Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

PROSES MEKANISASI KELAPA SAWIT 1

OLEH:

NAMA/NIM : 1. MARIHOT SIANIPAR 1802105


2. MHD RIZKI FAHREZA T 1802106
3. MIAN RAAFI ACHAMAD D 1802107
4. MIKAEL JUANFERON S 1802108
5. MUHAMAR HANAFI 1802109

JURUSAN : TEKNIK MEKANIKA


GRUP/KELOMPOK : E/3
MODUL : STASIUN PEREBUSAN (STERELIZER)
ASISTEN : SOEKIMIN MARPAUNG
TANGGAL PRAKTIKUM : 27 JULI 2020

LABORATORIUM PABRIK MINI KELAPA SAWIT


KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
MEDAN
2020

No. Dokumen : FM-PMKS-02-03; No. Revisi : 00;Tanggal Efektif :16 febuari 2009; Halaman : 1 dari 1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas Berkat dan Rahmat-Nya lah sehingga Kami dapat menyelesaikan Laporan
Pengolahan Kelapa Sawit yang berjudul “Stasiun Jembatan Timbang &
Sterelizer” ini dengan baik.
Kami juga berterimakasih kepada Dosen dan seluruh Asisten, Karena telah
mengajari dan membantu dalam menyelesaikan laporan praktikum ini. Selain itu
kami juga sadar bahwa pada laporan kami ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar
menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami perbaiki dan kami tulis di
masa yang selanjutnya, sebab sekali kali lagi kami menyadari bahwa tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif. Dan semoga laporan
percobaan ini dapat memberikan manfaat.
.

Medan, 6 Juli 2020

       Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Tujuan praktikum

Setelah praktek mahasiswa (praktikan) diharapkan dapat :

1. Memahami prinsip kerja unit stasiun Sterilizer


2. Memahami fungsi dan keterpasangan alat yang terdapat pada unit sterilizer
3. Mampu menggambar alat yang terdapat pada unit sterilizer
BAB II
LANDASAN TEORI

Stasiun Perebusan (Sterilizer)

Di pabrik Pengolahan Minyak Kelapa Sawit (Pabrik Kelapa Sawit), ada beberapa
stasiun kerja. Salah satunya yang mau kita bahas saat ini adalah Stasiun Rebusan
buah sawit (Sterilizer).Rebusan Pabrik Kelapa Sawit (sterilizer) adalah bejana
bertekanan yang menggunakan uap (steam)  dengan tekanan sekitar 3,0 kg/cm2,
dimana uap ini digunakan untuk merebus buah kelapa sawit yang ada di
dalam  tandan buah segar (TBS) sawit. Perebusan Buah Sawit di Sterilizer pabrik
kelapa sawit (Rebusan Uap) mempunyai beberapa tujuan dan tahapan supaya
dapat diperoleh hasil yang terbaik dan sesuai spesifikasi (standard yang
ditetapkan). Dan jika proses perebusan berjalan dengan baik dan sempurna, maka
losses (kehilangan minyak pabrik sawit) dapat dikurangi.

Sterilizer

Sterilizer adalah benjana uap yang bertekanan yang digunakan untuk


merebus FFB dengan menggunakan uap (steam) yang dikirim dari BPV (Break
Pressure Vasel) pada tekanan 0 kg/cm2 s/d 3 kg/cm2 dengan temperature 138-1420C
dan lama perebusan adalah 95 menit serta interval perebusan (sequencing of cycle
) adalah 30 menit. Sterilizer yang digunakan dipabrik mini kelapa sawit adalah
Vertical sterilizer.

Tujuan Perebusan

a. Menghentikan perkembangan asam lemak bebas (free faty acid). Perkembangan


asam lemak bebas terjadi akibat enzim yang menghidrolisis minyak. Untuk
menonaktifkan kegiatan enzim dapat dilakukan dengan melakukan perebusan
pada suhu 500 C, namun jika dilihat dari proses pengolahan FFB,FFB belum
masak pada suhu 50 0C.

b. Memudahkan pemipilan, hal ini bertujuan untuk memudahkan brondolan lepas


dari tandan.
c. Mengurangi kadar air dalam FFB

Melunakkan daging buah agar mudah dilumatkan dalam degister.

d. Penyempurnaan dalam proses pengolahan

Selama proses perebusan kadar air dalam buah akan berkurang karena
adanya penguapan, dengan berkurangnya kandungan air susunan daging buah
akan berubah. Perubahan susunan tersebut memberikan efek positif seperti :

- Mempermudah proses pengambilan minyak selama proses pengempaan.


