Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP

KERJA ENZIM KATALASE

Disusun oleh:

Kelompok 6

1. Anis Nurmaulidiyah Ningsih


2. Hamaliya Putri
3. M. Agung Maulana
4. M. Farhan Alfaridzi
5. M. Rosyid Hasanuddin
6. Putri Nawal Adisti

Kelas: XII MIPA 4

SMA NEGERI 1 PALIMANAN

Jl. KH. AGUS SALIM 128 PALIMANAN

Telp. (0231) 341023 Cirebon 45161

E-mail: sman1_pa5nan@yahoo.co.id

Website: sman1palimanan.sch.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Biologi ini yang
berjudul “Laporan Pengaruh Faktor Eksternal terhadap Kerja Enzim Katalase” yang mana
laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi.

Laporan Biologi ini disajikan dengan bahasa yang sederhana dan penyajiannya
dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan mengenai Faktor Eksternal terhadap Kerja Enzim
Katalase. Laporan ini bertujuan untuk menambah wawasan pembaca.

Kami sangat menyadari bahwa penyusunan Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami
harapkan. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca.

Cirebon, 21 Agustus 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................i

Daftar Isi .......................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................. 2
1.4 Manfaat ........................................................................................... 2
1.5 Hipotesa .......................................................................................... 2

BAB II Tinjauan Pustaka ................................................................................. 3

2.1 Landasan Teori................................................................................ 3


2.2 Variabel ........................................................................................... 5

BAB III Metodologi Penelitian ......................................................................... 6

3.1 Tempat dan waktu penelitian .......................................................... 6


3.2 Alat dan bahan ................................................................................ 6
3.3 Langkah kerja.................................................................................. 7
3.4 Cara pengambilan data .................................................................... 7

BAB IV Hasil dan Pembahasan ....................................................................... 8

4.1 Hasil Pengamatan............................................................................ 8


4.2 Analisis Data ................................................................................... 8
4.3 Pembahasan..................................................................................... 9

BAB V Penutup .............................................................................................. 15

4.1 Kesimpulan ................................................................................... 15


4.2 Saran ............................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 16

LAMPIRAN .................................................................................................... 17
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki biokatalisator yang disebut dengan
enzim. Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme yang terdiri atas
protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein. Di dalam sel, enzim diproduksi
oleh organel badan mikro peroksisok. Enzim merupakan zat yang membantu semua kegiatan
yang dilakukan sel. Enzim mempunyai dua fungsi pokok yaitu mempercepat reaksi tetapi
tidak ikut bereaksi dan mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.

Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidrogen Peroksida (H2O2) yang


memiliki sifat oksidator kuat dan merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk
pada proses pencernaan makanan. Dengan adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen
Peroksida (H2O2) dapat diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya
ditandai dengan timbulnya gelembung.

Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap.
Sedangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam
tabung tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami
denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim
katalase bekerja secara optimal pada suhu kamar (±30 C) dan suasana netral. Hal ini dapat
dilihat pada suasana asam, basa, dan suhu tinggi, laju reaksi menjadi sangat lambat. Bahkan
terhenti sama sekali. Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang dihasilkan dan bara api
tidak menyala. Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi berjalan dengan lancar.

Cara kerja yang dilakukan enzim yaitu molekul selalu bergerak dan saling
bertumbukan satu sama lainnya. Jika ada molekul substrat menumbuk molekul enzim yang
tepat maka akan menempel pada enzim. Tempat menempelnya molekul substrat tersebut
disebut dengan sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk.

Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Keinginan kami untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim, dan memenuhi tugas biologi,
merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan praktikum sederhana dengan menggunakan
enzim katalase yang berasal dari ekstrak hati.
1.2 Rumusan Masalah
Laporan pengamatan ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh faktor eksternal terhadap enzim katalase?
1.3 Tujuan
Tujuan dari laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh faktor eksternal terhadap enzim katalase
2. Untuk mengetahui pengaruh H2O2 terhadap mekanisme kerja enzim katalase
1.4 Manfaat
Manfaat dari laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa dengan dilakukannya pengamatan ini dapat memberikan pengetahuan
tentang faktor eksternal terhadap enzim katalase.
2. Bagi guru dengan dilakukannya pengamatan ini dapat mengetahui tingkat pemahaman
siswa yang akan melakukan pengamatan mengenai pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang merah dan jagung.
1.5 Hipotesa
Kerja Enzim dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu suhu dan pH. Enzim katalase
berfungsi untuk menguraikan racun H2 O2 menjadi H2 O (air) dan O2 (oksigen). Pada suhu
rendah enzim tidak bekerja (inaktif), sedangkan pada suhu tinggi enzim tidak bekerja
secara optimal bahkan mengalami kerusakan (denaturasi). Enzim katalase bekerja optimal
pada pH netral.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1Pengertian
Enzim (bahasa Yunani, en = dalam, zyme = ragi) merupakan senyawa protein
yang diproduksi oleh sel-sel makhluk hidup dan berfungsi sebagai biokatalisator. Zat
yang dipengaruhi oleh enzim disebut substrat, sedangkan hasil reaksinya disebut
produk. Enzim katalase adalah enzim yang berperan dalam penguraian H2O2 (Hidrogen
Peroksida) yang apabila tidak diurai akan menjadi senyawa beracun. Enzim ini terdiri atas 4
gugusan heme. Enzim ini ada pada tulang, ginjal, membran mukosa, dan hati. Adapun
aktivitas enzim katalase ini ditemukan di wilayah mitokondria, peroksosom dan juga
sitoplasma. Enzim katalase ini mempunyai 4 rantai polupeptida yang pada masing-masing
rantainya tersusun atas ± 500 asam amino. Selain itu, enzim katalase ini juga mempunyai
empat kelompok heme yang terbentuk dari cincin protoporphytrin. Cincin ini m,engandung
atom besi yang tunggal. Adapun berat molekul tersebut sekitar 118.054 gram/mol.
2.1.2 Sifat Enzim
1. Enzim memiliki sifat seperti protein lainnya, yaitu menggumpal jika dipanaskan.
2. Enzim bekerja secara spesifik. Enzim hanya bekerja substrat tertentu.
3. Enzim berfungsi sebagai katalis yang akan mempercepat terjadinya reaksi dengan
cara menurunkan energi aktivasi (EA).
4. Enzim dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak ikut bereaksi. Namun,
enzim dapat rusak sehingga harus diganti.
5. Enzim diperlukan dalam jumlah yang sedikit.
6. Pada umumnya, enzim dapat bekerja bolak balik atau dua arah (reversible).
Artinya, enzim dapat menguraikan suatu senyawa dan juga dapat menyusun
senyawa itu kembali.
2.1.3 Cara Kerja Enzim
1. Teori Lock & Key
Sisi aktif enzim bersifat kaku (hanya substrat yang bentuknya cocok dengan sisi
aktif enzim yang dapat berikatan).
2. Teori Induced Fit
Kecocokan terinduksi = sisi aktif enzim bersifat fleksibel (menyesuaikan bentuk
substrat)
2.1.4 Faktor Eksternal
1. Suhu
Kecepatan reaksi enzimatik akan meningkat sejalan dengan meningkatnya suhu sampai pada
titik tertentu karena molekul substrat bergerak lebih cepat dan lebih sering bertumbukan
dengan tempat sisi aktif. Namun, di luar suhu tersebut, laju reaksi enzimatik akan menurun
drastis akibat terputusnya ikatan hidrogen dan ikatan ionik lainnya yang merangkai molekul
enzim. Hal ini menyebabkan enzim mengalami denaturasi (terjadi perubahan atau modifikasi
terhadap konformasi protein). Setiap enzim memiliki suhu optimal, yaitu suhu ketika laju
reaksi enzim paling cepat. Sebagian besar enzim manusia memiliki suhu optimal sekitar 35°C
- 40°C.
2. pH

Sebagian besar enzim memiliki pH optimal sekitar 6-8. Namun, katalase bekerja paling
baik pada lingkungan netral yaitu pH 7.

