Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MEKANISASI KELAPA

SAWIT II

OLEH :

NAMA : AFDHAL ZIKRY / 1802001


AULIA RAHMAN / 1802002
BILL YOHANES/ 1802003
BINTAMA ZENO SURBAKTI /1802004
BOY RIZKY ALAN/1802005
DAUD KESATRIA / 1802006
DEDI SIRINGO RINGO/ 1702045
GRUP / KELOMPOK : A/1

JUDUL PRAKTIKUM : BOILER

TANGGAL PRAKTIKUM : 06 JANUARI 2021

ASISTEN : SOEKIMIN MARPAUNG

LABORATORIUM PABRIK MINI KELAPA SAWIT

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI

MEDAN

2021

No.Dokumen : FM-PKS-02-03;No.Revisi: 00;Tanggal Efektif : 05 Juni 2017;Halaman : 1 dari


1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena berkat rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan tugas
dan laporan praktikum ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
kepala laboratorium PMKS,assisten mahasiswa dan juga teman-teman,
yang mana telah membantu saya dalam rangka menyelesaikan tugas dan
laporan yang saya kerjakan ini secara tepat waktu .
Penulis juga memohon maaf sebesar-besarnya apabila tugas dan
laporan yang penulis buat masih belum sempurna dalam
pengerjaannya.untuk itu penulis juga mengharapkan kritik dan saran
untuk membimbing dalam rangka penulisan laporan praktikum ini secara
benar dan tepat waktu.

Medan, 6 JANUARI 2021


PENULIS

KELOMPOK 1
BAB I
PENDAHULUAN

1. Judul Praktikum
“ BOILER”

2. Tujuan Praktikum
1. Memahami prinsip kerja BOILER
2. Memahami fungsi dan keterpasangan alat pada unit BOILER
3. Mampu menggambar alat yang terdapat pada unit BOILER
4. Mampu mengoperasikan peralatan pada BOILER
BAB II
DASAR TEORI

Pada pabrik dengan sistem perpipaan yang komplit, boiler (ketel uap) adalah
suatu bejana tertutup yang di dalamnya berisi air untuk dipanaskan, boiler juga
dapat diibaratkan sebagai jantung dari sebuah pabrik. Boiler (ketel uap) berfungsi
sebagai sumber tenaga dan sumber uap yang akan digunakan untuk mengolah
produksi pabrik.
Pada pembahasan kali ini kami akan membahas mengenai boiler / ketel uap ini
yang biasanya digunakan dalam pabrik untuk memproses sebuah produk, biasanya
digunakan pada pabrik kelapa sawit untuk memproduksi minyak goreng.

Apa itu Boiler?


Boiler (ketel uap) adalah alat dari bejana untu mengonversi energi dari air
menjadi uap dengan cara dipanaskan. Untuk penguapan tersebut, panas yang
dibutuhkan air dihasilkan dari pembakaran bahan bakar pada ruang bakar boiler.
Uap atau energi kalor yang dihasilkan boiler ini kemudian akan digunakan pada
peralatan yang membutuhkan uap seperti di pabrik kelapa sawit terutama untuk
turbinnya.
Mengenal Komponen pada Boiler
Komponen boiler merupakan seperangkat alat atau kesatuan unit yang ada pada
bagian boiler. Setiap komponennya punya fungsi yang berbeda-beda tetapi saling
terhubung dengan komponen lainnya sesuai alur prosesnya. Untuk mengetahui
secara jelas cara kerja sebuah boiler, Anda memang perlu tahu setiap fungsi
komponen pada boiler.
Disini akan kami jelaskan 4 komponen yang secara garis besar punya fungsi vital.
1. Drum Ketel
Komponen yang mempunyai fungsi sebagai tempat penampungan air panas dan
tempat terbentuknya uap. Drum ketel menampung uap jenuh (saturated steam)
dengan perbandingan antara 50% uap dan 50% air. Drum ketel biasanya terpasang
sekat-sekat yang bertujuan agar air tidak terbawa oleh uap. Air dengan suhu
rendah akan turun ke bawah dan air yang punya suhu tinggi akan naik ke atas
untuk kemudian menguap.
2. Superheater
Superheater sendiri adalah komponen untuk tempat pengeringan steam, karena
uap yang dihasilkan dari drum ketel masih dalam keadaan basah sehingga belum
bisa digunakan. Untuk proses pemanasan selanjutnya menggunakan superheater
pipe yang dipanaskan dengan suhu 260°C - 350°C. Dengan suhu tadi, uap pasti
akan menjadi kering dan bisa digunakan untuk menggerakkan turbin maupun
untuk keperluan peralatan lainnya.
3. Economizer
Economizer merupakan komponen yang menyerap panas dari gas hasil
pembakaran setelah melewati superheater. Pemanasan ini dimaksudkan agar
perbedaan temperatur antara air pengisi dengan air yang ada dalam drum ketel
tidak terlalu tinggi, sehingga tidak terjadi thermal stress (tegangan yang terjadi
karena adanya pemanasan) di dalam main drum. Selain itu, dengan memanfaatkan
gas sisa pembakaran, maka akan meningkatkan efisiensi dari boiler dan proses
pembentukan uap lebih cepat.
4. Steam Air Heater
Komponen ini berfungsi memanaskan udara untuk menghembuskan bahan bakar
agar dapat terbakar sempurna. Udara yang akan dihembuskan, sebelum melewati
air heater memiliki suhu yang sama dengan suhu udara normal, yaitu 38°C. Tapi
saat melalui air heater, suhu udara akan meningkat menjadi 230°C.