- Akibat penguapan air dari mesocrap (daging buah) dapat meminimumkan
kehilangan minyak dalam serabut dan sludge.

e. Penyempurnaan dalam proses pengolahan inti sawit. Hal utama yang dihadapi
adalah serabut masih menempel pada nut, dengan proses perebusan, kadar air
dalam biji akan berkurang sehingga daya lekat antara fibre dengan nut berkurang
dan daya lekat antara cangakang dengan inti juga berkurang.

f. Memudahkan pelepasan kernel dengan inti.

Proses Perebusan

Rebusan yang kita bahas dalam artikel ini adalah bejana uap silindris
horizontal dengan pintu pada kedua ujungnya (ukuran pintu rebusan horizontal ini
bervariasi, ada ukuran diameter 2100 mm, 2700mm, 2800mm dan 3200mm ),
dimana lori buah sawit ini dimasukkan dari salah satu pintu (ujung rebusan sawit)
dan mengeluarkannya dari pintu lainnya (ujung rebusan sawit lainnya), setelah
itu dilakukan proses perebusan / sterilisasi dengan menggunakan uap (steam ) dari
Back Pressure Vessel (BPV). Dan Temperatur uap pada pipa inlet sekitar 130-
135 °C sedangkan temperatur dalam rebusan sawit (sterilizer) 135 °C.

Proses perebusan dilakukan dengan full automatic dan individual


automatic dan system perebusan yang digunakan adalah system 3 puncak (triple
peak), dimana proses awal bertujuan untuk membuang oksigen yang ada didalam
sterilizer dengan proses dearation. Puncak satu dan dua bertujuan untuk
membuang udara yang ada didalam sterilizer karena udara merupakan isolator
(penghantar panas yang buruk). Puncak ketiga merupakan perebusan FFB yang
bertujuan untuk mematangkan buah serta melunakkan daging buah.

Table mekanisme system Tripple Peak (tiga puncak)

Posisi valve
Step Durasi (menit)
Inlet Condensate Exhaust

1 2 ON ON OFF

2 ±5 ON OFF OFF

3 1 OFF ON OFF

4 1 OFF OFF ON

5 10-15 ON OFF OFF

6 2 OFF ON OFF

7 2 OFF OFF ON

8 18-24 ON OFF OFF

9 40-50 ON OFF OFF

10 1 ON ON OFF
11 4 OFF ON OFF

12 ±2 OFF ON ON

Total waktu ±90

Keterangan Tabel:

- untuk step 2,5,8 lamanya waktu tergantung pada tekanan uap (steam) dari
Back Pressure Vessel (BPV). Semakin tinggi tekanan uap (steam) yang
tersedia maka waktu yang diperlukan untuk mencapai tekanan puncak
(peak) juga akan semakin cepat
- Step 9 adalah masa penahanan (holding time) dan lamanya waktu
tergantung pada kondisi buah sawit, biasanya sekitar 45 menit untuk
kondisi buah sawit normal (buah sawit matang). Sedangkan untuk buah
sawit lewat matang masa penahanan (holding) sekitar 40 menit, dan untuk
buah mengkal adalah 48 menit.
- Untuk Step 12 lamanya waktu tergantung pada tekanan uap (steam) yang
masih tertinggal dalam rebusan sawit (sterilizer) pada saat
exhaust/buangan uap (dapat dilihat pada pressure gaugenya sampai
menunjukkan angka 0 (nol)
- Di step 9 ini, juga akan ada proses membuka valve continuous blowdown
secara otomatis.