2.1.5 Enzim Katalase


a. Pengertian enzim katalase
Enzim sangat berperan penting dalam tubuh, seperti halnya dengan enzim
katalase.Enzim ini merupakan enzim yang mengandung empat gugus heme, pada tulang,
membran mukosa, ginjal dan hati.Enzim ini bekerja secara aktif dalam tubuh dan aktifitas
kerjanya dapat ditemukan pada mitokondria, sitoplasma serta peroksosom.enzim yang
mengandung empat gugus ini juga memiliki empat rantai polypeptide yang masing-masing
bagian terdiri atas 500 lebih senyawa asam amino. Heme yang terdapat pada enzim katalase
juga terbentuk dari sebuah cincin protoporphyrin dan mengandung atom besi tunggal.Adapun
berat molekul yang terdapat pada enzim ini adalah 118.054,25 gram/mol.
b. Fungsi dan peran
Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul sehingga keempat gugus
tadi akan membantu penyerapan. Adapun didalam tubuh memiliki kandungan hidrogen
peroksida atau H202 yang merupakan hasil dari respirasi dan dibuat untuk seluruh sel-sel
yang hidup.Kandungan H202 ini sebenarnya sangat berbahaya bagi tubuh untuk itu enzim
katalase berfungsi untuk mengkatalis kandungan H202 tersebut.Peran enzim ini juga sebagai
peroksidasi yang khusus untuk mereaksi dekomposisi hydrogen peroksida sehingga pada
nantinya dapat berubah menjadi oksigen serta air. Untuk satu molekul hydrogen peroksida,
enzim ini mampu mengoksidasinya hingga menjadi oksigen. Lalu proses peredoksidasian
yang kedua akan menjadi air. Hydrogen yang berupa ion sebagai penyeimbang terhadap
reaksi yang tengah berjalan.
Namun sejauh itu, peran dari enzim katalase memang masih kecil dalam mengkatalis
senyawa H202 jika dibandingkan dengan proses kecepatan pembentukannya. Didalam sel-sel
tubuh terdapat katalase namun berjumlah sangat sedikit serta sangat rentan dengan adanya
peroksida. Untuk itulah dengan kapasitasnya yang kecil, enzim ini akan bekerja lebih cepat
untuk menekan terhadap serangan oksidator hydrogen peroksida.
c. Kerja enzim katalase
Enzim ini banyak terdapat dalam sel-sel pada hati.Adakalanya jumlah enzim
ini lebih meningkat dari semula. Dengan begitu reaksinya akan lebih cepat. Untuk itu
kita perlu mengkonsumsi bahan makanan seperti hati dengan porsi yang lebih banyak
sehingga proses oksidasi yang dilakukan oleh enzim katalase tidak mengecil.

2.1.5 Larutan H2O2

Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan oleh Louis
Jacquea Thenard pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik
yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa peroksida
harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak
berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi
air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan
timbulnya gelembung.
Bentuk reaksi kimianya adalah:

H2O2 ------> H2O + O2

2.2 Variabel
Variabel bebas : suhu dan pH
Variabel terikat : Gelembung dan nyala bara api
Variabel kontrol : H2O2 dan ekstrak hati ayam
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan waktu penelitian

Praktikum “Pengaruh Faktor Eksternal terhadap Kerja Enzim Katalase” dilaksanakan:

Tempat: Laboratorium Biologi

Tanggal: Jumat, 24 Agustus 2018

Pukul: 13.00 – 14.30

3.2 Alat dan Bahan

Alat :

• Rak tabung reaksi


• Tabung reaksi 10 buah
• Penjepit
• Kaki tiga
• Spirtus
• Kawat kasa
• Pipet tetes
• Gelas beker 600 ml
• Tusuk sate
• Korek api
• Tissue
• Mortir dan alu
• Pengaduk
• termometer

Bahan :