Cara Perawatan Boiler


Perawatan ketel uap atau maintenance boiler merupakan aktivitas rutin yang
bertujuan agar boiler selalu berada dalam keadaan yang optimal dan bekerja
normal saat dijalankan.
Nah, untuk meningkatkan kinerja perusahaan ada beberapa langkah dalam
perawatan boiler ini, dan dibagi menjadi :
 Perawatan boiler secara preventif (preventif maintenance)
 Perawatan boiler secara korektif (corrective maintenance)
 Perawatan boiler secara reaktif (break down maintenance)
 Perawatan boiler secara deteksi dini (predictive maintenance)
 Perawatan boiler secara proaktif (proactive maintenance).
Tujuan lain perawatan agar efektif dan optimal dalam menggunakan boiler :
1. Menjaga kualitas produksi tanpa mengganggu kelancaran produksi
2. Meningkatkan kemampuan produksi
3. Menjaga agar boiler dapat bekerja dengan aman
4. Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan
dalam keadaan darurat setiap waktu.
Komponen boiler yang tidak di maintenance dengan rutin serta dengan asal-asalan
akan berakibat buruk yaitu kerugian bagi perusahaan. Untuk menghindari
terjadinya kerugian tersebut, perlu adanya sinergi antar staff atau petugas yang
beroperasi agar tidak ada kerusakan pada boiler.
Komponen boiler adalah seperangkat alat atau unit proses yang merupakan bagian
dari boiler. Setiap komponen memiliki fungsinya yang berbeda dan terhubung
dengan komponen lainnya sesuai alur prosesnya. Dengan memahami setiap fungsi
komponen pada boiler, maka Anda dapat mengetahui prinsip kerja boiler dengan
lebih detail.
1. Drum Ketel, berfungsi sebagai tempat penampungan air panas serta
tempat terbentuknya uap. Drum ini menampung uap jenuh (saturated
steam) beserta air dengan perbandingan antara 50% air dan 50% uap.
Drum ketel terpasang sekat-sekat agar air tidak terbawa oleh uap. Air yang
memiliki suhu rendah akan turun ke bawah dan air yang bersuhu tinggi akan naik
ke atas dan kemudian menguap.
2. Superheater, merupakan tempat pengeringan steam, dikarenakan uap yang
berasal dari drum ketel masih dalam keadaan basah sehingga belum dapat
digunakan. Proses pemanasan lanjutan menggunakan superheater pipe
yang dipanaskan dengan suhu 260°C sampai 350°C. Dengan suhu
tersebut, uap akan menjadi kering dan dapat digunakan untuk
menggerakkan turbin maupun untuk keperluan peralatan lain.
3. Economizer
Economizer berfungsi menyerap panas dari gas hasil pembakaran setelah
melewati superheater. Pemanasan air ini dilakukan agar perbedaan temperatur
antara air pengisi dengan air yang ada dalam drum ketel tidak terlalu
tinggi, sehingga tidak terjadi thermal stress (tegangan yang terjadi karena adanya
pemanasan) di dalam main drum. Selain itu, dengan memanfaatkan gas sisa
pembakaran, maka akan meningkatkan efisiensi dari boiler dan proses
pembentukan uap lebih cepat.
4. Steam Air Heater
Komponen ini merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara yang
digunakan untuk menghembus/meniup bahan bakar agar dapat terbakar sempurna.
Udara yang akan dihembuskan, sebelum melewati air heater memiliki suhu yang
sama dengan suhu udara normal, yaitu 38°C. Namun, setelah melalui air heater,
suhu udara tersebut akan meningkat menjadi 230°C.

