasukkan lidi yang membara muncul nyala api yang
terang.
4.2 Pembahasan
Kerja Enzim dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu suhu dan pH. Enzim katalase
berfungsi untuk menguraikan racun H2 O2 menjadi H2 O (air) dan O2 (oksigen). Pada suhu
0° - 30°C enzim tidak bekerja (inaktif), pada suhu 30° - 40°C enzim bekerja optimal,
suhu lebih dari 40°C enzim akan rusak (denaturasi). Sedangkan enzim katalase bekerja
optimal pada pH netral.
Penguraian hidrogen peroksida yang dipercepat oleh enzim katalase pada hati, akan
menghasilkan uap air dan oksigen, berikut reaksinya 2H2O2(l) 2H2O(g) + O2(g).
Gelembung udara yang muncul ketika reaksi merupakan uap air, sedangkan oksigen dapat
kita ketahui dengan menyala tidaknya bara api ketika dimasukkan ke mulut tabung reaksi.
Sehingga dalam hal ini, semakin banyak gelembung udara yang dihasilkan berarti
semakin banyak pula uap air yang terbentuk dari reaksi penguraian hidrohen peroksida
(H2O2). Dan semakin membara/ menyala bara api ketika dimasukkan ke mulut tabung
reaksi, semakin banyak pula oksigen yang dihasilkan.
Pada percobaan yang kami lakukan terdapat kesalahan perlakuan pada tabung E, kami
menuangkan H2O2 terlebih dahulu sebelum tabung reaksi dimasukkan ke dalam ember
berisi es batu, sehingga hasil yang kami peroleh berbeda dengan teori yang seharusnya.
Saat ekstrak hati + H2 O2 (dalam es batu) teori yang benar adalah muncul gelembung
sedikit dan nyala api redup. Hal ini dikarenakan pada suhu di bawah 0°C enzim tidak
bekerja (inaktif)
Pertanyaan dari buku paket erlangga halaman 62
1. Dari percobaan yang anda lakukan, tentukan:
• Variabel manipulasi (bebas)
• Variabel respons (terikat)
• Variabel kontrol
Jawab :
• Variabel manipulasi (bebas) : suhu dan pH
• Variabel respons (terikat) : gelembung gas dan nyala bara api
• Variabel kontrol : ekstrak hati dan H2O2
2. Bandingkan hasil reaksi tabung A, B, C, D, dan E. Manakah yang menghasilkan
gelembung gas paling banyak? Jelaskan alasannya.
Jawab :
Jawab :
Yang menghasilkan nyala api paling besar yaitu tabung A yang kondisinya netral,
karena saat diberikan larutan H2O2 lalu dimasukkan lidi yang membara ke
dalamnya timbul nyala api yang membuktikan bahwa enzim katalase yang
terdapat dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi O2 (oksigen). Dan juga enzim
katalase bekerja secara optimal dalam keadaan pH netral.
Jawab :
Gas yang dihasilkan dari reaksi tersebut yaitu gas O2 karena apabila ekstrak hati
ditambah H2O2 maka akan timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2
juga diuraikan menjadi oksigen.
Jawab :
Semakin besar gelembung gas nya maka semakin banyak oksigen yang terbentuk
dari reaksi tersebut
Jawab :
Enzim katalase yang terdapat dalam ekstrak hati berfungsi untuk menetralkan
racun.
Jawab :
Faktor- faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase yaitu:
Suhu: dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi,
karena dapat kita ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja optimal pada suhu
netral ( 35° C – 40° C )
8. Di dalam sel hidup, dihasilkan hidrogen peroksida (H2O2). Hasil dari bioproses
apakah zat tersebut? Apa akibatnya jika di dalam tubuh terdapat banyak H2O2?
Jawab :
Hidrogen peroksida (H2O2) hasil dari bioproses metabolisme, jika di dalam tubuh
terdapat banyak H2O2 maka akibatnya tubuh kita akan keracunan.
Jawab :
10. Selain enzim katalase, tuliskan contoh enzim lainnya yang terlibat dalam metabolisme
dan jelaskan fungsinya masing-masing.
Jawab :
Selain enzim katalase, ada beberapa contoh lain yang terlibat dalam proses
metabolisme, yaitu :
– Enzim karbosilase, suatu enzim yang berperan untuk mengubah senyawa zat
asam organic secara bolak-balik, seperti yang terjadi pada proses perubahan
senyawa asam piruvat menjadi senyawa asetaldehida dengan bantuan senyawa
karbosilase piruvat
– Enzim peroksida, suatu enzim yang berperan untuk membantu proses oksidasi
zat senyawa fenolat dengan menggunakan oksigen yang diambil dari hydrogen
peroksida
Jawab :
– Teori lock and key, menganalogikan mekanisme kerja enzim seperti kunci
dengan anak kunci. Substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim. Jadi, sisi aktif
enzim seolah-olah kunci dan substrat adalah anak kunci
Jawab :
5.2 Saran
http://velahumaira.blogspot.com/2012/12/laporan-praktikum-biologi-pengaruh-ph.html
Irnaningtyas.2018.erlangga:Jakarta
LAMPIRAN