• Ekstrak hati ayam segar


• Es batu
• Larutan H2O2
• Larutan HCl
• Larutan NaOH

3.3 Langkah kerja

1. Siapkan alat dan bahan praktikum


2. Letakkan kertas koran di atas meja percobaan sebagai alas
3. Haluskan hati ayam sampai lembut
4. Rebus air 200 ml
5. Masukkan ekstrak hati ayam yang sudah lembut ke dalam tabung reaksi A, B, C, D,
dan E (masing-masing setinggi 2 cm)
6. Masukkan larutan H2O2 ke dalam tabung reaksi I, II, III, IV, dan V (masing-masing
setinggi 2 cm)
7. Tambahkan larutan HCl sebanyak 40 tetes ke dalam tabung B
8. Tambahkan larutan NaOH sebanyak 40 tetes ke dalam tabung C
9. Letakkan tabung D ke dalam gelas beker yang dipanaskan hingga suhu di atas 50°C
10. Letakkan tabung E ke dalam ember yang berisi es batu hingga suhu dibawah 0°C
11. Siapkan larutan H2O2 yang telah dimasukkan ke dalam tabung reaksi I, II, III, IV, dan
V
12. Tuangkan H2O2 dari tabung reaksi I, II, III, IV, dan V ke dalam tabung reaksi A, B, C,
D, dan E.
13. Setelah gelembung muncul, tunggu sampai berhenti.
14. Setelah gelembung berhenti, kemudian lakukan uji nyala api dengan memasukkan lidi
yang membara ke dalam tabung reaksi A, B, C, D, dan E.
15. Lalu amati hasilnya dan catat hasil pengamatan.
16. Setelah kegiatan percobaan selesai cucilah alat-alat yang digunakan untuk percobaan.

3.4 Cara pengambilan data

Cara pengambilan data dari laporan ini adalah dengan menggunakan metode
eksperimen. Metode eksperimen menurut Djamara (2002) adalah cara penyajian
pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang
dipelajari.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN dan PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Tabung Perlakuan Kondisi Gelembung Nyala bara Keterangan


percobaan gas api
A Hati + H2O2 Netral ++++ Nyala terang Gelembung
banyak,
nyala bara
api terang
B Hati + HCl + H2O2 Asam ++++ Nyala terang Gelembung
banyak,
nyala bara
api terang
C Hati + NaOH + Basa ++ Mati Gelembung
H2O2 sedikit, bara
api mati
D Hati + H2O2 (suhu Panas ++ Mati Gelembung
(50°C) sedikit, bara
panas) api mati
E Hati + H2O2 (suhu Dingin ++++ Nyala terang Gelembung
dingin) (0°C) banyak,
nyala bara
api terang

Keterangan:

++++ = gelembung berada di atas mulut tabung reaksi (banyak)

+++ = gelembung berada pada mulut tabung reaksi (sedang)

++ = gelembung berada di bawah mulut tabung reaksi (sedikit)

+ = tidak ada gelembung

4.2 Analisis Data

• Ekstrak hati ditambah H2O2

Saat ekstrak hati diberi H2O2, muncul gelembung-gelembung banyak. Hal ini
membuktikan bahwa enzim katalase berhasil menguraikan H2O2 menjadi H2O (air),
sedangkan pada saat ekstrak hati dimasukkan bara api, muncul nyala api yang terang. Hal
ini membuktikan bahwa enzim katalase berhasil menguraikan H2O2 menjadi 02 (oksigen).
• Ekstrak hati ditambah HCl dan H2O2

Penambahan HCl pada ekstrak hati bertujuan untuk mengasamkan ekstrak hati. Saat
ekstrak hati ditambahkan H2O2 ternyata muncul gelembung-gelembung banyak dan pada
saat dimasukkan bara api muncul nyala api terang. Hal ini membuktikan bahwa enzim
katalase berhasil menguraikan H2O2 menjadi 02 (oksigen). enzim katalase tidak dapat
bekerja secara optimal pada keadaan terlalu asam.