Cara Perawatan Boiler


Perawatan boiler adalah kegiatan agar fasilitas atau aset yang dirawat selalu
berada dalam keadaan yang dikehendaki.
Tujuan perawatan yang paling efektif dan optimal adalah tercapainya keadaan-
keadaan sebagai berikut :
 Meningkatkan kemampuan produksi
 Menjaga kualitas produksi tanpa mengganggu kelancaran produksi
 Menjaga agar boiler dapat bekerja dengan aman
 Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan
dalam keadaan darurat setiap waktu.
Komponen boiler yang tidak dirawat dengan baik dan benar akan menimbulkan
kerugian bagi perusahaan. Untuk menghindari terjadinya kerugian tersebut,
Synergy Solusi hadir untuk membantu perusahaan Anda dalam mengelola risiko-
risiko yang dapat terjadi akibat kerusakan boiler.
Kami di sini juga akan membantu perusahaan Anda untuk meningkatkan kinerja
perusahaan melalui strategi dan melakukan perawatan boiler yang benar dengan
beberapa langkah, yaitu perawatan boiler secara preventif (preventif
maintenance), perawatan boiler secara korektif (corrective maintenance),
perawatan boiler secara reaktif (break down maintenance), perawatan boiler
secara deteksi dini (predictive maintenance), dan juga perawatan boiler secara
proaktif (proactive maintenance).

Secara sederhana, prinsip kerja boiler adalah memanaskan air hingga mencapai
titik didihnya sehingga air berubah menjadi uap (steam). Uap panas itulah yang
digunakan untuk berbagai keperluan seperti untuk pemanasan crude oil agar tidak
membeku, untuk proses produksi minyak kelapa sawit, dan lain-lain.

Prinsip Kerja Boiler


Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk
mengubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan
memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari
hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam
ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar.
Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur
yang tinggi. Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan pemindah
panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang diberikan. Boiler yang
konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air disebut dengan water tube boiler.
Pada unit pembangkit, boiler juga biasa disebut dengan steam generator
(pembangkit uap) mengingat arti kata boiler hanya pendidih, sementara pada
kenyataannya dari boiler dihasilkan uap superheat bertekanan tinggi.

Ditinjau dari bahan bakar yang digunakan, maka PLTU dapat dibedakan menjadi :
 PLTU Batubara
 PLTU Minyak
 PLTU gas
 PLTU nuklir atau PLTN

Jenis PLTU batu bara masih dapat dibedakan berdasarkan proses pembakarannya,
yaitu PLTU dengan pembakaran batu bara bubuk (Pulverized Coal / PC Boiler)
dan PLTU dengan pembakaran batu bara curah (Circulating Fluidized Bed).
Perbedaan antara PLTU Batu bara dengan PLTU minyak atau gas adalah pada
peralatan dan sistem penanganan dan pembakaran bahan bakar serta penanganan
limbah abunya. PLTU batubara mempunyai peralatan bantu yang lebih banyak
dan lebih kompleks dibanding PLTU minyak atau gas. PLTU gas merupakan
PLTU yang paling sederhana peralatan bantunya.
Sistem pengaturan tekanan ruang bakar (furnace pressure) biasa disebut draft atau
tekanan statik didalam ruang bakar dimana proses pembakaran bahan bakar
berlangsung. PLTU dengan pressurised boiler (tekanan ruang bakar positif)
digunakan untuk pembakaran bahan bakar minyak atau gas. Tekanan ruang bakar
yang positif diakibatkan oleh hembusan udara dari kipas tekan paksa (Forced
Draft Fan, FDF). Gas buang keluar dari ruang bakar ke atmosfer karena
perbedaan tekanan.
Ketel Uap (bahasa Inggris:boiler) adalah alat untuk menghasilkan uap
air, yang akan digunakan untuk pemanasan atau tenaga gerak. Bahan
bakar pendidih bermacam-macam dari yang populer batubara dan
minyak bakar, sampai listrik, gas, biomasa, nuklir dan lain-lain.
Pendidih merupakan bagian terpenting dari penemuan mesin uap yang
merupakan pemicu lahirnya revolusi industri.