Dalam pengoperasian alat ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk
mencapai kinerja yang baik yang mana hal ini akan sangat berpengaruh pada
losses dan proses pengolahan berikutnya:
1. Pembuangan udara
Udara merupakan penghantar panas yang tidak baik, hal ini akan
berpengaruh pada proses perpindahan panas dalam rebusan yang dapat
mengakibatkan terjadinya penurunan tekanan. Misalnya tekanan uap masuk
sterilizer 4 bar, dan tekanan udara yang ada dalam rebusan 1 bar, dengan
perbandingan uap dan udara 3:1, maka tekanan partial uap dalah.
                           3/(3+1) x 4 = 3 bar
Karena itu udara dalam sterilizer harus dikeluarkan terlebih dahulu, upaya
untuk memperkecil jumlah udara dalam sterilizer ailah dengan:
 Mengatur isi lori dengan menyusun buah sebaik mungkin sehingga ruang-ruang
kosong antar buah dapat diminimalkan, sehingga udara tidak terjebak.
Kapasitas lori diisi sesuai dengan kapasitas desain, diusahakan tidak mengisi buah
melebihi kapasitas lori karena hal ini dapat mengurangi kapasitas olah.
Melakukan Pembuangan Udara(Daereasi), yaitu pembuangan udara dari dalam
sterilizer dengan cara medorong udara dengan uap bertekan. Hal ini dilakukan
dengan memasukan udara dari bagian atas sterilizer dan mengeluarkan udara dari
bagian bawah sterilizer.
2. Pembuangan air kondensat
Uap air yang terkondensasi dalam sterizer dan berada pada bagian dasar
dapat menghambat proses perebusan, air akan mengabsorbsi panas yang diberikan
uap bertekan, menyebabkan bertambahnya jumlah air dalam sterilizer, maka air
tersebut harus dikeluarkan dari dalam melalui pipa-pipa kondensat pada bagian
dasar sterilizer. Cara ini membuat buah hasil rebusan kering dan lebih mudah
dilumat oleh screw press.

3. Waktu Perebusan
Proses perebusan pada sterilizer membutuhkan waktu penetrasi uap
sampai masuk kedalam yang paling dalam dari buah. Hubungan waktu perebusan
dengan effisiensi ekstraksi minyak, untuk perlu diperhatikan betul penyesuaian
waktu pada rebusan dimana setiap pabrik hal ini tidak harus sama tergantung dari
Jenis buah yang diolah, ukuran buah yang diolah, ketersediaan steam,dll.
4. Pembuangan uap
Proses pembuangan uap dilakukan melalui pipa exaust di bagian atas
sterilizer, umumnya ukuran pipa pembuangan uap lebih besar, sehingga proses
pembungan uap dapat terlaksana dengan cepat sehingga buah lebih mudah lepas
dari tandannya.
Untuk mempermudah proses pengaturan uap dalam sterilizer, saat ini
hampir semua PKS telah menggunakan sistem automatic control valve, semua
aktifitas pemasukan uap, pengeluaran uap, dan pembuangan kondensat
menggunakan bantuan alat yang telah diprogram.

Metode Rebusan

Sistem perebusan yang diterapkan tergantung kepada persediaan uap dan besarnya
kapasitas rebusan dengan sasaran bahwa tujuan dari perebusan dapat tercapai.
Semakin tinggi tekanan perebusan akan semakin cepat pula waktu perebusan.
Tekanan yang tinggi dengan sendirinya memberikan temperatur yang tinggi.
Temperatur yang terlalu tinggi dapat merusak kualitas minyak dan inti sawit. Pola
perebusan yang umum digunakan ada dua yaitu double peak (dua puncak) atau
triple peak (tiga puncak). Jumlah puncak dalam proses perebusan ditunjukkan dari
jumlah pembukaan atau penutupan dari steam inlet atau exhause valve selama
perebusan berlangsung yang diatur secara manual atau secara otomatik.
Pembukaan katup exhause valve  yang dilakukan pada saat perebusan dilakukan
secara tiba-tiba dan cepat, ini dilakukan agar terjadi flash evaporation yang
berguna untuk membuat buah menjadi lemah dan minyak mudah diperas dari
dalamnya.
Metode perebusan yang digunakan di PKS adalah sistem perebusan tiga puncak
(triple peak).  Perebusan yang dilakukan dengan tekanan uap 2,8 kg/cm2 dan
waktu antara 80-90 menit merupakan yang paling optimal karena menghasilkan
minyak dan inti yang memuaskan. Kemudian dengan semakin banyaknya puncak
yang diberikan pada saat perebusan akan memberikan  mechanical shock sehingga
buah akan semakin baik perebusannya. Selain itu, pada proses perebusan juga
perlu dilakukan pengurasan udara agar udara bisa keluar dan digantikan oleh uap
air sebagai media perebusan.
Tata cara yang harus dilakukan untuk memperoleh perebusan normal sebagai
berikut :