• Ekstrak hati ditambah NaOH dan H2O2

Penambahan NaOH pada ekstrak hati bertujuan untuk membasakan ekstrak hati. Saat
ekstrak hati ditambahkan H2O2 ternyata muncul gelembung sedikit dan pada saat
dimasukkan lidi yang membara ternyata lidi tersebut mati. Hal ini dapat membuktikan
bahwa enzim katalase dalam keadaan basa dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O namun
enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam keadaan terlalu basa ditandai
dengan gelembung yang sedikit dan nyala api yang redup.

• Ekstrak hati direbus dan ditambahkan H2O2

Saat ekstrak hati dalam suhu panas (50°C) kemudian ditambahkan H2O2 muncul
gelembung udara sedikit dan saat dimasukkan lidi yang membara tidak muncul nyala api
(mati). Hal ini membuktikan bahwa terjadi penguraian yang tidak sempurna dari H2O2
menjadi H2O (air) dan O2 (oksigen) karena enzim katalase mengalami denaturasi.

• Ekstrak hati didinginkan dan ditambahkan H2O2

Saat ekstrak hati dalam suhu dingin (0°C) kemudian ditambahkan H2O2 muncul
gelembung udara banyak dan saat dimasukkan lidi yang membara muncul nyala api yang
terang.

4.2 Pembahasan

Kerja Enzim dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu suhu dan pH. Enzim katalase
berfungsi untuk menguraikan racun H2 O2 menjadi H2 O (air) dan O2 (oksigen). Pada suhu
0° - 30°C enzim tidak bekerja (inaktif), pada suhu 30° - 40°C enzim bekerja optimal,
suhu lebih dari 40°C enzim akan rusak (denaturasi). Sedangkan enzim katalase bekerja
optimal pada pH netral.

Penguraian hidrogen peroksida yang dipercepat oleh enzim katalase pada hati, akan
menghasilkan uap air dan oksigen, berikut reaksinya 2H2O2(l) 2H2O(g) + O2(g).
Gelembung udara yang muncul ketika reaksi merupakan uap air, sedangkan oksigen dapat
kita ketahui dengan menyala tidaknya bara api ketika dimasukkan ke mulut tabung reaksi.
Sehingga dalam hal ini, semakin banyak gelembung udara yang dihasilkan berarti
semakin banyak pula uap air yang terbentuk dari reaksi penguraian hidrohen peroksida
(H2O2). Dan semakin membara/ menyala bara api ketika dimasukkan ke mulut tabung
reaksi, semakin banyak pula oksigen yang dihasilkan.

Pada percobaan yang kami lakukan terdapat kesalahan perlakuan pada tabung E, kami
menuangkan H2O2 terlebih dahulu sebelum tabung reaksi dimasukkan ke dalam ember
berisi es batu, sehingga hasil yang kami peroleh berbeda dengan teori yang seharusnya.
Saat ekstrak hati + H2 O2 (dalam es batu) teori yang benar adalah muncul gelembung
sedikit dan nyala api redup. Hal ini dikarenakan pada suhu di bawah 0°C enzim tidak
bekerja (inaktif)
Pertanyaan dari buku paket erlangga halaman 62
1. Dari percobaan yang anda lakukan, tentukan:
• Variabel manipulasi (bebas)
• Variabel respons (terikat)
• Variabel kontrol
Jawab :
• Variabel manipulasi (bebas) : suhu dan pH
• Variabel respons (terikat) : gelembung gas dan nyala bara api
• Variabel kontrol : ekstrak hati dan H2O2
2. Bandingkan hasil reaksi tabung A, B, C, D, dan E. Manakah yang menghasilkan
gelembung gas paling banyak? Jelaskan alasannya.

Jawab :

Yang menghasilkan gelembung gas paling banyak yaitu tabung A yang


kondisinya netral, karena saat diberikan larutan H2O2 terjadi gelembung-
gelembung gas yang banyak membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di
dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air). Dan juga enzim katalase
bekerja secara optimal dalam keadaan pH netral.