Sebuah ketel uap harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai


berikut :

1. Dalam waktu tertentu harus dapat menghasilkan uap dengan


berat tertentu dan tekanan lebih besar dari 1 atmosfir.
2. Uap yang dihasilkan harus dengan kadar air yang sedikit
mungkin
3. Kalau dipakai alat pemanas lanjut, maka pada pemakaian uap
yang tidak teratur, suhu uap tidak boleh berubah banyak dan
harus dapat diatur dengan mudah
4. Pada waktu olah gerak dimana pemakaian uap berubah-rubah
maka takanan uap tidak boleh berubah banyak
5. Uap harus dapat dibentuk dengan jumlah bahan bakar yang
serendah mungkin
6. Susunan pengopakan bahan bakar harus sedemikian rupa
sehingga bahan bakar dapat dibakar dengan tidak memerlukan
ongkos dan tenaga yang terlalu besar.

Material

Bejana pada suatu ketel uap biasanya terbuat dari baja (steel /alloy
steel), atau awalnya dari besi tempa. Baja stainless sebenarnya tidak
disarankan (oleh ASME Boiler Code) untuk digunakan pada bagian-
bagian yang basah dari ketel uap modern, tapi seringkali digunakan
pada bagian super heater yang tidak akan terpapar ke cairan ketel
uap.Tembaga atau kuningan sering digunakan karena lebih muddah
di-pabrikasi untuk ketel uap ukuran kecil. Sejarahnya, tembaga sering
digunakan untuk peti api (firebox)(terutama untuk lokomotif uap air,
karena kemudahannya dibentuk dan pengantar panas yang tinggi;
namun, saat ini, harga tembaga yang tinggi menjadi pilihan yang tidak
ekonomis dan lebih murah menggunakan material pengganti (seperti
baja)

Untuk kebanyakan ketel uap Victorian, hanya menggukaan besi tempa


kualitas paling tinggi, yang dirakit menggunakan keling (rivet).
Kualitas yang tinggi dari lembaran dan kecocokan untuk kehandalan
yang tinggi digunakan pada aplikasi yang kritikal, seperti ketel uap
tekanan tinggi. Pada abad 20, untuk praktisnya disain bergerak kearah
penggunaan baja, dimana lebih kuat dan lebih murah, dengan
konstruksi las, yang lebih cepat dan sedikit pekerja.

Besi tuang (cast iron)digunakan untuk bejana pemanas untuk pemanas


air. Walaupun suatu pemanas biasanya disebut “pendidih” (boiler),
karena tujuannya adalah untuk membuat air panas, bukan uap air,
karena dioperasikan pada tekanan rendah dan menghindari pendidihan
sebenarnya. Kerapuhan dari besi tuang menjadikannya tidak cocok
untuk ketel uap tekanan tinggi

Peraturan yang berlaku

Sertifikasi bagi operator Ketel Uap dan Ketel Uap mengacu pada
peraturan berikut:

1. ASME sect. I, II, dan V

2. Undang-Undang Uap Thn 1930

3. Peraturan Uap thn 1930

4. Undang- undang No.1 thn 1970

Pemeriksaan dilakukan oleh ahli Keselamatan Kerja Pesawat Uap dan


bejana tekan, melalui badan yang ditunjuk oleh Depnaker. Operator
harus mengikuti pelatihan boiler melalui pihak ke-3 yang ditunjuk
oleh Depnaker utk menyelenggarakan pelatihan dan mengeluarkan
sertifikatnya.