•    13 menit pemasukan uap pertama dari 0-2,3 kg/cm2, termasuk menguras udara
sekitar 2 menit
•    2 menit pembuangan uap pertama
•    12 menit pemasukan uap kedua kali sampai tekanan 2,5 kg/cm2
•    2 menit pembuangan uap kedua kali
•    13 menit pemasukan uap ketiga kali sampai tekanan 2,8 kg/cm2
•    43 menit tekanan uap ditahan pada 2,8 kg/cm2
•    5 menit pembuangan akhir uap sampai tekanan menjadi 0

BAB III

TUGAS PRAKTIKUM

Buatlah laporan hasil praktikum sesuai dengan percobaan yang telah dilakukan
sebagai berikut :

1. Menjelaskan prinsip kerja unit sterilizer


2. Menjelaskan fungsi dari keterpasangan alat pada unit sterilizer
3. Gambarlah alat yang terdapat pada unit sterilizer

BAB IV
PEMBAHASAN

1. Prinsip kerja unit Sterilizer


Prinsip Kerja dari unit sterilizer adalah buah yang telah di timbang
di masukkan ke dalam sterilizer menggunakan fruit elevator dan buah akan
di rebus menggunakan steam. Steam berasal dari boiler, yang
menggunakan perebusan 2 puncak dengan puncak 1 bertekanan 1,5 bar
dan di tahan selama 15menit dan pada puncak 2 memiliki tekanan sebesar
2,8 bar ditahan selama 30 menit.

2. Peralatan yang ada pada sterilizer


a. Motor berfungsi untuk meneruskan putaran
b. Gearbox berfungsi menaikkan dan menaikkan putaran
c. Check valve berfungsi mencegah aliran masuk
d. Glori valve berfungsi membuka dan menutup fluida
e. Safety valve berfungsi membuang tekanan uap berlebih
f. Katub globe berfungsi untuk membuka dan menutup fluida
g. Pulley berfungsi untuk menyambungkan putaran gearbox
h. Katub blowdown berfungsi untuk membuang steam dari perebusan
i. Rantai sporklet untuk memutar poros mengeluarkan Tandan Buah
Segar ke threser.
3. Gambar keterpasangan alat pada unit Sterilizer

KETERANGAN GAMBAR

1. Platform 11. Panel


2. Tiang timbangan 12. Pipa steam
3. Loadcell
4. Everyberker
5. Rantai
6. Pressure gauge
7. Fruit elevator
8. Tabung sterilizer
9. Blowdown valve
10. Safety valve
BAB V
KESIMPULAN & SARAN

5.1.KESIMPULAN

Dari praktikum yang di lakukan dapat di simpulkan bahwa :

1. Prinsip Kerja dari unit sterilizer adalah buah yang telah di masukkan
kedalam sterilizer akan di rebus menggunakan steam yang menggunakan
steam yang berasaldari boiler yang menggunakan perebusan 2
puncak dengan puncak 1 bertekanan 1,5 bar dan di tahanselama 15
menitdanpadapuncak 2 memiliki tekanan sebesar 2,8 barada ditahan selama
30 menit.

2.Alat yang terdapatada unit sterilizer adalah katub blowdown, main steam
vault, check vault, pressure gauge,thermometer, safety valve, scraww
conveyor, electromotor, pulley, v-belt, sprocket, rantaiporos, pasak, bearing,
blowdown chamber.

3.Gambar keterpasangan alat pada unit stasiun sterilizer dapat digambarkan


sesuai dengan yang di lab PKS PTKI.

5.2.SARAN

Sebaiknya pada saat praktikum, harus menonton video yang telah


diberikan asisten lab dan betul betul memahaminya..
DAFTAR PUSTAKA

Staf Lab. Pabrik Mini Kelapa Sawit.2020. stasiun jembatan timbang dan
perebusan sterilizer. PTKI Medan
Rendemen.wodpress.com/2011/11/24/stasiun rebus
www.mesinpks.com/mengenal-sterilizer-pabrik-kelapa-sawit
https://www.kingkata.co.id/steproses

http://surgapetani.blogspot.com/2012/11/sterilizier-station.html

Anda mungkin juga menyukai