3. Bandingkan hasil reaksi tabung A, B, C, D, dan E. Manakah yang menunjukkan nyala


bara api yang paling besar? Jelaskan alasannya.

Jawab :

Yang menghasilkan nyala api paling besar yaitu tabung A yang kondisinya netral,
karena saat diberikan larutan H2O2 lalu dimasukkan lidi yang membara ke
dalamnya timbul nyala api yang membuktikan bahwa enzim katalase yang
terdapat dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi O2 (oksigen). Dan juga enzim
katalase bekerja secara optimal dalam keadaan pH netral.

4. Gas apakah yang dihasilkan dari reaksi tersebut?

Jawab :

Gas yang dihasilkan dari reaksi tersebut yaitu gas O2 karena apabila ekstrak hati
ditambah H2O2 maka akan timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2
juga diuraikan menjadi oksigen.

5. Bandingkan ukuran rata-rata gelembung gas yang dihasilkan dari tabung A, B, C, D,


dan E. Apakah perbedaan ukuran gelembung gas menunjukkan perbedaan kandungan
jumlah oksigen?

Jawab :

Semakin besar gelembung gas nya maka semakin banyak oksigen yang terbentuk
dari reaksi tersebut

6. Apakah fungsi enzim katalase yang terdapat dalam ekstrak hati?

Jawab :

Enzim katalase yang terdapat dalam ekstrak hati berfungsi untuk menetralkan
racun.

7. Jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase

Jawab :
Faktor- faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase yaitu:

Suhu: dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi,
karena dapat kita ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja optimal pada suhu
netral ( 35° C – 40° C )

8. Di dalam sel hidup, dihasilkan hidrogen peroksida (H2O2). Hasil dari bioproses
apakah zat tersebut? Apa akibatnya jika di dalam tubuh terdapat banyak H2O2?

Jawab :

Hidrogen peroksida (H2O2) hasil dari bioproses metabolisme, jika di dalam tubuh
terdapat banyak H2O2 maka akibatnya tubuh kita akan keracunan.

9. Selain di dalam sel hati, di manakah enzim katalase dapat ditemukan

Jawab :

Enzim katalase dapat ditemukan di dalam sel ginjal.

10. Selain enzim katalase, tuliskan contoh enzim lainnya yang terlibat dalam metabolisme
dan jelaskan fungsinya masing-masing.

Jawab :

Selain enzim katalase, ada beberapa contoh lain yang terlibat dalam proses
metabolisme, yaitu :

– Enzim oksidase, suatu enzim yang berperan untuk mempercepat proses


penggabungan oksigen atas zat /senyawa tertentu serta melakukan proses
reduksi atas oksigen sehingga akan menghasilkan air.

– Enzim hidrase, suatu enzim yang berperan untuk meningkatkan maupun


mengurai air dari zat/senyawa tertentu tanpa harus menguraikan zat/senyawa
tersebut.

– Enzim dehidrogenase, suatu enzim yang berperan untuk melakukan proses


perpindahan zat/senyawa hydrogen dari suatu senyawa/zat tertentu kepada
senyawa/zat lain.
– Enzim transphosforilase, suatu enzim yang berperan untuk memindkan
senyawa/zat asam fosfat/asam ortofosfat (H3PO4) dari suatu molekul kepada
molekul lain dengan bantuan ion magnesium (Mg2-)

– Enzim karbosilase, suatu enzim yang berperan untuk mengubah senyawa zat
asam organic secara bolak-balik, seperti yang terjadi pada proses perubahan
senyawa asam piruvat menjadi senyawa asetaldehida dengan bantuan senyawa
karbosilase piruvat

– Enzim desmolase, suatu enzim yang berperan untuk membantu perpindahan


atau penggabungan ikatan suatu karbon seperti yang terjadi pada proses
perubahan aldolase ke dalam pemecahan fruktosa sehingga menjadi
gliseraldehida serta dehidroksiaseton.