Prinsip Kerja Boiler

Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi
untuk mengubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap
terjadi dengan memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan
memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran
dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan
bahan bakar dan udara dari luar.
BAB III
TUGAS PRAKTIKUM

Buatlah laporan hasil praktikum sesuai dengan percobaan yang telah


dilakukan sebagai berikut :
1. Menjelaskan prinsip kerja BOILER
2. Menjelaskan fungsi dan keterpasangan alat pada unit BOILER
3. Gambarlah alat yang terdapat pada unit BOILER
4. Buatlah prosedur pengoperasikan peralatan pada BOILER
BAB IV
PEMBAHASAN

1. Menjelaskan prinsip kerja BOILER


Prinsip Kerja Boiler
Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi
untuk mengubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap
terjadi dengan memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa
dengan memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar.
Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan
mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar.Uap yang dihasilkan
boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur yang
tinggi. Jumlah produksi uap tergantung pada luas permukaan
pemindah panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang diberikan.
Boiler yang konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air disebut
dengan water tube boiler.

2.Menjelaskan fungsi dan keterpasangan alat pada unit BOILER


1. Pipa kran depan uap
Untuk membuang udara pada upper drum
2. Level control
Untuk mendeteksi/sensor level ketinggian air pada upper drum yang
kemudian akan di teruskan menuju panel
3. Pressuare gauge
Untuk mengukur tekanan
4. Safety valve
Untuk membatasi tekanan boier sesuai dengan tekanan kerja
maksimum boiler tersebut.
5. Feet water tank
Untuk mengatur pemasukan air yang masuk kedalam upper drum
6. Pipa api
Mangalirkan api steam dari upper drum menuju super heater
3.

6 Gambar alat
Pipa kran depan uap
Level control
Pressuare gauge
Safety valve
Feet water tank
Pipa api
Hand hail
Pipa kondensor
4. Prosedur Pengoperasian
1.Prosedur memulai
 siapkan bahan bakar
 pastikan semua katup tertutup
 pastikan air dalam boiler dan water tank terisi
 lakukan pembakaran pada furnace
 setelah kayu terbakar hidupkan airlock
 hidupkan blower
 tunggu hingga tekanna mencapai 3-4 bar
 setelah tekanan yang di tuju tercapai buka tutup mainsteam untuk
mengirim steam ke BPV
2.Prosedur selesai
 Pastikan bahan bakar sudah habis dari dalam
 Tinggu tekanan normal, lalu tutup katup mainsteam
 Matikan blower dan airlock
 Pastikan semua alat tertera dengan baik
BAB V
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang


berfungsi untuk mengubah air menjadi uap. Proses perubahan
air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air yang berada
didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari hasil
pembakaran bahan bakar. Dari hasil perhitungan yang
dilakukan maka di dapat hasil putaran pada polishing drum
yaitu 12,25 rpm.
2. Alat pada unit BOILER yaitu Pipa kran depan uap , Level control
Pressuare gauge, Safety valve, Feet water tank, Pipa api, Hand hail
Pipa kondensor
3. Komponen boiler yang tidak di maintenance dengan rutin serta
dengan asal-asalan akan berakibat buruk yaitu kerugian bagi
perusahaan. Untuk menghindari terjadinya kerugian tersebut, perlu
adanya sinergi antar staff atau petugas yang beroperasi agar tidak ada
kerusakan pada boiler.

B. SARAN

Diharapkan kepada setiap praktikan supaya memperhatikan


materi berupa vidio yang diberikan dan mempelajarinya supaya
lebih paham
DAFTAR PUSTAKA

http://surgapetani.blogspot.com/2012/10/stasiun-penerimaan-stasion-
reception.html.
https://www.mesinpks.com/fungsi-dan-komponen-beberapa-peralatan-
pabrik- kelapa-sawit/
Katsir, I. 2006. Penuntun pabrik kelapa sawit . Jakarta: Pustaka Imam
Syafi’i Naibaho, P.M. 1998. Teknologi Pengolahan KelapaSawit. Pusat
Penelitian Kelapa Sawit Medan.

Anda mungkin juga menyukai