– Enzim peroksida, suatu enzim yang berperan untuk membantu proses oksidasi
zat senyawa fenolat dengan menggunakan oksigen yang diambil dari hydrogen
peroksida

11. Bagaimanakah cara kerja enzim pada umumnya?

Jawab :

Terdapat dua teori yang menerangkan cara kerja enzim, yaitu:

– Teori lock and key, menganalogikan mekanisme kerja enzim seperti kunci
dengan anak kunci. Substrat masuk ke dalam sisi aktif enzim. Jadi, sisi aktif
enzim seolah-olah kunci dan substrat adalah anak kunci

– Teori induced fit, mengemukakan bahwa setiap molekul substrat memiliki


permukaan yang hampir pas dengan permukaan sisi aktif enzim. Jika substrat
masuk ke dalam sisi aktif enzim, akan terbentuk kompleks enzim substrat
yang pas (Keetonand Gould, 1986: 79)

12. Jelaslan sifat-sifat enzim.

Jawab :

1. Enzim memiliki sifat seperti protein lainnya, yaitu menggumpal jika


dipanaskan.
2. Enzim bekerja secara spesifik. Enzim hanya bekerja substrat tertentu.
3. Enzim berfungsi sebagai katalis yang akan mempercepat terjadinya reaksi
dengan cara menurunkan energi aktivasi (EA).
4. Enzim dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak ikut bereaksi.
Namun, enzim dapat rusak sehingga harus diganti.
5. Enzim diperlukan dalam jumlah yang sedikit.
6. Pada umumnya, enzim dapat bekerja bolak balik atau dua arah (reversible).
Artinya, enzim dapat menguraikan suatu senyawa dan juga dapat menyusun
senyawa itu kembali.
13. Jelaskan komponen penyusun enzim.
Jawab :
Enzim yang lengkap tersusun atas senyawa protein dan nonprotein. Komponen
protein disebut apoenzim. Apoenzim bersifat labil (mudah berubah) dan dipengaruhi
oleh sushu dan pH. Bagian nonprotein disebut gugus prostetik. Gugus prostetik dapat
berupa ion anorganik maupun senyawa organnik kompleks. Gugus prostetik dari ion
anorganik disebut kofaktor. Kofaktor berfungsi sebagai katalis yang dapat
meningkatkan fungsi enzim, misalnya enzim ptialin dalam air ludah (saliva) akan
bekerja lebih baik jika terdapat ion klorida (Cl) dan kalsium (Ca). enzim yang terikat
dengan kofaktor disebut holoenzim. Gugus prostetik dari senyawa organik kompleks
disebut koenzim. Koenzim berfungsi memindahkan gugus kimia, atom, atau elektron
dari sutu enzim ke enzim lainnya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa data di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. pH dan suhu mempengaruhi kerja enzim katalase.


2. Enzim katalase bekerja secara maksimal pada pH netral dan bekerja kurang maksimal
pada pH asam ataupun basa.
3. Enzim katalase bekerja secara maksimal pada suhu normal dan mengalami kerusakan
pada suhu yang tinggi.

5.2 Saran

1. Perhatikan langkah-langkah kerja agar tidak terjadi kesalahan.


2. Jaga kebersihan pada saat melakukan percobaan.
3. Lebih teliti dalam mengamati gelembung dan nyala api.
DAFTAR PUSTAKA

http://velahumaira.blogspot.com/2012/12/laporan-praktikum-biologi-pengaruh-ph.html

Bala, manickam bala subra mania.2016.biologi.grafindo:Bandung

Irnaningtyas.2018.erlangga:Jakarta
LAMPIRAN

Ekstrak hati ditambahkan H2O2 (Tabung A)

Ekstrak hati ditambahkan HCl dan H2O2 (Tabung B)

Ekstrak hati ditambahkan NaOH dan H2O2 (Tabung C)


Ekstrak hati suhu panas ditambahkan H2O2 (Tabung D)

Ekstrak hati suhu dingin ditambahkan H2O2 (Tabung E)

Anda mungkin juga menyukai